Pendalaman Alkitab Online
-
2 Maret 2019
#renungan
*DATANG KEPADA YESUS DENGAN KEPOLOSAN SEORANG ANAK*
🍀🌺🍀🌺🍀🌺🍀🌺
Sabtu 02 Mar 2019
_`Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang se- perti itulah yang empunya Kerajaan Allah` (Mrk 10:14)_
Anak kecil itu polos, bersahaja, murni. Hal ini bisa dilihat dari pancaran mata mereka. Anak kecil bergantung ke- pada orang tuanya dan percaya akan kasih mereka. Di dalam kasih tidak ada ketakutan. Seperti bapa sayang kepada anak- anaknya, demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia, sebab Dia sendiri tahu siapa kita, Dia ingat bahwa kita ini debu.
Tuhan menghendaki agar kita berpegang pada perjan- jian-Nya dan melakukan titah-Nya. Langkah laku kita selalu terbentang di hadapan Tuhan, dan tak tersembunyi bagi mata-Nya. Bila seseorang memiliki hati seperti seorang anak kecil yang murni di hadapan Allah, ia akan `melihat keha- diran Allah`. Tuhan seakan-akan `menanamkan mata-Nya sendiri` dalam hatinya untuk menyatakan kepadanya ke- agungan pekerjaan-Nya.
Yesus memarahi murid-murid-Nya yang menghalangi orang-orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus. Ia berkata, `Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seper- ti itulah yang empunya Kerajaan Allah` (ay. 14).
Tuhan, kuatkanlah hati kami untuk selalu berlari kepada-Mu dalam situasi apa pun hidup kami, seperti anak kecil yang murni hatinya, selalu percaya dan dengan gembira datang kepada-Mu. Hanya Engkaulah sukacita kami!
*_Sr. M. Frances, P.Karm_*
Sabtu 02 Mar 2019
Hari Sabtu Imam
Sir 17:1-15;
Mzm 103:13-18a;
Mrk 10:13-16
Selamat pagi😇
Salam damai🤝🏼
Dan selamat beraktivitas..
-
2 Maret 2019
Apa jawabanmu, kalau seseorang datang kepadamu dan bertanya:
DI MANAKAH TERTULIS DI DALAM ALKITAB MENGATAKAN, AKU (YESHUA) ADALAH TUHAN DAN SEMBAHLAH AKU.
================================
Jangan sampai planga plongo dan diam membisu. Perdalam ilmumu selagi masih ada waktu. Kalau perlu, kutip dalil di luar Alkitab.
.
#Kangan lupa bahagia.
-
2 Maret 2019
HARYATIE307 tulis:
CINTA YANG MEMBUTAKAN
1 Raja-raja 11:1-13
....TERNYATA PADA AKHIRNYA BISA SUNGGUH-SUNGGUH MENJADI BENCANA!
Selamt pagi... Gbu
amin, makasih sis
2 Maret 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
4 Maret 2019
TAK MENAHAN KEBAIKAN
: Amsal 3:27-35
-
Seorang wanita menangis karena kehilangan ibunya. Beberapa temannya pun mencoba menghiburnya. Tiba-tiba wanita itu berkata, "Saya benar-benar menyesal." Teman-temannya pun bertanya, "Apa yang membuatmu begitu menyesal?" Wanita itu menjawab, "Saya menyesal karena aku tidak pernah memperhatikan ibu di masa tuanya. Seandainya ibu masih hidup...." Penyesalan yang sudah terlambat, bukan?
Kitab Amsal menasihati kita: "Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya." Firman Tuhan juga mengingatkan kita bahwa dengan berbuat baik kepada sesama, kita sedang menunjukkan kemurahan hati Allah sehingga mereka memuliakan Dia (Mat. 5:16). Sudahkah hidup kita menjadi berkat hari ini? Ataukah sebaliknya, kita mampu dan memiliki kesempatan untuk berbuat baik, tetapi kita menahan kebaikan dan kita tidak bersedia memberikan kebaikan kepada orang lain?
Di dunia ini tidak sedikit orang yang sesungguhnya tahu untuk melakukan sebuah kebaikan kepada seseorang tetapi tidak melakukannya. Bahkan yang mengejutkan, ada orang-orang yang sengaja menahan hak yang seharusnya diterima oleh orang lain. Periksalah hati kita: adakah seseorang di sekitar kita yang seharusnya menerima hak dari kita namun kita sengaja menahannya? Sadarilah bahwa kita adalah "saluran" yang dipakai Allah untuk menyalurkan kebaikan-Nya, karena itu kiranya kita tidak sedikit pun menahan berkat Allah yang seharusnya menjadi bagian orang lain. --
JADI, JIKA SESEORANG TAHU BAGAIMANA IA HARUS BERBUAT BAIK,
TETAPI IA TIDAK MELAKUKANNYA, IA BERDOSA.-YAKOBUS 4:17
--
-
4 Maret 2019
#renungan
*KASIH TUHAN*
Senin 04 Mar 2019
_`Namun untuk orang yang menyesal pun Tuhan membuka jalan kembali, dan orang yang kehilangan ketabahan hati dilipur oleh-Nya` (Sir 17:24)_
Pernahkah Anda menyadari bahwa kasih Tuhan sung- guh ajaib dalam hidup Anda? Berapa pun dosa yang kita lakukan dan seberat apa pun itu, jika kita kembali kepa- da-Nya dengan penuh penyesalan, Dia akan menerima kita. Ia membuka kedua tangan-Nya untuk memeluk kita dan memegang tangan kita sekuat mungkin. Dalam kesedihan kita pun Ia selalu hadir di samping kita, namun seringkali kita tidak menyadarinya. Walaupun tidak kelihatan Ia dapat menyatakan kasih-Nya dan menghibur kita, entah melalui alam sekitar, orang-orang yang dekat dengan kita, atau pun dengan cara-cara-Nya yang lain.
Dalam hidup ini salib dan masalah pasti ada, tetapi per- cayalah Tuhan memberi kita kekuatan untuk menanggung- nya. Tuhan ingin membentuk dan mengubah kita menjadi sempurna di hadapan-Nya melalui berbagai peristiwa yang harus kita lalui. Tuhan tidak akan membiarkan satu anak pun hilang dari hadapan-Nya.
Jika ada perbuatan dosa yang membuat kita masih me- rasa terbeban, mari kita pergi kepada seorang imam dan mengaku dosa dengan penuh iman, maka beban batin itu akan segera hilang. `Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata: `Aku akan mengaku kepada TUHAN pelanggaran-pelanggaran- ku,` dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosa- ku` (Mzm 32:5).
*_Sr. M. Fabiola, P.Karm_*
Senin 04 Mar 2019
Pfak S. Kasimirus
Sir 17:24-29; Mzm 32:1-2.5-7; Mrk 10:17-27
Sumber:
*Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"*
-
5 Maret 2019
YANG TERLUPUT
Keluaran 2:1-10
Pemimpin Khmer Merah, Pol Pot, tokoh yang bertanggung jawab atas pembantaian rakyat Kamboja pada 1978. Jutaan manusia dibunuhnya, termasuk bayi-bayi. Para serdadunya tega mencengkeram satu kaki bayi kecil lalu mengayunnya hingga kepalanya membentur batang pohon. Atau melemparkannya ke udara lalu menyambutnya dengan ujung bayonet. Betapa mengerikan!
