Dating site Kristen pertama dan terbesar di Indonesia

Daftar sekarang secara gratis

Pendalaman Alkitab Online

ForumAlkitab

476 – 500 dari 1493    Ke halaman:  Sebelumnya  1 ... 19  20  21 ... 60  Selanjutnya Kirim tanggapan

  • ZEGA376

    3 Januari 2017

    Tak Seperti Kenyataannya

    Selasa, 3 Januari 2017

    Baca: 2 Raja-raja 6:8-17

    6:8 Raja negeri Aram sedang berperang melawan Israel. Ia berunding dengan pegawai-pegawainya, lalu katanya: “Ke tempat ini dan itu haruslah kamu turun menghadang.”

    6:9 Tetapi abdi Allah menyuruh orang kepada raja Israel mengatakan: “Awas, jangan lewat dari tempat itu, sebab orang Aram sudah turun menghadang ke sana.”

    6:10 Sebab itu raja Israel menyuruh orang-orang ke tempat yang disebutkan abdi Allah kepadanya. Demikianlah Elisa memperingatkan kepadanya, supaya berawas-awas di sana, bukan sekali dua kali saja.

    6:11 Lalu mengamuklah hati raja Aram tentang hal itu, maka dipanggilnyalah pegawai-pegawainya, katanya kepada mereka: “Tidakkah dapat kamu memberitahukan kepadaku siapa dari kita memihak kepada raja Israel?”

    6:12 Tetapi berkatalah salah seorang pegawainya: “Tidak tuanku raja, melainkan Elisa, nabi yang di Israel, dialah yang memberitahukan kepada raja Israel tentang perkataan yang diucapkan oleh tuanku di kamar tidurmu.”

    6:13 Berkatalah raja: “Pergilah melihat, di mana dia, supaya aku menyuruh orang menangkap dia.” Lalu diberitahukanlah kepadanya: “Dia ada di Dotan.”

    6:14 Maka dikirimnyalah ke sana kuda serta kereta dan tentara yang besar. Sampailah mereka pada waktu malam, lalu mengepung kota itu.

    6:15 Ketika pelayan abdi Allah bangun pagi-pagi dan pergi ke luar, maka tampaklah suatu tentara dengan kuda dan kereta ada di sekeliling kota itu. Lalu berkatalah bujangnya itu kepadanya: “Celaka tuanku! Apakah yang akan kita perbuat?”

    6:16 Jawabnya: “Jangan takut, sebab lebih banyak yang menyertai kita dari pada yang menyertai mereka.”

    6:17 Lalu berdoalah Elisa: “Ya TUHAN: Bukalah kiranya matanya, supaya ia melihat.” Maka TUHAN membuka mata bujang itu, sehingga ia melihat. Tampaklah gunung itu penuh dengan kuda dan kereta berapi sekeliling Elisa.

    Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974

    Jangan takut, sebab lebih banyak yang menyertai kita dari pada yang menyertai [musuh]. —2 Raja-Raja 6:16

    Tak Seperti Kenyataannya

    Oleh Jennifer Benson Schuldt

    Don adalah seekor anjing collie yang tinggal di peternakan milik Tom di wilayah Lanarkshire Selatan, Skotlandia. Suatu pagi, Tom mengajak Don pergi memeriksa sejumlah hewan ternaknya. Mereka bersama menaiki sebuah truk kecil. Setibanya di tempat tujuan, Tom turun dari truk itu tetapi ia lupa menarik rem tangan. Truk itu pun meluncur menuruni bukit dengan Don duduk di belakang kemudi, dan sempat melintasi dua lajur jalan raya sebelum akhirnya berhenti di tempat yang aman. Di mata para pengemudi lain, seolah-olah seekor anjing sedang mengemudikan truk tersebut. Memang, yang terlihat tidak selalu sesuai dengan kenyataan yang ada.

    Kelihatannya Nabi Elisa dan bujangnya akan segera ditangkap dan dibawa kepada raja Aram. Pasukan Aram telah mengepung kota tempat tinggal Elisa dan bujangnya. Si bujang mengira mereka tentu akan celaka, tetapi Elisa berkata, “Jangan takut, sebab lebih banyak yang menyertai kita dari pada yang menyertai [musuh]” (2Raj. 6:16). Setelah Elisa berdoa, bujangnya dimampukan untuk melihat banyaknya kekuatan supernatural yang selalu siap siaga melindungi mereka.

    Tidak semua situasi yang kelihatannya sia-sia selalu seperti itu kenyataannya. Apabila kita merasa kelabakan dan tak berdaya, ingatlah bahwa Allah senantiasa menyertai kita. Dia dapat memerintahkan “malaikat-malaikat-Nya . . . untuk menjaga [kita] di segala jalan [kita]” (Mzm. 91:11). —Jennifer Benson Schuldt

    Doa:

    Ya Allah, izinkan aku melihat sekilas kuasa-Mu hari ini. Tolonglah aku untuk percaya bahwa Engkau rela dan sanggup menolongku dalam situasi apa pun yang kuhadapi.

    Prinsip:

    Kenyataan yang ada selalu lebih baik daripada yang kelihatan ketika kita mengingat bahwa Allah senantiasa menyertai kita.

    Bacaan Alkitab Setahun: Kejadian 7-9; Matius 3

    Wawasan

    Sebagian besar mukjizat dalam Alkitab ditemukan pada tiga periode yang berbeda: zaman Musa, zaman Elia dan Elisa, serta zaman Yesus dan murid-murid-Nya. Di zaman Elisa dan Elia, bangsa Israel semakin menjauh dari Allah dan memuja dewa-dewa asing. Mukjizat-mukjizat Allah yang dinyatakan melalui kedua nabi itu dipakai-Nya untuk memanggil umat agar kembali kepada-Nya. Bagaimana Anda dapat terhibur dengan mempercayai Allah sumber mukjizat di saat Anda merasa tak berdaya? —Bill Crowder

    3 Januari 2017 diubah oleh ZEGA376

  • ZEGA376

    3 Januari 2017

    Senin, 3 Agustus 2015

    Bacaan Alkitab hari ini:

    Yehezkiel 43:1-12

    TUHAN kembali ke Bait Suci dalam kemuliaan

    (1) Lalu dibawanya aku ke pintu gerbang, yaitu pintu gerbang yang menghadap ke sebelah timur.

    (2) Sungguh, kemuliaan Allah Israel datang dari sebelah timur dan terdengarlah suara seperti suara air terjun yang menderu dan bumi bersinar karena kemuliaan-Nya.

    (3) Yang kelihatan kepadaku itu adalah seperti yang kelihatan kepadaku ketika Ia datang untuk memusnahkan kota itu dan seperti yang kelihatan kepadaku di tepi sungai Kebar, maka aku sembah sujud.

    (4) Sedang kemuliaan TUHAN masuk di dalam Bait Suci melalui pintu gerbang yang menghadap ke sebelah timur,

    (5) Roh itu mengangkat aku dan membawa aku ke pelataran dalam, sungguh, Bait Suci itu penuh kemuliaan TUHAN.

    (6) Lalu aku mendengar Dia berfirman kepadaku dari dalam Bait Suci itu orang yang mengukur Bait Suci itu berdiri di sampingku

    (7) dan Ia berfirman kepadaku: "Hai anak manusia, inilah tempat takhta-Ku dan inilah tempat tapak kaki-Ku; di sinilah Aku akan diam di tengah-tengah orang Israel untuk selama-lamanya dan kaum Israel tidak lagi akan menajiskan nama-Ku yang kudus, baik mereka maupun raja-raja mereka, dengan persundalan mereka atau dengan mayat raja-raja mereka yang sudah mati;

    (8) juga tidak dengan meletakkan ambang pintu mereka dekat ambang pintu-Ku atau mendirikan tiang-tiang pintu mereka dekat tiang-tiang pintu-Ku, sehingga hanya dinding yang memisahkan Aku dari mereka. Mereka menajiskan nama-Ku yang kudus dengan perbuatan-perbuatan mereka yang keji, maka dari itu Aku menghabiskan mereka dalam amarah-Ku.

    (9) Sekarang, mereka akan menjauhkan ketidaksetiaan mereka dan mayat raja-raja mereka dari pada-Ku dan Aku akan diam di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya.

    (10) Maka engkau, hai anak manusia, terangkanlah kepada kaum Israel tentang Bait Suci ini, agar mereka menjadi malu melihat kesalahan-kesalahan mereka, juga bagaimana Bait Suci itu kelihatan dan rancangannya.

    (11) Dan kalau mereka merasa malu melihat segala sesuatu yang dilakukan mereka, gambarlah Bait Suci itu, bagian-bagiannya, pintu-pintu keluar dan pintu-pintu masuknya dan seluruh bagannya; beritahukanlah kepada mereka segala peraturannya dan hukumnya dan tuliskanlah itu di hadapan mereka, agar mereka melakukan dengan setia segala hukumnya dan peraturannya.

    (12) Inilah ketentuan mengenai Bait Suci itu: seluruh daerah yang di puncak gunung itu adalah maha kudus. Sungguh, inilah ketentuan mengenai Bait Suci itu."

    Renungan:

    Kehadiran Allah dalam Hidup Kita

    Bagi bangsa Israel yang sedang berada di pembuangan, janji bahwa Allah akan hadir untuk selama-lamanya di Bait Suci dalam penglihatan Nabi Yehezkiel itu merupakan suatu janji yang luar biasa. Kehancuran kota Yerusalem dan Bait suci di dalamnya serta keberadaan mereka dalam pembuangan membuat bangsa Israel merasa ditinggalkan oleh Allah, sedangkan janji bahwa Allah akan kembali berdiam dalam Bait Suci yang ada dalam penglihatan Nabi Yehezkiel itu menunjukkan bahwa Allah dan kemuliaan-Nya akan kembali hadir di tengah-tengah mereka. Penglihatan Nabi Yehezkiel tentang Bait Suci ini diharapkan membuat bangsa Israel merasa malu atas dosa-dosa yang telah mereka perbuat pada masa lampau (yang telah mengakibatkan dijatuhkannya hukuman Allah), serta membuat mereka menjauhi dosa untuk menjaga kemuliaan Allah. Setelah pembuangan, kita tidak pernah mendengar lagi adanya praktik penyembahan berhala di kalangan bangsa Israel.

    Kesadaran akan kehadiran Allah mendorong umat Allah sepanjang abad untuk menjaga kekudusan hidup. Bila kita bisa melakukan dosa tanpa merasa bersalah (sehingga tidak merasa gelisah), berarti kita tidak menyadari kehadiran Allah di dalam hidup kita atau memang Allah tidak pernah hadir dalam hidup kita. Bila kita sungguh-sungguh percaya bahwa Tuhan Yesus telah mati menebus dosa kita, Allah telah berjanji untuk memperbarui kehidupan kita melalui Roh-Nya yang berdiam di dalam diri setiap orang percaya. Kehadiran Roh Allah atau Roh Kudus itu seharusnya membuat kita ingin hidup kudus. Kehadiran Roh Kudus akan membuat kehadiran dosa menjadi tidak nyaman. [P]

    1 Korintus 6:19-20

    “Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, — dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!”

    3 Januari 2017 diubah oleh ZEGA376

  • ZEGA376

    4 Januari 2017

    Rabu.4 Januari 2017

    MATA TUHAN MELIHAT

    [[Karena segala jalan orang terbuka di depan mata TUHAN, dan segala langkah orang diawasi-Nya.]] (Amsal 5:21)

    Sebuah pesan di sebuah acara televisi berbunyi: kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat dari pelaku, tetapi juga karena ada kesempatan. Saya rasa pesan ini tepat, bukan? Ada kesempatan, tetapi tidak ada niat, maka tidak akan terjadi kejahatan. Punya niat namun tidak ada kesempatan, maka juga tidak akan terjadi kejahatan. Itulah sebabnya di banyak tempat ada orang-orang khusus yang bertugas untuk menjaga dan mengawasi agar nyali orang yang berencana melakukan kejahatan menjadi ciut.

    “Karena segala jalan orang terbuka di depan mata TUHAN, dan segala langkah orang diawasi-Nya” (Amsal 5:21). Amsal ini menegaskan kehadiran Penjaga yang tidak pernah terlelap dan tertidur: Tuhan pencipta semesta alam. Tuhan melihat segala perilaku manusia, Dia mengawasi tindakan manusia. Kesadaran akan kehadiran Tuhan yang maha melihat inilah yang seharusnya membuat kita membatalkan rancangan kejahatan kita.

    Namun, pada kenyataannya orang-orang masih melakukan hal yang jahat. Mereka lupa bahwa walau Tuhan tidak segera menghukum, kejahatan itu menyimpan benih kehancuran bagi dirinya sendiri. Makin dahsyat sebuah kejahatan, maka makin hebat pula kehancurannya kelak. Tidak ada kejahatan yang tidak terkuak, bukan? Jadi, tinggalkankah rancangan yang jahat sebab mata Tuhan melihat.

    (Wahyu Pramudya)

    Amsal Hari Ini -- ( 4 Januari 2017 )

    (C) Pdt. Wahyu 'wepe' Pramudya

    ( www.wahyupramudya.com )

    Dapatkan Aplikasi Renungan Harian "Amsal Hari Ini" di Google Play dan App Store. Gratis!

    4 Januari 2017 diubah oleh ZEGA376

  • ZEGA376

    4 Januari 2017

    Rabu, 4 Januari 2017

    Bacaan Alkitab hari ini:

    Yesaya 3-4

    Hukuman TUHAN terhadap orang-orang yang menyesatkan bangsa itu

    (1) Maka sesungguhnya Tuhan, TUHAN semesta alam, akan menjauhkan dari Yerusalem dan dari Yehuda setiap orang yang mereka andalkan, segala persediaan makanan dan minuman:

    (2) pahlawan dan orang perang, hakim dan nabi, petenung dan tua-tua,

    (3) perwira dan orang yang terpandang, penasihat dan ahli sihir, dan orang yang paham mantera.

    (4) Aku akan mengangkat pemuda-pemuda menjadi pemimpin mereka, dan anak-anak akan memerintah atas mereka.

    (5) Maka bangsa itu akan desak-mendesak, seorang kepada seorang, yang satu kepada yang lain; orang muda akan membentak-bentak terhadap orang tua, orang hina terhadap orang mulia.

    (6) Sehingga apabila seorang memegang saudaranya di rumah ayahnya dan berkata: "Engkau masih mempunyai jubah, jadilah pemimpin kami, dan reruntuhan ini di bawah kuasamu",

    (7) maka pada waktu itu saudaranya akan menjawab: "Aku tidak mau menjadi tabib; di rumahku tidak ada roti dan tidak ada jubah; janganlah angkat aku menjadi pemimpin bangsa."

    (8) Sungguh, Yerusalem telah runtuh dan Yehuda telah rubuh; sebab perkataan mereka dan perbuatan mereka melawan TUHAN dan mereka menantang kemuliaan hadirat-Nya.

    (9) Air muka mereka menyatakan kejahatan mereka, dan seperti orang Sodom, mereka dengan terang-terangan menyebut-nyebut dosanya, tidak lagi disembunyikannya. Celakalah orang-orang itu! Sebab mereka mendatangkan malapetaka kepada dirinya sendiri.

