Pendalaman Alkitab Online
-
14 September 2016
Tak Menonjolkan Diri -- Rabu, 14 September 2016
YLSA SABDA·13 SEPTEMBER 2016
Bacaan: Lukas 3:15-20
alkitab.sabda.org/passage.php? ... lukas%203:15-20 ..
alkitab.mobi/tb/passage/lukas+3%3A15-20 ....
Nas: Yohanes menjawab dan berkata kepada semua orang itu, "Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa daripada aku akan datang dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api." (Lukas 3:16).
Saya ingin populer dan dikenal banyak orang. Karena itu saya sering memperkenalkan diri sebagai seorang penulis dengan pencapaian yang sudah saya raih. Tetapi, setiap saya selesai melakukannya ada rasa tertuduh. Kadang-kadang saya jadi malu sendiri dan menanggung rasa bersalah yang mendalam. Lalu, saya memutuskan untuk tidak melakukannya, tetapi masih juga terjebak dan jatuh ke dalam lubang yang sama. Itulah kecenderungan kita sebagai manusia. Selalu ingin menonjolkan diri, populer, dan diakui banyak orang.Karena itu, kita perlu belajar dari Yohanes Pembaptis. Ia begitu populer hingga banyak orang berbondong-bondong datang kepadanya untuk dibaptis. Orang banyak menyangka bahwa dialah Mesias. Ia disanjung dan dikagumi oleh banyak orang. Kebesarannya juga diakui oleh Yesus, "Di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar daripada Yohanes Pembaptis" (Mat. 11:11).
Namun, lihatlah respons Yohanes, "Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa dari padaku akan datang dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak." Yohanes sebenarnya punya kesempatan untuk memperoleh keuntungan dari kepopulerannya itu. Tetapi, ia justru melakukan yang sebaliknya. Ia memandang dirinya lebih rendah dari budak yang paling rendah--budak bukan Yahudi. Hanya budak bukan Yahudi yang disuruh membuka tali kasut tuannya. Lalu, kita yang tidak sebesar Yohanes, layakkah kita menonjolkan diri?
--Piter Randan Bua/Renungan Harian.
.MENONJOLKAN DIRI TAK AKAN MEMBAWA KITA PADA KEMULIAAN,
MELAINKAN AKAN MENGUBURKAN KITA DALAM KETERASINGAN..
Bacaan Alkitab selama Setahun : Yehezkiel 46-48alkitab.sabda.org/passage.php? ... hezkiel%2046-48 ...
alkitab.mobi/tb/passage/Yehezkiel+46-48....
Sumber/Referensi :
www.facebook.com/notes/1724165 ... iri%20--%20Rabu,%2014%20September%202016/1316224761744042/ -
15 September 2016
Alkitab Mobile SABDA
Santapan Harian
<< Selasa, 13 September 2016 >>
Bacaan: Yehezkiel 34:1-19
.TUHAN, Gembala Israel yang baik, melawan gembala-gembala yang jahat
34:1 Lalu datanglah firman TUHAN kepadaku:
34:2 "Hai anak manusia, bernubuatlah melawan gembala-gembala Israel, bernubuatlah dan katakanlah kepada mereka, kepada gembala-gembala itu: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Celakalah gembala-gembala Israel, yang menggembalakan dirinya sendiri! Bukankah domba-domba yang seharusnya digembalakan oleh gembala-gembala itu?
34:3 Kamu menikmati susunya, dari bulunya kamu buat pakaian, yang gemuk kamu sembelih, tetapi domba-domba itu sendiri tidak kamu gembalakan.
34:4 Yang lemah tidak kamu kuatkan, yang sakit tidak kamu obati, yang luka tidak kamu balut, yang tersesat tidak kamu bawa pulang, yang hilang tidak kamu cari, melainkan kamu injak-injak mereka dengan kekerasan dan kekejaman.
34:5 Dengan demikian mereka berserak, oleh karena gembala tidak ada, dan mereka menjadi makanan bagi segala binatang di hutan. Domba-domba-Ku berserak
34:6 dan tersesat di semua gunung dan di semua bukit yang tinggi; ya, di seluruh tanah itu domba-domba-Ku berserak, tanpa seorangpun yang memperhatikan atau yang mencarinya.
34:7 Oleh sebab itu, hai gembala-gembala, dengarlah firman TUHAN:
34:8 Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, sesungguhnya oleh karena domba-domba-Ku menjadi mangsa dan menjadi makanan bagi segala binatang di hutan, lantaran yang menggembalakannya tidak ada, oleh sebab gembala-gembala-Ku tidak memperhatikan domba-domba-Ku, melainkan mereka itu menggembalakan dirinya sendiri, tetapi domba-domba-Ku tidak digembalakannya--
34:9 oleh karena itu, hai gembala-gembala, dengarlah firman TUHAN:
34:10 Beginilah firman Tuhan ALLAH: Aku sendiri akan menjadi lawan gembala-gembala itu dan Aku akan menuntut kembali domba-domba-Ku dari mereka dan akan memberhentikan mereka menggembalakan domba-domba-Ku. Gembala-gembala itu tidak akan terus lagi menggembalakan dirinya sendiri; Aku akan melepaskan domba-domba-Ku dari mulut mereka, sehingga tidak terus lagi menjadi makanannya.
34:11 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH: Dengan sesungguhnya Aku sendiri akan memperhatikan domba-domba-Ku dan akan mencarinya.
34:12 Seperti seorang gembala mencari dombanya pada waktu domba itu tercerai dari kawanan dombanya, begitulah Aku akan mencari domba-domba-Ku dan Aku akan menyelamatkan mereka dari segala tempat, ke mana mereka diserahkan pada hari berkabut dan hari kegelapan.
34:13 Aku akan membawa mereka keluar dari tengah bangsa-bangsa dan mengumpulkan mereka dari negeri-negeri dan membawa mereka ke tanahnya; Aku akan menggembalakan mereka di atas gunung-gunung Israel, di alur-alur sungainya dan di semua tempat kediaman orang di tanah itu.
34:14 Di padang rumput yang baik akan Kugembalakan mereka dan di atas gunung-gunung Israel yang tinggi di situlah tempat penggembalaannya; di sana di tempat penggembalaan yang baik mereka akan berbaring dan rumput yang subur menjadi makanannya di atas gunung-gunung Israel.
34:15 Aku sendiri akan menggembalakan domba-domba-Ku dan Aku akan membiarkan mereka berbaring, demikianlah firman Tuhan ALLAH.
34:16 Yang hilang akan Kucari, yang tersesat akan Kubawa pulang, yang luka akan Kubalut, yang sakit akan Kukuatkan, serta yang gemuk dan yang kuat akan Kulindungi; Aku akan menggembalakan mereka sebagaimana seharusnya.
34:17 Dan hai kamu domba-domba-Ku, beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku akan menjadi hakim di antara domba dengan domba, dan di antara domba jantan dan kambing jantan.
34:18 Apakah belum cukup bagimu bahwa kamu menghabiskan padang rumput yang terbaik? Mesti pulakah kamu injak-injak padang rumput yang lain-lain dengan kakimu? Belum cukup bahwa kamu minum air yang jernih? Mesti pulakah yang tinggal itu kamu keruhkan dengan kakimu?
34:19 Apakah domba-domba-Ku seharusnya memakan rumput yang sudah diinjak-injak kakimu dan meminum air yang sudah dikeruhkan kakimu?
_Gembala yang Baik
Hukuman Allah sangat mengerikan karena kekudusan-Nya tidak membiarkan dosa tanpa hukuman (Kel. 34:7). Setelah hukuman dijalankan, Allah kembali memberikan anugerah pemulihan-Nya. Kitab Yehezkiel mulai pasal 34 berbalik menjadi pesan-pesan positif yang menyatakan pemulihan Allah terhadap umat-Nya.
Salah satu alasan Tuhan memakai Babel untuk menghancurkan Yehuda adalah raja-raja Yehuda merupakan gembala jahat yang hanya mengeksploitasi dan menganiaya domba Tuhan. Mereka tidak melakukan tugasnya sebagai seorang gembala yang memelihara dan melindungi domba-Nya. Mereka tidak menguatkan yang lemah, tidak mengobati yang sakit, tidak membalut yang luka, dan tidak mencari yang tersesat (3-6). Sebab itu, Tuhan akan melawan mereka dan melepaskan domba-domba-Nya dari mulut mereka (7-10). Artinya, Tuhan akan menghancurkan kerajaan Yehuda sehingga umat-Nya terlepas dari perilaku keji raja-raja mereka.
Tuhan akan mencari domba-domba-Nya dan menjadi Gembala mereka. Tuhan akan mengumpulkan umat-Nya keluar dari tengah bangsa-bangsa dan membawa mereka kembali ke Tanah Perjanjian (11-13). Berbeda dengan para gembala jahat, Tuhan akan mencari domba yang hilang, membalut yang terluka, menguatkan yang sakit, dan melindungi yang kuat dan gemuk (16). Perhatikan kontras antara apa yang tidak dilakukan oleh gembala yang jahat (3-6) dan apa yang dilakukan gembala yang baik. Nubuat ini menyatakan bahwa Tuhan melalui mesiasnya akan menjadi raja bagi umat-Nya. Pada akhirnya, umat Tuhan akan mendapatkan pemeliharaan dan perlindungan sebagaimana seharusnya.
Kita adalah orang yang berbahagia karena Gembala Agung sudah datang. Saat ini kita ada dalam pemeliharaan dan perlindungan-Nya. Sebagai ungkapan syukur, kita harus menjadi domba yang baik dan taat melakukan kehendak-Nya. Ketika para hamba-Nya diberi tugas menggembalakan domba Tuhan, jadilah gembala yang baik dan bukan gembala yang jahat. [IT]
-
15 September 2016
Wah. Hebat ni bro tulisannya ......Kiranya tulisan yang anda buat bisa menjadi saluran berkat bagi banyak orang ....bisa menguatkan saudara seiman ..terimakasih bro zega376 Tuhan Yesus Memberkati dirimu dengan melimpah
-
15 September 2016
WILLIAM369 tulis:
Wah. Hebat ni bro tulisannya ......Kiranya tulisan yang anda buat bisa menjadi saluran berkat bagi banyak orang ....bisa menguatkan saudara seiman ..terimakasih bro zega376 Tuhan Yesus Memberkati dirimu dengan melimpah
Buka tulisan saya sendiri Bung William369. Saya cuma co-pas dari berbagai sumber. Kalau kata Bunda Theresa: i'm just a pencil in the God hand. Atau kemudian menjadi The Pencil of God.
