Orang Kristen dan politik di Indonesia
-
26 Januari
🤣🤣🤣
LINA843 tulis:
Siap 86 😱😂 i.ibb.co/NVtYdV4/Screenshot-20 ... -22-46-18-1.png
-
26 Januari
Pengen golput takut 01 yg menang 🤣🤣
Truss gak kepilih juga bagian dari TPS makin malas kali .
Trus yg masuk anggota TPS keluarga nya semua.
Dari kk ipar, abg ipar, kakak adek , paman 🤣🤣
Trnyata selain keluarga cendan4 keluarga TPS juga ada woi lah 🤪
-
26 Januari
Udah pada dapet undangan coblosan belum yah?
Kalau yg lalu 1 bln sebelumnya sdh dpt kog yg sekarang sd hr ini lt blom dpt yah 🤔
-
27 Januari
Jangan lupa nyoblos 😁😁😁😁
-
27 Januari
Sedikit Pencerahan
"A New Hope", itu adalah judul sampul Times Magazine 9 tahun yang lalu, dengan foto wajah Jokowi. Bahkan masyarakat internasional melihatnya sebagai sosok yang akan membawa perubahan penting bagi Indonesia, baik dalam hal pembangunan fisik, demokratisasi, dan kenegarawanan.
9 tahun kemudian, Time menyebut Jokowi sebagai tokoh yang membawa kemunduran demokrasi Indonesia.
Kekecewaan terhadap Jokowi diungkapkan oleh banyak orang yang dulu mendukungnya, salah satunya Goenawan Mohamad. Kekecewaan yang berbasis pada pemikiran, bukan kepentingan.
Suatu hari ada kerabat dekat saya, orang Minang yang bicara soal Sjafii Maarif. Dia menyebut Sjafii itu orang sesat, dan katanya akan disidang secara adat, untuk dikeluarkan dari lingkungan adat Minang.
Bukan sekali saya mendengar cerita kekesalalan bahkan kebencian orang Minang pada Syafii Maarif. Ceritanya cukup banyak, sampai dia direndahkan begitu rupa. Apa pasal? Karena dia mendukung Jokowi.
Dukungan seseorang adalah preferensi pribadi yang harus kita hormati. Tapi orang-orang seperti Syafii ini, dukungan jelas bukan soal selera, tapi ada basis pemikirannya. Lebih dari itu, dukungan tentu tidak datang dari kepentingan pribadi. Dukungan datang dari kepercayaan atas kemampuan, juga harapan tentang masa depan bangsa.
Sjafii Maarif telah meninggal, sehingga tidak bisa mengekspresikan kekecewaannya. Tapi dengan melihat karakter dan rekam jejak dia, saya bisa menduga bahwa kalau dia masih hidup, dia akan sangat kecewa dengan Jokowi sekarang.
written by: Hasanudin Abdurakhman
27 Januari diubah oleh LIYA574
-
27 Januari
Kang Hasan golput juga kan ya? 😅
Ini salah satu dasar untuk golput 😅
geotimes.id/komentar/pemilu-bu ... buruk-berkuasa/
LIYA574 tulis:
...
written by: Hasanudin Abdurakhman
-
27 Januari
Sy pilih nomor 3. Kalo nomor 3 nggak lolos putaran kedua sy pilih nomor 1. Big NO utk nomor 02.
-
27 Januari
Tulll.. Kang Hasan golput.. istrinya 01.. trus anak2nya msh binun antara 01 or 03.. gk mgkn bgt 02 kata mrk..
sama lah bacaan kita, Bro.. hehehe 🤟🏻
utk saat ini.. better golput daripada 02.. piss yooo 😍🤗🥰
Plzzzzzz.. utk yg mau golput pastikan tetep dateng ke TPS ya.. coblos semua or bikin spy surat suara itu gk valid lg shg gk bs dipake oleh oknum 02 🤭🤟🏻
LUKAS244 tulis:
Kang Hasan golput juga kan ya? 😅
Ini salah satu dasar untuk golput 😅
27 Januari diubah oleh LIYA574
-
27 Januari
KATHARINA781 tulis:
Mengapa hanya membahas satu capres saja? Khan ada 3 orang. Biar berimbang. Masa iya calon lain tak ada kekurangan? Mengapa hanya Pak Prabowo saja yang saudara tuliskan? Ditunggu yang dualagi ya... Biar kita semua bisa memilah dan memilih. Apalagi kalau ada lampiran firman Tuhan juga. Ditunggu..