Bayi Musa terluput dan masih bertahan dari bencana mengerikan pada zamannya, yaitu pembantaian bayi laki-laki (Kel. 1:15-16). Nama yang melekat pada dirinya mencerminkan kebenaran ini. Ia memang figur "yang terluput". Ia telah ditarik dari air. Diangkat dari petaka. Dikeluarkan dari bencana. Namun, Musa tidak sendirian. Karena kebaikan Allah, dunia ini masih dipenuhi sosok-sosok "yang terluput" seperti ini-entah luput dari bencana alam, wabah penyakit, kelaparan, perang, pembantaian nyawa, kecelakaan yang mematikan, pengguguran janin dan sebagainya.
Umumnya kita merayakan ulang tahun, bukan? Namun sadarkah kita, tepat pada hari, bulan, dan tahun ketika kita dilahirkan, di berbagai belahan bumi juga ada bayi-bayi yang lahir, tetapi tidak bertahan hidup karena beribu alasan. Itu berarti Anda dan saya terbilang sebagai "yang terluput"! Bahkan, jika kita masih ada saat ini, itu pun karunia bagi "yang terluput". Hidup ini sungguh mulia. Syukurilah! Cintailah! Perjuangkanlah! Serta belalah kaum lemah yang nyaris tak sanggup luput dari kerasnya kehidupan ini. Itulah cara kita menghargai hidup anugerah Tuhan.
HIDUP ADALAH PERPADUAN ANTARA KARUNIA TUHAN DAN PERJUANGAN KITA
UNTUK MEMBUAT KARUNIA ITU LUHUR BERMAKNA.
-
5 Maret 2019
My Utmost (B. Indonesia)
Selasa, 05/03/19
Asalkan aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku .... — Kisah Para Rasul 20: 24
Renungan hari ini berbicara tentang sukacita pelayanan. Namun, pertanyaannya adalah sukacita yang bagaimana? Apakah sukacita karena keberhasilan berbuat sesuatu menurut pilihan kita sendiri? Atau, sukacita yang timbul karena telah menerima tugas pelayanan dari Tuhan dan telah melakukannya? Hanya dalam posisi terakhir inilah kita dilayakkan. Dia berkata, “Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba-Ku yang baik dan setia.”
Adakah Dia Sesungguhnya Tuhan Saya?
Sukacita timbul dari melihat penggenapan suatu tujuan tertentu untuk mana kita diciptakan dan dilahirkan kembali. Sukacita timbul bukan dari keberhasilan berbuat sesuatu menurut pilihan kita sendiri.
Sukacita Tuhan timbul dari melakukan tugas yang diberikan Bapa-Nya, untuk mana Bapa mengutus-Nya. Dan Dia berkata kepada kita, “Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu” (Yohanes 20:21).
Sudahkah Anda menerima pelayanan dari Tuhan? Jika demikian, Anda harus setia pada pelayanan itu. Mengetahui bahwa Anda telah melakukan tugas yang diperintahkan Yesus, bayangkan betapa memuaskannya mendengar Dia berkata, “Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba-Ku yang baik dan setia” (Matius 25:21).
Kita masing-masing harus menemukan suatu relung dalam kehidupan dan secara rohani kita menemukannya bila kita menerima pelayanan dari Tuhan. Untuk melakukan hal ini, kita harus menjalin persekutuan yang erat dengan Yesus dan harus mengenal Dia lebih dari sekadar Juru Selamat pribadi. Dan kita harus bersedia mengalami dampak sepenuhnya dari Kisah Rasul 9:16 “Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku.”
“Apakah engkau mengasihi Aku.” Kemudian, “Peliharalah domba-domba-Ku” (Yohanes 21:17). Dia tidak menawarkan kepada kita sebuah pilihan mengenai cara kita melayani Dia. Dia meminta kesetiaan mutlak kepada amanat-Nya; suatu kesetiaan yang dapat kita lihat dengan tajam bila kita berada dalam persekutuan yang paling erat dengan Allah.
Jika Anda telah menerima pelayanan dari Tuhan Yesus, Anda akan tahu bahwa kebutuhan tidak sama dengan panggilan -- kebutuhan adalah kesempatan untuk menjalankan panggilan itu. Sedangkan panggilan adalah untuk menjadi setia pada pelayanan yang Anda terima ketika Anda berada dalam persekutuan yang benar dengan Dia.
Hal ini tidak menyiratkan bahwa ada berbagai macam pelayanan yang ditetapkan untuk Anda. Ini berarti Anda harus peka terhadap tugas yang untuknya Allah telah memanggil Anda, dan hal ini terkadang menuntut agar Anda mengabaikan pelayanan di bidang lain.
-
6 Maret 2019
MENYELIDIKI DENGAN TELITI
Lukas 1:1-4
-----
Injil Lukas dan Kisah Para Rasul adalah dua kitab dalam Alkitab yang ditulis oleh Lukas, seorang tabib (Kol. 4:14). Ia tidak termasuk dalam 12 rasul Kristus, namun ia adalah rekan seperjalanan Paulus dalam pemberitaan Injil. Ia menjadi saksi mata tersebarnya Injil Kristus, serta menyaksikan bagaimana kehidupan banyak orang diubahkan setelah mereka percaya kepada Kristus. Ia menyebut "kami" dalam tulisannya (Kis. 16:10-17, 20:5, 21:18, 27:1-28:16), walau ia menonjolkan pelayanan para rasul, terutama Paulus.
Penulisan kedua kitab ini adalah upaya Lukas untuk memberitakan Yesus Kristus, yang awalnya ditujukan kepada Teofilus, namun kemudian digunakan oleh jemaat mula-mula. Injil Lukas memuat kisah kelahiran Kristus, pengajaran-Nya, mukjizat-Nya, hingga kebangkitan-Nya, sedangkan Kisah Para Rasul mengisahkan kenaikan- Nya ke surga, pencurahan Roh Kudus dan karya-Nya dalam pelayanan para rasul. Menariknya, Lukas menuliskan kedua kitab ini setelah mengadakan riset yang teliti. Ia menyelidiki kebenaran setiap peristiwa (ay. 3), mencari hingga ke sumber informasi tangan pertama, yaitu para saksi mata (ay. 2). Setelah memastikan kebenarannya, barulah ia membukukannya dengan teratur (ay. 3-4). Akurasi tulisan Lukas ini pun didukung oleh bukti-bukti penemuan arkeologis modern, sehingga banyak orang yang menyebutnya sebagai seorang sejarawan.
Belajar dari Lukas, kita pun hendaknya memastikan setiap informasi yang kita bagikan adalah kebenaran, yang dapat bermanfaat bagi kehidupan orang lain. --
MEMASTIKAN KEBENARAN SETIAP INFORMASI SEBELUM MEMBAGIKANNYA
AKAN MENJADIKAN KITA SEORANG PEMBAWA BERITA YANG TEPERCAYA.
------
Gbu
-
8 Maret 2019
MENGUJI MOTIVASI HATI
Amsal 16:1-33
Saya pernah terlibat aktif dalam beberapa pelayanan sekaligus dalam sekali waktu, mulai dari pelayanan doa, pengembangan diri, kelas pembinaan, hingga pelayanan sosial. Apakah saya memang cakap melakukan banyak hal? Tidak! Sebenarnya saya sedang mencari pengakuan dari manusia, karena sejak kecil, saya jarang sekali mendapat pengakuan atau pujian dari orang tua. Namun, saya bersyukur karena Tuhan menolong saya untuk memperbaiki motivasi dalam pelayanan, sehingga akhirnya saya hanya fokus pada pelayanan yang sesuai dengan kerinduan hati saya.
