Apa Kata Orang "Dewasa" tentang CINTA dan PERNIKAHAN
Forum • Persahabatan dan hubungan
-
1 Oktober 2016
Syalom kakak-adik semua..
Kembali saya hadir untuk bertanya kepada anda sekalian, berharap secercah pencerahan dapat saya temukan dalam menjalani kehidupan tentang Cinta-cintaan dan Hidup Berpasangan yang sangat COMPLICATED menurut saya.
Oke, back to problem
Suatu kali, saya berkenalan dengan beberapa lawan jenis . Ngobrol-ngobrol-ngobrol. Nyaman. Nyambung. Dan tak lama.. (bener-bener nggak lama lowh, hanya beberapa bulan, malah ada yang beberapa minggu), sudah mulai ngomong soal "pernikahan" (well, secara memang di sini kita mencari pasangan yang banyakan ujung2nya mengincar pernikahan), tapi menurutku waktu yang hanya beberapa bulan bahkan beberapa minggu itu terlalu singkat untuk sebuah proses perkenalan yang berujung "menikah" (oke, nggak menutup kemungkinan bahwa itu mungkin terjadi, tapi tetap saja tak banyak).
Dan, karena aq adalah tipe yang menganggap bahwa waktu perkenalan itu terlalu singkat untuk lanjut ke pernikahan, mencoba mengulur waktu, setidaknya agar kenal lebih baik dulu (kata orangtua kan nggak boleh gampang percaya sama orang tak dikenal).
Dan pada akhirnya, orang2 tersebut tak sabar menunggu, dan "pergi". Ada yang pergi dengan ngomong baik-baik, adapula yang kek Jelangkung, main pergi tanpa pamit, dan jadi Bang Toyib karena tak pulang-pulang.
Biar nyangkut sama judul, saya informasikan bahwa usia mereka di atas 30, dan bahkan ada yang di atas 40. Lumayan jauh juga bedanya sama saya...
dan karena itulah saya nyebutnya "dewasa".
Yang jadi permasalahan adalah.... Saya jadi heran, apakah setelah pergi dari saya, mereka akan langsung mencari "target" lain? Kalau iya, kok bisa ya? Kok cepet banget ya , dalam artian yang satu gak mau cepet diajak nikah, okelah cari yang lain, tanpa mau berkompromi misal: okelah, saya tunggu. atau okelah , kita kenalan lebih baik dulu, lalu tentukan kapan target kita nikah. Kok mudah banget pindah target, padahal ini (menurutku sih) masalah yang menyangkut perasaan dan kehidupan seumur hidup.Atau, memang sebenarnya semudah itukah pindah "target" bila satu sudah dirasa tak memungkinkan untuk diteruskan?
-
1 Oktober 2016
Itulah laki2 sis,...sekalipun sudh sama2 komitmen pun, bisa saja suatu saat putus, pergi, bila ada yg nyangkut sama dia lagi, krna laki2 tdk pnya perasaan, dan hnya berfikir secara logika...ga mungkin dia inbox atau berkenalan cuma sama satu wanitakan, dia panjang akal, kumpulin dulu 10 wanita di HP nya, semua digombalin, diajak nikah, ingin serius bla..bla..bla...pada akhirnya satu persatu diputusin, hilang dah semua...cari lagi dah dimari...hahahaha..., justru kita sbgai perempuan, harus jeli, dan jangan mudah baper...hehehe
-
1 Oktober 2016
Pasti ada yg seperti itu Sist. Aamelitha tapi ada juga yg tidak semudah itu berpindah hati. Proses pengenalan akan mempertemukan kita dgn orang yang 'seirama' dengan kita yg tentunya bisa membuat kita nyaman dalam menjalani st hubungan. Dulu ada teman saya (cowok) yg lsg menikah tanpa proses pengenalan cm liat cewek dan dia suka lalu diajak menikah, pdhl baru bbrp hari pisah dr pacarnya. Tetapi ada juga teman saya yg butuh waktu lama bahkan sampai sekarang belum menemukan pasangannya setelah pisah dr pacarnya bbrp tahun lalu.