Boleh, Kak.
Nanti satu-satu ya, sudah saya siapkan beberapa topik.
-
27 Januari
NKRI Harga Mati (Part 1)
Jika NKRI benar-benar harga mati, sedemikian penting, kita perlu mempertimbangkan faktor-faktor yang mengancam NKRI, supaya kita tidak salah memilih pemimpin.
Salah satu faktor tersebut adalah politik identitas.
Pada 2017 lalu, Pak Anies Baswedan memenangkan pilkada DKI dengan menunggangi politisasi "ayat dan mayat", di mana ayat kitab suci digunakan sebagai alat untuk melarang masyarakat memilih calon lain. Pendukungnya menolak salatkan jenazah pendukung Pak Ahok.www.pinterpolitik.com/wp-conte ... 4x1024.jpg.webp
Karena itu, jika mempertimbangkan politik identitas, jelas bahwa beliau tidak layak untuk dipilih dalam pilpres kali ini.
Bagaimana dengan rekam jejak paslon lainnya?
Ada satu fakta yang sering terlewatkan terkait politik identitas di atas. Kemenangan Pak Anies tidak lepas dari peran Buni Yani, yang menyebarkan video ketika Pak Ahok menyebut tentang kitab suci agama lain di Pulau Seribu. Setelah dipenjara selama 1,5 tahun, Buni Yani membuat pengakuan yang mengejutkan.
Ternyata Buni Yani tidak lebih dari bidak yang digunakan untuk menjatuhkan Pak Ahok. Yang memotong video Pak Ahok sehingga tidak sesuai dengan konteks aslinya adalah tim cyber Pak Prabowo.
voi.id/berita/122078/mengejutk ... di-pilpres-2019
seputartangsel.pikiran-rakyat. ... iincar?page=allPak Prabowo sendiri berkepentingan menjatuhkan Pak Ahok, karena Pak Prabowo akan kembali melawan Pak Jokowi (mantan pasangan Pak Ahok dalam memimpin Jakarta) dalam kontestasi pilpres 2019. Ini ironis, mengingat sebelumnya Pak Prabowo sendirilah yang mengajukan Pak Ahok (waktu itu masih kader Gerindra) sebagai cawagub Pak Jokowi.
Pak Anies diusung oleh PKS dan Gerindra, sehingga kemenangan mereka berdampak positif terhadap kedua partai tersebut. Sebagai ketua umum Gerindra, Pak Prabowo juga mendapat peningkatan elektabilitas jika maju di pilpres 2019.
www.jpnn.com/news/anies-jadi-g ... owo-presiden-riJadi dalam hal ini, Pak Anies hanya kecipratan "berkah" akibat dari politik identitas tersebut dan melakukan pembiaran yang menguntungkan secara elektoral.
Sedangkan dalang dari politik identitas yang memenangkan Pak Anies adalah tim cyber Pak Prabowo.
Kita juga masih ingat pada tahun 2014 dan 2019, Pak Prabowo juga menggunakan politik identitas dalam melawan Pak Jokowi. Salah satunya dengan memfitnah Pak Jokowi sebagai nonmuslim Tionghoa bernama Herbertus Handoko Joko Widodo bin Oey Hong Liong.www.kominfo.go.id/content/deta ... poran_isu_hoaks
Dengan cara itu, Pak Prabowo berharap mendapatkan dukungan dari ceruk pemilih yang memiliki kebencian terhadap minoritas.Sebagai informasi tambahan, Pak Prabowo memiliki rekam jejak pernah menyulut kebencian terhadap etnis Tionghoa. Beliau menghadirkan sejumlah ulama dan kaum intelektual muslim, lalu membagikan buku yang berisi teori konspirasi bahwa para pebisnis Tionghoa merupakan penyebab krisis moneter di Indonesia. Inilah yang menyebabkan etnis Tionghoa menjadi sasaran di kerusuhan 1998. Harta mereka dijarah, mereka dirampok, diperk*sa, dan dibunuh.
