Pendalaman Alkitab Online
-
22 November 2016
2 Samuel 1 :
Daud menerima kabar kematian Saul
(1) Setelah Saul mati, dan ketika Daud kembali sesudah memukul kalah orang Amalek dan tinggal dua hari di Ziklag, (2) maka datanglah pada hari ketiga seorang dari tentara, dari pihak Saul, dengan pakaian terkoyak-koyak dan tanah di atas kepala. Ketika ia sampai kepada Daud, sujudlah ia ke tanah dan menyembah. (3) Bertanyalah Daud kepadanya: "Dari manakah engkau?" Jawabnya kepadanya: "Aku lolos dari tentara Israel." (4) Bertanyalah pula Daud kepadanya: "Apakah yang terjadi? Coba ceriterakan kepadaku." Jawabnya: "Rakyat telah melarikan diri dari pertempuran; bukan saja banyak dari rakyat yang gugur dan mati, tetapi Saul dan Yonatan, anaknya, juga sudah mati." (5) Lalu Daud berkata kepada orang muda yang membawa kabar kepadanya itu: "Bagaimana kauketahui, bahwa Saul dan Yonatan, anaknya, sudah mati?" (6) Orang muda yang membawa kabar kepadanya itu berkata: "Kebetulan aku ada di pegunungan Gilboa; maka tampaklah Saul bertelekan pada tombaknya, sedang kereta-kereta dan orang-orang berkuda mengejarnya. (7) Ketika menoleh ke belakang, ia melihat aku, lalu memanggil aku; dan aku berkata: Ya tuanku. (8) Ia bertanya kepadaku: Siapakah engkau? Jawabku kepadanya: Aku seorang Amalek. (9) Lalu katanya kepadaku: Datanglah ke mari dan bunuhlah aku, sebab kekejangan telah menyerang aku, tetapi aku masih bernyawa. (10) Aku datang ke dekatnya dan membunuh dia, sebab aku tahu, ia tidak dapat hidup terus setelah jatuh. Aku mengambil jejamang yang ada di kepalanya, dan gelang yang ada pada lengannya, dan inilah dia kubawa kepada tuanku." (11) Lalu Daud memegang pakaiannya dan mengoyakkannya; dan semua orang yang bersama-sama dengan dia berbuat demikian juga. (12) Dan mereka meratap, menangis dan berpuasa sampai matahari terbenam karena Saul, karena Yonatan, anaknya, karena umat TUHAN dan karena kaum Israel, sebab mereka telah gugur oleh pedang. (13) Kemudian bertanyalah Daud kepada orang muda yang membawa kabar itu kepadanya: "Asalmu dari mana?" Jawabnya: "Aku ini anak perantau, orang Amalek." (14) Kemudian berkatalah Daud kepadanya: "Bagaimana? Tidakkah engkau segan mengangkat tanganmu memusnahkan orang yang diurapi TUHAN?" (15) Lalu Daud memanggil salah seorang dari anak buahnya dan berkata: "Ke mari, paranglah dia." Orang itu memarangnya, sehingga mati. (16) Dan Daud berkata kepadanya: "Kautanggung sendiri darahmu, sebab mulutmulah yang menjadi saksi menentang engkau, karena berkata: Aku telah membunuh orang yang diurapi TUHAN."
Ratapan Daud karena Saul dan Yonatan
(17) Daud menyanyikan nyanyian ratapan ini karena Saul dan Yonatan, anaknya, (18) dan ia memberi perintah untuk mengajarkan nyanyian ini kepada bani Yehuda; itu ada tertulis dalam Kitab Orang Jujur. (19) Kepermaianmu, hai Israel, mati terbunuh di bukit-bukitmu! Betapa gugur para pahlawan! (20) Janganlah kabarkan itu di Gat, janganlah beritakan itu di lorong-lorong Askelon, supaya jangan bersukacita anak-anak perempuan orang Filistin, supaya jangan beria-ria anak-anak perempuan orang-orang yang tidak bersunat! (21) Hai gunung-gunung di Gilboa! jangan ada embun, jangan ada hujan di atas kamu, hai padang-padang pembawa kematian! Sebab di sanalah perisai para pahlawan dilumuri, perisai Saul yang tidak diurapi dengan minyak. (22) Tanpa darah orang-orang yang mati terbunuh dan tanpa lemak para pahlawan panah Yonatan tidak pernah berpaling pulang, dan pedang Saul tidak kembali dengan hampa. (23) Saul dan Yonatan, orang-orang yang dicintai dan yang ramah, dalam hidup dan matinya tidak terpisah. Mereka lebih cepat dari burung rajawali, mereka lebih kuat dari singa. (24) Hai anak-anak perempuan Israel, menangislah karena Saul, yang mendandani kamu dengan pakaian mewah dari kain kirmizi, yang menyematkan perhiasan emas pada pakaianmu. (25) Betapa gugur para pahlawan di tengah-tengah pertempuran! Yonatan mati terbunuh di bukit-bukitmu. (26) Merasa susah aku karena engkau, saudaraku Yonatan, engkau sangat ramah kepadaku; bagiku cintamu lebih ajaib dari pada cinta perempuan. (27) Betapa gugur para pahlawan dan musnah senjata-senjata perang!
-
23 November 2016
Roma 16:1-16 -- Rabu, 23 November 2016 (Minggu ke-28 sesudah Pentakosta)
YLSA SABDA·
alkitab.sabda.org/?Roma+16%3A1-16
alkitab.mobi/?Roma+16%3A1-16Bacaan: Roma 16:1-16
Salam16:1Aku meminta perhatianmu terhadap Febe, saudari kita yang melayani jemaat di Kengkrea,
16:2supaya kamu menyambut dia dalam Tuhan, sebagaimana seharusnya bagi orang-orang kudus, dan berikanlah kepadanya bantuan bila diperlukannya. Sebab ia sendiri telah memberikan bantuan kepada banyak orang, juga kepadaku sendiri.
16:3Sampaikan salam kepada Priskila dan Akwila, teman-teman sekerjaku dalam Kristus Yesus.
16:4Mereka telah mempertaruhkan nyawanya untuk hidupku. Kepada mereka bukan aku saja yang berterima kasih, tetapi juga semua jemaat bukan Yahudi.
16:5Salam juga kepada jemaat di rumah mereka. Salam kepada Epenetus, saudara yang kukasihi, yang adalah buah pertama dari daerah Asia untuk Kristus.
16:6Salam kepada Maria, yang telah bekerja keras untuk kamu.
16:7Salam kepada Andronikus dan Yunias, saudara-saudaraku sebangsa, yang pernah dipenjarakan bersama-sama dengan aku, yaitu orang-orang yang terpandang di antara para rasul dan yang telah menjadi Kristen sebelum aku.
16:8Salam kepada Ampliatus yang kukasihi dalam Tuhan.
16:9Salam kepada Urbanus, teman sekerja kami dalam Kristus, dan salam kepada Stakhis, yang kukasihi.
16:10Salam kepada Apeles, yang telah tahan uji dalam Kristus. Salam kepada mereka, yang termasuk isi rumah Aristobulus.
16:11Salam kepada Herodion, temanku sebangsa. Salam kepada mereka yang termasuk isi rumah Narkisus, yang ada dalam Tuhan.
16:12Salam kepada Trifena dan Trifosa, yang bekerja membanting tulang dalam pelayanan Tuhan. Salam kepada Persis, yang kukasihi, yang telah bekerja membanting tulang dalam pelayanan Tuhan.
16:13Salam kepada Rufus, orang pilihan dalam Tuhan, dan salam kepada ibunya, yang bagiku adalah juga ibu.
16:14Salam kepada Asinkritus, Flegon, Hermes, Patrobas, Hermas dan saudara-saudara yang bersama-sama dengan mereka.
16:15Salam kepada Filologus, dan Yulia, Nereus dan saudaranya perempuan, dan Olimpas, dan juga kepada segala orang kudus yang bersama-sama dengan mereka.
16:16Bersalam-salamlah kamu dengan cium kudus. Salam kepada kamu dari semua jemaat Kristus.
Judul: Rekan-Rekan Sejawat Paulus
Jika ada orang yang berpendapat bahwa Ibrani 11 merupakan pameran lukisan dari orang-orang suci PL, maka bacaan hari ini dapat disebut sebagai pameran lukisan orang-orang percaya PB. Menarik pula disimak bahwa Paulus mengakui bahwa dia bukanlah seorang yang mampu mengerjakan seorang diri. Melalui daftar nama ini, Paulus dengan sengaja memberikan penghargaan kepada mereka, dan karena itulah dia ingin warga jemaat di Roma juga menghargainya.
Jika kita tidak membaca bagian ini, mudah sekali bagi mereka untuk menilai bahwa Paulus kurang menghargai perempuan (bdk. 1Kor.11: 3, 8-9, 14:34-35; 1Tim.2:11-12). Dalam surat-surat itu, Paulus kelihatannya lebih mengutamakan laki-laki dan menganggap perempuan hanya boleh diam dalam ibadah. Tetapi, di akhir suratnya kita menjadi terkejut dibuatnya! Nama Febe, pastilah seorang perempuan, dijelaskan dengan sangat detail (2). Paulus juga menyebut nama Priskila-malah didahulukan dari Akwila-serta beberapa nama perempuan lainnya seperti Maria, Yunias, Trifena, dan Trifosa, juga Persis, Yulia, Olimpas. Sang Rasul juga tidak lupa menyebut rekan-rekan pria sejawatnya.
Jika diperhatikan dengan saksama, kebanyakan nama itu merupakan nama-nama asing yang tidak terdapat dalam keempat Injil. Mereka bukan orang terkenal dan tokoh penginjilan, namun Paulus sangat menghargai mereka.
Pada titik ini, kita bisa menyimpulkan bahwa sehebat-hebatnya Paulus, dia tidak dapat mengerjakan pelayanan seorang diri. Dia juga tidak tergoda menjadi one man show! Harus diakui bahwa tempat dan peran pemimpin itu penting, tetapi tanpa dibantu oleh banyak orang di belakangnya, termasuk juga perempuan, semua tak berarti apa-apa.
D. L. Moody pernah berujar: "Saya sanggup mengerjakan pekerjaan sepuluh orang dengan baik, tetapi saya lebih suka ada sepuluh orang yang mengerjakan tugasnya!" Hanya dengan cara itu setiap orang dapat menyumbangkan kemampuan dirinya dalam pekerjaan Allah. Dan itu hanya mungkin ketika pemimpin besar mau memberikan ruang. [CC] -
23 November 2016
Gembalakanlah Domba-Domba-Ku -- Rabu, 23 November 2016
YLSA SABDA·
Bacaan: Yohanes 21:15-19
alkitab.sabda.org/?Yohanes+21%3A15-19
alkitab.mobi/?Yohanes+21%3A15-19
Gembalakanlah domba-domba-Ku21:15Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
21:16Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
21:17Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.
21:18Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
21:19Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."
Nas: Gembalakanlah domba-domba-Ku. (Yohanes 21:16)
Ketika kita menjuluki seseorang sebagai si Ceroboh, si Jorok, atau julukan negatif lainnya, tidak jarang kepribadian orang itu menjadi sama dengan julukannya dan tak pernah berubah. Para ahli menyebut fenomena ini sebagai teori atribusi. Artinya, ketika kita melekatkan sebuah sifat kepada seseorang, orang itu cenderung akan memiliki sifat itu. Sebaliknya, jika kita memberikan julukan positif kepada seseorang, seperti si Ramah atau si Disiplin, orang itu akan termotivasi membuktikan julukan kita kepadanya memang benar.
