Lonceng untuk Aleppo (Bells for Aleppo).
-
26 Oktober 2016
#BellsForAleppo #AlepponKellot #RingFörAleppo أجراس_حلب#Churches around the world toll their bells each day until UN day Oct 24th 2016 for the victims of Aleppo massacre and to demand end to ongoing killing.
IS YOUR CHURCH PARTICIPATING AND TOLLING IT'S BELLS FOR ALEPPO? Please let us know, so we can update the map. The churches can be added to the map through a form here »
<iframe src="https://www.google.com/maps/d/embed?mid=1kZNGFBV6JExLqpjlzKibjswKT88" width="640" height="480"></iframe>
Funeral bells are usually tolled when a coffin is escorted out of the church. Now, funeral bells are ringing as a reminder for people to respect and remember those who have had their lives taken in Aleppo.
Church bells across Finland are now ringing at 5pm every day in protest of the continued destruction of the city of Aleppo in Syria. The bells will continue to ring daily until 24 October, the United Nations Day. The bells are a demand to end the ongoing killing in besieged Aleppo, as well as an outcry against the devastating impact on the population and infrastructure caused by the bombings on the 3,000-year-old city.
The Evangelical Lutheran Parish of Kallio in Helsinki, Finland, took the initiative to toll their bells on 12 October. The symbolic gesture was taken on by over 230 churches in Finland and abroad, with more churches joining daily.
“There is no moral argument that can justify the bombing of humanitarian aid or that of churches. In particular, there are no grounds for the destruction of the lives of civilians, including many children”, Dr Teemu Laajasalo, vicar of the Kallio Parish says.
Everybody all around the world, join the ringing and join the protest to help stop the suffering in Aleppo.
The initiative began in the Finnish Evangelical Lutheran church. However, we hope that all churches, communities, and individuals feel welcome to participate the protest and to demand end to ongoing killing in Syria.
#BellsForAleppo #AlepponKellot #RingFörAleppo أجراس_حلب#
-
26 Oktober 2016
Gerakan #BellsForAleppo #AlepponKellot #RingFörAleppo أجراس_حلب# di atas adalah gerakan untuk membunyikan bunyi lonceng gereja setiap jam 5sore. Bunyi lonceng gereja yang biasanya (salah satunya) diperuntukan sebagai penghormatan terakhir ketika jenazah ketika jenazah dibawa dari gereja ke tempat pemakaman untuk dikebumikan.
Kali ini lonceng gereja berdentang untuk menghormati dan mengenang korban jiwa di Aleppo. Genta meneriakan ketika gerakan kemanusiaan tak bisa bergerak dan menuntut agar dunia peduli. Lonceng mewakili suara korban yang terjebak di tengah konflik peperangan yang terus berkepanjangan. Korban yang tidak hanya sukarelawan kemanusiaan, sipil, bahkan anak-anak.
Kepedulian untuk membunyikan bell gereja, minimal membunyikan lonceng gereja di hati kita masing-masing, untuk berdoa setiap jam 5sore bergabung dengan gerakan ini di seluruh dunia untuk menghentikan penderitaan di Aleppo.
26 Oktober 2016 diubah oleh ZEGA376
-
26 Oktober 2016
Gereja Lutheran di Helsinki, Finlandia, memulai inisiatif untuk membunyikan lonceng mengenang warga sipil yang tewas di Aleppo, Suriah. (Foto: Reuters)
news.okezone.com/read/2016/10/ ... ti-untuk-aleppo
Home News International
Jum'at, 21 Oktober 2016 - 16:00 wib
Lonceng Ratusan Gereja di Dunia Suarakan Simpati untuk Aleppo
Rahman Asmardika HELSINKI – Gereja-gereja di seluruh dunia ikut bergabung dengan jemaat gereja di Helsinki, Finlandia, membunyikan lonceng mereka setiap hari untuk mengenang warga sipil yang tewas dalam pertempuran di Aleppo, Suriah. Tradisi itu dimulai sejak 12 Oktober 2016 lalu, menyusul meningkatnya serangan udara dan pengeboman yang dilakukan pasukan Suriah dan Rusia terhadap kota tersebut.“Setelah melihat berita hari itu, mengenai Aleppo, kami memutuskan untuk membunyikan lonceng pemakaman pada pukul 5 sore untuk mengenang korban yang tewas. Pertama-tama saya hanya mengajak beberapa gereja lokal untuk ikut bergabung dengan kami,” kata vikaris gereja Lutheran Teemu Laajasalo di Kallio, Helsinki, sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (21/10/2016).