-
1 Oktober 2016
Artiannya kalian berarti beda prinsip. Dan kalau kamu merasa kehilangan dan menurutmu dia pantas untuk diperjuangkan, apa salahnya kalau kamu memulai kembali percakapan atau menghidupkan kembali lost connection / hubungan yang pernah ada.
Is he worthed enough for you?
Seberapa berharga dan besar pengaruhnya dia untukmu?
Sekedar gambaran, ortu saya 3x ketemuan langsung nikah sampe beranak cucu bahkan hingga detik ini walaupun maut memisahkan dan ayah saya sudah berpulang duluan ke rumah Bapa yang kekal di Surga.
Memang kenal 3-6bulan, bahkan bukan kenal juga karena hanya bertemu secara biasa saja.
Menurut kesaksian ibu saya, pertemuan pertama pas seejenis KKR. Ayah saya yang membawakan makanan/minuman, dan ibu saya yang menyuguhkan/membagikan ke para jemaat. Di sela2 waktu itulah ibu saya mengobrol dan bertanya siapa ayah saya. Dan beliau hanya menjawab nama panggilan dan beliau orang Kalimantan yg lagi main/pesiar/jalan2 di Jogja.
Pertemuan kedua seminggu setelahnya, pulang dari Bible Studi di daerah KarangMalang. Karena pulang selalu beramai2 jalan kaki, tak ada yang mereka percakapkan. Dari temannya yg jg temannya (artinya bukan teman langsung), ayah saya berteman dengan A (nama samaran) dan ibu saya berteman dengan si A juga. Dan dari A disitulah ketahuan bahwa ayah saya sebenarnya orang Nias dan sedang kuliah di Atma*Jaya dan bukan hanya sekedar jalan2 saja. Sebelum berpisah ayah saya bertanya bolehkah bulan Februari saya main le rumah.
Ibu saya bertenya ke nenek, nenek jawab kan kamu masih sekolah, ibu saya bilang kan cuma berteman mau tahu rumahnya dan saya cuman berteman dengan siapa saja dan masih tetap sekolah juga. Oh gitu jawab nenek saya, ya sudah boleh.
Ibu saya bilang boleh main ke rumah ke ayah saya.
Ayah saya datang, tapi ga boleh ketemu sama kakek. Kalek malah menyuruh panggil pulang abangmu yg nomor 1. Dan mereka ngobrol bertiga sampai sore. Sore pamit pulang. Ibu saya mengantar ke jalan raya menunggu angkutan, karena rumah di atas bukit, desa/kampung. Pas pamitan ayah saya mengucapkan/mengatakan "Sudah Selesai." "Apa yg sudah selesai?" Ibu saya bertanya. "Kamu sudah saya lamar. Pernikahan segera." "Gi*laaaaaa" ibu saya berteriak sejadinya. Dan singkat kata begitulah veritanya.
Jadi bukan tentng seberapa lama engkau mengenal.
Ada banyak yang sudah memperaiapkan pernikahan dan mengenal bertahun2. (Sejauh yg saya kenal seperti itu). Namun akhirnya tidak jadi.
Tetapi kalau Alkitab bilang sejauh manakau melihat hati, atau bagaimana mewujudkan rencana/rancangan Kisah Cinta yg sudah persiapkan untukmu, tetapi bagaimana kamu bisa mau dan turut tunduk pada kehendak Allah tersebut.
Ada banyak kisah cinta di Alkitab, ada yg dipilihkan oleh pembantunya malahan mereka belum kenal dan tidak pernah bertemu sama sekali. Ada yg menikahi pelacur semata2 karena perintah Allah. Dan masih banyak lagi seperti yg dibahas di topik/thread Kisah Cinta di Alkitab.