Petrus pasti kecewa karena mengingkari janjinya sendiri untuk bersedia masuk penjara dan mati bersama-sama dengan Yesus (Luk. 22:33). Ia menyangkal Yesus sampai tiga kali saat berada di rumah Imam Besar. Yesus tahu Petrus menjadi rendah diri dan malu karena kegagalannya. Setelah sarapan bersama di tepi danau, Dia menguatkan Petrus sampai tiga kali. Yesus tetap memercayainya sebagai pemimpin para rasul yang mengembalakan domba-domba-Nya. Terbukti, label positif yang Yesus berikan pada Petrus efektif. Ia menggembalakan domba-domba Yesus sampai mati.
Kalau kita terbiasa menjuluki seseorang secara negatif karena perilakunya yang negatif, cobalah untuk melabelinya secara positif. Kiranya orang itu tergerak untuk berubah sesuai dengan julukan itu. Lebih baik membantu orang berubah daripada terus mencelanya, bukan? Berdoalah pula agar Tuhan mengubah dirinya. Kiranya Roh Kudus meneguhkan karakter positif dalam dirinya, dan menolongnya untuk berubah. --RTG/Renungan Harian
BANTULAH SESEORANG MEMANDANG DIRINYA SECARA POSITIF
DENGAN MEMBERINYA JULUKAN YANG POSITIF.
Setahun : Roma 14-16
alkitab.sabda.org/?Roma+14-16
alkitab.mobi/?Roma+14-16 -
23 November 2016
Santapan Harian
<< Selasa, 22 November 2016 >>
Bacaan: Roma 15:22-33Harapan Paulus Mengunjungi Roma
Kita patut mengagumi kelapangan dan keluasan hati Paulus ketika membaca penggalan surat Paulus hari ini. Selagi hatinya bersemangat untuk pergi ke Roma, dia ternyata masih mengingat kehidupan dan kebutuhan gereja-gereja yang lebih tua. Meski dia sungguh rindu ke Roma, agaknya dia merasa perlu menjadikan Roma sebagai pangkalan pekabaran Injil untuk negeri Spanyol. Selain itu, dia masih sempat pula mengingat jemaat induk di Yerusalem untuk membawa persembahan kasih dari Makedonia dan Akhaya (25)
Jiwa Paulus disemangati oleh semangat persekutuan ekumenis sejak dini. Padahal, zaman itu jarak yang jauh harus ditempuh melalui darat atau kapal. Belum lagi ada kemungkinan Paulus terancam nyawanya justru ketika dia datang untuk membantu jemaat induk. Perhatikan bagaimana dia melibatkan orang-orang percaya untuk ikut mendoakan keberhasilan misi yang diembannya: "Aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, untuk bergumul bersama-sama dengan aku dalam doa kepada Allah untuk aku, supaya aku terpelihara dari orang-orang yang tidak taat di Yudea, dan supaya pelayananku untuk Yerusalem disambut dengan baik oleh orang-orang kudus di sana, agar aku yang dengan sukacita datang kepadamu oleh kehendak Allah, beroleh kesegaran bersama-sama dengan kamu" (30-32).
Sebagai rasul besar, yang melayani bangsa-bangsa non-Yahudi, Paulus tidak merasa malu meminta dukungan doa dari orang-orang yang belum dikenalnya secara pribadi. Agaknya, kita pun perlu bertanya dalam hati seberapa beranikah kita memohon kekuatan doa dari orang-orang yang belum kita kenal.
Bisa jadi kita merasa takut disalahartikan karena dianggap mengiklankan pelayanan kita. Jika pun demikian, yang perlu kita tanyakan dalam diri adalah apakah kita memang mempunyai pamrih dalam pelayanan ini? Kemuliaan siapakah yang kita junjung dalam pelayanan ini? Jika memang tiada pamrih, kita dapat belajar dari Paulus untuk memohon dukungan dari orang percaya lainnya! Ya, jangan jaim 'jaga image'! [CC]
Ayat Alkitab: Roma 15:22-33
Harapan Paulus untuk datang ke Roma
15:22 Itulah sebabnya aku selalu terhalang untuk mengunjungi kamu.
15:23 Tetapi sekarang, karena aku tidak lagi mempunyai tempat kerja di daerah ini dan karena aku telah beberapa tahun lamanya ingin mengunjungi kamu,
15:24 aku harap dalam perjalananku ke Spanyol aku dapat singgah di tempatmu dan bertemu dengan kamu, sehingga kamu dapat mengantarkan aku ke sana, setelah aku seketika menikmati pertemuan dengan kamu.
15:25 Tetapi sekarang aku sedang dalam perjalanan ke Yerusalem untuk mengantarkan bantuan kepada orang-orang kudus.
15:26 Sebab Makedonia dan Akhaya telah mengambil keputusan untuk menyumbangkan sesuatu kepada orang-orang miskin di antara orang-orang kudus di Yerusalem.
15:27 Keputusan itu memang telah mereka ambil, tetapi itu adalah kewajiban mereka. Sebab, jika bangsa-bangsa lain telah beroleh bagian dalam harta rohani orang Yahudi, maka wajiblah juga bangsa-bangsa lain itu melayani orang Yahudi dengan harta duniawi mereka.
15:28 Apabila aku sudah menunaikan tugas itu dan sudah menyerahkan hasil usaha bangsa-bangsa lain itu kepada mereka, aku akan berangkat ke Spanyol melalui kota kamu.
15:29 Dan aku tahu, bahwa jika aku datang mengunjungi kamu, aku akan melakukannya dengan penuh berkat Kristus.
15:30 Tetapi demi Kristus, Tuhan kita, dan demi kasih Roh, aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, untuk bergumul bersama-sama dengan aku dalam doa kepada Allah untuk aku,
15:31 supaya aku terpelihara dari orang-orang yang tidak taat di Yudea, dan supaya pelayananku untuk Yerusalem disambut dengan baik oleh orang-orang kudus di sana,
15:32 agar aku yang dengan sukacita datang kepadamu oleh kehendak Allah, beroleh kesegaran bersama-sama dengan kamu.
15:33 Allah, sumber damai sejahtera, menyertai kamu sekalian! Amin.23 November 2016 diubah oleh ZEGA376
-
23 November 2016
Renungan Oswald Chambers
<< 22 November 2016 >>
Bacaan: 1 Kor 10:31Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. (1 Kor 10:31)
Hal-Hal yang Kecil dan yang Besar
Intro: Waspadalah terhadap pikiran bahwa Allah tidak ikut mengatur hal-hal kecil dalam kehidupan Anda. Campur tangan Allah pada hal-hal yang kecil sama besarnya dengan campur tangan Allah pada hal-hal yang besar. "Baik engkau makan atau minum, ataupun melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah" (1 Korintus 10:31).
Renungan:
Waspadalah terhadap pikiran bahwa Allah tidak ikut mengatur hal-hal kecil dalam kehidupan Anda. Campur tangan Allah pada hal-hal yang kecil sama besarnya dengan campur tangan Allah pada hal-hal yang besar. Kita kadang-kadang menolak untuk menjadi orang yang dangkal bukan karena pengabdian kita yang mendalam dengan Tuhan, tetapi karena kita ingin memberi kesan pada orang lain bahwa kita bukanlah orang yang dangkal. Hal ini jelas menunjukkan kesombongan rohani. Kita harus berhati-hati karena hal itu akan menghasilkan sikap merendahkan orang lain. Dan, hal itu menyebabkan kita mudah menegur orang lain karena kita menganggap mereka lebih rendah dari kita. Janganlah menempatkan diri sebagai "orang yang besar" -– ingat bahwa Allah datang sebagai bayi.Melakukan hal-hal kecil bukan berarti menjadi orang berdosa, bukan juga menunjukkan bahwa kita tidak mempunyai pemahaman yang mendalam akan hidup ini -- lautan yang dalam pun memiliki bagian yang dangkal. Bahkan, hal-hal yang kecil dalam kehidupan, seperti makan dan minum, jalan-jalan atau pembicaraan sehari-hari, Allah ikut berperan juga di dalamnya. Ia juga pernah melakukan hal-hal tersebut. Sebagai Anak Allah, Ia melakukan hal-hal itu, dan Ia berkata, "Seorang murid tidak lebih daripada gurunya ..." (Matius 10:24).
Kita dikelilingi oleh hal-hal kecil dalam hidup kita. Kita hidup dalam dunia nyata, berpikir dan bertindak menggunakan akal sehat. Kemudian, pada saat Allah memberikan kepada kita hal-hal yang lebih besar –- yang lebih dalam –- hal itu jelas terpisah dari urusan-urusan kecil. Jangan pernah menunjukkan kedalaman hidup Anda kepada siapa pun, kecuali kepada Tuhan.
Kita menjadi sangat serius, sangat tertarik pada karakter dan nama baik kita sendiri sehingga kita enggan berlaku sebagai orang Kristen dalam kegiatan sehari-hari yang kita anggap sepele. Bertekadlah untuk tidak memberi perhatian berlebih terhadap siapa pun, kecuali Allah. Anda akan mendapati bahwa orang pertama yang harus Anda waspadai sebagai "penipu" terbesar yang pernah Anda kenal adalah diri Anda sendiri.
23 November 2016 diubah oleh ZEGA376
-
23 November 2016
Ketenaran dan Kerendahan Diri
Rabu, 23 November 2016
Baca: Filipi 2:1-11
2:1 Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan,
2:2 karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan,
2:3 dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;
2:4 dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.
2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
2:6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
2:11 dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. —Filipi 2:8
Banyak dari kita terobsesi dengan ketenaran—baik menjadikan diri sendiri terkenal atau dengan mengikuti seluk-beluk kehidupan orang-orang yang terkenal. Terkenal lewat promosi buku dan film di seluruh dunia, tampil di acara-acara televisi, sampai diikuti terobsesi dengan ketenaran—baik menjadikan diri jutaan pengikut di media sosial.
Dalam suatu studi baru-baru ini di Amerika Serikat, para peneliti menyusun urutan nama-nama orang terkenal dengan menggunakan algoritma khusus untuk menjelajahi dunia maya. Yesus menempati urutan tertinggi sebagai orang paling terkenal dalam sejarah.
Namun Yesus tidak pernah mengejar status sebagai orang terkenal. Selama berada di bumi, Dia tidak pernah mencari ketenaran (Mat. 9:30; Yoh. 6:15)—walaupun memang nama-Nya menjadi tenar seiring dengan kabar tentang Dia yang dengan cepat tersebar ke seluruh daerah Galilea (Mrk. 1:28; Luk. 4:37).
Ke mana pun Yesus pergi, orang banyak segera mengerubungi-Nya. Mukjizat yang Dia lakukan menarik orang kepada-Nya. Akan tetapi, ketika mereka berusaha dengan paksa menjadikan-Nya sebagai raja, Dia pun menyingkir dengan diam-diam (Yoh. 6:15). Dalam tujuan yang sejalan dengan maksud Bapa-Nya, Yesus berulang kali berserah pada kehendak dan waktu Bapa (Yoh. 4:34; 8:29; 12:23). “Ia telah merendahkan diri-Nya dantaat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib” (Flp. 2:8).
Ketenaran tidak pernah menjadi tujuan Yesus. Tujuan-Nya sangat sederhana. Sebagai Anak Allah, dengan taat Dia merendahkan diri-Nya dan dengan sukarela menyerahkan nyawa-Nya sebagai korban untuk penebusan dosa kita. —Cindy Hess Kasper
Engkau layak dipuji, ya Tuhan, di atas segalanya. Engkau telah ditinggikan dan diberikan nama di atas segala nama. Suatu hari setiap lutut akan bertelut dan setiap lidah mengaku bahwa Engkaulah Tuhan.
Yesus datang bukan untuk menjadi tenar, tetapi dengan kerendahan hati rela menyerahkan nyawa-Nya sebagai korban penebus dosa kita.