www.newmandala.org/i-wanna-riot/
Terakhir, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Keduanya memiliki pengalaman memenangkan kursi di DPR. Mahfud MD menempati Komisi III dan Wakil Ketua Badan Legislatif (2004–2008).
Bahkan Ganjar duduk di kursi DPR selama 2 periode dan gubernur 2 periode. Namun keduanya tidak memiliki rekam jejak memanfaatkan politik identitas, apalagi menjadi dalangnya.27 Januari diubah oleh ANTO562
-
27 Januari
NKRI Harga Mati (Part 2)
Bagaimana dengan 2024?
Terkait politik identitas, tahun ini bisa dibilang lebih adem daripada 2014, tapi ternyata tetap masih ada.
Pertama, Cak Imin meragukan ke-NU-an seorang yang tidak pilih AMIN.
Selain politik identitas, ada faktor lain yang bisa mengancam keutuhan NKRI, yaitu tokoh radikal. Di kubu Pak Anies, ada Pak Rizieq Shihab dan Abu Bakar Ba'asyir.
Saya yakin teman-teman di JK sudah tahu siapa Pak Rizieq Shihab, sehingga tidak perlu saya jelaskan lagi. Sedangkan Pak Abu Bakar Ba'asyir pernah menjadi narapidana terorisme dan menolak setia kepada Pancasila.
www.cnnindonesia.com/nasional/ ... -pada-pancasila
Sekarang Pak Rizieq sudah resmi mendukung AMIN, dan mendukung Pak Anies untuk menghidupkan kembali FPI.Sementara itu, Pak Abu Bakar Ba'asyir juga sudah mendukung Pak Anies.
www.detik.com/jateng/berita/d- ... di-pilpres-2024Kubu Pak Prabowo tidak terlihat gencar menggunakan politik identitas seperti yang terjadi pada 2014 dan 2019, karena kelompok kanan yang mendukung Pak Prabowo waktu itu beralih mendukung Pak Anies.
Tapi bukan berarti ini hal yang bagus. Kita lihat dulu alasan mereka meninggalkan Pak Prabowo.
Pada 22 Mei 2019, para pendukung Pak Prabowo, terutama kelompok kanan, berbondong-bondong melakukan demo pilpres di bawaslu.
Demo tersebut berujung kerusuhan, bahkan ada yang meninggal dunia.
bangka.tribunnews.com/2023/12/ ... di-demo-bawasluPak Prabowo yang mengaku akan timbul tenggelam bersama rakyat seharusnya tetap setia kepada para pendukungnya yang telah mempertaruhkan jiwa dan raga.
Sayangnya beliau justru terang-terangan bergabung ke pihak Pak Jokowi dan menerima jabatan sebagai menteri pertahanan.
Para pendukungnya kecewa karena merasa dikhianati.
wartaekonomi.co.id/read487902/ ... -bersama-jokowi
Dengan majunya Pak Anies dalam kontestasi pilpres 2024, para mantan pendukung Pak Prabowo mendapatkan tempat baru untuk berlabuh, yang mereka yakini dapat menyampaikan aspirasi mereka.Sementara itu, Pak Prabowo berganti tunggangan. Dulu beliau menunggangi kelompok kanan, sekarang beliau menunggangi keluarga Pak Jokowi.
Pak Prabowo memiliki rekam jejak mengkhianati rakyat, juga mengkhianati Pak Ahok yang pernah menjadi kader Gerindra. Sangat besar kemungkinan beliau akan mengkhianati keluarga Pak Jokowi.