Benarlah apa yang tertulis dalam firman Tuhan. Seseorang boleh saja menganggap pilihannya benar, sesuai pandangan atau keyakinan pribadinya. Namun, cepat atau lambat setiap motivasi hati akan diuji. Hal ini tak hanya berlaku dalam pelayanan, tetapi dalam berbagai bidang kehidupan. Seseorang bisa saja terlihat rohani dan menjadi aktivis gereja, tetapi motivasi hatinya belum tentu sama dengan apa yang terlihat mata. Seiring berjalannya waktu, motivasi dalam hati akan menyembul melalui tindakan. Jika motivasi itu keliru, biasanya respons yang muncul akan negatif. Namun, jika motivasinya benar, maka dampak yang dihasilkan dapat semakin kuat sekaligus menjadi berkat.
Mari lakukan evaluasi diri terkait motivasi kita dalam melakukan segala sesuatu. Sekiranya ada motivasi yang keliru, segeralah benahi sebelum ujian dari Tuhan datang untuk mengoreksi motivasi hati kita. Jangan pertahankan motivasi yang keliru, karena hal itu kelak hanya akan merugikan kita.
KETIKA TUHAN MENGUJI HATI,
APA PUN YANG TERSEMBUNYI PASTI TERKUAK.
--
-
8 Maret 2019
HARYATIE307 tulis:
MENGUJI MOTIVASI HATI
Amsal 16:1-33
Saya pernah terlibat aktif dalam beberapa pelayanan sekaligus dalam sekali waktu, mulai dari pelayanan doa, pengembangan diri, kelas pembinaan, hingga pelayanan sosial. Apakah saya memang cakap melakukan banyak hal? Tidak! Sebenarnya saya sedang mencari pengakuan dari manusia, karena sejak kecil, saya jarang sekali mendapat pengakuan atau pujian dari orang tua. Namun, saya bersyukur karena Tuhan menolong saya untuk memperbaiki motivasi dalam pelayanan, sehingga akhirnya saya hanya fokus pada pelayanan yang sesuai dengan kerinduan hati saya.
...KETIKA TUHAN MENGUJI HATI,
APA PUN YANG TERSEMBUNYI PASTI TERKUAK.
--
Mazmur 26:2
Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku; selidikilah batinku dan hatiku.
Mazmur 139:23
Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku;
Amsal 16:2
Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi TUHANlah yang menguji hati.
Amsal 21:2
Setiap jalan orang adalah lurus menurut pandangannya sendiri, tetapi TUHANlah yang menguji hati.
9 Maret 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
8 Maret 2019
ZEGA376 tulis:
Mazmur 26:2
Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku; selidikilah batinku dan hatiku.
Mazmur 139:23
Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku;
Amsal 16:2
Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi TUHANlah yang menguji hati.
Amsal 21:2
Setiap jalan orang adalah lurus menurut pandangannya sendiri, tetapi TUHANlah yang menguji hati.
👍👍👍
-
8 Maret 2019
BACAAN HARI INI
Ibrani 5:1-14
RHEMA HARI INI
Ibrani 5:12-13 Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras. Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil.
“Aku mau! Aku mau kuenya!” jerit Lia kecil. Saat itu kakaknya, Siska, sedang berulang tahun. Ibu mereka pun memberikan potongan pertama kue ulang tahun kepada Siska. Lia yang duduk di sebelah Siska langsung saja ingin merebutnya. Orang-orang dewasa yang melihat adegan tersebut, apalagi melihat ekspresi wajah montok Lia yang sedang cemberut tetapi menggemaskan, menganggapnya lucu. Namun, seiring berjalannya waktu, Lia tidak juga berubah. Saat temannya mendapatkan kado boneka beruang lucu, ia langsung memintanya. Saat kakaknya dibelikan sepeda, ia juga menangis minta dibelikan sepeda. Sifat yang sama terus dibawa-bawa Lia sampai ia sudah bekerja. Tanpa malu, ketika kakaknya membelikan tas tangan untuk sepupu mereka, ia memohon kepada sepupunya agar tas itu diberikan untuknya saja. Melihat itu, Siska berkata, “Kok kamu dari umur tiga tahun sampai sekarang cuma badannya saja yang tambah gede, Lia?!”
Ya, bertambah umur itu pasti, tetapi tidak demikian dengan bertumbuh dewasa. Hal yang sama berlaku untuk manusia rohani kita. Suatu kali, penulis Kitab Ibrani menegur jemaat bahwa meskipun mereka sudah lama menjadi orang percaya dan seharusnya menjadi Kristen dewasa, ternyata mereka masih seperti anak kecil yang belum bisa membedakan mana yang baik dan yang jahat.
Menjadi dewasa rohani adalah pilihan. Ketahuilah, kuasa tidak akan pernah diberikan untuk anak-anak, tetapi bagi mereka yang sudah matang dan dewasa rohani. Tinggalkanlah sifat kanak-kanak dan belajar bertumbuh dewasa seperti Yesus. Jadilah seperti Yesus yang datang untuk melayani, bukan untuk dilayani. Bagi Bapa sorgawi, anak yang dewasa adalah anak yang melayani dan menghasilkan buah roh yang mencerminkan karakter ilahi. Saat kita sudah dewasa dalam pandangan Bapa, ketika itulah urapan untuk berkuasa akan dicurahkan bagi kita. Hidup yang berhasil dan diberkati, berlipat ganda dengan dahsyat, dan menjadi berkat besar untuk memperluas Kerajaan Allah bukan lagi hanya impian, tetapi kenyataan. (PF)
RENUNGAN
Bertambah umur itu pasti, tetapi BERTUMBUH DEWASA DALAM KEROHANIAN adalah PILIHAN.
APLIKASI
1. Secara jujur, sampai di tingkat manakah kerohanian Anda?
2. Dalam hal apa Anda merasa masih anak-anak rohani?
3. Bagaimana cara Anda supaya kerohanian Anda terus bertumbuh dewasa?
DOA UNTUK HARI INI
“Bapa di sorga, kami rindu menjadi manusia dewasa rohani yang bisa berguna bagi Engkau. Ajar kami Bapa, beri hati, mata, dan telinga seorang murid. Arahkan kami pada kebenaran dan bukakanlah pengertian pada kami melalui setiap peristiwa dan orang-orang yang kami temui. Kami sangat rindu menjadi anak-anak-Mu yang bisa Kau andalkan dan bisa dipercaya. Terima kasih, Bapa. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.”
-
11 Maret 2019
•
*10 Maret 2019*
ɢʀᴜᴘ ᴡʜᴀᴛsᴀᴘᴘ ʟɪᴛᴜʀɢɪ
*ᵇᵉʳʲᵃˡᵃⁿ ᵇᵉʳˢᵃᵐᵃ ᵖᵃʳᵃ ᵏᵘᵈᵘˢ*
*Beato Yohanes Vallombrosa*
_Arti nama_
Yohanes Berasal dari nama Yunani Ιωαννης (Ioannes), yang aslinya berasal dari nama Ibrani יוֹחָנָן (Yochanan) yang berarti "YAHWEH Maha pengasih", "Allah Maha Baik"
_Profil_
Beato Yohanes Vallombrosa dikenal juga dengan nama Beato Giovanni Delle Celle dan Beato Yohanes dari Tritunggal Maha Kudus. Pada awalnya ia adalah seorang biarawan Benediktin Vallombrosan yang hidup pada awal abad ke-4. Yohanes gemar membaca buku-buku sebagaimana layaknya biarawan pada umumnya. Namun tidak seperti saudara - saudaranya, ia menjadi kecanduan untuk membaca buku terlarang. Buku itu adalah buku tentang Okultisme (perdukunan) dan kemudian dengan diam - diam dipraktekannya.
