Pendalaman Alkitab Online
-
26 November 2016
Shalom,,,met pagi bro Zega,aku mau tanya bagaimana sih caranya bikin renungan ato poin2 apa saja yang harus di perhatikan dlm PA,
karna aku ingin Belajar membuat renungan singkat ato materi khotbah,,
Trimakasih atas tanggapannya.
-
26 November 2016
Nice sis,:)q]
ELISA859 tulis:
Shalom,,,met pagi bro Zega,aku mau tanya bagaimana sih caranya bikin renungan ato poin2 apa saja yang harus di perhatikan dlm PA,
karna aku ingin Belajar membuat renungan singkat ato materi khotbah,,
Trimakasih atas tanggapannya.
-
26 November 2016
Menjadi Besar karena Penyertaan Tuhan
Sabtu, 26 November 2016
Bacaan Alkitab hari ini:
2 Samuel 5-6
Saat membaca kisah kepahlawanan Daud, ada satu hal yang perlu kita waspadai, yaitu kita tidak boleh terlalu terpesona terhadap pribadi Daud, sehingga kita lupa bahwa yang membuat Daud sukses adalah penyertaan Allah (5:10). Daud sendiri pun juga menyadari hal itu. Tanpa penyertaan Tuhan, tidak mungkin Daud bisa memperoleh kekuasaan dan dihargai oleh bangsa-bangsa di sekitar Israel (5:12). Dalam keadaan nyaman, Daud mulai terpengaruh oleh kebiasaan raja-raja pada masa itu, dan ia mengambil lagi beberapa isteri dan gundik (5:13). Tindakan inilah yang pada akhirnya membuat Daud menghadapi berbagai kesulitan di masa depan. Sekalipun tindakan Daud mengambil isteri tambahan dan gundik itu patut disesalkan, iman Daud tidak goyah. Dia tetap mencari Tuhan ketika menghadapi ancaman dari bangsa Filistin, sehingga Tuhan memberikan kemenangan (5:22-25).
Salah satu hal yang patut diteladani dalam kehidupan Raja Daud adalah bahwa dalam keadaan sukses, ia tetap bersikap rendah hati, yaitu bahwa dia rela menari-nari di depan Tuhan. Saat dia menyadari bahwa Mikhal--anak raja Saul yang menjadi isterinya--memandang rendah karena dia menari-nari di hadapan Tuhan, Daud menyatakan bahwa dia tidak malu dipandang rendah oleh istrinya, bahkan dia bersedia untuk lebih direndahkan lagi.
Kekuatan dan kelemahan Raja Daud yang terpapar dalam bacaan Alkitab hari ini mengingatkan bahwa kita harus selalu waspada agar kesuksesan tidak membuat kita lengah. Menurut Anda, usaha apa yang bisa kita lakukan agar kita tidak pernah melupakan kebaikan Allah dan kita terhindar dari hal-hal yang bisa menimbulkan masalah di kemudian hari? [P]
2 Samuel 5:10
“Lalu makin lama makin besarlah kuasa Daud, sebab TUHAN, Allah semesta alam, menyertainya.”
-
26 November 2016
2 Samuel 5 :
Daud menjadi raja atas seluruh Israel
(1) Lalu datanglah segala suku Israel kepada Daud di Hebron dan berkata: "Ketahuilah, kami ini darah dagingmu.
(2) Telah lama, ketika Saul memerintah atas kami, engkaulah yang memimpin segala gerakan orang Israel. Dan TUHAN telah berfirman kepadamu: Engkaulah yang harus menggembalakan umat-Ku Israel, dan engkaulah yang menjadi raja atas Israel."
(3) Maka datanglah semua tua-tua Israel menghadap raja di Hebron, lalu raja Daud mengadakan perjanjian dengan mereka di Hebron di hadapan TUHAN; kemudian mereka mengurapi Daud menjadi raja atas Israel.
(4) Daud berumur tiga puluh tahun, pada waktu ia menjadi raja; empat puluh tahun lamanya ia memerintah.
(5) Di Hebron ia memerintah atas Yehuda tujuh tahun enam bulan, dan di Yerusalem ia memerintah tiga puluh tiga tahun atas seluruh Israel dan Yehuda.
Daud merebut Yerusalem dan menetap di sana
(6) Lalu raja dengan orang-orangnya pergi ke Yerusalem, menyerang orang Yebus, penduduk negeri itu. Mereka itu berkata kepada Daud: "Engkau tidak sanggup masuk ke mari; orang-orang buta dan orang-orang timpang akan mengenyahkan engkau!" Maksud mereka: Daud tidak sanggup masuk ke mari.
(7) Tetapi Daud merebut kubu pertahanan Sion, yaitu kota Daud.
(8) Daud telah berkata pada waktu itu: "Siapa yang hendak memukul kalah orang Yebus, haruslah ia masuk melalui saluran air itu; hati Daud benci kepada orang-orang timpang dan orang-orang buta." Sebab itu orang berkata: "Orang-orang buta dan orang-orang timpang tidak boleh masuk bait."
(9) Dan Daud menetap di kubu pertahanan itu dan menamainya: Kota Daud. Ia memperkuatnya sekelilingnya, mulai dari Milo ke bagian dalam.
(10) Lalu makin lama makin besarlah kuasa Daud, sebab TUHAN, Allah semesta alam, menyertainya.
Istana dan rumah tangga Daud
(11) Hiram, raja negeri Tirus, mengirim utusan kepada Daud dan kayu alas, tukang-tukang kayu dan tukang-tukang batu; mereka mendirikan istana bagi Daud.
(12) Lalu tahulah Daud, bahwa TUHAN telah menegakkan dia sebagai raja atas Israel dan telah mengangkat martabat pemerintahannya oleh karena Israel, umat-Nya.
(13) Daud mengambil lagi beberapa gundik dan isteri dari Yerusalem, setelah ia datang dari Hebron dan bagi Daud masih lahir lagi anak-anak lelaki dan perempuan.
(14) Inilah nama anak-anak yang lahir bagi dia di Yerusalem: Syamua, Sobab, Natan, Salomo,
(15) Yibhar, Elisua, Nefeg, Yafia,
(16) Elisama, Elyada dan Elifelet.
Daud memukul kalah orang Filistin
(17) Ketika didengar orang Filistin, bahwa Daud telah diurapi menjadi raja atas Israel, maka majulah semua orang Filistin untuk menangkap Daud. Tetapi Daud mendengar hal itu, lalu ia pergi ke kubu pertahanan.
(18) Ketika orang Filistin itu datang dan memencar di lembah Refaim,
(19) bertanyalah Daud kepada TUHAN: "Apakah aku harus maju melawan orang Filistin itu? Akan Kauserahkankah mereka ke dalam tanganku?" TUHAN menjawab Daud: "Majulah, sebab Aku pasti akan menyerahkan orang Filistin itu ke dalam tanganmu."
(20) Lalu datanglah Daud di Baal-Perasim dan memukul mereka kalah di sana. Berkatalah ia: "TUHAN telah menerobos musuhku di depanku seperti air menerobos." Sebab itu orang menamakan tempat itu Baal-Perasim.
(21) Orang Filistin itu meninggalkan berhalanya di sana, lalu Daud dan orang-orangnya mengangkatnya.
(22) Ketika orang Filistin maju sekali lagi dan memencar di lembah Refaim,
(23) maka bertanyalah Daud kepada TUHAN, dan Ia menjawab: "Janganlah maju, tetapi buatlah gerakan lingkaran sampai ke belakang mereka, sehingga engkau dapat menyerang mereka dari jurusan pohon-pohon kertau.
(24) Dan bila engkau mendengar bunyi derap langkah di puncak pohon-pohon kertau itu, maka haruslah engkau bertindak cepat, sebab pada waktu itu TUHAN telah keluar berperang di depanmu untuk memukul kalah tentara orang Filistin."
(25) Dan Daud berbuat demikian, seperti yang diperintahkan TUHAN kepadanya, maka ia memukul kalah orang Filistin, mulai dari Geba sampai dekat Gezer.
27 November 2016 diubah oleh ZEGA376
-
26 November 2016
2 Samuel 6 :
Tabut dipindahkan ke Yerusalem
(1) Daud mengumpulkan pula semua orang pilihan di antara orang Israel, tiga puluh ribu orang banyaknya.
(2) Kemudian bersiaplah Daud, lalu berjalan dari Baale-Yehuda dengan seluruh rakyat yang menyertainya, untuk mengangkut dari sana tabut Allah, yang disebut dengan nama TUHAN semesta alam yang bertakhta di atas kerubim.
(3) Mereka menaikkan tabut Allah itu ke dalam kereta yang baru setelah mengangkatnya dari rumah Abinadab yang di atas bukit. Lalu Uza dan Ahyo, anak-anak Abinadab, mengantarkan kereta itu.
(4) Uza berjalan di samping tabut Allah itu, sedang Ahyo berjalan di depan tabut itu.
(5) Daud dan seluruh kaum Israel menari-nari di hadapan TUHAN dengan sekuat tenaga, diiringi nyanyian, kecapi, gambus, rebana, kelentung dan ceracap.
(6) Ketika mereka sampai ke tempat pengirikan Nakhon, maka Uza mengulurkan tangannya kepada tabut Allah itu, lalu memegangnya, karena lembu-lembu itu tergelincir.
(7) Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap Uza, lalu Allah membunuh dia di sana karena keteledorannya itu; ia mati di sana dekat tabut Allah itu.
(8) Daud menjadi marah, karena TUHAN telah menyambar Uza demikian hebatnya; maka tempat itu disebut orang Peres-Uza sampai sekarang.
(9) Pada waktu itu Daud menjadi takut kepada TUHAN, lalu katanya: "Bagaimana tabut TUHAN itu dapat sampai kepadaku?"
