Dating site Kristen pertama dan terbesar di Indonesia

Daftar sekarang secara gratis

Belajar Baca 5 Ayat Alkitab Sehari Mulai 2017

ForumAlkitab

701 – 725 dari 1520    Ke halaman:  Sebelumnya  1 ... 28  29  30 ... 61  Selanjutnya Kirim tanggapan

  • 8 September 2017

    2 Timotius 4:3-4 (TB)  Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.

    Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.

    2 Timothy 4:3-4 (WEB)  For the time will come when they will not listen to the sound doctrine, but having itching ears, will heap up for themselves teachers after their own lusts,

    and will turn away their ears from the truth, and turn away to fables.

  • 8 September 2017

    Rut 3:7-13 (TB)  Setelah Boas habis makan dan minum dan hatinya gembira, datanglah ia untuk membaringkan diri tidur pada ujung timbunan jelai itu. Kemudian datanglah perempuan itu dekat dengan diam-diam, disingkapkannyalah selimut dari kaki Boas dan berbaringlah ia di situ.

    Pada waktu tengah malam dengan terkejut terjagalah orang itu, lalu meraba-raba ke sekelilingnya, dan ternyata ada seorang perempuan berbaring di sebelah kakinya.

    Bertanyalah ia: "Siapakah engkau ini?" Jawabnya: "Aku Rut, hambamu: kembangkanlah kiranya sayapmu melindungi hambamu ini, sebab engkaulah seorang kaum yang wajib menebus kami."

    Lalu katanya: "Diberkatilah kiranya engkau oleh TUHAN, ya anakku! Sekarang engkau menunjukkan kasihmu lebih nyata lagi dari pada yang pertama kali itu, karena engkau tidak mengejar-ngejar orang-orang muda, baik yang miskin maupun yang kaya.

    Oleh sebab itu, anakku, janganlah takut; segala yang kaukatakan itu akan kulakukan kepadamu; sebab setiap orang dalam kota kami tahu, bahwa engkau seorang perempuan baik-baik.

    Maka sekarang, memang aku seorang kaum yang wajib menebus, tetapi walaupun demikian masih ada lagi seorang penebus, yang lebih dekat dari padaku.

    Tinggallah di sini malam ini; dan besok pagi, jika ia mau menebus engkau, baik, biarlah ia menebus; tetapi jika ia tidak suka menebus engkau, maka akulah yang akan menebus engkau, demi TUHAN yang hidup. Berbaring sajalah tidur sampai pagi."

    Ruth 3:7-13 (WEB)  When Boaz had eaten and drunk, and his heart was merry, he went to lie down at the end of the heap of grain. She came softly, uncovered his feet, and laid down.

    At midnight, the man was startled and turned himself; and behold, a woman lay at his feet.

    He said, “Who are you?” She answered, “I am Ruth your servant. Therefore spread the corner of your garment over your servant; for you are a near kinsman.”

    He said, “You are blessed by Yahweh, my daughter. You have shown more kindness in the latter end than at the beginning, because you didn’t follow young men, whether poor or rich.

    Now, my daughter, don’t be afraid. I will do to you all that you say; for all the city of my people knows that you are a worthy woman.

    Now it is true that I am a near kinsman. However, there is a kinsman nearer than I.

    Stay this night, and in the morning, if he will perform for you the part of a kinsman, good. Let him do the kinsman’s duty. But if he will not do the duty of a kinsman for you, then I will do the duty of a kinsman for you, as Yahweh lives. Lie down until the morning.”

  • 9 September 2017

    September 09, 2017

    Rut 4:1, 3-6, 9-10, 13-17 (TB)  Boas telah pergi ke pintu gerbang dan duduk di sana. Kebetulan lewatlah penebus yang disebutkan Boas itu. Lalu berkatalah Boas: "Hai saudara, datanglah dahulu ke mari, duduklah di sini." Maka datanglah ia, lalu duduk.

    Lalu berkatalah ia kepada penebus itu: "Tanah milik kepunyaan saudara kita Elimelekh hendak dijual oleh Naomi, yang telah pulang dari daerah Moab.

    Jadi pikirku: baik juga hal itu kusampaikan kepadamu sebagai berikut: Belilah tanah itu di depan orang-orang yang duduk di sini dan di depan para tua-tua bangsa kita. Jika engkau mau menebusnya, tebuslah; tetapi jika engkau tidak mau menebusnya, beritahukanlah kepadaku, supaya aku tahu, sebab tidak ada orang yang dapat menebusnya kecuali engkau, dan sesudah engkau: aku." Lalu berkatalah ia: "Aku akan menebusnya."