    (10) Katakanlah berbahagia orang benar! Sebab mereka akan memakan hasil pekerjaannya.

    (11) Celakalah orang fasik! Malapetaka akan menimpanya, sebab mereka akan diperlakukan menurut perbuatannya sendiri.

    (12) Adapun umat-Ku, penguasa mereka ialah anak-anak, dan perempuan-perempuan memerintah atasnya. Hai umat-Ku, pemimpin-pemimpinmu adalah penyesat, dan jalan yang kamu tempuh mereka kacaukan!

    (13) TUHAN mengambil tempat untuk menuntut dan berdiri untuk mengadili bangsa-bangsa.

    (14) TUHAN bertindak sebagai hakim atas tua-tua dan pemimpin-pemimpin umat-Nya: "Kamulah yang memusnahkan kebun anggur itu, barang rampasan dari orang yang tertindas tertumpuk di dalam rumahmu.

    (15) Mengapa kamu menyiksa umat-Ku dan menganiaya orang-orang yang tertindas?" demikianlah firman Tuhan ALLAH semesta alam.

    Hukuman TUHAN terhadap wanita-wanita Sion yang sombong

    (16) TUHAN berfirman: Oleh karena wanita Sion telah menjadi sombong dan telah berjalan dengan jenjang leher dan dengan main mata, berjalan dengan dibuat-buat langkahnya dan gemerencing dengan giring-giring kakinya,

    (17) maka Tuhan akan membuat batu kepala wanita Sion penuh kudis dan TUHAN akan mencukur rambut sebelah dahi mereka.

    (18) Pada waktu itu Tuhan akan menjauhkan segala perhiasan mereka: gelang-gelang kaki, jamang-jamang dan bulan-bulanan;

    (19) perhiasan-perhiasan telinga, pontoh-pontoh dan kerudung-kerudung;

    (20) perhiasan-perhiasan kepala, gelang-gelang rantai kaki, tali-tali pinggang, tempat-tempat wewangian dan jimat-jimat;

    (21) cincin meterai dan anting-anting hidung;

    (22) pakaian-pakaian pesta, jubah-jubah, selendang-selendang dan pundi-pundi;

    (23) cermin-cermin, baju-baju dalam dari kain lenan, ikat-ikat kepala dan baju-baju luar.

    (24) Maka sebagai ganti rempah-rempah harum akan ada bau busuk, sebagai ganti ikat pinggang seutas tali, sebagai ganti selampit rambut kepala yang gundul, sebagai ganti pakaian hari raya sehelai kain kabung; dan tanda selar sebagai ganti kemolekan.

    (25) Orang-orangmu akan tewas oleh pedang, dan pahlawan-pahlawanmu oleh perang.

    (26) Pintu-pintu gerbang Sion akan mengaduh dan berkabung, dan kota itu akan seperti perempuan bulus yang duduk di bumi.

    (1) Pada waktu itu tujuh orang perempuan akan memegang seorang laki-laki, serta berkata: "Kami akan menanggung makanan dan pakaian kami sendiri; hanya biarlah namamu dilekatkan kepada nama kami; ambillah aib yang ada pada kami!"

    Yerusalem disucikan dan dilindungi

    (2) Pada waktu itu tunas yang ditumbuhkan TUHAN akan menjadi kepermaian dan kemuliaan, dan hasil tanah menjadi kebanggaan dan kehormatan bagi orang-orang Israel yang terluput.

    (3) Dan orang yang tertinggal di Sion dan yang tersisa di Yerusalem akan disebut kudus, yakni setiap orang di Yerusalem yang tercatat untuk beroleh hidup,

    (4) apabila TUHAN telah membersihkan kekotoran puteri Sion dan menghapuskan segala noda darah Yerusalem dari tengah-tengahnya dengan roh yang mengadili dan yang membakar.

    (5) Maka TUHAN akan menjadikan di atas seluruh wilayah gunung Sion dan di atas setiap pertemuan yang diadakan di situ segumpal awan pada waktu siang dan segumpal asap serta sinar api yang menyala-nyala pada waktu malam, sebab di atas semuanya itu akan ada kemuliaan TUHAN sebagai tudung

    (6) dan sebagai pondok tempat bernaung pada waktu siang terhadap panas terik dan sebagai perlindungan dan persembunyian terhadap angin ribut dan hujan.

    Renungan: Bertobat Sebelum Terlambat

    Bacaan Alkitab hari ini menggambarkan keadaan yang kacau balau bila umat Tuhan melawan Tuhan melalui perkataan dan perbuatan mereka (3:8). Coba bayangkan, apa yang terjadi bila anak-anak muda, bahkan anak-anak, menjadi pemimpin umat Tuhan (3:4)! Tentu saja keadaan menjadi kacau balau! Orang muda membentak-bentak orang tua dan orang hina membentak-bentak orang mulia (3:5): Bukankah hal itu merupakan gambaran tentang keadaan yang tanpa aturan? Kepemimpinan anak-anak dan orang muda ini hanyalah gambaran dari kelompok pemimpin umat Allah yang bersikap kekanak-kanakan (tidak dewasa), sehingga mereka menjadi sumber penderitaan bagi umat Allah. Nabi Yesaya wafat sebelum peristiwa keruntuhan Yerusalem dan Bait Allah terjadi. Oleh karena itu, apa yang disampaikan oleh Nabi Yesaya bisa disebut sebagai peringatan akan datangnya hukuman Allah bila umat Allah tidak mau segera bertobat. Sayangnya, walaupun di antara empat raja Yehuda yang memerintah pada masa pelayanan Nabi Yesaya (Uzia, Yotam Ahas, Hizkia) hanya Raja Ahas yang jahat, kerusakan moral dan spiritual yang terjadi pada masa itu sudah amat parah sehingga nubuat tentang penghukuman Allah yang disampaikan oleh Nabi Yesaya itu merupakan suatu keniscayaan (sesuatu yang pasti terjadi).

    Hukuman Allah tidak pandang bulu. Bukan hanya pria yang menderita, tetapi juga wanita. Kesombongan membuat kaum wanita jatuh miskin dan menderita (3:16-24). Kematian banyak pria dalam peperangan membuat jumlah wanita jauh lebih banyak daripada pria (4:1). Sebelum hukuman Tuhan dijatuhkan, kita harus segera bertobat! Apakah Anda telah bertobat dan meninggalkan semua dosa yang Anda ketahui? [P]

    Yesaya 3:10-11

    “Katakanlah berbahagia orang benar! Sebab mereka akan memakan hasil pekerjaannya. Celakalah orang fasik! Malapetaka akan menimpanya, sebab mereka akan diperlakukan menurut perbuatannya sendiri.”

  • ZEGA376

    4 Januari 2017

    Rabu, 4 Jan 2017

    Baca: 1 Yohanes 4:20-5:5

    4:20 Jikalau seorang berkata: “Aku mengasihi Allah,” dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.

    4:21 Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.

    5:1 Setiap orang yang percaya, bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga Dia yang lahir dari pada-Nya.

    5:2 Inilah tandanya, bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya.

    5:3 Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat,

    5:4 sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.

    5:5 Siapakah yang mengalahkan dunia, selain dari pada dia yang percaya, bahwa Yesus adalah Anak Allah?

    Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974

    Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya. —1 Yohanes 4:21

    Kasih yang Berlipat Ganda

    Oleh Tim Gustafson

    Karen bercerita tentang teman segerejanya yang didiagnosa menderita penyakit ALS (amyotrophic lateral sclerosis, juga dikenal sebagai penyakit Lou Gehrig). Keadaan temannya itu tidak terlalu baik, karena penyakit ganas itu telah mempengaruhi saraf dan ototnya hingga mengakibatkan kelumpuhan. Asuransi kesehatan yang dimiliki keluarga temannya itu tidak mencakup biaya untuk perawatan di rumah, sedangkan suami dari temannya itu tidak ingin menempatkan istrinya di panti jompo.

    Sebagai seorang perawat, Karen memiliki keahlian yang dibutuhkan untuk menolong wanita itu. Ia pun mulai berkunjung ke rumah wanita tersebut untuk memberikan perawatan. Namun Karen segera menyadari bahwa ia tidak sanggup merawat temannya itu sementara ia juga harus mengurus keluarganya sendiri. Karena itulah Karen mulai mengajar teman-teman yang lain di gereja untuk membantu pelayanan itu. Selama tujuh tahun sampai temannya meninggal dunia, Karen telah melatih 31 sukarelawan tambahan yang mendukung keluarga itu lewat perbuatan kasih, doa, dan berbagai bantuan praktis.

    “Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya,” kata Yohanes, sang murid (1Yoh. 4:21). Karen memberi kita teladan kasih yang sangat luar biasa. Ia memiliki keahlian, belas kasihan, dan visi untuk menggerakkan orang-orang di gerejanya agar ikut menolong seorang teman yang sedang menderita. Kasihnya kepada satu orang yang membutuhkan pertolongan itu telah berlipat ganda menjadi kasih yang ditunjukkan oleh banyak orang di sekitarnya. —Tim Gustafson

    Petunjuk Doa dan Hidup Baru:

    Bagaimana Allah dapat menggunakan talenta dan kemampuanmu untuk melayani orang lain yang membutuhkan pertolongan? Mintalah kepada Allah agar Dia menunjukkan bagaimana kamu dapat menggunakan karunia yang kamu miliki bagi kerajaan-Nya.

    Pedoman:

    Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. —Yesus Kristus

    Wawasan

    Di Injil Yohanes, Yesus mengatakan kepada murid-murid-Nya bahwa kasih merupakan tanda pengenal dari para pengikut-Nya: “Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi” (Yoh. 13:35). Yesus juga mengatakan kepada mereka: “Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya” (15:10). Kaitan antara kedua ayat itu sungguh sederhana dan indah: Mengasihi Yesus berarti menuruti perintah-Nya, dan Dia memerintahkan kita untuk saling mengasihi. Dua hal itu tidak dapat dipisahkan, seolah-olah kita dapat mengasihi Allah dengan satu cara dan mengasihi sesama dengan cara lain. Sebaliknya, “Barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya” (1Yoh. 4:20). —J.R. Hudberg

    Bacaan Alkitab Setahun: Kejadian 10-12; Matius 4

    4 Januari 2017 diubah oleh ZEGA376

  • ZEGA376

    5 Januari 2017

    LEBIH CERDAS DARIPADA KELEDAI

    [[Seperti anjing kembali ke muntahnya, demikianlah orang bebal yang mengulangi kebodohannya.]] (Amsal 26:11)

    Ada pepatah mengatakan, “Seekor keledai tak akan jatuh pada lubang yang sama sebanyak dua kali.” Pepatah ini hendak menegaskan bahwa binatang yang dianggap paling bodoh sekalipun bisa belajar dari pengalamannya sehingga ia tidak mengulangi kesalahannya. Bila binatang bisa demikian, apalagi manusia, bukan? Tentu manusia jauh lebih cerdas daripada binatang apa pun. Sayangnya, walaupun manusia itu cerdas, ia bisa saja keras kepala dan terus mengulang kesalahan yang sama.

    “Seperti anjing kembali ke muntahnya, demikianlah orang bebal yang mengulangi kebodohannya” (Amsal 26:11). Amsal ini menggambarkan perilaku orang bebal. Orang bebal adalah orang yang keras hati dan keras kepala dalam kesalahannya sehingga ia mengulangi kesalahan yang sama. Tidak mau berubah walaupun tahu dirinya salah. Orang bebal itu digambarkan seperti anjing yang kembali ke muntahnya. Bukankah hal yang menjijikan melihat anjing kembali untuk menjilati muntahnya? Demikian pula orang bebal yang mengulangi kesalahannya.

    Tuhan memberikan kepada manusia hati dan pikiran. Hati untuk merasakan respons orang lain, pikiran untuk merenungkan ulang perkataan dan perbuatan. Selama hati dan pikiran terus terbuka terhadap masukan, maka kebebalan menjauh dari hidup kita.

    Namun, ketika kita tidak mau mendengar dan memikirkan respons dari sekeliling kita, diam-diam kebebalan akan merasuk ke dalam kehidupan kita.

    Buktikanlah bahwa kita lebih cerdas daripada keledai yang bahkan tidak akan jatuh pada lubang yang sama dua kali. Berjuanglah untuk tidak mengulang kesalahan dan dosa yang sama.

    (Wahyu Pramudya)

    Amsal Hari Ini -- ( 5 Januari 2017 )

    (C) Pdt. Wahyu 'wepe' Pramudya

    ( www.wahyupramudya.com )

    Dapatkan Aplikasi Renungan Harian "Amsal Hari Ini" di Google Play dan App Store. Gratis!

  • ZEGA376

    5 Januari 2017

    Mendengar dan Menyimak Allah

    Kamis, 5 Januari 2017

    Baca: Kejadian 3:8-17

    3:8 Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.

    3:9 Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: “Di manakah engkau?”

    3:10 Ia menjawab: “Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.”

    3:11 Firman-Nya: “Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?”

    3:12 Manusia itu menjawab: “Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan.”

    3:13 Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: “Apakah yang telah kauperbuat ini?” Jawab perempuan itu: “Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan.”

    3:14 Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: “Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu.

    3:15 Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.”

    3:16 Firman-Nya kepada perempuan itu: “Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu.”

    3:17 Lalu firman-Nya kepada manusia itu: “Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:

    Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974

    Tuhan Allah memanggil . . . “Di manakah engkau?” —Kejadian 3:9

    5 Jan 2017

    Mendengar dan Menyimak Allah

    Oleh Keila Ochoa

    Putra saya yang masih kecil senang mendengar suara saya, kecuali ketika saya memanggil namanya dengan nada keras dan tegas, lalu diikuti dengan pertanyaan, “Di mana kamu?” Biasanya saya memanggil seperti itu karena ia telah berbuat nakal dan mencoba bersembunyi dari saya. Saya ingin putra saya mendengarkan suara saya karena saya peduli pada keadaannya dan tidak ingin ia terluka.

    Adam dan Hawa sudah biasa mendengar suara Allah di Taman Eden. Namun setelah melanggar perintah Allah dengan memakan buah yang dilarang-Nya, mereka bersembunyi dari Allah ketika mendengar Dia memanggil, “Di manakah engkau?” (Kej. 3:9). Mereka tidak ingin bertemu dengan Allah karena mereka menyadari kesalahan mereka, yakni melakukan sesuatu yang telah dilarang oleh Allah (ay.11).

    Saat Allah memanggil Adam dan Hawa serta menemukan mereka di taman itu, Dia memang memberikan teguran dan menjabarkan akibat yang akan mereka tanggung (ay.13-19). Namun demikian, Allah juga menunjukkan kebaikan-Nya kepada mereka dan memberikan pengharapan bagi umat manusia, yaitu Juruselamat yang dijanjikan (ay.15).

    Allah tidak perlu mencari kita. Dia tahu di mana kita berada dan apa yang kita coba sembunyikan. Namun sebagai Bapa yang penuh kasih, Dia ingin berbicara dengan kita dari hati ke hati dan mengampuni serta memulihkan kita. Dia rindu kita mendengar suara-Nya dan sungguh-sungguh menyimak apa yang dikatakan-Nya. —Keila Ochoa

    Ya Bapa, terima kasih untuk kasih dan pemeliharaan-Mu. Terima kasih Engkau telah memberikan Anak-Mu, Juruselamat kami, demi menggenapi janji-Mu untuk mengampuni dan memulihkan kami.