Semoga menjadi berkat bagi kita semua ya. Tuhan Yesus memberkati saudara juga.
-
15 September 2016
Albertus Patty Full ▶ Teologi Publik
Siapa yang dikorbankan oleh Abraham: Isak atau Ismail? Kata Gus Dur, "ga usah dipusingin dan diributkanlah. Wong ga ada yang dikorbankan kok. Gitu aja repot..." Siapa yang dikorbankan oleh Abraham? Seekor domba! Apa maknanya? Jangan pernah ada lagi ibadah kepada Allah yang mengorbankan manusia. Pesan cerita itu adalah: Jangan pernah lagi ada darah tertumpah atas nama agama karena kita semua bersaudara, apa pun etnik, gender dan agamanya
-
15 September 2016
Ylsa Sabda
Berangan-Angan Kaya -- Kamis, 15 September 2016
WINGI
Bacaan: Ibrani 13:1-16
alkitab.sabda.org/?Ibrani+13...
alkitab.mobi/?Ibrani+13%3A1-...
Nas: Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman, "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." (Ibrani 13:5)
Simaklah buku nonfiksi di toko buku. Seberapa banyakkah buku yang menawarkan pada pembaca untuk menjadi kaya secara finansial? Beberapa judul yang saya peroleh: "Kerja Sedikit, Kaya Selangit, " "Jalan Pintas Menjadi Kaya, " "Cara Ampuh dan Mudah Menjadi Raja Bisnis, " "Jangan Mati Sebelum Kaya, " dan "Aku Tidak Mau Kaya Tetapi Harus Kaya Sebelum Umur 20 Tahun." Buku semacam ini sangat laku!
Apa salahnya bila kita tertarik untuk memiliki banyak uang? Penulis kitab Ibrani menasihatkan agar kita tidak terikat oleh uang. Nasihat ini sama seperti peringatan Yesus bahwa kita tidak mungkin mengabdi kepada Tuhan dan sekaligus kepada uang (Mat. 6:24). Artinya, keinginan untuk kaya dapat menjauhkan kita dari Tuhan, terutama bila pikiran kita terus tertuju pada uang. Rasa tidak puas dapat membuat kita terjatuh dalam dosa. Sebagaimana umat Israel yang terus menggerutu dan membangkitkan murka Allah, rasa tidak puas dapat menjadi tanda pemberontakan kita terhadap Tuhan. Selain itu, mengejar kekayaan memperlihatkan bahwa kita tidak lagi memercayai Tuhan. Dengan mengutip kitab Ulangan, penulis Ibrani menegaskan kembali tentang penyertaan dan pemeliharaan Tuhan kepada umat-Nya.
Alkitab mencatat bahwa ada beberapa orang yang melayani Yesus, nabi, dan rasul melalui kekayaannya. Menjadi kaya tidaklah salah. Namun, kita tidak sepantasnya sekadar mengejar uang dan hidup berfoya-foya. Kita perlu memercayakan hidup kita sepenuhnya kepada Tuhan yang berjanji memedulikan kita. --Heman Elia/Renungan Harian
RASA PUAS MEMBANGKITKAN UCAPAN SYUKUR.
SEBALIKNYA, TIDAK PERNAH PUAS MEMICU KETAMAKAN.
Setahun: Daniel 1-3
-
16 September 2016
KASIH YANG MENGUBAH DUNIA
[[Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran. ]] (Amsal 17:17)
Rodney Stark, seorang sosiolog, memaparkan tentang penyebab pesatnya perkembangan kekristenan pada abad pertama. Dalam buku The Rise of Christianity, Stark mengungkapkan bahwa salah satu faktor utama yang mendukungnya adalah perlakuan orang Kristen terhadap mereka yang terkena wabah penyakit. Pada umumnya, orang meninggalkan anggota keluarganya yang mulai terjangkit wabah penyakit yang melanda pada masa itu. Sebaliknya, orang Kristen tetap menjaga dan merawat anggota keluarganya yang terjangkit penyakit tersebut. Mereka bahkan merawat orang lain juga yang telah ditelantarkan keluarganya. Kasih yang bukan sekadar dikatakan namun dipraktikkan inilah yang menarik banyak orang untuk menjadi Kristen.
“Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran” (Amsal 17:17). Amsal ini mengambarkan tindakan seorang sahabat: menaruh kasih setiap waktu dan menjadi saudara dalam kesukaran. Sahabat adalah seseorang yang mewujudnyatakan kasih dalam bentuk tindakan nyata. Tindakan nyata seperti kesediaan untuk mendengarkan keluh kesah dan menolong tentu saja membantu mengurangi beban dan pergumulan orang lain. Barangkali ada banyak orang di sekitar yang menantikan pertolongan kita. Bersediakah kita menjadi sahabat bagi mereka yang berada di dalam kesulitan dan pergumulan?
Tidak ada kekuatan yang melebih kasih. Kasih yang mewujud dalam karya nyata akan mengubah dunia.
Amsal Hari Ini -- ( 16 September 2016 )
(C) Pdt. Wahyu 'wepe' Pramudya
Dapatkan Aplikasi Renungan Harian "Amsal Hari Ini" di Google Play dan App Store. Gratis!
-
16 September 2016
Santapan Harian
<< Jumat, 16 September 2016 >>Bacaan: Yehezkiel 36:1-21
Pembaharuan Israel
36:1 "Hai engkau, anak manusia, bernubuatlah mengenai gunung-gunung Israel dan katakanlah: Hai gunung-gunung Israel, dengarlah firman TUHAN!
36:2 Beginilah firman Tuhan ALLAH: Oleh karena musuh itu berkata mengenai kamu: Syukur! Bukit-bukit dari dahulu kala sudah menjadi milik kita.
36:3 Oleh karena itu bernubuatlah dan katakan: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Oleh karena, ya sungguh karena musuh dari sekitarmu menjadikan kamu sunyi sepi dan mengingini kamu, supaya kamu menjadi milik sisa bangsa-bangsa, dan oleh karena kamu menjadi buah mulut orang dan banyak dipergunjingkan,
36:4 oleh karena itu, hai gunung-gunung Israel, dengarlah firman Tuhan ALLAH kepada gunung-gunung dan bukit-bukit, kepada alur-alur sungai dan lembah-lembah, kepada reruntuhan-reruntuhan yang sunyi sepi dan kepada kota-kota yang sudah ditinggalkan, yang sudah menjadi jarahan dan olok-olokan bagi sisa bangsa-bangsa yang di sekitarnya;
36:5 oleh karena itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Aku pasti berfirman dalam api cemburuan-Ku melawan sisa bangsa-bangsa dan melawan seluruh Edom, yang menentukan tanah-Ku menjadi miliknya dengan segala rasa sukacita dan rasa penghinaan, sehingga tanah-Ku itu dimilikinya dan dapat habis dijarah.
36:6 Oleh karena itu bernubuatlah mengenai tanah Israel dan katakanlah kepada gunung-gunung dan bukit-bukit, kepada alur-alur sungai dan lembah-lembah: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku berfirman dalam amarah cemburuan-Ku, oleh karena kamu sudah menanggung noda yang ditimbulkan bangsa-bangsa.
36:7 Oleh sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Aku bersumpah bahwa bangsa-bangsa yang di sekitarmu sendiri pasti akan menanggung noda mereka.
36:8 Maka kamu, gunung-gunung Israel, akan bertunas kembali dan akan memberi buah untuk umat-Ku Israel, sebab mereka akan segera kembali.
36:9 Hati-Ku akan baik kembali dan Aku akan berpaling kepadamu dan kamu akan dikerjakan dan ditaburi.
36:10 Aku akan membuat manusia banyak di atasmu, yaitu segenap kaum Israel dalam keseluruhannya; kota-kota akan didiami lagi dan reruntuhan-reruntuhan akan dibangun kembali.
36:11 Aku akan membuat manusia dan binatang banyak di atasmu, dan mereka akan bertambah banyak dan beranak cucu dan Aku akan membuat kamu didiami kembali seperti keadaan semula dan akan berbuat baik kepadamu lebih dari pada keadaan dahulu. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN.
36:12 Aku akan membuat manusia lalu-lalang di atasmu yaitu umat-Ku Israel; mereka akan menduduki engkau dan engkau akan menjadi milik pusaka mereka dan engkau tidak lagi terus memunahkan mereka.
36:13 Beginilah firman Tuhan ALLAH: Oleh karena orang berkata tentangmu: Engkau memakan orang dan engkau memunahkan bangsamu--
36:14 oleh karena itu engkau tidak akan makan orang lagi dan tidak akan memunahkan bangsamu lagi, demikianlah firman Tuhan ALLAH.
36:15 Aku tidak lagi membiarkan orang membicarakan noda yang ditimbulkan bangsa-bangsa terhadap engkau dan engkau tidak lagi menanggung pencelaan bangsa-bangsa dan tidak lagi memunahkan bangsamu, demikianlah firman Tuhan ALLAH."
36:16 Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku:
36:17 "Hai anak manusia, waktu kaum Israel tinggal di tanah mereka, mereka menajiskannya dengan tingkah laku mereka; kelakuan mereka sama seperti cemar kain di hadapan-Ku.
36:18 Maka Aku mencurahkan amarah-Ku ke atas mereka karena darah yang dicurahkan mereka di tanah itu, sedang tanah itu mereka najiskan dengan berhala-berhala mereka.
36:19 Aku menghamburkan mereka di antara bangsa-bangsa, sehingga mereka berserak-serak di semua negeri, Aku menghakimi mereka selaras dengan tingkah lakunya.
36:20 Di mana saja mereka datang di tengah bangsa-bangsa, mereka menajiskan nama-Ku yang kudus, dalam hal orang menyindir mereka: Katanya mereka umat TUHAN, tetapi mereka harus keluar dari tanah-Nya.
36:21 Aku merasa sakit hati karena nama-Ku yang kudus yang dinajiskan oleh kaum Israel di tengah bangsa-bangsa, di mana mereka datang..
Tanah Perjanjian
Dalam keseluruhan Perjanjian Lama, kata "tanah" merupakan konsep yang sangat penting. Dalam perjanjian Tuhan dengan Abraham, keturunan dan tanah merupakan dua gagasan yang paling penting. Dalam kitab nabi-nabi, pemulihan tanah juga merupakan tema yang penting, seperti yang terlihat dalam nas hari ini.