(10) Sebab itu Daud tidak mau memindahkan tabut TUHAN itu ke tempatnya, ke kota Daud, tetapi Daud menyimpang dan membawanya ke rumah Obed-Edom, orang Gat itu.
(11) Tiga bulan lamanya tabut Tuhan itu tinggal di rumah Obed-Edom, orang Gat itu, dan TUHAN memberkati Obed-Edom dan seisi rumahnya.
(12) Diberitahukanlah kepada raja Daud, demikian: "TUHAN memberkati seisi rumah Obed-Edom dan segala yang ada padanya oleh karena tabut Allah itu." Lalu Daud pergi mengangkut tabut Allah itu dari rumah Obed-Edom ke kota Daud dengan sukacita.
(13) Apabila pengangkat-pengangkat tabut TUHAN itu melangkah maju enam langkah, maka ia mengorbankan seekor lembu dan seekor anak lembu gemukan.
(14) Dan Daud menari-nari di hadapan TUHAN dengan sekuat tenaga; ia berbaju efod dari kain lenan.
(15) Daud dan seluruh orang Israel mengangkut tabut TUHAN itu dengan diiringi sorak dan bunyi sangkakala.
(16) Ketika tabut TUHAN itu masuk ke kota Daud, maka Mikhal, anak perempuan Saul, menjenguk dari jendela, lalu melihat raja Daud meloncat-loncat serta menari-nari di hadapan TUHAN. Sebab itu ia memandang rendah Daud dalam hatinya.
(17) Tabut TUHAN itu dibawa masuk, lalu diletakkan di tempatnya, di dalam kemah yang dibentangkan Daud untuk itu, kemudian Daud mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan di hadapan TUHAN.
(18) Setelah Daud selesai mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan, diberkatinyalah bangsa itu demi nama TUHAN semesta alam.
(19) Lalu dibagikannya kepada seluruh bangsa itu, kepada seluruh khalayak ramai Israel, baik laki-laki maupun perempuan, kepada masing-masing seketul roti bundar, sekerat daging, dan sepotong kue kismis. Sesudah itu pergilah seluruh bangsa itu, masing-masing ke rumahnya.
(20) Ketika Daud pulang untuk memberi salam kepada seisi rumahnya, maka keluarlah Mikhal binti Saul mendapatkan Daud, katanya: "Betapa raja orang Israel, yang menelanjangi dirinya pada hari ini di depan mata budak-budak perempuan para hambanya, merasa dirinya terhormat pada hari ini, seperti orang hina dengan tidak malu-malu menelanjangi dirinya!"
(21) Tetapi berkatalah Daud kepada Mikhal: "Di hadapan TUHAN, yang telah memilih aku dengan menyisihkan ayahmu dan segenap keluarganya untuk menunjuk aku menjadi raja atas umat TUHAN, yakni atas Israel, di hadapan TUHAN aku menari-nari,
(22) bahkan aku akan menghinakan diriku lebih dari pada itu; engkau akan memandang aku rendah, tetapi bersama-sama budak-budak perempuan yang kaukatakan itu, bersama-sama merekalah aku mau dihormati."
(23) Mikhal binti Saul tidak mendapat anak sampai hari matinya.
27 November 2016 diubah oleh ZEGA376
-
26 November 2016
MENYALAHGUNAKAN KEBAIKAN
[[Siapa membalas kebaikan dengan kejahatan, kejahatan tidak akan menghindar dari rumahnya.]] (Amsal 17:3)
Ada pepatah yang berbunyi demikian, “Seperti air susu dibalas air tuba.” Pepatah ini ingin mengambarkan tindakan kebaikan yang dibalas dengan kejahatan. Tentu saja hal seperti ini tidak seharusnya terjadi. Namun, pada kenyataannya kita mungkin pernah mengalaminya. Pernahkah kebaikan kita dibalas dengan kejahatan? Apa yang kita rasakan?
“Siapa membalas kebaikan dengan kejahatan, kejahatan tidak akan menghindar dari rumahnya” (Amsal 17:13). Amsal membahas selangkah lebih jauh dari pepatah “seperti air susu dibalas air tuba”. Apa yang akan terjadi dengan orang yang membalas kebaikan dengan kejahatan? Amsal ini menegaskan kejahatan tidak akan menghindar dari rumahnya. Orang yang membalas kebaikan dengan kejahatan akan dihancurkan oleh konsekuensi kejahatannya sendiri. Mungkin ada kejahatan yang lolos dari hukum manusia, tetapi tidak akan pernah lolos dari keadilan Tuhan. Amsal ini menegaskan keadilan Tuhan.
Kebaikan layak berbalas kebaikan. Bila kita tidak mampu melakukan kebaikan yang sama, setidaknya ada kata terima kasih bagi mereka yang berbuat baik. Bahkan bila kita tidak mampu untuk berkata terima kasih, tak selayaknya kita berbuat jahat kepada mereka yang telah melakukan kebaikan.
Berhentilah memanfaatkan atau menyalahgunakan kebaikan orang lain. Orang tersebut mungkin tidak mengetahuinya, tetapi ada mata Sang Pencipta yang mengamati hal itu.
Amsal Hari Ini -- ( 26 November 2016 )
(C) Pdt. Wahyu 'wepe' Pramudya
Dapatkan Aplikasi Renungan Harian "Amsal Hari Ini" di Google Play dan App Store. Gratis!
27 November 2016 diubah oleh ZEGA376
-
27 November 2016
Merespons Berkat dan Janji Allah
Minggu, 27 November 2016
Bacaan Alkitab hari ini:
2 Samuel 7-8
Salah satu kunci yang membuat Raja Daud kita golongkan sebagai salah satu tokoh iman adalah bahwa dia menghargai kekekalan! Dia sangat bersyukur ketika Allah memberikan janji tentang masa depan keturunannya yang takhtanya akan tetap kokoh selama-lamanya, padahal saat itu Raja Daud belum menyadari bahwa janji ini adalah janji tentang Sang Mesias yang akan datang. Keturunan Raja Daud secara fisik tidak terus bertakhta selama-lamanya. Akan tetapi, salah satu keturunan Raja Daud, yaitu Yesus Kristus, Sang Mesias, tetap ada sampai sekarang. Kerajaan Sang Mesias yang dalam Perjanjian Baru disebut sebagai Kerajaan Allah itulah yang tetap kokoh untuk selama-lamanya (7:16).
Jelas terlihat bahwa Raja Daud merasa amat bersyukur atas apa yang telah Allah kerjakan bagi umat israel dan dia juga merasa bersyukur atas apa yang telah Allah janjikan kepada dirinya (7:18-19). Raja Daud merasa bersyukur dan bangga karena Allah bukan hanya bersabda, tetapi dia juga bertindak secara nyata untuk membebaskan umat-Nya (7:22-23). Rasa syukur yang melimpah-limpah itu membuat Raja Daud mempersembahkan kepada Tuhan semua barang-barang emas, perak, dan tembaga hasil perang serta pemberian dari bangsa-bangsa lain (8:7-12).
Bila kita mau membuka mata dan membuka hati, maka kita akan bisa melihat bahwa Allah telah mengerjakan banyak hal bagi kita yang tidak pernah kita pikirkan. Janji Allah di dalam firman-Nya pun juga jauh lebih berharga daripada apa yang dijanjikan oleh dunia ini. Apakah respons yang telah Anda sampaikan kepada Allah atas semua berkat dan janji Allah yang telah Anda terima? [P]
2 Samuel 7:16
“Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya.”
27 November 2016 diubah oleh ZEGA376
-
27 November 2016
2 Samuel 7 :
Janji TUHAN mengenai keluarga dan kerajaan Daud
(1) Ketika raja telah menetap di rumahnya dan TUHAN telah mengaruniakan keamanan kepadanya terhadap semua musuhnya di sekeliling,
(2) berkatalah raja kepada nabi Natan: "Lihatlah, aku ini diam dalam rumah dari kayu aras, padahal tabut Allah diam di bawah tenda."
(3) Lalu berkatalah Natan kepada raja: "Baik, lakukanlah segala sesuatu yang dikandung hatimu, sebab TUHAN menyertai engkau."
(4) Tetapi pada malam itu juga datanglah firman TUHAN kepada Natan, demikian:
(5) "Pergilah, katakanlah kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman TUHAN: Masakan engkau yang mendirikan rumah bagi-Ku untuk Kudiami?
(6) Aku tidak pernah diam dalam rumah sejak Aku menuntun orang Israel dari Mesir sampai hari ini, tetapi Aku selalu mengembara dalam kemah sebagai kediaman.
(7) Selama Aku mengembara bersama-sama seluruh orang Israel, pernahkah Aku mengucapkan firman kepada salah seorang hakim orang Israel, yang Kuperintahkan menggembalakan umat-Ku Israel, demikian: Mengapa kamu tidak mendirikan bagi-Ku rumah dari kayu aras?
(8) Oleh sebab itu, beginilah kaukatakan kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Akulah yang mengambil engkau dari padang, ketika menggiring kambing domba, untuk menjadi raja atas umat-Ku Israel.
(9) Aku telah menyertai engkau di segala tempat yang kaujalani dan telah melenyapkan segala musuhmu dari depanmu. Aku membuat besar namamu seperti nama orang-orang besar yang ada di bumi.
(10) Aku menentukan tempat bagi umat-Ku Israel dan menanamkannya, sehingga ia dapat diam di tempatnya sendiri dengan tidak lagi dikejutkan dan tidak pula ditindas oleh orang-orang lalim seperti dahulu,
(11) sejak Aku mengangkat hakim-hakim atas umat-Ku Israel. Aku mengaruniakan keamanan kepadamu dari pada semua musuhmu. Juga diberitahukan TUHAN kepadamu: TUHAN akan memberikan keturunan kepadamu.