    Saat Allah memanggil, kita harus menjawab.

    Wawasan

    Bacaan hari ini menggambarkan keterasingan yang diakibatkan oleh dosa. Setelah manusia jatuh ke dalam dosa, terbukalah mata Adam dan Hawa. Mereka menyadari ketelanjangannya dan bersembunyi dari Allah. Ketika Adam dikonfrontasi Allah, ia menyalahkan Hawa, dan Hawa pun menyalahkan ular. Hanya ketika kita bersedia dengan jujur mengakui semua kesalahan yang telah kita perbuat, penebusan Allah yang penuh rahmat sanggup memulihkan kita kembali. —Dennis Fisher

    Bacaan Alkitab Setahun: Kejadian 13-15; Matius 5:1-26

  • ZEGA376

    5 Januari 2017

    Kehendak Allah bagi Umat-Nya

    Kamis, 5 Januari 2017

    Bacaan Alkitab hari ini:

    Yesaya 5

    Nyanyian tentang kebun anggur

    (1) Aku hendak menyanyikan nyanyian tentang kekasihku, nyanyian kekasihku tentang kebun anggurnya: Kekasihku itu mempunyai kebun anggur di lereng bukit yang subur.

    (2) Ia mencangkulnya dan membuang batu-batunya, dan menanaminya dengan pokok anggur pilihan; ia mendirikan sebuah menara jaga di tengah-tengahnya dan menggali lobang tempat memeras anggur; lalu dinantinya supaya kebun itu menghasilkan buah anggur yang baik, tetapi yang dihasilkannya ialah buah anggur yang asam.

    (3) Maka sekarang, hai penduduk Yerusalem, dan orang Yehuda, adililah antara Aku dan kebun anggur-Ku itu.

    (4) Apatah lagi yang harus diperbuat untuk kebun anggur-Ku itu, yang belum Kuperbuat kepadanya? Aku menanti supaya dihasilkannya buah anggur yang baik, mengapa yang dihasilkannya hanya buah anggur yang asam?

    (5) Maka sekarang, Aku mau memberitahukan kepadamu apa yang hendak Kulakukan kepada kebun anggur-Ku itu: Aku akan menebang pagar durinya, sehingga kebun itu dimakan habis, dan melanda temboknya, sehingga kebun itu diinjak-injak;

    (6) Aku akan membuatnya ditumbuhi semak-semak, tidak dirantingi dan tidak disiangi, sehingga tumbuh puteri malu dan rumput; Aku akan memerintahkan awan-awan, supaya jangan diturunkannya hujan ke atasnya.

    (7) Sebab kebun anggur TUHAN semesta alam ialah kaum Israel, dan orang Yehuda ialah tanam-tanaman kegemaran-Nya; dinanti-Nya keadilan, tetapi hanya ada kelaliman, dinanti-Nya kebenaran tetapi hanya ada keonaran.

    Peringatan tentang pelbagai keburukan

    (8) Celakalah mereka yang menyerobot rumah demi rumah dan mencekau ladang demi ladang, sehingga tidak ada lagi tempat bagi orang lain dan hanya kamu sendiri yang tinggal di dalam negeri!

    (9) Di telingaku terdengar firman TUHAN semesta alam: "Sesungguhnya banyak rumah akan menjadi sunyi sepi; rumah-rumah yang besar dan yang baik tidak akan ada penghuninya.

    (10) Sebab kebun anggur yang luasnya sepuluh hari membajak akan menghasilkan hanya satu bat anggur; dan satu homer benih akan menghasilkan hanya satu efa gandum."

    (11) Celakalah mereka yang bangun pagi-pagi dan terus mencari minuman keras, dan duduk-duduk sampai malam hari, sedang badannya dihangatkan anggur!

    (12) Kecapi dan gambus, rebana dan suling, serta anggur terdapat dalam perjamuan-perjamuan mereka, tetapi perbuatan TUHAN tidak dipandangnya dan pekerjaan TUHAN tidak dilihatnya.

    (13) Sebab itu umat-Ku harus pergi ke dalam pembuangan, oleh sebab mereka tidak mengerti apa-apa; orang-orang yang mulia akan mati kelaparan, dan khalayak ramai akan menderita kehausan.

    (14) Sebab itu dunia orang mati akan membuka kerongkongannya lapang-lapang dan akan mengangakan mulutnya lebar-lebar dengan tiada terhingga, sehingga lenyap ke dalamnya segala kesemarakan dan keramaian Yerusalem, segala kegaduhannya dan orang-orang yang bersukaria di kota itu.

    (15) Maka manusia akan ditundukkan, dan orang akan direndahkan, ya, orang-orang sombong akan direndahkan.

    (16) Tetapi TUHAN semesta alam akan ternyata maha tinggi dalam keadilan-Nya, dan Allah yang maha kudus akan menyatakan kekudusan-Nya dalam kebenaran-Nya.

    (17) Maka domba-domba akan makan rumput di situ seperti di padangnya sendiri dan kambing-kambing akan mencari makan dalam reruntuhan gedung-gedung orang kaya.

    (18) Celakalah mereka yang memancing kesalahan dengan tali kedustaan dan dosa seperti dengan tali gerobak,

    (19) yang berkata: "Baiklah Allah lekas-lekas dan cepat-cepat melakukan tindakan-Nya, supaya kita lihat; dan baiklah keputusan Yang Mahakudus, Allah Israel, datang mendekat, supaya kita tahu."

    (20) Celakalah mereka yang menyebutkan kejahatan itu baik dan kebaikan itu jahat, yang mengubah kegelapan menjadi terang dan terang menjadi kegelapan, yang mengubah pahit menjadi manis, dan manis menjadi pahit.

    (21) Celakalah mereka yang memandang dirinya bijaksana, yang menganggap dirinya pintar!

    (22) Celakalah mereka yang menjadi jago minum dan juara dalam mencampur minuman keras;

    (23) yang membenarkan orang fasik karena suap dan yang memungkiri hak orang benar.

    (24) Sebab itu seperti lidah api memakan jerami, dan seperti rumput kering habis lenyap dalam nyala api, demikian akar-akar mereka akan menjadi busuk, dan kuntumnya akan beterbangan seperti abu, oleh karena mereka telah menolak pengajaran TUHAN semesta alam dan menista firman Yang Mahakudus, Allah Israel.

    Bangsa asing sebagai alat murka TUHAN

    (25) Sebab itu bangkitlah murka TUHAN terhadap umat-Nya, diacungkan-Nya tangan-Nya terhadap mereka dan dipukul-Nya mereka; gunung-gunung akan gemetar, dan mayat-mayat mereka akan seperti kotoran di tengah jalan. Sekalipun semuanya ini terjadi, murka-Nya belum surut, dan tangan-Nya masih teracung.

    (26) Ia akan melambaikan panji-panji kepada bangsa yang dari jauh, dan akan bersuit memanggil mereka dari ujung bumi; sesungguhnya mereka akan datang dengan segera, dengan cepat!

    (27) Tiada yang lelah dan tiada yang tersandung di antaranya; mereka tidak terlelap dan tidak tertidur, tidak terlepas ikat pinggangnya dan tali kasutnya tidak terputus;

    (28) anak panahnya ditajamkan, dan segala busurnya dilentur; kuku kudanya keras seperti batu api dan roda keretanya seperti puting beliung.

    (29) Aumnya seperti singa betina, mereka mengaum seperti singa muda; mereka meraung dan menangkap mangsanya, membawanya lari dan tidak ada yang melepaskan.

    (30) Pada hari itu mereka akan diliputi oleh suara seperti suara laut menderu. Jika orang memandang ke bumi, sesungguhnya, ada gelap yang menyesakkan, dan terang menjadi gelap oleh awan-awan!

    Kehendak Allah bagi Umat-Nya

    Kamis, 5 Januari 2017

    Dalam bacaan Alkitab hari ini, hubungan antara Allah dan umat-Nya digambarkan sebagai hubungan antara Pemilik kebun anggur dan kebun anggur itu sendiri. Sebagaimana seorang pemilik kebun anggur memiliki keinginan (kehendak) atau harapan terhadap kebun anggurnya, demikian pula Allah memiliki tujuan atas kehidupan umat-Nya (5:7, 12). Oleh karena itu, tidak bisa diterima bila umat Allah hidup semaunya sendiri. Allah menghendaki agar umat-Nya hidup dalam keadilan dan kebenaran. Oleh karena itu, kehidupan umat Allah yang jahat dan semaunya sendiri tentu saja mengesalkan hati Allah, dan akhirnya Allah menjatuhkan hukuman berupa runtuhnya kota Yerusalem dan Bait Allah yang menjadi kebanggaan umat Allah, bahkan kemudian mereka dibuang ke pembuangan.

    Apakah Anda memahami kehendak Allah bagi hidup Anda? Allah ingin agar umat-Nya berbuah seperti pohon anggur yang baik. Tentu saja, buah yang diinginkan Allah adalah kehidupan yang sesuai dengan kehendak-Nya, yaitu kehidupan yang menjadi berkat bagi orang lain. Umat Allah pada masa Nabi Yesaya bukan hanya tidak sanggup mempengaruhi lingkungan mereka yang berdosa, melainkan mereka justru meniru cara hidup orang yang tidak mengenal Allah. Mereka bahkan menantang Allah bertindak terhadap diri mereka (5:18-19). Mereka terlalu percaya diri sehingga murka TUHAN bangkit terhadap umat-Nya (5:20-25). Oleh karena itu, Allah akan menggunakan bangsa asing (yaitu bangsa Babel) untuk menghukum umat-Nya (5:26-30). Pada masa kini, orang yang mengaku Kristen harus sadar bahwa hukuman Allah akan dijatuhkan bila kita tidak mengalami pembaruan hidup di dalam Kristus! [P]

    Yesaya 5:7

    “Sebab kebun anggur TUHAN semesta alam ialah kaum Israel, dan orang Yehuda ialah tanam-tanaman kegemaran-Nya; dinanti-Nya keadilan, tetapi hanya ada kelaliman, dinanti-Nya kebenaran tetapi hanya ada keonaran.”

  • ZEGA376

    6 Januari 2017

    Jumat

    6 Januari 2017

    HOMO HOMINI LUPUS

    [[Jangan engkau memindahkan batas tanah yang lama, dan memasuki ladang anak-anak yatim. Karena penebus mereka kuat, Dialah yang membela perkara mereka melawan engkau.]] (Amsal 23:10-11)

    Homo homini lupus, demikianlah peribahasa latin yang diterjemahkan: manusia adalah serigala bagi manusia lain. Peribahasa ini ingin mengambarkan perilaku manusia yang kerap kali mengancam, merusak, dan bahkan menghancurkan manusia lain. Manusia seperti serigala buas yang siap menerkam korbannya.

    Apa yang membuat manusia berperilaku bak serigala, bahkan terhadap manusia lainnya? Kerakusan untuk mendapatkan sesuatu. Kerakusan yang bahkan mengalahkan rasa kemanusiaan. Tidak mengherankan ada pelbagai bentuk kejahatan yang diperbuat manusia terhadap manusia yang lain.

    “Jangan engkau memindahkan batas tanah yang lama, dan memasuki ladang anak-anak yatim. Karena penebus mereka kuat, Dialah yang membela perkara mereka melawan engkau” (Amsal 23:10-11).  Amsal ini adalah peringatan kepada orang-orang yang merasa dirinya kuat sehingga melakukan tindakan yang merugikan pihak yang lemah, yakni anak-anak yatim, dengan memindah batas tanah. Sebuah perilaku manusia yang “memangsa” manusia lain.

    Walaupun anak-anak yatim itu terlihat lemah, ada penebus yang kuat yang membela mereka. Kata “penebus” di bagian ini menunjuk pada orang yang masih memiliki hubungan darah dengan anak-anak yatim. Pada titik kritis dan krusial, penebus ini akan muncul dan membela hak anak-anak yatim. Berbeda dengan orang yang memangsa manusia lain, maka penebus ini datang untuk menolong.

    Bagaimana kita memandang orang lain? Mampukah kita memandang orang lain sebagai sesama manusia dan bukan mangsa?

    (Wahyu Pramudya)

    Amsal Hari Ini -- ( 6 Januari 2017 )

    (C) Pdt. Wahyu 'wepe' Pramudya

    ( www.wahyupramudya.com )

    Dapatkan Aplikasi Renungan Harian "Amsal Hari Ini" di Google Play dan App Store. Gratis!

  • ZEGA376

    6 Januari 2017

    Jumat, 6 Januari 2017

    Bacaan Alkitab hari ini:

    Yesaya 6-7

    Yesaya mendapat panggilan Allah

    (1) Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci.

    (2) Para Serafim berdiri di sebelah atas-Nya, masing-masing mempunyai enam sayap; dua sayap dipakai untuk menutupi muka mereka, dua sayap dipakai untuk menutupi kaki mereka dan dua sayap dipakai untuk melayang-layang.

    (3) Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!"

    (4) Maka bergoyanglah alas ambang pintu disebabkan suara orang yang berseru itu dan rumah itupun penuhlah dengan asap.

    (5) Lalu kataku: "Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam."

    (6) Tetapi seorang dari pada Serafim itu terbang mendapatkan aku; di tangannya ada bara, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah.

    (7) Ia menyentuhkannya kepada mulutku serta berkata: "Lihat, ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni."

    (8) Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"

    (9) Kemudian firman-Nya: "Pergilah, dan katakanlah kepada bangsa ini: Dengarlah sungguh-sungguh, tetapi mengerti: jangan! Lihatlah sungguh-sungguh, tetapi menanggap: jangan!

    (10) Buatlah hati bangsa ini keras dan buatlah telinganya berat mendengar dan buatlah matanya melekat tertutup, supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik dan menjadi sembuh."

    (11) Kemudian aku bertanya: "Sampai berapa lama, ya Tuhan?" Lalu jawab-Nya: "Sampai kota-kota telah lengang sunyi sepi, tidak ada lagi yang mendiami, dan di rumah-rumah tidak ada lagi manusia dan tanah menjadi sunyi dan sepi.

    (12) TUHAN akan menyingkirkan manusia jauh-jauh, sehingga hampir seluruh negeri menjadi kosong.

    (13) Dan jika di situ masih tinggal sepersepuluh dari mereka, mereka harus sekali lagi ditimpa kebinasaan, namun keadaannya akan seperti pohon beringin dan pohon jawi-jawi yang tunggulnya tinggal berdiri pada waktu ditebang. Dan dari tunggul itulah akan keluar tunas yang kudus!"

    Yesaya dan raja Ahas

    (1) Dalam zaman Ahas bin Yotam bin Uzia, raja Yehuda, maka Rezin, raja Aram, dengan Pekah bin Remalya, raja Israel, maju ke Yerusalem untuk berperang melawan kota itu, namun mereka tidak dapat mengalahkannya.

    (2) Lalu diberitahukanlah kepada keluarga Daud: "Aram telah berkemah di wilayah Efraim," maka hati Ahas dan hati rakyatnya gemetar ketakutan seperti pohon-pohon hutan bergoyang ditiup angin.