Pasal 35 menekankan penghancuran yang Tuhan lakukan terhadap pegunungan Seir (35:2). Di sini kita melihat kontrasnya saat Tuhan memulihkan gunung-gunung Israel. Kata "gunung-gunung Israel" muncul berkali-kali (misalnya 36:1, 4, 8) untuk menekankan bahwa Tuhan akan melakukan pemulihan kepada gunung-gunung, yaitu tanah Israel. Jika Edom berencana memiliki gunung Israel (36:2) dan karenanya ia direndahkan oleh-Nya, maka Israel akan kembali menduduki tanah yang tadinya dimiliki oleh bangsa-bangsa lain (3).
Sebelumnya, kecemburuan dan murka Allah ditumpahkan ke atas gunung-gunung Israel sehingga mereka menanggung noda yang ditimbulkan bangsa-bangsa lain. Sekarang, Tuhan bersumpah bahwa bangsa-bangsa di sekitar Israel akan menanggung noda mereka (6-7).
Tuhan menyebut Israel sebagai "umat-Ku." Artinya, Tuhan akan membuat manusia dan binatang bertambah banyak dan kembali mendiami gunung-gunung tersebut (8, 11). Hal ini mengingatkan kita akan mandat-Nya pada waktu penciptaan. Tuhan bukan hanya memulihkan tanah tersebut seperti semula, juga akan berbuat baik kepada gunung-gunung tersebut lebih dari sebelumnya (11). Tuhan berjanji bahwa ejekan bangsa-bangsa lain terhadap tanah Israel tidak akan terjadi lagi (13). Tanah Israel tidak akan menanggung celaan dari bangsa-bangsa tersebut (13-15).
Mengapa begitu banyak penekanan kepada tanah? Janji tentang tanah tidak berhenti di Perjanjian Lama. Tanah yang Tuhan janjikan kepada Abraham dan keturunannya merupakan bayang-bayang akan langit dan bumi baru yang Tuhan berikan kepada Kristus. Kita adalah milik Kristus dan akan menerima janji tersebut (lih. 2Pet. 3:13; Gal. 3:29). [IT]
Ayat Alkitab: Yehezkiel 36:1-21 -
16 September 2016
Renungan Harian
<< Jumat, 16 September 2016 >>Bacaan: Yunus 3:1-10
Ayat Alkitab: Yunus 3:1-10
Pertobatan Niniwe
3:1 Datanglah firman TUHAN kepada Yunus untuk kedua kalinya, demikian:
3:2 "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, dan sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu."
3:3 Bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman Allah. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya.
3:4 Mulailah Yunus masuk ke dalam kota itu sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru: "Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan."
3:5 Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa dan mereka, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung.
3:6 Setelah sampai kabar itu kepada raja kota Niniwe, turunlah ia dari singgasananya, ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di abu.
3:7 Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian: "Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air.
3:8 Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah serta haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat dan dari kekerasan yang dilakukannya.
3:9 Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa."
3:10 Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Iapun tidak jadi melakukannya.Bacaan Setahun: Daniel 4-6
Nas: "... sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu... 'Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan.'" (Yunus 3:2, 4).
_
Sampaikanlah! Serukanlah!
_
Untuk kedua kalinya, Nabi Yunus dipanggil Tuhan untuk menyerukan Firman-Nya kepada Niniwe. Tuhan akan menghukum mereka karena kejahatan yang mereka perbuat. Pasti tidak mudah menyampaikan berita yang buruk kepada masyarakat yang sedang dilanda euforia pemuasan nafsu dan tindak kejahatan. Belum tentu orang mau menerima peringatan itu dengan lapang dada, apalagi berterima kasih pada sang utusan. Yang sudah terbayang di depan mata kerap kali adalah munculnya ejekan, hujatan, bahkan tuduhan sebagai ekstrimis keagamaan.
Namun, Tuhan hanya meminta Yunus untuk taat, dengan menyampaikan berita hukuman yang keras itu kepada penduduk Niniwe. Tuhan memintanya menyampaikan hal itu tanpa harus memolesnya menjadi berita yang halus dan menyenangkan, agar mudah diterima. Apakah Niniwe akan menerima atau menolaknya, itu bukan urusan Yunus. Kewajiban Yunus adalah setia pada panggilan Tuhan yang ditaruh di bahunya.
Perintah dan panggilan seperti ini masih terus ditugaskan kepada kita selaku murid Kristus. Kita telah diselamatkan dari dunia yang penuh dosa. Kita diutus ke dalam dunia, agar setia menjadi saksi-Nya (Yun. 3:2-4, bdk. Mat. 28:19-20). Dengan membawa berita penting yaitu: dunia dengan segala isinya pasti akan lenyap karena dosa yang diperbuatnya (2 Pet. 3:10). Namun Kristus telah menebusnya dengan mati di atas kayu salib. Dan, menganugerahkan keselamatan bagi setiap orang yang mau menerima-Nya (Yoh. 3:16-18). Bersediakah Anda memikul tugas ini dengan setia? --Susanto/Renungan Harian
* * *
TUHAN MENGHARGAI KESETIAAN ANDA
AKAN PANGGILAN-NYA, BUKAN HASILNYA.* * *
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian tanpa seizin penerbit (Yayasan Gloria)
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIADiskusi renungan ini di Facebook:
www.facebook.com/groups/renungan.harian/ -
17 September 2016
Menunda-nunda -- Sabtu, 17 September 2016
Ylsa Sabda·16 September 2016
Bacaan: Amsal 6:1-11
alkitab.sabda.org/passage.php? ... =amsal%206:1-11
alkitab.mobi/tb/passage/amsal+6%3A1-11.
Nas: Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu? (Amsal 6:9)
.
Sepanjang musim dingin, beberapa jenis beruang biasanya berhibernasi (tidur dalam jangka waktu lama). Untuk itu, mereka perlu menimbun cadangan lemak secukupnya sebelum musim dingin datang. Alkisah, seekor induk beruang menyuruh anaknya untuk mulai mempersiapkan diri sejak awal musim gugur dengan mencari makan sendiri. Tetapi, si anak terus menunda-nunda dengan alasan bahwa masih banyak waktu. Akhirnya musim dingin pun tiba. Anak beruang itu mulai cemas karena tubuhnya tidak memiliki cukup lemak untuk bertahan melewati musim dingin. Dan, sudah terlambat--karena di luar sana salju turun semakin lebat, tidak mungkin lagi ia mencari bahan makanan..
Menunda-nunda adalah suatu kebiasaan buruk yang sering kali berbuntut panjang. Alkitab mengajarkan kita agar jangan suka menunda-nunda. Perikop hari ini membahas hal-hal yang berkaitan dengan memperbaiki kesalahan yang kita perbuat (ay. 1-5), dan tentang bekerja (ay. 9-11). Di situ dikatakan bahwa kalau kita telanjur berbuat kesalahan, hendaknya kita segera mencari solusi untuk memperbaiki kesalahan kita. Hendaknya kita juga jangan suka menunda-nunda dalam melakukan pekerjaan kita agar kita terhindar dari kemiskinan dan kegagalan..
Secara praktis, bagi yang sedang bersekolah, belajarlah dari sekarang tanpa harus menunggu ujian mendekat. Bagi yang bekerja, kerjakanlah semua tugas tanpa harus menunggu tenggat waktu mendekat. Dan bagi kita semua, kerjakanlah sekarang juga apa yang bisa kita kerjakan saat ini. --Alison Subiantoro/Renungan Harian_
JANGAN MEMBIASAKAN DIRI MENUNDA-NUNDA TUGAS;
KERJAKAN SEKARANG JUGA APA YANG BISA KITA KERJAKAN SAAT INI._
Setahun: Daniel 7-9
alkitab.sabda.org/passage.php?passage=Daniel%207-9
alkitab.mobi/tb/passage/Daniel+7-9 -
18 September 2016
Biarkan Tuhan Berbicara
2 Korintus 2: 15
Sebab: "Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan, sehingga ia dapat menasihati Dia?" Tetapi kami memiliki pikiran Kristus.
Bacaan Alkitab Setahun:
Mazmur 78; Ibrani 12; Yeremia 5-6
Apakah waktu doa Anda tampak seperti mulai membosankan? Ya, saya juga pernah mengalaminya. Saat hal itu saya alami, saya mulai mengubah segalanya. Saya mulai membiarkan Tuhan berbicara kepada saya. Saat berdoa, Tuhan ingin kita bertindak dan menikmati waktu-waktu bersama dengan Dia.
Saya mulai menyuarakan firman Tuhan yang saya percaya disampaikan-Nya kepada saya. Ada saat-saat Tuhan menyampaikan kebenaran yang mendalam, pemenuhan sukacita, pertumbuhan iman dan kesembuhan hanya dengan memperkatakan isi pikiran Tuhan lewat firman-Nya.
Saat Anda merasa kesulitan mengambil waktu berdoa secara pribadi. Cobalah untuk menulis ayat firman yang berisi dorongan, hikmat, keyakinan dan kedamaian di dalam sebuah kertas. Lalu rangkailah ayat itu menjadi sebuah surat yang disampaikan Bapa kepada Anda. Gunakan kata-kata Anda sendiri.
Rangkaian kata Anda mungkin tidak seindah atau sepuitis mazmur Daud, tetapi hal itu sudah mengungkapkan kepribadian Anda dan juga isi hati Tuhan. Jika Anda adalah orang Kristen yang baru dan mungkin masih terus belajar mengenal karakter Allah, maka mulailah menggali dan mencari tahu lewat firmanNya.
Jangan lupa untuk terus menyembah dan memuji Tuhan dalam rangkaian doa Anda. Karena Tuhan juga menghargai dan mendengar pujan dan permohonan kita. Dia selalu rindu berbicara dengan kita dan menyampaikan pesan yang perlu kita dengar. Jadi, biarkan Tuhan berbicara dengan cara yang berbeda. – Diane Merkins
Biarkan Tuhan berbicara dengan cara-Nya yang unik
-
18 September 2016
:) GBU
-
18 September 2016
(e-SH) 18 September -- Mazmur 78:56-72 - Tuhan yang Memilih Sion
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSATanggal: Minggu, 18 September 2016
Ayat SH: Mazmur 78:56-72Mazmur 78:56-72
56 Tetapi mereka mencobai dan memberontak terhadap Allah, Yang Mahatinggi, dan tidak berpegang pada peringatan-peringatan-Nya;
57 mereka murtad dan berkhianat seperti nenek moyang mereka, berubah seperti busur yang memperdaya;
58 mereka menyakiti hati-Nya dengan bukit-bukit pengorbanan mereka, membuat Dia cemburu dengan patung-patung mereka.
