Pendalaman Alkitab Online
-
2 Oktober 2016
ZEGA376 tulis:
Maaf cuman copas, nanti kapan2 tak coba bikin yg pendek.
Xixixi bcanda bro...aku mah gini orngnya...hehe....bagus lah sharingnya...
-
2 Oktober 2016
Lbh bagus kasi kerjaan alias kasi ayatnya biar rajin buka alkitab..hehe..
-
2 Oktober 2016
Di rs pku, ruang arofah d4
gejala stroke
ZEGA376 tulis:
Bapak sakit apa?
Dirawat dimana? Ruang n nomor berapa?
-
2 Oktober 2016
Gimana sdh baikann kah @sheiz
-
2 Oktober 2016
Iya sdh mendingan kk
BORUMADUM905 tulis:
Gimana sdh baikann kah @sheiz
-
2 Oktober 2016
Tahukah saudara bahwa "Melayani Tuhan bukanlah pilihan tetapi adalah kewajiban"
1. Dengar panggilan Tuhan
Ada panggilan sbg pelayan Tuhan tidak semua orang (dipilih), yg jadi mslh apakah kita dengar pd saat Tuhan panggil saudara dan saya? (Ay.11)
Tuhan akan tempatkan pd tempat yg tepat, pasti ada tantangan (tdk enak utk daging)
Seperti tentara Gideon - Dari 32000 orang yg ingin ikut - 22000 orang mundur krn takut jd tinggal 10000 dan Tuhan yg nyaring/milih. Dipilih 300 orang pilihan yg sungguh2 dan melayani dg hati.
Mat 22:14 Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih. "
Ingatlah, apapun yg terjadi Mata Tuhan tetap memperhatikan setiap kita.
2. Menguduskan diri (Ay.12)
Setiap dopus adalah waktu utk membuktikan kekudusan pelayan Tuhan
Ingat tidak ada alasan dg alasan melayani keluarga, teman, saudara sangat berbeda dg datang beribadah dopus utk merendahkan diri, berdoa, memuji dan memuliakan Tuhan.
"Dalam pelayanan Jangan ikut2an"
Baca Roma 6:19-22
Persembahkan tubuh utk melayani Tuhan - jadi roh harus menyala.
- Ada perkataan yg memuliakan Tuhan
- Tidak ikut2an dan msh hidup dlm dosa
- Jangan mundur bila ada tantangan (bila mundur biasanya bkn krn benar2 panggilan Tuhan). Contoh penyebab pelayan yg mundur: Teguran krn tidak disiplin, Tidak dijadwal, Ada masalah keuangan, pendeta kehilangan jiwa, pemikiran yg salah, dll.
Ingatlah bahwa semua yg kita lakukan dalam pelayanan akan berurusan dengan TUHAN, bukan dengan manusia.
Korban persembahan harus mati atau kehilangan nyawa
3. Minta Petunjuk Tuhan (ay.13)
"Sebab oleh karena pada pertama kali kamu tidak hadir, maka TUHAN, Allah kita, telah menyambar di tengah- tengah kita, sebab kita tidak meminta petunjuk- Nya seperti seharusnya."
Uza mati walau maksudnya baik utk menahan tabut yg miring dan akan terjatuh, tetapi karena dia bukan orang Lewi dan tidak dipilih Tuhan.
Jadi baik menurut manusia belum tentu baik dihadapan Tuhan.
1 Yoh 4:18 Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.
Teliti hamba Tuhan sblm dipilih:
- Integritasnya
- Lihat hatinya: Manusia melihat yg kelihatan tp Tuhan menguji bathin
- Memiliki rasa hormat dan kagum akan Tuhan
- Mau Merendahkan diri
- Bisa menerima orang lain, dll.
Baca Bilangan 4:15 - Melakukan!!!
Setelah Harun dan anak- anaknya selesai menudungi barang- barang kudus dan segala perkakas tempat kudus, pada waktu perkemahan akan berangkat, barulah orang Kehat boleh masuk ke dalam untuk mengangkat barang- barang itu; tetapi janganlah mereka kena kepada barang- barang kudus itu, nanti mereka mati. Jadi itulah barang- barang di Kemah Pertemuan yang harus diangkat bani Kehat.
4. Bekerja Sama (ay.14)
"Jadi para imam dan orang- orang Lewi menguduskan dirinya untuk mengangkut tabut TUHAN, Allah Israel."
Dalam pelayanan tidak akan bisa berjalan sendiri, harus bekerja sama:
- Seperti Orang lumpuh dibawa kepada Tuhan harus ada kerja sama krn si lumpuh tidak bisa jalan sendiri
- Harus ada pengertian dr Tuhan spy tidak terjebak dan malah terjatuh.
- Sampaikan Firman Tuhan bkn hanya perhatian jasmani (pelayanan kasih).
5. Tanggung Jawab (Ay.15)
Kemudian bani Lewi mengangkat tabut Allah itu dengan gandar pengusung di atas bahu mereka, seperti yang diperintahkan Musa, sesuai dengan firman TUHAN.
Jangan buka celah, semua harus bertanggung jawab sesuai dengan panggilan Tuhan.
Selamat melayani, Tuhan Yesus memberkati
-
4 Oktober 2016
ANTNSHARRY243 tulis:
Lbh bagus kasi kerjaan alias kasi ayatnya biar rajin buka alkitab..hehe..
Saya lebih suka, "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku!" Artiannya Cinta akan Firman Tuhan datang dari pendengaran, dan Cinta yang timbul dari dalam hati akan membuahkan kebiasaan baik yang tidak perlu disuruh. :D Yg penting jadi berkat dulu, sebab Firman Allah tidak akan kembali dengan sia-sia.
~.Pax Et Bonum.~
4 Oktober 2016 diubah oleh ZEGA376
-
4 Oktober 2016
Bukan Orang Asing
Oleh Tim Gustafson
Baca Ulangan 10:12-22
Ulangan 10:12-22
Orang Israel diperingatkan supaya taat dan bersyukur
10:12 "Maka sekarang, hai orang Israel, apakah yang dimintakan dari padamu oleh TUHAN, Allahmu, selain dari takut akan TUHAN, Allahmu, hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya, mengasihi Dia, beribadah kepada TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, 10:13 berpegang pada perintah dan ketetapan TUHAN yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu. 10:14 Sesungguhnya, TUHAN, Allahmulah yang empunya langit, bahkan langit yang mengatasi segala langit, dan bumi dengan segala isinya; 10:15 tetapi hanya oleh nenek moyangmulah hati TUHAN terpikat sehingga Ia mengasihi mereka, dan keturunan merekalah, yakni kamu, yang dipilih-Nya dari segala bangsa, seperti sekarang ini. 10:16 Sebab itu sunatlah hatimu dan janganlah lagi kamu tegar tengkuk. 10:17 Sebab TUHAN, Allahmulah Allah segala allah dan Tuhan segala tuhan, Allah yang besar, kuat dan dahsyat, yang tidak memandang bulu ataupun menerima suap; 10:18 yang membela hak anak yatim dan janda dan menunjukkan kasih-Nya kepada orang asing dengan memberikan kepadanya makanan dan pakaian. 10:19 Sebab itu haruslah kamu menunjukkan kasihmu kepada orang asing, sebab kamupun dahulu adalah orang asing di tanah Mesir. 10:20 Engkau harus takut akan TUHAN, Allahmu, kepada-Nya haruslah engkau beribadah dan berpaut, dan demi nama-Nya haruslah engkau bersumpah. 10:21 Dialah pokok puji-pujianmu dan Dialah Allahmu, yang telah melakukan di antaramu perbuatan-perbuatan yang besar dan dahsyat, yang telah kaulihat dengan matamu sendiri. 10:22 Dengan tujuh puluh orang nenek moyangmu pergi ke Mesir, tetapi sekarang ini TUHAN, Allahmu, telah membuat engkau banyak seperti bintang-bintang di langit."
---@---@---@---@---@---@---@---
Apakah yang dimintakan dari padamu oleh Tuhan, Allahmu, selain dari takut akan Tuhan, Allahmu, hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya, mengasihi Dia. —Ulangan 10:12
Di pelosok Ghana, tempat saya tinggal semasa kanak-kanak, ada ungkapan yang berkata: “Dilarang berkunjung pada waktu makan”. Penduduk di sana menganggap tidak sopan seseorang berkunjung pada “waktu makan” karena makanan yang tersedia sangat terbatas, dan itu berlaku baik bagi tetangga ataupun orang asing.
Namun di Filipina, sekalipun seseorang berkunjung tanpa pemberitahuan pada waktu makan, sang tuan rumah akan bersikeras menjamunya tanpa melihat apakah makanan yang tersedia cukup atau tidak bagi mereka sendiri. Budaya bisa berbeda-beda menurut apa yang dipandang baik di suatu masyarakat.
Ketika orang Israel meninggalkan Mesir, Allah memberikan instruksi khusus tentang cara hidup mereka. Namun hukum dari Allah itu tak dapat dijalankan tanpa adanya perubahan hati. Maka Musa berkata, “Kamu harus taat kepada Tuhan dan janganlah berkeras kepala lagi” (Ul. 10:16 BIS). Segera setelah memberikan tantangan itu, Musa membahas tentang perlakuan Israel terhadap orang asing. Allah “menunjukkan kasih-Nya kepada orang asing,” kata Musa, “dengan memberikan kepadanya makanan dan pakaian. Sebab itu haruslah kamu menunjukkan kasihmu kepada orang asing, sebab kamupun dahulu adalah orang asing di tanah Mesir” (ay.18-19).
Israel menyembah “Allah segala allah dan Tuhan segala tuhan, Allah yang besar, kuat dan dahsyat” (ay.17). Salah satu cara terbaik untuk menunjukkan pengenalan mereka akan Allah adalah dengan mengasihi orang asing—yakni siapa saja yang berbeda budaya dengan mereka.
