Pendalaman Alkitab Online
-
9 Januari 2019
ZEGA376 tulis:
*The Rocky Ground Faith*
Lukas 8:13
.....DOA
_Bapa, mampukan aku untuk bertahan di dalam iman saat menghadapi himpitan masalah, yang membawaku melihat mujizat besar yang Engkau lalukan. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin._
Tq bro..Amin🙏
10 Januari 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
10 Januari 2019
*KITA SUNGGUH BERHARGA*
Baca: Mazmur 8:1-10
_*Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat. (Mazmur 8:6)*_
Orang-orang tertentu menganggap bahwa harga diri mereka ditentukan oleh apa yang mereka miliki, sehingga mereka memakai barang yang bermerek, makan makanan yang mahal, naik kendaraan yang mahal, dan tinggal di rumah yang mewah. Ketika mereka tidak sanggup menggapainya, mereka merasa menjadi orang-orang yang tidak berharga.
Daud memuji Tuhan pencipta yang mulia dan agung ketika ia melihat hasil karya Tuhan yang luar biasa yaitu langit, bulan dan bintang-bintang. Daud menjadi merasa begitu kecil dan hina sehingga menyebut dirinya, manusia, dengan “apa” dan bukan “siapa”, seperti sebutan sebuah benda. Daud bahkan dalam keberadaannya merasa tidak layak untuk diingat dan diindahkan oleh Tuhan. Tetapi Daud tidak berhenti pada perasaan yang kecil dan hina karena ia menemukan bahwa Tuhan membuat manusia hampir sama seperti Allah. Dia memahkotai manusia dengan kemuliaan dan hormat, bahkan membuat manusia berkuasa atas segala buatan tangan-Nya. Manusia begitu berharga di hadapan Tuhan karena telah diciptakan dengan baik, diberi karunia-karunia dan kepercayaan.
Di sekitar kita, ada orang-orang yang begitu rendah diri, merasa kurang berharga dan tidak puas dengan dirinya. Mereka begitu haus akan perhatian, pujian, dan penghargaan dan mencarinya dengan apa yang mereka lakukan dan miliki (harta dan kuasa). Marilah kita menyampaikan pemahaman yang benar bahwa Tuhan, Sang pencipta, sungguh mengasihi dan menghargai mereka apa adanya karena mereka sungguh berharga di mata-Nya.
*KASIH DAN KEMATIAN-NYA BAGI KITA ADALAH BUKTI NYATA BAHWA KITA BEGITU BERHARGA DIMATA-NYA*
-
10 Januari 2019
ZEGA376 tulis:
*KITA SUNGGUH BERHARGA*
Baca: Mazmur 8:1-10
...*KASIH DAN KEMATIAN-NYA BAGI KITA ADALAH BUKTI NYATA BAHWA KITA BEGITU BERHARGA DIMATA-NYA*
Tq bro.. 👍
10 Januari 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
10 Januari 2019
ZEGA376 tulis:
*KITA SUNGGUH BERHARGA*
Baca: Mazmur 8:1-10
....*KASIH DAN KEMATIAN-NYA BAGI KITA ADALAH BUKTI NYATA BAHWA KITA BEGITU BERHARGA DIMATA-NYA*
🙏🙏 thank you
10 Januari 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
12 Januari 2019
*Annapurna*
Matius 16:24-27
Pernahkah Anda mendengar mengenai pegunungan Annapurna? Pegunungan ini terletak di sebelah utara negara Nepal. Nama Annapurna sendiri memiliki arti "penuh makanan". Pegunungan ini memiliki lebih dari 30 puncak yang tinggi. Puncak yang paling rendah memiliki tinggi lebih dari 6.000 meter di atas permukaan laut, sedangkan puncak tertingginya mencapai 8.091 meter di atas permukaan laut. Puncak tertinggi Annapurna menduduki peringkat kesepuluh dari gunung tertinggi di dunia.
Pegunungan Annapurna terhitung sebagai salah satu pegunungan paling berbahaya untuk didaki. Sampai Maret 2012 tercatat ada 191 pendaki yang berhasil mencapai puncak Annapurna yang tertinggi, dan 61 di antaranya mengalami kecelakaan fatal, 52 orang meninggal dan sisanya terluka parah. Persentase kecelakaan yang terjadi di pegunungan ini jauh lebih banyak dibandingkan kecelakaan yang terjadi pada pegunungan dengan tinggi 8.000 meter lainnya di seluruh dunia. Fakta berbahayanya pegunungan ini semakin nyata ketika pada Oktober tahun 2014 terjadi badai dan longsor salju yang sangay dahsyat, yang membunuh 43 orang dan melukai 175 orang. Kejadian ini merupakan bencana alam terburuk di Nepal, terutama bagi para pendaki gunung.