    (3) Berfirmanlah TUHAN kepada Yesaya: "Baiklah engkau keluar menemui Ahas, engkau dan Syear Yasyub, anakmu laki-laki, ke ujung saluran kolam atas, ke jalan raya pada Padang Tukang Penatu,

    (4) dan katakanlah kepadanya: Teguhkanlah hatimu dan tinggallah tenang, janganlah takut dan janganlah hatimu kecut karena kedua puntung kayu api yang berasap ini, yaitu kepanasan amarah Rezin dengan Aram dan anak Remalya.

    (5) Oleh karena Aram dan Efraim dengan anak Remalya telah merancang yang jahat atasmu, dengan berkata:

    (6) Marilah kita maju menyerang Yehuda dan menakut-nakutinya serta merebutnya, kemudian mengangkat anak Tabeel sebagai raja di tengah-tengahnya,

    (7) maka beginilah firman Tuhan ALLAH: Tidak akan sampai hal itu, dan tidak akan terjadi,

    (8) sebab Damsyik ialah ibu kota Aram, dan Rezin ialah kepala Damsyik. Dalam enam puluh lima tahun Efraim akan pecah, tidak menjadi bangsa lagi.

    (9) Dan Samaria ialah ibu kota Efraim, dan anak Remalya ialah kepala Samaria. Jika kamu tidak percaya, sungguh, kamu tidak teguh jaya."

    Pemberitaan mengenai Imanuel

    (10) TUHAN melanjutkan firman-Nya kepada Ahas, kata-Nya:

    (11) "Mintalah suatu pertanda dari TUHAN, Allahmu, biarlah itu sesuatu dari dunia orang mati yang paling bawah atau sesuatu dari tempat tertinggi yang di atas."

    (12) Tetapi Ahas menjawab: "Aku tidak mau meminta, aku tidak mau mencobai TUHAN."

    (13) Lalu berkatalah nabi Yesaya: "Baiklah dengarkan, hai keluarga Daud! Belum cukupkah kamu melelahkan orang, sehingga kamu melelahkan Allahku juga?

    (14) Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.

    (15) Ia akan makan dadih dan madu sampai ia tahu menolak yang jahat dan memilih yang baik,

    (16) sebab sebelum anak itu tahu menolak yang jahat dan memilih yang baik, maka negeri yang kedua rajanya engkau takuti akan ditinggalkan kosong.

    (17) TUHAN akan mendatangkan atasmu dan atas rakyatmu dan atas kaum keluargamu hari-hari seperti yang belum pernah datang sejak Efraim menjauhkan diri dari Yehuda yakni raja Asyur."

    (18) Pada hari itu akan terjadi: TUHAN bersuit memanggil lalat yang ada di ujung anak-anak sungai Nil, dan memanggil lebah yang ada di tanah Asyur.

    (19) Dan semuanya akan datang hinggap di lembah-lembah yang terjal dan di celah-celah bukit-bukit batu, di segala pagar duri dan di segala tanah penggembalaan.

    (20) Pada hari itu dengan pisau cukur yang dipinjam dari seberang sungai Efrat, yakni raja Asyur, Tuhan akan mencukur kepala dan bulu paha, bahkan pisau itu akan melenyapkan janggut juga.

    (21) Pada hari itu setiap orang akan memiara seekor lembu betina yang muda dan dua ekor domba,

    (22) dan karena banyaknya susu yang dihasilkan, mereka akan makan dadih; sungguh, dadih dan madu akan dimakan oleh setiap orang yang masih tinggal di dalam negeri.

    (23) Pada hari itu setiap tempat, di mana biasanya tumbuh seribu pohon anggur dan yang berharga seribu syikal perak, akan menjadi tempat puteri malu dan rumput.

    (24) Orang pergi ke sana terpaksa membawa anak-anak panah dan busur, sebab puteri malu dan rumput belaka seluruh negeri itu.

    (25) Dan engkau tidak berani pergi ke segala lereng gunung yang biasanya dicangkul, karena takut akan puteri malu dan rumput; di situ hanya lembu dan domba akan berkeliaran.

    Renungan:

    Percaya dan Taat

    Dalam bacaan Alkitab hari ini, kita dapat melihat dua hal yang selalu dituntut Allah dari diri kita, yaitu sikap mempercayai Dia dan taat kepada-Nya. Saat Yesaya melihat kemuliaan Allah (pasal 6), dia merasa takut karena menyadari bahwa dirinya adalah seorang yang najis bibir. Kesadaran akan keberdosaan itu justru membuat Allah berkenan menyucikan dan mengampuni dosanya (6:7), dan selanjutnya membuat Yesaya berani menyambut panggilan untuk menjadi utusan Tuhan (6:8). Sikap Yesaya dalam memberi respons terhadap panggilan Tuhan itu amat berbeda dengan sikap Raja Ahas dalam memberi respons terhadap uluran tangan Tuhan yang hendak menolong bangsa Yehuda. Tuhan menginginkan agar Raja Ahas meminta tanda, tetapi dia menolak dengan mengatakan bahwa dia tidak mau mencobai Tuhan (7:12). Walaupun jawaban Raja Ahas seolah-olah jawaban seorang yang amat rohani, jawaban tersebut menyembunyikan sikap keangkuhan dan ketidaktaatan, bahkan mungkin saja hal itu dilandasi oleh sikap tidak percaya yang terselubung (bandingkan dengan 7:9). Kita perlu menyadari bahwa kehendak Allah selalu baik dan benar. Oleh karena itu, tindakan menentang kehendak Allah tidak bisa dibenarkan, apa pun alasannya.

    Apakah Anda menyadari kehendak Allah bagi diri Anda? Apakah Anda bersikap terbuka terhadap panggilan Allah kepada diri Anda? Bila Anda telah memahami panggilan Allah terhadap diri Anda, Anda harus taat. Jangan biarkan kekuatiran dan kesangsian menghambat respons Anda. Allah bukan hanya menghendaki agar Anda taat kepada-Nya, tetapi Allah juga menghendaki agar Anda percaya bahwa Dia selalu memiliki niat baik terhadap diri Anda! [P]

    Yesaya 6:8

    Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: “Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?” Maka sahutku: “Ini aku, utuslah aku!”

  • ZEGA376

    6 Januari 2017

    Jumat, 6 Januari 2017

    Baca: Matius 2:1-12

    2:1 Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem

    2:2 dan bertanya-tanya: “Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia.”

    2:3 Ketika raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem.

    2:4 Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan.

    2:5 Mereka berkata kepadanya: “Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi:

    2:6 Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel.”

    2:7 Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil orang-orang majus itu dan dengan teliti bertanya kepada mereka, bilamana bintang itu nampak.

    2:8 Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya: “Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai Anak itu dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya akupun datang menyembah Dia.”

    2:9 Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada.

    2:10 Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka.

    2:11 Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.

    2:12 Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain.

    Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974

    Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita. —Mazmur 95:6

    Merayakan Tuhan Yesus

    Oleh James Banks

    Banyak diorama Natal menggambarkan bahwa orang-orang majus mengunjungi Yesus di Betlehem bersamaan waktunya dengan kunjungan para gembala. Namun menurut Injil Matius, satu-satunya bagian Alkitab yang menceritakan kisah itu, orang-orang majus muncul di kemudian hari. Yesus sudah tidak lagi berada dalam palungan di kandang penginapan, melainkan di sebuah rumah. Matius 2:11 menceritakan, “Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.”

    Dengan menyadari bahwa kunjungan orang-orang majus itu terjadi belakangan, kita diingatkan kembali di tahun baru ini bahwa Tuhan Yesus selalu layak untuk disembah. Walau liburan telah usai dan kita kembali kepada rutinitas sehari-hari, kita masih dapat merayakan kehadiran-Nya.

    Yesus Kristus adalah Imanuel, “Allah menyertai kita” (Mat. 1:23), dalam setiap masa kehidupan kita. Dia telah berjanji untuk “senantiasa” menyertai kita (28:20). Karena Dia senantiasa bersama kita, kita dapat menyembah-Nya dalam hati kita setiap hari dan meyakini bahwa Dia akan menunjukkan kesetiaan-Nya di tahun-tahun mendatang. Seperti halnya orang-orang majus mencari Yesus, kiranya kita juga mencari dan menyembah-Nya di mana pun kita berada. —James Banks

    Doa:

    Tuhan Yesus, seperti orang majus mencari-Mu dan bersujud di hadapan-Mu, Raja yang telah datang, tolonglah aku untuk menyerahkan kehendakku kepada-Mu dan mengikut-Mu ke mana saja Engkau menuntunku.

    Pedoman Hidup Baru:

    Saat kita menemukan Kristus, patutlah kita memberikan penyembahan kita.

    Wawasan

    Orang majus dianggap bijaksana, bukan karena mereka itu sangat pintar, tetapi karena mereka mencari Yesus dan—setelah menemukan-Nya—mereka menyembah-Nya sebagai Allah. Itulah sikap orang yang bijaksana. Orang bijak adalah mereka yang takut akan Allah dan menyembah-Nya! —Sim Kay Tee

    Bacaan Alkitab Setahun: Kejadian 16-17; Matius 5:27-48

  • ZEGA376

    7 Januari 2017

    Sabtu, 7 Januari 2017

    Bacaan Alkitab hari ini:

    Yesaya 8:1-9:6

    Anak nabi sebagai tanda

    (1) Berfirmanlah TUHAN kepadaku: "Ambillah sebuah batu tulis besar dan tuliskanlah di atasnya dengan tulisan biasa: Maher-Syalal Hash-Bas."

    (2) Maka aku memanggil dua saksi yang dapat dipercaya, yaitu imam Uria dan Zakharia bin Yeberekhya.

    (3) Kemudian aku menghampiri isteriku; ia mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki. Lalu berfirmanlah TUHAN kepadaku: "Namailah dia: Maher-Syalal Hash-Bas,

    (4) sebab sebelum anak itu tahu memanggil: Bapa! Ibu! maka kekayaan Damsyik dan jarahan Samaria akan diangkut di depan raja Asyur."

    Penyerbuan Asyur ke Yehuda

    (5) TUHAN melanjutkan lagi firman-Nya kepadaku:

    (6) "Oleh karena bangsa ini telah menolak air Syiloah yang mengalir lamban, dan telah tawar hati terhadap Rezin dan anak Remalya,

    (7) sebab itu, sesungguhnya, Tuhan akan membuat air sungai Efrat yang kuat dan besar, meluap-luap atas mereka, yaitu raja Asyur dengan segala kemuliaannya; air ini akan meluap melampaui segenap salurannya dan akan mengalir melampaui segenap tebingnya,

    (8) serta menerobos masuk ke Yehuda, ibarat banjir yang meluap-luap hingga sampai ke leher; dan sayap-sayapnya yang dikembangkan akan menutup seantero negerimu, ya Imanuel!"

    (9) Ketahuilah, hai bangsa-bangsa, dan terkejutlah, perhatikanlah, ya segala pelosok bumi, berikatpingganglah, dan terkejutlah; berikatpingganglah dan terkejutlah!

    (10) Buatlah rancangan, tetapi akan gagal juga; ambillah keputusan, tetapi tidak terlaksana juga, sebab Allah menyertai kami!

    Yesaya terpaksa bersembunyi

    (11) Sebab beginilah firman TUHAN kepadaku, ketika tangan-Nya menguasai aku, dan ketika Ia memperingatkan aku, supaya jangan mengikuti tingkah laku bangsa ini:

    (12) "Jangan sebut persepakatan segala apa yang disebut bangsa ini persepakatan, dan apa yang mereka takuti janganlah kamu takuti dan janganlah gentar melihatnya.

    (13) Tetapi TUHAN semesta alam, Dialah yang harus kamu akui sebagai Yang Kudus; kepada-Nyalah harus kamu takut dan terhadap Dialah harus kamu gentar.

    (14) Ia akan menjadi tempat kudus, tetapi juga menjadi batu sentuhan dan batu sandungan bagi kedua kaum Israel itu, serta menjadi jerat dan perangkap bagi penduduk Yerusalem.

    (15) Dan banyak di antara mereka akan tersandung, jatuh dan luka parah, tertangkap dan tertawan."

    (16) Aku harus menyimpan kesaksian ini dan memeteraikan pengajaran ini di antara murid-muridku.

    (17) Dan aku hendak menanti-nantikan TUHAN yang menyembunyikan wajah-Nya terhadap kaum keturunan Yakub; aku hendak mengharapkan Dia.

    (18) Sesungguhnya, aku dan anak-anak yang telah diberikan TUHAN kepadaku adalah tanda dan alamat di antara orang Israel dari TUHAN semesta alam yang diam di gunung Sion.

    (19) Dan apabila orang berkata kepada kamu: "Mintalah petunjuk kepada arwah dan roh-roh peramal yang berbisik-bisik dan komat-kamit," maka jawablah: "Bukankah suatu bangsa patut meminta petunjuk kepada allahnya? Atau haruskah mereka meminta petunjuk kepada orang-orang mati bagi orang-orang hidup?"

    (20) "Carilah pengajaran dan kesaksian!" Siapa yang tidak berbicara sesuai dengan perkataan itu, maka baginya tidak terbit fajar.

    (21) Mereka akan lalu lalang di negeri itu, melarat dan lapar, dan apabila mereka lapar, mereka akan gusar dan akan mengutuk rajanya dan Allahnya; mereka akan menengadah ke langit,

    (22) dan akan melihat ke bumi, dan sesungguhnya, hanya kesesakan dan kegelapan, kesuraman yang mengimpit, dan mereka akan dibuang ke dalam kabut.

    (1) (8-23) Tetapi tidak selamanya akan ada kesuraman untuk negeri yang terimpit itu. Kalau dahulu TUHAN merendahkan tanah Zebulon dan tanah Naftali, maka di kemudian hari Ia akan memuliakan jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, wilayah bangsa-bangsa lain.

    (2) (9-1) Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar.

    (3) (9-2) Engkau telah menimbulkan banyak sorak-sorak, dan sukacita yang besar; mereka telah bersukacita di hadapan-Mu, seperti sukacita di waktu panen, seperti orang bersorak-sorak di waktu membagi-bagi jarahan.

    (4) (9-3) Sebab kuk yang menekannya dan gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas telah Kaupatahkan seperti pada hari kekalahan Midian.

    (5) (9-4) Sebab setiap sepatu tentara yang berderap-derap dan setiap jubah yang berlumuran darah akan menjadi umpan api.

    (6) (9-5) Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.

    Renungan:

    Hukuman dan Anugerah

    Penghukuman Allah atas dosa dan anugerah Allah merupakan dua hal yang ditekankan dalam Alkitab. Memahami kedua hal itu akan membuat pemahaman kita menjadi seimbang. Damsyik (ibu kota Kerajaan Aram) dan Samaria (ibu kota Kerajaan Israel Utara) seringkali menunjuk kepada ancaman terhadap Kerajaan Yudea (Israel Selatan). Dalam waktu dekat, keduanya akan ditaklukkan oleh Kerajaan Asyur. Sekalipun demikian, nubuat yang bersifat negatif ini dilanjutkan dengan nubuat yang bersifat positif, yaitu nubuat tentang kedatangan Sang Mesias (8:23-9:6). Tanah Zebulon dan tanah Naftali (8:23) yang merupakan wilayah yang pertama kali diserbu dan ditaklukkan oleh Kerajaan Asyur adalah wilayah Galilea dalam Perjanjian Baru yang merupakan daerah yang mula-mula dilayani oleh Yesus Kristus, Sang Mesias (Matius 4:13-17). Berita tentang kedatangan Sang Mesias ini merupakan kabar baik bukan hanya bagi bangsa Israel Utara, tetapi juga bagi bangsa Israel Selatan (Yudea), bahkan bagi semua bangsa di muka bumi ini! Allah menghukum, tetapi Allah juga menyiapkan anugerah-Nya.