Apakah makna dari karakter Allah itu bagi kita hari ini? Bagaimana cara kita menunjukkan kasih-Nya kepada orang-orang di sekitar kita yang terpinggirkan dan membutuhkan pertolongan?
Bapa Surgawi, tolonglah kami untuk menjadi berkat bagi orang lain hari ini dengan menunjukkan kasih-Mu lewat perbuatan-perbuatan sederhana.
Di dalam Kristus, tidak ada orang asing.
Wawasan
Allah memerintahkan umat-Nya untuk bermurah hati kepada orang-orang miskin (Im. 19:9-10; 23:22; Ul. 24:19-21). “Pada waktu kamu menuai hasil tanahmu, janganlah kau sabit ladangmu habis-habis sampai ke tepinya, dan janganlah kau pungut apa yang ketinggalan dari penuaianmu. Juga sisa-sisa buah anggurmu janganlah kau petik untuk kedua kalinya, dan buah yang berjatuhan di kebun anggurmu janganlah kau pungut, semuanya itu harus kau tinggalkan bagi orang miskin dan bagi orang asing” (Im. 19:9-10; 23:22). —Sim Kay Tee.
Bacaan Alkitab setahun: Yesaya 17–19 ; Efesus 5:17-33
Anda dapat memberi dampak yang berarti
-
4 Oktober 2016
Bro Zega boleh bertanya ga mengutip dari mana sih ini. Aku baca terus loh dari awal km posting. Well recommended buat pemahaman Alkitab.
Thanks.
-
4 Oktober 2016
TRISH197 tulis:
Bro Zega boleh bertanya ga mengutip dari mana sih ini. Aku baca terus loh dari awal km posting. Well recommended buat pemahaman Alkitab.
Thanks.
Dari mana2 Trish. Hehehehehe :)
-
4 Oktober 2016
Memelihara Masa Depan
Selasa, 4 Oktober 2016
Bacaan Alkitab hari ini:
Hakim-hakim 21
Suku Benyamin dapat tetap hidup
(1) Orang-orang Israel telah bersumpah di Mizpa, demikian: "Seorangpun dari kita takkan memberikan anaknya perempuan kepada seorang Benyamin menjadi isterinya." (2) Ketika bangsa itu datang ke Betel dan tinggal di situ di hadapan Allah sampai petang, maka merekapun menyaringkan suaranya menangis dengan sangat keras, (3) katanya: "Mengapa, ya TUHAN, Allah Israel, terjadi hal yang begini di antara orang Israel, yakni bahwa hari ini satu suku dari antara orang Israel hilang?" (4) Keesokan harinya pagi-pagi maka bangsa itu mendirikan mezbah di situ, lalu mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan. (5) Pada waktu itu berkatalah orang-orang Israel: "Siapakah dari seluruh suku Israel yang tidak ikut datang dengan jemaah ini untuk menghadap TUHAN?" Sebab mereka telah bersumpah dengan sungguh-sungguh mengenai orang yang tidak datang menghadap TUHAN di Mizpa, demikian: "Pastilah ia dihukum mati." (6) Orang-orang Israel merasa kasihan terhadap suku Benyamin, saudaranya itu, maka kata mereka: "Hari ini ada satu suku terputus dari orang Israel. (7) Apakah yang dapat kita lakukan kepada orang-orang yang tinggal itu dalam hal mencarikan isteri, karena kitalah yang bersumpah demi TUHAN untuk tidak memberikan seorangpun dari anak-anak perempuan kita kepada mereka menjadi isterinya?" (8) Sebab itu berkatalah mereka: "Dari suku-suku Israel adakah satu yang tidak datang menghadap TUHAN di Mizpa?" Lalu tampaklah, bahwa dari Yabesh-Gilead tidak ada seorangpun yang datang ke perkemahan jemaah itu. (9) Lalu diperiksa jumlah bangsa itu, dan tampaklah tidak hadir seorangpun dari penduduk Yabesh-Gilead. (10) Maka perkumpulan itu menyuruh ke situ dua belas ribu orang dari orang-orang gagah perkasa dengan memerintahkan kepada mereka, demikian: "Pergilah, pukullah penduduk Yabesh-Gilead dengan mata pedang, juga perempuan-perempuan dan anak-anak. (11) Tetapi perbuatlah begini: hanya semua laki-laki sajalah dan semua perempuan yang telah pernah tidur dengan laki-laki harus kamu tumpas." (12) Mereka menjumpai di antara penduduk Yabesh-Gilead empat ratus orang anak gadis, perawan yang belum pernah tidur dengan orang laki-laki, lalu gadis-gadis itu dibawa mereka ke perkemahan di Silo, di tanah Kanaan. (13) Sesudah itu segenap umat itu menyuruh orang membawa pesan kepada bani Benyamin yang ada di bukit batu Rimon, lalu memaklumkan damai kepada mereka. (14) Pada waktu itu kembalilah suku Benyamin, dan kepada mereka diberikan perempuan-perempuan yang telah dibiarkan hidup dari antara perempuan Yabesh-Gilead; tetapi belum cukup juga jumlahnya bagi mereka. (15) Maka bangsa itu merasa kasihan kepada suku Benyamin, karena TUHAN telah membuat keretakan di antara suku-suku Israel. (16) Kemudian berkatalah para tua-tua umat itu: "Apakah yang dapat kita lakukan kepada yang tinggal ini dalam hal mencarikan isteri? Sebab perempuan-perempuan telah punah dari antara suku Benyamin." (17) Lagi kata mereka: "Warisan orang-orang yang terluput itu haruslah tetap tinggal pada suku Benyamin, supaya jangan ada suku yang terhapus dari antara orang Israel. (18) Tetapi kita ini tidak dapat memberikan isteri kepada mereka dari anak-anak perempuan kita." Sebab orang-orang Israel telah bersumpah, demikian: "Terkutuklah orang yang memberikan isteri kepada suku Benyamin!" (19) Lalu kata mereka pula: "Setiap tahun ada perayaan bagi TUHAN di Silo yang letaknya di sebelah utara Betel, di sebelah timur jalan raya yang menuju dari Betel ke Sikhem dan di sebelah selatan Lebona." (20) Maka mereka berpesan kepada bani Benyamin, demikian: "Pergilah menghadang di kebun-kebun anggur. (21) Perhatikanlah baik-baik; maka apabila anak-anak perempuan Silo keluar untuk menari-nari, baiklah kamu keluar dari kebun-kebun anggur itu, dan masing-masing melarikan seorang dari anak-anak perempuan Silo itu menjadi isterinya dan pergi ke tanah Benyamin. (22) Apabila ayah atau saudaranya laki-laki datang untuk menuntutnya kepada kami, maka kami akan berkata kepada mereka: Serahkanlah mereka itu kepada kami dengan rela hati, sebab dalam pertempuran kita tidak dapat menangkap seorang perempuan untuk menjadi isteri mereka masing-masing. Memang kamu ini tidak memberikan anak-anak gadis itu kepada mereka; sebab seandainya demikian, kamu bersalah." (23) Jadi bani Benyamin berbuat demikian; dari gadis-gadis yang menari-nari yang dirampas itu mereka mengambil perempuan, jumlahnya sama dengan jumlah mereka, kemudian pulanglah mereka ke milik pusakanya lalu membangun kota-kotanya kembali dan diam di sana. (24) Pada waktu itu pergilah orang Israel dari sana, masing-masing menurut suku dan kaumnya; mereka masing-masing berangkat dari sana ke milik pusakanya. (25) Pada zaman itu tidak ada raja di antara orang Israel; setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri.
---@---@---@---@---@---@---@---@---
Masa lalu merupakan pelajaran yang berharga dalam menjalani masa kini dengan benar dan beres, untuk memelihara masa depan dengan lebih baik. Kehidupan kita terdiri dari masa lalu, masa sekarang dan masa depan. Seringkali kita terjerat dengan masa lalu sehingga hidup kita tidak efektif pada masa kini dan kita cenderung mengabaikan masa depan. Peperangan melawan suku Benyamin merupakan pukulan yang menyakitkan bagi Israel. Penyesalan tidak dapat memulihkan keadaan suku Benyamin. Hanya keputusan yang memandang jauh ke masa depan yang akhirnya menolong suku Benyamin lepas dari kepunahan.
Tuhan bertindak dengan memandang ke masa depan, baik menyangkut Mesias (Kejadian 3:15), keselamatan (Roma 8:29-30), hidup kekal (Wahyu 21:1-5), serta kehidupan kita di bumi saat ini, tempat kita harus meluaskan kerajaan Allah (Matius 28:19-20, Kisah Para Rasul 1:8) dan menjadi serupa dengan Kristus dalam segala aspek (Roma 8:29). Baik gereja maupun kita secara pribadi harus hidup dengan tepat. Masa lalu merupakan pelajaran yang berharga, tapi kita tak boleh terjerat oleh masa lalu. Masa sekarang harus dijalani dengan benar (sesuai dengan firman Tuhan) dan beres (sesuai dengan perkembangan dan kondisi). Gereja harus memelihara masa depan, baik menyangkut generasi muda maupun menyangkut aspek pelayanan agar lebih efektif dalam meluaskan kerajaan Allah dan menjadikan orang percaya menjadi serupa Kristus. Sudahkah kita hidup dengan tepat atas masa lalu, masa sekarang dan masa depan? Kiranya Tuhan menolong dan menyertai kita dan gereja-Nya. Soli Deo Gloria. Amin. [CA]
Amsal 24:14
“Ketahuilah, demikian hikmat untuk jiwamu: Jika engkau mendapatnya, maka ada masa depan, dan harapanmu tidak akan hilang.”
4 Oktober 2016 diubah oleh ZEGA376
-
5 Oktober 2016
Menuruti Perintah Yesus -- Rabu, 5 Oktober 2016
Ylsa Sabda·4 Oktober 2016
Bacaan: Yohanes 15:9-17
alkitab.sabda.org/?Yohanes+1...
alkitab.mobi/?Yohanes+15%3A9...Yohanes 15:9-17
Perintah supaya saling mengasihi
15:9"Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu.