    Tetapi kata Boas: "Pada waktu engkau membeli tanah itu dari tangan Naomi, engkau memperoleh Rut juga, perempuan Moab, isteri orang yang telah mati itu, untuk menegakkan nama orang itu di atas milik pusakanya."

    Lalu berkatalah penebus itu: "Jika demikian, aku ini tidak dapat menebusnya, sebab aku akan merusakkan milik pusakaku sendiri. Aku mengharap engkau menebus apa yang seharusnya aku tebus, sebab aku tidak dapat menebusnya."

    Kemudian berkatalah Boas kepada para tua-tua dan kepada semua orang di situ: "Kamulah pada hari ini menjadi saksi, bahwa segala milik Elimelekh dan segala milik Kilyon dan Mahlon, aku beli dari tangan Naomi;

    juga Rut, perempuan Moab itu, isteri Mahlon, aku peroleh menjadi isteriku untuk menegakkan nama orang yang telah mati itu di atas milik pusakanya. Demikianlah nama orang itu tidak akan lenyap dari antara saudara-saudaranya dan dari antara warga kota. Kamulah pada hari ini menjadi saksi."

    Lalu Boas mengambil Rut dan perempuan itu menjadi isterinya dan dihampirinyalah dia. Maka atas karunia TUHAN perempuan itu mengandung, lalu melahirkan seorang anak laki-laki.

    Sebab itu perempuan-perempuan berkata kepada Naomi: "Terpujilah TUHAN, yang telah rela menolong engkau pada hari ini dengan seorang penebus. Termasyhurlah kiranya nama anak itu di Israel.

    Dan dialah yang akan menyegarkan jiwamu dan memelihara engkau pada waktu rambutmu telah putih; sebab menantumu yang mengasihi engkau telah melahirkannya, perempuan yang lebih berharga bagimu dari tujuh anak laki-laki."

    Dan Naomi mengambil anak itu serta meletakkannya pada pangkuannya dan dialah yang mengasuhnya.

    Dan tetangga-tetangga perempuan memberi nama kepada anak itu, katanya: "Pada Naomi telah lahir seorang anak laki-laki"; lalu mereka menyebutkan namanya Obed. Dialah ayah Isai, ayah Daud.

    Ruth 4:1, 3-6, 9-10, 13-17 (NKJV)  Now Boaz went up to the gate and sat down there; and behold, the close relative of whom Boaz had spoken came by. So Boaz said, "Come aside, friend, sit down here." So he came aside and sat down.

    Then he said to the close relative, "Naomi, who has come back from the country of Moab, sold the piece of land which belonged to our brother Elimelech.

    And I thought to inform you, saying, 'Buy it back in the presence of the inhabitants and the elders of my people. If you will redeem it, redeem it; but if you will not redeem it, then tell me, that I may know; for there is no one but you to redeem it, and I am next after you.' " And he said, "I will redeem it."

    Then Boaz said, "On the day you buy the field from the hand of Naomi, you must also buy it from Ruth the Moabitess, the wife of the dead, to perpetuate the name of the dead through his inheritance."

    And the close relative said, "I cannot redeem it for myself, lest I ruin my own inheritance. You redeem my right of redemption for yourself, for I cannot redeem it."

    And Boaz said to the elders and all the people, "You are witnesses this day that I have bought all that was Elimelech's, and all that was Chilion's and Mahlon's, from the hand of Naomi.

    Moreover, Ruth the Moabitess, the widow of Mahlon, I have acquired as my wife, to perpetuate the name of the dead through his inheritance, that the name of the dead may not be cut off from among his brethren and from his position at the gate. You are witnesses this day."

    So Boaz took Ruth and she became his wife; and when he went in to her, the Lord gave her conception, and she bore a son.

    Then the women said to Naomi, "Blessed be the Lord, who has not left you this day without a close relative; and may his name be famous in Israel!

    And may he be to you a restorer of life and a nourisher of your old age; for your daughter-in-law, who loves you, who is better to you than seven sons, has borne him."

    Then Naomi took the child and laid him on her bosom, and became a nurse to him.

    Also the neighbor women gave him a name, saying, "There is a son born to Naomi." And they called his name Obed. He is the father of Jesse, the father of David.

  • 9 September 2017

    Titus 1:7-9 (TB)  Sebab sebagai pengatur rumah Allah seorang penilik jemaat harus tidak bercacat, tidak angkuh, bukan pemberang, bukan peminum, bukan pemarah, tidak serakah,

    melainkan suka memberi tumpangan, suka akan yang baik, bijaksana, adil, saleh, dapat menguasai diri

    dan berpegang kepada perkataan yang benar, yang sesuai dengan ajaran yang sehat, supaya ia sanggup menasihati orang berdasarkan ajaran itu dan sanggup meyakinkan penentang-penentangnya.