Ketika praktek terlarangnya ketahuan, Yohanes segera dibawa kehadapan para pembesar Biara Vallombrosan di Florence Italia. Awalnya Yohanes membantah telah mempelajari dan mempraktekkan ilmu perdukunan, namun akhirnya ia mengaku juga. Kemudian ia dihukum menjadi tahanan dalam sel pertapaan biara dan diawasi dengan ketat.
Kesendirian dalam sel pertapaan membawa Yohanes pada penyesalan dan pertobatan sejati. setelah menyadari perbuatannya yang melawan ajaran iman dan bertobat, Yohanes menjalani penitensi dengan berpuasa dan bertapa dengan keras selama bertahun-tahun.
Melihat kesungguhan pertobatan Yohanes, setelah beberapa tahun para pengawasnya sepakat bahwa ia dapat kembali ke dalam komunitas biara. Namun Yohanes menolak pengampunan hukumannya. Hidup dalam keheningan sel pertapaan dalam doa dan meditasi selama bertahun-tahun, telah memikat hatinya. Sehingga ia lebih memilih untuk tetap tinggal disitu sampai akhir hayatnya.
Selama hidupnya, Yohanes banyak menulis dan menjadi seorang penulis rohani yang terkenal. Selain itu ia juga menerima karunia penglihatan. Beberapa saat sebelum ia berpulang, Yohanes menerima penglihatan dari Santa Katarina dari Sienna.
Beato Yohanes Vallombrosa tutup usia dengan tenang pada tahun 1395 dalam sel pertapaan biara induk Benediktin Vallombrosan, di Florence Italia.
Link:
m.facebook.com/story.php?story ... 247732209125841
Referensi:
katakombe.org/para-kudus/item/ ... allombrosa.html
catholicsaints.info/blessed-john-of-vallombrosa/
it.wikipedia.org/wiki/Giovanni_dalle_Celle
www.saintpatrickdc.org/ss/0310.shtml
•
-
11 Maret 2019
*Minggu, 10 Maret 2019*
*Pekan Prapaskah I*
¤ Ul. 26:4-10
¤ Mzm. 91:1-2,10-11,12-13,14-15
¤ Rm. 10:8-13
¤ Luk. 4:1-13
*"Vade Retro satana"*
- _Enyahlah iblis!_ -
Inilah _sikap tegas_ Yesus dengan mengusirnya. Yesus menolak tipu daya iblis yang datang menggoda berkali-kali, justru ketika Yesus mengalami 'situasi padang gurun': _lapar, haus, kering, sepi, dan sendiri._
Mengacu pada bacaan Injil hari ini, Yesus sebagai Putra Allah _bersikap tegas_ terhadap godaan-godaan iblis dengan memperlihatkan _kesetiaan_ dan _ketergantunganNya_ pada kehendak Allah.
Adapun _tiga kebiasaan_ yang dapat kita _upayakan_ agar kita mampu mengatasi godaan: _"kenikmatan, kesombongan_ dan _kekayaan_ seperti yang dialami Yesus ini, antara lain kebiasaan:
1. *Hening*
Yesus mempunyai kebiasaan _hening_ yang mengungkapkan adanya _kebeningan_ dan _kejernihan batin_ karena mempunyai kebiasaan _reflektif / introspektif_ dalam menghadapi segala permasalahan hidup sehari-hari.
Di sinilah kita diajak untuk selalu mempunyai waktu untuk hening, mawas diri, matiraga dan selalu tetap waspada, sehingga tidak hanyut larut pada kesibukan dan kebisingan aktivitas sehari-hari. Dengan demikian, kita tetap sadar pada tujuan sehingga tidak mudah diperbudak oleh kelekatan yang rendah dan tak teratur.
2. *Diam*
Yesus mempunyai kebiasaan _diam,_ tidak banyak bicara tapi lebih banyak mendengar - "lebar telinga."
Di sinilah kita diajak untuk berani _meneladani_ sikap Yesus yang lebih banyak mendengarkan, agar kita lebih _peka_ dalam bersikap dan berbelarasa, serta mampu mengontrol mulut dan berhati-hati dalam bicara.
3. *Sadar*
Yesus sadar akan asal dan tujuannya sehingga Ia dapat dengan tegas memilih dan memilah secara bijaksana.
Di sinilah kita diajak untuk terus menyadari akan tujuan sebagai orang beriman dengan berpegang teguh pada Sabda Tuhan dalam menghadapi godaan-godaan iblis.
Saudaraku, sesungguhnya pantang dan puasa di dalam masa Prapaskah ini, bukan hanya sekedar kewajiban tapi _kesempatan_ untuk mengolah diri, menyelaraskan keinginan pribadi agar sesuai dengan kehendak Allah. Godaan dalam pantang dan puasa akan selalu ada. Namun, jika kita memiliki tiga kebiasaan yakni _hening, diam_ dan _sadar_ serta terus menerus membina relasi dengan Yesus yang tak mempan digoda iblis, maka setiap godaan tidak akan membuat kita jatuh ke dalam dosa.
Salam Kasih dan Damai Sejahtera Kristus bersama Bunda Maria senantiasa menyertai kita sekeluarga yang terus berjuang mengatasi godaan iblis dengan tetap berpegang teguh pada Sabda dan kehendak Allah demi keagungan Allah. Amin.
-
11 Maret 2019
Sabda Hidup: Minggu, 10 Maret 2019
HARI MINGGU PRAPASKAH I
warna liturgi Ungu
Bacaan:
Ul. 26:4-10; Mzm. 91:1-2,10-11,12-13,14-15; Rm. 10:8-13; Luk. 4:1-13. BcO Ul. 6, 4-25
Bacaan Injil: Luk. 4:1-13.
1 Yesus, yang penuh dengan Roh Kudus, kembali dari sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun. 2 Di situ Ia tinggal empat puluh hari lamanya dan dicobai Iblis. Selama di situ Ia tidak makan apa-apa dan sesudah waktu itu Ia lapar. 3 Lalu berkatalah Iblis kepada-Nya: “Jika Engkau Anak Allah, suruhlah batu ini menjadi roti.” 4 Jawab Yesus kepadanya: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja.” 5 Kemudian ia membawa Yesus ke suatu tempat yang tinggi dan dalam sekejap mata ia memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia. 6 Kata Iblis kepada-Nya: “Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepada-Mu, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki. 7 Jadi jikalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu.” 8 Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” 9 Kemudian ia membawa Yesus ke Yerusalem dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, lalu berkata kepada-Nya: “Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu dari sini ke bawah, 10 sebab ada tertulis: Mengenai Engkau, Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya untuk melindungi Engkau, 11 dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu.” 12 Yesus menjawabnya, kata-Nya: “Ada firman: Jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu!” 13 Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik.
Renungan:
Godaan adalah realitas yang senantiasa hadir dalam kehidupan manusia. Bahkan Yesus pun digoda seperti digambarkan dalam bacaan Injil hari ini. Yesus dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun untuk suatu “retret panjang”. Di sana Dia berjumpa dengan Iblis yang menawarkan kepada-Nya puncak kekuasaan, uang dan kenyamanan-kenyamanan materiil. Tawaran tersebut tentunya bersifat kondisional. Yesus harus mengakui Iblis sebagai “pengada tertinggi” (supreme being). Iblis berkata kepada-Nya: “Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepada-Mu, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki. Karena itu, jikalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu” (Luk 4:6-7). Jawab Yesus: “Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Alahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” (Luk 4:8).