59 Ketika Allah mendengarnya, Ia menjadi gemas, Ia menolak Israel sama sekali;
60 Ia membuang kediaman-Nya di Silo kemah yang didiami-Nya di antara manusia;
61 Ia membiarkan kekuatan-Nya tertawan, membiarkan kehormatan-Nya jatuh ke tangan lawan;
62 Ia membiarkan umat-Nya dimakan pedang, dan gemaslah Ia atas milik-Nya sendiri.
63 Anak-anak teruna mereka dimakan api, dan anak-anak dara mereka tidak lagi dipuja dengan nyanyian perkawinan;
64 imam-imam mereka gugur oleh pedang, dan janda-janda mereka tidak dapat menangis.
65 Lalu terjagalah Tuhan, seperti orang yang tertidur, seperti pahlawan yang siuman dari mabuk anggur;
66 Ia memukul mundur para lawan-Nya, Ia menyebabkan mereka mendapat cela untuk selama-lamanya.
67 Ia menolak kemah Yusuf, dan suku Efraim tidak dipilih-Nya,
68 tetapi Ia memilih suku Yehuda, gunung Sion yang dikasihi-Nya;
69 Ia membangun tempat kudus-Nya setinggi langit, laksana bumi yang didasarkan-Nya untuk selama-lamanya;
70 dipilih-Nya Daud, hamba-Nya, diambil-Nya dia dari antara kandang-kandang kambing domba;
71 dari tempat domba-domba yang menyusui didatangkan-Nya dia, untuk menggembalakan Yakub, umat-Nya, dan Israel, milik-Nya sendiri.
72 Ia menggembalakan mereka dengan ketulusan hatinya, dan menuntun mereka dengan kecakapan tangannya..
Judul: Tuhan yang Memilih Sion
Tuhan selalu memberikan anugerah-Nya yang berlimpah. Ketika kebebalan umat Tuhan melampaui batas kesabaran-Nya, Ia mencabut anugerah-Nya. Untungnya, murka Tuhan bersifat sementara, dan Ia pun kembali melimpahkan anugerah yang lebih besar ke atas umat-Nya.
Tuhan bukan saja membawa umat-Nya keluar dari perbudakan Mesir, namun juga membawa mereka masuk ke Tanah Perjanjian dan membagikan tanah pusaka kepada dua belas suku Israel (55). Kenyataannya, bangsa Israel selalu mencobai dan memberontak kepada Allah. Mereka murtad, berkhianat, dan menyakiti hati Allah dengan bukit-bukit pengurbanan serta patung-patung berhala (56-58). Bangkitlah kegemasan Tuhan dan Ia membuang kemah-Nya di Silo (60) dengan menghukum umat-Nya (61-64). Silo merupakan tempat di mana Kemah Suci diletakkan pada masa Yosua (Yos. 18:1) dan hakim-hakim (Hak. 18:30). Pada masa imam Eli, Tuhan membiarkan Tabut-Nya dirampas orang Filistin. Ketika Tabut Tuhan dibawa ke Israel, ternyata Tabut tersebut tidak dikembalikan ke Silo melainkan diletakkan di Kiryat-Yearim (1Sam. 7:1-2). Ini membuktikan Tuhan menolak Silo (Mzm. 78:60). Yeremia 7:12-15 menunjukkan bahwa Kemah Pertemuan di Silo dihancurkan Tuhan. Di kemudian hari, Daud membawa Tabut Perjanjian dari Kiryat-Yearim ke Yerusalem (2Sam. 6).
Saat murka Tuhan mereda, Ia menyatakan belas kasihan kepada umat-Nya (67-68). Bukan berarti Tuhan menolak Efraim serta suku-suku Utara dan hanya memilih suku Yehuda. Ia mau menyatakan bahwa diri-Nya menolak Silo dan memilih tinggal di Gunung Sion, Yehuda.
Di sini kita melihat bahwa dalam murka-Nya yang dahsyat, Tuhan rela membuang tempat kudus-Nya. Namun, murka Tuhan hanya sesaat. Ia memberikan anugerah lebih besar dengan memilih Sion dan mendirikan Bait Allah di sana. Puji Tuhan bahwa "sesaat saja Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati" (Mzm. 30:6). Betapa ajaibnya Allah yang kita sembah. [IT]
e-SH versi web:www.sabda.org/publikasi/sh/2016/09/18/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: alkitab.sabda.org/?Mazmur+78:56-72
Mobile: alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+78:56-72_
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia18 September 2016 diubah oleh ZEGA376
-
19 September 2016
Agama Tanpa Spiritualitas -- Minggu, 18 September 2016
Bacaan: Markus 7:1-23
alkitab.sabda.org/passage.php? ... markus%207:1-23
alkitab.mobi/tb/passage/markus+7%3A1-23Markus 7:1-23
Perintah Allah dan adat istiadat Yahudi
7:1Pada suatu kali serombongan orang Farisi dan beberapa ahli Taurat dari Yerusalem datang menemui Yesus.
7:2Mereka melihat, bahwa beberapa orang murid-Nya makan dengan tangan najis, yaitu dengan tangan yang tidak dibasuh.
7:3Sebab orang-orang Farisi seperti orang-orang Yahudi lainnya tidak makan kalau tidak melakukan pembasuhan tangan lebih dulu, karena mereka berpegang pada adat istiadat nenek moyang mereka;
7:4dan kalau pulang dari pasar mereka juga tidak makan kalau tidak lebih dahulu membersihkan dirinya. Banyak warisan lain lagi yang mereka pegang, umpamanya hal mencuci cawan, kendi dan perkakas-perkakas tembaga.
7:5Karena itu orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat itu bertanya kepada-Nya: "Mengapa murid-murid-Mu tidak hidup menurut adat istiadat nenek moyang kita, tetapi makan dengan tangan najis?"
7:6Jawab-Nya kepada mereka: "Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
7:7Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.
7:8Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia."
7:9Yesus berkata pula kepada mereka: "Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu sendiri.
7:10Karena Musa telah berkata: Hormatilah ayahmu dan ibumu! dan: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya harus mati.
7:11Tetapi kamu berkata: Kalau seorang berkata kepada bapanya atau ibunya: Apa yang ada padaku, yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk korban--yaitu persembahan kepada Allah--,
7:12maka kamu tidak membiarkannya lagi berbuat sesuatupun untuk bapanya atau ibunya.
7:13Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadat yang kamu ikuti itu. Dan banyak hal lain seperti itu yang kamu lakukan."
7:14Lalu Yesus memanggil lagi orang banyak dan berkata kepada mereka: "Kamu semua, dengarlah kepada-Ku dan camkanlah.
7:15Apapun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya."
7:16(Barangsiapa bertelinga untuk mendengar hendaklah ia mendengar!)
7:17Sesudah Ia masuk ke sebuah rumah untuk menyingkir dari orang banyak, murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya tentang arti perumpamaan itu.
7:18Maka jawab-Nya: "Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya? Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu dari luar yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskannya,
7:19karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?" Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal.
7:20Kata-Nya lagi: "Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya,
7:21sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan,
7:22perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan.
7:23Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."
.
Nas: Jadi, dengan adat istiadat yang kamu teruskan itu, firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku. Banyak lagi hal lain seperti itu yang kamu lakukan. (Markus 7:13)
.
Di Israel dulu ada 8 kelompok Farisi. Jadi kurang adil bila semua orang Farisi kita sorot secara negatif. Kelompok ke-8 adalah kelompok moderat. Nikodemus termasuk dalam kelompok ini. Ia datang malam-malam kepada Yesus dan bertanya tentang kelahiran baru. Ketujuh kelompok lain memang cenderung legalistik, yaitu memberlakukan hukum secara ketat, namun melupakan "jiwa" dari hukum itu.Itulah sebabnya orang yang legalistik biasanya berkepala batu, sok merasa benar asal sudah bisa menemukan dan mengutip hukum atau aturan yang tertulis. Herannya, orang legalistik kadang pintar mengelak kala aturan itu dikenakan pada diri mereka sendiri (ay. 9-13). Mereka memang mengutamakan penampilan saleh dan taat pada hukum Tuhan, namun hati mereka keras padas, jauh dari kelembutan dan kasih sayang. Orang semacam ini membuat agama tampil garang dan mengerikan. Agama mereka pisahkan dari spiritualitas. Inilah penyakit orang Farisi pada zaman Yesus dan juga "orang Farisi" pada zaman kita. Padahal, tanpa spiritualitas, agama menjadi kering dan kehilangan kemanusiawiannya. Tanpa spiritualitas, orang akan hidup di bawah hukum dan bukan di bawah kehendak Tuhan. Kita menyalahgunakan hukum Tuhan, dan memakainya untuk menindas sesama, bukan memberkati mereka.
Kiranya kita dijauhkan dari sikap semacam itu. Semoga kita menjadi orang Kristen yang lembut, arif, berprinsip teguh, namun berbela rasa, bukan orang Kristen yang kaku beku bak batu. Dunia membutuhkan cinta kasih dan bukan batu-batu beku itu! --Daniel K. Listijabudi/Renungan Harian
.
MANUSIA KESEPIAN, KARENA MEREKA LEBIH SUKA MEMBANGUN BENTENG DARIPADA JEMBATAN HIDUP. --JOHN F. NEWTON -
20 September 2016
Selasa, 20 September 2016 09:19 WIB
Renungan Selasa, 20 September 2016: Menikmati Amsal
soulshepherding.org
Artikel LainnyaBacaan Injil, Selasa 20 September 2016: Luk 8:19-21
Mazmur, Selasa 20 September 2016: Mzm 119:1,27,30,34,35,44
_HIDUPKATOLIK.com - Pekan Biasa XXV; Amsal 21:1-6.10-13; Mzm 119; Luk 8:19-21
PEMAZMUR dalam Mazmur 119 memohon kepada Tuhan dengan sebuah seruan, “Bimbinglah hidupku, ya Tuhan, menurut petunjuk perintah-Mu”. Petunjuk dan bimbingan Tuhan bagi umat-Nya bisa ditemukan dalam Kitab Amsal. Salah satu cara menikmati Kitab Amsal adalah membaca ayat demi ayat yang terdapat dalam kitab tersebut secara terpisah-pisah. Satu hari cukup satu atau dua ayat, lalu ayat itu direnungkan dan dibenturkan dengan pengalaman nyata atau dengan gerak batin yang mendominasi diri kita.