15:10Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.
15:11Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.
15:12Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.
15:13Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.
15:14Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.
15:15Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.
15:16Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.
15:17Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain."
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Nas: Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. (Yohanes 15:10)
Pendeta dan teolog Karl Rahner pernah berkata, "Jika ada penyebab utama orang-orang tidak percaya pada Kristus, penyebabnya tidak lain orang Kristen sendiri." Ucapannya ini ada benarnya. Sebagian orang Kristen hebat sekali kalau berbicara tentang Tuhan dan kasih, namun tidak menjalankan ajaran Yesus dan mengasihi sesama.
Banyak orang dunia kecewa melihat gaya hidup orang Kristen yang bertolak belakang dengan tindakan dan ajaran Yesus Kristus. Ada orang Kristen yang pendendam, padahal Yesus mengajarkan pengampunan. Ada yang dikenal sebagai tukang gosip, padahal Yesus mengajarkan kita mengatakan kebenaran dengan kasih. Ada yang tamak, padahal Yesus mengajarkan kita mencukupkan diri. Ada yang bermusuhan dengan saudaranya karena berebut harta warisan, padahal Yesus mengajarkan saling mengasihi. Kondisi ini dapat menjadi cermin bagi kita semua yang percaya pada Yesus, untuk melihat diri kita yang sesungguhnya. Jangan sampai orang dunia kecewa pada Kekristenan karena gaya hidup kita yang munafik. Kalau kita tidak mau mengasihi sesama, kita tidak menuruti perintah Yesus. Iman kita kepada Yesus Kristus tidak berbuah karena tidak disertai dengan perbuatan. Jika kita tinggal di dalam kasih Tuhan, kita pasti bisa saling mengasihi (Yoh. 13:35).
Jadilah orang Kristen yang melakukan perintah Yesus, yaitu mengasihi seorang akan yang lain dalam kehidupan sehari-hari. Kiranya setiap orang yang mengenal kita, baik orang Kristen maupun non-Kristen, merasakan kasih Tuhan melalui kehidupan kita. --RTG/Renungan Harian
KITA TINGGAL DI DALAM KASIH TUHAN
DENGAN MENGASIHI SEORANG AKAN YANG LAIN.Setahun: Matius 12
alkitab.sabda.org/?Matius+12
alkitab.mobi/?Matius+12 -
6 Oktober 2016
Yang Terbaik -- Kamis, 6 Oktober 2016
YLSA SABDA·5 OKTOBER 2016
Bacaan: 1 Raja-Raja 6:1-13, 36-38
alkitab.sabda.org/?1Raja-Raj...
alkitab.mobi/?1Raja-Raja+6%3...1 Raja-raja 6:1-13
Salomo mendirikan Bait Suci6:1Dan terjadilah pada tahun keempat ratus delapan puluh sesudah orang Israel keluar dari tanah Mesir, pada tahun keempat sesudah Salomo menjadi raja atas Israel, dalam bulan Ziw, yakni bulan yang kedua, maka Salomo mulai mendirikan rumah bagi TUHAN.
6:2Rumah yang didirikan raja Salomo bagi TUHAN itu enam puluh hasta panjangnya dan dua puluh hasta lebarnya dan tiga puluh hasta tingginya.
6:3Balai di sebelah depan ruang besar rumah itu dua puluh hasta panjangnya, menurut lebar rumah itu, dan sepuluh hasta lebarnya ke sebelah depan rumah itu.
6:4Dibuatnya juga pada rumah itu jendela-jendela yang rapat bidainya.
6:5Pada dinding rumah itu sekelilingnya didirikannya kamar tambahan, sekeliling ruang besar dan ruang belakang, dan seluruhnya dibuatnya bertingkat-tingkat.
6:6Tingkat bawah lima hasta lebarnya, yang tengah enam hasta dan yang ketiga tujuh hasta, sebab telah dibuatnya ceruk-ceruk pada rumah itu sekeliling sebelah luar, sehingga dinding rumah itu tidak usah dilobangi.
6:7Pada waktu rumah itu didirikan, dipakailah batu-batu yang telah disiapkan di penggalian, sehingga tidak kedengaran palu atau kapak atau sesuatu perkakas besipun selama pembangunan rumah itu.
6:8Pintu tingkat bawah ada pada lambung kanan rumah itu, dan orang naik dengan tangga-tangga pilin ke tingkat tengah dan dari tingkat tengah ke tingkat yang ketiga.
6:9Setelah ia selesai mendirikan rumah itu, dibuatnyalah langit-langit rumah itu dari bingkai dan pemapan dari kayu aras.
6:10Dan setelah ia mendirikan kamar tambahan itu pada rumah itu sekeliling, yakni setiap tingkat lima hasta tingginya, maka rumah itu ditutupinya dengan kayu aras.
6:11Kemudian datanglah firman TUHAN kepada Salomo, demikian:
6:12"Mengenai rumah yang sedang kaudirikan ini, jika engkau hidup menurut segala ketetapan-Ku dan melakukan segala peraturan-Ku dan tetap mengikuti segala perintah-Ku dan tidak menyimpang dari padanya, maka Aku akan menepati janji-Ku kepadamu yang telah Kufirmankan kepada Daud, ayahmu,
6:13yakni bahwa Aku akan diam di tengah-tengah orang Israel dan tidak hendak meninggalkan umat-Ku Israel."
1 Raja-raja 6:36-38
6:36Ia mendirikan tembok pelataran dalam dari tiga jajar batu pahat dan dari satu jajar balok kayu aras.6:37Dalam tahun yang keempat, dalam bulan Ziw, diletakkanlah dasar rumah TUHAN,
6:38dan dalam tahun yang kesebelas, dalam bulan Bul, yaitu bulan kedelapan, selesailah rumah itu dengan segala bagian-bagiannya dan sesuai dengan segala rancangannya; jadi tujuh tahun lamanya ia mendirikan rumah itu.
Yang Terbaik -- Kamis, 6 Oktober 2016
Nas: Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. (Kolose 3:23)
Beberapa waktu yang lalu saya mengalami peristiwa yang cukup mengerikan di dalam lift. Lift tiba-tiba meluncur turun dengan kecepatan di luar normal, lalu berhenti di antara lantai 1 dan 2. Kami yang berada di dalamnya sempat panik. Tapi syukurlah, sesaat kemudian lift itu bergerak naik sendiri ke lantai 2. Kami semua segera keluar dan memilih tangga untuk turun ke lantai 1.
Entah apa yang sesungguhnya terjadi dengan lift itu. Tetapi, peristiwa ini mengingatkan saya akan pentingnya mengerjakan segala sesuatu, dalam hal ini merancang lift, dengan benar. Keteledoran si perancang lift bisa mengakibatkan bencana. Sementara kesigapan si perancang bisa menyelamatkan nyawa banyak orang.Tak heran juga kalau Alkitab sering mengingatkan kita untuk memberikan yang terbaik dalam segala sesuatu yang kita kerjakan. Seakan kita mengerjakannya untuk Allah sendiri. Seperti ketika orang Israel membangun Bait Allah pada zaman Raja Salomo. Segala yang terbaik mereka berikan. Bait Allah yang terbangun pun berdiri begitu megah dan bertahan hingga hampir empat abad, sebelum akhirnya dihancurkan bangsa Babel.
Kita memang tidak lagi membangun Bait Allah yang kelihatan. Tapi melalui kegiatan sehari-hari, sesungguhnya kita sedang mengambil bagian dalam membangun kerajaan-Nya di dunia ini. Baik itu di tempat kerja, keluarga, sekolah, dan sebagainya. Kita tentu ingin memberikan kualitas yang layak untuk kerajaan-Nya, bukan? Karena itu, berikanlah yang terbaik dalam segala apa pun yang kita kerjakan. --ALS/Renungan Harian
BERIKAN YANG TERBAIK DALAM PEKERJAAN KITA,
SEPERTI KALAU KITA MELAKUKANNYA UNTUK ALLAH SENDIRI.Setahun: Matius 13-14
alkitab.sabda.org/?Matius+13...
alkitab.mobi/?Matius+13-14 -
6 Oktober 2016
MEMPERKENANKAN ALLAH UNTUK MEMBENTUK KITA MENJADI BEJANA-BEJANA BAGI KEMULIAAN-NYA
(Bacaan Injil Misa Kudus, Hari Biasa Pekan Biasa XXVII – Kamis, 6 Oktober 2016)
OFS: Peringatan S. Maria Fransiska dr ke-5 Luka Yesus
Keluarga Fransiskan: Peringatan Arwah Semua saudara, sanak saudara dan penderma
LUKE 11 5-13Lalu kata-Nya kepada mereka, “Jika seorang di antara kamu mempunyai seorang sahabat dan pada tengah malam pergi kepadanya dan berkata kepadanya: Sahabat, pinjamkanlah kepadaku tiga roti, sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan singgah ke rumahku dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya; masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab: Jangan mengganggu aku, pintu sudah tertutup dan aku serta anak-anakku sudah tidur; aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepadamu. Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya. Karena itu, Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetuk, baginya pintu dibukakan. Bapak manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan, akan memberikan ular kepada anaknya itu sebagai ganti ikan? Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di surga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya.” (Luk 11:5-13)
Bacaan Pertama: Gal 3:1-5; Mazmur Tanggapan: Luk 1:69-75
Apa artinya iman jika tidak disertai dengan rasa percaya (dalam arti trust) dan ketekunan? Tidak lebih daripada sekadar isapan jempol. Yesus melukiskan pokok ini dengan menceritakan perumpamaan tentang seseorang yang tidak mau pergi sampai tetangganya memberikan kepadanya apa yang dibutuhkannya. Pesannya jelas: Allah ingin agar kita datang kepadanya dengan rasa percaya dan ketekunan, dengan hasrat mendalam untuk memperoleh berkat-Nya. Jika Allah tidak langsung mengabulkan permintaan kita, maka hal ini bukanlah disebabkan bahwa Ia begitu sibuk dengan hal-hal lain atau tidak cukup peduli kepada/tentang kita. Seringkali, Allah ingin agar kita menunggu karena Dia mengetahui bagaimana ketekunan dapat mengubah secara mendalam. Seperti ditulis oleh Santo Paulus: “Kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan” (Rm 5:3-4).