    Penghukuman Allah atas dosa dan anugerah Allah kepada orang berdosa merupakan dua hal yang berlaku di sepanjang zaman dan di segala tempat. Kita bisa memilih untuk tetap hidup dalam dosa dan mengabaikan anugerah Allah, tetapi hukuman Allah pasti akan mendatangi kita. Sebaliknya, kita bisa pula bertobat dan meninggalkan dosa serta menyambut anugerah Allah. Bagaimana dengan diri Anda: Apakah Anda telah bertobat dan menyambut anugerah Allah? Ingatlah bahwa anugerah Allah itu ditawarkan dalam waktu yang terbatas! Sambutlah Yesus Kristus, Sang Mesias, sebelum terlambat! [P]

    Yesaya 9:1

    “Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar.”

    7 Januari 2017 diubah oleh ZEGA376

  • ZEGA376

    7 Januari 2017

    Tak Seperti Kenyataannya

    Selasa, 3 Januari 2017

    Baca: 2 Raja-raja 6:8-17

    6:8 Raja negeri Aram sedang berperang melawan Israel. Ia berunding dengan pegawai-pegawainya, lalu katanya: “Ke tempat ini dan itu haruslah kamu turun menghadang.”

    6:9 Tetapi abdi Allah menyuruh orang kepada raja Israel mengatakan: “Awas, jangan lewat dari tempat itu, sebab orang Aram sudah turun menghadang ke sana.”

    6:10 Sebab itu raja Israel menyuruh orang-orang ke tempat yang disebutkan abdi Allah kepadanya. Demikianlah Elisa memperingatkan kepadanya, supaya berawas-awas di sana, bukan sekali dua kali saja.

    6:11 Lalu mengamuklah hati raja Aram tentang hal itu, maka dipanggilnyalah pegawai-pegawainya, katanya kepada mereka: “Tidakkah dapat kamu memberitahukan kepadaku siapa dari kita memihak kepada raja Israel?”

    6:12 Tetapi berkatalah salah seorang pegawainya: “Tidak tuanku raja, melainkan Elisa, nabi yang di Israel, dialah yang memberitahukan kepada raja Israel tentang perkataan yang diucapkan oleh tuanku di kamar tidurmu.”

    6:13 Berkatalah raja: “Pergilah melihat, di mana dia, supaya aku menyuruh orang menangkap dia.” Lalu diberitahukanlah kepadanya: “Dia ada di Dotan.”

    6:14 Maka dikirimnyalah ke sana kuda serta kereta dan tentara yang besar. Sampailah mereka pada waktu malam, lalu mengepung kota itu.

    6:15 Ketika pelayan abdi Allah bangun pagi-pagi dan pergi ke luar, maka tampaklah suatu tentara dengan kuda dan kereta ada di sekeliling kota itu. Lalu berkatalah bujangnya itu kepadanya: “Celaka tuanku! Apakah yang akan kita perbuat?”

    6:16 Jawabnya: “Jangan takut, sebab lebih banyak yang menyertai kita dari pada yang menyertai mereka.”

    6:17 Lalu berdoalah Elisa: “Ya TUHAN: Bukalah kiranya matanya, supaya ia melihat.” Maka TUHAN membuka mata bujang itu, sehingga ia melihat. Tampaklah gunung itu penuh dengan kuda dan kereta berapi sekeliling Elisa.

    Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974

    Jangan takut, sebab lebih banyak yang menyertai kita dari pada yang menyertai [musuh]. —2 Raja-Raja 6:16

    7 Jan 2017

    Sumber Persediaan Kita

    Oleh Bill Crowder

    Don adalah seekor anjing collie yang tinggal di peternakan milik Tom di wilayah Lanarkshire Selatan, Skotlandia. Suatu pagi, Tom mengajak Don pergi memeriksa sejumlah hewan ternaknya.   . Mereka bersama menaiki sebuah truk kecil. Setibanya di tempat tujuan, Tom turun dari truk itu tetapi ia lupa menarik rem tangan. Truk itu pun meluncur menuruni bukit dengan Don duduk di belakang kemudi, dan sempat melintasi dua lajur jalan raya sebelum akhirnya berhenti di tempat yang aman. Di mata para pengemudi lain, seolah-olah seekor anjing sedang mengemudikan truk tersebut. Memang, yang terlihat tidak selalu sesuai dengan kenyataan yang ada.

    Kelihatannya Nabi Elisa dan bujangnya akan segera ditangkap dan dibawa kepada raja Aram. Pasukan Aram telah mengepung kota tempat tinggal Elisa dan bujangnya. Si bujang mengira mereka tentu akan celaka, tetapi Elisa berkata, “Jangan takut, sebab lebih banyak yang menyertai kita dari pada yang menyertai [musuh]” (2Raj. 6:16). Setelah Elisa berdoa, bujangnya dimampukan untuk melihat banyaknya kekuatan supernatural yang selalu siap siaga melindungi mereka.

    Tidak semua situasi yang kelihatannya sia-sia selalu seperti itu kenyataannya. Apabila kita merasa kelabakan dan tak berdaya, ingatlah bahwa Allah senantiasa menyertai kita. Dia dapat memerintahkan “malaikat-malaikat-Nya . . . untuk menjaga [kita] di segala jalan [kita]” (Mzm. 91:11). —Jennifer Benson Schuldt

    Doa:

    Ya Allah, izinkan aku melihat sekilas kuasa-Mu hari ini. Tolonglah aku untuk percaya bahwa Engkau rela dan sanggup menolongku dalam situasi apa pun yang kuhadapi.

    Pedoman Hidup Baru:

    Kenyataan yang ada selalu lebih baik daripada yang kelihatan ketika kita mengingat bahwa Allah senantiasa menyertai kita.

    Wawasan:

    Perhatikan tema dasar yang Yesus ajarkan untuk kita ucapkan ketika berdoa. Doa itu dimulai dengan penyembahan dalam beberapa tingkatan yang berbeda. Pertama, kita bersyukur atas relasi kita dengan Allah Sang Pencipta yang memperkenankan kita untuk memanggil-Nya “Bapa kami”. Kita memikirkan sifat-Nya yang mulia ketika mengingat bahwa Dia berada di surga dan nama-Nya kudus. Pada saat kita memahami karakter dan hikmat-Nya, kita pun sepatutnya merindukan agar tujuan dan kehendak-Nya dapat terwujud di bumi, sama seperti di surga. Kemudian kita ditantang untuk mengandalkan-Nya dalam memenuhi semua yang kita butuhkan. Pemeliharaan-Nya yang setia setiap hari merupakan sumber penghiburan dan jaminan yang pasti bagi setiap anak Allah. —Bill Crowder

    Bacaan Alkitab Setahun: Kejadian 7-9; Matius 3

    7 Januari 2017 diubah oleh ZEGA376

  • ZEGA376

    7 Januari 2017

    TERPANCAR KEHIDUPAN

    [[Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.]] (Amsal 4:23)

    Suatu kali saya memperhatikan orang yang baru saja membeli telepon seluler baru. Setelah menerima telepon seluler itu, ia tidak langsung pergi. Ia membeli benda-benda pelengkap telepon itu seperti menambahkan plastik antigores untuk layar telepon selulernya, softcase atau hardcase, dan pelbagai aksesoris lainnya. Tujuannya jelas, yakni agar telepon seluler yang mahal itu terjaga dalam keadaan yang baik. Kita berusaha menjaga dan merawat barang-barang dengan baik. Namun, apakah sebaik itu kita menjaga hati kita?

    “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan” (Amsal 4:23). Amsal ini mengingatkan kita bahwa ada satu hal yang berharga yang harus kita jaga dan rawat: hati. Dalam perspektif penulis Amsal, hati bukan sekadar berbicara tentang perasaan, melainkan juga tentang pusat kehendak manusia. Sebagai pusat kehendak manusia, hati harus terus terjaga sehingga tidak tercemar oleh luka yang tak terselesaikan. Hati yang terluka atau bahkan hati yang membatu karena pengalaman pahit hanya akan memancarkan kepahitan dan luka itu.

    Hati atau pusat kehidupan yang jernih akan memancarkan perilaku kehidupan yang bersih. Perilaku kehidupan yang bersih tidak akan membuat orang risih. Sebaliknya, situasi keluarga, pekerjaan, dan pelayanan pun makin kondusif.

    Sama seperti kita menjaga dan merawat barang-barang berharga, marilah kita juga menjaga hati—pusat kehendak—dengan saksama agar membawa kebahagiaan.

    (Wahyu Pramudya)

    Amsal Hari Ini -- ( 7 Januari 2017 )

    (C) Pdt. Wahyu 'wepe' Pramudya

    ( www.wahyupramudya.com )

    Dapatkan Aplikasi Renungan Harian "Amsal Hari Ini" di Google Play dan App Store. Gratis!

  • ARYO052

    7 Januari 2017

    Terimakasih untuk renungannya

  • ZEGA376

    8 Januari 2017

    Minggu, 8 Januari 2017

    Bacaan Alkitab hari ini:

    Yesaya 9:7-10:4

    Murka TUHAN terhadap Efraim

    (7) (9-6) Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini.

    (8) (9-7) Tuhan telah melontarkan firman kepada Yakub, dan firman-Nya itu menimpa Israel.

    (9) (9-8) Biarlah seluruh bangsa itu mengetahuinya, yakni Efraim dan penduduk Samaria, yang berkata dengan congkaknya dan tinggi hatinya:

    (10) (9-9) "Tembok batu bata jatuh, akan kita dirikan dari batu pahat; pohon-pohon ara ditebang, akan kita ganti dengan pohon-pohon aras."

    (11) (9-10) Maka TUHAN membangkitkan para panglima Rezin melawan mereka, dan menggerakkan musuh-musuh mereka:

    (12) (9-11) Orang Aram dari timur, dan orang Filistin dari barat, mereka menelan Israel dengan mulut yang lebar. Sekalipun semuanya ini terjadi, murka-Nya belum surut, dan tangan-Nya masih teracung.

    (13) (9-12) Tetapi bangsa itu tidak kembali kepada Dia yang menghajarnya, dan mereka tidak mencari TUHAN semesta alam.

    (14) (9-13) Maka TUHAN mengerat dari Israel kepala dan ekor, batang dan ranting pada satu hari juga.

    (15) (9-14) Tua-tua dan orang yang terpandang, itulah kepala, dan nabi yang mengajarkan dusta, itulah ekor.

    (16) (9-15) Sebab orang-orang yang mengendalikan bangsa ini adalah penyesat, dan orang-orang yang dikendalikan mereka menjadi kacau.

    (17) (9-16) Sebab itu Tuhan tidak bersukacita karena teruna-teruna mereka, dan tidak sayang kepada anak-anak yatim dan janda-janda mereka, sebab sekaliannya mereka murtad dan berbuat jahat, dan setiap mulut berbicara bebal. Sekalipun semuanya ini terjadi, murka-Nya belum surut, dan tangan-Nya masih teracung.

    (18) (9-17) Sebab kefasikan itu menyala seperti api yang memakan habis puteri malu dan rumput, lalu membakar belukar di hutan sehingga tonggak asap berkepul-kepul ke atas.

    (19) (9-18) Oleh karena murka TUHAN semesta alam, terbakarlah tanah itu, dan bangsa itu menjadi makanan api; seorangpun tidak mengasihani saudaranya.

    (20) (9-19) Mereka mencakup ke sebelah kanan, tetapi masih lapar, mereka memakan ke sebelah kiri, tetapi tidak kenyang, setiap orang memakan daging temannya:

    (21) (9-20) Manasye memakan Efraim, dan Efraim memakan Manasye, dan bersama-sama mereka melawan Yehuda. Sekalipun semuanya ini terjadi, murka-Nya belum surut, dan tangan-Nya masih teracung.

    (1) Celakalah mereka yang menentukan ketetapan-ketetapan yang tidak adil, dan mereka yang mengeluarkan keputusan-keputusan kelaliman,

    (2) untuk menghalang-halangi orang-orang lemah mendapat keadilan dan untuk merebut hak orang-orang sengsara di antara umat-Ku, supaya mereka dapat merampas milik janda-janda, dan dapat menjarah anak-anak yatim!

    (3) Apakah yang akan kamu lakukan pada hari penghukuman, dan pada waktu kebinasaan yang datang dari jauh? Kepada siapakah kamu hendak lari minta tolong, dan di manakah hendak kamu tinggalkan kekayaanmu?

    (4) Tak dapat kamu lakukan apa-apa selain dari meringkuk di antara orang-orang yang terkurung, dan tewas di antara orang-orang yang terbunuh! Sekalipun semuanya ini terjadi, murka TUHAN belum surut, dan tangan-Nya masih teracung.

    Renungan:

    Tidak Mau Bertobat adalah Kebodohan

    Ada orang berdosa yang sadar akan keberdosaannya, lalu bertobat dan merendahkan diri di hadapan Tuhan, tetapi ada pula orang berdosa yang tidak mau menyadari keberdosaannya, bahkan tetap menyombongkan diri dan tidak mau merendahkan diri di hadapan Tuhan. Semua raja Kerajaan Israel Utara adalah raja yang jahat, sehingga bangsa Israel Utaralah yang lebih dulu menerima hukuman Tuhan. Hukuman mula-mula dijatuhkan terhadap para pemimpin dan para nabi palsu. Mereka dihukum lebih dulu karena mereka mengabaikan tanggung jawab mereka untuk memimpin bangsa Israel agar setia kepada Tuhan, bahkan mereka menyesatkan bangsa Israel. Semula Allah hanya memakai bangsa Aram dan bangsa Filistin untuk menghukum umat Israel (9:10-11), tetapi Allah selalu menolong umat-Nya bila mereka berseru kepada-Nya. Sayang, bangsa Israel tidak pernah sunguh-sungguh bertobat.

    Hukuman adalah tanda kasih Tuhan terhadap umat-Nya. Orang yang dewasa secara rohani mampu melihat kebaikan dibalik hukuman, tetapi orang yang bersikap kekanak-kanakan hanya melihat bahwa hukuman itu tidak menyenangkan dan tidak dapat melihat kebaikan yang terkandung dalam hukuman. Bangsa Israel adalah bangsa yang keras kepala yang tidak pernah sungguh-sungguh sadar bahwa Allah mengasihi mereka dan selalu memberikan yang terbaik bagi mereka. Pada masa kini pun, hukuman Tuhan selalu bertujuan positif (memperbaiki diri kita). Apakah Anda telah membiasakan diri untuk belajar dari hal-hal negatif (hukuman atau penderitaan) yang Anda alami, sehingga kehidupan Anda semakin hari menjadi semakin berkenan di hadapan Tuhan? [P]

    Yesaya 9:12-13

    “Tetapi bangsa itu tidak kembali kepada Dia yang menghajarnya, dan mereka tidak mencari TUHAN semesta alam. Maka TUHAN mengerat dari Israel kepala dan ekor, batang dan ranting pada satu hari juga”

  • ZEGA376

    8 Januari 2017

    Minggu, 8 Januari 2017

    Baca: Matius 11:25-30

    11:25 Pada waktu itu berkatalah Yesus: “Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil.