(12) Apabila umurmu sudah genap dan engkau telah mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangmu, maka Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya.
(13) Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku dan Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya untuk selama-lamanya.
(14) Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi anak-Ku. Apabila ia melakukan kesalahan, maka Aku akan menghukum dia dengan rotan yang dipakai orang dan dengan pukulan yang diberikan anak-anak manusia.
(15) Tetapi kasih setia-Ku tidak akan hilang dari padanya, seperti yang Kuhilangkan dari pada Saul, yang telah Kujauhkan dari hadapanmu.
(16) Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya."
(17) Tepat seperti perkataan ini dan tepat seperti penglihatan ini Natan berbicara kepada Daud.
Doa syukur Daud
(18) Lalu masuklah raja Daud ke dalam, kemudian duduklah ia di hadapan TUHAN sambil berkata: "Siapakah aku ini, ya Tuhan ALLAH, dan siapakah keluargaku, sehingga Engkau membawa aku sampai sedemikian ini?
(19) Dan hal ini masih kurang di mata-Mu, ya Tuhan ALLAH; sebab itu Engkau telah berfirman juga tentang keluarga hamba-Mu ini dalam masa yang masih jauh dan telah memperlihatkan kepadaku serentetan manusia yang akan datang, ya Tuhan ALLAH.
(20) Apakah yang dapat dikatakan Daud kepada-Mu lebih lagi dari pada itu. Bukankah Engkau yang mengenal hamba-Mu ini, ya Tuhan ALLAH?
(21) Oleh karena firman-Mu dan menurut hati-Mu Engkau telah melakukan segala perkara yang besar ini dengan memberitahukannya kepada hamba-Mu ini.
(22) Sebab itu Engkau besar, ya Tuhan ALLAH, sebab tidak ada yang sama seperti Engkau dan tidak ada Allah selain Engkau menurut segala yang kami tangkap dengan telinga kami.
(23) Dan bangsa manakah di bumi seperti umat-Mu Israel, yang Allahnya pergi membebaskannya menjadi umat-Nya, untuk mendapat nama bagi-Nya dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang besar dan dahsyat bagi mereka, dan dengan menghalau bangsa-bangsa dan para allah mereka dari depan umat-Nya?
(24) Engkau telah mengokohkan bagi-Mu umat-Mu Israel menjadi umat-Mu untuk selama-lamanya, dan Engkau, ya TUHAN, menjadi Allah mereka.
(25) Dan sekarang, ya TUHAN Allah, tepatilah untuk selama-lamanya janji yang Kauucapkan mengenai hamba-Mu ini dan mengenai keluarganya dan lakukanlah seperti yang Kaujanjikan itu.
(26) Maka nama-Mu akan menjadi besar untuk selama-lamanya, sehingga orang berkata: TUHAN semesta alam ialah Allah atas Israel; maka keluarga hamba-Mu Daud akan tetap kokoh di hadapan-Mu.
(27) Sebab Engkau, TUHAN semesta alam, Allah Israel, telah menyatakan kepada hamba-Mu ini, demikian: Aku akan membangun keturunan bagimu. Itulah sebabnya hamba-Mu ini telah memberanikan diri untuk memanjatkan doa ini kepada-Mu.
(28) Oleh sebab itu, ya Tuhan ALLAH, Engkaulah Allah dan segala firman-Mulah kebenaran; Engkau telah menjanjikan perkara yang baik ini kepada hamba-Mu.
(29) Kiranya Engkau sekarang berkenan memberkati keluarga hamba-Mu ini, supaya tetap ada di hadapan-Mu untuk selama-lamanya. Sebab, ya Tuhan ALLAH, Engkau sendirilah yang berfirman dan oleh karena berkat-Mu keluarga hamba-Mu ini diberkati untuk selama-lamanya."
27 November 2016 diubah oleh ZEGA376
-
27 November 2016
2 Samuel 8 :
Kemenangan-kemenangan Daud
(1) Sesudah itu Daud memukul kalah orang Filistin dan menundukkan mereka; lalu Daud mengambil kendali pemerintahan atas ibu kota dari tangan orang Filistin.
(2) Dan ia memukul kalah orang Moab, lalu sambil menyuruh mereka berbaring di tanah ia mengukur tempat mereka dengan tali; diukurnya dua kali panjang tali itu untuk mematikan dan satu tali penuh untuk membiarkan hidup. Maka orang Moab takluk kepada Daud dan harus mempersembahkan upeti.
(3) Selanjutnya Daud memukul kalah Hadadezer bin Rehob, raja Zoba, ketika ia pergi memulihkan kekuasaannya pada sungai Efrat.
(4) Daud menawan dari padanya seribu tujuh ratus orang pasukan berkuda dan dua puluh ribu orang pasukan berjalan kaki, lalu Daud menyuruh memotong urat keting segala kuda kereta, tetapi dengan meninggalkan seratus ekor kuda kereta.
(5) Lalu orang Aram dari Damsyik datang menolong Hadadezer, raja Zoba, tetapi dari antara orang Aram itu Daud menewaskan dua puluh dua ribu orang.
(6) Kemudian Daud menempatkan pasukan-pasukan pendudukan di daerah orang Aram dari Damsyik. Orang Aram itu takluk kepada Daud dan harus mempersembahkan upeti. TUHAN memberi kemenangan kepada Daud ke manapun ia pergi berperang.
(7) Sesudah itu Daud mengangkut perisai-perisai emas yang dipakai oleh anak buah Hadadezer, lalu membawanya ke Yerusalem.
(8) Dan dari Betah dan dari Berotai, yaitu kota-kotanya Hadadezer, raja Daud mengangkut amat banyak tembaga.
(9) Ketika didengar Tou, raja Hamat, bahwa Daud telah memukul kalah seluruh tentara Hadadezer,
(10) maka Tou mengutus Yoram, anaknya, kepada raja Daud untuk menyampaikan salam dan mengucapkan selamat kepadanya, karena ia telah berperang melawan Hadadezer dan memukul dia kalah, sebab Hadadezer sering memerangi Tou. Dan Yoram membawa barang-barang perak, emas dan tembaga.
(11) Juga barang-barang ini dikhususkan raja Daud bagi TUHAN, bersama-sama perak dan emas yang berasal dari segala bangsa yang ditaklukkannya,
(12) yakni perak dan emas dari orang Aram, dari orang Moab, dari bani Amon, dari orang Filistin, dari orang Amalek, dan dari jarahan yang dirampas dari Hadadezer bin Rehob, raja Zoba.
(13) Demikianlah Daud mendapat nama, dan ketika ia pulang, ia menewaskan delapan belas ribu orang Edom di Lembah Asin.
(14) Lalu ia menempatkan pasukan-pasukan pendudukan di Edom; di seluruh Edom ditempatkannya pasukan-pasukan pendudukan, sehingga seluruh Edom diperbudak oleh Daud. TUHAN memberi kemenangan kepada Daud ke manapun ia pergi berperang.
Pegawai-pegawai Daud
(15) Demikianlah Daud telah memerintah atas seluruh Israel, dan menegakkan keadilan dan kebenaran bagi seluruh bangsanya.
(16) Yoab, anak Zeruya, menjadi panglima; Yosafat bin Ahilud menjadi bendahara negara;
(17) Zadok bin Ahitub dan Ahimelekh bin Abyatar menjadi imam; Seraya menjadi panitera negara;
(18) Benaya bin Yoyada menjadi panglima orang Kreti dan orang Pleti; dan anak-anak Daud menjadi imam.
27 November 2016 diubah oleh ZEGA376
-
27 November 2016
UJIAN HATI
[[Setiap jalan orang adalah lurus menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati.]] (Amsal 21:2)
Jika Anda adalah seorang penggemar olahraga golf, maka nama Tiger Wood tentunya sudah sangat Anda kenal. Tiger Wood adalah salah seorang pegolf terbaik di dunia pada saat ini. Namun, tahukah Anda siapa pelatih Tiger Wood? Tiger Wood pernah dilatih oleh Butch Harmann dan Hank Hanney. Tentu kita jarang mendengar nama dua pelatih itu, bukan?
Renungkan sejenak, mengapa pegolf sehebat Tiger Wood masih membutuhkan pelatih? Saya yakin jika Tiger Wood bertanding dengan pelatihnya, dengan mudah Wood akan mengalahkan pelatihnya.
Lalu, apa gunanya pelatih itu? Pelatih melihat hal-hal yang tidak terlihat oleh seorang atlet. Sehebat-hebatnya Tiger Wood, ia perlu dibantu oleh mata orang lain untuk mengenal titik-titik kelemahan dan keterbatasannya.
“Setiap jalan orang adalah lurus menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati” (Amsal 21:2). Amsal ini memberikan penegasan bahwa pada umumnya kita merasa tidak ada yang salah dengan pandangan dan perasaan kita. Kita merasa pandangan dan perasaan kita sepenuhnya benar. Namun, belum tentu demikian di mata orang lain, apalagi di mata Tuhan.
Pada umumnya, kita mudah mengkritik orang lain, tetapi pengamatan kita pada diri sendiri tidak setajam itu. Itulah sebabnya kita membutuhkan kehadiran Tuhan melalui firman-Nya sebagai cermin yang akan memperlihatkan dengan jelas apa adanya diri kita.
Sama seperti setiap hari kita bercermin untuk memeriksa penampilan kita, biarlah kita juga bercermin pada kebenaran firman Tuhan untuk menilai pemikiran dan perasaan kita.
Amsal Hari Ini -- ( 27 November 2016 )
(C) Pdt. Wahyu 'wepe' Pramudya
Dapatkan Aplikasi Renungan Harian "Amsal Hari Ini" di Google Play dan App Store. Gratis!