    Titus 1:7-9 (NKJV)  For a bishop must be blameless, as a steward of God, not self-willed, not quick-tempered, not given to wine, not violent, not greedy for money,

    but hospitable, a lover of what is good, sober-minded, just, holy, self-controlled,

    holding fast the faithful word as he has been taught, that he may be able, by sound doctrine, both to exhort and convict those who contradict.

  • 9 September 2017

    1 Samuel 1:1-2, 9-11, 17, 19-20, 27-28 (TB)  Ada seorang laki-laki dari Ramataim-Zofim, dari pegunungan Efraim, namanya Elkana bin Yeroham bin Elihu bin Tohu bin Zuf, seorang Efraim.

    Orang ini mempunyai dua isteri: yang seorang bernama Hana dan yang lain bernama Penina; Penina mempunyai anak, tetapi Hana tidak.

    Pada suatu kali, setelah mereka habis makan dan minum di Silo, berdirilah Hana, sedang imam Eli duduk di kursi dekat tiang pintu bait suci TUHAN,

    dan dengan hati pedih ia berdoa kepada TUHAN sambil menangis tersedu-sedu.

    Kemudian bernazarlah ia, katanya: "TUHAN semesta alam, jika sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hamba-Mu ini dan mengingat kepadaku dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada TUHAN untuk seumur hidupnya dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya."  

    Jawab Eli: "Pergilah dengan selamat, dan Allah Israel akan memberikan kepadamu apa yang engkau minta dari pada-Nya."

    Keesokan harinya bangunlah mereka itu pagi-pagi, lalu sujud menyembah di hadapan TUHAN; kemudian pulanglah mereka ke rumahnya di Rama. Ketika Elkana bersetubuh dengan Hana, isterinya, TUHAN ingat kepadanya.

    Maka setahun kemudian mengandunglah Hana dan melahirkan seorang anak laki-laki. Ia menamai anak itu Samuel, sebab katanya: "Aku telah memintanya dari pada TUHAN."

    Untuk mendapat anak inilah aku berdoa, dan TUHAN telah memberikan kepadaku, apa yang kuminta dari pada-Nya.

    Maka aku pun menyerahkannya kepada TUHAN; seumur hidup terserahlah ia kiranya kepada TUHAN." Lalu sujudlah mereka di sana menyembah kepada TUHAN.

    1 Samuel 1:1-2, 9-11, 17, 19-20, 27-28 (NKJV)  Now there was a certain man of Ramathaim Zophim, of the mountains of Ephraim, and his name was Elkanah the son of Jeroham, the son of Elihu, the son of Tohu, the son of Zuph, an Ephraimite.

    And he had two wives: the name of one was Hannah, and the name of the other Peninnah. Peninnah had children, but Hannah had no children.

    So Hannah arose after they had finished eating and drinking in Shiloh. Now Eli the priest was sitting on the seat by the doorpost of the tabernacle of the Lord.

    And she was in bitterness of soul, and prayed to the Lord and wept in anguish.

    Then she made a vow and said, "O Lord of hosts, if You will indeed look on the affliction of Your maidservant and remember me, and not forget Your maidservant, but will give Your maidservant a male child, then I will give him to the Lord all the days of his life, and no razor shall come upon his head."

    Then Eli answered and said, "Go in peace, and the God of Israel grant your petition which you have asked of Him."

    Then they rose early in the morning and worshiped before the Lord, and returned and came to their house at Ramah. And Elkanah knew Hannah his wife, and the Lord remembered her.

    So it came to pass in the process of time that Hannah conceived and bore a son, and called his name Samuel, saying, "Because I have asked for him from the Lord."

    For this child I prayed, and the Lord has granted me my petition which I asked of Him.

    Therefore I also have lent him to the Lord; as long as he lives he shall be lent to the Lord." So they worshiped the Lord there.

  • 10 September 2017

    September 10, 2017

    1 Samuel 2:6, 9, 27, 29-32 (TB)  TUHAN mematikan dan menghidupkan, Ia menurunkan ke dalam dunia orang mati dan mengangkat dari sana.

    Langkah kaki orang-orang yang dikasihi-Nya dilindungi-Nya, tetapi orang-orang fasik akan mati binasa dalam kegelapan, sebab bukan oleh karena kekuatannya sendiri seseorang berkuasa.

    Seorang abdi Allah datang kepada Eli dan berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN: Bukankah dengan nyata Aku menyatakan diri-Ku kepada nenek moyangmu, ketika mereka masih di Mesir dan takluk kepada keturunan Firaun?