Menurut Islah Bahrawi, seandainya Pak Prabowo berkuasa, yang akan dibuang pertama kali adalah keluarga Pak Jokowi.Dalam kasus ini, Pak Jokowi justru akan kehilangan lebih banyak apabila Pak Prabowo menang. Ibaratnya, kalau Pak Prabowo menang, berarti Pak Prabowo menang 10-0 dan Pak Jokowi kalah 0-3. Sedangkan kalau Pak Prabowo kalah, maka Pak Prabowo kalah 0-10 dan Pak Jokowi kalah 0-1.
Apabila kita pernah mendukung Pak Jokowi dan masih sayang dengan Pak Jokowi, pilihan yang lebih tepat adalah TIDAK mendukung putranya dalam kontestasi pilpres kali ini.Yang mungkin belum diketahui teman-teman JK, di kubu Pak Prabowo juga ada tokoh-tokoh yang sebaiknya dihindari. Mereka adalah Pak Haikal Hassan dan Bu Neno Warisman.
Pak Haikal Hassan pernah menggaungkan NKRI bersyariah bersama Pak Rizieq Shihab.
www.tribunnews.com/nasional/20 ... an-habib-rizieq
Di dalamnya ada 7 konsep yang seolah-olah tidak merugikan pihak manapun. Tapi seperti yang kita tahu, bahkan sebelum NKRI bersyariah berlaku di Indonesia, ada peraturan yang dilaksanakan dengan tidak adil, sehingga merugikan minoritas, misalnya SKB 2 menteri.Sedangkan Bu Neno Warisman terlibat dalam politik identitas di kubu Pak Prabowo pada 2019 lalu.
pilpres.tempo.co/read/1178774/ ... ara-munajat-212
Beliau 'mengancam' Tuhan dengan doa berikut: "Jangan, jangan Engkau tinggalkan kami dan tak menangkan kami. Karena jika Engkau tidak menangkan, kami khawatir ya Allah, kami khawatir ya Allah, tak ada lagi yang menyembah-Mu."
Dalam doa tersebut, seolah-olah tidak ada lagi yang menyembah Allah apabila Pak Prabowo kalah.Pak Haikal Hassan dan Bu Neno Warisman kini resmi menjadi pendukung Pak Prabowo
www.kilat.com/nasional/8441137 ... ar-mendadak-doi
wartaekonomi.co.id/read519069/ ... a-partai-geloraYang terakhir, kubu Pak Ganjar.
Di sini, ada Bu Yenny Wahid yang tergabung di TPN Ganjar-Mahfud.
Ketika mendampingi Pak Ganjar dalam mengunjungi kantor PGI, Bu Yenny mengungkapkan bahwa umat Kristiani seharusnya memilih Pak Ganjar.Apakah ini politik identitas?
Ternyata bukan, karena konteksnya lebih ke candaan, bukan "paksaan" seperti tahun 2014 dan 2019.
Yenny Wahid adalah putri alm. Gus Dur, sehingga candaan beliau juga khas seperti candaan alm. Gus Dur.
news.detik.com/pemilu/d-715405 ... s-dukung-ganjarJika ditelusuri, sepertinya candaan tersebut dimaksudkan untuk mereplikasi candaan yang serupa tentang Pak Jokowi beberapa tahun lalu.
Ada sedikit kesalahan di mana Bu Yenny mengatakan Yesus adalah Roh Kudus. Kemungkinan ini adalah slip of the tongue, ketika yang ingin dikatakan sebenarnya adalah orang Kudus, seperti candaan tentang Pak Jokowi..
web.facebook.com/Sentilanrohan ... 16836612102787/Di sini jelas bahwa pernyataan Bu Yenny Wahid tidak dimaksudkan sebagai politik identitas. Terlebih lagi, beliau adalah putri alm. Gus Dur, seseorang yang konsisten memperjuangkan hak-hak minoritas.
Ringkasan
Jika NKRI memang harga mati, kita bisa lihat tokoh-tokoh yang ada di belakang setiap capres.