27 November 2016 diubah oleh ZEGA376
-
27 November 2016
Santapan Harian
<< Minggu, 27 November 2016 >>Bacaan: Doa pada waktu sakit payah
88:1 Nyanyian. Mazmur bani Korah. Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Mahalat Leanot. Nyanyian pengajaran Heman, orang Ezrahi. (88-2) Ya TUHAN, Allah yang menyelamatkan aku, siang hari aku berseru-seru, pada waktu malam aku menghadap Engkau.
88:2 (88-3) Biarlah doaku datang ke hadapan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepada teriakku;
88:3 (88-4) sebab jiwaku kenyang dengan malapetaka, dan hidupku sudah dekat dunia orang mati.
88:4 (88-5) Aku telah dianggap termasuk orang-orang yang turun ke liang kubur; aku seperti orang yang tidak berkekuatan.
88:5 (88-6) Aku harus tinggal di antara orang-orang mati, seperti orang-orang yang mati dibunuh, terbaring dalam kubur, yang tidak Kauingat lagi, sebab mereka terputus dari kuasa-Mu.
88:6 (88-7) Telah Kautaruh aku dalam liang kubur yang paling bawah, dalam kegelapan, dalam tempat yang dalam.
88:7 (88-8) Aku tertekan oleh panas murka-Mu, dan segala pecahan ombak-Mu Kautindihkan kepadaku. Sela
88:8 (88-9) Telah Kaujauhkan kenalan-kenalanku dari padaku, telah Kaubuat aku menjadi kekejian bagi mereka. Aku tertahan dan tidak dapat keluar;
88:9 (88-10) mataku merana karena sengsara. Aku telah berseru kepada-Mu, ya TUHAN, sepanjang hari, telah mengulurkan tanganku kepada-Mu.
88:10 (88-11) Apakah Kaulakukan keajaiban bagi orang-orang mati? Masakan arwah bangkit untuk bersyukur kepada-Mu? Sela
88:11 (88-12) Dapatkah kasih-Mu diberitakan di dalam kubur, dan kesetiaan-Mu di tempat kebinasaan?
88:12 (88-13) Diketahui orangkah keajaiban-keajaiban-Mu dalam kegelapan, dan keadilan-Mu di negeri segala lupa?
88:13 (88-14) Tetapi aku ini, ya TUHAN, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan pada waktu pagi doaku datang ke hadapan-Mu.
88:14 (88-15) Mengapa, ya TUHAN, Kaubuang aku, Kausembunyikan wajah-Mu dari padaku?
88:15 (88-16) Aku tertindas dan menjadi inceran maut sejak kecil, aku telah menanggung kengerian dari pada-Mu, aku putus asa.
88:16 (88-17) Kehangatan murka-Mu menimpa aku, kedahsyatan-Mu membungkamkan aku,
88:17 (88-18) mengelilingi aku seperti air banjir sepanjang hari, mengepung aku serentak.
88:18 (88-19) Telah Kaujauhkan dari padaku sahabat dan teman, kenalan-kenalanku adalah kegelapan.Masih Ada Pengharapan dalam Tuhan
Percaya kepada Tuhan tidak secara otomatis membuat orang beriman terhindar dari penderitaan, kesengsaraan, sakit penyakit, terpuruk secara ekonomi, dan sebagainya. Jika demikian, apa perbedaan yang dimiliki oleh orang beriman dengan yang tidak beriman? Yang pasti, cara pandang terhadap kehidupan harus berbeda antara orang percaya dan tidak percaya. Mazmur 88 menjadi salah satu contohnya.
Pada Mazmur 88, judul yang tertera adalah "Doa pada waktu sakit payah". Dalam perikop ini, para pembaca sulit mendapat informasi mengenai penderitaan yang dialami oleh pemazmur. Hanya beberapa petunjuk kalimat yang memperlihatkan kondisi pemazmur yang putus harapan. Misalnya, dia merasa sudah dekat dengan 'dunia orang mati'; setelah ia 'kenyang dengan malapetaka'; dan 'seperti orang yang sudah tidak berkekuatan' (4-5). Kondisi tersebut memperlihatkan pemazmur sedang dalam pergumulan berat.
Di satu sisi, ia menyebut Tuhan sebagai "Allah yang menyelamatkan" (2a). Di sisi yang lain, ia berpendapat bahwa Allah penyebab dirinya menderita. Contohnya, "Aku tertekan oleh panas murka-Mu dan segala pecahan ombak-Mu Kautindihkan kepadaku." (8); "Kehangatan murka-Mu menimpa aku, kedahsyatan-Mu membungkamkan aku" (17).
Sepertinya pemazmur merasa merana sampai ia mengatakan bila orang sudah berada di 'sye'ol', - dunia orang mati, maka seluruh kehidupan telah selesai. Hidup menjadi tidak bermakna lagi. Ia pesimis bahwa Tuhan ada di dunia orang mati untuk mengasihi dan membangkitkannya dari kematian (11-12). Meski ia tidak dapat hidup bersama dengan para sahabat (19), masih tersimpan nada optimis pemazmur yang tengah berharap kepada Tuhan. Tampaknya, ia sedang mencari-cari kehidupan bersama Allah sebagai fokus utama dalam hidupnya.
Dalam kondisi yang dipenuhi rasa takut akan kematian, tetaplah berharap kepada Tuhan. Ia akan memberikan kekuatan yang menghidupkan. [SS]
Ayat Alkitab: Mazmur 88 -
27 November 2016
Renungan Harian
<< Minggu, 27 November 2016 >>Bacaan: Ayat Alkitab: Yesaya 32:1-8
Raja yang adil
32:1 Sesungguhnya, seorang raja akan memerintah menurut kebenaran, dan pemimpin-pemimpin akan memimpin menurut keadilan,
32:2 dan mereka masing-masing akan seperti tempat perteduhan terhadap angin dan tempat perlindungan terhadap angin ribut, seperti aliran-aliran air di tempat kering, seperti naungan batu yang besar, di tanah yang tandus.
32:3 Mata orang-orang yang melihat tidak lagi akan tertutup, dan telinga orang-orang yang mendengar akan memperhatikan.
32:4 Hati orang-orang yang terburu nafsu akan tahu menimbang-nimbang, dan lidah orang-orang yang gagap akan dapat berbicara jelas.
32:5 Orang bebal tidak akan disebutkan lagi orang yang berbudi luhur, dan orang penipu tidak akan dikatakan terhormat.
32:6 Sebab orang bebal mengatakan kebebalan, dan hatinya merencanakan yang jahat, yaitu bermaksud murtad dan mengatakan yang menyesatkan tentang TUHAN, membiarkan kosong perut orang lapar dan orang haus kekurangan minuman.
32:7 Kalau penipu, akal-akalnya adalah jahat, ia merancang perbuatan-perbuatan keji untuk mencelakakan orang sengsara dengan perkataan dusta, sekalipun orang miskin itu membela haknya.
32:8 Tetapi orang yang berbudi luhur merancang hal-hal yang luhur, dan ia selalu bertindak demikian.Bacaan Setahun: 1 Korintus 14-16
* * *
Nas: Sesungguhnya, seorang raja akan memerintah menurut kebenaran, dan pemimpin-pemimpin akan memimpin menurut keadilan. (Yesaya 32:1)
* * *
Pengharapan Mesianik
Manusia selalu membutuhkan pengharapan mesianik, bahwa kelak akan datang seseorang yagn membawa kebebasan, keadilan, dan kebenaran yang sejati. Orang di Jawa terbiasa dengan konsep Ratu Adil, misalnya. Kebutuhan ini biasanya muncul kala kehidupan amat mengecewakan. Di situ muncullah pengharapan tentang masa depan yang lebih baik. Ini bukan sekadar soal psiko-sosiologis, tetapi juga masalah iman.
Yesaya 32 adalah bagian kitab Yesaya yang ditulis sebelum Kerajaan Yehuda ditaklukkan dan orang-orangnya dibuang ke Babel. Isinya kebanyakan tentang peringatan: bila hidup umat tidak berubah, akan datang penghukuman. Ada masalah dalam kehidupan umat sehingga mereka diperingatkan, namun sekaligus memiliki harapan pada masa depan, tentang situasi ketika "yang buta melihat, yang tuli menyimak, yang terburu nafsu menjadi bijak". Di masa itu kontradiksi antara yang murtad dan yang berbudi luhur akan jelas baik dalam rancangan maupun tindakan (ay. 3). Inilah pengharapan mesianik Yesaya.
Bagi kita, pengharapan mesianik itu telah terpenuhi dalam diri dan karya Yesus Kristus, sang Raja yang Adil dan Benar. Masalahnya, apakah kita yang beriman kepada-Nya telah juga menjadi adil dan benar dalam rancangan dan tindakan? Kiranya kita yang telah mengalami sang Mesias, yang telah mengalami kasih dan keadilan Kristus, juga mewartakan dan menyatakan keadilan dan kebenaran bagi sesama manusia. Kiranya semakin banyak orang yang mengalami pemenuhan pengharapan mesianik ini. --DKL/Renungan Harian
* * *
MAMPUKAH KITA MENJADI PEMBAWA HARAPAN YANG BAIK BAGI SESAMA?* * *
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian tanpa seizin penerbit (Yayasan Gloria)
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIADiskusi renungan ini di Facebook:
www.facebook.com/groups/renungan.harian/27 November 2016 diubah oleh ZEGA376
-
27 November 2016
Renungan Oswald Chambers
<< 27 November 2016 >>Ayat Alkitab: Gal 6:14
6:14 Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia.
* * *
media.sabda.org/audio_renungan ... /november27.mp3
Bacaan: Gal 6:14
... sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia. (Gal 6:14)
* * *
Penahbisan Roh Kuasa
Intro: Kita tidak boleh membiarkan apa pun juga mengganggu penahbisan kuasa roh atas kita. Penahbisan (diserahkan untuk melayani Allah) adalah bagian kita; tetapi penyucian (dipisahkan dari dosa dan dijadikan kudus) adalah bagian Allah.