Bacaan Alkitab Setahun: Yehezkiel 20-21; Yakobus 5
24 November 2016 diubah oleh ZEGA376
-
23 November 2016
Perang Merugikan Semua Pihak
Rabu, 23 November 2016
Bacaan Alkitab hari ini:
2 Samuel 2
Saat seseorang menjadi pemimpin, seharusnya dia memikirkan kepentingan orang banyak, bukan memikirkan kepentingannya sendiri. Bila pemimpin hanya memikirkan kepentingannya sendiri, orang-orang yang dipimpin akan mudah menjadi korban. Kisah pertempuran antara pasukan Isyboset di bawah pimpinan Abner dengan pasukan Daud di bawah pimpinan Yoab merupakan perang saudara yang merugikan kedua belah pihak. Semula pertempuran itu sifatnya seperti pertandingan: 12 orang prajurit Isyboset melawan 12 orang prajurit Daud. Akan tetapi, pertempuran itu akhirnya semakin menghebat. Pasukan Isybo-set kalah; tetapi Asael, adik Yoab, tewas di tangan Abner (2:19-23). Abner--yang sadar bahwa perang saudara itu tidak seharusnya terjadi--mengusulkan gencatan senjata, dan tawaran itu akhirnya diterima oleh Yoab yang belum sadar bahwa adiknya telah tewas.
Perang (dalam skala relatif besar) atau perkelahian (dalam skala relatif kecil) bukanlah cara yang baik untuk menyelesaikan permusuhan karena perang atau perkelahian itu bersifat merusak (merugikan) semua pihak. Di samping perang atau perkelahian secara fisik, ada pula perang secara politik, yaitu perebutan kekuasaan legislatif serta kekuasaan eksekutif seperti yang terjadi di Indonesia. Karena perang secara politik ini menghalalkan segala cara, yang terjadi adalah bahwa pihak yang kekuasaannya kalah akan mengganggu tugas pihak yang menang, dan yang menjadi korban adalah rakyat.
Bacaan Alkitab hari ini mengingatkan kita agar saat menghadapi konflik, kita tidak melakukan cara-cara yang destruktif (merusak) yang merugikan semua pihak. Apakah Anda rela mengalah untuk kebaikan bersama saat menghadapi konflik? [P]
2 Samuel 2:26
Berserulah Abner kepada Yoab: “Haruskah pedang makan terus menerus? Tidak tahukah engkau, bahwa kepahitan datang pada akhirnya? Berapa lama lagi engkau tidak mau mengatakan kepada rakyat itu, supaya mereka berhenti memburu saudara-saudaranya?”
-
23 November 2016
2 Samuel 2 :
Daud menjadi raja atas Yahuda
(1) Kemudian bertanyalah Daud kepada TUHAN, katanya: "Apakah aku harus pergi ke salah satu kota di Yehuda?" Firman TUHAN kepadanya: "Pergilah." Lalu kata Daud: "Ke mana aku pergi?" Firman-Nya: "Ke Hebron." (2) Lalu pergilah Daud ke sana dengan kedua isterinya: Ahinoam, perempuan Yizreel, dan Abigail, bekas isteri Nabal, orang Karmel itu. (3) Juga Daud membawa serta orang-orangnya yang mengiringinya masing-masing dengan rumah tangganya, dan menetaplah mereka di kota-kota Hebron. (4) Kemudian datanglah orang-orang Yehuda, lalu mengurapi Daud di sana menjadi raja atas kaum Yehuda. Ketika kepada Daud diberitahukan bahwa orang-orang Yabesh-Gilead menguburkan Saul, (5) maka Daud mengirim orang kepada orang-orang Yabesh-Gilead dengan pesan: "Diberkatilah kamu oleh TUHAN, karena kamu telah menunjukkan kasihmu kepada tuanmu, Saul, dengan menguburkannya. (6) Oleh sebab itu, TUHAN kiranya menunjukkan kasih dan setia-Nya kepadamu. Akupun akan berbuat kebaikan yang sama kepadamu, karena kamu telah melakukan hal yang demikian. (7) Kuatkanlah hatimu sekarang dan jadilah orang-orang yang gagah perkasa, sekalipun tuanmu Saul sudah mati; dan aku telah diurapi oleh kaum Yehuda menjadi raja atas mereka."
Peperangan antara Daud dan Isyboset
(8) Abner bin Ner, panglima Saul, telah mengambil Isyboset, anak Saul, dan membawanya ke Mahanaim (9) serta menjadikannya raja atas Gilead, atas orang Asyuri, atas Yizreel, atas Efraim dan atas Benyamin, bahkan atas seluruh Israel. (10) Isyboset bin Saul berumur empat puluh tahun pada waktu ia menjadi raja atas Israel dan ia memerintah dua tahun lamanya. Hanyalah kaum Yehuda yang mengikuti Daud. (11) Dan lamanya Daud memerintah di Hebron atas kaum Yehuda adalah tujuh tahun dan enam bulan. (12) Lalu Abner bin Ner dengan anak buah Isyboset bin Saul bergerak maju dari Mahanaim ke Gibeon. (13) Juga Yoab, anak Zeruya, dan anak buah Daud bergerak maju. Mereka saling bertemu di telaga Gibeon, lalu tinggal di sana, pihak yang satu di tepi telaga sebelah sini, dan pihak yang lain di tepi telaga sebelah sana. (14) Berkatalah Abner kepada Yoab: "Biarlah orang-orang muda tampil dan mengadakan pertandingan di depan kita." Jawab Yoab: "Baik." (15) Lalu tampillah mereka dan berjalan lewat dengan dihitung: dua belas orang dari suku Benyamin, dari Isyboset, anak Saul, dan dua belas orang dari anak buah Daud. (16) Kemudian mereka masing-masing menangkap kepala lawannya, dan menikamkan pedangnya ke lambung lawannya, sehingga rebahlah mereka bersama-sama. Sebab itu tempat itu disebutkan orang Helkat-Hazurim; letaknya dekat Gibeon. (17) Pada hari itu pertempuran sangat hebat, dan Abner serta orang-orang Israel terpukul kalah oleh anak buah Daud. (18) Ketiga anak laki-laki Zeruya, yakni Yoab, Abisai dan Asael ada di sana; Asael cepat larinya seperti kijang di padang. (19) Asael mengejar Abner dan tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri dalam membuntutinya. (20) Lalu Abner berpaling ke belakang dan bertanya: "Engkaukah itu Asael?" Jawabnya: "Ya, aku." (21) Kemudian berkatalah Abner kepadanya: "Menyimpanglah ke kiri atau ke kanan, tangkaplah salah seorang dari orang-orang muda itu dan ambillah senjatanya." Tetapi Asael tidak mau berhenti membuntuti Abner. (22) Berkatalah sekali lagi Abner kepada Asael: "Berhentilah membuntuti aku. Apa aku harus memukul engkau sampai jatuh? Bagaimana aku dapat memandang muka Yoab, abangmu itu?" (23) Tetapi Asael menolak berhenti. Lalu Abner menusuk ke belakang ke perut Asael dengan tombaknya, sehingga tombak itu menembus belakangnya; dan rebahlah ia di sana dan mati di tempat itu juga. Semua orang yang datang ke tempat Asael rebah dan mati itu, berhenti di sana. (24) Tetapi Yoab dan Abisai mengejar Abner. Ketika matahari masuk dan mereka sampai ke dekat bukit Ama, yang ada di sebelah timur Giah, ke arah padang gurun Gibeon, (25) berhimpunlah bani Benyamin di belakang Abner menjadi satu gabungan dan bersiap-siap di puncak sebuah bukit. (26) Berserulah Abner kepada Yoab: "Haruskah pedang makan terus-menerus? Tidak tahukah engkau, bahwa kepahitan datang pada akhirnya? Berapa lama lagi engkau tidak mau mengatakan kepada rakyat itu, supaya mereka berhenti memburu saudara-saudaranya?" (27) Jawab Yoab: "Demi Allah yang hidup, sekiranya engkau berbicara tadi, maka tentulah sudah dari tadi pagi rakyat menarik diri dari memburu saudara-saudaranya." (28) Lalu Yoab meniup sangkakala dan seluruh rakyat berhenti; mereka tidak lagi mengejar orang Israel dan tidak berperang lagi. (29) Semalam-malaman Abner dan orang-orangnya berjalan melalui Araba-Yordan, menyeberangi sungai Yordan, berjalan terus hampir sepanjang siang, lalu sampai ke Mahanaim. (30) Ketika Yoab berhenti memburu Abner dan menghimpunkan seluruh rakyat, ternyata sembilan belas orang dari anak buah Daud hilang termasuk Asael. (31) Tetapi anak buah Daud menewaskan dari suku Benyamin, dari orang-orang Abner, tiga ratus enam puluh orang. (32) Mereka mengangkat mayat Asael dan menguburkannya di dalam kubur ayahnya yang di Betlehem. Kemudian berjalanlah Yoab dan orang-orangnya semalam-malaman itu dan sampai ke Hebron, ketika hari sudah terang.
-
23 November 2016
DI HADAPAN RAJA
[[Pernahkah engkau melihat orang yang cakap dalam pekerjaannya? Di hadapan raja-raja ia akan berdiri, bukan di hadapan orang-orang yang hina.]] (Amsal 22:29)
Suatu hari seorang rekan mengajak saya untuk menikmati makan siang di sebuah rumah makan. Rumah makan itu begitu penuh dengan pengunjung sehingga selama beberapa lama kami harus berdiri menunggu. Menu rumah makan itu tidaklah unik. Ada banyak rumah makan yang menyajikan makanan yang sama. Apa yang membuat rumah makan itu begitu ramai? Rasa masakannya yang begitu khas dan lezat.
Beruntunglah saya sempat berbicara dengan pemilik rumah makan itu. “Apa yang membuat masakan ini begitu lezat? Tekstur dagingnya lembut dan bumbunya meresap?” Pemilik rumah makan itu tersenyum dan menjelaskan bahwa sudah belasan tahun ia berjualan makanan tersebut. Ia paham bagaimana memilih bahan yang baik, mengolahnya, dan menyajikannya. Keahlian atau kecakapan dalam memilih dan mengolah itulah yang membedakannya dengan pemilik rumah makan yang lain.
“Pernahkah engkau melihat orang yang cakap dalam pekerjaannya? Di hadapan raja-raja ia akan berdiri, bukan di hadapan orang-orang yang hina” (Amsal 22:29). Amsal ini menegaskan bahwa keahlian atau kecakapan dalam pekerjaan akan membawa kehormatan dan keberhasilan di dalam hidup seseorang.
Dari mana kecakapan atau keahlian itu berasal? Ada orang yang lahir dengan kecakapan tertentu. Kita menyebutnya bakat. Bakat membutuhkan pengalaman dan latihan agar mewujudnyata dalam kinerja.
Namun, ada begitu banyak kecakapan dan keahlian yang dapat kita raih melalui pembelajaran dan latihan. Belajar dan berlatihlah sehingga kita cakap dalam keterampilan tertentu. Keterampilan itu akan membawa keberhasilan dan penghargaan dalam hidup ini.
Amsal Hari Ini -- ( 23 November 2016 )
(C) Pdt. Wahyu 'wepe' Pramudya
Dapatkan Aplikasi Renungan Harian "Amsal Hari Ini" di Google Play dan App Store. Gratis!
-
24 November 2016
Roma 16:17-27 -- Kamis, 24 November 2016 (Minggu ke-28 sesudah Pentakosta)
Ylsa Sabda·
Judul: Peringatan Terakhir
Bacaan:
Roma 16:17-27Peringatan
16:17Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!
16:18Sebab orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani perut mereka sendiri. Dan dengan kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis mereka menipu orang-orang yang tulus hatinya.
16:19Kabar tentang ketaatanmu telah terdengar oleh semua orang. Sebab itu aku bersukacita tentang kamu. Tetapi aku ingin supaya kamu bijaksana terhadap apa yang baik, dan bersih terhadap apa yang jahat.
16:20Semoga Allah, sumber damai sejahtera, segera akan menghancurkan Iblis di bawah kakimu. Kasih karunia Yesus, Tuhan kita, menyertai kamu!
16:21Salam kepada kamu dari Timotius, temanku sekerja, dan dari Lukius, Yason dan Sosipater, teman-temanku sebangsa.
