Dating site Kristen pertama dan terbesar di Indonesia

Daftar sekarang secara gratis

Beradat atau Tidak Beradat?...

ForumGaya hidup Kristen

1 – 25 dari 46    Ke halaman:  1  2  Selanjutnya Topik ditutup

  • HALASANADI254

    14 Oktober 2016

    Saya rasa Jodoh Kristen inilah media sosial yang cocok dijadikan forum Gaya hidup Kristen untuk topik: “Beradat atau Tidak Beradat”

    Buat: “Admin Jodoh Kristen” yang terhormat, jika forum ini menimbulkan keributan/pertengkaran/perdebatan atau mengandung SARA dan tidak sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan secara Alkitabiah, saya bersedia akun saya diblokir dan forum untuk topik ini ditutup karena tidak maksud untuk menyinggung, menghina atau mengejek atau berdebat, dalam topik: "Beradat atau Tidak Beradat?..."

    Disini tidak ada saduran atau karangan yang diambil dari karangan orang luar, yang diambil adalah hanyalah animo masyarakat yang terjadi pada suatu suku bangsa di Indonesia yaitu Suku Batak, dan tidak ada maksud saya untuk membuat keributan/pertengkaran/perdebatan atau mengandung SARA tapi untuk berbagi kebenaran Firman Tuhan secara Alkitabiah. Yohanes 8 ayat 31 s.d 32: “Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.”

    Perkenalkan semua yang ada di forum ini, nama saya HALASANADI254, saya suku Batak, walaupun karismatik tapi saya bukan anti ataupun fanatik namun saya adalah orang percaya dan seorang Kristen sama seperti saudara semua yang ada di forum ini.
    Mazmur 150 ayat 1 s.d ayat 6 berkata:
    Haleluya
    Pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya! Pujilah Dia dalam cakrawala-Nya yang kuat!
    Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya, pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang hebat!
    Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi!
    Pujilah Dia dengan rebana dan tari-tarian, pujilah Dia dengan permainan kecapi dan seruling!
    Pujilah Dia dengan ceracap yang berdenting, pujilah Dia dengan ceracap yang berdentang!
    Biarlah segala yang bernafas memuji Tuhan! Haleluya

    Kalau pandangan saya tentang "Adat Batak" dan jangan sampai keliru pengertiannya dengan dengan "Budaya Batak/atau istilahnya Peradaban Bangsa Batak yang mengenal musik dan tarian yaitu gondang dan tor-tor, dan pakaian tradisional Bangsa Batak yaitu ulos".

    Sebenarnya di pesta pernikahan manapun pasti ada musik (inilah yang disebut peradaban/kemajuan dalam suatu bangsa itu sendiri karena mengenal musik dan tarian budaya bangsa itu disebut bangsa yang maju/bangsa yang beradab seperti Orang Batak yang beradab punya musik, tarian, pakaian yaitu "gondang, tor-tor dan ulos".

    ORANG BATAK ITU KALAU PESTA PASTI MERIAH, MENARIK, DAN ASYIK KELIHATANNYA karena pestanya pakai musik yaitu gondang, dan pakai tarian yaitu tor-tor, pasti pestanya pakai ulos. Itulah namanya pesta ORANG BATAK yakni ada gondang, tor-tor dan ulos.

    Bagi saya gondang, tor-tor, ulos tidak ada masalahnya tapi yang jadi masalahnya adalah cara memaknai Budaya Batak itu sebagai sesuatu "Adat Batak" yakni gondang, tor-tor, ulos yang sebenarnya itu adalah termasuk Budaya Batak dan bukan “Adat Batak”. Budaya itu tidak salah, tapi jangan "Budaya Batak" itu dimanifestasikan dengan sesuatu unsur yang tidak sesuai Alkitabiah.

    Sebenarnya yang dimaksud adat atau adat istiadat dalam masyarakat yakni sopan-santun, tata-krama, etika. Orang Batak yang keras sekali kalau bilang "Dang Maradat" atau "Tidak Beradat” dalam pengertiannya mereka itu sudah keluar dari Adat (kasihan sekali ya saudara kedengarannya :'() dan dikucilkan oleh oknumnya. Sampai kapanpun, mereka tetap kelahiran sebagai Orang Batak, terlahir jadi Orang Batak, punya marga sebagai orang Batak, dan pasti masih memiliki darah Batak dan ternama sebagai Orang Batak, dimana pun walaupun berada di belahan dunia manapun, karena Orang Batak adalah suatu Bangsa yang Besar sampai ke Mancanegara dan sudah mendunia.