Renungan:Jika saya melekat pada salib Kristus, saya bukan hanya menjadi seorang yang taat dan semata-mata hanya tertarik pada kesucian diri sendiri -- saya sepenuhnya menjadi sangat fokus pada apa yang diinginkan Yesus Kristus. Tuhan kita Yesus bukanlah seorang petapa ataupun seorang yang kudus fanatik yang mempraktikkan penyangkalan diri. Ia tidak menarik diri secara fisik dari masyarakat sekitarnya, tetapi secara batiniah Ia tidak terikat (disconnected) dengan dunia ini. Ia tidak hidup terasing, tetapi Ia hidup di dunia lain. Bahkan, karena Ia terlihat biasa seperti orang-orang yang lain dalam dunia ini, para ahli taurat menuduhnya sebagai seorang yang rakus dan pemabuk. Namun, Tuhan kita tidak pernah membiarkan apa pun mengganggu penahbisan kuasa roh-Nya.
Bukanlah pengabdian sejati jika kita berpikir bahwa kita dapat menolak untuk dipakai Allah sekarang ini sehingga kita dapat mengumpulkan kekuatan roh kita untuk digunakan di kemudian hari. Hal itu adalah kesalahan yang fatal. Roh Allah telah membebaskan banyak orang dari dosa-dosa mereka, tetapi mereka tidak mengalami hidup yang berkelimpahan. Kehidupan beragama yang kita lihat di sekeliling kita sekarang ini sangatlah berbeda dengan kekudusan yang terpancar dari kehidupan Yesus Kristus. "Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka daripada yang jahat." (Yohanes 17:15) Kita harus berada di dalam dunia, tetapi bukan dari dunia -- dipisahkan secara rohani, bukan jasmani (lihat Yohanes 17:16). Kita tidak boleh membiarkan apa pun juga mengganggu penahbisan kuasa roh kita. Penahbisan (diserahkan untuk melayani Allah) adalah bagian kita; pengudusan (dipisahkan dari dosa dan dijadikan kudus) adalah bagian Allah.
Kita harus membuat keputusan dari hati terdalam untuk sungguh-sungguh tertarik hanya pada hal-hal yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Untuk membuat keputusan tersebut, ketika kita dihadapkan dengan masalah yang sulit, kita harus bertanya pada diri sendiri, "Apakah ini hal-hal yang Yesus inginkan, atau apakah hal-hal ini justru sama sekali bertentangan dengan yang diinginkan oleh Yesus?"
27 November 2016 diubah oleh ZEGA376
-
27 November 2016
Salam dalam kasih Tuhan kita, Yesus Kristus.
Saya mau sedikit sharing dan berbagi dari renungan yang saya dapatkan kemarin :
"Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung, darimanakah datangnya pertolonganku? Pertolonganku datangnya ialah dari Tuhan, Pencipta semesta alam. Allah yang menciptakan langit, bumi, dan segala isinya. Allah Abraham, Allah Ishak, Allah Yakub. Allah yang membebaskan bangsa Israel dari tanah mesir, dari tangan Firaun. Hanya kepada DIA-lah jiwaku tenang dan percaya, karena dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanku. Gunung Batuku, Penghiburku, Sobatku. Batu Perlindunganku Yang Teguh, Menara Yang Kokoh, Kota Bentengku, Tempat Perlindunganku. Keselamatanku!"
Mungkin ada pergumulan, kesusahan, kesulitan yang menimpa kita hari ini, kemarin, seminggu terakhir ini, sebulan, setahun... Bahkan masih ada yang menanti di depan sana. Namun yakin dan percayalah berkat, kekuatan dan penghiburan dari Tuhan juga menanti kita di depan sana, bahkan dari saat ini, detik ini, dari kemarin, dulu hingga kekal selama-lamanya!
Tetap tersenyum, tetap bersyukur.
Sambil tetap tekun dan tabah mengerjakan bagian kita, dengan harapan, doa, dan tak putus-putusnya mengucap syukur kepada Allah kita, nantikanlah dan percaya, bahwa pertolongan dari Tuhan itu ada dan nyata! Sebab tangan-Nya tak kurang panjang dan telinganya cukup lebar untuk mendengar doa dan permohonan serta menghitung setiap tetes air mata yang jatuh.
Kiranya Tuhan Yesus memberkati kita sekalian.
Teriring salam dan doa,
.
zega376
* Marilah kita saling berbagi.
** Kami tunggu juga sharing dan berbagi dari Saudara Natal 487 juga.
NATAL487 tulis:
Makasi bro zega sangat memberkati,yg lain mana buat sharing dan berbagi Pengalaman dlm mencari Tuhan ,itu yg utama dlm kehidupan yg singkat ini.
-
27 November 2016
Shalom, selamat pagi juga Saudari Elisa 859,
Cara membuat renungan sangat mudah! (bukan karena saya mampu, tetapi karena saya minta untuk dilayakkan). Bukan karena kita mampu menulis suatu tulisan yang baik, indah dan sedap didengar. Bisa saja kita membuat tulisan yang "wah" dan mungkin sampai membuat mata berkaca-kaca karena mengisi ke"kosong"an atau membenarkan argumentasi yangselama ini ada di hati pendengarnya (memuaskan telinga dan mata orang). Namun apakah "isi"nya bermakna dan merupakan dari Tuhan? Apakah keinginan Tuhan? Apakah sesuai isi hati Tuhan? Apakah suara Tuhan?
Kalau bagi saya kedengarannya mengerikan dan menakutkan. Karena saya sadar bahwa saya jauh dari suci dan layak. Sehingga saya memohon ampun dulu, bahkan terkadang (seringkali) saya tidak sadar (lebih seringnya sih sadar) bahwa saya sudah jatuh ke dalam dosa dan pencobaan. Namun seringkali juga bahwa ternyata (dan nyata-nyata) perkataan saya sering menyakitkan hati orang lain. Jadi saya minta untuk saya dilayakkan (dikuduskan) dan menjadi patut untuk menjadi rekan sekerja Allah.
Sehingga biar Allah saja yang bekerja atas saya. Biar Roh Kudus yang menggerakkan serta berkata-kata melalui lidah saya. Biarlah Kebenaran-Nya dan suara isi hati-Nya saja yang terlontar. Dan malaikat Tuhan berjaga-jaga di mulut saya. Dan biarlah Roh Kudus menguasai hati, pikiran dan lidah saya. Bukan hanya mata saya, tetapi juga telinga bagi setiap orang dan pribadi yang mendengarNya. Bukan hanya sebagai "tamu", tetapi sebagai "Tuan Rumah".
Jangan mencuri, jangan menerima atas pujian yang sia-sia. Itu bukan hasil kerja keras kita. Hasil bahwa setiap orang mau menerima atau tidak setiap kata-kata yang keluar dari mulut kita adalah hak dari Allah semata. Apakah menerima atau tidak, apakah tersinggung atau tidak, apakah menolak dan mengatai kita atau tidak. Tetap memuji dan bersyukur bagi Tuhan, naikkan pujian dan bermazmur.
Sebab setiap orang akan kembali kepada perkataannya, tetapi Firman Tuhan tidak akan kembali dengan sia-sia. Mungkin bukan hari ini, bukan detik ini. Tetapi ada saatnya ketika setiap orang percaya yang berasal dari pada-Nya tidak bisa lari dan ditangkap oleh Tangan TUHAN Yang Perkasa.
Point:
- Berdoa mohon ampun atas segala khilaf, dosa dan kesalahan kita.
- Minta dilayakkan dan dikuduskan bagi Tuhan.
- Biarlah Roh Kudus saja yang bekerja melalu (tulisan atau suara) kita.
- Ingat, semua itu bukan hasil kerja keras kita.
- Semua adalah karya Allah, dan berpulang kembali bagi kemuliaan nama TUHAN.
Itu saja yang terpenting. Selebihnya mungkin nanti akan saya tambahkan, tetapi yang terpenting lagi biarlah Roh Kudus sendiri yang berbicara kepada setiap kita.
Mengenai gaya penulisan, bertutur kata (bercerita), dll itu kembali kepada kepribadian setiap kita.
Mengenai apa yang mau dibicarakan atau alur, itu kembali kepada kepribadian kita.
Tetapi biasanya bisa berangkat dari ayat, tema, atau malah justru berangkat dari kejadian sehari-hari yang kita alami sendiri baru kita teringat akan ayat atau Firman Tuhan yang mendasarinya juga berbeda-beda.
Tetapi dasarnya adalah Firman Tuhan. Ada yang menabur, ada yang menanam, tetapi yang terpenting ialah bibitnya adalah Firman Tuhan dan Kebenaran-Nya dan Allah yang memberi pertumbuhan.
Pesan akhir:
Apapun renungannya,
Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. 2 Timotius 3:16ELISA859 tulis:
Shalom,,,met pagi bro Zega,aku mau tanya bagaimana sih caranya bikin renungan ato poin2 apa saja yang harus di perhatikan dlm PA,
karna aku ingin Belajar membuat renungan singkat ato materi khotbah,,
Trimakasih atas tanggapannya.
27 November 2016 diubah oleh ZEGA376
-
28 November 2016
Persahabatan
Senin, 28 November 2016
Bacaan Alkitab hari ini:
2 Samuel 9
Persahabatan antara Raja Daud dan Yonatan tidak terputus sesudah Yonatan gugur di medan perang. Raja Daud tidak pernah mengingat-ingat perlakuan Raja Saul yang buruk terhadap dirinya. Sebaliknya, dia tidak pernah melupakan kebaikan dan kesetiaan Yonatan terhadap dirinya. Oleh karena itu, sesudah posisinya mantap, Daud mulai mencari keturunan Yonatan (9:3). Setelah Raja Daud bertemu dengan Mefiboset, anak Yonatan, ladang, rumah dan semua yang merupakan milik Raja Saul dikembalikan kepada Mefiboset (9:7, 9). Mefiboset sendiri diperlakukan seperti seorang anak raja (9:10-11).