Semua tokoh menyatakan dukungan karena memiliki aspirasi tertentu yang bisa terwakili oleh siapa yang didukungnya.
Jika yang mereka dukung menang, mereka bisa menempati posisi penting di pemerintahan. Jadi di sini, misalnya kita bisa membayangkan bagaimana kalau Pak Rizieq Shihab, Pak Haikal Hassan, atau Bu Yenny jadi menteri agama, atau setidaknya menempati posisi yang mengambil keputusan penting di bidang agama.Silakan pilih dengan hati nurani dan marilah bertanggungjawab terhadap pilihan kita masing-masing.
-
27 Januari
KATHARINA781 tulis:
Setuju dengan Sis Inne. Tapi kalau boleh tahu siapa capres yang suka film bo..p itu?
Sebenarnya bukan "suka" dalam arti seperti yang dibayangkan banyak orang, Kak.
Saya sarankan nonton yang lengkap, sehingga kita bisa tahu konteksnya
Di sekitar menit 45:00 sendiri, Pak Ganjar sudah memberikan penjelasan tentang hal tersebut. "Ini pasti saya pasti dibully, 'oh ternyata Pak Ganjar kotor'. Enggak. Kecuali saya tiap hari ngomong tentang pornografi, sebarin ke mana-mana,"
Ringkasannya:
1. Pak Ganjar pernah kepencet (sepertinya di Twitter), tidak sengaja klik dan retweet video porno.
2. Pak Ganjar mengakui itu keliru, dan pejabat bisa berbuat salah - termasuk pejabat lainnya.
3. Pak Ganjar ikut menggodok UU ITE, sehingga beliau paham betul konsekuensi apabila dengan sengaja menyebarkan konten porno.
4. Pak Ganjar mengedukasi para siswa untuk terus terang tentang pornografi, sehingga bisa mendapatkan edukasi sedini mungkin. Di sini "mengaku" itu penting. Ya kali, capres yang lain nggak pernah nonton film porno. Kalo ga ngaku sih, iyaa.
Di menit 47, Pak Ganjar menjelaskan bahwa hanya karena beliau pernah salah pencet, bukan berarti beliau nonton setiap hari. "Kalau namanya salah, orang lihat salah pencet. Ya salah, saya minta maaf. Tapi kalau saya tiap hari nonton itu, ya ini gubernur porno. Tapi kan kita tidak,"
Sangat disayangkan, video ini sering dipotong bagian depan tanpa menunjukkan penjelasan Pak Ganjar, sehingga hanya kelihatan bagian “Eh, kalau saya nonton film porno itu salahnya dimana, wong saya suka kok."
Mengambil kesimpulan yang terlepas dari konteks yang utuh bukanlah pendidikan poltik yang baik.
27 Januari diubah oleh ANTO562
-
27 Januari
knp nmr 3 ga dibahas ada bunda M 😂🤭
oops
-
28 Januari
JUNITA694 tulis:
knp nmr 3 ga dibahas ada bunda M 😂🤭
oops
Denger dr teman pasukan perempuan berkebaya menolak ibu negara taplakan. UPs
Semua ada yg salah di mata fans yg lain..
Saya sih masih belum menentukan pilihan sampai saat ini..
-
28 Januari
ahahaha
klo bahas politik gada abisnya kk.
cuma heran aja kok bunda M gada dibahas ama mas itu.
YANTI342 tulis:
Denger dr teman pasukan perempuan berkebaya menolak ibu negara taplakan. UPs
Semua ada yg salah di mata fans yg lain..
Saya sih masih belum menentukan pilihan sampai saat ini..
-
28 Januari
ANTO562 tulis:
NKRI Harga Mati (Part 1)
Jika NKRI benar-benar harga mati, sedemikian penting, kita perlu mempertimbangkan faktor-faktor yang mengancam NKRI, supaya kita tidak salah memilih pemimpin.
...Bahkan Ganjar duduk di kursi DPR selama 2 periode dan gubernur 2 periode. Namun keduanya tidak memiliki rekam jejak memanfaatkan politik identitas, apalagi menjadi dalangnya.