Pergumulan di padang gurun antara Yesus dan Iblis juga terus berlangsung dalam diri kita masing-masing, setiap hari dalam hidup kita. Dorongan untuk benar di mata Allah memang riil, namun demikian pula dorongan untuk “tidak benar”. Santo Paulus menggambarkan pergumulan batin atau pertempuran spiritual (perang roh) dalam suratnya kepada jemaat di Roma: “… apa yang aku lakukan, aku tidak tahu. Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku lakukan, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku lakukan” (Rm 7:15).
Godaan itu sendiri sesungguhnya bukanlah dosa. Godaan adalah semacam hasutan, dorongan atau perangsang untuk masuk ke dalam sesuatu yang jahat (dosa). Godaan dapat dilihat sebagai suatu tes. Allah mengetes seseorang untuk melihat bagaimana baiknya seseorang. Allah memperkenankan iblis untuk mengetes kita agar kita membuktikan apakah kita berdiri di pihak Iblis atau di pihak-Nya. Dalam godaan si Iblis tidak selalu muncul sebagai makluk yang menakutkan – separuh binatang (bertanduk dan berkaki seperti kaki kambing serta berekor) dan separuh manusia. Iblis dapat tampil dalam rupa seorang laki-laki ganteng berbaju sopan dan rapih, yang memberi kesan seseorang yang berkepribadian menyenangkan, namun menawarkan proposal yang “nggak bener”, misalnya agar kita menyuap seorang pejabat agar “proyek” kita berhasil, atau memberi persetujuan atas sebuah kontrak yang mengandung tanda tanya dari sudut moral dan etika. Si Iblis juga dapat mengambil rupa seorang perempuan cantik-menarik yang merayu-rayu kita agar menjadi tidak setia kepada pasangan hidup kita. Dengan perkataan lain, individu-individu maupun hal-hal lain dapat saja digunakan oleh si Iblis yang pandai berbicara manis itu.
Godaan berkaitan dengan “kehendak bebas”. Allah menganugerahkan kepada kita semua “kehendak bebas” untuk mengetes kasih kita kepada-Nya. Manakala kita sedang mengalami/menghadapi godaan, maka kita harus membuat pilihan antara “mengasihi-Nya” atau “tidak mengasihi-Nya”. Jika kita tidak memiliki “kehendak bebas” untuk mengasihi atau untuk tidak mengasihi, dan jika kita hanya didorong oleh kodrat manusiawi kita untuk mengasihi, maka kasih kita kepada seseorang tidak akan mempunyai nilai apa-apa. Kalau kita menghancurkan “kehendak bebas”, maka kita pun akan merusak hakekat konsep tentang “kasih akan Allah” yang bersifat bebas.
Dalam suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus, Paulus menulis: “Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya” (1 Kor 10:13). Yang ideal untuk dilakukan dalam situasi begitu adalah kita memohon Tuhan untuk menolong kita.
Satu hal yang harus senantiasa kita ingat-ingat ialah bahwa pada saat Iblis mundur, pergumulannya tidak selesai di situ. Lukas menulis, “Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari hadapan-Nya dan menunggu saat yang baik” (Luk 4:13). Godaan atau pencobaan merupakan sesuatu yang berkesinambungan dalam hidup kita, namun tugas kita selalu sama, yaitu menempatkan Allah sebagai pusat hidup kita. Kita telah berada dalam masa Prapaskah. Ini adalah masa untuk pencobaan/godaan, membuat pilihan antara yang baik dan yang jahat. Semoga kita membuat pilihan yang benar.
Kontemplasi:
Bayangkan godaan iblis kepada Yesus. Bandingkan dengan pengalamanmu.
Refleksi:
Tulislah pengalaman terjebak oleh sesuatu yang tampaknya baik tapi ternyata menjerumuskan.
Doa:
Tuhan Yesus, Engkau mengetahui segala godaan/pencobaan yang kualami setiap hari. Tanamkanlah kebenaran-Mu dalam-dalam di hatiku sehingga dengan demikian aku dapat menghadapi dusta-dusta Iblis. Aku ingin menggunakan otoritas yang Kauberkan kepadaku untuk melawan Iblis melalui salib-Mu. Amin.
Perutusan:
Aku akan menajamkan kepekaanku dan waspada terhadap jebakan-jebakan iblis. -na-
-
11 Maret 2019
💜▪▪▪🛐▪▪▪💜
*Kalender Liturgi 10 Mar 2019*
Minggu Prapaskah I
💜🔹🔹🔹📜🔹🔹🔹💜
*Bacaan I*
UL 26:4-10
_*Pengakuan iman bangsa terpilih.*_
Pembacaan dari Kitab Ulangan:
Pada waktu itu
Musa berkata kepada bangsanya tentang hal-ikhwal persembahan, katanya, _*"Imam harus menerima bakul dari tanganmu, dan meletakkannya di depan mezbah Tuhan, Allahmu. Kemudian engkau harus menyatakan di hadapan Tuhan, Allahmu, begini:*_
_*Bapaku dahulu seorang Aram, seorang pengembara. Ia pergi ke Mesir dengan sedikit orang saja, dan tinggal di sana sebagai orang asing. Tetapi di sana ia menjadi suatu bangsa yang besar, kuat dan banyak jumlahnya. Ketika orang Mesir menganiaya dan menindas kami dan menyuruh kami melakukan pekerjaan yang berat, maka kami berseru kepada Tuhan, Allah nenek moyang kami, lalu Tuhan mendengarkan suara kami; Ia memperhatikan kesengsaraan, kesukaran, dan penindasan terhadap kami.*_
_*Lalu dengan tangan yang kuat dan lengan yang teracung, dengan kedahsyatan yang besar dan dengan tanda serta mujizat-mujizat Tuhan membawa kami keluar dari Mesir; Ia membawa kami ke tempat ini, dan memberikan kepada kami negeri ini, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.*_
_*Oleh sebab itu, di sini aku membawa hasil pertama dari bumi yang telah Kau berikan kepadaku, ya Tuhan."*_
Demikianlah sabda Tuhan.
💜🎼🎼🎼🎹🎼🎼🎼💜
*Mazmur Tanggapan*
Mzm 91:1-2.10-11.12-13.14-15
_*Dampingilah aku, ya Tuhan, di dalam kesesakan.*_
*Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada Tuhan, "Tuhanlah tempat perlindungan dan kubu pertahananku, Allah yang kupercayai."
*Malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu; sebab malaikat-malaikat akan diperintahkan-Nya untuk menjaga engkau di segala jalanmu.
*Mereka akan menatang engkau di atas tangannya, supaya kakimu jangan terantuk kepada batu. Singa dan ular tedung akan kaulangkahi, anak singa dan ular naga akan kau injak.
*Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku.
Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkan dia dan memuliakannya.
💜🔹🔹🔹📖🔹🔹🔹💜
*Bacaan II*
Rom 10:8-13
_*Pengakuan iman orang yang percaya kepada Kristus.*_
Pembacan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma:
Saudara-saudara,
Inilah yang dikatakan Kitab Suci, *"Firman itu dekat padamu, yakni di dalam mulut dan di dalam hatimu!"*
Itulah firman iman yang kami beritakan. Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hati bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulutnya orang mengaku dan diselamatkan.
Karena Kitab Suci berkata, *"Barangsiapa percaya kepada Dia tidak akan dipermalukan."*
Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani. Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan semua orang, dan Dia kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya. Sebab barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, ia akan diselamatkan.
Demikianlah sabda Tuhan.