16:22Salam dalam Tuhan kepada kamu dari Tertius, yaitu aku, yang menulis surat ini.
16:23Salam kepada kamu dari Gayus, yang memberi tumpangan kepadaku, dan kepada seluruh jemaat. Salam kepada kamu dari Erastus, bendahara negeri, dan dari Kwartus, saudara kita.
16:24(Kasih karunia Yesus Kristus, Tuhan kita, menyertai kamu sekalian! Amin.)
Segala kemuliaan bagi Allah
16:25Bagi Dia, yang berkuasa menguatkan kamu, --menurut Injil yang kumasyhurkan dan pemberitaan tentang Yesus Kristus, sesuai dengan pernyataan rahasia, yang didiamkan berabad-abad lamanya,
16:26tetapi yang sekarang telah dinyatakan dan yang menurut perintah Allah yang abadi, telah diberitakan oleh kitab-kitab para nabi kepada segala bangsa untuk membimbing mereka kepada ketaatan iman--
16:27bagi Dia, satu-satunya Allah yang penuh hikmat, oleh Yesus Kristus: segala kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin.
alkitab.sabda.org/?Roma+16%3A17-27
alkitab.mobi/?Roma+16%3A17-27Judul: Peringatan Terakhir
Di akhir tulisannya, Paulus perlu mengingatkan jemaat Roma untuk berhati-hati terhadap mereka yang menimbulkan perpecahan dan mengacaukan kepercayaan orang kepada Tuhan (17). Sebab, ajaran palsu yang berbeda dengan ajaran yang sehat pasti akan menimbulkan perpecahan. Karena itulah, Paulus mengingatkan mereka supaya tetap waspada.
Tentu saja, ini tidak berarti bahwa gereja mesti tertutup kepada pendapat lain. Tidak berarti pula bahwa semua ajaran bisa diterima begitu saja. Semua ajaran perlu diuji kebenarannya. Sekali lagi, gereja perlu waspada.
Kelihatannya Paulus mengenal para pengajar palsu itu. Setidaknya Paulus mengetahui motivasi mereka: "Sebab orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani perut mereka sendiri. Dan dengan kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis mereka menipu orang-orang yang tulus hatinya" (18). Pada hemat Paulus, mereka hanya mencari keuntungan pribadi-ujung-ujungnya perut! Mereka bermulut manis karena ingin orang tertarik dengan ajarannya; tetapi Paulus sekali lagi mengingatkan-juga bisa jadi tanda dari ajaran sesat-siapakah yang dimuliakan? Tuhan atau manusia?
Paulus mengakui bahwa ketaatan warga jemaat di Roma telah didengar oleh banyak orang. Dan karena itulah, Paulus mengingatkan mereka untuk bersikap bijaksana terhadap setiap ajaran yang muncul. Dalam doa Paulus-Allah, sumber damai sejahtera, akan segera menghancurkan Iblis di bawah kakimu-kelihatannya hendak memperlihatkan ciri ajaran sesat, yaitu membuat banyak orang menjadi kehilangan damai sejahtera. Karena itu, ketika ada seorang yang merasa kehilangan damai sejahtera dalam jemaat kita perlu berhati-hati dan mengoreksi diri!
Sebelum mengakhiri suratnya, Paulus memberikan beberapa nama teman sejawatnya yang lain. Dia memang tahu bagaimana menghargai dan menghormati orang yang berjerih lelah dalam pelayanan. Demikian jugakah kita? [CC] -
24 November 2016
Salah Pangkas -- Kamis, 24 November 2016
Ylsa Sabda·
Bacaan: Yosua 24:1-28
alkitab.sabda.org/?Yosua+24%3A1-28
alkitab.mobi/?Yosua+24%3A1-28Nas: Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN! (Yosua 24:15)
Berhubung tukang pangkas langganan sedang tutup, saya potong rambut di tempat lain. Sayangnya, tukang pangkas itu melakukan kesalahan. Kepala saya pitak sebelah. Ia berusaha memperbaikinya, tetapi tetap saja hasil akhirnya mengecewakan. Saya salah memilih tukang pangkas. Walau kesal dan kecewa, saya menghibur diri bahwa, setelah beberapa hari, masalah itu akan teratasi ketika rambut saya tumbuh makin panjang.
Menjelang akhir hidupnya, Yosua mengumpulkan seluruh umat Israel di Sikhem. Ia mengingatkan mereka tentang bagaimana Allah memanggil, memelihara, dan menyelamatkan mereka. Setelah lepas dari perbudakan Mesir dan melewati pengembaraan di padang gurun, bangsa Israel kini menetap dan menikmati kelimpahan Kanaan. Namun, ada godaan yang dapat membahayakan mereka. Berhubung mereka tinggal berdampingan dengan para penyembah berhala, kesetiaan mereka kepada Allah bisa luntur.
Yosua mengajak mereka untuk memperbaharui perjanjian, komitmen, dan kesetiaan mereka kepada Allah. Ia memberi mereka dua pilihan: beribadah kepada Allah yang berkuasa atau kepada berhala-berhala yang sebenarnya tidak berdaya. Seluruh umat Israel memilih setia kepada Allah, meneladani pilihan Yosua dan keluarganya.
Kita membuat pilihan setiap hari: kadang tepat, namun kadang salah. Beberapa pilihan tidak begitu berpengaruh, namun sebagian pilihan memiliki dampak yang besar. Sebagai orang percaya, kiranya setiap pilihan kita mencerminkan kesetiaan kepada Allah yang telah menyelamatkan kita. --HT/Renungan HarianKITA AKAN MAKIN MENGENAL ALLAH YANG SETIA
KETIKA KITA JUGA BELAJAR SETIA KEPADA-NYA.Setahun: 1 Korintus 1-4
alkitab.sabda.org/?1Korintus+1-4
alkitab.mobi/?1Korintus+1-4pertanyaan:
1. Apa perintah Yosua pada bangsa Israel?
2. Apa alasan Yosua mengikat perjanjian dengan bangsa Israel di Sikhem?
3. Apa yang dilakukan Allah jika mereka berbalik pada-Nya?
4. Pelajaran apa yang saudara dapat dan komitmen apa yang ingin dibuat terkait dengan pembahasan hari ini?
Selamat berdiskusi, Tuhan memberkati!24 November 2016 diubah oleh ZEGA376
-
24 November 2016
Yosua 24:1-28Pembaruan perjanjian di Sikhem
24:1Kemudian Yosua mengumpulkan semua suku orang Israel di Sikhem. Dipanggilnya para tua-tua orang Israel, para kepalanya, para hakimnya dan para pengatur pasukannya, lalu mereka berdiri di hadapan Allah.
24:2Berkatalah Yosua kepada seluruh bangsa itu: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Dahulu kala di seberang sungai Efrat, di situlah diam nenek moyangmu, yakni Terah, ayah Abraham dan ayah Nahor, dan mereka beribadah kepada allah lain.
24:3Tetapi Aku mengambil Abraham, bapamu itu, dari seberang sungai Efrat, dan menyuruh dia menjelajahi seluruh tanah Kanaan. Aku membuat banyak keturunannya dan memberikan Ishak kepadanya.
24:4Kepada Ishak Kuberikan Yakub dan Esau. Kepada Esau Kuberikan pegunungan Seir menjadi miliknya, sedang Yakub serta anak-anaknya pergi ke Mesir.
24:5Lalu Aku mengutus Musa serta Harun dan menulahi Mesir, seperti yang Kulakukan di tengah-tengah mereka, kemudian Aku membawa kamu keluar.
24:6Setelah Aku membawa nenek moyangmu keluar dari Mesir dan kamu sampai ke laut, lalu orang Mesir mengejar nenek moyangmu dengan kereta dan orang berkuda ke Laut Teberau.
24:7Sebab itu berteriak-teriaklah mereka kepada TUHAN, maka diadakan-Nya gelap antara kamu dan orang Mesir itu dan didatangkan-Nya air laut atas mereka, sehingga mereka diliputi. Dan matamu sendiri telah melihat, apa yang Kulakukan terhadap Mesir. Sesudah itu lama kamu diam di padang gurun.
24:8Aku membawa kamu ke negeri orang Amori yang diam di seberang sungai Yordan, dan ketika mereka berperang melawan kamu, mereka Kuserahkan ke dalam tanganmu, sehingga kamu menduduki negerinya, sedang mereka Kupunahkan dari depan kamu.
24:9Ketika itu Balak bin Zipor, raja Moab, bangkit berperang melawan orang Israel. Disuruhnya memanggil Bileam bin Beor untuk mengutuki kamu.
24:10Tetapi Aku tidak mau mendengarkan Bileam, sehingga iapun memberkati kamu. Demikianlah Aku melepaskan kamu dari tangannya.
24:11Setelah kamu menyeberangi sungai Yordan dan sampai ke Yerikho, berperanglah melawan kamu warga-warga kota Yerikho, orang Amori, orang Feris, orang Kanaan, orang Het, orang Girgasi, orang Hewi dan orang Yebus, tetapi mereka itu Kuserahkan ke dalam tanganmu.
24:12Kemudian Aku melepaskan tabuhan mendahului kamu dan binatang-binatang ini menghalau mereka dari depanmu, seperti kedua raja orang Amori itu. Sesungguhnya, bukan oleh pedangmu dan bukan pula oleh panahmu.
24:13Demikianlah Kuberikan kepadamu negeri yang kamu peroleh tanpa bersusah-susah dan kota-kota yang tidak kamu dirikan, tetapi kamulah yang diam di dalamnya; juga kebun-kebun anggur dan kebun-kebun zaitun yang tidak kamu tanami, kamulah yang makan hasilnya.
24:14Oleh sebab itu, takutlah akan TUHAN dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia. Jauhkanlah allah yang kepadanya nenek moyangmu telah beribadah di seberang sungai Efrat dan di Mesir, dan beribadahlah kepada TUHAN.
24:15Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!"
24:16Lalu bangsa itu menjawab: "Jauhlah dari pada kami meninggalkan TUHAN untuk beribadah kepada allah lain!
24:17Sebab TUHAN, Allah kita, Dialah yang telah menuntun kita dan nenek moyang kita dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan, dan yang telah melakukan tanda-tanda mujizat yang besar ini di depan mata kita sendiri, dan yang telah melindungi kita sepanjang jalan yang kita tempuh, dan di antara semua bangsa yang kita lalui,
24:18TUHAN menghalau semua bangsa dan orang Amori, penduduk negeri ini, dari depan kita. Kamipun akan beribadah kepada TUHAN, sebab Dialah Allah kita."
24:19Tetapi Yosua berkata kepada bangsa itu: "Tidaklah kamu sanggup beribadah kepada TUHAN, sebab Dialah Allah yang kudus, Dialah Allah yang cemburu. Ia tidak akan mengampuni kesalahan dan dosamu.
24:20Apabila kamu meninggalkan TUHAN dan beribadah kepada allah asing, maka Ia akan berbalik dari padamu dan melakukan yang tidak baik kepada kamu serta membinasakan kamu, setelah Ia melakukan yang baik kepada kamu dahulu."
24:21Tetapi bangsa itu berkata kepada Yosua: "Tidak, hanya kepada TUHAN saja kami akan beribadah."
24:22Kemudian berkatalah Yosua kepada bangsa itu: "Kamulah saksi terhadap kamu sendiri, bahwa kamu telah memilih TUHAN untuk beribadah kepada-Nya." Jawab mereka: "Kamilah saksi!"
24:23Ia berkata: "Maka sekarang, jauhkanlah allah asing yang ada di tengah-tengah kamu dan condongkanlah hatimu kepada TUHAN, Allah Israel."
24:24Lalu jawab bangsa itu kepada Yosua: "Kepada TUHAN, Allah kita, kami akan beribadah, dan firman-Nya akan kami dengarkan."