    Pesta "Budaya Batak" tidak jadi masalah pakai gondang, pakai tor-tor, pakai ulos karena itu menunjukkan "Budaya Batak". Gondang merupakan musik tradisional, tor-tor merupakan tarian tradisional, ulos merupakan warisan "Budaya Batak" sebagai peradaban Bangsa Batak yang digunakan untuk acara-acara pesta kerajaan pada zaman dahulu di Tanah Batak, pada zaman sekarang juga ketika Presiden Jokowi meresmikan Pesta Danau Toba dan menjadikan Danau Toba sebagai salah satu icon wisata yang ada di Indonesia pakai gondang, pakai tor-tor, pakai ulos karena beliau meresmikan Pesta Danau Toba dan pasti pakai ala Budaya Batak, pernikahan pada zaman sekarang juga pakai gondang, tor-tor, pakai ulos itulah pesta ala Budaya Batak.

    Yang namanya pesta pasti pakai musik dan itu pasti mahal sedangkan buat pesta nikah pakai dangdutan mahal seperti orang dunia lakukan.

    Ulos yang yang dipakai oleh Bangsa Batak menunjukkan kekayaan khasanah Budaya Bangsa Batak itu sendiri sebagai Bangsa Batak yang beradab dimana ulos merupakan warisan budaya/peradaban Bangsa Batak yang maju karena sudah bisa membuat kain sebagai pakaiannya sebagai ciri khas Bangsa Batak itu sendiri, dan sah-sah saja pakaian pengantin ORANG BATAK bahannya dari ULOS dijahit menjadi pakaian pengantin jadi kelihatan pengantinnya yang nikah Orang Batak alias ala Batakness tetapi jangan ulos itu "dikenakan" sebagai "mediasi" untuk memberkati/mempersatukan suatu pernikahan inilah yang disebut "Adat Batak". Roma 13:14 "Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya". Kolose 3:14 "Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan." Yang jadi masalahnya lagi menurut pandangan saya tentang "Adat Batak" itu adalah "Oknum Si Parhata Itu" inilah maksudnya saya "Adat Batak itu", maksud saya jangan dibawa sombah-sombah yaitu "Adat Batak" seperti: "Sombah tu Tulang", "Sombah tu Amangboru", satu lagi "Sombah tu Oppung Mula Jadi Nabolon" saya masih awas-awas dan masih was-was dengan sombah-sombah ini/atau sembah-sembah ini", tergantung sejauh mana iman keselamatan mereka di dalam Yesus Kristus Tuhan dan mengenal persekutuan-Nya di dalam kuasa Tubuh dan Darah Yesus.

    Hanya Allah sendiri yang layak dipuji atau dipuja" Matius 4:10 "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!" Markus 7:7 s.d 9 "Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia. Yesus berkata pula kepada mereka: "Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara ada istiadatmu sendiri." Semoga bermanfaat.

    Tuhan memberkati. :-)

    14 Oktober 2016 diubah oleh HALASANADI254

  • LINDY738

    14 Oktober 2016

    panjang bgt bro...belum sempat saya baca detail sih tapi kalau saya sebagai boru batak bangga dengan adat batak karena menurut saya banyak nilai2 luhur... saya cuma mau komen masalah ulos n sombah sombah

    Menurut saya ulos itu cuma identitas...setiap daerah pasti beda2 identitas yang menyatukan pasangan dalam upacara pernikahan..semacam cincin pernikahanlah yang dianggap sebagai pengikat yg mempersatukan. Apakah kalau tidak ada cincin kawin, pernikahan tidak sah? gak kan..cuman kayanya ganjil kalau gak ada makanya wajib ada. Begitu juga ulos dalam upacara adat batak, wajib ada.

    N yang masalah sombah2 itu maksudnya menghormati...bukan menyembah seperti kepada Tuhan. Justru inilah yang saya kagumi dari adat batak karena Siapapun saya, sesukses apapun saya..saya tetap harus sombah Tulang, Amangboru pokoknya orang tua2 kitalah...walau mereka mungkin ekonomi n pendidikan mereka di bawah saya. Kurang lebih seperti itulah yang saya tahu karena saya juga Batak pasir2... silakan dikoreksi kalau saya salah

  • HALASANADI254

    14 Oktober 2016

    Ngga salah tanggapannya sister LINDY738, terima kasih.