    Mengapa engkau memandang dengan loba kepada korban sembelihan-Ku dan korban sajian-Ku, yang telah Kuperintahkan, dan mengapa engkau menghormati anak-anakmu lebih dari pada-Ku, sambil kamu menggemukkan dirimu dengan bagian yang terbaik dari setiap korban sajian umat-Ku Israel?

    Sebab itu — demikianlah firman TUHAN, Allah Israel — sesungguhnya Aku telah berjanji: Keluargamu dan kaummu akan hidup di hadapan-Ku selamanya, tetapi sekarang — demikianlah firman TUHAN —: Jauhlah hal itu dari pada-Ku! Sebab siapa yang menghormati Aku, akan Kuhormati, tetapi siapa yang menghina Aku, akan dipandang rendah.

    Sesungguhnya akan datang waktunya, bahwa Aku akan mematahkan tangan kekuatanmu dan tangan kekuatan kaummu, sehingga tidak ada seorang kakek dalam keluargamu.

    Maka engkau akan memandang dengan mata bermusuhan kepada segala kebaikan yang akan Kulakukan kepada Israel dan dalam keluargamu takkan ada seorang kakek untuk selamanya.

    1 Samuel 2:6, 9, 27, 29-32 (NKJV)  "The Lord kills and makes alive; He brings down to the grave and brings up.

    He will guard the feet of His saints, But the wicked shall be silent in darkness. "For by strength no man shall prevail.

    Then a man of God came to Eli and said to him, "Thus says the Lord: 'Did I not clearly reveal Myself to the house of your father when they were in Egypt in Pharaoh's house?

    Why do you kick at My sacrifice and My offering which I have commanded in My dwelling place, and honor your sons more than Me, to make yourselves fat with the best of all the offerings of Israel My people?'

    Therefore the Lord God of Israel says: 'I said indeed that your house and the house of your father would walk before Me forever.' But now the Lord says: 'Far be it from Me; for those who honor Me I will honor, and those who despise Me shall be lightly esteemed.

    Behold, the days are coming that I will cut off your arm and the arm of your father's house, so that there will not be an old man in your house.

    And you will see an enemy in My dwelling place, despite all the good which God does for Israel. And there shall not be an old man in your house forever.

  • 10 September 2017

    Titus 2:9-10 (TB)  Hamba-hamba hendaklah taat kepada tuannya dalam segala hal dan berkenan kepada mereka, jangan membantah,

    jangan curang, tetapi hendaklah selalu tulus dan setia, supaya dengan demikian mereka dalam segala hal memuliakan ajaran Allah, Juruselamat kita.

    Titus 2:9-10 (NKJV)  Exhort bondservants to be obedient to their own masters, to be well pleasing in all things, not answering back,

    not pilfering, but showing all good fidelity, that they may adorn the doctrine of God our Savior in all things.

  • 10 September 2017

    1 Samuel 3:1, 7-8, 10, 17-20 (TB)  Samuel yang muda itu menjadi pelayan TUHAN di bawah pengawasan Eli. Pada masa itu firman TUHAN jarang; penglihatan-penglihatan pun tidak sering.

    Samuel belum mengenal TUHAN; firman TUHAN belum pernah dinyatakan kepadanya.

    Dan TUHAN memanggil Samuel sekali lagi, untuk ketiga kalinya. Ia pun bangunlah, lalu pergi mendapatkan Eli serta katanya: "Ya, bapa, bukankah bapa memanggil aku?" Lalu mengertilah Eli, bahwa TUHANlah yang memanggil anak itu.

    Lalu datanglah TUHAN, berdiri di sana dan memanggil seperti yang sudah-sudah: "Samuel! Samuel!" Dan Samuel menjawab: "Berbicaralah, sebab hamba-Mu ini mendengar."

    Kata Eli: "Apakah yang disampaikan-Nya kepadamu? Janganlah kausembunyikan kepadaku. Kiranya beginilah Allah menghukum engkau, bahkan lebih lagi dari pada itu, jika engkau menyembunyikan sepatah kata pun kepadaku dari apa yang disampaikan-Nya kepadamu itu."

    Lalu Samuel memberitahukan semuanya itu kepadanya dengan tidak menyembunyikan sesuatu pun. Kemudian Eli berkata: "Dia TUHAN, biarlah diperbuat-Nya apa yang dipandang-Nya baik."

    Dan Samuel makin besar dan TUHAN menyertai dia dan tidak ada satu pun dari firman-Nya itu yang dibiarkan-Nya gugur.