Saya dlm posisi gigi netral.
Dapatkah bro menjelaskan pernyataan Mr. Mahfud ttg "Indonesia tidak akan maju jika tidak menyatu dgn keislaman" , bagaimana bisa mengabaikan yg lain, padahal Indonesia Berbhinneka Tunggal Ika?
31 Januari diubah oleh JODOHKRISTEN
-
28 Januari
Siapapun presidennya, yg penting aman dan tenang buat kita beribadah
Kalau #3 menang gpp sih kuterima dengan lapang dada, tp jgn sampai #1 😜
Dan setelah dengar pendapat si ini si itu, lalu kupikir2 dan akhirnya kuputuskan tetap pilih ✌🤣
-
28 Januari
TORO617 tulis:
Saya dlm posisi gigi netral.
Dapatkah bro menjelaskan pernyataan Mr. Mahfud ttg "Indonesia tidak akan maju jika tidak menyatu dgn keislaman" , bagaimana bisa mengabaikan yg lain, padahal Indonesia Berbhinneka Tunggal Ika?
Jd mau tau jawabannya jg, semoga padat dan berisi supaya ga pusing baca panjang2 😁dan tentunya fakta dikedepankan bukan asumsi ✌
-
28 Januari
WULWUL079 tulis:
Siapapun presidennya, yg penting aman dan tenang buat kita beribadah
Kalau #3 menang gpp sih kuterima dengan lapang dada, tp jgn sampai #1 😜
Dan setelah dengar pendapat si ini si itu, lalu kupikir2 dan akhirnya kuputuskan tetap pilih ✌🤣
Ya sepaham kalau #3 yg menang saya jg terima dng ikhlas 🙏
Siapapun presidennya saya harus tetap berusaha sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidup primer maupun sekunder 🤭🤭
Setelah meresapi informasi dari berbagai sumber dan opini pribadi yang mendukung para paslon baik kelebihan maupun kekurangan masing², Saya tetap dukung ✌️
Saya tidak Golput karena memilih untuk berperan aktif dalam proses demokrasi untuk mencapai kemajuan bersama 🙏
🇮🇩💪💖
28 Januari diubah oleh INNE351
-
29 Januari
agak ga ikhlas klo 3 menang, blm apa2 udh takut ama Bunda 🥺
yahhh semoga yang menang yang aku coblos ntar ahahah
-
29 Januari
INNE351 tulis:
Saya tidak Golput karena memilih untuk berperan aktif dalam proses demokrasi untuk mencapai kemajuan bersama 🙏
🇮🇩💪💖
Pas lah itu kak 💃
Di kede awak biasanya yg golput kalo koar² langsung di skakmat 😅
Di blg gak usah banyak cakap lah klo gak milih wkt pemilu.Di suruh dengar² aja cakap mereka.Karna suara ybs di anggap mahal makanya kmren rugi kasi suara nya😅Bagus diam aja katanya.
-
29 Januari
JUNITA694 tulis:
agak ga ikhlas klo 3 menang, blm apa2 udh takut ama Bunda 🥺
#baksobakso
😁
Nanti tutup aja yg nomer 3 Sist , biar gak sungkan pas mau pilih nyoblos nomer 1 atau 2.
-
29 Januari
pernah liat nih videonya bunda nyuruh anak angkatnya jualan bakso 😂
ahaha klo gt jelas pilih yg mana ya
DEWI573 tulis:
#baksobakso
😁
Nanti tutup aja yg nomer 3 Sist , biar gak sungkan pas mau pilih nyoblos nomer 1 atau 2.
29 Januari diubah oleh JUNITA694
-
29 Januari
TORO617 tulis:
Saya dlm posisi gigi netral.
Dapatkah bro menjelaskan pernyataan Mr. Mahfud ttg "Indonesia tidak akan maju jika tidak menyatu dgn keislaman" , bagaimana bisa mengabaikan yg lain, padahal Indonesia Berbhinneka Tunggal Ika?