Memang tidak sulit bagi kita untuk menjadi ciut hati jika kita tidak langsung menerima jawaban. Kita mungkin merasa tidak mau bergantung pada Allah dan sebaliknya malah menggantungkan segalanya pada kekuatan kita sendiri. Namun Yesus mendorong kita untuk tetap mengetuk; dan Ia berjanji akan membuka pintu dan mencurahkan Roh-Nya ke atas seua orang yang meminta kepada-Nya.
Ketika Allah menunda pemberian jawaban kepada kita atau menunda pemberian penghiburan kepada kita dalam doa kita, hal ini mungkin disebabkan karena Dia ingin mengajar kita untuk takut kepada-Nya secara layak dan benar. Ia adalah Allah dan kita bukan. Ia senantiasa baik, kudus, dan benar. Ia selalu pantas menerima rasa percaya kita dan ketaatan kita, apakah hidup kita berada di jalan yang “oke” atau tidak. Allah ingin agar pernyataan diri-Nya dalam hati kita menjadi fondasi kehidupan kita, bukannya turun-naiknya – ups and downs – hidup kita sehari-hari. Apabila kita mendasarkan kehidupan kita pada siapa Allah itu sebenarnya dan pada kasih-Nya yang tidak pernah meninggalkan kita, maka kita akan mengalami karya-Nya dalam kehidupan kita, tentu pada saat yang tepat seturut kehendak-Nya. Seperti orang yang tekun dalam perumpamaan tadi – yang menyebabkan tetangganya pada akhirnya memberikan segalanya yang dibutuhkan olehnya – kita pun akan menerima berkat-berkat dan segalanya yang kita butuhkan untuk setiap situasi.
Melalui kesetiaan kita dan ketekunan kita, kita memperkenankan Allah membentuk diri kita menjadi bejana-bejana bagi kemuliaan-Nya. Selagi kita menantikan Dia, kita dapat belajar menaruh kepercayaan kepada-Nya, dan dalam menaruh kepercayaan kepada-Nya kita pun dapat bertumbuh menjadi lebih kuat dan lebih mampu menolong orang-orang lain. Dengan berjalannya waktu, Allah akan semakin mampu menggunakan diri kita sebagai instrumen-instrumen guna memanifestasikan kasih-Nya dan kuat-kuasa-Nya kepada dunia.
DOA: Bapa surgawi, aku berterima kasih penuh syukur kepada-Mu karena Engkau mengasihi diriku, sangat baik hati kepadaku, dan Engkau sungguh baik. Aku percaya bahwa jika aku bertekun dalam doa disertai ketaatan, maka Engkau akan mencurahkan Roh-Mu atas diriku untuk menciptakan kembali diriku dalam karakter Putera-Mu terkasih, Yesus. Amin.
Catatan: Untuk mendalami Bacaan Injil hari ini (Luk 1:69-75), bacalah tulisan yang berjudul “MENGENAL KASIH ALLAH SECARA PRIBADI DAN AKRAB ADALAH DASAR DARI PENGHARAPAN KITA” (bacaan tanggal 6-10-16) dalam situs/blog PAX ET BONUM catatanseorangofs.wordpress.com; kategori: 16-10 PERMENUNGAN ALKITABIAH 2016.
(Tulisan ini adalah revisi dari tulisan dengan judul sama untuk bacaan tanggal 8-10-15 dalam situs/blog PAX ET BONUM)
Cilandak, 3 Oktober 2016 [Transitus Bapak Fransiskus dr Assisi]
Sdr. F.X. Indrapradja, OFS
Categories: 16-10 BACAAN HARIAN OKTOBER 2016, PERUMPAMAAN-PERUMPAMAAN YESUS Tags: PERUMPAMAAN TENTANG PENGABULAN DOA, YESUS KRISTUS -
6 Oktober 2016
Roma 1:1-7 -- Kamis, 6 Oktober 2016 (Minggu ke-21 sesudah Pentakosta)
KEMARIN · PUBLIK
Judul: Hati Sebagai Hamba
Bacaan: Roma 1:1-7
alkitab.sabda.org/?Roma+1%3A...
Roma 1:1-7
Salam
1:1Dari Paulus, hamba Kristus Yesus, yang dipanggil menjadi rasul dan dikuduskan untuk memberitakan Injil Allah.
1:2Injil itu telah dijanjikan-Nya sebelumnya dengan perantaraan nabi-nabi-Nya dalam kitab-kitab suci,
1:3tentang Anak-Nya, yang menurut daging diperanakkan dari keturunan Daud,
1:4dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita.
1:5Dengan perantaraan-Nya kami menerima kasih karunia dan jabatan rasul untuk menuntun semua bangsa, supaya mereka percaya dan taat kepada nama-Nya.
1:6Kamu juga termasuk di antara mereka, kamu yang telah dipanggil menjadi milik Kristus.
1:7Kepada kamu sekalian yang tinggal di Roma, yang dikasihi Allah, yang dipanggil dan dijadikan orang-orang kudus: Kasih karunia menyertai kamu dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus.
----------------------------------------
Apakah Anda terlibat dalam pelayanan? Orang-orang seperti apa yang lebih Anda sukai untuk dilayani? Kebanyakan orang lebih suka melayani orang-orang yang sudah dikenal, walau hanya melalui bahasa atau budayanya. Setidaknya memudahkan untuk menyesuaikan diri.
Paulus bukan pendiri jemaat di Roma. Tidak heran apabila mereka tidak mengenalnya. Paulus menyadari hal ini. Di awal suratnya, ia memperkenalkan diri terlebih dahulu. Hal penting yang perlu diketahui jemaat Roma adalah otoritasnya dalam menulis surat. Dengan gamblang, Paulus menyebut identitas dirinya sebagai hamba dan rasul Kristus (1). Identitas itu dimilikinya bukan karena keinginan sendiri, melainkan karena ia dipanggil dan dikuduskan Allah untuk pekabaran Injil Kristus (1).
Sebagai rasul, Paulus memberitakan Kristus sebagai Anak Allah yang berkuasa, yang tersalib, dan yang bangkit dari antara orang mati (2-4). Injil adalah penggenapan nubuat para nabi dalam zaman PL. Selain itu, Paulus bertugas menuntun semua bangsa agar percaya dan taat kepada Kristus (5), termasuk orang-orang Roma (6). Meski Paulus tidak mengenal jemaat Roma, tetapi pemahaman akan tugasnya sebagai rasul membuat Paulus tidak sungkan menulis surat kepada mereka untuk menyampaikan pengajarannya. Hati Paulus sebagai hamba Kristus membuatnya merasa berkepentingan untuk melayani jemaat Allah.
Hati sebagai hamba Kristus bukan hanya dimiliki Paulus, tetapi juga harus dimiliki oleh orang-orang percaya. Sebab itu, kita meneladani Paulus untuk melayani Kerajaan Allah. Sebagai orang-orang percaya, kita semua menerima mandat Injil untuk melayani orang lain agar mereka dapat menjadi murid Kristus (Mat. 28:19-20).
Kasih karunia yang telah diterima dari Allah seharusnya membuat kita meresponsnya dengan memberitakan kasih karunia Allah kepada orang lain. Ingatlah bahwa Allah mengasihi mereka. Allah ingin mereka diselamatkan. Karena itu, sepatutnya kita bergiat dalam pemberitaan Injil. [SH]
-
6 Oktober 2016
Berkat bagi Menantu yang Menyayangi Mertua
Kamis, 6 Oktober 2016
Bacaan Alkitab hari ini:
Rut 2
Rut bertemu dengan Boas
1 Naomi itu mempunyai seorang sanak dari pihak suaminya, seorang yang kaya raya dari kaum Elimelekh, namanya Boas.
2 Maka Rut, perempuan Moab itu, berkata kepada Naomi: "Biarkanlah aku pergi ke ladang memungut bulir-bulir jelai di belakang orang yang murah hati kepadaku." Dan sahut Naomi kepadanya: "Pergilah, anakku."
3 Pergilah ia, lalu sampai di ladang dan memungut jelai di belakang penyabit-penyabit; kebetulan ia berada di tanah milik Boas, yang berasal dari kaum Elimelekh.
4 Lalu datanglah Boas dari Betlehem. Ia berkata kepada penyabit-penyabit itu: "TUHAN kiranya menyertai kamu." Jawab mereka kepadanya: "TUHAN kiranya memberkati tuan!"
5 Lalu kata Boas kepada bujangnya yang mengawasi penyabit-penyabit itu: "Dari manakah perempuan ini?"
6 Bujang yang mengawasi penyabit-penyabit itu menjawab: "Dia adalah seorang perempuan Moab, dia pulang bersama-sama dengan Naomi dari daerah Moab.
7 Tadi ia berkata: Izinkanlah kiranya aku memungut dan mengumpulkan jelai dari antara berkas-berkas jelai ini di belakang penyabit-penyabit. Begitulah ia datang dan terus sibuk dari pagi sampai sekarang dan seketikapun ia tidak berhenti."
8 Sesudah itu berkatalah Boas kepada Rut: "Dengarlah dahulu, anakku! Tidak usah engkau pergi memungut jelai ke ladang lain dan tidak usah juga engkau pergi dari sini, tetapi tetaplah dekat pengerja-pengerja perempuan.
9 Lihat saja ke ladang yang sedang disabit orang itu. Ikutilah perempuan-perempuan itu dari belakang. Sebab aku telah memesankan kepada pengerja-pengerja lelaki jangan mengganggu engkau. Jika engkau haus, pergilah ke tempayan-tempayan dan minumlah air yang dicedok oleh pengerja-pengerja itu."