    Maka tahulah seluruh Israel dari Dan sampai Bersyeba, bahwa kepada Samuel telah dipercayakan jabatan nabi TUHAN.

    1 Samuel 3:1, 7-8, 10, 17-20 (NKJV)  Then the boy Samuel ministered to the Lord before Eli. And the word of the Lord was rare in those days; there was no widespread revelation.

    (Now Samuel did not yet know the Lord, nor was the word of the Lord yet revealed to him.)

    And the Lord called Samuel again the third time. Then he arose and went to Eli, and said, "Here I am, for you did call me." Then Eli perceived that the Lord had called the boy.

    Now the Lord came and stood and called as at other times, "Samuel! Samuel!" And Samuel answered, "Speak, for Your servant hears."

    And he said, "What is the word that the Lord spoke to you? Please do not hide it from me. God do so to you, and more also, if you hide anything from me of all the things that He said to you."

    Then Samuel told him everything, and hid nothing from him. And he said, "It is the Lord. Let Him do what seems good to Him."

    So Samuel grew, and the Lord was with him and let none of his words fall to the ground.

    And all Israel from Dan to Beersheba knew that Samuel had been established as a prophet of the Lord.

  • 11 September 2017

    September 11, 2017

    1 Samuel 4:1, 4-8, 10-11, 18-19, 21-22 (TB)  Dan perkataan Samuel sampai ke seluruh Israel. (4-1b) Orang Israel maju berperang melawan orang Filistin dan berkemah dekat Eben-Haezer, sedang orang Filistin berkemah di Afek.

    Kemudian bangsa itu menyuruh orang ke Silo, lalu mereka mengangkat dari sana tabut perjanjian TUHAN semesta alam, yang bersemayam di atas para kerub; kedua anak Eli, Hofni dan Pinehas, ada di sana dekat tabut perjanjian Allah itu.

    Segera sesudah tabut perjanjian TUHAN sampai ke perkemahan, bersoraklah seluruh orang Israel dengan nyaring, sehingga bumi bergetar.

    Dan orang Filistin yang mendengar bunyi sorak itu berkata: "Apakah bunyi sorak yang nyaring di perkemahan orang Ibrani itu?" Ketika diketahui mereka, bahwa tabut TUHAN telah sampai ke perkemahan itu,

    ketakutanlah orang Filistin, sebab kata mereka: "Allah mereka telah datang ke perkemahan itu," dan mereka berkata: "Celakalah kita, sebab seperti itu belum pernah terjadi dahulu.

    Celakalah kita! Siapakah yang menolong kita dari tangan Allah yang maha dahsyat ini? Inilah juga Allah, yang telah menghajar orang Mesir dengan berbagai-bagai tulah di padang gurun.

    Lalu berperanglah orang Filistin, sehingga orang Israel terpukul kalah. Mereka melarikan diri masing-masing ke kemahnya. Amatlah besar kekalahan itu: dari pihak Israel gugur tiga puluh ribu orang pasukan berjalan kaki.

    Lagipula tabut Allah dirampas dan kedua anak Eli, Hofni dan Pinehas, tewas.

    Ketika disebutnya tabut Allah itu, jatuhlah Eli telentang dari kursi di sebelah pintu gerbang, batang lehernya patah dan ia mati. Sebab telah tua dan gemuk orangnya. Empat puluh tahun lamanya ia memerintah sebagai hakim atas orang Israel.

    Adapun menantunya perempuan, isteri Pinehas, sudah hamil tua. Ketika didengarnya kabar itu, bahwa tabut Allah telah dirampas dan mertuanya laki-laki serta suaminya telah mati, duduklah ia berlutut, lalu bersalin, sebab ia kedatangan sakit beranak.

    Ia menamai anak itu Ikabod, katanya: "Telah lenyap kemuliaan dari Israel" — karena tabut Allah sudah dirampas dan karena mertuanya dan suaminya.

    Katanya: "Telah lenyap kemuliaan dari Israel, sebab tabut Allah telah dirampas."

    1 Samuel 4:1, 4-8, 10-11, 18-19, 21-22 (WEB)  The word of Samuel came to all Israel. Now Israel went out against the Philistines to battle, and encamped beside Ebenezer; and the Philistines encamped in Aphek.

    So the people sent to Shiloh, and they brought from there the ark of the covenant of Yahweh of Armies, who sits above the cherubim; and the two sons of Eli, Hophni and Phinehas, were there with the ark of the covenant of God.

    When the ark of Yahweh’s covenant came into the camp, all Israel shouted with a great shout, so that the earth resounded.

    When the Philistines heard the noise of the shout, they said, “What does the noise of this great shout in the camp of the Hebrews mean?” They understood that Yahweh’s ark had come into the camp.

