PENDETA BERPOLITIK ??
-
10 Oktober 2016
Di daerah tempat asalku, terdapat 2 dari 6 Paslon Cabup-Cawabup yg bergelar Sarjana Teologia mencalonkan diri maju mengikuti Pesta Demokrasi yg akan dilaksanakan serentak se-Indonesia pada 15 Februari 2017.
Mereka sudah melakukan pendaftaran dan sedang menunggu hasil Penetapan Paslon pada 24 Oktober 2016 sesuai jadwal PKPU No.7 thn 2016.
Menurut sahabat JK, Bolehkah seorang Pendeta (Hamba Tuhan) ikut berpolitik ?
-
10 Oktober 2016
Menurutku boleh aja pendeta berpolitik,,asal tidak meninggalkan ketetapan2 yg ada di dalam Alkitab,
-
10 Oktober 2016
Gunanya apa pendeta berpolitik?
Apa visi misinya?
hati-hati aja menurut sy. Dunia politik rentan fitnah. Jangan sampai profesi yg seharusnya dihormati ntar malah jadi bahan olok-olok.
-
10 Oktober 2016
Menurutku boleh aja asal dia sdh komitmen saat ia berpolitik karena motivasinya untuk mendatangkan damai sejahtera di lingkungannya, membela kaum miskin, kaum janda, menegakkan hukum, tidak ikut kkn, tidak melakukan perbuatan yg nantinya mendukakan hati Allah. Sebenarnya politik itu adalah alat dan kita tidak perlu takut. Politik sendiri adalah alat untuk mendatangkan kesejahteraan orang banyak melalui kebijakan publik. Jadi menurut aku, orang Kristen khususnya harusnya ikut berpolitik dengan benar, jangan takut. Saat orang baik diam, maka orang jahatlah yg akan berkuasa. Aku sendiri suka politik. Biarpun cewek aku suka politik.
-
10 Oktober 2016
STEVE141 tulis:
Di daerah tempat asalku, terdapat 2 dari 6 Paslon Cabup-Cawabup yg bergelar Sarjana Teologia mencalonkan diri maju mengikuti Pesta Demokrasi yg akan dilaksanakan serentak se-Indonesia pada 15 Februari 2017.
Mereka sudah melakukan pendaftaran dan sedang menunggu hasil Penetapan Paslon pada 24 Oktober 2016 sesuai jadwal PKPU No.7 thn 2016.
Menurut sahabat JK, Bolehkah seorang Pendeta (Hamba Tuhan) ikut berpolitik ?
Boleh ajaaa knapa gaa
Kitakan d suruh Tuhan utk menjd garam & terang dunia
Sp tau sarjana teologi itu bs menjadi garam. Jgn hanya menggarami org2 yg d gereja aja, sm aja dg menggarami lautan
-
10 Oktober 2016
Makasihh para sahabat JK atas pendapat kalian ............
Kalau menurut saya, .. dunia politik adlh juga medan pelayanan gereja yg tdk boleh dihindari tuk dilayani dan area pelayanan seorang pendeta tidak cuma dlm gedung gereja saja tetapi lebih luas dari itu.
Tetapi apakah seorang pendeta yg sedang aktif melayani jemaat boleh masuk dlm politik praktis dalam hal ini menjadi cabup/cawabup salah satu partai politik? kan sebaiknya tidak boleh. Tetapi dalam praktek “kasus” seperti ini ditentukan oleh keputusan sang pendeta dan pengaturan lembaga gerejanya.
Ada gereja yg memperbolehkan pendetanya merangkap sbg pelayan jemaat sambil berpolitik. Ada yg mengatur supaya selama menjadi politikus status kependetaannya “digantung” dan dapat dipakai lagi kalau sdh berhenti dari aktivitas politik praktis.
Ada pula gereja yg mencabutnya sama sekali, silahkan berpolitik tapi tanggalkan kependetaan.
Ini adalah fenomena baru di era reformasi yg sudah kebablasan..
-
10 Oktober 2016
Klo d gerejaku silahkan para pendeta berpolitik asalkan tanggalkan kependetaan
Jd dia ga boleh melayani jemaat
Trus klo dia dah berhenti dr aktivitas politik silahkan kembali k jemaat tp biasanya jemaatnya ga mau terima pendeta yg begini, akhirnya dia d tmptkan d pelosoooook wilayah
-
10 Oktober 2016
Klu mnrut saya sarjana theologi dipahat menjd seorg penyampai firman Allah yg terpanggil dan terpilih utk itu dan yg punya talenta utk menaburkan firman dan nasehat2 yg sesuai dgn firmanNya, sehingga layakny tak perlu ikut menjadi politikus ya kebanyakan dan biasanya menjurus ke duniawian, krn manusia tdk la bisa ferfect, baiknya kita dlm tugas dan talenta msg2 dan menjalankan dgn benar aja pasti dunia udah aman, intinya saya nga setuju sarjana theologia ikut politik ntar ajaran agama itu jd salah persepsi dan semakin nga benar arahnya
-
10 Oktober 2016
Hati2 aja jika ada pendeta berpolitik,karna akan membawa nama Tuhan Yesus,jadi jgn sampai jauh dan mempermalukan Tuhan Yesus,itu akan mendukakan Roh Kudus,
-
10 Oktober 2016
Banyak sarjana teologia yg tidak jadi pendeta sist,gelar sarjana teologia bukan satu2nya jln menjadi pendeta,itu sih yg pernah aku dengar,,,
AMBAR842 tulis:
Klu mnrut saya sarjana theologi dipahat menjd seorg penyampai firman Allah yg terpanggil dan terpilih utk itu dan yg punya talenta utk menaburkan firman dan nasehat2 yg sesuai dgn firmanNya, sehingga layakny tak perlu ikut menjadi politikus ya kebanyakan dan biasanya menjurus ke duniawian, krn manusia tdk la bisa ferfect, baiknya kita dlm tugas dan talenta msg2 dan menjalankan dgn benar aja pasti dunia udah aman, intinya saya nga setuju sarjana theologia ikut politik ntar ajaran agama itu jd salah persepsi dan semakin nga benar arahnya
-
10 Oktober 2016
Ya benaarr .......