Dan sejauh ingatan saya, ga diceritain tuh di Alkitab butuh berapa lama kenalam dulu sebelum menikah, tapi bagaimana mereka bertemu dan menggenapi Rancangan/kehendak Allah bagi kisah cinta mereka. Walaupun mungkin awalnya salah, tidak baik dan berdosa, tapi akhirnya bertobat, mohon ampun, dan berbalik dari kesalahan mereka.
Jadi, sudahkah saudara/i mendengar suara Allah hari ini?
-
1 Oktober 2016
Hai sista,
kalau sudah diatas 30 (termasuk saya) tidak akan berlama-lama menjalin hubungan dengan seseorang yg ragu untuk menikah. Mungkin karena orang yg ragu bukanlah org yg benar-benar 100% cinta atau blm 100% yakin bahwa sy adalah jodohnya. sy bbrp kali putus dengan tegas karena alasan itu, kalau kekasih sy sudah cukup umur dan materi tetapi blm ingin menikah, untuk apa buang-buang umur menjalin hubungan dengan orang yg ragu.
1 Oktober 2016 diubah oleh JENNY680
-
1 Oktober 2016
Bisa saja sih, mereka mencari yg baru segera setelah kita bilang kita blm siap menikah dng dia. Itu bisa krn mereka sdh didesak orgtuanya agar segera menikah dan memberikan cucu.
Apakah secepat itu mereka melupakan kita? bisa ya, bisa engga, tergantung apakah mereka merasakan 'chemistry' dng yg baru. Klo chemistry nya terasa dan KUAT, ya mereka bisa segera lupa sama kamu. Namun, kalo mereka ketemu sama org2 yg chemistry nya ga cocok ya mereka bisa sulit melupakanmu. Bertahun2 bisa ga lupa2 loh.
-
1 Oktober 2016
Namanya juga pria rencana cadangan pasti selalu ada...
-
1 Oktober 2016
Klo umur sdh diatas 30/40 tahun biasanya sdh ingin serius mencari istri, d blg cinta atau tidak hanya dia dan Tuhan yg tau, tp klo pondasinya Kristus sy yakin tdk ada perceraian walau awalnya tdk cinta.
-
1 Oktober 2016
ALENA139 tulis:
Itulah laki2 sis,...sekalipun sudh sama2 komitmen pun, bisa saja suatu saat putus, pergi, bila ada yg nyangkut sama dia lagi, krna laki2 tdk pnya perasaan, dan hnya berfikir secara logika...ga mungkin dia inbox atau berkenalan cuma sama satu wanitakan, dia panjang akal, kumpulin dulu 10 wanita di HP nya, semua digombalin, diajak nikah, ingin serius bla..bla..bla...pada akhirnya satu persatu diputusin, hilang dah semua...cari lagi dah dimari...hahahaha..., justru kita sbgai perempuan, harus jeli, dan jangan mudah baper...hehehe
Hai Lena... 10 org itu digombalinnya pake 'broadcast message' ya misalnya,"Cantik, lagi ngapain?" Betul, Len. Jangan baper...dan yg penting, jangan korbankan kekudusan kita, jangan sampe kita keluar duit atau dah ngasih hadiah mahal agar kalo kita ditinggal kita engga kehilangan apa2.
1 Oktober 2016 diubah oleh ANITA089
-
1 Oktober 2016
ALENA139 tulis:
Itulah laki2 sis,...sekalipun sudh sama2 komitmen pun, bisa saja suatu saat putus, pergi, bila ada yg nyangkut sama dia lagi, krna laki2 tdk pnya perasaan, dan hnya berfikir secara logika...ga mungkin dia inbox atau berkenalan cuma sama satu wanitakan, dia panjang akal, kumpulin dulu 10 wanita di HP nya, semua digombalin, diajak nikah, ingin serius bla..bla..bla...pada akhirnya satu persatu diputusin, hilang dah semua...cari lagi dah dimari...hahahaha..., justru kita sbgai perempuan, harus jeli, dan jangan mudah baper...hehehe
Laki2 jg bnyk jd korban cinta diputusin perempuan, hehehe
-
1 Oktober 2016
ZEGA376 tulis:
Artiannya kalian berarti beda prinsip. Dan kalau kamu merasa kehilangan dan menurutmu dia pantas untuk diperjuangkan, apa salahnya kalau kamu memulai kembali percakapan atau menghidupkan kembali lost connection / hubungan yang pernah ada.