Sangat aneh jika melihat cukup banyak kecelakaan yang terjadi ketika mendaki gunung yang berbahaya, namun tetap saja banyak orang yang senang melakukan pendakian. Semua itu dilakukan mereka entah karena hobi atau karena mereka ingin mengejar rasa bangga karena telah berhasil menaklukkan puncak gunung yang tinggi walaupun memiliki risiko tinggi, atau mungkin juga untuk sebuah prestasi. Namun, sisi positifnya bisa menjadi dorongan bagi kita, yakni tekad untuk mencapai puncak. Sebagai orang percaya, kita juga harus seperti para pendaki gunung yang memiliki tekad yang kuat untuk mencapai puncak kehidupan kita. Puncak kehidupan kita adalah tetap beriman kepada Yesus sampai ajal menjemput. Kita tahu bahwa mengikut Yesus berarti juga harus memikul salib. Mungkin salib yang harus kita pikul adalah dalam bentuk dikucilkan atau dibenci oleh keluarga sendiri, atau mengalami kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh pasangan hidup kita. Mungkin juga pasangan hidup kita tidak memiliki kasih dan perhatian yang sungguh, bersikap masa bodoh, yang membuat kita sakit hati. Apa pun yang kita alami, tetaplah mendaki, pendakian kita tidak boleh terhenti. Kebahagian sejati hanya diperoleh ketika kita tetap mengikut Yesus sepanjang kehidupan kita sampai kita menemui ajal. Terlebih lagi ketika kita bisa membawa pasangan hidup kita untuk tetap beriman kepada Tuhan. Harta tidak bisa menggantikannya, demikian juga dengan jabatan. Oleh sebab itu, tetaplah beriman kepadaNya apa pun risikonya, sehingga ketika ajal menjemput, kita bisa dikatakan sebagai orang yang sudah mencapai puncak kehidupan.
DOA
Tuhan, apa pun yang dunia perbuat terhadapku oleh karena imanku kepadaMu, aku tidak akan berpaling dari padaMu. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
-
12 Januari 2019
🙏🙏 Thx u
-
12 Januari 2019
AYUSARI311 tulis:
🙏🙏 Thx u
Wah, sudah baca duluan, saya telat😫😬
-
12 Januari 2019
ZEGA376 tulis:
*Annapurna*
Matius 16:24-27
....DOA
Tuhan, apa pun yang dunia perbuat terhadapku oleh karena imanku kepadaMu, aku tidak akan berpaling dari padaMu. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
Tq bro👍
12 Januari 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
12 Januari 2019
ERASMUS887 tulis:
Wah, sudah baca duluan, saya telat😫😬
😅✌️ tenang mas ngga lagi balapan 😁
-
12 Januari 2019
AYUSARI311 tulis:
😅✌️ tenang mas ngga lagi balapan 😁
Haha..😁😂
-
13 Januari 2019
Balapan dlm iman, lasih n pengharapan gpp lho ya.. hahahaha..
Atau balapan smackqueen yackqueen mengenal DIA sangat dianjurkan...
-
13 Januari 2019
*Meneladani Iman Perwira Romawi*
Lukas 7:1-10
Semasa pelayananNya di bumi, Yesus sangat jaranh melayani orang asing di luar bangsa Israel. Hanya beberapa kali pelayanan Yesus terhadap orang-orang non-Yahudi dicatat di dalam Alkitab Perjanjian Baru. Hal ini terjadi karena Yesus memfokuskan pelayananNya kepada bangsaNya sendiri, bangsa Israel, umat pilihan Tuhan. Pelayanan secara masif kepada bangsa-bangsa lain di luar bangsa Israel, baru terjadi setelah kebangkitan dan kenaikanNya ke Sorga, melalui murid-muridNya. Hal ini sesuai dengan perintah Yesus sendiri kepada murid-muridNya tersebut agar memberitakan Kabar Baik kepada segala bangsa di dunia, bukan hanya kepada bangsa Israel (Mat 28:19-20; Mrk 16:15-16).