Tidak lama, ratusan gereja di seluruh negeri dan seantero Eropa turut bergabung dengan inisiatif ini. Gereja Evangelical Lutheran Finlandia membuat laman “Bells for Aleppo” (lonceng untuk Aleppo) yang mencantumkan daftar peserta.
Menurut laman itu, lebih dari 500 gereja dari 20 negara termasuk Inggris, Amerika Serikat (AS) dan Australia telah bergabung. Lonceng-lonceng itu akan terus berbunyi setiap harinya sampai Hari PBB pada 24 Oktober 2016 mendatang.
“Kami semua menyaksikan kejadian di Aleppo, tapi pada saat yang sama merasa tidak berdaya untuk membantu karena rumitnya situasi. Dengan membunyikan lonceng kami ingin suara kami didengar dan memberi harapan untuk masa depan yang lebih baik,” tambah Teemu.
(dka)BERITA REKOMENDASI
Gencatan Senjata Aleppo Berakhir, Pertempuran Kembali Meletus
Penyelidikan PBB Ungkap Penggunaan Senjata Kimia oleh Assad
Al-Nusra Diklaim Sabotase Pengiriman Bantuan Kemanusiaan ke Aleppo -
26 Oktober 2016
www.oikoumene.org/en/press-cen ... e/image_preview
“Peace Bells for Aleppo” ring throughout Finland, spread worldwide
14 October 2016
At five o'clock in the evening today - and every day - in Finland, church bells are ringing across the country, symbolizing people’s sadness and solidarity with the people of Aleppo, Syria.
The war-torn city of Aleppo has been embroiled in violence as air attacks continued this week. Scores of civilians have perished while marketplaces and medical facilities have been reduced to rubble.
Reacting to this situation, a member of the Kallio Parish in Helsinki had the idea to ring the church bells to commemorate the victims in Aleppo, explained Lari Lohikoski, director of digital communication in the Evangelical Lutheran Church of Finland. That parish asked others to join, setting a time of 5 p.m. every day through 24 October, United Nations Day.
Now more than 120 parishes across Finland are ringing their bells, said Lohikoski, and more are joining every day. “This has grown into a national phenomenon,” said Lohikoski.
Newspapers are publishing stories, and the hashtag #alepponkellot (#BellsForAleppo) has been one of the most trending ones in Finnish twitter. “Now the parishes want to make this an international phenomenon, and would like to see churches in other countries join them in this campaign,” said Lohikoski.
Ringing bells together is one way in a moving way to be present in spirit and prayer for the people of Aleppo, who are facing a humanitarian crisis as war continues around them, said Rev. Dr Olav Fykse Tveit, general secretary of the World Council of Churches. “The ringing of bells reminds us that peace starts with a single sound that resonates into refrains heard around the world.”
The WCC underscored its long-held belief that all governments have an obligation to protect the lives and dignity of their citizens, and to protect their human rights and fundamental freedoms.
Tveit said “This escalation of extreme violence against the population of Aleppo is ethically unconscionable and condemnable especially when so many innocent and vulnerable people are targeted in this way.”
In April, 2013, Syrian Archbishops (Metropolitans) His Eminence Boulos (Yazigi), from the Greek Orthodox Church of Antioch and His Eminence Mor Youhanna Gregorios (Ibrahim) from the Syriac Orthodox Church of Antioch, were abducted in Aleppo.
“We keep Metropolitans of Aleppo, His Eminence Boulos (Yazigi), from the Greek Orthodox Church of Antioch, and His Eminence Mor Youhanna Gregorios (Ibrahim) from the Syriac Orthodox Church of Antioch, in our thoughts and prayers.”
Tveit concluded "As the Bells for Aleppo campaign grows, may our collective calls for peace grow in volume as well."