Dalam Amsal 2:12 dikatakan dengan sangat jelas, “Setiap jalan orang adalah lurus menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati”. Ayat ini bisa menjadi alat refleksi sekaligus koreksi bagi kita, misal ketika kita sedang mengalami pengalaman pahit seperti difitnah dan dijadikan bulan-bulanan gosip oleh orang lain, ataupun ketika kita berhadapan dengan orang yang keras kepala yang tidak pernah mengaku salah. Perikop tersebut menjadi sebuah jawaban sekaligus kekuatan untuk bertahan di tengah segala terpaan hidup yang sering kali tidak mudah dihadapi.
Ketika kita sedang lemah lesu dan tidak semangat dalam bekerja, Amsal 21:5 juga bisa menjadi sebuah amunisi, “Rancangan orang rajin semata-mata mendatangkan kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa-gesa hanya akan mengalami kekurangan”.
Ketika kita sedang dipenuhi keinginan untuk membalas dendam, pastilah Amsal 21:10 menjadi sebuah teguran bagi kita sekaligus dorongan untuk memperbaiki diri, “Hati orang jahat mengingini kejahatan dan tidak menaruh belas kasih kepada sesamanya”.
-
20 September 2016
Renungan Harian Air HidupSaduran dari buku Renungan Harian Air Hidup
Tuesday, September 20, 2016
JAGA DAN PELIHARA HATIMU!
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 20 September 2016Baca: Amsal 27:1-27
"Seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu." Amsal 27:19
Ayat nas menyatakan bahwa hati manusia mencerminkan manusia, artinya apa yang ada dalam hati seseorang pasti akan terefleksi dalam ucapan dan tindakannya. Kalau hati tidak beres maka segala ucapan dan tindakannya pun pasti tidak beres. Itulah sebabnya penulis Amsal menasihati kita agar senantiasa menjaga hati dengan penuh kewaspadaan agar tetap dalam kondisi baik dan beres. "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan." (Amsal 4:23). Mengapa hati harus selalu dijaga? Karena dapat menimbulkan berbagai masalah dalam kehidupan keseharian kita.
Tuhan menunjukkan bahwa ada banyak persoalan yang dapat terjadi dalam hati manusia: 1. Hati sumber kejahatan. "Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat." (Matius 15:19). Segala macam tindak kejahatan seperti membunuh, merampok, mencuri, menipu, memerkosa dan sebagainya berawal dari niat yang ada di dalam hati si pelaku. Sungguh sangat mengerikan sekali jika hati tidak dijaga dan dipelihara dengan baik.
2. Hati dapat menjadi degil. "...hati mereka tetap degil." (Markus 6:52b). Degil adalah sebuah kata yang sebenarnya sangat mengerikan, karena istilah Yunani yang dipakai di sini adalah porosis, yang berasal dari kata poros, artinya semacam batu yang kerasnya luar biasa; tertutupi oleh sesuatu yang tebal, mengeras, tidak kunjung paham. Dalam Kamus Bahasa Indonesia, kata degil berarti: tidak mau menuruti nasihat orang; tetap keras kepala; atau berkepala batu.
3. Semua ucapan mulut. Apa pun yang terucap di mulut orang semua berasal dari hati. Kalau hati benar, yang keluar dari mulut pasti benar. Sebaliknya apabila hati dalam keadaan keruh, pasti yang keluar dari mulut adalah hal-hal yang negatif. "Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati. Orang yang baik mengeluarkan hal-hal yang baik dari perbendaharaannya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan hal-hal yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat." (Matius 12:34b-35).
Hati itu ibarat sehelai kanvas yang akan terbentuk coraknya sesuai cat yang disapukan di atasnya!
Posted by Air Hidup Blog -
21 September 2016
Bertumbuhlah! --
Rabu, 21 September 2016
Ylsa Sabda·
Bacaan: Ibrani 5:11-14
alkitab.sabda.org/passage.php? ... brani%205:11-14alkitab.mobi/tb/passage/ibrani+5%3A11-14
Ibrani 5:11-14Peringatan supaya jangan murtad
5:11Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar untuk dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan.
5:12Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.
5:13Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil.
5:14Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.
.
Nas: Tetapi bertumbuhlah dalam anugerah dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya.
(2 Petrus 3:18).
Rasul Petrus dalam suratnya kepada jemaat pernah meminta agar mereka bertumbuh dalam kasih karunia Tuhan. Jika surat itu ditujukan kepada kita, bisakah Anda memikirkan bagaimana mengetahui bahwa kita sudah bertumbuh di dalam Kristus atau belum? Apakah ada sesuatu yang dapat diukur?
Mengenai hal ini, Uskup J.C. Ryle menjawabnya seperti ini, "Ketika saya berbicara tentang bertumbuh di dalam kasih karunia, saya mengartikannya sebagai adanya peningkatan di dalam kadar, ukuran, kekuatan, vitalitas, dan kuasa dari kasih karunia yang ditanamkan Roh di dalam hati kita. Ini menandakan ada kepekaan akan dosa menjadi lebih tajam, iman menjadi lebih kuat, pengharapan jadi lebih cerah, kasih kepada Tuhan dan sesama menjadi lebih dalam, dan pemikiran akan hal-hal rohani menjadi semakin nyata."
Renungkanlah, sudah berapa lama kita mengikut Tuhan? Sudah berapa tahun kita menjadi anak-Nya? Pertanyaan selanjutnya adalah adakah perubahan yang orang sekitar rasakan melalui hidup kita? Apakah orang lain melihat kita bersikap lebih sabar? Ataukah kita masih gampang marah, mudah tersinggung, dan sulit mengampuni? Apakah kita semakin peduli dan berbela rasa terhadap orang-orang yang secara sosial kurang beruntung dari kita?
Seiring perjalanan kita mengikut Tuhan, mari tetapkan hati untuk tak ingin menjadi manusia yang sama dari tahun ke tahun. Kikislah ego. Singkirkan kebiasaan buruk dan dosa. Buanglah setiap hal yang tak berkenan di hati-Nya. Bertumbuhlah! --Imelda Saputra/Renungan Harian
PERTUMBUHAN ADALAH TANDA KESEHATAN IMAN.
Setahun: Yoel 1-3
alkitab.sabda.org/passage.php?passage=Yoel%201-3 -
21 September 2016
Judul: Pemulihan Tak Bebas Hambatan
Bacaan: Yehezkiel 38:1-23
alkitab.sabda.org/passage.php? ... zkiel%2038:1-23alkitab.mobi/tb/passage/yehezkiel+38%3A1-23
Yehezkiel 38:1-23Firman TUHAN tentang Gog di tanah Magog
38:1Datanglah firman TUHAN kepadaku:
38:2"Hai anak manusia, tujukanlah mukamu kepada Gog di tanah Magog, yaitu raja agung negeri Mesekh dan Tubal dan bernubuatlah melawan dia
38:3dan katakanlah: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Lihat, Aku akan menjadi lawanmu, hai Gog raja agung negeri Mesekh dan Tubal.
38:4Aku akan menarik engkau dengan mengenakan kelikir pada rahangmu dan membawa engkau ke luar beserta seluruh tentaramu, yaitu pasukan berkuda, semuanya berpakaian lengkap, suatu kumpulan orang banyak dengan perisai besar dan kecil dan semuanya berpedang di tangannya.
38:5Orang Persia, Etiopia, dan Put menyertai mereka dan semuanya dengan perisai dan ketopong;
38:6orang Gomer dengan seluruh bala tentaranya, Bet-Togarma dari utara sekali dengan seluruh bala tentaranya, banyak bangsa menyertai engkau.
38:7Bersedialah dan bersiaplah engkau dengan semua kumpulan orang yang menggabungkan diri dengan engkau dan jadilah pelindung bagi mereka.
38:8Sesudah waktu yang lama sekali engkau akan mendapat perintah; pada hari yang terkemudian engkau akan datang di sebuah negeri yang dibangun kembali sesudah musnah karena perang, dan engkau menuju suatu bangsa yang dikumpul dari tengah-tengah banyak bangsa di atas gunung-gunung Israel yang telah lama menjadi reruntuhan. Bangsa ini telah dibawa ke luar dari tengah bangsa-bangsa dan mereka semuanya diam dengan aman tenteram.
38:9Engkau muncul seperti angin badai dan datang seperti awan yang menutupi seluruh bumi, engkau beserta seluruh bala tentaramu dan banyak bangsa menyertai engkau.
38:10Beginilah firman Tuhan ALLAH: Pada hari itu timbullah niat dalam hatimu dan engkau membuat rancangan jahat.
38:11Engkau berkata: Aku akan bangkit bergerak menyerang tanah yang kota-kotanya tanpa tembok dan akan mendatangi orang-orang yang hidup tenang-tenang dan diam dengan aman tenteram; mereka semuanya diam tanpa tembok atau palang atau pintu gerbang.
38:12Engkau bermaksud untuk merampas dan menjarah dan mengacungkan tanganmu terhadap reruntuhan-reruntuhan yang sudah didiami kembali dan menyerang umat-Ku yang dikumpulkan dari tengah bangsa-bangsa. Mereka sudah mempunyai ternak dan harta benda dan mereka diam di pusat bumi.
38:13Negeri Syeba dan Dedan beserta pembeli-pembeli barangnya, negeri Tarsis beserta pedagang-pedagangnya akan berkata kepadamu: Apakah engkau datang untuk merampas dan mengumpulkan sekutumu untuk menjarah, untuk mengangkut perak dan emas, untuk melarikan ternak dan harta benda dan untuk melakukan perampasan yang hebat sekali?
38:14Sebab itu, bernubuatlah, hai anak manusia dan katakanlah kepada Gog: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Ketika umat-Ku Israel sedang diam dengan aman tenteram, pada waktu itulah engkau akan bergerak
38:15dan datang dari tempatmu dari utara sekali, engkau dengan banyak bangsa yang menyertai engkau, mereka semuanya mengendarai kuda, suatu kumpulan yang besar dan suatu pasukan yang kuat.