Is he worthed enough for you?
Seberapa berharga dan besar pengaruhnya dia untukmu?
Sekedar gambaran, ortu saya 3x ketemuan langsung nikah sampe beranak cucu bahkan hingga detik ini walaupun maut memisahkan dan ayah saya sudah berpulang duluan ke rumah Bapa yang kekal di Surga.
Memang kenal 3-6bulan, bahkan bukan kenal juga karena hanya bertemu secara biasa saja.
Menurut kesaksian ibu saya, pertemuan pertama pas seejenis KKR. Ayah saya yang membawakan makanan/minuman, dan ibu saya yang menyuguhkan/membagikan ke para jemaat. Di sela2 waktu itulah ibu saya mengobrol dan bertanya siapa ayah saya. Dan beliau hanya menjawab nama panggilan dan beliau orang Kalimantan yg lagi main/pesiar/jalan2 di Jogja.
Pertemuan kedua seminggu setelahnya, pulang dari Bible Studi di daerah KarangMalang. Karena pulang selalu beramai2 jalan kaki, tak ada yang mereka percakapkan. Dari temannya yg jg temannya (artinya bukan teman langsung), ayah saya berteman dengan A (nama samaran) dan ibu saya berteman dengan si A juga. Dan dari A disitulah ketahuan bahwa ayah saya sebenarnya orang Nias dan sedang kuliah di Atma*Jaya dan bukan hanya sekedar jalan2 saja. Sebelum berpisah ayah saya bertanya bolehkah bulan Februari saya main le rumah.
Ibu saya bertenya ke nenek, nenek jawab kan kamu masih sekolah, ibu saya bilang kan cuma berteman mau tahu rumahnya dan saya cuman berteman dengan siapa saja dan masih tetap sekolah juga. Oh gitu jawab nenek saya, ya sudah boleh.
Ibu saya bilang boleh main ke rumah ke ayah saya.
Ayah saya datang, tapi ga boleh ketemu sama kakek. Kalek malah menyuruh panggil pulang abangmu yg nomor 1. Dan mereka ngobrol bertiga sampai sore. Sore pamit pulang. Ibu saya mengantar ke jalan raya menunggu angkutan, karena rumah di atas bukit, desa/kampung. Pas pamitan ayah saya mengucapkan/mengatakan "Sudah Selesai." "Apa yg sudah selesai?" Ibu saya bertanya. "Kamu sudah saya lamar. Pernikahan segera." "Gi*laaaaaa" ibu saya berteriak sejadinya. Dan singkat kata begitulah veritanya.
Jadi bukan tentng seberapa lama engkau mengenal.
Ada banyak yang sudah memperaiapkan pernikahan dan mengenal bertahun2. (Sejauh yg saya kenal seperti itu). Namun akhirnya tidak jadi.
Tetapi kalau Alkitab bilang sejauh manakau melihat hati, atau bagaimana mewujudkan rencana/rancangan Kisah Cinta yg sudah persiapkan untukmu, tetapi bagaimana kamu bisa mau dan turut tunduk pada kehendak Allah tersebut.
Ada banyak kisah cinta di Alkitab, ada yg dipilihkan oleh pembantunya malahan mereka belum kenal dan tidak pernah bertemu sama sekali. Ada yg menikahi pelacur semata2 karena perintah Allah. Dan masih banyak lagi seperti yg dibahas di topik/thread Kisah Cinta di Alkitab.