24:25Pada hari itu juga Yosua mengikat perjanjian dengan bangsa itu dan membuat ketetapan dan peraturan bagi mereka di Sikhem.
24:26Yosua menuliskan semuanya itu dalam kitab hukum Allah, lalu ia mengambil batu yang besar dan mendirikannya di sana, di bawah pohon besar, di tempat kudus TUHAN.
24:27Kata Yosua kepada seluruh bangsa itu: "Sesungguhnya batu inilah akan menjadi saksi terhadap kita, sebab telah didengarnya segala firman TUHAN yang diucapkan-Nya kepada kita. Sebab itu batu ini akan menjadi saksi terhadap kamu, supaya kamu jangan menyangkal Allahmu."
24:28Sesudah itu Yosua melepas bangsa itu pergi, masing-masing ke milik pusakanya.
24 November 2016 diubah oleh ZEGA376
-
24 November 2016
Renungan Oswald Chambers
<< 24 November 2016 >>Bacaan: Maz 123:2
Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya, seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada TUHAN, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita .... (Maz 123:2)
Fokus Perhatian
media.sabda.org/audio_renungan ... /november24.mp3
Intro: Sebagaimana mata seorang hamba yang terpusat kepada tuannya, demikian pula seharusnya mata kita terpusat kepada Allah. Kekuatan rohani kita mulai terkuras ketika kita berhenti mengarahkan pandangan kita kepada-Nya.
Renungan:Ayat ini menggambarkan ketergantungan sepenuhnya kepada Tuhan. Sebagaimana mata seorang hamba yang terpusat kepada tuannya, demikian pula seharusnya mata kita tertuju dan terpusat kepada Allah. Melalui cara ini, Allah menyatakan diri-Nya kepada kita serta menambahkan pengetahuan-Nya (Yesaya 53:1). Kekuatan rohani kita mulai terkuras ketika kita berhenti mengarahkan pandangan kita kepada Tuhan. Stamina atau daya tahan kita merosot, bukan karena masalah-masalah dari luar diri kita, melainkan lebih banyak karena masalah dalam pikiran kita sendiri. Kita keliru berpikir, "Saya kira selama ini saya terlalu memaksakan diri dan mencoba menjadi seperti Allah, bukan menjadi orang yang biasa-biasa saja." Kita harus menyadari bahwa tidak ada usaha yang terlalu berat.
Sebagai contoh, Anda mengalami krisis dalam kehidupan Anda, mengambil sikap tetap setia pada Tuhan, bahkan mendapat peneguhan Roh sebagai peneguhan bahwa apa yang Anda perbuat benar. Akan tetapi, sekarang, mungkin setelah sekian minggu atau tahun berlalu, Anda perlahan sampai pada kesimpulan -- "Baiklah, mungkin apa yang dulu saya lakukan hanya karena terlalu sombong atau hanya supaya tampak hebat dari luar. Adakah saya telah mengambil sikap yang terlalu tinggi bagiku?" Kemudian, teman-teman Anda yang "rasional" datang dan berkata, "Jangan bodoh. Kami sudah tahu saat pertama engkau berbicara tentang kebangunan rohani yang terjadi dalam dirimu, itu hanya dorongan hati yang datang sepintas dan hal yang tidak dapat dihindari dalam suasana yang penuh ketegangan. Bagaimana pun juga, Allah tidak mengharapkan engkau bertahan terus-menerus seperti itu." Anda menanggapinya dengan berkata, "Ya, saya pikir saya terlalu berharap terlalu banyak." Kedengarannya seperti perkataan yang merendah, tetapi sebenarnya menunjukkan bahwa kebersandaran Anda pada Tuhan sudah tidak ada lagi, dan Anda sekarang bersandar pada pendapat dunia ini. Bahayanya ketika tidak lagi bersandar kepada Tuhan, Anda akan mengabaikan pemusatan perhatian kepada-Nya. Biasanya, kita baru sadar bahwa kita telah kalah setelah Allah secara tiba-tiba menghentikan jalan kita. Manakala terjadi kekeringan rohani dalam kehidupan Anda, segeralah perbaiki. Sadarilah bahwa ada sesuatu yang menghalangi hubungan Anda dengan Allah, dan segeralah perbaiki dan singkirkan segala yang menghalanginya.
Ayat Alkitab:
Maz 123:2 Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya, seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada TUHAN, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita. -
24 November 2016
Balas Dendam
Kamis, 24 November 2016
Bacaan Alkitab hari ini:
2 Samuel 3
Perang tidak boleh dicampur aduk dengan masalah pribadi. Kematian Asael--adik Yoab--adalah kematian yang wajar dalam sebuah peperangan (2:19-23). Oleh karena itu, tidak semestinya bila Yoab mendendam terhadap Abner. Sayangnya, Yoab tidak bisa membedakan kematian sebagai akibat perang (masalah negara) dengan kematian sebagai akibat permusuh-an antar pribadi. Yoab bukan hanya mendendam terhadap Abner, tetapi dia kemudian membalas dendam dengan membunuh secara licik.
Pembunuhan yang dilakukan Yoab terhadap Abner ini sekaligus merupakan sikap memberontak terhadap wewenang Daud sebagai pemegang kekuasaan tertinggi. Yoab tidak mendukung keputusan Daud terhadap Abner dan dia tetap melampiaskan dendamnya dengan membunuh Abner. Akibatnya, Daud marah terhadap Yoab dan dia mempermalukan Yoab dengan memerintahkan Yoab untuk ikut berkabung dan meratap di depan mayat Abner. Dengan demikian, mulailah hubungan antara Daud dan Yoab menjadi tidak sehat.
Seorang prajurit--apalagi seorang panglima--harus mengabdikan hidupnya untuk kepentingan negara. Bila posisi penting (seperti posisi sebagai panglima perang) dalam sebuah negara dipegang oleh seorang yang masih mementingkan kepentingannya sendiri, maka dia bisa melakukan hal-hal yang membahayakan orang lain. Sebagai warga negara Indonesia, kita harus berdoa agar posisi-posisi penting di negara ini tidak diberikan kepada orang yang mementingkan kepentingannya sendiri. Apakah Anda sudah membiasakan diri untuk berdoa bagi para pemimpin Anda? (Bandingkan dengan Yeremia 29:7 dan 1 Timotius 2:1-2) [P]
2 Samuel 3:27
“Ketika Abner kembali ke Hebron, maka Yoab membawanya sebentar ke samping di tengah-tengah pintu gerbang itu, seakan-akan hendak berbicara dengan dia dengan diam-diam; kemudian ditikamnyalah dia di sana pada perutnya, sehingga mati, membalas darah Asael, adiknya.” -
24 November 2016
<< 2 Samuel 3 >>
1 Peperangan antara keluarga Saul dan keluarga Daud berlarut-larut; Daud kian lama kian kuat, sedang keluarga Saul kian lama kian lemah.Anak-anak lelaki Daud
2 Di Hebron lahirlah bagi Daud anak-anak lelaki. Anak sulungnya ialah Amnon, dari Ahinoam, perempuan Yizreel;
3 anaknya yang kedua ialah Kileab, dari Abigail, bekas isteri Nabal, orang Karmel; yang ketiga ialah Absalom, anak dari Maakha, anak perempuan Talmai raja Gesur;
4 yang keempat ialah Adonia, anak dari Hagit; yang kelima ialah Sefaca, anak Abital;
5 dan yang keenam ialah Yitream, dari Egla, isteri Daud. Semuanya ini dilahirkan bagi Daud di Hebron.
Abner memihak Daud
6 Selama ada peperangan antara keluarga Saul dan keluarga Daud, maka Abner makin mendapat pengaruh di antara keluarga Saul.
7 Saul mempunyai gundik yang bernama Rizpa; dia anak perempuan Aya. Berkatalah Isyboset kepada Abner: "Mengapa kauhampiri gundik ayahku?"
8 Lalu sangat marahlah Abner karena perkataan Isyboset itu, katanya: "Kepala anjing dari Yehudakah aku? Sampai sekarang aku masih menunjukkan kesetiaanku kepada keluarga Saul, ayahmu, kepada saudara-saudaranya dan kepada sahabat-sahabatnya, dan aku tidak membiarkan engkau jatuh ke tangan Daud, tetapi sekarang engkau menuduh aku berlaku salah dengan seorang perempuan?
9 Kiranya Allah menghukum Abner, bahkan lebih lagi dari pada itu, jika tidak kulakukan kepada Daud seperti yang dijanjikan TUHAN dengan bersumpah kepadanya,
10 yakni memindahkan kerajaan dari keluarga Saul dan mendirikan takhta kerajaan Daud atas Israel dan atas Yehuda, dari Dan sampai Bersyeba."
11 Dan Isyboset tidak dapat lagi menjawab sepatah katapun kepada Abner, karena takutnya kepadanya.
12 Lalu Abner mengirim utusan kepada Daud dengan pesan: "Milik siapakah negeri ini? Adakanlah perjanjian dengan aku, maka sesungguhnya aku akan membantu engkau untuk membawa seluruh orang Israel memihak kepadamu."
13 Jawab Daud: "Baik, aku akan mengadakan perjanjian dengan engkau, hanya satu hal kuminta dari padamu, yakni engkau tidak akan menghadap aku, kecuali jika engkau membawa lebih dahulu Mikhal, anak perempuan Saul, apabila engkau datang menghadap aku."
14 Daud mengirim utusan juga kepada Isyboset, anak Saul, dengan pesan: "Berikanlah isteriku Mikhal, yang telah kuperoleh dengan seratus kulit khatan orang Filistin."
15 Lalu Isyboset menyuruh mengambil perempuan itu dari pada suaminya, yakni Paltiel bin Lais.
16 Dan suaminya berjalan bersama-sama dengan dia, sambil mengikuti dia dengan menangis sampai ke Bahurim. Lalu berkatalah Abner kepadanya: "Ayo, pulanglah." Maka pulanglah ia.
17 Sementara itu berundinglah Abner dengan para tua-tua orang Israel, katanya: "Telah lama kamu menghendaki Daud menjadi raja atas kamu.
18 Maka sekarang bertindaklah, sebab TUHAN sudah berfirman tentang Daud, demikian: Dengan perantaraan hamba-Ku Daud Aku akan menyelamatkan umat-Ku Israel dari tangan orang Filistin dan dari tangan semua musuhnya."
19 Abner berbicara dengan orang Benyamin; pula Abner pergi membicarakan dengan Daud di Hebron segala yang sudah dipandang baik oleh orang Israel dan oleh seluruh kaum Benyamin.
20 Ketika Abner datang kepada Daud di Hebron bersama-sama dua puluh orang, maka Daud mengadakan perjamuan bagi Abner dan orang-orang yang menyertainya.
21 Berkatalah Abner kepada Daud: "Baiklah aku bersiap untuk pergi mengumpulkan seluruh orang Israel kepada tuanku raja, supaya mereka mengadakan perjanjian dengan tuanku dan tuanku menjadi raja atas segala yang dikehendaki hatimu." Lalu Daud membiarkan Abner pergi dan berjalanlah ia dengan selamat.
Abner dibunuh oleh Yoab
22 Anak buah Daud dan Yoab baru saja pulang setelah mengadakan penggerebekan dan mereka membawa pulang jarahan yang banyak. Tetapi Abner tidak lagi bersama-sama Daud di Hebron, sebab ia telah dilepasnya pergi dengan selamat.
23 Ketika Yoab bersama dengan segenap tentaranya sudah pulang, diberitahukan kepada Yoab, demikian: "Abner bin Ner telah datang kepada raja dan ia sudah dibiarkannya pergi dengan selamat."
24 Kemudian pergilah Yoab kepada raja, katanya: "Apakah yang telah kauperbuat? Abner telah datang kepadamu; mengapa engkau membiarkannya begitu saja?
25 Apakah engkau tidak kenal Abner bin Ner itu. Ia datang untuk memperdaya engkau dan untuk mengetahui gerak-gerikmu dan untuk mengetahui segala yang hendak kaulakukan."