    Biar jadi renungan kita semua di forum ini.

    Tuhan memberkati.

  • TEREHALOHO803

    14 Oktober 2016

    Sgala ssuatunya jgn slalu diartikan harafiah....repot pastinya hahahhahaha...kyak yg lgi demo hari ni lah ntar...

  • 14 Oktober 2016

    Panjang kali bah ...-_-a

  • YOHANES101

    15 Oktober 2016

    Menurut Aku Nikah Dengan adat batak sangat bagus karena kita seorang batak harus mencintai budaya sendiri,,,, dan menghormati leluhur kita..;

  • HALASANADI254

    15 Oktober 2016

    Sister TEREHALOHO803 terima kasih tanggapannya, tapi saya ngga ikutan dengan demo kemarin lho, hehe...

    Buat Bro JEFFRY504, cape kali ya bacanya, maaf ya kepanjangan, hehe...

    Dan juga buat Bro YOHANES101, bangga dengan adat Batak mencintai budaya sendiri, dan sangat tegas sekali tanggapannya bro. Terima kasih

  • 15 Oktober 2016

    Sedikit memberi tanggapan bahwa maksudnya sombah itu seperti menghormati, jd jgn di salah arti kan, horas...

  • HALASANADI254

    15 Oktober 2016

    Horas sister LYTA546, terima kasih tanggapannya.

  • ENGLELINA753

    15 Oktober 2016

    1. Guru bahasa indonesia pasti mengkritik pengulangan kata yg berlebihan, tidak ringkas dan tak ada inti yg diambil

    2. Tidak ada yg salah dalam upacara batak. Saya hanya menyayangkan prosesi adat yg sudah luntur dan hanya tempelan. Sejak kapan lagu dangdut/rock/koplo dll hadir dalam upacara pernikahan? Parhata yg tidak serius dalam perannya..hanya sekedar ngomong tanpa yg hadir betul" khusuk dengar?

    3. Sebenarnya iman dgn adat itu tidak boleh dikorelasikan. Adat itu hasil cipta rasa manusia,sedangkan iman dianugerahkan Tuhan.

    4. Batak yg dulu....kental dengan persaudaraan...manomba/menyembah itu karena mereka menghormati yg lain sebagai si abang-an atau si adek-an, sehingga meski saling berjauhan, tali kasih itu tetap ada.

    So, jgn memaknai sesuatu dgn pemikiran sendiri...langsung tanya pakarnya. Sama seperti Tuhan yg melarang kita mengandalkan pikiran dan kekuatan sendiri, jd dikasihlah kita Roh Kudus agar beroleh pengertian dan hikmat.

    5. Saya berharap kelak menikah dengan adat yg resmi dan formal..bukan modern

  • ELERES063

    15 Oktober 2016

    Beruntung lae walaupun aliran karismatik tp msh mw dan menghargai adat batak..

    skrg ini terutama orang batak di kota besar terutama yg di jakarta, apalagi mrk sudah ikut gereja aliran karismatik, mrk sdh anti dgn adat..

    dibilang lah ulos ad begu nya

    musik gondang dan tortor itu musik memanggil begu lah..

    entah drmn lah mrk dpt pengertian kya gitu..

    kadang aq berpikir lae, yg salah itu ajaran gereja karismatik mrk atw mang org2 ini yg salah tangkap..

    #elusdada#

  • ENGLELINA753

    15 Oktober 2016

    Namanya doktrin, ito Eleres...mau salah atau benar, pemimpin memastikan pengikutnya mengikuti aturan.

    Jd bukan mereka yg salah tangkap

    15 Oktober 2016 diubah oleh ENGLELINA753

  • ELERES063

    15 Oktober 2016

    ENGLELINA753 tulis:

    Namanya doktrin, ito Eleres...mau salah atau benar, pemimpin memastikan pengikutnya mengikuti aturan.

    Jd bukan mereka yg salah tangkap

    nah itu dy to, klo dibilang pemimpin / doktrin gereja nya, trnyata lae Halasanadi254 ini msh bs koq terima adat batak, meskipun msh ad bbrp pengertian spt "sombah" dan "ulos" yg lae ini pnya pengertian berbeda..

    ya tp sudahlah kembali ke masing2 pribadi aj lg mw memilih yg spt itu

  • CIT182

    15 Oktober 2016

    Klo hal "somba" itu jgn diartikan kita menyembah seperti menyembah Tuhan tapi sikap penghargaan atau penghormatan kpd para tulang2 kita, sy jg bukan ahli adat tetapi bg sy sih tidak masalah itu, mungkin makna boru menghormati ito nya laki2 krn yg melindungi boru ini jika terjadi entah kenapa2 maka ito nya laki2 lah tempat dia utk minta perlindungan sehingga begitu besar penghormatan boru pada ito laki2nya.