Pada zaman ini, kesetiakawanan sudah semakin langka dan mulai digantikan dengan individualisme. Di Indonesia, kesetiakawanan ini tercermin dalam kebiasaan bergotong royong dalam kehidupan bermasyarakat. Sayangnya, pada saat ini, ciri kegotongroyongan itu mulai terkikis. Perkembangan teknologi informasi yang mendekatkan orang yang jauh, justru menjauhkan orang yang dekat. Kondisi semacam ini kurang sehat. Persahabatan dengan orang yang dekat (dari sisi jarak) itu penting karena kita selalu memerlukan pertolongan, topangan, dorongan, bahkan juga teguran orang lain dalam hidup kita.
Ciri utama persahabatan adalah pengenalan dan penyesuaian diri. Persahabatan tidak hanya perlu dijalin dengan sesama, tetapi juga dengan Allah. Abraham menjadi sahabat Allah (Yakobus 2:23) bukan hanya karena dia memahami kehendak Allah, tetapi juga karena dia mempercayai Allah dan melakukan apa yang Allah kehendaki. Kita pun juga bisa menjadi sahabat Allah bila kita melakukan apa yang Dia kehendaki (Yohanes 15:14). Apakah cara hidup Anda menunjukkan bahwa Anda patut disebut sebagai sahabat Allah? [P]
2 Samuel 9:7
Kemudian berkatalah Daud kepadanya: “Janganlah takut, sebab aku pasti akan menunjukkan kasihku kepadamu oleh karena Yonatan, ayahmu; aku akan mengembalikan kepadamu segala ladang Saul, nenekmu, dan engkau akan tetap makan sehidangan dengan aku.”
28 November 2016 diubah oleh ZEGA376
-
28 November 2016
<< 2 Samuel 9 >>
Daud dan Mefiboset1 Berkatalah Daud: "Masih adakah orang yang tinggal dari keluarga Saul? Maka aku akan menunjukkan kasihku kepadanya oleh karena Yonatan."
2 Adapun keluarga Saul mempunyai seorang hamba, yang bernama Ziba. Ia dipanggil menghadap Daud, lalu raja bertanya kepadanya: "Engkaukah Ziba?" Jawabnya: "Hamba tuanku."
3 Kemudian berkatalah raja: "Tidak adakah lagi orang yang tinggal dari keluarga Saul? Aku hendak menunjukkan kepadanya kasih yang dari Allah." Lalu berkatalah Ziba kepada raja: "Masih ada seorang anak laki-laki Yonatan, yang cacat kakinya."
4 Tanya raja kepadanya: "Di manakah ia?" Jawab Ziba kepada raja: "Dia ada di rumah Makhir bin Amiel, di Lodebar."
5 Sesudah itu raja Daud menyuruh mengambil dia dari rumah Makhir bin Amiel, dari Lodebar.
6 Dan Mefiboset bin Yonatan bin Saul masuk menghadap Daud, ia sujud dan menyembah. Kata Daud: "Mefiboset!" Jawabnya: "Inilah hamba tuanku."
7 Kemudian berkatalah Daud kepadanya: "Janganlah takut, sebab aku pasti akan menunjukkan kasihku kepadamu oleh karena Yonatan, ayahmu; aku akan mengembalikan kepadamu segala ladang Saul, nenekmu, dan engkau akan tetap makan sehidangan dengan aku."
8 Lalu sujudlah Mefiboset dan berkata: "Apakah hambamu ini, sehingga engkau menghiraukan anjing mati seperti aku?"
9 Lalu raja memanggil Ziba, hamba Saul itu, dan berkata kepadanya: "Segala sesuatu yang adalah milik Saul dan milik seluruh keluarganya kuberikan kepada cucu tuanmu itu.
10 Engkau harus mengerjakan tanah baginya, engkau, anak-anakmu dan hamba-hambamu, dan harus membawa masuk tuaiannya, supaya cucu tuanmu itu ada makanannya. Mefiboset, cucu tuanmu itu, akan tetap makan sehidangan dengan aku." Ziba mempunyai lima belas orang anak laki-laki dan dua puluh orang hamba.
11 Berkatalah Ziba kepada raja: "Hambamu ini akan melakukan tepat seperti yang diperintahkan tuanku raja kepadanya." Dan Mefiboset makan sehidangan dengan Daud sebagai salah seorang anak raja.
12 Mefiboset mempunyai seorang anak laki-laki yang kecil, yang bernama Mikha. Semua orang yang diam di rumah Ziba adalah hamba-hamba Mefiboset.
13 Demikianlah Mefiboset diam di Yerusalem, sebab ia tetap makan sehidangan dengan raja. Adapun kedua kakinya timpang.
28 November 2016 diubah oleh ZEGA376
-
28 November 2016
[[Janganlah hatimu iri kepada orang-orang yang berdosa, tetapi takutlah akan Tuhan senantiasa.]] (Amsal 23:17)Audio: media.sabda.org/alkitab_audio/ ... al/20_ams23.mp3
IRI PADA ORANG BERDOSA
“Kak, Tuhan membenci kejahatan, bukan? Lalu, mengapa ada teman saya yang mencontek, eh kok tidak ketahuan. Teman itu mendapatkan nilai yang bagus, sementara saya yang dengan jujur dan susah payah mengerjakannya malah tidak seberapa nilainya. Duh, saya jadi tergoda juga untuk mencontek!” Demikianlah curhat seorang remaja kepada saya beberapa waktu yang lalu. Saya rasa bukan hanya remaja, tetapi orang dewasa juga akan tergoda untuk melakukan kejahatan apabila tidak ada hukuman yang segera terjadi, bukan?
“Janganlah hatimu iri kepada orang-orang yang berdosa” (Amsal 23:17). Peringatan Amsal ini sangat relevan di sepanjang masa. Di dalam dunia ini kita akan melihat betapa orang-orang yang berbuat jahat dan berdosa ternyata justru berhasil mendapatkan apa yang mereka inginkan. Kita gemas karena tidak melihat hukuman dari pihak yang berwajib, juga dari Tuhan. Akibatnya, kita pun tergoda untuk melakukan kejahatan dan dosa yang sama.
Bagaimana kita menangkal godaan iri kepada orang-orang yang berdosa? “Takutlah akan Tuhan senantiasa” (Amsal 23:17). Takut akan Tuhan berarti menghormati-Nya. Jika kita menghormati Tuhan, maka kita akan melakukan kehendak dan perintah-Nya. Di dalam ketidakmengertian kita mengapa orang jahat dan berdosa berhasil, kita tetap akan menaati-Nya.
Kita tidak selalu dapat memahami mengapa Tuhan membiarkan orang-orang jahat dan berdosa meraih keberhasilan. Namun, dalam ketidakmengertian itu, biarlah kita tetap takut akan Tuhan.
Dalam takut akan Tuhan, ada keberhasilan yang sejati.
Amsal Hari Ini -- ( 28 November 2016 )
(C) Pdt. Wahyu 'wepe' Pramudya
( www.wahyupramudya.com )
Dapatkan Aplikasi Renungan Harian "Amsal Hari Ini" di Google Play dan App Store. Gratis!28 November 2016 diubah oleh ZEGA376
-
28 November 2016
Pengkhotbah 3:1-15 -- Senin, 28 November 2016 (Minggu ke-29 sesudah Pentakosta)
YLSA SABDA·
Bacaan:
Pengkhotbah 3:1-15
Untuk segala sesuatu ada waktunya3:1Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya.
3:2Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam;
3:3ada waktu untuk membunuh, ada waktu untuk menyembuhkan; ada waktu untuk merombak, ada waktu untuk membangun;
3:4ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari;
3:5ada waktu untuk membuang batu, ada waktu untuk mengumpulkan batu; ada waktu untuk memeluk, ada waktu untuk menahan diri dari memeluk;
3:6ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk membiarkan rugi; ada waktu untuk menyimpan, ada waktu untuk membuang;
3:7ada waktu untuk merobek, ada waktu untuk menjahit; ada waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara;
3:8ada waktu untuk mengasihi, ada waktu untuk membenci; ada waktu untuk perang, ada waktu untuk damai.
3:9Apakah untung pekerja dari yang dikerjakannya dengan berjerih payah?
3:10Aku telah melihat pekerjaan yang diberikan Allah kepada anak-anak manusia untuk melelahkan dirinya.
3:11Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.
3:12Aku tahu bahwa untuk mereka tak ada yang lebih baik dari pada bersuka-suka dan menikmati kesenangan dalam hidup mereka.
3:13Dan bahwa setiap orang dapat makan, minum dan menikmati kesenangan dalam segala jerih payahnya, itu juga adalah pemberian Allah.
3:14Aku tahu bahwa segala sesuatu yang dilakukan Allah akan tetap ada untuk selamanya; itu tak dapat ditambah dan tak dapat dikurangi; Allah berbuat demikian, supaya manusia takut akan Dia.
3:15Yang sekarang ada dulu sudah ada, dan yang akan ada sudah lama ada; dan Allah mencari yang sudah lalu.
Audio : media.sabda.org/audio_bible/tb ... gkhotbah_03.mp3
alkitab.sabda.org/?Pengkhotbah+3%3A1-15
alkitab.mobi/?Pengkhotbah+3%3A1-15~~~<<<+_*_*_*_+>>>~~~
Judul: Segala Sesuatu Indah pada Waktunya
Ketidakmampuan manusia mengontrol apa yang akan terjadi sering kali membuat dirinya menyesal. Contohnya, saat rumah terbakar habis, maka kita sering kali berpikir mengapa harus membangun rumah dengan bersusah payah.