Bisa banget, kak.
Pak Mahfud bilang "Saya menegaskan perlunya satu hal, bahwa Indonesia ini hanya akan maju, mana kala keislaman dan ke-Indonesiaanya menyatu,"
Berita lengkapnya ada di:
surabaya.kompas.com/read/2023/ ... engan-keislaman
Ini konteksnya kan waktu Sholawat Persatuan Indonesia, ya malah nggak nyambung kalo nyebut Kristen atau agama lain.
Pak Mahfud berbicara tentang nasionalisme-religius. Ini justru selaras dengan Bhinneka Tunggal Ika. Semangatnya mirip dengan 100% Katolik, 100% Indonesia seperti ini:
kepri.kemenag.go.id/page/det/j ... n-100-indonesia
Nah, sekarang bagaimana jika "Keislaman" tidak menyatu dengan "Nasionalisme" (saya sebut nasionalisme karena kita lihat contoh di negara lain)?
Saya pernah dengar ceramah seorang ulama tentang Yaman Utara dan Yaman Selatan. Sayangnya sudah agak lama. Kalau ada data yang keliru, mohon dikoreksi.
Dalam ceramah itu, dikatakan Yaman Utara dan Yaman Selatan terpolarisasi ke dua ekstrem. Yaman Utara hanya fokus ke agama, sedangkan Yaman Selatan sangat sekuler, tidak mempedulikan agama. Keduanya perang terus, tidak pernah akur karena semuanya ingin memenangkan ideologi masing-masing.
Nah, kembali ke pernyataan Pak Mahfud tentang "keislaman dan ke-Indonesia-an", memang benar seharusnya begitu. Konsekuensinya, seorang pemeluk Islam bisa menjadi seorang Indonesia, sedangkan seorang Indonesia bisa memeluk agama Islam.
Bayangkan kalau dipisah, nanti justru yang beragama Islam mau memisahkan diri dari Indonesia, dan berusaha mengubah Pancasila jadi ideologi lain.
Oh iya, kak, dulu saya juga pernah nemu screenshot judul ini di komentar Facebook. Waktu itu saya juga kaget, apa bener konteksnya begitu, kok seolah-olah anti Bhinneka Tunggal Ika.
Setelah baca berita aslinya, baru saya paham maksudnya.
-
29 Januari
JUNITA694 tulis:
agak ga ikhlas klo 3 menang, blm apa2 udh takut ama Bunda 🥺
yahhh semoga yang menang yang aku coblos ntar ahahah
Kalau ngikutin berita, podcast, dan rekam jejak Pak Ganjar, harusnya nggak berkesimpulan seperti itu sih.
Pak Ganjar sudah menjelaskan bahwa beliau independen, bukan belum apa-apa takut ama Bunda.
Malah kalau kita telusuri, ada momen di mana Pak Ganjar nggak nurut ke Bu Mega, meski hasilnya jadi berantakan
www.cnnindonesia.com/nasional/ ... -jadi-kenyataan
Kalau ada waktu, coba nonton ini
Opung Panda (tokoh PDIP) menjelaskan bahwa Jokowi terlalu nurut sama Bu Mega. Jika dibandingkan antara Pak Ganjar dan Pak Jokowi, justru Pak Jokowi yang lebih nurut, meski sebenarnya Bu Mega memberikan kewenangan penuh, dan keputusan terakhir ada di tangan presiden.
Ada juga pandangan lain tentang Pak Jokowi dari Guru Gembul (orang non-partai).
Menurut Guru Gembul, Pak Jokowi pada awal karier politiknya benar-benar awam dan banyak bertanya ke Bu Mega. Boleh dibilang, Bu Mega adalah salah satu mentor yang paling berpengaruh bagi Pak Jokowi. Seiring dengan berjalannya waktu, Pak Jokowi semakin mandiri dalam mengambil keputusan, hingga terjadilah putusan MK no 90 tahun kemarin dan kita bisa tahu sendiri kisah selanjutnya.