    Sebenarnya sy jg pny PERTANYAAN ttg "adat" ini, alkitab mengatakan apa yg telah dipersatukan Allah tdk dpt diceraikan manusia, namun orang yg sdh diberkati di gereja jika blm di "adati" maka dianggap blm menikah, dan ini berdampak di dalam adat, sy heran mengapa adat memiliki kedudukan yg sama dgn agama?nikah secara agama dan nikah secara adat

  • ELERES063

    15 Oktober 2016

    CIT182 tulis:

    Klo hal "somba" itu jgn diartikan kita menyembah seperti menyembah Tuhan tapi sikap penghargaan atau penghormatan kpd para tulang2 kita, sy jg bukan ahli adat tetapi bg sy sih tidak masalah itu, mungkin makna boru menghormati ito nya laki2 krn yg melindungi boru ini jika terjadi entah kenapa2 maka ito nya laki2 lah tempat dia utk minta perlindungan sehingga begitu besar penghormatan boru pada ito laki2nya.

    Sebenarnya sy jg pny PERTANYAAN ttg "adat" ini, alkitab mengatakan apa yg telah dipersatukan Allah tdk dpt diceraikan manusia, namun orang yg sdh diberkati di gereja jika blm di "adati" maka dianggap blm menikah, dan ini berdampak di dalam adat, sy heran mengapa adat memiliki kedudukan yg sama dgn agama?nikah secara agama dan nikah secara adat

    Klo sdh dpt pemberkatan di gereja ya sudah resmi lah lae menikah.. gk ad kaitannya diadatin dgn resmi atw tdknya pernikahan..

    diadatin artinya menikah nya sdh sesuai dgn adat istiadat batak..

    blm diadatin ya menikahnya sdh sesuai dgn agama dan hukum yg berlaku di indonesia..

    dan posisi nikah diadatin dgn nikah tdk diadatin berbeda.. lebih tinggi tdk diadatin.. Knp?

    karena klo nikah tdk diadatin, sm sekali tdk mengurangi legalitas dan ke absah an pernikahan tsb di hadapan agama dan negara

    nah klo nikah diadatin doank, siapa yg me legalkan? Negara gk akn mw, krn pernikahan hrus melalui lembaga keagamaan..

  • LINDY738

    15 Oktober 2016

    tidak diadati bukan berati dianggap belum menikah tapi belum masuk secara adat..ya itu aturannya...namanya adat kan buatan manusia

    CIT182 tulis:

    Klo hal "somba" itu jgn diartikan kita menyembah seperti menyembah Tuhan tapi sikap penghargaan atau penghormatan kpd para tulang2 kita, sy jg bukan ahli adat tetapi bg sy sih tidak masalah itu, mungkin makna boru menghormati ito nya laki2 krn yg melindungi boru ini jika terjadi entah kenapa2 maka ito nya laki2 lah tempat dia utk minta perlindungan sehingga begitu besar penghormatan boru pada ito laki2nya.

    Sebenarnya sy jg pny PERTANYAAN ttg "adat" ini, alkitab mengatakan apa yg telah dipersatukan Allah tdk dpt diceraikan manusia, namun orang yg sdh diberkati di gereja jika blm di "adati" maka dianggap blm menikah, dan ini berdampak di dalam adat, sy heran mengapa adat memiliki kedudukan yg sama dgn agama?nikah secara agama dan nikah secara adat

  • ENGLELINA753

    15 Oktober 2016

    Lagipula sekarang ini banyak yg raja adat tapi ga paham tata acara atau urutan yg sesungguhnya.

    Jadi...jika adat itu sendiri hanya sebagai simbol...maka dia tidak akan sama atau lebih tinggi kedudukannya dr agama.