ELISA859 tulis:
Hati2 aja jika ada pendeta berpolitik,karna akan membawa nama Tuhan Yesus,jadi jgn sampai jauh dan mempermalukan Tuhan Yesus,itu akan mendukakan Roh Kudus,
-
10 Oktober 2016
ELISA859 tulis:
Banyak sarjana teologia yg tidak jadi pendeta sist,gelar sarjana teologia bukan satu2nya jln menjadi pendeta,itu sih yg pernah aku dengar,,,
Benar sis itu yg setengah hati sis, tp umumny di HKBP slalu jd pendeta, ya klu seseorang telah sarjana theologi tp bukan seorang pendeta ya nga masalah klu mau ikut politik sis, tp klu seorg pendeta dan ingin jg menjd seorang politikus nah ini...
-
10 Oktober 2016
Hai orang beriman sesungguhnya jika seorang pendeta terjun ke dunia politik itu artinya dia berani menghadapi tantangan ataupun cobaan,krn pendeta adalah teladan bagi umat disekitarnya jadi bkn hanya digereja,namun kita harus sadar bahwa pendeta bknlah malaikat.jadi imanya juga bisa luntur oleh nafsu dunia,itu artinya pendeta tersebut layak dikatakan gagal menggarami dunia.gbu all.
-
11 Oktober 2016
[Mungkinkah ???
q]
ELISA859 tulis:
Menurutku boleh aja pendeta berpolitik,,asal tidak meninggalkan ketetapan2 yg ada di dalam Alkitab,
-
11 Oktober 2016
Apa itu politik? Apa itu pendeta?
Ini dua hal yg saling berdampingan tapi tak bisa menyatu bro.
-
11 Oktober 2016
Setahuku sih g ada larangan di dalam Alkitab seorang yg menyampaikan firman Tuhan tidak boleh berpolitik,tetapi banyak teladan bahwa menjadi penguasa rentan jauh dlm dosa,contoh yg nyata Daud dan Salomo,jadi sebaiknya di pikirkan 1000x,jika seorang pendeta ingin berpolitik,apa tujuannya untuk menyatakan kuasa Tuhan Yesus ato hanya sekedar keinginan daging,,,ini yg seharusnya menjadi pertimbangan.sebab anak2 Tuhan itu kitab yang berjalan,jadi jika seorang jauh dlm pencobaan maka Tuhanlah yg akan di cemarkan namaNya.
-
11 Oktober 2016
Berarti alih fungsi dia ya dr penjala manusia menjadi penjala politik wkwkwkwk...
Yahh kita ndak bisa menjudge hak dia untuk mengikuti politik klo menurut dia baik lanjutkan....
Sebenarnya hak politik dia bisa dia pakai untuk lebih dalam lagi memberitakan firman tapi bukan harus dengan cara ikut berpolitik...sebab politik ini rawan dengan namanya penipuan KKN dll yg jd embel2 kedagingan dan pada akhirnya terjebak...dia sibuk memikirkan politik tapi lupa bagaimana agar banyak orang percaya bisa diselamatkan.so jd dia ngak tau fugsi utama sebagai Pendeta sebenarnya apa...
11 Oktober 2016 diubah oleh LINA058
-
11 Oktober 2016
Boleh aja tp menurut q kurang setuju HT(Pendeta) aktif di gereja dan di dunia politik namanya juga " politik" Firman Tuhan katakan berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah." (Matius 26:41)
Dalam memenangkan "kursi" pasti ada persaingan, terkadang dlm persaingan itu ada timbul pikiran dan hati yg menjatuhkan.ingt aja panggilan hidup dan tujuan nya sebelum mnjdi HT. Lgi g smpat menjabarkan nya Heeee
STEVE141 tulis:
Makasihh para sahabat JK atas pendapat kalian ............
Kalau menurut saya, .. dunia politik adlh juga medan pelayanan gereja yg tdk boleh dihindari tuk dilayani dan area pelayanan seorang pendeta tidak cuma dlm gedung gereja saja tetapi lebih luas dari itu.