    11:26 Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu.

    11:27 Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya.

    11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

    11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.

    11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan.”

    Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974

    Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. —Matius 11:28

    8 Jan 2017

    Letakkanlah Beban Anda

    Oleh Lawrence Darmani

    Seorang pria yang sedang mengemudikan truk di jalan pedesaan melihat seorang wanita menggendong suatu beban yang berat. Pria itu menepikan truknya dan menawarkan tumpangan kepadanya. Wanita itu mengucapkan terima kasih dan langsung naik ke bagian belakang truk.

    Sesaat kemudian, pria itu menyadari ada yang ganjil: wanita itu masih menggendong barangnya yang berat meskipun sudah duduk di dalam kendaraan! Dengan heran, pria itu berkata, “Bu, letakkan saja barang bawaanmu dan beristirahatlah. Truk ini cukup kuat untuk mengangkutmu dan barangmu. Santai saja.”

    Apa yang kita lakukan dengan beban ketakutan, kekhawatiran, dan kecemasan yang sering kita pikul sembari menjalani hidup yang penuh tantangan ini? Alih-alih bersandar kepada Tuhan, saya justru sering bersikap seperti wanita tadi. Tuhan Yesus berkata, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Mat. 11:28). Namun ternyata saya masih saja memikul beban yang seharusnya saya serahkan kepada Yesus.

    Kita menyerahkan beban kita dengan membawanya kepada Tuhan dalam doa. Rasul Petrus berkata, “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada [Tuhan Yesus], sebab Ia yang memelihara kamu” (1Ptr. 5:7). Karena Dia memelihara kita, kita dapat berserah dan merasa tenang sambil terus belajar untuk mempercayai-Nya. Daripada terus-terusan memikul beban yang memberatkan dan melelahkan kita, marilah menyerahkan semua beban itu kepada Tuhan dan mengizinkan Dia menanggungnya bagi kita. —Lawrence Darmani

    Doa:

    Tuhan, aku lelah. Hari ini aku menyerahkan beban hidupku kepada-Mu. Kumohon, ambil dan tanggunglah bebanku.

    Pedoman Hidup Baru:

    Doa adalah sarana untuk memindahkan beban dari bahu kita ke bahu Allah.

    Wawasan:

    Kuk memasangkan dua binatang untuk bersama-sama menarik sebuah beban. Binatang yang lebih tua, lebih kuat, dan terlatih biasanya dipasangkan dengan binatang yang lebih muda sehingga yang muda itu tahu metode yang tepat untuk menarik beban. Binatang yang lebih tua dan kuatlah yang bekerja lebih keras dalam menarik beban, sedangkan yang lebih muda akan mengikuti dan meniru yang lebih tua. Ketika kita menyerahkan beban kita dan memikul kuk dari Kristus, kita tak sekadar mengganti beban yang lama dengan yang baru. Kita memikul kuk-Nya. Kita menyerahkan beban yang semula kita pikul sendirian dan menanggung-Nya bersama Yesus, yang bertanggung jawab untuk mengarahkan dan mengerahkan kekuatan terbesar untuk menarik beban itu. Lalu, setiap dari kita, sebagai pasangan yang lebih muda, lebih lemah, dan kurang berpengalaman akan belajar dari Yesus bagaimana menarik beban, mengikuti apa yang dilakukan-Nya, dan meniru jejak-Nya. —J.R. Hudberg

    Bacaan Alkitab Setahun: Kejadian 20-22; Matius 6:19-34

  • ZEGA376

    8 Januari 2017

    Minggu, 8 Januari 2017

    EMOSI TAK TERKENDALI

    [[Siapa tidak menggunakan tongkat, benci kepada anaknya; tetapi siapa mengasihi anaknya, menghajar dia pada waktunya.]] (Amsal 13:24)

    Suatu kali saya marah kepada anak saya. Dalam kemarahan yang meluap, saya memukul pantat anak saya dengan keras sampai tangan saya sendiri terasa sakit, sementara itu anak saya menangis. Sejujurnya, tidak ada pesan atau didikan yang saya sampaikan melalui pukulan itu. Hanya sekadar menyalurkan emosi kemarahan. Pernahkah Anda melakukan hal seperti ini? Memukul anak dengan alasan dan tujuan yang tidak jelas, hanya sekadar untuk menyalurkan emosi? Kita menyebutnya pendidikan kepada anak, tetapi sejujurnya hati kita tahu itu tak lebih dari sebuah ekspresi emosi tak terkendali.

    “Siapa tidak menggunakan tongkat, benci kepada anaknya; tetapi siapa mengasihi anaknya, menghajar dia pada waktunya” (Amsal 13:24). Amsal ini tidak memberikan hak kepada orangtua untuk memukul anak dengan menggunakan tongkat atau malah menghajar anak secara sembarangan. Sebaliknya, Amsal ini adalah penegasan agar orangtua menggunakan pelbagai cara untuk mengajar anak-anak.  

    Pada zaman itu tongkat adalah piranti bantu dalam pengajaran. Kini barangkali piranti itu sudah ditinggalkan. Namun, itu tidak berarti Amsal ini sudah tidak relevan lagi. Prinsipnya jelas: orangtua harus menggunakan pelbagai cara untuk mengajar anaknya. Tidak selalu harus lewat hajaran dalam arti fisik, tetapi bisa selalu melalui perkataan yang mengingatkan atau memberikan dukungan semangat.  

    Hati-hati dengan pukulan dan makian tak terkendali, yang bukannya akan menata hati, melainkan malah dapat menghancurkan hati anak-anak. Amsal 14:23 menyatakan, “Dalam tiap jerih payah ada keuntungan, tetapi kata-kata belaka mendatangkan kekurangan saja.” Hai orangtua, kendalikan diri lebih dulu sebelum mengendalikan anak-anak.

    (Wahyu Pramudya)

    Amsal Hari Ini -- ( 8 Januari 2017 )

    (C) Pdt. Wahyu 'wepe' Pramudya

    ( www.wahyupramudya.com )

    Dapatkan Aplikasi Renungan Harian "Amsal Hari Ini" di Google Play dan App Store. Gratis!

  • ZEGA376

    9 Januari 2017

    ARYO052 tulis:

    Terimakasih untuk renungannya

    Syukur kepada Allah.

  • ZEGA376

    9 Januari 2017

    Senin, 9 Januari 2017

    Bacaan Alkitab hari ini:

    Yesaya 10:5-34

    Tentang celaka yang akan menimpa Asyur

    (5) Celakalah Asyur, yang menjadi cambuk murka-Ku dan yang menjadi tongkat amarah-Ku!

    (6) Aku akan menyuruhnya terhadap bangsa yang murtad, dan Aku akan memerintahkannya melawan umat sasaran murka-Ku, untuk melakukan perampasan dan penjarahan, dan untuk menginjak-injak mereka seperti lumpur di jalan.

    (7) Tetapi dia sendiri tidak demikian maksudnya dan tidak demikian rancangan hatinya, melainkan niat hatinya ialah hendak memunahkan dan hendak melenyapkan tidak sedikit bangsa-bangsa.

    (8) Sebab ia berkata: "Bukankah panglima-panglimaku itu raja-raja semua?

    (9) Bukankah Kalno sama halnya seperti Karkemis, atau bukankah Hamat seperti Arpad, atau Samaria seperti Damsyik?

    (10) Seperti tanganku telah menyergap kerajaan-kerajaan para berhala, padahal patung-patung mereka melebihi yang di Yerusalem dan yang di Samaria,

    (11) masakan tidak akan kulakukan kepada Yerusalem dan patung-patung berhalanya, seperti yang telah kulakukan kepada Samaria dan berhala-berhalanya?

    (12) Tetapi apabila Tuhan telah menyelesaikan segala pekerjaan-Nya di gunung Sion dan di Yerusalem, maka Ia akan menghukum perbuatan ketinggian hati raja Asyur dan sikapnya yang angkuh sombong.

    (13) Sebab ia telah berkata: "Dengan kekuatan tanganku aku telah melakukannya dan dengan kebijaksanaanku, sebab aku berakal budi; aku telah meniadakan batas-batas antara bangsa, dan telah merampok persediaan-persediaan mereka, dengan perkasa aku telah menurunkan orang-orang yang duduk di atas takhta.

    (14) Seperti kepada sarang burung, demikianlah tanganku telah menjangkau kepada kekayaan bangsa-bangsa, dan seperti orang meraup telur-telur yang ditinggalkan induknya, demikianlah aku telah meraup seluruh bumi, dan tidak seekorpun yang menggerakkan sayap, yang mengangakan paruh atau yang menciap-ciap."

    (15) Adakah kapak memegahkan diri terhadap orang yang memakainya, atau gergaji membesarkan diri terhadap orang yang mempergunakannya? seolah-olah gada menggerakkan orang yang mengangkatnya, dan seolah-olah tongkat mengangkat orangnya yang bukan kayu!

    (16) Sebab itu Tuhan, TUHAN semesta alam, akan membuat orang-orangnya yang tegap menjadi kurus kering, dan segala kekayaannya akan dibakar habis, dengan api yang menyala-nyala.

    (17) Maka Terang Israel akan menjadi api, dan Allahnya, Yang Mahakudus, akan menyala-nyala dan akan membakar dan memakan habis puteri malu dan rumputnya pada satu hari juga.

    (18) Keindahan hutan Asyur dan kebun buah-buahannya akan dihabiskan-Nya, dari batangnya sampai rantingnya, sehingga akan menjadi seperti seorang sakit yang merana sampai mati;

    (19) dan sisa pohon-pohon hutannya akan dapat dihitung banyaknya, sehingga seorang anak dapat mencatatnya.

    Sisa Israel diselamatkan

    (20) Tetapi pada waktu itu sisa orang Israel dan orang yang terluput di antara kaum keturunan Yakub, tidak akan bersandar lagi kepada yang mengalahkannya, tetapi akan bersandar kepada TUHAN, Yang Mahakudus, Allah Israel, dan tetap setia.

    (21) Suatu sisa akan kembali, sisa Yakub akan bertobat di hadapan Allah yang perkasa.

    (22) Sebab sekalipun bangsamu, hai Israel, seperti pasir di laut banyaknya, namun hanya sisanya akan kembali. TUHAN telah memastikan datangnya kebinasaan dan dari situ timbul keadilan yang meluap-luap.

    (23) Sungguh, kebinasaan yang sudah pasti akan dilaksanakan di atas seluruh bumi oleh Tuhan, TUHAN semesta alam.

    (24) Sebab itu beginilah firman Tuhan, TUHAN semesta alam: "Hai umat-Ku yang diam di Sion, janganlah takut terhadap Asyur, apabila mereka memukul engkau dengan gada dan menghantam engkau dengan tongkatnya, seperti yang dilakukan Mesir dahulu.

    (25) Sebab sedikit waktu lagi amarah-Ku atasmu akan berakhir, dan murka-Ku akan menyebabkan kehancuran mereka.

    (26) TUHAN semesta alam akan mencambuk mereka dengan cemeti, seperti Ia menghajar Midian di gunung batu Oreb, dan mengayunkan tongkat-Nya ke atas laut Teberau dan mengangkatnya seperti di Mesir dahulu.

    (27) Pada waktu itu beban yang ditimpakan mereka atas bahumu akan terbuang, dan kuk yang diletakkan mereka atas tengkukmu akan lenyap."

    (28) (10-27b) Asyur telah muncul dari Rimon (10-28) dan telah datang menyerang Ayat; ia telah lewat dari Migron, dan di Mikhmas diaturnya perbekalannya.

    (29) Mereka telah menyeberang dari jurang penyeberangan, sambil berteriak: "Geba tempat permalaman kita!" Penduduk Rama gemetar, penghuni Gibea-Saul melarikan diri.

    (30) Keluarkanlah jeritanmu, hai puteri Galim! Perhatikanlah, hai Laisya! Jawablah dia, hai Anatot!

    (31) Penghuni Madmena lari jauh-jauh, penduduk Gebim pergi mengungsi.

    (32) Hari ini juga Asyur akan berhenti di Nob, mengacung-acungkan tangannya ke arah gunung puteri Sion, bukit Yerusalem.

    (33) Lihat, Tuhan, TUHAN semesta alam akan memotong dahan-dahan pohon dengan kekuatan yang menakutkan; yang tinggi-tinggi tumbuhnya akan ditebang, dan yang menjulang ke atas akan direndahkan.

    (34) Belukar rimba akan ditebas dengan kapak, dan Libanon dengan pohon-pohonnya yang hebat akan jatuh.

    ---------------------

    Renungan:

    Bahaya Kesombongan Rohani

    Bangsa Asyur adalah bangsa yang dipakai Tuhan untuk menghukum umat Israel Utara yang tidak mau bertobat dari dosa dan kesombongannya. Sayangnya, mereka tidak sadar bahwa mereka hanyalah alat di tangan Tuhan. Bila Allah tidak bermaksud memakai mereka, mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Selanjutnya, mereka menjadi sombong! Mereka mengira bahwa diri mereka hebat serta mengira bahwa patung-patung yang mereka sembah lebih hebat daripada Allah Israel! Mereka tidak sadar bahwa mereka jaya karena dipakai oleh Sang Penguasa Sejati, yaitu Allah Israel! Setelah mereka dipakai menjadi alat di tangan Allah untuk menghukum umat Allah, akan datang giliran mereka untuk dihukum oleh Allah. Tidak semestinya mereka bersikap sombong!

    Allah bisa memakai siapa saja untuk menjadi alat-Nya. Allah bisa memakai Nabi Yunus yang berani membangkang terhadap perintah Allah untuk membuat bangsa Niniwe yang jahat itu bertobat. Allah bahkan bisa memakai Yudas Iskariot, sang pengkhianat, untuk membuat rencana penebusan melalui pengorbanan Tuhan Yesus terlaksana. Pada zaman ini, Allah masih tetap bisa memakai berbagai cara (termasuk kesaksian, khotbah, pelayanan kasih, dan sebagainya) untuk membuat rencana-Nya terlaksana. Bila Anda pernah dipakai Allah untuk melaksanakan rencana-Nya, hati-hatilah agar Anda tidak jatuh ke dalam dosa kesombongan. Sadarilah bahwa Anda hanyalah alat di tangan Sang Penguasa Sejati, yaitu Allah yang Mahakuasa. Bila Allah mau memakai kita, kita harus bersyukur, bukan menjadi sombong! Apakah Anda sadar bahwa Allah bisa memakai siapa saja--termasuk Anda--untuk menjadi alat-Nya? [P]

    Yesaya 10:12

    “Tetapi apabila Tuhan telah menyelesaikan segala pekerjaan-Nya di gunung Sion dan di Yerusalem, maka Ia akan menghukum perbuatan ketinggian hati raja Asyur dan sikapnya yang angkuh sombong.”