  • YYANTHII254

    15 Oktober 2016

    Panjang bgt bg...jdi intinyaaa bagaimana tuch,,,,heheee

    HALASANADI254 tulis:

    Saya rasa Jodoh Kristen inilah media sosial yang cocok dijadikan forum Gaya hidup Kristen untuk topik: “Beradat atau Tidak Beradat”

    Buat: “Admin Jodoh Kristen” yang terhormat, jika forum ini menimbulkan keributan/pertengkaran/perdebatan atau mengandung SARA dan tidak sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan secara Alkitabiah, saya bersedia akun saya diblokir dan forum untuk topik ini ditutup karena tidak maksud untuk menyinggung, menghina atau mengejek atau berdebat, dalam topik: "Beradat atau Tidak Beradat?..."

    Disini tidak ada saduran atau karangan yang diambil dari karangan orang luar, yang diambil adalah hanyalah animo masyarakat yang terjadi pada suatu suku bangsa di Indonesia yaitu Suku Batak, dan tidak ada maksud saya untuk membuat keributan/pertengkaran/perdebatan atau mengandung SARA tapi untuk berbagi kebenaran Firman Tuhan secara Alkitabiah. Yohanes 8 ayat 31 s.d 32: “Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.”

    Perkenalkan semua yang ada di forum ini, nama saya HALASANADI254, saya suku Batak, walaupun karismatik tapi saya bukan anti ataupun fanatik namun saya adalah orang percaya dan seorang Kristen sama seperti saudara semua yang ada di forum ini.

    Mazmur 150 ayat 1 s.d ayat 6 berkata:

    Haleluya

    Pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya! Pujilah Dia dalam cakrawala-Nya yang kuat!

    Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya, pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang hebat!

    Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi!

    Pujilah Dia dengan rebana dan tari-tarian, pujilah Dia dengan permainan kecapi dan seruling!

    Pujilah Dia dengan ceracap yang berdenting, pujilah Dia dengan ceracap yang berdentang!

    Biarlah segala yang bernafas memuji Tuhan! Haleluya

    Kalau pandangan saya tentang "Adat Batak" dan jangan sampai keliru pengertiannya dengan dengan "Budaya Batak/atau istilahnya Peradaban Bangsa Batak yang mengenal musik dan tarian yaitu gondang dan tor-tor, dan pakaian tradisional Bangsa Batak yaitu ulos".

    Sebenarnya di pesta pernikahan manapun pasti ada musik (inilah yang disebut peradaban/kemajuan dalam suatu bangsa itu sendiri karena mengenal musik dan tarian budaya bangsa itu disebut bangsa yang maju/bangsa yang beradab seperti Orang Batak yang beradab punya musik, tarian, pakaian yaitu "gondang, tor-tor dan ulos".

    ORANG BATAK ITU KALAU PESTA PASTI MERIAH, MENARIK, DAN ASYIK KELIHATANNYA karena pestanya pakai musik yaitu gondang, dan pakai tarian yaitu tor-tor, pasti pestanya pakai ulos. Itulah namanya pesta ORANG BATAK yakni ada gondang, tor-tor dan ulos.

    Bagi saya gondang, tor-tor, ulos tidak ada masalahnya tapi yang jadi masalahnya adalah cara memaknai Budaya Batak itu sebagai sesuatu "Adat Batak" yakni gondang, tor-tor, ulos yang sebenarnya itu adalah termasuk Budaya Batak dan bukan “Adat Batak”. Budaya itu tidak salah, tapi jangan "Budaya Batak" itu dimanifestasikan dengan sesuatu unsur yang tidak sesuai Alkitabiah.

    Sebenarnya yang dimaksud adat atau adat istiadat dalam masyarakat yakni sopan-santun, tata-krama, etika. Orang Batak yang keras sekali kalau bilang "Dang Maradat" atau "Tidak Beradat” dalam pengertiannya mereka itu sudah keluar dari Adat (kasihan sekali ya saudara kedengarannya :'() dan dikucilkan oleh oknumnya. Sampai kapanpun, mereka tetap kelahiran sebagai Orang Batak, terlahir jadi Orang Batak, punya marga sebagai orang Batak, dan pasti masih memiliki darah Batak dan ternama sebagai Orang Batak, dimana pun walaupun berada di belahan dunia manapun, karena Orang Batak adalah suatu Bangsa yang Besar sampai ke Mancanegara dan sudah mendunia.