Tetapi apakah seorang pendeta yg sedang aktif melayani jemaat boleh masuk dlm politik praktis dalam hal ini menjadi cabup/cawabup salah satu partai politik? kan sebaiknya tidak boleh. Tetapi dalam praktek “kasus” seperti ini ditentukan oleh keputusan sang pendeta dan pengaturan lembaga gerejanya.
Ada gereja yg memperbolehkan pendetanya merangkap sbg pelayan jemaat sambil berpolitik. Ada yg mengatur supaya selama menjadi politikus status kependetaannya “digantung” dan dapat dipakai lagi kalau sdh berhenti dari aktivitas politik praktis.
Ada pula gereja yg mencabutnya sama sekali, silahkan berpolitik tapi tanggalkan kependetaan.
Ini adalah fenomena baru di era reformasi yg sudah kebablasan..
-
11 Oktober 2016
Menurutku fokus sj lah ke pendeta tdk usah ikut berpolitik nanti bisa kacau.. istilah kasarnya begitu he.he ;)
-
11 Oktober 2016
Ya benarr ......focus and focus ........
BETH882 tulis:
Menurutku fokus sj lah ke pendeta tdk usah ikut berpolitik nanti bisa kacau.. istilah kasarnya begitu he.he ;)
-
11 Oktober 2016
Jgn mendua hati ya dik, ,
STEVE141 tulis:
Ya benarr ......focus and focus ........
-
11 Oktober 2016
Pendeta brpolitik ..hmm. Kl dia mnang y harus fokus k politik n mlayni masyarakt. Tapi kl mnang Dan ttp mlyni d grja pastlh tidak fokus. Krena dia TDK akn mngkririk pemerintah LA dia sndiri adlh pemimpin daerahnya siapa yg brani kritik pas kotbah?dan uang ad di skitarnya
-
11 Oktober 2016
Nanya donk, agak awam sama hal ini. Sebenarnya secara logika apakah semua lulusan teologi itu langsung sah menjadi pendeta? Atau mereka masih harus mengikuti serangkaian prosedural lainnya, baru kemudian diangkat menjadi pendeta? Hal ini untuk menjawab pertanyaan TS, ada paslon cabup dan cawabup yang lulusan teologi, kalau dibilang lulusan dan belum sah di angkat/ditabiskan menjadi pendeta menurut saya sah saja. Kecuali ada tulisan nya pendeta abcd mencalonkan diri menjadi cawabup, menurut saya ga asik akh kl harus masuk ke dunia politik.
-
11 Oktober 2016
Setauku gitu kk,jika sudah lulus dari stt, mka mndpt gelar STh. Dan itu mempunyai panggilan dan janji. Setelah lulus kuliah msih ada serangkaian syrat yg dijlni klw di gereja Methodist, sblm Pdt akan menjalani sbgai Guru kemudian Calon guru injil setelah itu jdi Guru injil, setelah semua lulus dari syarat dari disiplin Gereja Methodist, baru diangkat jdi Pdt. Namun Pdt itu g hrus di Gereja (pegang jemaat) ada juga bertugas di Sekolah yayasan kristen gtu, instansi pemerintahan, RS,tergantung dari Bhisop atau DS yg menempatkan, namun pekerjaan nya PELAYANAN biasanya mereka dipakai sebagai konseling, dan yg lainnya dibgian tertentu.
DEBORA588 tulis:
Nanya donk, agak awam sama hal ini. Sebenarnya secara logika apakah semua lulusan teologi itu langsung sah menjadi pendeta? Atau mereka masih harus mengikuti serangkaian prosedural lainnya, baru kemudian diangkat menjadi pendeta? Hal ini untuk menjawab pertanyaan TS, ada paslon cabup dan cawabup yang lulusan teologi, kalau dibilang lulusan dan belum sah di angkat/ditabiskan menjadi pendeta menurut saya sah saja. Kecuali ada tulisan nya pendeta abcd mencalonkan diri menjadi cawabup, menurut saya ga asik akh kl harus masuk ke dunia politik.
11 Oktober 2016 diubah oleh HARYATIE307
-
11 Oktober 2016
Benar sist,,lulusan teologia blom tentu bisa menjadi pendeta,seperti yang sist Haryati bilang ada serangkaian syarat yg harus di tempuh,
HARYATIE307 tulis:
Setauku gitu kk,jika sudah lulus dari stt, mka mndpt gelar STh. Dan itu mempunyai panggilan dan janji. Setelah lulus kuliah msih ada serangkaian syrat yg dijlni klw di gereja Methodist, sblm Pdt akan menjalani sbgai Guru kemudian Calon guru injil setelah itu jdi Guru injil, setelah semua lulus dari syarat dari disiplin Gereja Methodist, baru jdi Pdt. Namun Pdt itu g hrus di Gereja (pegang jemaat) ada juga bertugas di Sekolah yayasan kristen gtu, instansi pemerintahan, RS, namun pekerjaan nya PELAYANAN biasanya mereka dipakai sebagai konseling dibgian tertentu