Karena pelayanan Yesus kepada orang-orang asing di luar bangsa Israel sangat jarang, maka menjadi menarik untuk dipelajari. Salah satunya adalah pelayananNya kepada seorang perwira Romawi yang bertugas di kota Kapernaum, Galilea. Perwira ini datang kepada Yesus melalui tua-tua Yahudi. Tua-tua tersebut bersedia menolongnya sebab perwira ini adalah orang yang baik, terbukti ia membantu pendirian rumah ibadah orang Yahudi, meskipun belum tentu ia seorang penganut agama Yahudi atau proselit. Perwira ini mempunyai seorang hamba yang sedang sakit keras. Dan dia memohon agar Yesus datang untuk menyembuhkannya. Yesus bersedia menyembuhkan hamba perwira ini. Tetapi, ketika Yesus sudah dekat ke rumah perwira itu, ia mengutus sahabat-sahabatnya kepada Yesus untuk mengatakan bahwa ia tidak layak menerima Yesus di rumahnya. Jadi dia memohon agar Yesus mengucapkan sepatah kata saja agar hambanya itu sembuh.
Ini adalah iman yang luar biasa. Perwira ini belum mengenal Yesus secara pribadi, bahkan ia belum pernah bertemu sama sekali denganNya. Namun ia mempunyai keyakinan yang sangat besar bahwa Yesus mampu menyembuhkan penyakit hambanya. Karena imannya yang besar itulah hambanya sembuh seketika. Bukan hanya itu, Yesus juga memuji iman perwira tersebut. Bahkan, Yesus berkata bahwa iman sebesar itu belum pernah Ia temui, bahkan di antara orang Israel sekalipun! Yesus sangat tertarik dengan iman orang-orang yang datang kepadaNya.
Iman! Itulah yang kita butuhkan ketika meminta pertolongan kepada Tuhan, sebab imanlah yang menarik kuasa Tuhan untuk bekerja di dalam diri kita. Seringkali kita tidak mengalami mujizat dan pertolongan Tuhan bukan karena Tuhan tidak peduli pada kita, atau tidak mendengar doa-doa kita, tetapi karena kita tidak punya cukup iman, kita kurang percaya kepadaNya. Untuk itu, dalam doa-doa kita kepada Tuhan, sudah seharusnya kita "menyalakan" iman kita. Apa pun yang sedang kita gumuli saat ini, mintalah campur tangan Tuhan dalam hidup kita. Mintalah dengan iman, dengan penuh keyakinan.
DOA
Bapa sorgawi, aku tahu terkadang aku kurang percaya kepadaMu. Ajar aku untuk terus memercayaiMu. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
-
13 Januari 2019
ZEGA376 tulis:
Balapan dlm iman, lasih n pengharapan gpp lho ya.. hahahaha..
Atau balapan smackqueen yackqueen mengenal DIA sangat dianjurkan...
👍
-
13 Januari 2019
ZEGA376 tulis:
*Meneladani Iman Perwira Romawi*
Lukas 7:1-10
....Bapa sorgawi, aku tahu terkadang aku kurang percaya kepadaMu. Ajar aku untuk terus memercayaiMu. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
Amin🙏
13 Januari 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
13 Januari 2019
Amin
-
13 Januari 2019
🙏🙏 thank you
-
14 Januari 2019
*This Is My Story, This Is My Song*
Keluaran 16:10
Apakah yang terbayang di dalam pikiran kita ketika kita harus melewati sebuah padang gurun di mana kita tidak tahu berapa lama kita harus menjelajahinya sebelum kita samapai ke tempat yang kita tuju? Terlebih lagi ketika imajinasi kita dipenuhi dengan janji tentang sebuah kota yang berlimpah susu dan madu. Kekecewaan, rasa frustrasi, dan berbagai keluhan akan muncul karena padang gurun menjadi tempat tersulit untuk bertahan hidup. Demikianlah bangsa Israel melihat padang gurun menjadi Tanah Kusir, maka bersungutlah mereka dan berkata, "Ah, kalau kami mati tadinya di tanah Mesir oleh tangan TUHAN, ketika kami duduk menghadapi kuali berisi daging dan makan roti sampai kenyang! Sebab kamu membawa kami keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan."