38:16Engkau bangkit melawan umat-Ku Israel seperti awan yang menutupi seluruh bumi. Pada hari yang terkemudian akan terjadi hal itu dan Aku akan membawa engkau untuk melawan tanah-Ku, supaya bangsa-bangsa mengenal Aku, pada saat Aku menunjukkan kekudusan-Ku kepadamu di hadapan mereka, hai Gog.
38:17Beginilah firman Tuhan ALLAH: Engkaulah itu tentang siapa Aku sudah berfirman pada hari-hari dahulu kala dengan perantaraan hamba-hamba-Ku, yaitu nabi-nabi Israel, yang bertahun-tahun bernubuat pada waktu itu, bahwa Aku akan membawa engkau melawan umat-Ku.
38:18Pada waktu itu, pada saat Gog datang melawan tanah Israel, demikianlah firman Tuhan ALLAH, amarah-Ku akan timbul. Dalam murka-Ku,
38:19dalam cemburu-Ku dan dalam api kemurkaan-Ku Aku akan berfirman: Pada hari itu pasti terjadi gempa bumi yang dahsyat di tanah Israel.
38:20Ikan-ikan di laut, burung-burung di udara, binatang-binatang hutan, segala binatang melata yang merayap di bumi dan semua manusia yang ada di atas bumi akan gentar melihat wajah-Ku. Gunung-gunung akan runtuh, lereng-lereng gunung akan longsor dan tiap tembok akan roboh ke tanah.
38:21Dan Aku akan memanggil segala macam kekejutan terhadap Gog, demikianlah firman Tuhan ALLAH, sehingga pedang seorang akan memakan yang lain.
38:22Aku akan menghukum dia dengan sampar dan tumpahan darah; Aku akan menurunkan hujan lebat, rambun, api dan hujan belerang ke atasnya dan ke atas tentaranya dan ke atas banyak bangsa yang menyertai dia.
38:23Aku akan menunjukkan kebesaran-Ku dan kekudusan-Ku dan menyatakan diri-Ku di hadapan bangsa-bangsa yang banyak, dan mereka akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN.
._.
Ketika Tuhan melakukan pemulihan bagi umat-Nya, segala sesuatu tidak secara otomatis akan berjalan lancar. Ada kalanya Tuhan mengizinkan kesulitan dan penderitaan hadir dalam hidup kita. Dalam situasi seperti ini, kita cenderung berpikir bahwa angin badai dan awan gelap akan memporak-porandakan proses pemulihan dari Tuhan. Semua peristiwa yang terjadi, apakah baik atau buruk, dalam kehidupan kita bertujuan memperdalam pengenalan kita akan kebesaran Tuhan.
Proses pemulihan seperti inilah yang dinubuatkan Nabi Yehezkiel bagi Israel (16). Ia menubuatkan bahwa Tuhan akan menggerakkan Gog, armada perangnya yang perkasa, dan para sekutunya menjadi angin badai dan awan gelap bagi Israel yang saat itu berada dalam kondisi aman tenteram (1-9). Gog dengan kekuatan yang besar dan niat jahatnya akan menyerang dan merampas kekayaan Israel (10-13). Semua peristiwa itu merupakan inisiatif Tuhan yang bukan bertujuan untuk menghancurkan, melainkan memperlihatkan kekudusan-Nya di hadapan umat-Nya maupun bangsa asing.
Krisis yang terjadi memperlihatkan bahwa Dia adalah satu-satunya Tuhan semesta alam yang dapat diandalkan dan dijadikan sandaran yang abadi serta jaminan yang kukuh. Guncangan yang dikirimkan-Nya mengajar bangsa Israel bahwa Dialah yang berkuasa dan memegang kendali atas bangsa-bangsa sehingga tiada kuasa mana pun yang dapat menggagalkan rencana-Nya (14-17). Dalam kekudusan nama-Nya, Ia tidak segan-segan turun tangan membela umat-Nya untuk memperlihatkan kepada bangsa-bangsa bahwa Dia adalah Allah Israel yang hidup dan Mahabesar (18-23).
Proses pemulihan Tuhan tidak lepas dari berbagai tantangan. Kita perlu memercayai bahwa Dia adalah jaminan yang teguh. Apakah Anda sedang mengalami proses pemulihan-Nya? Ingatlah bahwa ujian dan cobaan yang mengiringi langkah-langkah pemulihan itu merupakan sarana Tuhan agar kita semakin mengenal dan bersandar kepada-Nya. [SH]
-
21 September 2016
“Apakah Aku Penjaga Adikku?”_
“Sebab tidak ada seorang pun di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri…” (Roma 14:7).
PERNAHKAH terlintas dalam diri Anda bahwa Anda bertanggung jawab secara rohani terhadap Allah bagi orang lain? Misalnya, jika saya membiarkan setiap penolakan terhadap Allah masuk dalam hidup saya pribadi, maka orang-orang di sekitar saya turut menderita. Karena seperti kata Firman Tuhan, ”di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga” (Efesus 2:6), dan “Jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita…” (1 Korintus 12:26).
Jika Anda membiarkan keakuan atau egoisme, kesembronoan dan kecerobohan mental, ketidak-pekaan moral, atau kelemahan rohani terjadi dalam hidup Anda, maka setiap orang yang berhubungan dengan Anda akan menderita.
Akan tetapi, Anda bertanya, “Siapakah yang sanggup untuk hidup memenuhi tolok ukur yang sebegitu tinggi?”. Kesaksian Paulus: “Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup ……, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah (2 Korintus 3:5).
“Kamu akan menjadi saksi-Ku…” (Kisah ParaRasul 1:8). Berapa banyakkah di antara kita yang bersedia memberikan setiap kekuatan mental, moral dan rohani kita untuk Yesus Kristus? Itulah yang dimaksud Allah ketika Dia menggunakan kata ”bersaksi”.
Akan tetapi, hal itu membutuhkan waktu. Jadi bersabarlah dengan diri Anda. Mengapa Allah telah menempatkan kita di bumi ini? Apakah semata-mata untuk diselamatkan dan dikuduskan? Tidak, namun untuk berkarya dalam pelayanan bagi-Nya.
Bersediakah saya ”menjadi roti yang dipecahkan dan anggur yang dicurahkan” bagi-Nya? Bersediakah saya menjadi tidak berharga bagi zaman atau bagi kehidupan ini, kecuali untuk satu maksud saja — dipakai untuk menyiapkan orang-orang, pria dan wanita, menjadi murid Tuhan Yesus Kristus?
Hidup pelayanan saya bagi Allah adalah cara saya mengucapkan terima kasih kepada-Nya atas keselamatan yang ajaib dan tak terungkapkan dengan kata-kata. Ingatlah, adalah sesuatu yang mungkin bagi Allah menyisihkan kita jika kita menolak melayani Dia. “… supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak” (1 Korintus 9:27).
Alkitab setahun: Imamat 17-18; Mateus 27:27-50
21 September 2016 diubah oleh ZEGA376
-
22 September 2016
Kamis, 22 September 2016
Pintu Gerbang Penyembahan
santapanrohani.org/wp-content/ ... -2016-09-22.mp3
Baca: Mazmur 100
100:1 Mazmur untuk korban syukur. Bersorak-soraklah bagi TUHAN, hai seluruh bumi!
100:2 Beribadahlah kepada TUHAN dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!
100:3 Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita dan punya Dialah kita, umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
100:4 Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya!
100:5 Sebab TUHAN itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepadaNya dan pujilah nama-Nya! —Mazmur 100:4
Pintu Gerbang Penyembahan
Ketika kamu memasuki sejumlah kota besar di dunia, kamu akan bertemu dengan pintu-pintu gerbang yang terkenal seperti Gerbang Brandenburg (Berlin), Gerbang Jaffa (Yerusalem), dan gerbang-gerbang di Downing Street (London). Baik dibangun dengan maksud untuk pertahanan atau seremonial, gerbang-gerbang tersebut menggambarkan adanya perbedaan antara berada di luar atau berada di dalam suatu area tertentu dari kota tersebut. Sebagian gerbang itu dalam keadaan terbuka; sebagian lagi tertutup bagi umum dan hanya dibuka untuk orang-orang tertentu.
Pintu gerbang masuk ke hadirat Allah selalu terbuka. Mazmur 100 yang terkenal merupakan undangan bagi orang Israel untuk memasuki hadirat Allah melalui pintu-pintu gerbang Bait-Nya. Mereka diperintahkan untuk bersorak-sorak dan “[datang] ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai” (ay.1-2).
Bersorak-sorai dengan sukacita merupakan ungkapan yang pantas diberikan dalam menyambut seorang raja di zaman dahulu. Di sini, seluruh bumi hendak bernyanyi tentang Allah dengan penuh sukacita! Pujian yang penuh sukacita itu diberikan karena Allah telah memberikan identitas kepada mereka (ay.3). Mereka memasuki pintu gerbang-Nya dengan puji-pujian dan nyanyian syukur karena Allah itu baik, dan kasih serta kesetiaan-Nya yang kekal itu tetap turun-temurun (ay.4-5). Bahkan ketika mereka lupa akan identitas mereka dan menyimpang jauh dari-Nya, Allah tetap setia dan masih mengundang mereka untuk memasuki hadirat-Nya.
.
Pintu gerbang untuk memasuki hadirat Allah masih terbuka dan kita diundang untuk datang dan menyembah-Nya. —Marvin Williams
.
Motivasi apa yang seharusnya mendorong kita untuk menyembah Allah?
Ungkapan pujian apa yang dapat kamu berikan kepada Allah hari ini?.
Pintu gerbang untuk memasuki hadirat Allah selalu terbuka.
.
Bacaan Alkitab Setahun: Pengkhotbah 10-12; Galatia 1
alkitab.mobi/tb/passage/Pengkhotbah+10-12
alkitab.mobi/tb/Gal/1/ -
22 September 2016
Shallom ......
Bisa tolong di jelasi gak maksud dari Injil ROMA 10
ZEGA376 tulis:
Tergelitik Oleh gerakan #AyoPA secara online via media sosial.
Mari kita Pendalaman Alkitab saling membagi berkat dan menguatkan. Bahan PA bisa bergantian. Perlu diingat disini kita saling membagikan berkat dan bukan berdebat.
Bila saatnya nanti saya pensiun mohon diteruskan kebiasaan ini.