    The Philistines were afraid, for they said, “God has come into the camp.” They said, “Woe to us! For there has not been such a thing before.

    Woe to us! Who shall deliver us out of the hand of these mighty gods? These are the gods that struck the Egyptians with all kinds of plagues in the wilderness.

    The Philistines fought, and Israel was defeated, and each man fled to his tent. There was a very great slaughter; for thirty thousand footmen of Israel fell.

    God’s ark was taken; and the two sons of Eli, Hophni and Phinehas, were slain.

    When he made mention of God’s ark, Eli fell from off his seat backward by the side of the gate; and his neck broke, and he died, for he was an old man and heavy. He had judged Israel forty years.

    His daughter-in-law, Phinehas’ wife, was with child, near to giving birth. When she heard the news that God’s ark was taken and that her father-in-law and her husband were dead, she bowed herself and gave birth; for her pains came on her.

    She named the child Ichabod, saying, “The glory has departed from Israel!” because God’s ark was taken, and because of her father-in-law and her husband.

    She said, “The glory has departed from Israel; for God’s ark has been taken.”

  • 11 September 2017

    Titus 3:1-2, 9, 14 (TB)  Ingatkanlah mereka supaya mereka tunduk pada pemerintah dan orang-orang yang berkuasa, taat dan siap untuk melakukan setiap pekerjaan yang baik.

    Janganlah mereka memfitnah, janganlah mereka bertengkar, hendaklah mereka selalu ramah dan bersikap lemah lembut terhadap semua orang.

    Tetapi hindarilah persoalan yang dicari-cari dan yang bodoh, persoalan silsilah, percekcokan dan pertengkaran mengenai hukum Taurat, karena semua itu tidak berguna dan sia-sia belaka.

    Dan biarlah orang-orang kita juga belajar melakukan pekerjaan yang baik untuk dapat memenuhi keperluan hidup yang pokok, supaya hidup mereka jangan tidak berbuah.

    Titus 3:1-2, 9, 14 (WEB)  Remind them to be in subjection to rulers and to authorities, to be obedient, to be ready for every good work,

    to speak evil of no one, not to be contentious, to be gentle, showing all humility toward all men.

    but shun foolish questionings, genealogies, strife, and disputes about the law; for they are unprofitable and vain.

    Let our people also learn to maintain good works for necessary uses, that they may not be unfruitful.

  • 11 September 2017

    1 Samuel 5:1-2, 4, 6-7, 9, 11-12 (TB)  Sesudah orang Filistin merampas tabut Allah, maka mereka membawanya dari Eben-Haezer ke Asdod.

    Orang Filistin mengambil tabut Allah itu, dibawanya masuk ke kuil Dagon dan diletakkannya di sisi Dagon.

    Tetapi ketika keesokan harinya mereka bangun pagi-pagi, tampaklah Dagon terjatuh dengan mukanya ke tanah di hadapan tabut TUHAN, tetapi kepala Dagon dan kedua belah tangannya terpenggal dan terpelanting ke ambang pintu, hanya badan Dagon itu yang masih tinggal.

    Tangan TUHAN menekan orang-orang Asdod itu dengan berat dan Ia membingungkan mereka: Ia menghajar mereka dengan borok-borok, baik Asdod maupun daerahnya.

    Ketika dilihat orang-orang Asdod, bahwa demikian halnya, berkatalah mereka: "Tabut Allah Israel tidak boleh tinggal pada kita, sebab tangan-Nya keras melawan kita dan melawan Dagon, allah kita."

    Tetapi setelah mereka memindahkannya, maka tangan TUHAN mendatangkan kegemparan yang sangat besar atas kota itu; Ia menghajar orang-orang kota itu, anak-anak dan orang dewasa, sehingga timbul borok-borok pada mereka.

    Sebab itu mereka memanggil berkumpul semua raja kota orang Filistin itu dan berkata: "Antarkanlah tabut Allah Israel itu; biarlah itu kembali ke tempatnya, supaya jangan dimatikannya kita dan bangsa kita." Sebab di seluruh kota itu ada kegemparan maut; tangan Allah menekan orang-orang di sana dengan sangat berat:

    orang-orang yang tidak mati, dihajar dengan borok-borok, sehingga teriakan kota itu naik ke langit.

    1 Samuel 5:1-2, 4, 6-7, 9, 11-12 (WEB)  Now the Philistines had taken God’s ark, and they brought it from Ebenezer to Ashdod.

    The Philistines took God’s ark, and brought it into the house of Dagon and set it by Dagon.