    9 Januari 2017 diubah oleh ZEGA376

  • ZEGA376

    10 Januari 2017

    Selasa, 10 Januari 2017

    Bacaan Alkitab hari ini:

    (1) Celakalah mereka yang menentukan ketetapan-ketetapan yang tidak adil, dan mereka yang mengeluarkan keputusan-keputusan kelaliman,

    (2) untuk menghalang-halangi orang-orang lemah mendapat keadilan dan untuk merebut hak orang-orang sengsara di antara umat-Ku, supaya mereka dapat merampas milik janda-janda, dan dapat menjarah anak-anak yatim!

    (3) Apakah yang akan kamu lakukan pada hari penghukuman, dan pada waktu kebinasaan yang datang dari jauh? Kepada siapakah kamu hendak lari minta tolong, dan di manakah hendak kamu tinggalkan kekayaanmu?

    (4) Tak dapat kamu lakukan apa-apa selain dari meringkuk di antara orang-orang yang terkurung, dan tewas di antara orang-orang yang terbunuh! Sekalipun semuanya ini terjadi, murka TUHAN belum surut, dan tangan-Nya masih teracung.

    Tentang celaka yang akan menimpa Asyur

    (5) Celakalah Asyur, yang menjadi cambuk murka-Ku dan yang menjadi tongkat amarah-Ku!

    (6) Aku akan menyuruhnya terhadap bangsa yang murtad, dan Aku akan memerintahkannya melawan umat sasaran murka-Ku, untuk melakukan perampasan dan penjarahan, dan untuk menginjak-injak mereka seperti lumpur di jalan.

    (7) Tetapi dia sendiri tidak demikian maksudnya dan tidak demikian rancangan hatinya, melainkan niat hatinya ialah hendak memunahkan dan hendak melenyapkan tidak sedikit bangsa-bangsa.

    (8) Sebab ia berkata: "Bukankah panglima-panglimaku itu raja-raja semua?

    (9) Bukankah Kalno sama halnya seperti Karkemis, atau bukankah Hamat seperti Arpad, atau Samaria seperti Damsyik?

    (10) Seperti tanganku telah menyergap kerajaan-kerajaan para berhala, padahal patung-patung mereka melebihi yang di Yerusalem dan yang di Samaria,

    (11) masakan tidak akan kulakukan kepada Yerusalem dan patung-patung berhalanya, seperti yang telah kulakukan kepada Samaria dan berhala-berhalanya?

    (12) Tetapi apabila Tuhan telah menyelesaikan segala pekerjaan-Nya di gunung Sion dan di Yerusalem, maka Ia akan menghukum perbuatan ketinggian hati raja Asyur dan sikapnya yang angkuh sombong.

    (13) Sebab ia telah berkata: "Dengan kekuatan tanganku aku telah melakukannya dan dengan kebijaksanaanku, sebab aku berakal budi; aku telah meniadakan batas-batas antara bangsa, dan telah merampok persediaan-persediaan mereka, dengan perkasa aku telah menurunkan orang-orang yang duduk di atas takhta.

    (14) Seperti kepada sarang burung, demikianlah tanganku telah menjangkau kepada kekayaan bangsa-bangsa, dan seperti orang meraup telur-telur yang ditinggalkan induknya, demikianlah aku telah meraup seluruh bumi, dan tidak seekorpun yang menggerakkan sayap, yang mengangakan paruh atau yang menciap-ciap."

    (15) Adakah kapak memegahkan diri terhadap orang yang memakainya, atau gergaji membesarkan diri terhadap orang yang mempergunakannya? seolah-olah gada menggerakkan orang yang mengangkatnya, dan seolah-olah tongkat mengangkat orangnya yang bukan kayu!

    (16) Sebab itu Tuhan, TUHAN semesta alam, akan membuat orang-orangnya yang tegap menjadi kurus kering, dan segala kekayaannya akan dibakar habis, dengan api yang menyala-nyala.

    (17) Maka Terang Israel akan menjadi api, dan Allahnya, Yang Mahakudus, akan menyala-nyala dan akan membakar dan memakan habis puteri malu dan rumputnya pada satu hari juga.

    (18) Keindahan hutan Asyur dan kebun buah-buahannya akan dihabiskan-Nya, dari batangnya sampai rantingnya, sehingga akan menjadi seperti seorang sakit yang merana sampai mati;

    (19) dan sisa pohon-pohon hutannya akan dapat dihitung banyaknya, sehingga seorang anak dapat mencatatnya.

    Sisa Israel diselamatkan

    (20) Tetapi pada waktu itu sisa orang Israel dan orang yang terluput di antara kaum keturunan Yakub, tidak akan bersandar lagi kepada yang mengalahkannya, tetapi akan bersandar kepada TUHAN, Yang Mahakudus, Allah Israel, dan tetap setia.

    (21) Suatu sisa akan kembali, sisa Yakub akan bertobat di hadapan Allah yang perkasa.

    (22) Sebab sekalipun bangsamu, hai Israel, seperti pasir di laut banyaknya, namun hanya sisanya akan kembali. TUHAN telah memastikan datangnya kebinasaan dan dari situ timbul keadilan yang meluap-luap.

    (23) Sungguh, kebinasaan yang sudah pasti akan dilaksanakan di atas seluruh bumi oleh Tuhan, TUHAN semesta alam.

    (24) Sebab itu beginilah firman Tuhan, TUHAN semesta alam: "Hai umat-Ku yang diam di Sion, janganlah takut terhadap Asyur, apabila mereka memukul engkau dengan gada dan menghantam engkau dengan tongkatnya, seperti yang dilakukan Mesir dahulu.

    (25) Sebab sedikit waktu lagi amarah-Ku atasmu akan berakhir, dan murka-Ku akan menyebabkan kehancuran mereka.

    (26) TUHAN semesta alam akan mencambuk mereka dengan cemeti, seperti Ia menghajar Midian di gunung batu Oreb, dan mengayunkan tongkat-Nya ke atas laut Teberau dan mengangkatnya seperti di Mesir dahulu.

    (27) Pada waktu itu beban yang ditimpakan mereka atas bahumu akan terbuang, dan kuk yang diletakkan mereka atas tengkukmu akan lenyap."

    (28) (10-27b) Asyur telah muncul dari Rimon (10-28) dan telah datang menyerang Ayat; ia telah lewat dari Migron, dan di Mikhmas diaturnya perbekalannya.

    (29) Mereka telah menyeberang dari jurang penyeberangan, sambil berteriak: "Geba tempat permalaman kita!" Penduduk Rama gemetar, penghuni Gibea-Saul melarikan diri.

    (30) Keluarkanlah jeritanmu, hai puteri Galim! Perhatikanlah, hai Laisya! Jawablah dia, hai Anatot!

    (31) Penghuni Madmena lari jauh-jauh, penduduk Gebim pergi mengungsi.

    (32) Hari ini juga Asyur akan berhenti di Nob, mengacung-acungkan tangannya ke arah gunung puteri Sion, bukit Yerusalem.

    (33) Lihat, Tuhan, TUHAN semesta alam akan memotong dahan-dahan pohon dengan kekuatan yang menakutkan; yang tinggi-tinggi tumbuhnya akan ditebang, dan yang menjulang ke atas akan direndahkan.

    (34) Belukar rimba akan ditebas dengan kapak, dan Libanon dengan pohon-pohonnya yang hebat akan jatuh.

    Yesaya 10:5-34

    Renungan:

    Kehadiran Mesias Menyelesaikan Masalah

    Perhatikan bahwa Tunas dari tunggul Isai (11:1) menunjuk kepada Keturunan Daud, yaitu Yesus Kristus, Sang Mesias itu. Perlu dipahami bahwa nubuat tentang Sang Mesias dalam bacaan hari ini di satu pihak merupakan jawaban bagi permasalahan aktual (masalah yang saat itu muncul) dan di pihak lain merupakan sumber pengharapan tentang hal-hal yang masih belum terwujud. Di satu sisi, bukankah hikmat dan pengertian, nasihat dan keperkasaan, pengenalan dan takut akan Tuhan (11:2) merupakan hal-hal yang amat dibutuhkan oleh umat Tuhan pada zaman dulu maupun pada masa kini? Bukankah umat Tuhan memerlukan pemimpin yang takut akan TUHAN, yang menghakimi dengan adil dan jujur, serta yang benar dan setia (11:3-5)? Di sisi lain, keadaan damai dan aman yang digambarkan dalam 11:6-9 mengingatkan kita kepada Taman Eden (Kejadian 2) dan jelas merupakan pengharapan yang belum terwujud sampai saat ini.

    Nama-nama tempat yang disebut dalam 11:11 bukanlah dimaksud sebagai penyebutan lengkap, melainkan ungkapan untuk menunjukkan bahwa sisa umat Allah itu kembali atau dikumpulkan dari berbagai arah (Asyur dari arah Timur Laut; Mesir, Patros, Etiopia dari arah Barat Daya; Elam dan Sinear dari arah Tenggara; Hamat dari arah Utara; dan pulau-pulau di laut dari arah Barat), sehingga tak perlu dibedakan dengan kembalinya orang-orang Yehuda dari empat penjuru bumi (11:12). Kembalinya umat Allah dari berbagai penjuru bumi ini terjadi pada tahun 1948 dan menghasilkan berdirinya negara Israel, tetapi kita masih mengharapkan bersatunya umat Allah dari segala suku dan bahasa yang akan terjadi saat Tuhan Yesus datang kedua kali [P]

    Yesaya 12:1

    Pada waktu itu engkau akan berkata: “Aku mau bersyukur kepada-Mu, ya TUHAN, karena sungguhpun Engkau telah murka terhadap aku: tetapi murka-Mu telah surut dan Engkau menghibur aku.”

    10 Januari 2017 diubah oleh ZEGA376

  • ZEGA376

    11 Januari 2017

    Rabu, 11 Januari 2017

    Bacaan Alkitab hari ini:

    Ucapan ilahi terhadap Babel

    (1) Ucapan ilahi terhadap Babel yang dinyatakan kepada Yesaya bin Amos.

    (2) Naikkanlah panji-panji di atas gunung yang gundul, berserulah terhadap mereka dengan suara nyaring; lambaikanlah tangan supaya mereka masuk ke pintu-pintu gerbang para bangsawan!

    (3) Aku ini telah memerintahkan orang-orang yang Kukuduskan, telah memanggil orang-orang perkasa-Ku untuk melaksanakan hukuman murka-Ku, orang-orang-Ku yang beria-ria dan bangga.

    (4) Ada suara keramaian di atas gunung-gunung, seperti suara kumpulan orang yang besar jumlahnya! Suara kegaduhan dari kerajaan-kerajaan, dari bangsa-bangsa yang berkumpul! TUHAN semesta alam sedang memeriksa pasukan perang.

    (5) Mereka datang dari negeri yang jauh, ya dari ujung langit, yaitu TUHAN serta yang melaksanakan amarah-Nya untuk merusakkan seluruh bumi.

    (6) Merataplah, sebab hari TUHAN sudah dekat, datangnya sebagai pemusnahan dari Yang Mahakuasa.

    (7) Sebab itu semua tangan akan menjadi lemah lesu, setiap hati manusia akan menjadi tawar,

    (8) dan mereka akan terkejut. Sakit mulas dan sakit beranak akan menyerang mereka, mereka akan menggeliat kesakitan seperti perempuan yang melahirkan. Mereka akan berpandang-pandangan dengan tercengang-cengang, muka mereka seperti orang yang demam.

    (9) Sungguh, hari TUHAN datang dengan kebengisan, dengan gemas dan dengan murka yang menyala-nyala, untuk membuat bumi menjadi sunyi sepi dan untuk memunahkan dari padanya orang-orang yang berdosa.

    (10) Sebab bintang-bintang dan gugusan-gugusannya di langit tidak akan memancarkan cahayanya; matahari akan menjadi gelap pada waktu terbit, dan bulan tidak akan memancarkan sinarnya.

    (11) Kepada dunia akan Kubalaskan kejahatannya, dan kepada orang-orang fasik kesalahan mereka; kesombongan orang-orang pemberani akan Kuhentikan, dan kecongkakan orang-orang yang gagah akan Kupatahkan.

    (12) Aku akan membuat orang lebih jarang dari pada emas tua, dan manusia lebih jarang dari pada emas Ofir.

    (13) Sebab itu Aku akan membuat langit gemetar, dan bumipun akan bergoncang dari tempatnya, pada waktu amarah TUHAN semesta alam, dan pada hari murka-Nya yang menyala-nyala.

    (14) Seperti kijang yang dikejar-kejar dan seperti domba yang tidak digembalakan, demikianlah mereka akan berpaling, masing-masing kepada bangsanya, dan melarikan diri, masing-masing ke negerinya.

    (15) Setiap orang yang didapati akan ditikam, dan setiap orang yang tertangkap akan rebah mati oleh pedang.

    (16) Bayi-bayi mereka akan diremukkan di depan mata mereka, rumah-rumah mereka akan dirampoki, dan isteri-isteri mereka akan ditiduri.

    (17) Lihat, Aku menggerakkan orang Madai melawan mereka, orang-orang yang tidak menghiraukan perak dan tidak suka kepada emas.

    (18) Panah-panah mereka akan menembus orang-orang muda; mereka tidak akan sayang kepada buah kandungan, dan mereka tidak menaruh kasihan kepada anak-anak.

    (19) Dan Babel, yang permai di antara kerajaan-kerajaan, perhiasan orang Kasdim yang megah, akan sama seperti Sodom dan Gomora pada waktu Allah menunggangbalikkannya:

    (20) tidak ada penduduk untuk seterusnya, dan tidak ada penghuni turun-temurun; orang Arab tidak akan berkemah di sana, dan gembala-gembala tidak akan membiarkan hewannya berbaring di sana;

    (21) tetapi yang akan berbaring di sana ialah binatang gurun, dan rumah-rumah mereka akan penuh dengan burung hantu; burung-burung unta akan diam di sana, dan jin-jin akan melompat-lompat;

    (22) anjing-anjing hutan akan menyalak di dalam puri-purinya, dan serigala-serigala di dalam istana-istana kesenangan. Waktunya akan datang segera, dan usianya tidak akan diperpanjang.

    Yesaya 13

    Renungan:

    Penguasa yang Sesungguhnya.

    Kitab Yesaya memuat berbagai penghukuman Tuhan, bukan hanya terhadap bangsa Israel--Israel Utara maupun Israel Selatan-melainkan juga terhadap bangsa-bangsa lain, termasuk bangsa Asyur dan Babel. Tuhan memakai bangsa Asyur untuk menghukum bangsa Israel (Kerajaan Utara), dan bangsa Babel Tuhan pakai untuk menghukum bangsa Asyur dan Yehuda (Israel Selatan). Bangsa Babel kemudian ditaklukkan oleh bangsa Media-Persia (orang Madai, 13:17). Yang menarik berita penghukuman bangsa asing itu tidak ditujukan kepada bangsa itu sendiri, melainkan kepada bangsa Yehuda. Mengapa Tuhan menyampaikan berita tentang penghukuman bangsa-bangsa asing--yang notabene adalah musuh bangsa Israel--kepada bangsa Israel? Pertama, Tuhan menginginkan agar umat Allah tidak merasa takut terhadap bangsa-bangsa asing itu dan tidak mencari bantuan kepada bangsa lain saat menghadapi ancaman. Kedua, Tuhan menginginkan agar umat Allah tetap mempercayai Allah--Sang Penguasa yang Sesungguhnya--dalam menghadapi ancaman bahaya dari bangsa apa pun.