Kiranya menjadi berkat bagi kita semua dan hanya nama Tuhan Yesus yg dipermuliakan.
-
23 September 2016
September 22, 2016
Renungan Jumat, 23 September 2016Renungan Jumat, 23 September 2016, Hari Biasa, Pekan Biasa XXV
Bacaan I : Pkh 3:1-11
“Untuk segala sesuatu di bawah langit ada waktunya.”
3:1 Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya. 3:2 Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam; 3:3 ada waktu untuk membunuh, ada waktu untuk menyembuhkan; ada waktu untuk merombak, ada waktu untuk membangun; 3:4 ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari; 3:5 ada waktu untuk membuang batu, ada waktu untuk mengumpulkan batu; ada waktu untuk memeluk, ada waktu untuk menahan diri dari memeluk; 3:6 ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk membiarkan rugi; ada waktu untuk menyimpan, ada waktu untuk membuang; 3:7 ada waktu untuk merobek, ada waktu untuk menjahit; ada waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara; 3:8 ada waktu untuk mengasihi, ada waktu untuk membenci; ada waktu untuk perang, ada waktu untuk damai. 3:9 Apakah untung pekerja dari yang dikerjakannya dengan berjerih payah? 3:10 Aku telah melihat pekerjaan yang diberikan Allah kepada anak-anak manusia untuk melelahkan dirinya. 3:11 Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.
Mazmur 144:1-2.3-4
Refren : Terpujilah Tuhan gunung batuku.
* Terpujilah Tuhan, gunung batuku, yang mengajar tanganku untuk bertempur, dan jari-jariku untuk berperang; yang menjadi tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, kota bentengku dan penyelamatku, perisaiku dan tempat aku berlindung, yang menundukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasaku!
* Ya Tuhan, apakah manusia itu, sehingga Engkau memperhatikannya, dan anak manusia, sehingga Engkau memperhitungkannya? Manusia sama seperti angin, hari-harinya seperti bayang-bayang yang lewat.
Bacaan Injil : Luk 9:18-22
“Engkaulah Kristus dari Allah. Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan.”
9:18 Pada suatu ketika Yesus sedang berdoa seorang diri. Maka datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. Yesus lalu bertanya kepada mereka, “Kata orang banyak siapakah Aku ini?” 9:19 Mereka menjawab, “Yohanes Pembaptis; ada juga yang mengatakan: Elia; ada pula yang mengatakan: Salah seorang nabi dari zaman dulu telah bangkit.” 9:20 Yesus bertanya lagi, “Menurut kalian, siapakah Aku ini?” Jawab Petrus, “Engkaulah Kristus dari Allah.” 9:21 Dengan keras Yesus melarang mereka memberitakan hal itu kepada siapa pun. 9:22 Ia lalu berkata, “Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh para tua-tua, oleh para imam kepala dan para ahli Taurat, lalu dibunuh, dan dibangkitkan pada hari ketiga.”
Renungan :
Untuk segala sesuatu ada waktunya.
Dalam tulisan artistik khas Iberani, penulis mengungkapkan pasangan hal-hal yang menurutnya masing-masing ada masanya. Ada tujuh (angka penting dalam Perjanjian Lama berarti lengkap) ayat yang masing-masingnya berisi dua pasang hal yang bertentangan. Lahir/meninggal, menanam/mencabut, membunuh/menyembuhkan, merombak/membangun, menangis/tertawa, meratap/ menari, membuang batu/mengumpulkan batu, memeluk/menahan diri, mencari/merugi, menyimpan/membuang, merobek/ menjahit, berdiam diri/berbicara, mengasihi/membenci, perang/damai. Maksud pengkhotbah, semua kejadian dalam alam dan dalam hubungan manusia, telah diatur dalam ritme demikian.
Menerima ritme hidup. Perenungan pengkhotbah bisa dianggap frustrasi. Hidup sudah diatur begitu rupa oleh Tuhan, tidak lagi ada kebebasan. Bisa juga dianggap sesuatu yang positif. Hidup teratur di tangan Allah, aman, terpola punya makna. Jadi dari frustrasi, pengkhotbah bisa bersukacita. “Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya”.
Kehendak Allah. Allah menciptakan manusia segambar dan serupa dengan-Nya. Kepada manusia diberi pengertian berupa akal dan pikiran melebihi ciptaan lain. Juga dalam hal menikmati hidup ini. Justru dengan menyadari bahwa segala sesuatu di tangan Allah dan diatur sesuai kehendak-Nya, kita belajar mengakui ketergantungan kita akan Dia.
Mazmur, Memuji Tuhan dalam segala keadaan.
Kita memuji Tuhan bukan ketika keadaan damai dan bahagia. Dalam keadaan apa pun orang percaya pantas memuji Allah (ayat 6,7,11). Menurut pemazmur, orang percaya memuji Tuhan dalam segala keadaan karena kasih dan kemurahan Allah yang ajaib. Kemurahan ajaib itu nampak ketika Allah “prihatin” terhadap manusia yang rapuh dan tidak berarti (ayat 3,4).
Allah andalan satu-satunya. Kemurahan dan kebaikan Allah yang ditujukan kepada manusia telah menempatkan Allah pada unggulan teratas dari apa pun yang ada di alam semesta ini. Itu berarti bahwa tidak ada yang lain selain Allah sendiri yang menjadi gunung batu, kubu pertahanan, kota benteng bagi manusia. Allahlah satu-satunya andalan manusia (ayat 1,2).
Bersandar pada kebaikan Allah adalah berkat. Kesuburan, kemakmuran dan kualitas hidup (ayat 12-15) tidak dilihat sebagai upah bagi mereka yang menerima kebaikan Allah. Tetapi semua itu harus dilihat sebagai bagian dari kebaikan Allah semata-mata.
Renungkan: Kebaikan Allah yang paling hakiki ialah keselamatan kekal dalam Yesus Kristus. Keselamatan itu adalah kenyataan masa kini dan pengharapan masa depan. Karena itu pujilah Allah dengan sepenuh hati dalam segala hal!
Injil hari ini, Pengakuan dari pengenalan yang benar.
Pertanyaan: “Siapakah Yesus?” tak pernah pupus di sepanjang sejarah era-mesianik. Berbagai asumsi orang tentang Yesus muncul dari kalangan rakyat sampai raja Herodes. Yesus perlu mempertegas pengenalan murid-murid tentang siapa Dia. Yesus bertanya: “Siapakah Aku ini?”. Bukan menurut pendapat orang banyak tetapi menurut diri mereka sendiri. Petrus menjawab: “Mesias dari Allah”.
Beberapa pengenalan akan Yesus dari orang banyak: Yesus dari Nazaret anak tukang kayu Yusuf, Rabi yang mengajarkan Kerajaan Allah, Penyembuh penyakit, dan Pengusir Setan. Maka mereka berpendapat bahwa Yesus mungkin Yohanes Pembaptis atau nabi Elia yang bangkit. Sama sekali tak ada dalam benak mereka bahwa Yesus adalah Mesias Karena gambaran Mesias yang diharapkan bangsa Yahudi adalah raja yang akan menjadi pembebas dari penjajahan bangsa Roma, raja yang agung dan perkasa. Sedang Yesus, sama sekali tidak menampakkan sifat rajawi-Nya. Pengakuan Petrus dan murid-murid tidak perlu disebarluaskan. Hal ini menjaga terjadinya salah paham dari orang-orang Yahudi tentang Kemesiasan Yesus.
Pengakuan ini amat penting. Yesus adalah nama pribadi, sedangkan Mesias (Kristus) adalah gelar-Nya. Mesias berarti yang diurapi untuk menyelamatkan manusia, bukan hanya dari penderitaan jasmani tetapi dari dosa dan maut. Sepanjang hidup-Nya di dunia Yesus tak dikenal sebagai Mesias yang sudah dinantikan berabad-abad. Kemesiasan-Nya menjadi jelas setelah kematian, kebangkitan, dan kenaikan-Nya ke sorga. Namun bagi murid-murid pengenalan ini amat penting. Sebab menjadi pengikut Yesus tanpa memiliki pengenalan pribadi yang jelas akan mudah terpengaruh oleh pendapat dan pandangan orang banyak yang jelas-jelas salah.
Renungkan: Pengakuan Petrus akan Kemesiasan Yesus lahir karena pengenalannya akan Dia. Pengenalan yang benar melahirkan pengakuan yang benar pula.
DOA: Tuhan Yesus, penuhilah diri kami dengan kerinduan untuk mengenal-Mu lebih dekat lagi. Oleh kuasa Roh Kudus-Mu, nyalakanlah dalam hati kami suatu hasrat berkobar-kobar akan pernyataan diri-Mu. Selagi kami berdoa, bukalah mata hati kami untuk melihat kemuliaan dan kesempurnaan-Mu. Amin. (Lucas Margono)
-
23 September 2016
Maaf baru baca tulisannya. Saya co-pas dulu Kitab dari Roma 10 tersebut ya...
MEI664 tulis:
Shallom ......
Bisa tolong di jelasi gak maksud dari Injil ROMA 10
<< Roma 10 >>
1 Saudara-saudara, keinginan hatiku dan doaku kepada Tuhan ialah, supaya mereka diselamatkan.
2 Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar.
3 Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah.
Kebenaran karena iman
4 Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya.
5 Sebab Musa menulis tentang kebenaran karena hukum Taurat: "Orang yang melakukannya, akan hidup karenanya."
6 Tetapi kebenaran karena iman berkata demikian: "Jangan katakan di dalam hatimu: Siapakah akan naik ke sorga?", yaitu: untuk membawa Yesus turun,
7 atau: "Siapakah akan turun ke jurang maut?", yaitu: untuk membawa Kristus naik dari antara orang mati.
8 Tetapi apakah katanya? Ini: "Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu." Itulah firman iman, yang kami beritakan.
9 Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
10 Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.
11 Karena Kitab Suci berkata: "Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan."
12 Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani. Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan dari semua orang, kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya.
13 Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.
14 Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?
15 Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!"
Ketidakpercayaan Israel
16 Tetapi tidak semua orang telah menerima kabar baik itu. Yesaya sendiri berkata: "Tuhan, siapakah yang percaya kepada pemberitaan kami?"
17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
18 Tetapi aku bertanya: Adakah mereka tidak mendengarnya? Memang mereka telah mendengarnya: "Suara mereka sampai ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi."