    When they arose early on the following morning, behold, Dagon had fallen on his face to the ground before Yahweh’s ark; and the head of Dagon and both the palms of his hands were cut off on the threshold. Only Dagon’s torso was intact.

    But Yahweh’s hand was heavy on the people of Ashdod, and he destroyed them and struck them with tumors, even Ashdod and its borders.

    When the men of Ashdod saw that it was so, they said, “The ark of the God of Israel shall not stay with us, for his hand is severe on us and on Dagon our god.”

    It was so, that after they had carried it there, Yahweh’s hand was against the city with a very great confusion; and he struck the men of the city, both small and great, so that tumors broke out on them.

    They sent therefore and gathered together all the lords of the Philistines, and they said, “Send the ark of the God of Israel away, and let it go again to its own place, that it not kill us and our people.” For there was a deadly panic throughout all the city. The hand of God was very heavy there.

    The men who didn’t die were struck with the tumors; and the cry of the city went up to heaven.

  • 12 September 2017

    September 12, 2017

    1 Samuel 6:1-3, 5-6, 9, 19-21 (TB)  Setelah tujuh bulan lamanya tabut TUHAN itu ada di daerah orang Filistin,

    maka orang Filistin itu memanggil para imam dan para petenung, lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang harus kami lakukan dengan tabut TUHAN itu? Beritahukanlah kepada kami, bagaimana kami harus mengantarkannya kembali ke tempatnya."

    Lalu kata mereka: "Apabila kamu mengantarkan tabut Allah Israel itu, maka janganlah kamu mengantarkannya dengan tangan hampa, melainkan haruslah kamu membayar tebusan salah kepada-Nya; maka kamu akan menjadi sembuh dan kamu akan mengetahui, mengapa tangan-Nya tidak undur dari padamu."

    Jadi buatlah gambar borok-borokmu dan gambar tikus yang merusak tanahmu, dan sampaikanlah hormatmu kepada Allah Israel. Mungkin Ia akan mengangkat dari padamu, dari pada allahmu dan dari pada tanahmu tangan-Nya yang menekan dengan berat.

    Mengapa kamu berkeras hati, sama seperti orang Mesir dan Firaun berkeras hati? Bukankah mereka membiarkan bangsa itu pergi, ketika Ia mempermain-mainkan mereka?

    Perhatikanlah: apabila tabut itu mengambil jalan ke daerahnya, ke Bet-Semes, maka Dialah itu yang telah mendatangkan malapetaka yang hebat ini kepada kita. Dan jika tidak, maka kita mengetahui, bahwa bukanlah tangan-Nya yang telah menimpa kita; kebetulan saja hal itu terjadi kepada kita."

    Dan Ia membunuh beberapa orang Bet-Semes, karena mereka melihat ke dalam tabut TUHAN; Ia membunuh tujuh puluh orang dari rakyat itu. Rakyat itu berkabung, karena TUHAN telah menghajar mereka dengan dahsyatnya.

    Dan orang-orang Bet-Semes berkata: "Siapakah yang tahan berdiri di hadapan TUHAN, Allah yang kudus ini? Kepada siapakah Ia akan berangkat meninggalkan kita?"

    Lalu mereka mengirim utusan kepada penduduk Kiryat-Yearim dengan pesan: "Orang Filistin telah mengembalikan tabut TUHAN; datanglah dan angkutlah itu kepadamu."

    1 Samuel 6:1-3, 5-6, 9, 19-21 (WEB)  Yahweh’s ark was in the country of the Philistines seven months.

    The Philistines called for the priests and the diviners, saying, “What shall we do with Yahweh’s ark? Show us how we should send it to its place.”

    They said, “If you send away the ark of the God of Israel, don’t send it empty; but by all means return a trespass offering to him. Then you will be healed, and it will be known to you why his hand is not removed from you.”

    Therefore you shall make images of your tumors and images of your mice that mar the land; and you shall give glory to the God of Israel. Perhaps he will release his hand from you, from your gods, and from your land.

    Why then do you harden your hearts as the Egyptians and Pharaoh hardened their hearts? When he had worked wonderfully among them, didn’t they let the people go, and they departed?

    Behold, if it goes up by the way of its own border to Beth Shemesh, then he has done us this great evil; but if not, then we shall know that it is not his hand that struck us. It was a chance that happened to us.”

    He struck of the men of Beth Shemesh, because they had looked into Yahweh’s ark, he struck fifty thousand seventy of the men. Then the people mourned, because Yahweh had struck the people with a great slaughter.

    The men of Beth Shemesh said, “Who is able to stand before Yahweh, this holy God? To whom shall he go up from us?”