Secara logika kita dapat mengerti rasa frustrasi yang muncul di tengah bangsa Israel ketika diperhadapkan pada situasi padang gurun. Namun, jika kita melihat ke belakang tentang sejarah kehebatan Tuhan yang membawa mereka keluar dari negeri Mesir dan bagaimana mereka baru saja menyeberangi Laut Merah, maka sungut-sungut mereka menjadi hal yang paling bodoh yang mewakili kebebalan mereka di hadapan Tuhan, karena mereka tidak mampu menarik sebuah garis penghubung antara kehebatan kuasa Tuhan dan permasalahan di hadapan mereka. Demikianlah situasi ini memberikan pembelajaran rohani tentang cara pandang kita ketika diperhadapkan pada situasi padang gurun kehidupan. Kita harus memiliki cara pandang yang melihat setiap pergumulan dan persoalan hidup sebagai sebuah fakta kehidupan, namun juga kebesaran dan kekuasaan Tuhan sebagai sebuah realita kehidupan.
Tuhan tidak akan pernah membiarkan padang gurun kehidupan kita menjadi Tanah Kusir. Realita kebaikan, kasih, dan kesetiaanNya, serta pemeliharaanNya akan mengantar kita dengan tenteram melewati lembah kekelaman sampai akhirnya kita dapat bernyanyi, dan berkata, "This is my story, this is my song, praising my Savior all the day long." Lirik dari sebuah lagu yang diciptakan oleh Fanny Crosby yang mengalami kebutaan pada usia 6 minggu dan juga kehilangan putri satu-satunya. Fakta kehidupan yang memedihkan ini tidak membuatnya buta akan kebesaran, kasih, dan kesetiaan Tuhan, dan melalui gubahan lagu-lagunya ia dijuluki The Queen of Gospel Song Writers. Dengan demikian, betapa buruknya situasi kehidupan yang ada tidak dapat mengalahkan sebuah realita akan kehebatan kuasa Tuhan yang mampu mengubah setiap padang gurun kehidupan kita menjadi sebuah tempat yang dipenuhi dengan kemuliaan Tuhan, karena Ia tidak pernah kehabisan akal untuk mengubah ratapan kita menjadi sebuah nyanyian. Marilah kita melatih diri sedemikian rupa sehingga kita dapat menjadi penggubah lagu yang menuliskan sejarah getirnya perjalanan kehidupan kita menjadi sebuah nyanyian yang memuliakan Tuhan.
DOA
Bapa, kekuatan yang Kau berikan kepadaku sanggup mengalahkan setiap masalah yang aku hadapi. Aku bersyukur kepadaMu dan akan semakin maju. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin
-
14 Januari 2019
Cara pandang sorgawi vs cara pandang duniawi.
Kalau kita mengedepankan cara pandang sorgawi, kekuatan negatif sekalipun dapat kita ubah menjadi kekuatan positif.
Sebaliknya, kekuatan positif akan selalu negatif kalau kita mengedepankan cara pandang duniawi.
.
#Jangan lupa bahagia.
ZEGA376 tulis:
*This Is My Story, This Is My Song*
Keluaran 16:10
14 Januari 2019 diubah oleh ALBERTHS562
-
14 Januari 2019
ZEGA376 tulis:
*This Is My Story, This Is My Song*
Keluaran 16:10
....Bapa, kekuatan yang Kau berikan kepadaku sanggup mengalahkan setiap masalah yang aku hadapi. Aku bersyukur kepadaMu dan akan semakin maju. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin
Amin🙏
14 Januari 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
15 Januari 2019
🙏🙏 thank you
-
15 Januari 2019
*Desmond Doss*
Roma 8:14; Kolose 1:9-14
Sejarah menyimpan banyak kisah menarik yang menginspirasi. Salah satunya yang terjadi pada Perang Dunia II. Desmond Doss adalah salah satu dari sekian banyak orang pada saat itu, yang kisah hidupnya diangkat oleh sutradara Mel Gibson ke dalam sebuah film untuk menginspirasi banyak orang. Desmond Doss adalah seorang tentara yang berbeda dengan tentara militer pada umumnya. Saat perang bergejolak, ia justru menolak untuk mengangkat senjata, karena keyakinannya. Ia tidak ingin membunuh, seperti yang diajarkan firman Tuhan. Untuk itulah sejak awal mendaftar sebagai tentara, ia mengincar divisi medis. Baginya, saat ada kesempatan untuk menyelamatkan nyawa banyak orang, mengapa ia harus membunuh. Ia, yang merupakan