💜🌾🌾🌾⛪🌾🌾🌾💜
*Bait Pengantar Injil*
Mat 4:4b
_*Alleluia...*_
_Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah._
_*Alleluia...*_
💜🔸🔸🔸📖🔸🔸🔸💜
*Bacaan Injil*
Luk 4:1-13
_*Yesus dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun, dan di situ Ia dicobai.*_
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:
Sekali peristiwa,
Yesus, yang penuh dengan Roh Kudus, kembali dari sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun. Di situ Ia tinggal empat puluh hari lamanya, dan dicobai Iblis. Selama di situ Yesus tidak makan apa-apa, dan sesudah waktu itu Ia lapar. Lalu berkatalah Iblis kepada Yesus, _*"Jika Engkau Anak Allah, suruhlah batu ini menjadi roti."*_ Jawab Yesus kepadanya, *"Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja."*
Kemudian Iblis membawa Yesus ke suatu tempat yang tinggi, dan dalam sekejap mata ia memperlihatkan kepada Yesus semua kerajaan dunia.
Kata Iblis kepada-Nya, _*"Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepada-Mu, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki. Maka, kalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu."*_ Tetapi Yesus berkata kepadanya, *"Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"*
Kemudian Iblis membawa Yesus ke Yerusalem, dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, lalu berkata kepada-Nya, _*"Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu dari sini ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau, Allah akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya untuk melindungi Engkau, dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."*_
Yesus menjawabnya, kata-Nya, *"Ada firman: Jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"*
Sesudah mengakhiri semua pencobaan itu, Iblis mundur dari Yesus, dan menunggu waktu yang baik.
Demikianlah Injil Tuhan.
*Terpujilah Kristus*✝
-
11 Maret 2019
*EMBUN PAGI*
*Shalom, Selamat Pagi*
*_1 Raja-Raja 17:9 "Bersiaplah, pergi ke Sarfat yang termasuk wilayah Sidon, dan diamlah di sana. Ketahuilah, Aku telah memerintahkan seorang janda untuk memberi engkau makan."_*
_Tuhan tahu pasti akan apa yang sedang diperbuatNya. Meskipun jalan-jalanNya tidak dapat kita mengerti, Dia meyakinkan kita bahwa segalanya akan berakhir untuk kebaikan kita jika kita mempercayaiNya._
_Ketahuilah bahwa janji Tuhan_ *'ya' dan 'amin'.* _Tidak ada janji yang tidak ditepatiNya. Itu sangat berbeda sekali dengan manusia, yang begitu mudah berjanji dan semudah itu pula mengingkarinya._
_Mari belajar menanti-nantikan Tuhan di segala keadaan. Seperti mentari yang begitu setia memancarkan sinarnya di ufuk timur setiap pagi, yang menghadirkan kehangatan ke setiap helai dedaunan dan rerumputan, sama halnya Tuhan yang begitu setia menemui umatNya dalam kebesaran dan kelembutan kasihNya, kepada setiap anakNya yang setia menantikan Dia._
_Menanti-nantikan Tuhan berarti berjalan dalam kebenaran dan iman. Jika Tuhan belum menjawab doa-doa kita, jangan kecewa dan terpaku pada keadaan._
*_Tidak ada perkara yang mustahil bagi Tuhan, Dia selalu punya cara dan jalan keajaiaban untuk menolong kita! Tugas kita adalah taat dan percaya saja!_*
*MULAILAH HARI INI DENGAN MEMBACA FIRMAN TUHAN!*
*Have a Nice Day With LORD*
*GOD BLESS US*
-
12 Maret 2019
ADA MASA DEPAN
Amsal 24:13-20
---
Menteri Luar Negeri AS, Jenderal Colin Powell pernah membuat "blunder" dalam sebuah pidatonya. Sesaat setelah ia berpidato di depan forum PBB, ia menyadari ada sebagian catatan pidatonya didasarkan pada informasi yang salah. Betapa malunya! Dan kesalahan itu dirasanya telah mencoreng perjalanan karir politiknya. Ia menyatakan andai saja ada orang yang memberitahu kesalahan teks pidatonya waktu itu, tapi itu tidak terjadi. Tetapi rasa kecewa itu tidak membuat Colin berhenti. Sebaliknya, ia tetap memilih fokus kepada masa depannya dan tidak "menengok ke belakang" melihat kebodohan di masa lalu.
Beberapa dari kita mungkin pernah mengalami peristiwa yang memalukan. Kesalahan itu terjadi mungkin berupa ketidaksengajaan kita, kegagalan atau keputusan salah yang kita lakukan. Tidak sedikit dari kita merasa kecewa berkepanjangan, merasa diri gagal, dan kehilangan masa depan. Benarkah sebuah kesalahan di masa lalu dapat menghancurkan masa depan kita?
Masa lalu yang memalukan mungkin menjadi salah satu bagian hidup kita, namun hal itu tidak seharusnya membuat kita menyerah kalah. Bukankah kita mendengar janji: Ketika kita mendapat hikmat (pribadi Tuhan) maka ada masa depan dan harapan yang tidak akan hilang? Bahkan peristiwa memalukan dan kebodohan yang pernah kita lakukan di masa lalu pun tidak lagi diingat Tuhan. Tuhan tidak ingin melihat hidup kita terpuruk, Ia menghendaki diri kita bangkit dan melangkah kepada masa depan dan harapan baru yang sudah disediakan-Nya. --
SEBURUK APA PUN KESALAHAN KITA DI MASA LALU, TUHAN TETAP MENYEDIAKAN
MASA DEPAN BAGI ORANG YANG MENGANDALKAN-NYA.
----semangt pagi... Debata mangaramoti
-
13 Maret 2019
Shalom
Bacaan: Amsal 31:10-31
Setahun: Bilangan 19-20
Memuji Istri
Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata. (Amsal 31:10)
"Suamiku dulu waktu pacaran suka memuji, sekarang sudah tidak pernah memuji lagi, " kata seorang perempuan kepada temannya. Kapan terakhir kali kita memuji istri? Bagi suami yang sudah menikah belasan atau puluhan tahun, kadang-kadang merasa tidak perlu lagi memuji istri karena toh sudah saling mengenal dengan baik. Padahal, makin dekat dan makin erat hubungan kita dengan seseorang, makin mudahlah kita menemukan alasan untuk memujinya.
Kalau pernikahan kita bertahan belasan bahkan sampai puluhan tahun, kita patut bersyukur karena Tuhan mengaruniakan kepada kita pasangan yang cakap. Saat ini begitu mudah pasangan suami istri bercerai karena berbagai alasan. Amsal dengan detail menuliskan perbuatan seorang istri yang cakap sehingga mereka pantas mendapatkan puji-pujian. Saat kita memuji istri dengan tulus, berarti kita menyadari bahwa istri adalah penolong yang sepadan pemberian Tuhan. Kalau kita berhasil dalam banyak hal, itu karena andil istri juga. Jika banyak orang memuji kita atas segala pencapaian, ingatlah istri kita dan pujilah dia.
Jika semasa pacaran kita bisa begitu kreatif memuji, mengapa setelah menikah jadi pelit? Berfokuslah pada kelebihannya, maka akan selalu ada hal yang bisa kita puji dari seseorang. Jika kita bisa memuji orang yang baru kita kenal, seharusnya kita bisa memuji istri yang telah lama kita kenal. Pujian tulus yang kita berikan sangat berarti dan akan memberinya semangat dan kekuatan yang baru.
MEMUJI ISTRI YANG KITA KASIHI MEMBUAT HUBUNGAN
SUAMI ISTRI MAKIN DEKAT DAN KUAT.