26 Sesudah itu keluarlah Yoab meninggalkan Daud dan menyuruh orang menyusul Abner, lalu mereka membawanya kembali dari perigi Sira tanpa diketahui Daud.
27 Ketika Abner kembali ke Hebron, maka Yoab membawanya sebentar ke samping di tengah-tengah pintu gerbang itu, seakan-akan hendak berbicara dengan dia dengan diam-diam; kemudian ditikamnyalah dia di sana pada perutnya, sehingga mati, membalas darah Asael, adiknya.
28 Ketika hal itu didengar Daud kemudian, berkatalah ia: "Aku dan kerajaanku tidak bersalah di hadapan TUHAN sampai selama-lamanya terhadap darah Abner bin Ner itu.
29 Biarlah itu ditanggung oleh Yoab sendiri dan seluruh kaum keluarganya. Biarlah dalam keturunan Yoab tidak putus-putusnya ada orang yang mengeluarkan lelehan, yang sakit kusta, yang bertongkat, yang tewas oleh pedang atau yang kekurangan makanan."
30 Demikianlah Yoab dan Abisai, adiknya, membunuh Abner, karena ia telah membunuh Asael, adik mereka, di Gibeon dalam pertempuran.
31 Dan berkatalah Daud kepada Yoab dan kepada segala rakyat yang bersama-sama dengan dia: "Koyakkanlah pakaianmu dan lilitkanlah pada tubuhmu kain kabung dan merataplah di depan mayat Abner." Raja Daud sendiripun berjalan di belakang usungan mayat.
32 Ketika orang menguburkan Abner di Hebron, maka menangislah raja dengan suara nyaring pada kubur Abner dan seluruh rakyatpun menangis.
33 Karena Abner raja mengucapkan nyanyian ratapan ini: "Apakah Abner harus mati seperti orang bebal?
34 Tanganmu tidak terikat dan kakimu tidak dirantai. Engkau gugur seperti orang gugur oleh orang-orang durjana." Dan seluruh rakyat itu makin menangis karena dia.
35 Seluruh rakyat datang menawarkan kepada Daud untuk makan roti selagi hari siang, tetapi Daud bersumpah, katanya: "Kiranya Allah menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jika sebelum matahari terbenam aku mengecap roti atau apapun."
36 Ketika seluruh rakyat melihat hal itu, mereka menganggap hal itu baik, seperti segala sesuatu yang dilakukan raja dianggap baik oleh seluruh rakyat.
37 Maka tahulah seluruh rakyat dan seluruh Israel pada hari itu, bahwa pembunuhan Abner bin Ner bukanlah rancangan raja.
38 Kemudian berkatalah raja kepada para pegawainya: "Tidak tahukah kamu, bahwa pada hari ini gugur seorang pemimpin, seorang besar, di Israel?
39 Tetapi aku ini sekarang masih lemah, sekalipun sudah diurapi menjadi raja, sedang orang-orang itu, yakni anak-anak Zeruya, melebihi aku dalam kekerasan. Kiranya TUHAN membalas kepada orang yang berbuat jahat setimpal dengan kejahatannya."
-
24 November 2016
Lomba Mengucap Syukur
Kamis, 24 November 2016
Baca: Kolose 3:12-17
3:12 Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.
3:13 Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.
3:14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
3:15 Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah.
3:16 Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.
3:17 Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Segala sesuatu yang kamu lakukan . . . lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita. —Kolose 3:17
Di setiap musim gugur, kami mengadakan perayaan Thanksgiving yang seru di kampus Universitas Cornerstone. Mahasiswa kami sangat menyukainya! Tahun lalu sekelompok mahasiswa melakukan permainan dengan menantang satu sama lain untuk berlomba mengucapkan syukur dalam waktu kurang dari tiga detik tanpa boleh mengulang apa yang sudah dikatakan oleh rekan-rekannya. Yang ragu dan terlalu lama memberikan jawaban harus keluar dari permainan.
Ada banyak hal yang bisa dikeluhkan para mahasiswa—ujian, tenggat tugas, peraturan, dan sejumlah keluhan lain yang biasa terjadi di kampus. Namun para mahasiswa itu telah memilih untuk mengucap syukur. Dan menurut saya, setelah melakukan permainan itu, mereka semua akan merasa lebih baik daripada jika mereka memilih untuk mengeluh.
Meskipun selalu ada hal-hal yang bisa kita keluhkan, tetapi jika kita melihat dengan cermat, pastilah ada berkat-berkat yang bisa disyukuri. Ketika Paulus menjelaskan tentang hidup baru kita di dalam Kristus, “rasa syukur” adalah satu-satunya karakter yang disebutkan lebih dari satu kali. Sikap yang bersyukur disebutkan sebanyak tiga kali. “Bersyukurlah,” kata Paulus di Kolose 3:15. Bernyanyilah dengan “mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu” (ay.16). Dan apa pun yang kamu lakukan, pastikan untuk “mengucap syukur . . . kepada Allah Bapa” (ay.17). Perintah Paulus untuk mengucap syukur sangatlah mengagumkan apabila kita mengingat bahwa ia menulis surat tersebut dari dalam penjara!
Hari ini, marilah memilih untuk mengucap syukur. —Joe Stowell
Tuhan, berilah aku sukacita dari mengucap syukur! Tolonglah aku untuk menemukan berkat-berkat tersembunyi dalam hal-hal yang sering kukeluhkan dan membiasakan diri untuk mengucap syukur kepada-Mu dan sesama kami.Pilihlah untuk mengucap syukur.
Bacaan Alkitab Setahun: Yehezkiel 22-23; 1 Petrus 1 -
24 November 2016
SELINGKUH ITU NIKMAT?
[[Siapa melakukan zinah tidak berakal budi; orang yang berbuat demikian merusak diri.]] (Amsal 6:32)
Beberapa tahun yang lalu ada sebuah hasil survei yang menghebohkan Indonesia. Sedemikian hebohnya sampai bertahun-tahun kemudian hasil survei ini masih menjadi bahan percakapan. Hasil survei itu menyebutkan bahwa 2 dari 3 laki-laki Jakarta berselingkuh. Bagaimana dengan perempuan? Ah, sayangnya saya belum tahu ada survei sejenis ini bagi kaum hawa.
Kita bisa saja setuju atau berkeberatan dengan hasil survei itu. Namun, bukankah pada masa kini kita kerap mendengar berita perselingkuhan? Mulai dari perselingkuhan pejabat, selebriti, rekan kerja, bahkan mungkin akhirnya pasangan kita sendiri. Perselingkuhan dianggap biasa walaupun tetap meninggalkan luka.
“Siapa melakukan zinah tidak berakal budi; orang yang berbuat demikian merusak diri” (Amsal 6:32). Amsal ini mengingatkan bahwa pelaku perselingkuhan bukanlah pemberani, melainkan orang yang tidak berakal budi. Mengapa? Perselingkuhan terjadi ketika seseorang hanya berfokus pada kenikmatan sendiri, tidak memedulikan perasaaan pasangan. Perselingkuhan terjadi ketika seseorang tidak mampu mengendalikan diri, tak lagi berakal budi.
Selingkuh itu nikmat, begitu kata para pelakunya. Baiklah, tetapi mari kita renungkan berapa harga kenikmatan itu? Apakah harga kenikmatan itu sepadan dengan hancurnya masa depan anak-anak?
Tidak ada perselingkuhan yang tidak berbongkar. Tidak ada perselingkuhan yang tidak merusak diri. Tidak ada perselingkuhan yang lepas dari hukuman Sang Ilahi.
Berhentilah berselingkuh dan mulailah belajar mencintai pasangan kita dengan segala ketidaksempurnaannya, sama seperti pasangan kita belajar mencintai kita dengan segala ketidaksempurnaan kita.
Amsal Hari Ini -- ( 24 November 2016 )
(C) Pdt. Wahyu 'wepe' Pramudya
( www.wahyupramudya.com )
Dapatkan Aplikasi Renungan Harian "Amsal Hari Ini" di Google Play dan App Store. Gratis! -
25 November 2016
Iman yang Mempengaruhi Perbuatan
Jumat, 25 November 2016
Bacaan Alkitab hari ini:
2 Samuel 4
Daud adalah seorang yang sangat religius. Imannya kepada Allah mempengaruhi hidupnya dan membuat keputusan dan tindakannya tidak seperti kebiasaan orang-orang pada masa itu. Salah satu sikap Daud yang berbeda secara menonjol dibandingkan dengan sikap banyak orang adalah sikap terhadap Raja Saul dan keluarganya, karena dia yakin bahwa Saul adalah seorang raja yang diurapi Tuhan. Walaupun Raja Saul bersikap jahat terhadap dirinya, bahkan beberapa kali dia nyaris terbunuh oleh Raja Saul, Daud tidak mendendam. Rasa hormatnya terhadap Allah membuat Daud tidak berani (atau tidak mau) membalas terhadap orang yang diurapi Tuhan (sebagai raja). Rasa hormatnya terhadap Raja Saul ini juga membuat dia tidak membenci Isyboset, anak Raja Saul yang ikut-ikutan membenci Daud. Rekhab dan Baana dengan cara licik telah membunuh Isyboset dan memenggal kepalanya. Mereka mengira bahwa dengan ber-buat demikian, mereka telah berbuat jasa terhadap Daud. Akan tetapi, mereka salah sangka! Mereka tidak menyangka bahwa sikap Daud di luar dugaan. Daud justru menyuruh anak buahnya untuk membunuh para pengkhianat itu!
Apakah iman Anda kepada Allah mempengaruhi cara hidup Anda? Bila sikap Anda mengikuti kebiasaan dunia ini tanpa mempertimbangkan keinginan Allah, berarti bahwa iman Anda tidak mempengaruhi hidup Anda. Bahkan, bisa dikatakan bahwa sebenarnya Anda tidak beriman! Iman Anda palsu! Iman yang sejati adalah iman yang di-terapkan dalam kehidupan! Bila Anda ingin agar iman Anda mempengaruhi hidup Anda, tidak ada jalan lain selain bahwa Anda harus menjalin relasi yang sehat dengan Allah melalui doa serta pembacaan dan penerapan firman Tuhan. [P]
2 Samuel 4:10
“Ketika ada orang yang membawa kabar kepadaku demikian: Saul sudah mati! dan memandang dirinya sebagai orang yang menyampaikan kabar baik, maka aku menangkap dan membunuh dia di Ziklag, dan dengan demikian aku memberikan kepadanya upah kabarnya.”
-
25 November 2016
2 Samuel 4 :
Isyboset dibunuh
(1) Ketika didengar anak Saul, bahwa Abner sudah mati di Hebron, maka hilanglah keberaniannya, dan terkejutlah seluruh orang Israel.
(2) Anak Saul mempunyai dua orang sebagai kepala gerombolan, yang satu bernama Baana dan yang kedua bernama Rekhab, keduanya anak Rimon, orang Benyamin dari Beerot. Sebab Beerotpun terhitung daerah Benyamin.
(3) Orang Beerot sudah melarikan diri ke Gitaim dan menjadi pendatang di sana sampai sekarang.
(4) Yonatan, anak Saul, mempunyai seorang anak laki-laki, yang cacat kakinya. Ia berumur lima tahun, ketika datang kabar tentang Saul dan Yonatan dari Yizreel. Inang pengasuhnya mengangkat dia pada waktu itu, lalu lari, tetapi karena terburu-buru larinya, anak itu jatuh dan menjadi timpang. Ia bernama Mefiboset.
(5) Anak-anak Rimon, orang Beerot itu, yakni Rekhab dan Baana, pergi, lalu sampai pada waktu hari panas terik ke rumah Isyboset, ketika ia sedang berbaring siang hari.
(6) Kebetulan penjaga pintu rumah itu mengantuk dan tertidur, ketika sedang membersihkan gandum. Demikianlah Rekhab dan Baana menyusup ke dalam.