seorang Advent, juga menolak untuk bekerja di hari Sabtu, yang merupakan hari sakral untuk beribadah. Karena prinsipnya itu, akhirnya Doss menemukan banyak kendala di awal kariernya sebagai tentara. Ia dibully oleh teman-teman satu kampnya. Ia pun mendapatkan tekanan dari atasannya, karena dianggap sebagai pembangkang. Tidak berhenti sampai di situ, Doss pun dipenjarakan oleh atasannya karena dituding tidak mengikuti perintah militer untuk mengangkat senjata. Di dalam penjara itulah, Doss bergulat dengan keyakinannya. Ia tidak mengira bahwa prinsip dan keyakinannya yang baik, yang berlandaskan pada kebenaran firman Tuhan, membawanya ke dalam berbagai masalah. Belum lagi ia harus mengorbankan hari pernikahannya karena terjerat hukum tersebut. Tetapi, Doss tetap kukuh pada apa yang diyakininya, bahkan meski sang kekasih memintanya untuk menolerir hal sepele yang sudah menyusahkannya. Namun tidak disangka, ia dibebaskan karena nyatanya ada satu hukum militer Amerika Serikat yang memperbolehkan tentaranya untuk tidak mengangkat senjata. Singkat cerita, tibalah baginya terjun ke medan perang. Mulanya ia yang dinilai tidak akan banyak berguna di medan perang, justru menjadi satu-satunya paramedis yang berhasil mengevakuasi puluhan tentara yang menjadi korban dalam pertempuran Okinawa. Evakuasi dilakukannya sendirian, karena saat itu yang lain menduga bahwa tidak ada yang selamat dari pertempuran itu, sehingga mereka pun mundur. Atas jasanya tersebut, Doss dianugerahi penghargaan tertinggi Medal of Honor dari pemerintahan Amerika Serikat.
Dalam hidup ini ada banyak hal yang sering ditolerir, hanya karena hal itu dibenarkan dari beberapa sisi. Seringkali kita memaksa firman Tuhan menjadi begitu fleksibel untuk membenarkan apa yang kita anggap benar, padahal kitalah yang seharusnya tunduk pada firmanNya. Bukan firmanNya yang kita sesuaikan dengan keadaan kita, tetapi keadaan kitalah yang seharusnya kita sesuaikan dengan firmanNya. Karena itu kita butuh pimpinanNya. Hanya dengan pimpinanNya kita mampu melakukan kehendakNya, berani tampil beda, serta berani membayar harga untuk prinsip kebenaran yang kita pegang teguh. Mari jadilah berintegritas.
DOA
Bapa, ampunilah aku karena selama ini selalu menolerir sesuatu bahkan hal itu bertentangan dengan firmanMu. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
-
15 Januari 2019
ZEGA376 tulis:
*Desmond Doss*
Roma 8:14; Kolose 1:9-14
....Bapa, ampunilah aku karena selama ini selalu menolerir sesuatu bahkan hal itu bertentangan dengan firmanMu. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
Ya, dengan kalimat lain : " Bila suatu keadaan sudah tidak wajar atau sudah tidak benar, jangan diikuti..lawanlah arus tersebut..sekalipun engkau hanya sendiri dan yang bersamamu akan meninggalkanmu.."
Tq bro
Amin🙏
15 Januari 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
15 Januari 2019
😊🙏
-
16 Januari 2019
Santapan Harian
Menghakimi Bukan Hak Kita
Lukas 6:37-42
Anda pasti pernah mendengar kalimat, "Hei, jangan sok suci ya!" Kita mungkin juga sering mengutarakan hal ini kepada orang yang berusaha menasihati kita. Fenomena ini, setidaknya, sedang menunjukkan bahwa tidak ada satu orang pun yang suka dinasihati, apalagi dihakimi, walau mungkin dia bersalah.
Yesus mengajarkan bahwa tindakan menghakimi sesama, tidak dibenarkan oleh Allah. Oleh karena itu, Yesus berseru, "Jangan menghakimi, " dan "Jangan menghukum, " (37). Yesus mengibaratkan tindakan menghakimi sesama itu seperti seorang buta yang menuntun orang buta. Kita tentu sudah tahu hasilnya. Keduanya pasti akan sama-sama jatuh ke dalam jurang (39). Bagi Yesus, tindakan menghakimi hampir sama dengan orang yang selalu merasa benar. Oleh karena itu, Dia juga menegur mereka yang melihat orang lain lebih bersalah dibandingkan dirinya sendiri (41-42).