Dan sejauh ingatan saya, ga diceritain tuh di Alkitab butuh berapa lama kenalam dulu sebelum menikah, tapi bagaimana mereka bertemu dan menggenapi Rancangan/kehendak Allah bagi kisah cinta mereka. Walaupun mungkin awalnya salah, tidak baik dan berdosa, tapi akhirnya bertobat, mohon ampun, dan berbalik dari kesalahan mereka.
Jadi, sudahkah saudara/i mendengar suara Allah hari ini?
Emang gapapa ya, cewek ngontak cowok duluan? Hihihi....jujur, aku sih lebih berani disuruh masuk ke kandang singa drpd mengontak cowok yg saya pernah suka.
-
1 Oktober 2016
LINA058 tulis:
Namanya juga pria rencana cadangan pasti selalu ada...
Emang cewe gada rencana cadangan?
Itumah bukan masalah co-ce
Balik lg aj k org ny
-
1 Oktober 2016
ANITA089 tulis:
Emang gapapa ya, cewek ngontak cowok duluan? Hihihi....jujur, aku sih lebih berani disuruh masuk ke kandang singa drpd mengontak cowok yg saya pernah suka.
Tadi kan kasusnya kalo tuh co dah "hopeless".
Sekarang tuh cow tw dr mn kl tuh cewasih berharap/ngarepon tu cow?
Yelepati?
-
1 Oktober 2016
Kalo dah cinta mah, ya cinta aja. Ga perlu banyak alasan.
Kl ga cinta, pasti punya 1001 macam alasan buat ga cinta.
Tapi kl dah cinta, pasti punya 1001 alasan jg untuk tetap mencintai.
Sekaang tinggal kamunya yg mana?
Memang butuh waktu buat mengenal, ga boleh sama orang asing. Sekarang kenalnya pake mata apa pake hati?
Contoh kakak kandung saya, mereka berdua berbeda satu sama lain. Satu dengan lainnya, berbeda kepribadian, hobi, latar belakang, sosial, ekonomi, negara dan masih banyak lagi. Intinya segala sesutunya berbeda. Kakakku baru mengenal sesaat, jadi dia bilang, kamu kan ga kenal aku (karena kakakku mencium jurang perbedaan di antara mereka). Tapi ada satu jawaban yg Mas ku ungkapkan ke kakakku sebagai jawaban lewat puisi di hari valentin. Satu bait terakhir pada puisi itu menjawab sudah.
Ya kalau kamu mungkin banyak pertimbangan. Tetapi apakah cinta harus dibut serumit itu? Harus pake prosedur pengenalan dan lain sebagainya? Saya rasa tidak semuanya harus dibuat rumit.
Kalau bisa dipersulit, buat apa dipermudah. -@orang indonesia asli
1 Oktober 2016 diubah oleh ZEGA376
-
1 Oktober 2016
CIT182 tulis:
klo pondasinya Kristus sy yakin tdk ada perceraian walau awalnya tdk cinta.
-
1 Oktober 2016
Aamelitha....kok mirip spt saya dulu,,,,itu juga kegundahan diriku utk mengenal seorang pria kok cepat amat berpindah ke wanita lain.......entahlah.....
paling jawaban dibenakku paling dalam belon jodoh kali.....
Trus yang palingg dalam bangetttt....kok cowok gampang banget menyerahhh....
tp kl q di posisi jd cowok yg ingin cepet menikah drpd ditanya gak di jawab....ditungguinnn....dianggurinnn....ya kasihan cowoknya....
Jdi jawabannya.... Au ah sy jg bingung....
#$@mbil nguappp....hoammmzZzzzz
-
1 Oktober 2016
Jangan heran sista,,
Sebab laki-laki itu lebih mengedepankan pikirannya dari pada perasaannya,
Jadi jika mereka g ada harapan terhadap wanita yg di cintai,mereka pada umumnya cepat mencari yg lain,
Itu sih pengamatanku saat aku bertanya ke beberapa laki2 saat ikut kelas konseling,
-
1 Oktober 2016
Cerita ini menggugah hati para pria kah...hikzZZZ....