10 Lalu sujudlah Rut menyembah dengan mukanya sampai ke tanah dan berkata kepadanya: "Mengapakah aku mendapat belas kasihan dari padamu, sehingga tuan memperhatikan aku, padahal aku ini seorang asing?"
11 Boas menjawab: "Telah dikabarkan orang kepadaku dengan lengkap segala sesuatu yang engkau lakukan kepada mertuamu sesudah suamimu mati, dan bagaimana engkau meninggalkan ibu bapamu dan tanah kelahiranmu serta pergi kepada suatu bangsa yang dahulu tidak engkau kenal.
12 TUHAN kiranya membalas perbuatanmu itu, dan kepadamu kiranya dikaruniakan upahmu sepenuhnya oleh TUHAN, Allah Israel, yang di bawah sayap-Nya engkau datang berlindung."
13 Kemudian berkatalah Rut: "Memang aku mendapat belas kasihan dari padamu, ya tuanku, sebab tuan telah menghiburkan aku dan telah menenangkan hati hambamu ini, walaupun aku tidak sama seperti salah seorang hamba-hambamu perempuan."
14 Ketika sudah waktu makan, berkatalah Boas kepadanya: "Datanglah ke mari, makanlah roti ini dan celupkanlah suapmu ke dalam cuka ini." Lalu duduklah ia di sisi penyabit-penyabit itu, dan Boas mengunjukkan bertih gandum kepadanya; makanlah Rut sampai kenyang, bahkan ada sisanya.
15 Setelah ia bangun untuk memungut pula, maka Boas memerintahkan kepada pengerja-pengerjanya: "Dari antara berkas-berkas itupun ia boleh memungut, janganlah ia diganggu;
16 bahkan haruslah kamu dengan sengaja menarik sedikit-sedikit dari onggokan jelai itu untuk dia dan meninggalkannya, supaya dipungutnya; janganlah berlaku kasar terhadap dia."
17 Maka ia memungut di ladang sampai petang; lalu ia mengirik yang dipungutnya itu, dan ada kira-kira seefa jelai banyaknya.
18 Diangkatnyalah itu, lalu masuklah ia ke kota. Ketika mertuanya melihat apa yang dipungutnya itu, dan ketika dikeluarkannya dan diberikannya kepada mertuanya sisa yang ada setelah kenyang itu,
19 maka berkatalah mertuanya kepadanya: "Di mana engkau memungut dan di mana engkau bekerja hari ini? Diberkatilah kiranya orang yang telah memperhatikan engkau itu!" Lalu diceritakannyalah kepada mertuanya itu pada siapa ia bekerja, katanya: "Nama orang pada siapa aku bekerja hari ini ialah Boas."
20 Sesudah itu berkatalah Naomi kepada menantunya: "Diberkatilah kiranya orang itu oleh TUHAN yang rela mengaruniakan kasih setia-Nya kepada orang-orang yang hidup dan yang mati." Lagi kata Naomi kepadanya: "Orang itu kaum kerabat kita, dialah salah seorang yang wajib menebus kita."
21 Lalu kata Rut, perempuan Moab itu: "Lagipula ia berkata kepadaku: Tetaplah dekat pengerja-pengerjaku sampai mereka menyelesaikan seluruh penyabitan ladangku."
22 Lalu berkatalah Naomi kepada Rut, menantunya itu: "Ya anakku, sebaiknya engkau keluar bersama-sama dengan pengerja-pengerjanya perempuan, supaya engkau jangan disusahi orang di ladang lain."
23 Demikianlah Rut tetap dekat pada pengerja-pengerja perempuan Boas untuk memungut, sampai musim menuai jelai dan musim menuai gandum telah berakhir. Dan selama itu ia tinggal pada mertuanya.
<< Rut 2 >>
Bagi seorang yang pandangan hidupnya bersifat materialistis (mementingkan benda), tindakan Rut akan dianggap sebagai tindakan yang bodoh, bahkan bisa dianggap seperti tindakan orang gila. Coba pikirkan: Keuntungan apa yang bisa didapat oleh Rut dengan mengikuti mertua yang sudah lanjut usia dan miskin? Bila Rut mengikuti Naomi, dasarnya bukan keuntungan yang bisa didapat, melainkan keinginan untuk mengungkapkan kasih dan penghargaan. Rut mengikuti Naomi untuk memelihara dan menjaga Naomi!
Tindakan Rut yang “bodoh” itu disukai Allah dan dihargai oleh Boas, seorang kaya raya yang tinggal di Betlehem, sehingga Boas mempermudah usaha Naomi yang bekerja keras memungut jelai yang tercecer saat panen. Allah telah membuat ketetapan bahwa orang Israel tidak boleh menuai hasil panennya sampai habis-habisan, melainkan harus membiarkan yang tersisa untuk orang miskin dan orang asing (Imamat 19:9-10; Ulangan 24:19). Rasa simpati Boas terhadap Rut membuat ia memerintahkan para penyabit di ladangnya untuk dengan sengaja membuat hasil panen yang mereka tuai tercecer agar bisa dipungut oleh Rut (2:16).
Orang beriman perlu mengembangkan hati yang baik yang bersedia menolong tanpa pamrih (maksud tersembunyi untuk mendapatkan keuntungan). Bila kita berbuat baik, kita tidak perlu takut merasa rugi. Saat kita berbuat baik, kita tidak akan risau dengan keperluan diri kita sendiri bila kita berserah dan bergantung kepada Tuhan untuk pemenuhan segala kebutuhan kita. Apakah Anda berani mengutamakan kepentingan orang lain di sekitar Anda (terutama keluarga) dan bersandar kepada Tuhan untuk keperluan Anda sendiri? [P]
Rut 2:12
“TUHAN kiranya membalas perbuatanmu itu, dan kepadamu kiranya dikaruniakan upahmu sepenuhnya oleh TUHAN, Allah Israel, yang di bawah sayap-Nya engkau datang berlindung.”
-
6 Oktober 2016
Memuji dan Memohon
Oleh Jennifer Benson Schuldt
Baca 2 Tawarikh 6:12-21
2 Tawarikh 6:12-21
Doa Salomo
6:12 Kemudian berdirilah ia di depan mezbah TUHAN di hadapan segenap jemaah Israel, lalu menadahkan tangannya; 6:13 --karena Salomo telah membuat sebuah mimbar tembaga yang panjangnya lima hasta, lebarnya lima hasta dan tingginya tiga hasta, yang ditaruhnya di halaman--;ia berdiri di atasnya lalu berlutut di hadapan segenap jemaah Israel dan menadahkan tangannya ke langit, 6:14 sambil berkata: "Ya TUHAN, Allah Israel! Tidak ada Allah seperti Engkau di langit dan di bumi; Engkau yang memelihara perjanjian dan kasih setia kepada hamba-hamba-Mu yang dengan segenap hatinya hidup di hadapan-Mu; 6:15 Engkau yang tetap berpegang pada janji-Mu terhadap hamba-Mu Daud, ayahku, dan yang telah menggenapi dengan tangan-Mu apa yang Kaufirmankan dengan mulut-Mu, seperti yang terjadi pada hari ini. 6:16 Maka sekarang, ya TUHAN, Allah Israel, peliharalah apa yang Kaujanjikan kepada hamba-Mu Daud, ayahku, dengan berkata: Keturunanmu takkan terputus di hadapan-Ku dan tetap akan duduk di atas takhta kerajaan Israel, asal anak-anakmu tetap hidup menurut hukum-Ku sama seperti engkau hidup di hadapan-Ku. 6:17 Maka sekarang, ya TUHAN, Allah Israel, biarlah terbukti kebenaran firman-Mu yang telah Kauucapkan kepada hamba-Mu Daud. 6:18 Tetapi benarkah Allah hendak diam bersama dengan manusia di atas bumi? Sesungguhnya langit, bahkan langit yang mengatasi segala langitpun tidaklah dapat memuat Engkau, terlebih lagi rumah yang kudirikan ini. 6:19 Maka berpalinglah kepada doa dan permohonan hamba-Mu ini, ya TUHAN Allahku, dengarkanlah seruan dan doa yang hamba-Mu panjatkan di hadapan-Mu ini! 6:20 Kiranya mata-Mu terbuka terhadap rumah ini, siang dan malam, terhadap tempat yang Kaukatakan akan menjadi kediaman nama-Mu--dengarkanlah doa yang hamba-Mu panjatkan di tempat ini. 6:21 Dan dengarkanlah permohonan hamba-Mu dan umat-Mu Israel yang mereka panjatkan di tempat ini; bahwa Engkau juga yang mendengarnya dari tempat kediaman-Mu, dari sorga; dan apabila Engkau mendengarnya, maka Engkau akan mengampuni.
""""""""""""""""""""""""""""""""""""""
Bahkan langit yang mengatasi segala langitpun tidaklah dapat memuat Engkau, terlebih lagi rumah yang kudirikan ini. —2 Tawarikh 6:18
Teen Challenge, sebuah pelayanan bagi kaum muda bermasalah yang dimulai di kota New York, lahir dari komitmen pendirinya yang gigih berdoa. David Wilkerson menjual perangkat televisinya dan mengganti kegiatannya menonton (dua jam setiap malam) dengan berdoa. Bulan demi bulan, ia tidak hanya semakin diteguhkan dalam komitmennya itu, tetapi ia juga belajar menyeimbangkan isi doanya antara memuji Allah dengan memohon pertolongan-Nya.
Doa yang pernah dinaikkan Raja Salomo dalam peresmian Bait Allah menunjukkan keseimbangan tersebut. Salomo memulainya dengan menyanjung kekudusan dan kesetiaan Allah. Kemudian ia memuji Allah atas keberhasilan pembangunan itu dan mengagungkan kebesaran-Nya, dengan menyatakan, “Sesungguhnya langit, bahkan langit yang mengatasi segala langitpun tidaklah dapat memuat Engkau, terlebih lagi rumah yang kudirikan ini” (2Taw. 6:18).