Selamat malam semuanya GBU
-
13 Maret 2019
#renungan
*RELASI INTIM DENGAN ALLAH*
Selasa 12 Mar 2019
_`Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga` (Mat 6:9-10)_
Pengenalan kita akan Allah Bapa sangat memengaruhi sikap batin kita dalam berdoa Bapa Kami. Seperti seorang anak yang sangat mencintai ayahnya karena ia tahu bahwa ayahnya sangat mencintai dan memerhatikan dia, maka ia akan senantiasa membanggakan dan menyenangkan ayahnya, demikian juga dengan kita. Bila kita sungguh mengenal Allah Bapa yang sungguh mencintai dan peduli dengan kita, kita akan mencintai-Nya, memuliakan-Nya, dan menyenangkan-Nya. Bagaimana tindakan konkritnya? Salah satunya, berdoa Bapa Kami dengan penuh cinta, hormat, dan percaya kepada Bapa.
Dengan berdoa Bapa Kami kita mengakui bahwa Allah kita adalah Bapa Mahakasih dan Maharahim yang kepadaNya kita percaya dan berharap sepenuhnya, Bapa Mahasegala yang harus dihormati, dimuliakan, dan diutamakan di atas segala-galanya. Namun, yang diinginkan Allah Bapa lebih daripada itu! Kerinduan hati Allah Bapa adalah agar kita menjalin relasi yang lebih intim dan mesra dengan-Nya yang senantiasa hadir dan setia bagi kita. Relasi yang mendalam dengan Allah Bapa akan dapat menyenangkan hatiNya dan menjadikan Dia bertahta dan meraja dalam kehidupan kita. Dengan demikian, kita akan dijadikan-Nya serupa dengan Dia, di mana pikiran, perkataan, perbuatan, dan hati kita selaras dengan kehendak-Nya. Inilah kemesraan cinta dengan Allah Bapa yang begitu indah!
*_Sr. M. Dominique Savio, P.Karm_*
Selasa 12 Mar 2019
Yes 55:10-11; Mzm 34:4 -7.16-19; Mat 6:7-15
Sumber:
*Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"*
-
13 Maret 2019
🛐 *DOA MALAM* 🛐
Selasa tgl.12 Maret 2019
🌹🕊🌹🕊🌹🕊🌹🕊🌹🕊🌹
*_Tuhan melepaskan orang benar dari segala kesesakannya._*
Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus🕊Amin.
Tuhan Yesus Kristus, sang pemilik kehidupan yang bijaksana, adil, penuh kasih sayang dan pengampunan.
Terima kasih atas semua berkat dan rahmat serta penyertaan-Mu sepanjang hari ini disegala aktivitas kami dan keluarga kami.
Menarik sekali akan sabda-Mu melalui nabi Yesaya, *demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.*, ditambah dengan doa yang Kau ajarkan *"DOA BAPA, KAMI"* bila kami tekuni berdoa dan menikmati tiap katanya disertai dengan bimbingan Roh Kudus🕊dalam berdoa dan membaca, merenungkan serta melaksanakan Firman-Mu yang adalah Engkau sendiri dengan kerendahan hati yang tulus, kami yakin dan percaya kami telah berjalan dijalan yang benar, jalan kebenaran dan hidup.
Seperti sabda-Mu yang lain yang meneguhkan iman kami,
*_Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”_*
Ampunilah kami dan keluarga kami bila sampai malam ini kami masih hanyut dalam zone nyaman kedagingan kami walaupun kami sudah Kau ajari cara berdoa yang benar dan Kau teguhkan iman kami dengan siraman firman-Mu yang merupakan air hidup dan Roti kehidupan yang asli dari-Mu Yesus Kristus.
Semua ini terjadi dengan sejujurnya dikarenakan ketegar-tengkukan, kedegilan, kekerasan hati dan pikiran kami yang berkutat pada kehendak kami sendiri yang egocentris.
Terima kasih atas kesabaran dalam Kasih-Mu serta pengampunan-Mu serta tambahkanlah keberanian kami untuk tekun bertobat yang sejati seperti yang Kau kehendaki dan berilah kami Roh Pengertian dan Kebijaksanaan agar kami mampu mencerna, memahami, menghayati makna dan hikmat dari-Mu.
Semua doa ini kami persembahkan dalam nama Yesus Kristus Tuhan, Sang pemilik kehidupan, Mesias Anak Allah yang hidup dan pengantara kami, kini dan sepanjang segala masa.
Bapa kami .......................
Salam Maria ...................
Kemuliaan ......................
Terpujilah ........................
St.Gregorius dan St.Maximilianus, doakanlah kami dan keluarga kami.
Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus🕊Amin. 🤝🕊🌹✝🙏🛐
-
13 Maret 2019
Shalom
Sebelum tidur sate malam dulu yuk
Jadikan Yesus di Tempat Pertama di Area yang Anda Khawatirkan
12 Maret 2019
Bacaan Hari ini:
Matius 6: 32-33 “Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.”
Setiap kali Anda khawatir, itu menunjukkan ada area tertentu dalam hidup Anda yang belum Anda serahkan kepada Tuhan sepenuhnya. Bidang apa pun dalam hidup Anda yang tidak Anda izinkan untuk Tuhan pegang kendali atasnya akan menjadi sumber kekhawatiran dan kegelisahan Anda.
Sambut Yesus masuk ke dalam rumah Anda. Beri Dia akses masuk ke ruang tamu, kamar tidur, dapur, dan semua ruang dalam hidup Anda. Dia sudah tahu apa yang berada di sana. Bahkan Tuhan tahu apa yang Anda butuhkan lebih dari Anda sendiri. Anda punya kebutuhan yang bahkan Anda tidak tahu. Setiap kali Anda membawa kebutuhan itu di dalam doa, Dia tidak akan terkejut. Dia tidak akan berkata, "Wah, kenapa kau tiba-tiba memintanya?”
“Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu” (Matius 6: 32-33).
Renungkan hal ini:
- Dalam renungan hari ini, saya membahas tentang kegelisahan- apa perasaan-perasaan lain yang menyertai kekhawatiran Anda?
- Apakah ada hal-hal dalam hidup Anda yang Anda lebih cintai ketimbang Tuhan, bahkan hal-hal yang baik sekali pun?
- Bagaimana hal-hal tersebut menjadi sumber kekhawatiran buat Anda? Jika mereka bukan sumber kekhawatiran, mengapa Anda berpikiran seperti itu?
Bacaan Alkitab Setahun :
Ulangan 11-13; Markus 12:1-27
Ketika Anda menjadikan Yesus Kristus yang nomor satu di setiap bidang kehidupan Anda, maka itu akan menyederhanakan prioritas-prioritas Anda dan membuat kekhawatiran Anda jauh berkurang.
Selamat malam semuanya selamat beristirahat jangan lupa berdoa dan mengucap syukur
Jadikanlah doa sebagai napas kehidupan dan makanan sehari-hari
Selamat rehat dan mimpi indah, tetap semangat!GBU
-
13 Maret 2019
🛐 *DOA MALAM* 🛐
Selasa tgl.12 Maret 2019
🌹🕊🌹🕊🌹🕊🌹🕊🌹🕊🌹
*_Tuhan melepaskan orang benar dari segala kesesakannya._*
Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus🕊Amin.
Tuhan Yesus Kristus, sang pemilik kehidupan yang bijaksana, adil, penuh kasih sayang dan pengampunan.
Terima kasih atas semua berkat dan rahmat serta penyertaan-Mu sepanjang hari ini disegala aktivitas kami dan keluarga kami.
Menarik sekali akan sabda-Mu melalui nabi Yesaya, *demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.*, ditambah dengan doa yang Kau ajarkan *"DOA BAPA, KAMI"* bila kami tekuni berdoa dan menikmati tiap katanya disertai dengan bimbingan Roh Kudus🕊dalam berdoa dan membaca, merenungkan serta melaksanakan Firman-Mu yang adalah Engkau sendiri dengan kerendahan hati yang tulus, kami yakin dan percaya kami telah berjalan dijalan yang benar, jalan kebenaran dan hidup.