ZEGA376 tulis:
Artiannya kalian berarti beda prinsip. Dan kalau kamu merasa kehilangan dan menurutmu dia pantas untuk diperjuangkan, apa salahnya kalau kamu memulai kembali percakapan atau menghidupkan kembali lost connection / hubungan yang pernah ada.
Is he worthed enough for you?
Seberapa berharga dan besar pengaruhnya dia untukmu?
Sekedar gambaran, ortu saya 3x ketemuan langsung nikah sampe beranak cucu bahkan hingga detik ini walaupun maut memisahkan dan ayah saya sudah berpulang duluan ke rumah Bapa yang kekal di Surga.
Memang kenal 3-6bulan, bahkan bukan kenal juga karena hanya bertemu secara biasa saja.
Menurut kesaksian ibu saya, pertemuan pertama pas seejenis KKR. Ayah saya yang membawakan makanan/minuman, dan ibu saya yang menyuguhkan/membagikan ke para jemaat. Di sela2 waktu itulah ibu saya mengobrol dan bertanya siapa ayah saya. Dan beliau hanya menjawab nama panggilan dan beliau orang Kalimantan yg lagi main/pesiar/jalan2 di Jogja.
Pertemuan kedua seminggu setelahnya, pulang dari Bible Studi di daerah KarangMalang. Karena pulang selalu beramai2 jalan kaki, tak ada yang mereka percakapkan. Dari temannya yg jg temannya (artinya bukan teman langsung), ayah saya berteman dengan A (nama samaran) dan ibu saya berteman dengan si A juga. Dan dari A disitulah ketahuan bahwa ayah saya sebenarnya orang Nias dan sedang kuliah di Atma*Jaya dan bukan hanya sekedar jalan2 saja. Sebelum berpisah ayah saya bertanya bolehkah bulan Februari saya main le rumah.
Ibu saya bertenya ke nenek, nenek jawab kan kamu masih sekolah, ibu saya bilang kan cuma berteman mau tahu rumahnya dan saya cuman berteman dengan siapa saja dan masih tetap sekolah juga. Oh gitu jawab nenek saya, ya sudah boleh.
Ibu saya bilang boleh main ke rumah ke ayah saya.
Ayah saya datang, tapi ga boleh ketemu sama kakek. Kalek malah menyuruh panggil pulang abangmu yg nomor 1. Dan mereka ngobrol bertiga sampai sore. Sore pamit pulang. Ibu saya mengantar ke jalan raya menunggu angkutan, karena rumah di atas bukit, desa/kampung. Pas pamitan ayah saya mengucapkan/mengatakan "Sudah Selesai." "Apa yg sudah selesai?" Ibu saya bertanya. "Kamu sudah saya lamar. Pernikahan segera." "Gi*laaaaaa" ibu saya berteriak sejadinya. Dan singkat kata begitulah veritanya.
Jadi bukan tentng seberapa lama engkau mengenal.
Ada banyak yang sudah memperaiapkan pernikahan dan mengenal bertahun2. (Sejauh yg saya kenal seperti itu). Namun akhirnya tidak jadi.
Tetapi kalau Alkitab bilang sejauh manakau melihat hati, atau bagaimana mewujudkan rencana/rancangan Kisah Cinta yg sudah persiapkan untukmu, tetapi bagaimana kamu bisa mau dan turut tunduk pada kehendak Allah tersebut.
Ada banyak kisah cinta di Alkitab, ada yg dipilihkan oleh pembantunya malahan mereka belum kenal dan tidak pernah bertemu sama sekali. Ada yg menikahi pelacur semata2 karena perintah Allah. Dan masih banyak lagi seperti yg dibahas di topik/thread Kisah Cinta di Alkitab.