Setelah mengagungkan Allah, Salomo memohon kepada-Nya agar memberikan perhatian khusus terhadap segala sesuatu yang terjadi di dalam bait itu. Ia memohon Allah untuk menunjukkan belas kasihan kepada bangsa Israel dan mengampuni mereka saat mereka mengakui dosa mereka.
Segera setelah Salomo selesai berdoa, “apipun turun dari langit memakan habis korban bakaran dan korban-korban sembelihan itu, dan kemuliaan Tuhan memenuhi rumah itu” (2 Taw. 7:1). Tanggapan luar biasa itu mengingatkan kita bahwa Pribadi Agung yang kita puji dan yang kita ajak bicara dalam doa itu adalah Pribadi yang juga mendengarkan dan memperhatikan setiap permohonan kita.
Bagaimana Anda menggambarkan percakapan Anda dengan Allah? Apakah yang dapat menolong Anda bertumbuh semakin dekat kepada-Nya selagi Anda berdoa?
Doa menolong kita memandang segala sesuatu sebagaimana Allah memandangnya.
Bacaan Alkitab setahun: Yesaya 26–27 ; Filipi 2
Anda dapat memberi dampak yang berarti
Persembahan kasih seberapa pun memampukan Our Daily Bread Ministries untuk menjangkau orang-orang dengan hikmat Alkitab yang mengubah hidup.
-
6 Oktober 2016
Hukuman Ibadah yang Mengubah Hidup
Kamis, 6 Agustus 2015
Bacaan Alkitab hari ini:
Yehezkiel 45:1-17
Persembahan khusus - Bagian kota - Bagian raja
(1) "Pada waktu kamu membagi-bagi negeri itu menjadi milik pusakamu dengan jalan mengundi, kamu harus mengkhususkan sebidang dari tanah itu menjadi persembahan khusus yang kudus bagi TUHAN, panjangnya dua puluh lima ribu hasta dan lebarnya dua puluh ribu hasta. Seluruh tanah yang di dalam batas ini adalah kudus.
(2) Dari tanah ini harus disediakan untuk tempat kudus suatu empat persegi yang panjang dan lebarnya lima ratus hasta dan sekelilingnya ada lapangan yang lebarnya lima puluh hasta.
(3) Dari daerah yang sudah diukur ini ukurlah sebagian yang panjangnya dua puluh lima ribu hasta dan lebarnya sepuluh ribu hasta: di situlah letaknya tempat kudus, dan bagian ini adalah maha kudus.
(4) Ini adalah bagian yang kudus dari tanah itu dan menjadi tempat bagi imam-imam yang menyelenggarakan kebaktian di tempat kudus, yang datang mendekat untuk melayani TUHAN. Itulah tempat perumahan mereka dan menjadi daerah kudus untuk tempat kudus.
(5) Yang dua puluh lima ribu hasta panjangnya dan sepuluh ribu hasta lebarnya harus menjadi milik orang-orang Lewi yang mendapat tugas pelayanan dalam Bait Suci; itulah kota-kotanya, tempat tinggal mereka.
(6) Sebagai milik kota harus engkau tentukan: lima ribu hasta lebarnya dan dua puluh lima ribu hasta panjangnya, berbatasan dengan persembahan khusus yang kudus itu. Itulah untuk seluruh kaum Israel.
(7) Mengenai bagian raja itu haruslah terdapat di sebelah barat dan di sebelah timur dari persembahan khusus yang kudus dan milik kota itu dan harus berbatasan dengan kedua bagian itu. Yang di sebelah barat harus sampai ke perbatasan barat dan yang di sebelah timur harus sampai ke perbatasan timur. Jadi panjangnya harus sama dengan panjang dari bagian suatu suku Israel, yaitu dari perbatasan barat sampai perbatasan timur negeri itu.
(8) Itulah yang menjadi miliknya di tanah Israel. Dan raja-raja Israel tidak lagi akan menindas umat-Ku; mereka akan menyerahkan negeri itu kepada kaum Israel menurut suku-suku mereka."
Tugas umat TUHAN dan tanggung jawab raja
(9) Beginilah firman Tuhan ALLAH: "Cukuplah itu, hai raja-raja Israel, jauhkanlah kekerasan dan aniaya, tetapi lakukanlah keadilan dan kebenaran; hentikanlah kekerasanmu yang mengusir umat-Ku dari tanah miliknya, demikianlah firman Tuhan ALLAH.
(10) Neraca yang betul, efa yang betul dan bat yang betullah patut ada padamu.
(11) Sepatutnyalah efa dan bat mempunyai ukuran yang sama yang ditera, sehingga satu bat isinya sepersepuluh homer, dan satu efa ialah sepersepuluh homer juga; jadi menurut homerlah ukuran-ukuran itu ditera.
(12) Bagi kamu satu syikal sepatutnya sama dengan dua puluh gera, lima syikal, ya lima syikal dan sepuluh syikal, ya sepuluh syikal, dan lima puluh syikal adalah satu mina.
(13) Inilah persembahan khusus yang kamu harus persembahkan: seperenam efa dari sehomer gandum dan seperenam efa dari sehomer jelai.
(14) Tentang ketetapan mengenai minyak: sepersepuluh bat dari satu kor; satu kor adalah sama dengan sepuluh bat.
(15) Seekor anak domba dari setiap dua ratus ekor milik sesuatu kaum keluarga Israel. Semuanya itu untuk korban sajian, korban bakaran dan korban keselamatan untuk mengadakan pendamaian bagi mereka, demikianlah firman Tuhan ALLAH.
(16) Seluruh penduduk negeri harus mempersembahkan persembahan khusus ini kepada raja di Israel.
(17) Dan rajalah yang bertanggung jawab mengenai korban bakaran, korban sajian, korban curahan pada hari-hari raya, bulan-bulan baru, hari-hari Sabat dan pada setiap perayaan kaum Israel. Ialah yang akan mengolah korban penghapus dosa, korban sajian, korban bakaran dan korban keselamatan untuk mengadakan pendamaian bagi kaum Israel."
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Bacaan Alkitab hari ini merupakan salah satu bagian Alkitab yang sulit untuk ditafsirkan. Masalahnya, bagian tanah yang harus dikhususkan untuk TUHAN itu ukurannya amat luas, yaitu panjangnya 25.000 hasta dan lebarnya 20.000 hasta (Yehezkiel 45:1). Bila 1 hasta = 45 cm, maka ukuran tanah itu adalah 11,25 km X 9 km. Dalam konteks Alkitab, tanah yang dikhususkan untuk TUHAN itu harus berada di kota Yerusalem, padahal panjang keliling kota Yerusalem lama hanya sekitar 4,5 km. Oleh karena itu, bila ukuran tanah yang dikhususkan untuk TUHAN itu diartikan secara harfiah, berarti bahwa Bait Suci dalam penglihatan Nabi Yehezkiel belum terwujud. Dari bagian tanah yang dikhususkan untuk TUHAN itu, separuh ditempati oleh para imam dan separuh lagi ditempati oleh suku Lewi. Tempat kudus dan tempat mahakudus berada di wilayah para imam. Yang menarik, luas tempat untuk orang Israel yang bukan dari suku Lewi hanya separuh dari luas tempat untuk suku Lewi, yaitu panjangnya dua puluh lima ribu hasta dan lebarnya lima ribu hasta. Seluruh rencana di atas menunjukkan bahwa Allah menghendaki agar ibadah menjadi pusat perhatian dalam kehidupan bangsa Israel.
Bila Allah menduduki tempat utama dalam kehidupan bangsa Israel, hal itu akan membawa dampak dalam pemerintahan dan dalam kehidupan sosial. Raja (pemerintah, pejabat) tidak lagi memikirkan kepentingannya sendiri serta menjauhi kekerasan dan mengutamakan keadilan. Perubahan sikap para pemimpin itu akan mendorong perubahan dalam kehidupan sosial masyarakat. Apakah ibadah kita telah membawa dampak dalam kehidupan bermasyarakat? [P]
Yehezkiel 45:9
Beginilah firman Tuhan ALLAH: “Cukuplah itu, hai raja-raja Israel, jauhkanlah kekerasan dan aniaya, tetapi lakukanlah keadilan dan kebenaran; hentikanlah kekerasanmu yang mengusir umat-Ku dari tanah miliknya, demikianlah firman Tuhan ALLAH.”
-
6 Oktober 2016
Sadar seperti Raja Asa
"Bilamana kamu mencari-Nya, Ia berkenan ditemui olehmu, tetapi bilamana kamu meninggalkan-Nya, kamu akan ditinggalkan-Nya." 2 Tawarikh 15:2c
Siapapun tahu dan pasti mengalaminya, bahwa kita baru ingat kepada Tuhan hanya bila sedang dalam masalah dan kesesakan. Hal ini sudah terjadi sejak masa lampau, saat bangsa Israel sedang berada dalam kesulitan yang maha hebat, bahkan disebutkan bahwa Bangsa menghancurkan bangsa, kota menghancurkan kota."
Kesulitan itu terjadi karena bangsa Israel menjalani kehidupan yang menyimpang dari kebenaran firman Tuhan. Mereka menyembah dewa-dewa dan patung. Namun, hal buruk tersebut tidak berlarut-larut terjadi, karena kesadaran seorang Raja yang baru saja kena tegor. Dialah Raja Asa yang baru saja dinasehati dari Azarya bin Oded.
Setelahnya, Raja Asa dan rakyatnya tidak menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan Tuhan untuk bertobat. Didalam kesesakan mereka berbalik dan mencari Tuhan, Allah orang Israel, selain itu Asa memerintahkan rakyatnya untuk menyingkirkan segala berhal-berhala dari tanah Israel, bahkan membaharui mezbah Tuhan yang ada di depan balai Bait Suci Tuhan.
Tuhan adalah pribadi pengasih yang segera tergerak apabila melihat kesungguhan hati dari umatNya. Umat Israel pun ditolong dengan tepat waktu dan tepat segala sesuatunya.