    Umat Allah pada masa kini pun kadang-kadang dicekam ketakutan ketika menghadapi ancaman bahaya dari kelompok-kelompok ekstrim yang bisa melakukan segala cara untuk mengancam dan menyerang umat Allah. Saat menghadapi ancaman, apakah Anda masih bisa percaya bahwa Allah adalah Sang Penguasa yang Sesungguhnya? Saat berkembang berbagai rumor tentang kemungkinan terjadinya kerusuhan, apakah Anda masih dapat hidup tenang karena mempercayai bahwa tidak ada sesuatu pun di dunia ini yang dapat terjadi tanpa izin Allah? [P]

    Yesaya 13:17

    Lihat, Aku menggerakkan orang Madai melawan mereka, orang-orang yang tidak menghiraukan perak dan tidak suka kepada emas.”

  • ZEGA376

    11 Januari 2017

    Rabu, 11 Januari 2017

    Baca: Roma 8:28-30

    8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

    8:29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.

    8:30 Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.

    Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974

    Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. —Roma 8:28

    Bekerja Bersama

    Untuk makan malam, istri saya memasak daging panggang yang sangat lezat. Ia menyiapkan daging sapi mentah, irisan kentang, ubi manis, seledri, jamur, wortel, dan bawang, lalu memasukkan semuanya ke dalam panci slow cooker. Sekitar enam atau tujuh jam kemudian, merebaklah aroma sedap di dalam rumah, dan suapan pertama saat menyantap masakan itu memberi saya kenikmatan tersendiri. Saya selalu senang menunggu sampai semua rasa dari bahan di dalam panci itu berpadu dan menciptakan sebuah masakan yang mustahil ada jika bahan-bahan itu dimasak secara terpisah.

    Ketika Paulus menggunakan frasa “turut bekerja” dalam konteks penderitaan, ia menggunakan kata yang kemudian berkembang menjadi kata “sinergi”. Ia menulis, “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah” (Rm. 8:28). Paulus ingin jemaat di Roma untuk mengetahui bahwa Allah, yang tidak menyebabkan penderitaan mereka, akan membuat segala situasi yang mereka alami bekerja sama dengan rencana ilahi-Nya—demi kebaikan mereka. Kebaikan yang disebut Paulus bukanlah berkat sementara seperti kesehatan, kekayaan, kemasyhuran, atau kesuksesan, melainkan “menjadi serupa dengan gambaran Anak [Allah]” (ay.29).

    Kiranya kita sabar menanti dengan penuh keyakinan karena Bapa Surgawi sedang mengolah semua penderitaan, kesusahan, dan kejahatan yang ada, agar semua itu turut bekerja demi kemuliaan-Nya dan kebaikan kita. Dia ingin menjadikan kita serupa dengan Yesus. —Marvin Williams

    Dari ayat-ayat 2 Korintus 12:9, Filipi 1:6, dan 1 Petrus 5:10, dorongan apa yang bisa menolongmu dalam menghadapi masa-masa sulit?

    Pedoman Hidup Baru:

    Oleh Marvin Williams

    Menantikan Tuhan sering menghasilkan pertumbuhan yang lebih besar daripada jawaban atau hasil yang kita inginkan.

    Wawasan

    “Segala sesuatu” (Rm. 8:28) merupakan frasa yang mencakup seluruh peristiwa kehidupan yang terlihat baik dan juga buruk. Dasar pemikirannya adalah adanya interaksi dinamis antara yang baik dan yang buruk sehingga membuahkan hasil yang diinginkan, meskipun hasil positif yang diharapkan belumlah terlihat. Jika kita membayangkan bahwa Pribadi yang dipakukan di kayu salib itu mati dengan sengsara, mungkin kita bertanya-tanya adakah sesuatu yang baik dihasilkan dari peristiwa itu. Namun, jika kita memahami bahwa Pribadi itu adalah Yesus Kristus yang menebus dosa-dosa mereka yang mengasihi-Nya, kita dapat melihat bahwa Allah turut bekerja dalam peristiwa yang mengerikan itu untuk mendatangkan kebaikan. Allah berkarya demi “kebaikan” para pengikut Yesus Kristus yang sejati. Mereka menunjukkan kemurnian iman mereka ketika mereka mengasihi Pribadi yang terlebih dahulu mengasihi mereka (1Yoh. 4:19). —Dennis Fisher

    Bacaan Alkitab Setahun: Kejadian 27-28; Matius 8:18-34

  • ZEGA376

    11 Januari 2017

    SIAGA TERHADAP DOSA

    [[Hai anakku, jikalau orang berdosa hendak membujuk engkau, janganlah engkau menurut.]] (Amsal 1:10)

    Tiga orang pria bertemu untuk berbagi pergumulan mereka. Pria pertama berkata, “Saya mudah tergoda untuk berselingkuh.” Pria yang kedua berkata, “Bagi saya, godaan selingkuh tidak sulit diatasi. Tapi, saya mudah sekali kalap kalau sudah soal uang.” Pria ketiga terus berdiam diri. Dua orang rekannya mendesaknya, “Apa yang menjadi pergumulan seriusmu sebagai seorang pria?” Akhirnya, pria itu menjawab, “Saya tidak pernah tergoda karena selama ini saya yang menggoda orang lain untuk berdosa.”

    “Hai anakku, jikalau orang berdosa hendak membujuk engkau, janganlah engkau menurut” (Amsal 1:10). Amsal ini menegaskan bahwa hidup kita tidak steril dari godaan untuk berbuat dosa. Godaan ini mungkin saja berasal dari lingkungan di sekitar kita: teman teman di tempat pekerjaan atau di mana pun kita berada. Tergoda itu wajar, tetapi berbuat dosa adalah pilihan kita. Martin Luther pernah mengungkapkannya demikian, “Saya tak bisa melarang burung terbang di atas kepala saya. Namun, saya bisa melarang burung yang hendak membuat sarang di atas kepala saya.”

    Selalu ada jarak antara godaan dan dosa. Jarak itu adalah respons kita. Pada akhirnya, respons kita itulah yang menentukan apakah godaan itu akan membawa kita jatuh ke dalam dosa, atau sebaliknya, berkemenangan atas dosa. Godaan dosa selalu ada di depan mata. Mari kita siaga!

    (Wahyu Pramudya)

    Amsal Hari Ini -- ( 11 Januari 2017 )

    (C) Pdt. Wahyu 'wepe' Pramudya

    ( www.wahyupramudya.com )

    Dapatkan Aplikasi Renungan Harian "Amsal Hari Ini" di Google Play dan App Store. Gratis!

  • ZEGA376

    12 Januari 2017

    Kamis, 12 Januari 2017

    Bacaan Alkitab hari ini:

    Ejekan tentang raja Babel

    (1) Sebab TUHAN akan menyayangi Yakub dan akan memilih Israel sekali lagi dan akan membiarkan mereka tinggal di tanah mereka, maka orang asing akan menggabungkan diri kepada mereka dan akan berpadu dengan kaum keturunan Yakub.

    (2) Bangsa-bangsa lain akan mengantar Israel pulang ke tempatnya, lalu kaum Israel akan memiliki bangsa-bangsa itu di tanah TUHAN sebagai hamba-hamba lelaki dan hamba-hamba perempuan. Demikianlah mereka akan menawan orang-orang yang menawan mereka dan akan berkuasa atas para penindas mereka.

    (3) Maka pada hari TUHAN mengakhiri kesakitan dan kegelisahanmu dan kerja paksa yang berat yang dipaksakan kepadamu,

    (4) maka engkau akan memperdengarkan ejekan ini tentang raja Babel, dan berkata: "Wah, sudah berakhir si penindas sudah berakhir orang lalim!

    (5) TUHAN telah mematahkan tongkat orang-orang fasik, gada orang-orang yang memerintah,

    (6) yang memukul bangsa-bangsa dengan gemas, dengan pukulan yang tidak putus-putusnya; yang menginjak-injak bangsa-bangsa dalam murka dengan tiada henti-hentinya.

    (7) Segenap bumi sudah aman dan tenteram; orang bergembira dengan sorak-sorai.

    (8) Juga pohon-pohon sanobar dan pohon-pohon aras di Libanon bersukacita karena kejatuhanmu, katanya: 'Dari sejak engkau rebah terbaring, tidak ada lagi orang yang naik untuk menebang kami!'

    (9) Dunia orang mati yang di bawah gemetar untuk menyongsong kedatanganmu, dijagakannya arwah-arwah bagimu, yaitu semua bekas pemimpin di bumi; semua bekas raja bangsa-bangsa dibangunkannya dari takhta mereka.

    (10) Sekaliannya mereka mulai berbicara dan berkata kepadamu: 'Engkau juga telah menjadi lemah seperti kami, sudah menjadi sama seperti kami!'

    (11) Ke dunia orang mati sudah diturunkan kemegahanmu dan bunyi gambus-gambusmu; ulat-ulat dibentangkan sebagai lapik tidurmu, dan cacing-cacing sebagai selimutmu."

    (12) "Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!

    (13) Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara.

    (14) Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi!

    (15) Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam di liang kubur.

    (16) Orang-orang yang melihat engkau akan memperhatikan dan mengamat-amati engkau, katanya: Inikah dia yang telah membuat bumi gemetar, dan yang telah membuat kerajaan-kerajaan bergoncang,

    (17) yang telah membuat dunia seperti padang gurun, dan menghancurkan kota-kotanya, yang tidak melepaskan orang-orangnya yang terkurung pulang ke rumah?

    (18) Semua bekas raja bangsa-bangsa berbaring dalam kemuliaan, masing-masing dalam rumah kuburnya.

    (19) Tetapi engkau ini telah terlempar, jauh dari kuburmu, seperti taruk yang jijik, ditutupi dengan mayat orang-orang yang tertikam oleh pedang dan jatuh tercampak ke batu-batu liang kubur seperti bangkai yang terinjak-injak.

    (20) Engkau tidak akan bersama-sama dengan raja-raja itu di dalam kubur, sebab engkau telah merusak negerimu dan membunuh rakyatmu. Anak cucu orang yang berbuat jahat tidak akan disebut-sebut untuk selama-lamanya.

    (21) Dirikanlah bagi anak-anaknya tempat pembantaian, oleh karena kesalahan nenek moyang mereka, supaya mereka jangan bangun dan menduduki bumi dan memenuhi dunia dengan kota-kota."

    (22) "Aku akan bangkit melawan mereka," demikianlah firman TUHAN semesta alam, "Aku akan melenyapkan nama Babel dan sisanya, anak cucu dan anak cicitnya," demikianlah firman TUHAN.

    (23) "Aku akan membuat Babel menjadi milik landak dan menjadi air rawa-rawa, dan kota itu akan Kusapu bersih dan Kupunahkan," demikianlah firman TUHAN semesta alam.

    Ucapan ilahi terhadap Asyur

    (24) TUHAN semesta alam telah bersumpah, firman-Nya: "Sesungguhnya seperti yang Kumaksud, demikianlah akan terjadi, dan seperti yang Kurancang, demikianlah akan terlaksana:

    (25) Aku akan membinasakan orang Asyur dalam negeri-Ku dan menginjak-injak mereka di atas gunung-Ku; kuk yang diletakkan mereka atas umat-Ku akan terbuang dan demikian juga beban yang ditimpakan mereka atas bahunya."

    (26) Itulah rancangan yang telah dibuat mengenai seluruh bumi, dan itulah tangan yang teracung terhadap segala bangsa.

    (27) TUHAN semesta alam telah merancang, siapakah yang dapat menggagalkannya? Tangan-Nya telah teracung, siapakah yang dapat membuatnya ditarik kembali?

    Ucapan ilahi terhadap Filistea

    (28) Dalam tahun matinya raja Ahas datanglah ucapan ilahi ini:

    (29) Janganlah bersukaria, hai segenap Filistea, karena walaupun gada orang yang memukul engkau sudah patah, tetapi dari keturunan ular itu akan keluar ular beludak, dan anaknya akan menjadi ular naga terbang.

    (30) Yang paling hina dari umat-Ku akan mendapat makanan dan orang-orang miskin akan diam dengan tenteram, tetapi keturunanmu akan Kumatikan dengan kelaparan, dan sisa-sisamu akan Kubunuh.

    (31) Merataplah, hai pintu gerbang! Berteriaklah, hai kota! Gemetarlah, hai segenap Filistea! Sebab di sebelah utara sudah mengepul asap perang, dan barisan musuh maju tanpa ada yang mundur.

    (32) Dan apakah jawab yang akan diberi kepada utusan-utusan bangsa itu? "TUHAN yang meletakkan dasar Sion, dan di sanalah orang-orang yang sengsara dari umat-Nya mendapat perlindungan."

    Yesaya 14

    Tuhan Mengasihi Umat-Nya

    Saat mengalami malapetaka, kita mudah tergoda untuk beranggapan bahwa Tuhan tidak mengasihi kita atau bahwa kasih Tuhan terhadap orang yang tidak mengenal Allah lebih besar daripada terhadap kita yang percaya kepada-Nya. Hal ini juga bisa dirasakan oleh umat Allah pada masa Perjanjian Lama, khususnya saat mereka ditaklukkan oleh bangsa-bangsa asing. Akan tetapi, kita harus menyadari bahwa cara pandang Allah berbeda dengan cara pandang kita. Kita hanya melihat dalam jangka pendek, tetapi Allah melihat dalam jangka panjang. Dalam jangka pendek, kesuksesan orang yang tidak mengenal Allah kadang-kadang menakjubkan. Akan tetapi, dalam jangka panjang, mereka yang berlaku ja-hat akan menerima hukuman. Dalam jangka pendek, tak jarang umat Tuhan mengalami kekalahan dan penindasan. Akan tetapi, dalam jangka panjang, Tuhan sedang membentuk umat-Nya agar menjadi manusia yang lebih baik. Tak mengherankan bahwa berita penghukuman terhadap umat-Nya disertai oleh berita pemulihan, sedangkan berita penghukuman terhadap orang yang tidak mengenal Allah tidak memiliki kelanjutan.

    Umat Allah yang hidup dalam sebuah negara sebagai kelompok minoritas tak jarang mengalami diskriminasi dan bahkan mengalami penganiayaan. Dalam keadaan semacam itu, janganlah Anda menyalahkan Tuhan! Yakinilah bahwa Tuhan senantiasa mengasihi umat-Nya! Tuhan kadang-kadang mengizinkan datangnya penderitaan sebagai hukuman atau peringatan, tetapi Tuhan pasti menyediakan jalan keluar. Bisakah Anda memakai cara pandang Allah dan bersyukur saat menghadapi penderitaan? [P]

    Yesaya 14:1

    “Sebab TUHAN akan menyayangi Yakub dan akan memilih Israel sekali lagi dan akan membiarkan mereka tinggal di tanah mereka, maka orang asing akan menggabungkan diri kepada mereka dan akan berpadu dengan kaum keturunan Yakub.”

476 – 500 dari 1493    Ke halaman:  Sebelumnya  1 ... 19  20  21 ... 60  Selanjutnya Kirim tanggapan