    Pesta "Budaya Batak" tidak jadi masalah pakai gondang, pakai tor-tor, pakai ulos karena itu menunjukkan "Budaya Batak". Gondang merupakan musik tradisional, tor-tor merupakan tarian tradisional, ulos merupakan warisan "Budaya Batak" sebagai peradaban Bangsa Batak yang digunakan untuk acara-acara pesta kerajaan pada zaman dahulu di Tanah Batak, pada zaman sekarang juga ketika Presiden Jokowi meresmikan Pesta Danau Toba dan menjadikan Danau Toba sebagai salah satu icon wisata yang ada di Indonesia pakai gondang, pakai tor-tor, pakai ulos karena beliau meresmikan Pesta Danau Toba dan pasti pakai ala Budaya Batak, pernikahan pada zaman sekarang juga pakai gondang, tor-tor, pakai ulos itulah pesta ala Budaya Batak.

    Yang namanya pesta pasti pakai musik dan itu pasti mahal sedangkan buat pesta nikah pakai dangdutan mahal seperti orang dunia lakukan.

    Ulos yang yang dipakai oleh Bangsa Batak menunjukkan kekayaan khasanah Budaya Bangsa Batak itu sendiri sebagai Bangsa Batak yang beradab dimana ulos merupakan warisan budaya/peradaban Bangsa Batak yang maju karena sudah bisa membuat kain sebagai pakaiannya sebagai ciri khas Bangsa Batak itu sendiri, dan sah-sah saja pakaian pengantin ORANG BATAK bahannya dari ULOS dijahit menjadi pakaian pengantin jadi kelihatan pengantinnya yang nikah Orang Batak alias ala Batakness tetapi jangan ulos itu "dikenakan" sebagai "mediasi" untuk memberkati/mempersatukan suatu pernikahan inilah yang disebut "Adat Batak". Roma 13:14 "Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya". Kolose 3:14 "Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan." Yang jadi masalahnya lagi menurut pandangan saya tentang "Adat Batak" itu adalah "Oknum Si Parhata Itu" inilah maksudnya saya "Adat Batak itu", maksud saya jangan dibawa sombah-sombah yaitu "Adat Batak" seperti: "Sombah tu Tulang", "Sombah tu Amangboru", satu lagi "Sombah tu Oppung Mula Jadi Nabolon" saya masih awas-awas dan masih was-was dengan sombah-sombah ini/atau sembah-sembah ini", tergantung sejauh mana iman keselamatan mereka di dalam Yesus Kristus Tuhan dan mengenal persekutuan-Nya di dalam kuasa Tubuh dan Darah Yesus.

    Hanya Allah sendiri yang layak dipuji atau dipuja" Matius 4:10 "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!" Markus 7:7 s.d 9 "Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia. Yesus berkata pula kepada mereka: "Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara ada istiadatmu sendiri." Semoga bermanfaat.

    Tuhan memberkati. :-)

  • HALASANADI254

    15 Oktober 2016

    Syalom sister ENGLELINA753 terima kasih

    1. Disini hanya forum, saya mencoba menggunakan bahasa sederhana bahasa orang sehari-hari,

      bukan ilmiah atau secara kalimat berstruktur (structure), karena ini bukanlah artikel, atau saduran,

      ini hanya forum yang intinya membahas  Adat Batak berupa opini bahasa masyarakat sehari-hari

      layaknya menggunakan bahasa biasa/percakapan biasa tidak ada syarat & ketentuan dalam

      penulisan kalimat di forum ini.

      Walaupun begitu saya salut dengan sister ENGLELINA753, mungkin suatu masa kita bisa

      membuat artikel, atau karangan, atau sebuah buku untuk banyak menulis lagi dan belajar ilmunya

      sister ENGLELINA753.

    2. Saya tidak mengatakan kalau lagu dangdut dalam upacara pernikahan?

      Kutipan saya: "...pesta nikah pakai dangdutan mahal seperti orang dunia lakukan." Saya

      mengatakan pesta nikah, bukan "upacara pernikahan". Kalimatnya sangat jelas sekali.

    3, 4, 5 sister ENGLELINA753 sebagai guru bahasa Indonesia yang baik, mungkin saya bisa belajar

              ilmu kalimat strukturnya (structure). Terima kasih sebelumnya. Intinya mungkin banyak yang bisa

              diambil, karena di forum ini mungkin ada dari berbagai denominasi gereja yang berbeda,

              sehingga punya pandangan yang berbeda-beda pula dengan satu yang lainnya dengan topik

              ini. Mungkin sister ENGLELINA753 sudah lebih banyak memahaminya, dan tidak ada inti yang

              diambil, tidak apa-apa.