Dan sejauh ingatan saya, ga diceritain tuh di Alkitab butuh berapa lama kenalam dulu sebelum menikah, tapi bagaimana mereka bertemu dan menggenapi Rancangan/kehendak Allah bagi kisah cinta mereka. Walaupun mungkin awalnya salah, tidak baik dan berdosa, tapi akhirnya bertobat, mohon ampun, dan berbalik dari kesalahan mereka.
Jadi, sudahkah saudara/i mendengar suara Allah hari ini?
-
1 Oktober 2016
Iya ya...
ELISA859 tulis:
Jangan heran sista,,
Sebab laki-laki itu lebih mengedepankan pikirannya dari pada perasaannya,
Jadi jika mereka g ada harapan terhadap wanita yg di cintai,mereka pada umumnya cepat mencari yg lain,
Itu sih pengamatanku saat aku bertanya ke beberapa laki2 saat ikut kelas konseling,
-
1 Oktober 2016
Dek ini hati, bukan jemuran yang kau gantungin seenaknya. Cucian deh gue.
Dek ini hati, bukan layangan yang seenaknya kau tarik-ulur mengangkasa untuk kau hempaskan ke bumi hingga samudera mengering.
Untung hati ini buatan Tuhan, kl yg "kw" mungkin udah hancur ga mungkin balik lg.
-
1 Oktober 2016
Tp sy lebih suka pria bisa berjuang dptin diriku yg artinya,suatu saat kapanpun ia tdk akan menyia nyiakanku,,,, begitupun saya....saya akan sangat menghargai perjuangannya apapun itu....dan saya tidak akan ragu thdnya....ku akan menyayangi dia seumur hidupku....ku akan melakukan yg terbaik semampuku
-
1 Oktober 2016
Betul sih....n ini tdak lgi melihat gender....
ZEGA376 tulis:
Dek ini hati, bukan jemuran yang kau gantungin seenaknya. Cucian deh gue.
Dek ini hati, bukan layangan yang seenaknya kau tarik-ulur mengangkasa untuk kau hempaskan ke bumi hingga samudera mengering.
Untung hati ini buatan Tuhan, kl yg "kw" mungkin udah hancur ga mungkin balik lg.
-
2 Oktober 2016
BORUMADUM905 tulis:
Tp sy lebih suka pria bisa berjuang dptin diriku yg artinya,suatu saat kapanpun ia tdk akan menyia nyiakanku,,,, begitupun saya....saya akan sangat menghargai perjuangannya apapun itu....dan saya tidak akan ragu thdnya....ku akan menyayangi dia seumur hidupku....ku akan melakukan yg terbaik semampuku
Benar sekali yang anda katakan!
Apa yang direbut dengan perjuangan akan terasa manis dan berbuah lebih indah.
Dan masalah kesia-siaan itu kembali kepada kepribadian masing-masing apakah orangnya setia atau tidak. Pribadi yang setia tetap akan mensyukuri apapun dan bagaimanapun caranya.
Buah yang dipetik sendiri akan lebih terasa manis karena karena keringat. Apakah buah yang diberikan oleh orang lain (orang tua misalnya), dibeli, dan cara lainnya tidak terasa manis?
Saya waktu di gereja pada hari minggu sebelum membuka topik Kisah Cinta bersi Alkitab mendapatkan kotbah dari pendeta. Si pendeta dalam kotbahnya "menyuruh", "menganjurkan", "menyarankan" atau apapun istilahnya agar cewek2 Kristen menolak cowok biar "dikejar" berdasarkan pengalaman pribadi si pendeta yang "mengejar" dan akhirnya "mendapatkan" istrinya setelah selama 11 TAHUN.
Dan saya tidak setuju karena hal ini tidak berdasarkan Alkitab dan Firman Tuhan yang saya yakini kebenarannya. Mengapa? Karena di Alkitab tidak diajarkan demikian. Setahu saya di Alkitab (mohon koreksinya bila saya salah dan terlewat), para "Pahlawan" iman wanita di Alkitab ga kebanyakan "polah", "lagu" dan sejenisnya ketika diminta menjadi istri. Contoh Rut... Bahkan bisa ditambahkan ketika menjadi istri pun penurut dan mengikuti apa kata suami walaupun ketika itu suami langkah/keputusannya sedang "salah" dan "tersesat". Dan "memperbaiki" serta "mengarahkan" ke jalan yang benar dengan caranya sendiri yang "anggun" dan "elegan". Salah satu contoh adalah Ester.