Allah melarang kita menjadi hakim atas sesama karena penghakiman adalah hak-Nya (bdk. Ul 32:35; Rm 12:19; Ibr 10:30). Dialah satu-satunya Hakim yang adil. Cara Allah menghakimi berbeda dengan manusia. Manusia selalu cenderung merasa dirinya paling benar. Akibatnya, ketika manusia menghakimi sesamanya, dia akan selalu merasa lebih suci. Inilah kemunafikan yang ditegur oleh Yesus (41-42). Sementara, Allah akan selalu menghakimi dengan kebenaran karena Dia adalah Kebenaran.
Namun, ajaran ini bukan berarti melarang kita untuk menegur dosa. Jika kita menegur orang lain karena dosa atau kesalahannya, itu adalah sesuatu yang baik. Karena kita melakukannya dengan maksud supaya dia berubah (lih. Yeh 3:18; Mat 18:15). Berbeda jika kita menegur orang dengan tujuan menyindir atau menyalahkan orang lain. Bahkan, lebih parah lagi jika tindakan itu bertujuan agar kita tampak terlihat lebih rohani. Kalau begitu, maka lebih baik teguran itu dialamatkan kepada diri sendiri lebih dahulu. (Mat 7:3-5, Luk 6:41-42).
Doa: Tuhan, ajarlah kami untuk bercermin lebih dahulu dan melihat jauh ke dalam diri, jika berniat untuk menasihati orang lain. [IVT]
-
16 Januari 2019
ZEGA376 tulis:
Santapan Harian
Menghakimi Bukan Hak Kita
Lukas 6:37-42
Anda pasti pernah mendengar kalimat, "Hei, jangan sok suci ya!" Kita mungkin juga sering mengutarakan hal ini kepada orang yang berusaha menasihati kita. Fenomena ini, setidaknya, sedang menunjukkan bahwa tidak ada satu orang pun yang suka dinasihati, apalagi dihakimi, walau mungkin dia bersalah.
Yesus mengajarkan bahwa tindakan menghakimi sesama, tidak dibenarkan oleh Allah. Oleh karena itu, Yesus berseru, "Jangan menghakimi, " dan "Jangan menghukum, " (37). Yesus mengibaratkan tindakan menghakimi sesama itu seperti seorang buta yang menuntun orang buta. Kita tentu sudah tahu hasilnya. Keduanya pasti akan sama-sama jatuh ke dalam jurang (39). Bagi Yesus, tindakan menghakimi hampir sama dengan orang yang selalu merasa benar. Oleh karena itu, Dia juga menegur mereka yang melihat orang lain lebih bersalah dibandingkan dirinya sendiri (41-42).
Allah melarang kita menjadi hakim atas sesama karena penghakiman adalah hak-Nya (bdk. Ul 32:35; Rm 12:19; Ibr 10:30). Dialah satu-satunya Hakim yang adil. Cara Allah menghakimi berbeda dengan manusia. Manusia selalu cenderung merasa dirinya paling benar. Akibatnya, ketika manusia menghakimi sesamanya, dia akan selalu merasa lebih suci. Inilah kemunafikan yang ditegur oleh Yesus (41-42). Sementara, Allah akan selalu menghakimi dengan kebenaran karena Dia adalah Kebenaran.
Namun, ajaran ini bukan berarti melarang kita untuk menegur dosa. Jika kita menegur orang lain karena dosa atau kesalahannya, itu adalah sesuatu yang baik. Karena kita melakukannya dengan maksud supaya dia berubah (lih. Yeh 3:18; Mat 18:15). Berbeda jika kita menegur orang dengan tujuan menyindir atau menyalahkan orang lain. Bahkan, lebih parah lagi jika tindakan itu bertujuan agar kita tampak terlihat lebih rohani. Kalau begitu, maka lebih baik teguran itu dialamatkan kepada diri sendiri lebih dahulu. (Mat 7:3-5, Luk 6:41-42).
Doa: Tuhan, ajarlah kami untuk bercermin lebih dahulu dan melihat jauh ke dalam diri, jika berniat untuk menasihati orang lain. [IVT]
Tq bro🙏