(7) Mereka masuk ke dalam rumah itu, ketika Isyboset sedang berbaring di atas tempat tidurnya di dalam kamar tidurnya, membunuh dia lalu memenggal kepalanya. Mereka membawa kepalanya itu, lalu berjalan semalam-malaman melalui jalan dari Araba-Yordan.
(8) Kepala Isyboset itu dibawa mereka kepada Daud di Hebron dan mereka berkata kepada raja: "Inilah kepala Isyboset, anak Saul, musuhmu itu, yang ingin mencabut nyawamu; TUHAN pada hari ini telah membiarkan tuanku raja mengadakan pembalasan atas Saul dan atas keturunannya."
(9) Tetapi Daud menjawab Rekhab dan Baana, saudaranya, anak-anak Rimon, orang Beerot itu, katanya kepada mereka: "Demi TUHAN yang hidup, yang telah membebaskan nyawaku dari segala kesesakan!
(10) Ketika ada orang yang membawa kabar kepadaku demikian: Saul sudah mati! dan memandang dirinya sebagai orang yang menyampaikan kabar baik, maka aku menangkap dan membunuh dia di Ziklag, dan dengan demikian aku memberikan kepadanya upah kabarnya;
(11) terlebih lagi sekarang, setelah orang-orang fasik membunuh seorang yang benar, di rumahnya di atas tempat tidurnya, tidakkah aku menuntut darahnya dari pada kamu dan melenyapkan kamu dari muka bumi?"
(12) Sesudah itu Daud memberi perintah kepada anak buahnya untuk membunuh mereka; tangan dan kaki mereka dipotong, kemudian mayat mereka digantung di tepi telaga di Hebron. Tetapi kepala Isyboset diambil dan dikuburkan di dalam kubur Abner di Hebron.
-
25 November 2016
TAKUT AKAN TUHAN
[[Dalam takut akan Tuhan ada ketenteraman yang besar, bahkan ada perlindungan bagi anak-anak-Nya.]] (Amsal 14:26)
Pada suatu tengah malam, hujan deras dan angin bertiup kencang. Mendadak lampu di tempat tinggal saya mati. Tak lama kemudian terdengarlah suara lirih namun penuh dengan rasa takut, “Papa, Papa di mana? Alden takut.” Tentu saja saya mengenal suara itu. Itu adalah suara Alden, anak pertama kami. Segera saya melangkah menuju kamarnya, memeluk Alden sampai akhirnya ia tertidur kembali.
“Dalam takut akan Tuhan ada ketenteraman yang besar, bahkan ada perlindungan bagi anak-anak-Nya” (Amsal 14:26). Sekilas tampaknya ada yang kontras di Amsal ini. Di dalam takut Tuhan malah ada ketenteraman, bahkan perlindungan. Bukankah takut dan ketenteraman serta perlindungan kerap kali tidak berjalan seiringan?
Namun, takut akan Tuhan mempunyai arti yang berbeda dengan rasa takut yang lain. Takut akan Tuhan berarti menghormati Tuhan karena mengenal siapa diri-Nya. Di dalam pengenalan akan Tuhan, kita mengerti betapa dahsyat kuasa-Nya bagi mereka yang percaya. Makin kita takut akan Tuhan, makin besar pulalah penyerahan diri kita kepada-Nya.
Tak jarang kehidupan ini memperhadapkan kita pada situasi yang membuat kita takut. Kita takut karena menyadari betapa kapasitas diri tidak sebanding dengan besarnya pergumulan dan tantangan. Apa yang harus kita lakukan untuk menyingkirkan rasa takut itu?
Tak ada cara lain untuk mengalahkan rasa takut akan besarnya tantangan dan pergumulan selain dengan sikap takut akan Tuhan. Rasa takut atau hormat pada Tuhan akan membawa kita untuk mengenal dan mengalami betapa besar kuasa-Nya.
Di dalam terbitnya pengenalan kita akan Tuhan, tenggelamlah segala ketakutan.
Amsal Hari Ini -- ( 25 November 2016 )
(C) Pdt. Wahyu 'wepe' Pramudya
Dapatkan Aplikasi Renungan Harian "Amsal Hari Ini" di Google Play dan App Store. Gratis!
-
26 November 2016
Santapan Harian
<< Sabtu, 26 November 2016 >>Bacaan: Pengkhotbah 2:1-26
Kenikmatan dalam Jerih Payah
Dari dahulu sampai sekarang, kita sering kali mengeluh betapa lelahnya menghadapi kesulitan hidup. Tetapi, nas hari merupakan kabar baik. Mari kita perhatikan apa yang ditemukan Pengkhotbah!
Sosok Pengkhotbah adalah Raja Salomo, anak Daud. Ia sangat kaya dan berdaya upaya mencari kunci kehidupan melalui semua kesenangan yang dapat dibeli dengan harta (4-8). Kata "bagiku" muncul 8x dalam bahasa Ibraninya: mendirikan "bagiku" rumah-rumah, menanami "bagiku" kebun-kebun anggur; . . . mengumpulkan "bagiku" perak dan emas, mencari "bagiku" biduan-biduan dan biduanita-biduanita. Hal itu memperlihatkan bahwa ia melakukannya untuk kesenangan diri belaka. Pada saat yang sama, semua yang dilakukannya berdasarkan akal budi (3) dan hikmatnya (9).
Dalam pencarian arti hidup melalui semua kesenangan, Pengkhotbah melihat bahwa semuanya sia-sia dan usaha menjaring angin (11). Artinya, ia tidak dapat menemukan arti hidup yang sejati melalui semua kesenangan tersebut. Tetapi, ia menemukan sesuatu dari hasil uji coba tersebut, yaitu hatinya bersukacita karena segala jerih payahnya dan itulah buah segala jerih lelahnya (10). Walau ia tidak mendapatkan arti hidup yang sejati dari semua eksperimen terhadap kesenangannya, setidaknya ia telah menyelidiki apa yang baik untuk dilakukan oleh manusia (3). Akhirnya, ia dapat menikmati jerih payahnya (10).
Dalam hal ini, Pengkhotbah menyimpulkan bahwa ada buah dalam jerih payah hidupnya. Artinya, dalam jerih payah ada kenikmatan dan rasa manis yang diperoleh Pengkhotbah. Seharusnya hal itu merupakan penemuan yang menggembirakan manusia. Meski Tuhan menghukum manusia akan keberdosaannya, Ia juga memampukan manusia dapat menikmati hasil jerih lelahnya (bdk. 2:24-25; 3:12-13).
Ketika kita merasa letih lesu, jangan lupa bahwa ada kenikmatan dalam jerih payah tersebut. Ada rasa puas dan kenikmatan setelah kita melakukan sesuatu yang baik. Marilah kita belajar untuk merasakan kenikmatan dari hasil kerja keras tersebut. [IT]
Baca Gali Alkitab 4
Pengkhotbah 2:1-26
Pengkhotbah merupakan pribadi yang memiliki hikmat Allah. Dengan hikmat-Nya, ia mencoba untuk menemukan makna hidup sejati dari segala kesenangan duniawi. Ia menghayati kesenangan hidup yang dicari dan didambakan oleh semua orang. Kesimpulan dari semua petualangan hidupnya adalah kenikmatan palsu dan kesia-sian hidup. Hanya di dalam Allah, seseorang beroleh arti hidup yang sejati.
Apa saja yang Anda baca?
1. Apa yang dikatakan oleh Pengkhotbah dalam hatinya (1-2)?
2. Apa yang dilakukan Pengkhotbah tentang hidupnya (3-8)?
3. Apa tujuan Pengkhotbah melakukan semuanya itu (9-10)?
4. Apa yang ditemukannya melalui hasil pengamatan dan pengalaman hidup (11-14)?
5. Apa refleksi yang dilakukannya (15-19)?
6. Apa yang dirasakan oleh Pengkhotbah dan apa alasannya (20-23)?
7. Apa kesimpulan yang dipahami oleh Pengkhotbah (24-26)?Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Apa perbedaan mendasar antara orang berhikmat dan orang bodoh saat mereka memandang kesenangan hidup?
2. Kenikmatan hidup yang bagaimana dapat disebut kebahagiaan sejati?Apa respons Anda?
1. Apa yang terjadi saat seseorang terjerumus dalam kesenangan duniawi? Pengakuan dosa yang seperti apakah yang Anda katakan kepada Allah?
2. Apa tekad Anda untuk hidup di hadapan Allah?Pokok Doa:
Agar para pemimpin bangsa dan gereja peka terhadap kehendak Tuhan dan menjadi teladan yang baik. -
26 November 2016
Ayat Alkitab: Pengkhotbah 2:1-26
Hikmat dan kebodohan adalah hal yang sia-sia
2:1 Aku berkata dalam hati: "Mari, aku hendak menguji kegirangan! Nikmatilah kesenangan! Tetapi lihat, juga itupun sia-sia."
2:2 Tentang tertawa aku berkata: "Itu bodoh!", dan mengenai kegirangan: "Apa gunanya?"
2:3 Aku menyelidiki diriku dengan menyegarkan tubuhku dengan anggur, --sedang akal budiku tetap memimpin dengan hikmat--,dan dengan memperoleh kebebalan, sampai aku mengetahui apa yang baik bagi anak-anak manusia untuk dilakukan di bawah langit selama hidup mereka yang pendek itu.
2:4 Aku melakukan pekerjaan-pekerjaan besar, mendirikan bagiku rumah-rumah, menanami bagiku kebun-kebun anggur;
2:5 aku mengusahakan bagiku kebun-kebun dan taman-taman, dan menanaminya dengan rupa-rupa pohon buah-buahan;
2:6 aku menggali bagiku kolam-kolam untuk mengairi dari situ tanaman pohon-pohon muda.
2:7 Aku membeli budak-budak laki-laki dan perempuan, dan ada budak-budak yang lahir di rumahku; aku mempunyai juga banyak sapi dan kambing domba melebihi siapapun yang pernah hidup di Yerusalem sebelum aku.
2:8 Aku mengumpulkan bagiku juga perak dan emas, harta benda raja-raja dan daerah-daerah. Aku mencari bagiku biduan-biduan dan biduanita-biduanita, dan yang menyenangkan anak-anak manusia, yakni banyak gundik.
2:9 Dengan demikian aku menjadi besar, bahkan lebih besar dari pada siapapun yang pernah hidup di Yerusalem sebelum aku; dalam pada itu hikmatku tinggal tetap padaku.
2:10 Aku tidak merintangi mataku dari apapun yang dikehendakinya, dan aku tidak menahan hatiku dari sukacita apapun, sebab hatiku bersukacita karena segala jerih payahku. Itulah buah segala jerih payahku.
2:11 Ketika aku meneliti segala pekerjaan yang telah dilakukan tanganku dan segala usaha yang telah kulakukan untuk itu dengan jerih payah, lihatlah, segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin; memang tak ada keuntungan di bawah matahari.
2:12 Lalu aku berpaling untuk meninjau hikmat, kebodohan dan kebebalan, sebab apa yang dapat dilakukan orang yang menggantikan raja? Hanya apa yang telah dilakukan orang.
2:13 Dan aku melihat bahwa hikmat melebihi kebodohan, seperti terang melebihi kegelapan.
2:14 Mata orang berhikmat ada di kepalanya, sedangkan orang yang bodoh berjalan dalam kegelapan, tetapi aku tahu juga bahwa nasib yang sama menimpa mereka semua.
2:15 Maka aku berkata dalam hati: "Nasib yang menimpa orang bodoh juga akan menimpa aku. Untuk apa aku ini dulu begitu berhikmat?" Lalu aku berkata dalam hati, bahwa inipun sia-sia.
2:16 Karena tidak ada kenang-kenangan yang kekal baik dari orang yang berhikmat, maupun dari orang yang bodoh, sebab pada hari-hari yang akan datang kesemuanya sudah lama dilupakan. Dan, ah, orang yang berhikmat mati juga seperti orang yang bodoh!