#BellsForAleppo
The ACT Alliance in collaboration with the Lutheran World Federation and the World Council of Churches have produced a short video with the church bells calling for peace and prayers.
Video produced by ACT Alliance, LWF and WCC
Evangelical Lutheran Church of Finland
LWF supports initiative to protest violations (LWF press release of 14 October 2016)
www.lutheranworld.org/news/chu ... -finland-aleppo
Statements on Syria
www.oikoumene.org/en/@@search?Subject%3Alist=Syria
ACT Alliance
Lutheran World Federation
-
26 Oktober 2016
Reuters/Getty Images
Sebagian wajah kota Aleppo, ibu kota Provinsi Aleppo, yang sekaligus kota terbesar kedua di Suriah, compang-camping akibat perang saudara yang telah berjalan sejak Maret 2011.
internasional.kompas.com/read/ ... nan.keselamatan
.
News
InternasionalPBB Tak Akan Masuk ke Aleppo Tanpa Jaminan Keselamatan
Selasa, 18 Oktober 2016 | 18:24 WIBGENEVA, KOMPAS.com - PBB, Selasa (18/10/2016), memuji pasukan Rusia dan AU Suriah yang menghentikan sementara serangan udara terhadap kota Aleppo.
Namun, PBB menegaskan, tidak akan masuk dan mengirim bantuan ke kota yang hancur itu jika kedua pihak yang bertikai tak memberikan jaminan keamanan.
"Kami sangat senang telah disepakati pengurangan kekerasan, karena situasi ini akan melindungi warga sipil," kata Jens Laerke, juru bicara badan kemanusiaan PBB.
Namun, Jens menekankan, bahwa PBB menginginkan semua senjata berhenti menembak sehingga bantuan kemanusiaan bisa masuk ke wilayah konflik sehingga mereka yang sakit atau terluka bisa dievakuasi.
"Kami membutuhkan jaminan dari semua pihak yang bertikai. Bukan sekadar pengumuman unilateral bahwa ada jaminan keamanan," tambah Jens tanpa menjelaskan apalah PBB sudah mendapat jaminan dari pihak bertikai.
Komentar Jens Laerke ini muncul setelah Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengumumkan penghentian pengeboman di Aleppo mulai pukul 07.00 GMT atau pukul 14.00 WIB.
Langkah ini, lanjut Shoigu, diambil untuk memuluskan jalan menuju gencatan senjata selama delapan jam yang akan diberlakukan pada Kamis (20/10/2016).
Shoigo menambahkan, jeda kemanusiaan itu memungkinkan warga sipil meninggalkan Aleppo lewat enam koridor yang disediakan dan bisa digunakan untuk mengevakuasi warga yang sakit atau terluka keluar dari Aleppo Timur.
PBB dan Uni Eropa menyambut baik pengumuman itu tetapi menginginkan jeda lebih lama agar bantuan kemanusiaan bisa diantarkan ke Aleppo.
"Kami terus menyerukan jeda kemanusiaan selama 48 jam," tambah Jens.
"PBB berencana untuk mengevakuasi warga yang sakit atau luka dari Aleppo timur, tetapi belum bernegosiasi terkait rencana Rusia ini," lanjut dia.
"Pemindahan warga sipil harus bisa dilaksanakan dengan aman, bermartabat dan didasarkan pada kerelaan serta tak dicampuraduk dengna rencana PBB mengevakuasi warga yang luka," kata Jens.
Aleppo, yang pernah menjadi kota dagang Suriah, kini hancur lebur akibat perang berkepanjangan antara pasukan pemerintah dan para pemberontak.
Editor : Ervan Hardoko
Sumber : AFP,Kisah Rami Adham, Si Penyelundup Mainan untuk Anak-anak Aleppo
internasional.kompas.com/read/ ... nak-anak.aleppo
Kala Roket Tewaskan Juara Renang Suriah di Aleppo
internasional.kompas.com/read/ ... uriah.di.aleppo
Seorang Dokter di Aleppo Gugat Presiden Vladimir Putin Sanksi Ekonomi Ancam Suriah dan Rusia Terkait Serangan di Aleppo
internasional.kompas.com/read/ ... .vladimir.putin
Ende Kekurangan Bidan