Seperti sabda-Mu yang lain yang meneguhkan iman kami,
*_Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”_*
Ampunilah kami dan keluarga kami bila sampai malam ini kami masih hanyut dalam zone nyaman kedagingan kami walaupun kami sudah Kau ajari cara berdoa yang benar dan Kau teguhkan iman kami dengan siraman firman-Mu yang merupakan air hidup dan Roti kehidupan yang asli dari-Mu Yesus Kristus.
Semua ini terjadi dengan sejujurnya dikarenakan ketegar-tengkukan, kedegilan, kekerasan hati dan pikiran kami yang berkutat pada kehendak kami sendiri yang egocentris.
Terima kasih atas kesabaran dalam Kasih-Mu serta pengampunan-Mu serta tambahkanlah keberanian kami untuk tekun bertobat yang sejati seperti yang Kau kehendaki dan berilah kami Roh Pengertian dan Kebijaksanaan agar kami mampu mencerna, memahami, menghayati makna dan hikmat dari-Mu.
Semua doa ini kami persembahkan dalam nama Yesus Kristus Tuhan, Sang pemilik kehidupan, Mesias Anak Allah yang hidup dan pengantara kami, kini dan sepanjang segala masa.
Bapa kami .......................
Salam Maria ...................
Kemuliaan ......................
Terpujilah ........................
St.Gregorius dan St.Maximilianus, doakanlah kami dan keluarga kami.
Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus🕊Amin. 🤝🕊🌹✝🙏🛐
-
13 Maret 2019
JANGAN SIA-SIAKAN
2 Korintus 6:1-13
Si kecil Tian selalu bersemangat jika diajak ke dokter. Ia tahu, dengan pergi ke dokter biasanya sakitnya akan segera sembuh. Tetapi ia sangat sulit minum obat. Sang Mama harus mengeluarkan tenaga dan kesabaran ekstra untuk berlari-lari mengejar Tian, juga membujuknya dengan berbagai rayuan. Lucunya, setelah Tian berhasil meminum obat maka ia akan berkata: "Hmmm... enaaakkk...."
Orang percaya biasanya akan menjawab "ya" dengan penuh semangat saat ditanya apakah mereka sungguh-sungguh beriman kepada Yesus Kristus. Untuk mendukung jawabannya itu mereka memberikan kesaksian bahwa dirinya juga telah mengalami pertumbuhan iman. Buktinya: mereka mengerti, memahami, menghayati dan banyak menghafal ayat Alkitab. Namun ketika mereka tahu bahwa ternyata semua itu belumlah cukup tanpa respons yang benar dalam wujud pertobatan dan kehidupan yang berkenan bagi Allah, di sinilah masalah baru muncul.
Orang percaya sering menyia-nyiakan kasih karunia Tuhan dengan sikapnya "menolak minum obat" karena rasanya pahit. Hidup dalam pertobatan lebih sering terlihat sebagai penyiksaan dan penderitaan yang tak berkesudahan karena bertolak belakang dengan kenikmatan dunia. Seperti Paulus, orang percaya tidak perlu menggerutu dan menghindari penderitaan. Kedisiplinan, kemurnian, kesabaran, kemurahan hati, ketidakmunafikan, mengandalkan senjata rohani dan konsisten menjunjung kemuliaan Tuhan dalam segala keadaan adalah standar yang harus dimiliki setiap orang percaya yang tidak menyia-nyiakan kasih karunia Allah.
ORANG PERCAYA ADALAH PELAYAN PENDAMAIAN. KITA HARUS
BERDAMAI DENGAN ALLAH SEBELUM MENDAMAIKAN ORANG LAIN.
---
-
13 Maret 2019
*Rabu 13 Maret 2019*
*Bacaan Setahun:*
Mzm. 135
Bil. 21
Yoh. 3
*SARANG PENYAMUN*
*_“Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai puteri Sion, bersorak-sorailah, hai puteri Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda”*_ *Zakharia 9:9*
Bawalah pikiran Anda pada upacara untuk menyambut kedatangan tamu negara, presiden dari negara lain. Apa yang ada dalam pikiran Anda? Karpet merah, gadis kecil dengan kalung bunga di tangan, sederet orang dengan pakaian kebesarannya masing-masing, dan para prajurit yang berbaris dengan gagah? Begitu juga halnya dengan peristiwa yang terjadi 2.000 tahun lalu saat Yesus masuk ke kota Yerusalem dengan mengendarai seekor keledai. Orang-orang Yahudi mengelu-elukan Nya sebagai Raja dan mereka menghamparkan pakaian serta menebarkan ranting-ranting di jalan yang dilalui Yesus (Matius 21:1-11). Suara mereka terdengar dengan keras, “Hosana...Hosana...!”
Anda pasti membayangkan bahwa saat itu Yesus lagi senyum ke kanan dan ke kiri menyambut pujian orang-orang itu. Tidak! Lihatlah tatapan mata-Nya yang lurus ke depan. Lihat pula wajah-Nya dengan mimik serius. Ia bahkan tidak berhenti sebentar untuk menjamah orang-orang sakit. Tidak ada kesembuhan, mujizat, dan tanda-tanda heran yang dilakukan-Nya. Orang-orang sakit yang berusaha menjamah-Nya seperti diacuhkan. Mengapa Ia kelihatan marah? Ada apa? Keledai itu berjalan menuju Bait Allah. Yesus turun dan dengan cemeti ditangan, Ia
mengobrak-abrik tempat itu yang dipenuhi dengan para pedagang. Inilah penyebab kemarahannya! Orang-orang tidak lagi menghargai rumah Allah. Dengan seenaknya mereka menggunakan Bait Allah sebagai tempat untuk mencari keuntungan pribadi. “Keluar! Keluar! Cukup! Ini adalah rumah Bapa-Ku! Ini adalah rumah doa! Kau para penyamun dan perampok, keluarlah dari tempat ini dan jangan kotori tempat kudus ini lagi!”Sebuah perubahan yang kontras telah terjadi pada diri Yesus. Dari seorang yang lemah lembut dengan mengendarai keledai, tiba-tiba berubah menjadi Singa dari Yehuda yang mengaum dengan mata bagaikan nyala api (Wahyu 19:12). Setelah Yesus “membersihkan” rumah Bapa-Nya, lihatlah Ia menghampiri orang-orang sakit dan menyembuhkan mereka, “Maka datanglah orang-orang buta dan orang-orang timpang kepada-Nya dalam Bait Allah itu dan mereka DISEMBUHKAN-NYA”(Matius 21:14). Anda lihat, Yesus tidak memberikan toleransi bagi oknum-oknum yang menyalahgunakan kekudusan Allah. Anda dan saya adalah rumah Allah. Jangan kotori dengan para penyamun! Bila kita telah membersihkan segala penyamun dari hidup kita, lihatlah Yesus datang dalam hidup kita untuk menyembuhkan kita. Artinya berkat Allah mengalir setelah kita membereskan kotoran-kotoran yang menodai Bait Allah. (DH)
*Questions:*
1. Dengan apa biasanya kita mengotori rumah-Nya?
2. Apa yang terjadi jika rumah-Nya kita kotori?
*Values:*
Tuhan tidak pernah menolerir kotoran-kotoran yang kita buat terhadap rumah-Nya (tubuh kita), Dia akan membersihkannya karena cintanya kepada kita.
*Allah tidak suka dengan umat Allah yang menyimpan penyamun dalam Bait-Nya.*