19 Tetapi aku bertanya: Adakah Israel menanggapnya? Pertama-tama Musa berkata: "Aku menjadikan kamu cemburu terhadap orang-orang yang bukan umat dan membangkitkan amarahmu terhadap bangsa yang bebal."
20 Dan dengan berani Yesaya mengatakan: "Aku telah berkenan ditemukan mereka yang tidak mencari Aku, Aku telah menampakkan diri kepada mereka yang tidak menanyakan Aku."
21 Tetapi tentang Israel ia berkata: "Sepanjang hari Aku telah mengulurkan tangan-Ku kepada bangsa yang tidak taat dan yang membantah."
-
23 September 2016
<< Roma 10 >>
1Saudara-saudara, hal yang paling kukehendaki ialah supaya semua orang Yahudi selamat. Aku berdoa kepada Allah untuk hal itu.
2Kesaksianku atas orang Yahudi: Mereka sungguh-sungguh berusaha mengikut Allah, tetapi mereka tidak mengerti cara yang benar.
3Mereka tidak mengerti cara Allah membenarkan orang di hadapan-Nya. Dan mereka berusaha membenarkan diri sendiri dengan caranya sendiri. Jadi, mereka tidak menerima cara Allah membenarkan orang.
4Kristus mengakhiri hukum Taurat sehingga setiap orang yang percaya kepada-Nya akan dibenarkan di hadapan Allah.
5Musa menulis cara untuk benar di hadapan Allah, yaitu dengan mematuhi hukum Taurat. Allah mengatakan, “Setiap orang yang mau mendapat hidup dengan mengikuti hukum Taurat, harus melakukan yang dikatakan oleh hukum itu.”
6Tetapi yang tertulis dalam Kitab Suci tentang dibenarkan di hadapan Allah karena iman, yaitu, “Jangan berkata di dalam hatimu, ‘Siapa yang akan masuk surga?’” Maksudnya untuk mendapatkan Kristus dan membawa-Nya turun ke bumi.
7“Dan jangan juga mengatakan, ‘Siapa yang akan masuk neraka?’” Maksudnya untuk mendapatkan Kristus dan membangkitkan-Nya dari kematian.
8Itulah yang tertulis dalam Kitab Suci, “Firman Allah sangat dekat padamu, yaitu di dalam mulutmu dan di dalam hatimu.” Itulah firman iman yang kami beritakan.
9Jika kamu mengaku dengan mulutmu, “Yesus adalah Tuhan” dan percaya dengan hatimu bahwa Allah membangkitkan Yesus dari kematian, kamu akan diselamatkan.
10Sebab kita percaya dengan hati, kita dibenarkan di hadapan Allah dan kita mengaku dengan mulut, bahwa kita percaya kepada-Nya, kita diselamatkan.
11Dalam Kitab Suci tertulis, “Siapa yang percaya kepada-Nya tidak akan kecewa.”
12Maksudnya tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dengan orang yang bukan Yahudi. Tuhan adalah milik semua orang. Ia memberi dengan berlimpah-limpah kepada orang yang minta tolong kepada-Nya.
13Sebab, “Setiap orang yang minta tolong kepada Tuhan akan diselamatkan.”
14Tetapi bagaimana mereka dapat minta tolong kepada Tuhan, jika mereka belum percaya kepada-Nya? Dan bagaimana mereka dapat mempercayai-Nya jika mereka belum mendengar tentang Dia? Dan bagaimana mereka dapat mendengar tentang Dia jika tidak ada orang yang memberitakan tentang Dia?
15Dan bagaimana orang dapat memberitakan tentang Dia kepada mereka, kalau orang itu tidak diutus? Seperti yang tertulis dalam Kitab Suci, “Betapa indahnya langkah orang yang datang memberitakan Kabar Baik.”
16Namun, tidak semua orang taat pada Kabar Baik. Nabi Yesaya mengatakan, “Tuhan, siapakah yang percaya kepada pemberitaan kami?”
17Jadi, iman timbul dari mendengarkan firman. Dan firman itu bisa didengar karena ada orang yang memberitakan tentang Kristus.
18Tetapi aku mengatakan, “Apakah orang itu tidak mendengar firman itu?” Tentu saja, mereka mendengarnya — seperti yang tertulis dalam Kitab Suci, “Suara mereka telah diperdengarkan ke seluruh dunia. Perkataan mereka sampai ke mana-mana di dunia ini.”
19Aku bertanya lagi: Apakah orang Israel tidak mengerti? Ya, mereka mengerti. Pertama Allah telah berkata melalui Musa, “Aku akan memakai orang dari bangsa yang tidak terkenal untuk membuat kamu cemburu. Aku akan memakai bangsa yang tidak mengerti apa-apa untuk membuat kamu marah.”
20Kemudian Yesaya dengan berani berkata atas nama Allah, “Orang yang tidak mencari Aku akan menemukan Aku. Aku menyatakan diri-Ku kepada orang yang tidak menanyakan Aku.”
21Allah berkata tentang orang Israel, “Aku telah menunggunya sepanjang hari, tetapi mereka tidak mau taat, bahkan mereka menolak Aku.”
-
23 September 2016
<< Roma 10 >>
1Saudara-saudara! Saya berdoa dengan sungguh-sungguh dan ingin sekali supaya Allah menyelamatkan bangsa saya, bangsa Yahudi.
2Saya tahu betul bahwa mereka sungguh-sungguh berusaha untuk menyenangkan hati Allah. Tetapi, mereka memakai cara yang tidak benar, sebab mereka salah mengerti tentang bagaimana seharusnya menyenangkan hati Allah.
3Mereka tidak mengerti bagaimana Allah membuat manusia berbaik kembali dengan Allah. Mereka mau mengikuti cara mereka sendiri dan bukan cara Allah.
4Dalam cara Allah itu, hukum-hukum agama tidak diperlukan lagi, sebab sudah ada Kristus. Jadi, setiap orang yang percaya kepada Kristus sudah dijadikan sahabat Allah, dan bukan musuh.
Setiap orang dapat diselamatkan
5Mengenai orang yang diterima oleh Allah karena orang itu taat kepada hukum agama, Musa menulis begini di dalam bukunya, “Kalau orang menuruti hukum agama, maka hidup orang itu bergantung pada hukum itu.”
6Tetapi mengenai orang yang diterima oleh Allah menjadi sahabat-Nya karena orang itu percaya kepada-Nya, di dalam Kitab Suci tertulis begini: “Tidak usah engkau berkata, ‘Siapakah yang akan naik ke surga?’ (artinya siapakah yang akan naik ke surga supaya bisa membawa Kristus turun ke dunia?)
7atau, ‘Siapakah yang akan turun ke dunia orang mati?’ (artinya siapakah yang akan turun ke dunia orang mati supaya dapat mengangkat Kristus naik dari dalam kematian?)”
8Yang dimaksud oleh Kitab Suci ialah: Berita yang disampaikan oleh Allah itu dapat engkau akui dengan mulutmu dan engkau terima di dalam hatimu. Itulah juga berita yang kami siarkan kepada orang-orang; berita bahwa orang harus percaya kepada Allah.
9Kalau kalian mengakui dan berkata di hadapan orang banyak, “Saya percaya bahwa Yesus itu Tuhan,” dan hati kalian sungguh-sungguh percaya bahwa Allah sudah menghidupkan Yesus dari kematian, Allah akan menyelamatkan kalian.
10Sebab, Allah menerima kita kembali sebagai sahabat-Nya, karena hati kita sungguh-sungguh percaya. Dan Allah menyelamatkan kita, karena kita mengakui Kristus di hadapan orang banyak.
11Di dalam Kitab Suci tertulis: “Siapa saja yang percaya kepada Allah, tidak akan menjadi kecewa.”
12Berarti semua orang yang percaya, tidak akan menjadi kecewa, sebab Allah tidak membeda-bedakan antara orang Yahudi dengan orang-orang dari bangsa lain. Allah hanya satu untuk semua orang. Ia sangat baik terhadap semua orang yang meminta tolong kepada-Nya.
13Di dalam Kitab Suci tertulis, “Tuhan akan menyelamatkan semua orang yang minta tolong kepada-Nya.”
14Tetapi, bagaimana orang dapat meminta tolong kalau mereka tidak percaya kepada-Nya?
15Dan bagaimana mereka dapat percaya, kalau mereka belum pernah mendengar tentang Dia? Lalu, bagaimana mereka dapat mendengar tentang Dia, kalau tidak ada yang memberitakannya kepada mereka? Dan bagaimana orang dapat membawa berita itu kalau tidak ada yang menyuruh mereka? Di dalam Kitab Suci ada ayat yang berbunyi begini: “Sungguh baik saatnya orang datang kepada kita dengan membawa Kabar Baik dari Allah!”
16Jadi, sudah jelas bahwa orang menjadi percaya, karena mereka mendengar berita yang disampaikan kepada mereka. Dan orang mendengar berita itu, karena ada orang yang memberitakan tentang Kristus. Tetapi, tidak semua orang menerima Kabar Baik itu dalam hati mereka. Dahulu Nabi Yesaya memang pernah berkata, “Tuhan, siapakah yang percaya pada berita kami?”
17(10:16)
18Tapi saya bertanya, “Apakah mereka memang belum mendengar berita itu?” Pasti sudah! Sebab, dalam Kitab Suci tertulis, “Suara mereka sudah berkumandang di seluruh dunia; kata-kata mereka sudah sampai ke ujung bumi.”
19Saya bertanya lagi, “Apakah bangsa Israel belum mengetahui berita itu?” Musa sendiri yang menjawab pertanyaan itu. Musa berkata, “Inilah yang dikatakan oleh Allah: ‘Aku akan membuat kamu cemburu terhadap suatu bangsa yang bukan umat-Ku; Aku akan membuat kamu marah terhadap suatu bangsa yang bodoh.’”
20Yesaya lebih berani lagi. Ia berkata, “Inilah yang dikatakan oleh Allah: ‘Orang-orang yang tidak mencari Aku sudah menemukan Aku; Aku memperlihatkan diri-Ku kepada orang-orang yang tidak bertanya tentang Aku.’”
21Tetapi, mengenai bangsa Israel, Yesaya berkata begini, “Allah berkata: ‘Sepanjang hari Aku mengulurkan tangan-Ku hendak menawarkan perdamaian kepada suatu bangsa yang keras kepala dan memberontak melawan Aku.’”