Nas hari ini menekankan betapa manusia tidak mampu mengendalikan masa depan. Karena, "Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya" (1). Di sini, ada 7 ayat dengan 14 pasang merism (gaya bahasa yang memakai kata-kata yang berlawanan untuk menunjukkan segala sesuatu yang tercakup di dalamnya) yang menekankan ada waktu untuk mengalami hal-hal yang baik dan menyenangkan, tetapi juga yang buruk dan menyedihkan (2-8).
Hal di atas menunjukkan bahwa kita tidak dapat mengatur apa yang bakal terjadi. Tidak heran apabila Pengkhotbah merespons dengan kalimat, "apakah untung pekerja dari yang dikerjakannya dengan berjerih payah" (9; bdk. 1:3)? Tentu saja ia menyadari bahwa manusia harus berjerih payah karena itu diberikan oleh Allah (10). Meski demikian, ada hal positif yang dapat dipetik dan dipelajari. Dalam ketidakmampuan manusia mengontrol apa yang terjadi, Tuhan mengendalikan segala sesuatu dan "Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya" (11).
Ketika kita mengamati 14 pasang merism, pasangan pertama dimulai dengan kalimat "ada waktu untuk lahir" (2) dan pasangan terakhir dengan kalimat "ada waktu untuk damai" (8). Kata "damai" di sini diterjemahkan dari Shalom. Artinya, Allah merancang kehidupan orang percaya yang dimulai dengan kelahiran, mengalami banyak hal yang baik dan buruk, kemudian berakhir dengan Shalom.
Banyak kesulitan hidup membuat kita letih dan frustasi. Meski kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada masa depan, Pengkhotbah telah memberitahukan bahwa Tuhan akan membuat segalanya indah pada waktunya. Karena itu, kita harus beriman bahwa Allah merancang kehidupan orang percaya untuk berakhir denganShalom dalam hadirat-Nya. Marilah kita menjalani hidup dengan optimis dan tabah. [IT] -
28 November 2016
ELISA859 tulis:
Shalom,,,met pagi bro Zega,aku mau tanya bagaimana sih caranya bikin renungan ato poin2 apa saja yang harus di perhatikan dlm PA,
karna aku ingin Belajar membuat renungan singkat ato materi khotbah,,
Trimakasih atas tanggapannya.
- Pesan yg ingin disampaikan
Stahu saya, bedanya antara renungan itu bersifat pendek (khusus langsung kepada satu point, satu tujuan, satu topik),,,
sedangkan kotbah itu materinya panjang (walaupun tema dan topiknya masih satu tetapi dari segi penyajian materi bisa beberapa tujuan dan bisa dijabarkan menjadi beberapa point,,,
- Durasi / lama waktunya
Renungan biasanya 5menit (5-15menit, maksimal 20menit); sedangkan kotbah lamanya (15-30 menit, walaupun ada juga beberapa gereja yg kotbahnya 1,5-3jam sendiri).
- Panjang Tulisan
Renungan biasanya 3 paragraf (maksimal 5), dengan setiap paragrafnya 1-3kalimat; sedangkan kotbah ya lebih panjang (walaupun tidak sampai kayak novel/roman :)
-
29 November 2016
Menghitung Risiko!
Selasa, 29 November 2016
Bacaan Alkitab hari ini:
2 Samuel 10
Hanun, raja bani Amon yang baru diangkat menggantikan ayahnya, masih belum berpengalaman sehingga ia salah perhitungan. Dengan congkak, dia mempermalukan utusan Raja Daud yang hendak menyampaikan ucapan bela sungkawa. Sebagai raja yang baru, agaknya Hanun belum bisa mengukur betapa kuatnya tentara Israel pada masa itu. Dia menyewa orang Aram untuk bersama-sama memerangi pasukan Israel. Akan tetapi, serangan mereka gagal sehingga mereka terpaksa melarikan diri. Tindakan Hanun yang sembrono membuat rakyatnya sendiri dipermalukan!
Dalam Perjanjian Baru, Tuhan Yesus mengajarkan bahwa setiap orang yang ingin menjadi murid-Nya harus mempertimbangkan masak-masak apakah dia sanggup memenuhi seluruh tuntutan sebagai seorang murid. Seorang yang menyatakan hendak mengikut Tuhan Yesus, tetapi kemudian tidak sanggup untuk menjalani hidup sebagai seorang murid hanya mempermalukan dirinya sendiri! Sayangnya, banyak orang yang mengaku Kristen pada masa kini, tetapi hidupnya tidak disesuaikan dengan standar bagi seorang murid Kristus. Bila orang Kristen pada abad-abad awal kekristenan sadar bahwa risiko yang harus mereka hadapi bisa berupa kematian, orang yang mengaku Kristen pada masa kini banyak yang takut dikenali identitasnya sebagai seorang Kristen.
Apakah Anda seorang murid Kristus? Apakah Anda siap menghadapi seluruh konsekuensi mengikut Kristus, yaitu menyangkal diri (mengikuti keinginan Kristus), memikul salib (menghadapi penderitaan), dan mengikuti teladan Tuhan Yesus (bandingkan dengan Lukas 9:23)? [P]
Lukas 14:31
“Atau, raja manakah yang kalau mau pergi berperang melawan raja lain tidak duduk dahulu untuk mempertimbangkan, apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang?”
-
29 November 2016
2 Samuel 10
Daud berperang melawan bani Amon dan orang Aram
(1) Sesudah itu matilah raja bani Amon; dan Hanun, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.
(2) Lalu berkatalah Daud: "Aku akan menunjukkan persahabatan kepada Hanun bin Nahas, sama seperti ayahnya telah menunjukkan persahabatan kepadaku." Sebab itu Daud menyuruh menyampaikan pesan turut berdukacita kepadanya dengan perantaraan pegawai-pegawainya karena kematian ayahnya. Tetapi ketika pegawai-pegawai Daud sampai ke negeri bani Amon itu,
(3) berkatalah pemuka-pemuka bani Amon itu kepada Hanun, tuan mereka: "Apakah menurut anggapanmu Daud hendak menghormati ayahmu, karena ia telah mengutus kepadamu orang-orang yang menyampaikan pesan turut berdukacita? Bukankah dengan maksud untuk menyelidik kota ini, untuk mengintainya dan menghancurkannya maka Daud mengutus pegawai-pegawainya itu kepadamu?"
(4) Lalu Hanun menyuruh menangkap pegawai-pegawai Daud itu, disuruhnya mencukur setengah dari janggut mereka dan memotong pakaian mereka pada bagian tengah sampai pantat mereka, kemudian dilepasnya mereka.
(5) Hal ini diberitahukan kepada Daud, lalu disuruhnya orang menemui mereka, sebab orang-orang itu sangat dipermalukan. Raja berkata: "Tinggallah di Yerikho sampai janggutmu itu tumbuh, kemudian datanglah kembali."
(6) Setelah dilihat bani Amon, bahwa mereka dibenci Daud, maka bani Amon itu menyuruh orang menyewa dari orang Aram-Bet-Rehob dan orang Aram dari Zoba dua puluh ribu orang pasukan berjalan kaki, dari raja negeri Maakha seribu orang dan dari orang-orang Tob dua belas ribu orang.
(7) Ketika Daud mendengar hal itu, disuruhnyalah Yoab maju dengan segenap pasukan pahlawan.
(8) Lalu bani Amon maju, diaturnya barisan perangnya di depan pintu gerbang, sedang orang Aram dari Zoba dan dari Rehob dan orang-orang Tob dan Maakha ada tersendiri di padang.
(9) Ketika Yoab melihat, bahwa serangan itu mengancam dia dari depan dan dari belakang, maka dipilihnyalah sebagian dari orang pilihan Israel, lalu ia mengatur barisan mereka berhadapan dengan orang Aram itu.
(10) Selebihnya dari rakyat itu ditempatkannya di bawah pimpinan Abisai, adiknya, yang mengatur barisan mereka berhadapan dengan bani Amon itu.
(11) Lalu berkatalah Yoab: "Jika orang Aram itu lebih kuat dari padaku, maka haruslah engkau menolong aku, tetapi jika bani Amon itu lebih kuat dari padamu, maka aku akan datang menolong engkau.
(12) Kuatkanlah hatimu dan marilah kita menguatkan hati untuk bangsa kita dan untuk kota-kota Allah kita. TUHAN kiranya melakukan yang baik di mata-Nya."
(13) Lalu Yoab dan tentara yang bersama-sama dengan dia maju berperang melawan orang Aram dan orang-orang itu melarikan diri dari hadapannya.
(14) Ketika bani Amon melihat, bahwa orang Aram sudah melarikan diri, maka merekapun larilah dari hadapan Abisai dan masuk ke dalam kota. Sesudah itu pulanglah Yoab setelah memerangi bani Amon dan sampailah ia ke Yerusalem.
(15) Ketika orang Aram melihat, bahwa mereka telah terpukul kalah oleh orang Israel, maka berkumpullah mereka bersama-sama.
(16) Juga Hadadezer menyuruh orang Aram yang di seberang sungai Efrat maju berperang; mereka sampai ke Helam di bawah pimpinan Sobakh, panglima tentara Hadadezer.
(17) Setelah hal itu diberitahukan kepada Daud, maka dikumpulkannya seluruh orang Israel, diseberanginya sungai Yordan, lalu sampai ke Helam. Orang Aram mengatur barisannya berhadapan dengan Daud dan bertempur melawan dia,
(18) tetapi orang Aram itu lari dari hadapan orang Israel, dan Daud membunuh dari orang Aram itu tujuh ratus ekor kuda kereta dan empat puluh ribu orang pasukan berkuda. Sobakh, panglima tentara mereka, dilukainya sedemikian, hingga ia mati di sana.