Renungan ini membawa kita untuk mengerti bahwa jika kita punya kemauan dan tekad keras untu. k mencapai sesuatu, pastinya kita akan mendapatkannya, bahkan segala tantangan dan hambatan akan mampu kita lewati.
Dan bila kita memiliki kesungguhan hati untuk mencari Tuhan, kita pun akan menemukan Dia. Tidak hanya menemukanNya, Tuhan juga memberikan perkenanannya dengan banyak berkat yang tak terhingga dan tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
Seperti yang terjadi pada bangsa Israel saat itu, dimana "Tidak ada perang sampai pada tahun ketiga puluh lima pemerintahan Asa." (2 Tawarikh 15:19).
-
6 Oktober 2016
SEANDAINYA SAJA
[[TUHAN berfirman kepadanya: "Apakah yang di tanganmu itu?" Jawab Musa: “Tongkat.” ]] (Keluaran 4:2)
“Seandainya saja saya lahir dari keluarga yang kaya-raya, saya tidak akan mengalami kesulitan biaya sekolah seperti sekarang ini. Nilai-nilai saya jelek karena tidak dapat konsentrasi belajar,” demikian keluh seorang pemuda. Seperti pemuda ini, ketika kita mengeluh, ungkapan yang biasa menyertainya adalah “Seandainya saja ….” Keluhan kerap membawa kita kembali pada hal-hal yang terjadi di masa lalu, yang sudah tidak mungkin berubah. Dan kita alpa pada apa yang kita miliki saat ini.
Tuhan mendekati Musa berdasarkan apa yang ia miliki, bukan apa yang “seandainya saja” ia miliki. “Apakah yang di tanganmu itu?” tanya-Nya. Tuhan menetapkan Musa untuk membawa orang Israel keluar dari penjajahan Mesir. Musa merasa ragu. Ia mempertanyakan apa yang akan menjadi tanda yang menyakinkan orang Israel bahwa Tuhan telah mengutusnya. Tuhan menanyakan apa yang ada di tangan Musa. Musa menjawab pendek, ”Tongkat.” Tuhan menunjukkan kuasa-Nya dengan mengubah tongkat itu menjadi ular, dan akhirnya kembali menjadi tongkat lagi. Sebuah peragaan yang menegaskan bahwa apa saja yang ada pada kita dapat dipakai Tuhan untuk menunjukkan kehadiran dan kuasa-Nya.
Ketika kita mengeluh dan berkata, “Seandainya saja ...,” maka langkah ke depan akan menjadi lebih berat. Keluhan dan penyesalan itu dapat menutup diri kita terhadap kuasa Allah. Mari menghadap kepada-Nya dengan apa yang ada pada diri kita tanpa perlu berkata, ”Seandainya saja ....” Kita memohon kiranya Dia berkenan memakai hal itu untuk kemuliaan-Nya.
Amsal Hari Ini -- ( 6 Oktober 2016 )
(C) Pdt. Wahyu 'wepe' Pramudya
Dapatkan Aplikasi Renungan Harian "Amsal Hari Ini" di Google Play dan App Store. Gratis!
-
6 Oktober 2016
TRISH197 tulis:
Bro Zega boleh bertanya ga mengutip dari mana sih ini. Aku baca terus loh dari awal km posting. Well recommended buat pemahaman Alkitab.
Thanks.
Kebanyakan dari aplikasirenungan/saat teduh dll.
Tapi ada jg yg gugling d internet.
Bahkan beberapa aplikasi Alkitab di hape jg menyertakan renungan satu/beberapa...
-
7 Oktober 2016
Mendekap Salib
Jumat, 7 Oktober 2016
Baca: Filipi 3:7-12
3:7 Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus.
3:8 Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,
3:9 dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan.
3:10 Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,
3:11 supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.
3:12 Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena akupun telah ditangkap oleh Kristus Yesus.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalaukalau aku juga dapat menangkapnya, karena akupun telah ditangkap oleh Kristus Yesus. —Filipi 3:12
Pada tahun 1856, Charles Spurgeon, seorang pengkhotbah besar dari London, mendirikan Pastors’ College guna melatih para pemuda untuk terjun ke pelayanan. Kampus itu berubah nama menjadi Spurgeon’s College pada tahun 1923. Saat ini, lencana kampus itu memperlihatkan sebuah tangan yang mendekap salib dengan tulisan dalam bahasa Latin, Et Teneo, Et Teneor, yang berarti, “Aku mendekap dan aku didekap”.
Dalam autobiografinya, Spurgeon menulis, “Ini adalah semboyan kampus kita. Kita . . . mendekap erat Salib Kristus dengan tangan kita . . . karena Salib itu mendekap kita dengan erat oleh kuasa-Nya yang menarik kita. Kita rindu agar setiap orang dapat mendekap Kebenaran, dan didekap olehnya juga; terutama kebenaran tentang Kristus yang disalibkan.”
Dalam suratnya kepada jemaat di Filipi, Rasul Paulus mengungkapkan kebenaran itu sebagai dasar hidupnya. “Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena akupun telah ditangkap oleh Kristus Yesus” (Flp. 3:12). Sebagai pengikut Yesus, kita memberitakan kabar tentang salib itu kepada sesama kita, dan Yesus terus mendekap kita dengan erat dalam anugerah dan kuasa-Nya. “Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku” (Gal. 2:19-20).
Tuhan selalu mendekap kita dalam genggaman kasih-Nya setiap hari—dan kita patut meneruskan kabar tentang kasih-Nya itu kepada sesama kita. —David McCasland
Tuhan Yesus, salib-Mu adalah peristiwa terpenting dalam sejarah dan titik balik dari kehidupan kami. Dekaplah kami dengan erat saat kami mengandalkan salib-Mu dan membagikan kasih-Mu kepada sesama kami.
Kami mendekap erat Salib Kristus dan kita pun didekap erat oleh-Nya.
Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 28-29; Filipi 3
Artikel Terkait:
Mazmur di Tengah Meja Operasi
Adakah Mazmur yang memiliki arti istimewa bagimu? Mazmur 103 punya tempat khusus di hati Basar. Mazmur itu mengingatkannya akan siapa Pribadi yang ia imani di tengah situasi yang serba tak menentu. Baca kisah lengkapnya di dalam artikel ini.
-
7 Oktober 2016
Pemimpin yang Rohani
Jumat, 7 Agustus 2015
Bacaan Alkitab hari ini:
Yehezkiel 45:18-46:24
Persembahan-persembahan dalam hari-hari raya
(18) Beginilah firman Tuhan ALLAH: "Pada bulan yang pertama, pada tanggal satu bulan itu ambillah seekor lembu jantan muda yang tidak bercela dan sucikanlah tempat kudus itu.
(19) Imam harus mengambil sedikit dari darah korban penghapus dosa dan membubuhnya pada tiang-tiang Bait Suci dan pada keempat sudut jalur keliling yang ada pada mezbah dan pada tiang-tiang pintu gerbang pelataran dalam.
(20) Demikianlah engkau harus perbuat pada hari pertama bulan yang ketujuh demi orang-orang yang berbuat dosa dengan tidak sengaja dan tanpa diketahui. Dengan demikian engkau mengadakan pendamaian bagi Bait Suci.
(21) Pada bulan pertama, pada tanggal empat belas bulan itu haruslah kamu merayakan hari raya Paskah, dan selama tujuh hari kamu harus makan roti yang tidak beragi.
(22) Pada hari itu raja harus mengolah lembu jantan sebagai korban penghapus dosa karena dirinya dan karena seluruh penduduk negeri.
(23) Selama tujuh hari hari raya itu ia harus mengolah korban bakaran bagi TUHAN: tiap hari tujuh ekor lembu jantan dan tujuh ekor domba jantan yang tidak bercela dan untuk korban penghapus dosa tiap hari seekor kambing jantan.
(24) Sebagai korban sajian ia harus mengolah satu efa tepung dengan seekor lembu dan satu efa tepung dengan seekor domba jantan dan minyak satu hin untuk satu efa.
(25) Pada bulan ketujuh, pada tanggal lima belas bulan itu, yaitu pada hari raya, ia harus mengolah seperti ini selama tujuh hari: korban penghapus dosa, korban bakaran, korban sajian dan minyak.
(1) Beginilah firman Tuhan ALLAH: Pintu gerbang pelataran dalam yang menghadap ke sebelah timur haruslah tertutup selama enam hari kerja, tetapi pada hari Sabat supaya dibuka; pada hari bulan baru juga supaya dibuka.
(2) Raja itu akan masuk dari luar melalui balai gerbang dan akan berdiri dekat tiang pintu gerbang itu. Sementara itu imam-imam akan mengolah korban bakaran dan korban keselamatan raja itu dan ia akan sujud menyembah di ambang pintu gerbang itu, lalu keluar lagi. Dan pintu gerbang itu tidak boleh ditutup sampai petang hari.
(3) Penduduk negeri juga harus turut sujud menyembah di hadapan TUHAN di pintu gerbang itu pada hari Sabat dan hari bulan baru.
(4) Korban bakaran yang harus dipersembahkan raja itu kepada TUHAN pada hari Sabat ialah enam ekor domba yang tidak bercela dan seekor domba jantan yang tidak bercela.
(5) Korban sajian dari domba jantan harus diolah dengan satu efa tepung, tetapi korban sajian dari domba-domba yang lain bergantung pada kemampuannya, serta minyak satu hin untuk satu efa.
(6) Pada bulan baru harus dipersembahkan seekor lembu jantan muda yang tiada bercela, serta enam ekor domba dan seekor domba jantan yang tiada bercela.
(7) Sebagai korban sajian ia harus mengolah satu efa tepung dengan seekor lembu dan satu efa tepung dengan seekor domba jantan, tetapi korban sajian dari domba-domba lain bergantung pada kemampuannya, serta minyak satu hin untuk satu efa.