    15 Oktober 2016 diubah oleh HALASANADI254

  • HALASANADI254

    15 Oktober 2016

    Syalom Bro ELERES063 terima kasih tanggapannya bagus sekali.

    15 Oktober 2016 diubah oleh HALASANADI254

  • ENGLELINA753

    15 Oktober 2016

    Wah, kalau opini saya diserang balik, lebih baik saya tidak perlu menanggapi ya.

    Saya hanya memberikan pendapat sehingga teman yg lain enak bacanya dan mau berkomentar. Memangnya mau... kita sudah capek ngetik tapi hanya dapat komentar: "saya malas baca krn tulisannya panjang".

    Masalah lagu dangdut dll...saya memberikan gambaran acara adat batak saat ini, bukan mengkritisi tulisan ito.

    Intinya: untuk selanjutnya saya tidak akan berkomentar.

    Terima kasih

  • HALASANADI254

    15 Oktober 2016

    Syalom Bro CIT182, terima kasih untuk tanggapannya. Nah itulah yang menjadi inti pembahasan tentang Adat Batak di forum ini.

  • HALASANADI254

    15 Oktober 2016

    Syalom Sister YYANTHII254, terima kasih untuk tanggapannya. Sebenarnya di forum ini intinya membahas tentang Adat Batak.

  • RICHARD631

    15 Oktober 2016

    Sy ikutan komen panjang jg ahh..

    Nenek moyang org Batak itu otaknya pinter, gaul dan banyak taktik. Sehingga banyak adat yg di wariskan untuk tujuan baik bila dilaksanakan bagi generasinya.

    Contohnya,

    1.Pernikahan secara Adat Batak, tujuannya

    Kalau keluarga yg hendak menikah adalah berasal dari keluarga yg baik dan gaul dan berjiwa sosial yg tinggi maka otomatis keluarga tsbt akan mudah saja melakukan acara pernikahan secara adat batak meskipun keluarga tsbt berasal dari keluarga yg berekonomi lemah.

    Kalau mau gaul ya ikut gabung dong di PARSADAAN MARGA.

    2.Somba tulang dll.? Tujuannya

    Justru sy sangat bangga dg warisan yg satu ini, ini mendidik karakter agar menghormati IBU yg melahirkan dan agar tidak sombong, sekalipun kita berada di atas langit sementara paman (saudara laki dari ibu) berapa didasar tanah maka tetap posisi paman jauh lebih tinggi dari kita dan otomatis ibu kita jg jauh lebih tinggi lagi. kalau kita tak maw ngelakuin somba tulang dll maka siap-siap aj akan tersingkir dari PARSADAAN MARGA . Otomatis kita akan sulit cari tmn org Batak. Susah jg kan jadi nya.

    Banyak lg tujuan adat batak yg di wariskan untuk generasinya.

    Sy tambah 1, misalnya Tambak atau Makam segaris ayah.

    Ini tujuannya agar sejauh mana pun kita pergi merantau kita tidak lupa dg kampung halaman dan tetap terjalin silah turahmi antar garis keteurunan ayah.

    15 Oktober 2016 diubah oleh RICHARD631

  • CIT182

    15 Oktober 2016

    Sepanjang blm diadatin di mata adat blm ada pernikahan lae, msh dianggap lajang, spt lae blg ada nikah adat yaitu dinikahkan dulu secara adat. Konsekuensi blm nikah secara adat kita msh lajang, yg namanya lajang kita tdk bisa mangulosi itu contohnya

    ELERES063 tulis:

    Klo sdh dpt pemberkatan di gereja ya sudah resmi lah lae menikah.. gk ad kaitannya diadatin dgn resmi atw tdknya pernikahan..

    diadatin artinya menikah nya sdh sesuai dgn adat istiadat batak..

    blm diadatin ya menikahnya sdh sesuai dgn agama dan hukum yg berlaku di indonesia..

    dan posisi nikah diadatin dgn nikah tdk diadatin berbeda.. lebih tinggi tdk diadatin.. Knp?

    karena klo nikah tdk diadatin, sm sekali tdk mengurangi legalitas dan ke absah an pernikahan tsb di hadapan agama dan negara

    nah klo nikah diadatin doank, siapa yg me legalkan? Negara gk akn mw, krn pernikahan hrus melalui lembaga keagamaan..

1 – 25 dari 46    Ke halaman:  1  2  Selanjutnya Topik ditutup