(19) Ketika dilihat semua raja, yang takluk kepada Hadadezer, bahwa mereka telah terpukul kalah oleh orang Israel, maka mereka mengadakan perdamaian dengan orang Israel dan takluk kepada mereka; sesudah itu takutlah orang Aram memberi pertolongan lagi kepada bani Amon.
-
29 November 2016
GELAP MATA
[[Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.]] (Amsal 23:18)
Pintu kamar saya digedor-gedor. Nama saya berulang kali dipanggil dengan suara yang keras. Saya membuka pintu kamar dan menemukan seorang pemuda yang berdiri sambil terengah-engah dan tampak gugup. “ Si X Pak, si X baru saja bunuh diri. Sekarang ia dilarikan ke rumah sakit. Ayo Pak, segera berangkat. Semoga masih sempat!”
Saya mendapati si X sedang berada dalam kondisi antara hidup dan mati. Teman-temannya mengatakan bahwa si X nekat bunuh diri karena ditinggalkan oleh kekasihnya. Hilang harapan si X untuk segera menikah, dan kini nyawanya pun nyaris lenyap. Di tengah kekecewaan dan keputusasaan yang mendalam, manusia kerap kali menjadi gelap mata.
“Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang” (Amsal 23:18). Konteks Amsal ini adalah percakapan tentang orang-orang yang takut akan Tuhan. Orang-orang yang takut atau menghormati Tuhan tidak akan kehilangan harapan dan masa depan. Bukan manusia yang menjadi sumber harapan dan masa depan, melainkan Tuhan semata.
Mungkin saat ini kita tengah kehilangan harapan dan merasa tidak mempunyai masa depan setelah orang-orang tertentu mengecewakan dan meninggalkan kita. Ketika keadaan di sekeliling kita mengecewakan, marilah kita mengarahkan pandangan ke atas. Ada tangan Tuhan yang menjamin masa depan. Ada tangan Tuhan yang membentangkan masa depan.
Amsal Hari Ini -- ( 29 November 2016 )
(C) Pdt. Wahyu 'wepe' Pramudya
Dapatkan Aplikasi Renungan Harian "Amsal Hari Ini" di Google Play dan App Store. Gratis!
-
2 Desember 2016
Pengkhotbah 5:7-6:12 -- Jumat, 2 Desember 2016 (Minggu ke-29 sesudah Pentakosta)
YLSA SABDA·
Bacaan: Pengkhotbah 5:7-6:12
alkitab.sabda.org/?Pengkhotbah+5%3A7-6%3A12
alkitab.mobi/?Pengkhotbah+5%3A7-6%3A12Judul: Keterbatasan Kekayaan
Yesus berkata, "Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon" (Mat. 6:24). Mengapa Yesus berkata demikian? Karena Yesus tahu bahwa uang atau harta sering kali menjadi berhala dalam kehidupan manusia. Manusia begitu mencintai uang sehingga bersedia berbuat apa saja demi mendapatkan kekayaan.
Pengkhotbah adalah seorang berhikmat yang mengerti bahwa dalam banyak hal uang dan kekayaan ada gunanya. Namun, kekayaan merupakan sesuatu yang fana dan memiliki keterbatasannya. Misalnya, uang tidak dapat memberikan rasa puas kepada pemiliknya. Sebaliknya, semakin seseorang memiliki uang, rasa ketidakpuasannya semakin tinggi (9).
Di satu sisi, uang dapat membuat banyak orang hanya mau mengambil keuntungan dari pemiliknya (10). Tidak jarang uang memberikan efek negatif kepada pemiliknya. Misalnya, membuat ia tidak dapat tidur nyenyak (11), atau membawa celaka bagi pemiliknya (12). Di sisi lain, uang dikatakan barang fana karena mudah lenyap sehingga tidak dapat diwariskan kepada anaknya (13) dan tidak dapat dibawa saat meninggal (14). Dengan demikian, pengorbanan yang berlebihan demi mendapatkan uang membuat pemiliknya harus hidup dalam kegelapan, kesedihan, kesusahan, penderitaan, dan kekesalan (16). Tindakan itu sama sekali tidak sebanding dengan keuntungannya (15).
Bagi mereka yang tidak memiliki banyak uang akan berpikir bahwa jika kita memiliki banyak harta, pasti hidup akan bahagia. Karena itu, tak jarang manusia rela mengorbankan keluarga dan menghabiskan usia produktif untuk mendapatkan kekayaan.
Marilah kita mendengar nasihat Pengkhotbah bahwa mengejar uang tidak selalu memberikan keuntungan, terkadang membawa malapetaka. Jika Tuhan tidak berkenan memberikan kekayaan, janganlah mengejarnya. Hal utama yang perlu dikejar, yaitu "Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya" (Mat. 6:33), maka segala sesuatu akan Tuhan tambahkan bagi kita. Apa yang saudara cari dalam hidup ini? [IT] -
2 Desember 2016
Pengkhotbah 5:7--6:12
5:7(5-6) Karena sebagaimana mimpi banyak, demikian juga perkataan sia-sia banyak. Tetapi takutlah akan Allah.Kesia-siaan kekayaan
5:8(5-7) Kalau engkau melihat dalam suatu daerah orang miskin ditindas dan hukum serta keadilan diperkosa, janganlah heran akan perkara itu, karena pejabat tinggi yang satu mengawasi yang lain, begitu pula pejabat-pejabat yang lebih tinggi mengawasi mereka.
5:9(5-8) Suatu keuntungan bagi negara dalam keadaan demikian ialah, kalau rajanya dihormati di daerah itu.
5:10(5-9) Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Inipun sia-sia.
5:11(5-10) Dengan bertambahnya harta, bertambah pula orang-orang yang menghabiskannya. Dan apakah keuntungan pemiliknya selain dari pada melihatnya?
5:12(5-11) Enak tidurnya orang yang bekerja, baik ia makan sedikit maupun banyak; tetapi kekenyangan orang kaya sekali-kali tidak membiarkan dia tidur.
5:13(5-12) Ada kemalangan yang menyedihkan kulihat di bawah matahari: kekayaan yang disimpan oleh pemiliknya menjadi kecelakaannya sendiri.
5:14(5-13) Dan kekayaan itu binasa oleh kemalangan, sehingga tak ada suatupun padanya untuk anaknya.
5:15(5-14) Sebagaimana ia keluar dari kandungan ibunya, demikian juga ia akan pergi, telanjang seperti ketika ia datang, dan tak diperolehnya dari jerih payahnya suatupun yang dapat dibawa dalam tangannya.
5:16(5-15) Inipun kemalangan yang menyedihkan. Sebagaimana ia datang, demikianpun ia akan pergi. Dan apakah keuntungan orang tadi yang telah berlelah-lelah menjaring angin?
5:17(5-16) Malah sepanjang umurnya ia berada dalam kegelapan dan kesedihan, mengalami banyak kesusahan, penderitaan dan kekesalan.
5:18(5-17) Lihatlah, yang kuanggap baik dan tepat ialah, kalau orang makan minum dan bersenang-senang dalam segala usaha yang dilakukan dengan jerih payah di bawah matahari selama hidup yang pendek, yang dikaruniakan Allah kepadanya, sebab itulah bahagiannya.
5:19(5-18) Setiap orang yang dikaruniai Allah kekayaan dan harta benda dan kuasa untuk menikmatinya, untuk menerima bahagiannya, dan untuk bersukacita dalam jerih payahnya--juga itupun karunia Allah.
5:20(5-19) Tidak sering ia mengingat umurnya, karena Allah membiarkan dia sibuk dengan kesenangan hatinya.
6:1Ada suatu kemalangan yang telah kulihat di bawah matahari, yang sangat menekan manusia:
6:2orang yang dikaruniai Allah kekayaan, harta benda dan kemuliaan, sehingga ia tak kekurangan suatupun yang diingininya, tetapi orang itu tidak dikaruniai kuasa oleh Allah untuk menikmatinya, melainkan orang lain yang menikmatinya! Inilah kesia-siaan dan penderitaan yang pahit.
6:3Jika orang memperoleh seratus anak dan hidup lama sampai mencapai umur panjang, tetapi ia tidak puas dengan kesenangan, bahkan tidak mendapat penguburan, kataku, anak gugur lebih baik dari pada orang ini.
6:4Sebab anak gugur itu datang dalam kesia-siaan dan pergi dalam kegelapan, dan namanya ditutupi kegelapan.
6:5Lagipula ia tidak melihat matahari dan tidak mengetahui apa-apa. Ia lebih tenteram dari pada orang tadi.
6:6Biarpun ia hidup dua kali seribu tahun, kalau ia tidak menikmati kesenangan: bukankah segala sesuatu menuju satu tempat?
6:7Segala jerih payah manusia adalah untuk mulutnya, namun keinginannya tidak terpuaskan.
6:8Karena apakah kelebihan orang yang berhikmat dari pada orang yang bodoh? Apakah kelebihan orang miskin yang tahu berperilaku di hadapan orang?
6:9Lebih baik melihat saja dari pada menuruti nafsu. Inipun kesia-siaan dan usaha menjaring angin.
6:10Apapun yang ada, sudah lama disebut namanya. Dan sudah diketahui siapa manusia, yaitu bahwa ia tidak dapat mengadakan perkara dengan yang lebih kuat dari padanya.
6:11Karena makin banyak kata-kata, makin banyak kesia-siaan. Apakah faedahnya untuk manusia?
6:12Karena siapakah yang mengetahui apa yang baik bagi manusia sepanjang waktu yang pendek dari hidupnya yang sia-sia, yang ditempuhnya seperti bayangan? Siapakah yang dapat mengatakan kepada manusia apa yang akan terjadi di bawah matahari sesudah dia?