(8) Kalau raja hendak masuk ke dalam, ia harus masuk melalui balai gerbang dan keluar dari situ juga.
(9) Tetapi kalau penduduk negeri pada perayaan-perayaan yang tetap berkumpul di hadapan TUHAN, dan yang masuk melalui pintu gerbang utara untuk turut sujud menyembah biarlah mereka keluar melalui pintu gerbang selatan, dan yang masuk melalui pintu gerbang selatan, biarlah keluar melalui pintu gerbang utara. Janganlah seorang kembali melalui pintu gerbang kemasukannya, tetapi masing-masing harus keluar dari pintu gerbang yang di depannya.
(10) Mengenai raja itu, ia akan masuk bersama-sama mereka dan keluar bersama-sama mereka.
(11) Pada hari-hari raya dan perayaan-perayaan yang tetap harus ada korban sajian, yaitu satu efa tepung diolah dengan seekor lembu jantan dan satu efa tepung diolah dengan seekor domba jantan, tetapi korban sajian dari domba-domba yang lain bergantung pada kemampuannya, serta minyak satu hin untuk satu efa.
(12) Kalau raja mengolah korban bakaran sukarela atau korban keselamatan sukarela bagi TUHAN, maka orang harus membukakan pintu gerbang sebelah timur untuk dia dan ia akan mempersembahkan korban bakarannya dan korban keselamatannya itu seperti ia perbuat pada hari Sabat. Kemudian ia keluar, dan sesudah ia keluar pintu gerbang harus ditutup.
(13) Tiap hari ia harus mengolah domba yang berumur satu tahun dan yang tiada bercela sebagai korban bakaran bagi TUHAN; setiap pagi ia harus melakukan itu.
(14) Di samping itu setiap pagi ia harus mempersembahkan korban sajian seperenam efa tepung dengan minyak sepertiga hin untuk mencampur tepung yang terbaik itu; itulah korban sajian bagi TUHAN, dan ketetapan itu tetap selama-lamanya.
(15) Demikianlah mereka harus mempersembahkan domba dan korban sajian dan minyak setiap pagi sebagai korban bakaran yang tetap.
(16) Beginilah firman Tuhan ALLAH: Kalau raja itu memberi sesuatu pemberian dari milik pusakanya kepada salah seorang anaknya, maka itu menjadi kepunyaan anaknya, dan milik ini menjadi pusaka mereka.
(17) Kalau ia memberikan pemberian dari milik pusakanya kepada salah seorang hambanya, maka itu menjadi kepunyaannya sampai tahun kebebasan, lalu harus kembali kepada raja itu; hanya anak-anak raja itu boleh mewarisi milik pusakanya.
(18) Dan janganlah raja itu mengambil sesuatu dari milik pusaka rakyat, sehingga mereka terdesak dari miliknya; hanya dari miliknya boleh ia mewariskan kepada anak-anaknya supaya jangan seorangpun dari umat-Ku didesak dari miliknya."
Tempat memasak korban-korban
(19) Lalu dibawanya aku melalui pintu masuk yang di samping pintu gerbang ke bilik-bilik untuk para imam yang di sebelah utara tempat kudus, dan sungguh, di sana di bahagian barat sekali ada suatu tempat.
(20) Ia berkata kepadaku: "Di sinilah tempatnya imam-imam memasak korban penebus salah dan korban penghapus dosa dan membakar korban sajian, dan mereka tidak boleh membawanya ke pelataran luar, supaya dengan demikian mereka jangan menguduskan umat TUHAN."
(21) Kemudian diiringnya aku ke pelataran luar dan membiarkan aku pergi ke keempat sudut pelataran itu, sungguh, di tiap sudut pelataran itu ada lagi pelataran.
(22) Pada keempat sudut pelataran itu ada pelataran-pelataran kecil, empat puluh hasta panjangnya dan tiga puluh hasta lebarnya, keempatnya sama ukurannya.
(23) Mengelilingi keempat pelataran kecil itu ada tembok batu dan di bagian bawah tembok-tembok batu itu sekelilingnya diperbuat tempat-tempat memasak.
(24) Ia berkata kepadaku: "Inilah dapur tempat memasak, di mana petugas-petugas Bait Suci memasak korban sembelihan umat TUHAN."
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Salah satu cara menafsirkan Bait Suci dalam penglihatan Nabi Yehezkiel adalah bahwa Bait Suci tersebut adalah Bait Suci yang ideal yang belum pernah terwujud secara sempurna. Ketidaksempurnaan dalam penyelenggaraan upacara (ibadah) baru bisa terwujud secara sempurna saat Tuhan Yesus wafat di kayu salib dan memenuhi seluruh tuntutan Allah. Sekalipun (saat ini) praktik upacara pengorbanan sudah tidak relevan, ada banyak prinsip rohani dan prinsip etika yang bisa dipelajari dari penyelenggaraan upacara pengorbanan tersebut. Contoh pertama, adanya korban penghapus dosa menunjukkan bahwa masalah dosa merupakan masalah yang serius yang harus diatasi. Perbuatan dosa tidak boleh dianggap sebagai perbuatan yang wajar. Contoh kedua, adanya peran raja dalam praktik pengolahan korban bakaran mengajarkan bahwa seorang pemimpin Kristen seharusnya bukan sekedar melakukan tugas, juga juga harus menjalankan peran sebagai seorang pemimpin secara rohani. Contoh ketiga, adanya berbagai rincian praktik peribadatan yang diberikan Allah kepada bangsa Israel menunjukkan bahwa Allah memiliki kehendak yang khusus terhadap diri kita. Bila kita ingin menyenangkan hati Allah, kita harus mengikuti cara Allah.
Pada masa kini, walaupun kita sudah tidak menjalankan praktik peribadatan seperti bangsa Israel, kita tetap harus beribadah kepada Allah. Kita tidak perlu memberikan persembahan berupa korban binatang, tetapi kita masih bisa memberikan waktu, tenaga, dan pikiran kita untuk melaksanakan pekerjaan Tuhan. Selain melakukan pekerjaan Tuhan dalam konteks hidup bergereja, kita juga harus menerapkan kehendak Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. [P]
1 Timotius 4:12
“Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.”
-
7 Oktober 2016
Sadar seperti Raja Asa
"Bilamana kamu mencari-Nya, Ia berkenan ditemui olehmu, tetapi bilamana kamu meninggalkan-Nya, kamu akan ditinggalkan-Nya." 2 Tawarikh 15:2c
Siapapun tahu dan pasti mengalaminya, bahwa kita baru ingat kepada Tuhan hanya bila sedang dalam masalah dan kesesakan. Hal ini sudah terjadi sejak masa lampau, saat bangsa Israel sedang berada dalam kesulitan yang maha hebat, bahkan disebutkan bahwa Bangsa menghancurkan bangsa, kota menghancurkan kota."
Kesulitan itu terjadi karena bangsa Israel menjalani kehidupan yang menyimpang dari kebenaran firman Tuhan. Mereka menyembah dewa-dewa dan patung. Namun, hal buruk tersebut tidak berlarut-larut terjadi, karena kesadaran seorang Raja yang baru saja kena tegor. Dialah Raja Asa yang baru saja dinasehati dari Azarya bin Oded.
Setelahnya, Raja Asa dan rakyatnya tidak menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan Tuhan untuk bertobat. Didalam kesesakan mereka berbalik dan mencari Tuhan, Allah orang Israel, selain itu Asa memerintahkan rakyatnya untuk menyingkirkan segala berhal-berhala dari tanah Israel, bahkan membaharui mezbah Tuhan yang ada di depan balai Bait Suci Tuhan.
Tuhan adalah pribadi pengasih yang segera tergerak apabila melihat kesungguhan hati dari umatNya. Umat Israel pun ditolong dengan tepat waktu dan tepat segala sesuatunya.
Renungan ini membawa kita untuk mengerti bahwa jika kita punya kemauan dan tekad keras untu. k mencapai sesuatu, pastinya kita akan mendapatkannya, bahkan segala tantangan dan hambatan akan mampu kita lewati.
Dan bila kita memiliki kesungguhan hati untuk mencari Tuhan, kita pun akan menemukan Dia. Tidak hanya menemukanNya, Tuhan juga memberikan perkenanannya dengan banyak berkat yang tak terhingga dan tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
Seperti yang terjadi pada bangsa Israel saat itu, dimana "Tidak ada perang sampai pada tahun ketiga puluh lima pemerintahan Asa." (2 Tawarikh 15:19).
-
7 Oktober 2016
PRINSIP KEJUJURAN
[[Tak ada seorang pun yang dapat tetap jaya oleh kejahatan; tapi orang yang jujur tetap kukuh, tak tergoyahkan. ]] (Amsal 12:3—BIS)
Nama Suharto, seorang sopir, mendadak mengisi pemberitaan di media pada Juni 2015. Suharto yang menjadi pengemudi Taksi Express mengembalikan uang senilai 100 juta kepada penumpangnya. Uang dalam pecahan mata uang asing itu ada di dalam sebuah tas yang tertinggal di mobilnya. Walau Suharto sendiri membutuhkan uang untuk menebus ijazah anaknya, ia tetap memutuskan untuk mengembalikan uang yang ternyata akan digunakan oleh penumpangnya untuk membiayai pengobatan kanker.
“Tak ada seorang pun yang dapat tetap jaya oleh kejahatan; tapi orang yang jujur tetap kukuh, tak tergoyahkan” (Amsal 12:3—BIS). Kejujuran bertahan sepanjang masa. Kejujuran akan selalu dikenang orang. Sebaliknya, kejahatan tidak akan pernah berjaya selama-lamanya. Ini prinsip sederhana yang seharusnya menolong diri untuk menetapkan pilihan: kita berpihak ke yang mana?
Amsal Hari Ini -- ( 7 Oktober 2016 )
(C) Pdt. Wahyu 'wepe' Pramudya
Dapatkan Aplikasi Renungan Harian "Amsal Hari Ini" di Google Play dan App Store. Gratis!