Tetapi ada yang banyak "request" seperti salah satunya adalah Delilah... Dan masih ada lagi lainnya...
Tapi bisa dibaca, mana yang akhirnya berbuah kesetiaan? Mana yang menghargai pasangan? Mana yang tetap menjaga cinta sampai akhir? Mana yang "sia-sia"? Tentu saja kembali kepada kepribadian masing-masing, tidak perduli cowo atau cewek.
Maksudku adalah perihal suatu saat kapanpun tidak akan disia-siakan dan dihargai itu adalah bagaimana kita bepegang kepada Kasih Kristus dan kebnaran Firman Tuhan, bukan tentang seberapa lamanya. Melihat hati pribadi seseorang tentu butuh waktu. Seberapa lama butuh kepekaan "mata" batin tiap-tiap orang. Tetapi yang terpenting adalah sudahkah kita (saya) peka terhadap suara Allah? Bagaimanakah kita mendengar dan mewujudkan rancangan Allah atas cerita cinta kita (saya)? Apa yang sebenarnya Allah kehendaki, dan bukan keinginan pribadi (saya).
---jangan berlari agar dikejar, hidup (cinta) tidaklah se-******* itu kawan---
2 Oktober 2016 diubah oleh ZEGA376
-
2 Oktober 2016
Hmm @Zega....jdi mksdnya gimana sy gak ngerti....
Mksd mengejar,,, ya gak selama hidup juga,,,,, dan cewe juga jgn menggantungkan perasaan....jk diposisi dibalik jg ya gak enak....sama halnya ada satu cowo ngomong serius sdh ngomong pendapatannya.....ditest ngomong ekonomi.....nyambung tp ujung ujungnya yg dipilih adalah orang lain....dan gak datang utk temui ortu sy.....
Dan zaman skr cinta pun bisa dikatakan sm siapa saja,,,,mungkin saja bkn pd satu orang.....yg di dideketin ke semua orang....apakah itu disebut perjuangan cuman ngomong doankkk itu namanya.......kl itu kan artinya ....ya jawab sendiri yg mana serius yg mana bukan.....ya kita emank peramal....atau denger denger suara yg halus halus....atau berdasar mimpi....atau kita menjadi geer setelah dinyatakan pdhal gak cinta....nanti di bilang ke geeraannnn....kl sy gak mau pusing utk hal itu....kalau gak mau sungguh sungguh dan tdk dtg pd ortuku....saya anggap cuman main mainn.....
2 Oktober 2016 diubah oleh BORUMADUM905
-
2 Oktober 2016
ZEGA376 tulis:
Emang cewe gada rencana cadangan?
Itumah bukan masalah co-ce
Balik lg aj k org ny
Ngak tau ya..tapi setau saya wanita klo sudah dekat sama satu orang dia akan fokus.baru akan mencari lagi setelah cinta lama hilang...klo dia wanita yg hidup dalam kehendak Tuhan klo tidak mungkin juga ada..itu sebabnya mengapa wanita susah move on dan kenapa saya katakan krn lelaki cenderung menggunakan logika sedang wanita cenderung meggunakan perasaan...itulah jadi pembeda...lelaki meski cinta rapi bila gengsi dan merasa ngak ada harapan dia pasti langsung masang radar buat yg lain..apalagi jika usianya sudah diatas 40 tahun..bisa dikatakan dia akan mencari lebih dr 2 wanita..krn saya sudah mengalaminya sendiri...bisa dengan gampangnya ngilang tanpa rasa bersalah atau dosa...malah terkadang ngak jujur...
2 Oktober 2016 diubah oleh LINA058