2:17 Oleh sebab itu aku membenci hidup, karena aku menganggap menyusahkan apa yang dilakukan di bawah matahari, sebab segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin.
2:18 Aku membenci segala usaha yang kulakukan dengan jerih payah di bawah matahari, sebab aku harus meninggalkannya kepada orang yang datang sesudah aku.
2:19 Dan siapakah yang mengetahui apakah orang itu berhikmat atau bodoh? Meskipun demikian ia akan berkuasa atas segala usaha yang kulakukan di bawah matahari dengan jerih payah dan dengan mempergunakan hikmat. Inipun sia-sia.
2:20 Dengan demikian aku mulai putus asa terhadap segala usaha yang kulakukan dengan jerih payah di bawah matahari.
2:21 Sebab, kalau ada orang berlelah-lelah dengan hikmat, pengetahuan dan kecakapan, maka ia harus meninggalkan bahagiannya kepada orang yang tidak berlelah-lelah untuk itu. Inipun kesia-siaan dan kemalangan yang besar.
2:22 Apakah faedahnya yang diperoleh manusia dari segala usaha yang dilakukannya dengan jerih payah di bawah matahari dan dari keinginan hatinya?
2:23 Seluruh hidupnya penuh kesedihan dan pekerjaannya penuh kesusahan hati, bahkan pada malam hari hatinya tidak tenteram. Inipun sia-sia.
2:24 Tak ada yang lebih baik bagi manusia dari pada makan dan minum dan bersenang-senang dalam jerih payahnya. Aku menyadari bahwa inipun dari tangan Allah.
2:25 Karena siapa dapat makan dan merasakan kenikmatan di luar Dia?
2:26 Karena kepada orang yang dikenan-Nya Ia mengaruniakan hikmat, pengetahuan dan kesukaan, tetapi orang berdosa ditugaskan-Nya untuk menghimpun dan menimbun sesuatu yang kemudian harus diberikannya kepada orang yang dikenan Allah. Inipun kesia-siaan dan usaha menjaring angin.26 November 2016 diubah oleh ZEGA376
-
26 November 2016
Renungan Harian
<< Sabtu, 26 November 2016 >>Bacaan: Kejadian 39
Bacaan Setahun: 1 Korintus 10-13
Nas: Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu. (Kejadian 39:2)
Penyertaan Tuhan
Ketika kehidupan berlangsung mulus, saya merasa sukses dan bahagia, lebih gampang bagi saya mengakui bahwa Tuhan memeluk saya. Sebaliknya, ketika kehidupan berkelok tidak seperti yang saya harapkan, masalah muncul susul-menyusul, saya jadi gampang gusar dan kehilangan damai sejahtera. Apakah Anda juga begitu?
Kisah Yusuf menolong saya mendapatkan perspektif lain tentang penyertaan Tuhan. Ketika Yusuf menerima jubah mahaindah (Kej. 37:3), penulis Kitab Kejadian tidak berkomentar bahwa Tuhan menunjukkan kemurahan-Nya kepada Yusuf. Ketika Yusuf mendapatkan mimpi-mimpi yang menggairahkan hatinya (Kej. 37:5, 9), penulis juga tidak menegaskan bahwa mimpi itu berasal dari Tuhan. Namun, ketika Yusuf dikhianati saudara-saudaranya, terpisah dari ayah yang sangat menyayanginya, menjadi budak bagi orang asing di negeri yang jauh, penulis secara khusus membubuhkan, "Tetapi TUHAN menyertai Yusuf" (ay. 2). Kemudian, ketika Yusuf difitnah oleh Nyonya Potifar, dan Potifar tidak membelanya, namun malah murka, dan melemparkan Yusuf ke penjara, kembali penulis secara khusus menambahkan catatan, "TUHAN menyertai Yusuf"-kali ini sebanyak dua kali (ay. 21, 23)!
Allah kita itu Imanuel: Dia senantiasa menyertai kita. Dia tidak pernah meninggalkan kita, tidak pernah membiarkan kita seorang diri (Ibr. 13:5). Saya yang perlu belajar menyadari penyertaan Tuhan bukan hanya di tempat yang jernih dan terang, melainkan juga di tempat yang remang atau malah gelap gulita. --ARS/Renungan Harian
* * *
TUHAN BUKAN HANYA MENYERTAI KITA DI PADANG YANG BERUMPUT HIJAU,
MELAINKAN JUGA DI DALAM KEKELAMAN LEMBAH BAYANG-BAYANG MAUT.* * *
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian tanpa seizin penerbit (Yayasan Gloria)
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIADiskusi renungan ini di Facebook:
www.facebook.com/groups/renungan.harian/
Ayat Alkitab: Kejadian 39Yusuf di rumah Potifar
39:1 Adapun Yusuf telah dibawa ke Mesir; dan Potifar, seorang Mesir, pegawai istana Firaun, kepala pengawal raja, membeli dia dari tangan orang Ismael yang telah membawa dia ke situ.
39:2 Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu.
39:3 Setelah dilihat oleh tuannya, bahwa Yusuf disertai TUHAN dan bahwa TUHAN membuat berhasil segala sesuatu yang dikerjakannya,
39:4 maka Yusuf mendapat kasih tuannya, dan ia boleh melayani dia; kepada Yusuf diberikannya kuasa atas rumahnya dan segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf.
39:5 Sejak ia memberikan kuasa dalam rumahnya dan atas segala miliknya kepada Yusuf, TUHAN memberkati rumah orang Mesir itu karena Yusuf, sehingga berkat TUHAN ada atas segala miliknya, baik yang di rumah maupun yang di ladang.
39:6 Segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf, dan dengan bantuan Yusuf ia tidak usah lagi mengatur apa-apapun selain dari makanannya sendiri. Adapun Yusuf itu manis sikapnya dan elok parasnya.
39:7 Selang beberapa waktu isteri tuannya memandang Yusuf dengan berahi, lalu katanya: "Marilah tidur dengan aku."
39:8 Tetapi Yusuf menolak dan berkata kepada isteri tuannya itu: "Dengan bantuanku tuanku itu tidak lagi mengatur apa yang ada di rumah ini dan ia telah menyerahkan segala miliknya pada kekuasaanku,
39:9 bahkan di rumah ini ia tidak lebih besar kuasanya dari padaku, dan tiada yang tidak diserahkannya kepadaku selain dari pada engkau, sebab engkau isterinya. Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?"
39:10 Walaupun dari hari ke hari perempuan itu membujuk Yusuf, Yusuf tidak mendengarkan bujukannya itu untuk tidur di sisinya dan bersetubuh dengan dia.
39:11 Pada suatu hari masuklah Yusuf ke dalam rumah untuk melakukan pekerjaannya, sedang dari seisi rumah itu seorangpun tidak ada di rumah.
39:12 Lalu perempuan itu memegang baju Yusuf sambil berkata: "Marilah tidur dengan aku." Tetapi Yusuf meninggalkan bajunya di tangan perempuan itu dan lari ke luar.
39:13 Ketika dilihat perempuan itu, bahwa Yusuf meninggalkan bajunya dalam tangannya dan telah lari ke luar,
39:14 dipanggilnyalah seisi rumah itu, lalu katanya kepada mereka: "Lihat, dibawanya ke mari seorang Ibrani, supaya orang ini dapat mempermainkan kita. Orang ini mendekati aku untuk tidur dengan aku, tetapi aku berteriak-teriak dengan suara keras.
39:15 Dan ketika didengarnya bahwa aku berteriak sekeras-kerasnya, ditinggalkannyalah bajunya padaku, lalu ia lari ke luar."
39:16 Juga ditaruhnya baju Yusuf itu di sisinya, sampai tuan rumah pulang.
39:17 Perkataan itu jugalah yang diceritakan perempuan itu kepada Potifar, katanya: "Hamba orang Ibrani yang kaubawa ke mari itu datang kepadaku untuk mempermainkan aku.
39:18 Tetapi ketika aku berteriak sekeras-kerasnya, ditinggalkannya bajunya padaku, lalu ia lari ke luar."
39:19 Baru saja didengar oleh tuannya perkataan yang diceritakan isterinya kepadanya: begini begitulah aku diperlakukan oleh hambamu itu, maka bangkitlah amarahnya.
39:20 Lalu Yusuf ditangkap oleh tuannya dan dimasukkan ke dalam penjara, tempat tahanan-tahanan raja dikurung. Demikianlah Yusuf dipenjarakan di sana.
39:21 Tetapi TUHAN menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya kepadanya, dan membuat Yusuf kesayangan bagi kepala penjara itu.
39:22 Sebab itu kepala penjara mempercayakan semua tahanan dalam penjara itu kepada Yusuf, dan segala pekerjaan yang harus dilakukan di situ, dialah yang mengurusnya.
39:23 Dan kepala penjara tidak mencampuri segala yang dipercayakannya kepada Yusuf, karena TUHAN menyertai dia dan apa yang dikerjakannya dibuat TUHAN berhasil. -
26 November 2016
Renungan Oswald Chambers
<< 26 November 2016 >>Bacaan:Ayat Alkitab: Gal 6:14
6:14 Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia.Fokus Utama Kuasa Rohani
... selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus .... (Gal 6:14)
Intro: Apabila Anda ingin mengenal dan mengalami kuasa Allah (yaitu kebangkitan Yesus), Anda harus merenungkan tentang tragedi Allah.
Renungan:Apabila Anda ingin mengenal kuasa Allah (yaitu kebangkitan Yesus) dalam diri manusia, Anda harus merenungkan tentang tragedi Allah. Lepaskanlah diri Anda dari perhatian pribadi Anda atas keadaan rohani Anda sendiri, serta bukalah mata rohani Anda untuk memikirkan tragedi Allah, maka seketika itu juga kuasa Allah akan berada di dalam Anda. "Berpalinglah kepada-Ku ...." (Yesaya 45:22) Berilah perhatian pada Sumber dari luar diri kita, maka akan ada kuasa di dalam kita. Kita kehilangan kuasa karena tidak memusatkan perhatian pada hal-hal yang benar. Akibat dari salib adalah keselamatan, penyucian, kesembuhan, dan lain-lain. Akan tetapi, bukan hal-hal ini yang perlu kita beritakan, melainkan "Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan" (1 Korintus 2:2). Pemberitaan tentang Yesus akan mengerjakan sendiri karya-Nya dalam orang-orang yang mendengarkannya. Pusatkanlah pada fokus utama (focal point) Allah dalam pemberitaan Anda, dan bahkan apabila pendengar sepertinya tidak memberikan perhatian, mereka tidak akan pernah sama seperti sebelumnya. Apabila saya menyampaikan kata-kata (dari diri) saya sendiri, hal itu itu tidak ada bedanya dengan kata-kata Anda kepada saya. Akan tetapi, apabila kita memberitakan kebenaran Allah, kita akan mengalami dan merasakannya terus-menerus. Kita harus memusatkan perhatian kita pada fokus utama dari kuasa ilahi, yaitu Salib. Apabila kita selalu berhubungan dengan pusat kuasa itu, energinya akan dipancarkan dalam/melalui kehidupan kita.
Dalam gerakan kekudusan dan kebaktian kebangunan rohani, fokus atau pusat perhatian sering kali lebih ditujukan bukan pada salib Kristus, tetapi pada efek/pengaruh Salib. Kelemahan gereja sedang mendapat kritikan saat ini, dan kritikan itu ada benarnya. Salah satu sebab kelemahannya adalah tidak berfokus pada kuasa rohani yang sesungguhnya. Kita belum cukup merenungkan tragedi Kalvari ataupun makna penebusan Yesus Kristus.
-
26 November 2016
Makasi bro zega sangat memberkati,yg lain mana buat sharing dan berbagi Pengalaman dlm mencari Tuhan ,itu yg utama dlm kehidupan yg singkat ini.