    They sent messengers to the inhabitants of Kiriath Jearim, saying, “The Philistines have brought back Yahweh’s ark. Come down and bring it up to yourselves.”

  • 12 September 2017

    Filemon 1:12, 17-19 (TB)  Dia kusuruh kembali kepadamu — dia, yaitu buah hatiku —.

    Kalau engkau menganggap aku temanmu seiman, terimalah dia seperti aku sendiri.

    Dan kalau dia sudah merugikan engkau ataupun berhutang padamu, tanggungkanlah semuanya itu kepadaku —

    aku, Paulus, menjaminnya dengan tulisan tanganku sendiri: Aku akan membayarnya — agar jangan kukatakan: "Tanggungkanlah semuanya itu kepadamu!" — karena engkau berhutang padaku, yaitu dirimu sendiri.

    Philemon 1:12, 17-19 (WEB)  I am sending him back. Therefore receive him, that is, my own heart,

    If then you count me a partner, receive him as you would receive me.

    But if he has wronged you at all or owes you anything, put that to my account.

    I, Paul, write this with my own hand: I will repay it (not to mention to you that you owe to me even your own self besides).

  • 12 September 2017

    1 Samuel 7:2-3, 8-10, 13-15 (TB)  Sejak saat tabut itu tinggal di Kiryat-Yearim berlalulah waktu yang cukup lama, yakni dua puluh tahun, dan seluruh kaum Israel mengeluh kepada TUHAN.

    Lalu berkatalah Samuel kepada seluruh kaum Israel demikian: "Jika kamu berbalik kepada TUHAN dengan segenap hati, maka jauhkanlah para allah asing dan para Asytoret dari tengah-tengahmu dan tujukan hatimu kepada TUHAN dan beribadahlah hanya kepada-Nya; maka Ia akan melepaskan kamu dari tangan orang Filistin."

    Lalu kata orang Israel kepada Samuel: "Janganlah berhenti berseru bagi kami kepada TUHAN, Allah kita, supaya Ia menyelamatkan kami dari tangan orang Filistin itu."

    Sesudah itu Samuel mengambil seekor anak domba yang menyusu, lalu mempersembahkan seluruhnya kepada TUHAN sebagai korban bakaran. Dan ketika Samuel berseru kepada TUHAN bagi orang Israel, maka TUHAN menjawab dia.

    Sedang Samuel mempersembahkan korban bakaran itu, majulah orang Filistin berperang melawan orang Israel. Tetapi pada hari itu TUHAN mengguntur dengan bunyi yang hebat ke atas orang Filistin dan mengacaukan mereka, sehingga mereka terpukul kalah oleh orang Israel.

    Demikianlah orang Filistin itu ditundukkan dan tidak lagi memasuki daerah Israel. Tangan TUHAN melawan orang Filistin seumur hidup Samuel,

    dan kota-kota yang diambil orang Filistin dari pada Israel, kembali pula kepada Israel, mulai dari Ekron sampai Gat; dan orang Israel merebut daerah sekitarnya dari tangan orang Filistin. Antara orang Israel dan orang Amori ada damai.

    Samuel memerintah sebagai hakim atas orang Israel seumur hidupnya.

    1 Samuel 7:2-3, 8-10, 13-15 (WEB)  From the day that the ark stayed in Kiriath Jearim, the time was long; for it was twenty years; and all the house of Israel lamented after Yahweh.

    Samuel spoke to all the house of Israel, saying, “If you are returning to Yahweh with all your heart, then put away the foreign gods and the Ashtaroth from among you, and direct your hearts to Yahweh, and serve him only; and he will deliver you out of the hand of the Philistines.”

    The children of Israel said to Samuel, “Don’t stop crying to Yahweh our God for us, that he will save us out of the hand of the Philistines.”

    Samuel took a suckling lamb, and offered it for a whole burnt offering to Yahweh. Samuel cried to Yahweh for Israel; and Yahweh answered him.

    As Samuel was offering up the burnt offering, the Philistines came near to battle against Israel; but Yahweh thundered with a great thunder on that day on the Philistines, and confused them; and they were struck down before Israel.

    So the Philistines were subdued, and they stopped coming within the border of Israel. Yahweh’s hand was against the Philistines all the days of Samuel.

    The cities which the Philistines had taken from Israel were restored to Israel, from Ekron even to Gath; and Israel recovered its border out of the hand of the Philistines. There was peace between Israel and the Amorites.

    Samuel judged Israel all the days of his life.

  • 13 September 2017

    September 13, 2017

    1 Samuel 8:1-3 (TB)  Setelah Samuel menjadi tua, diangkatnyalah anak-anaknya laki-laki menjadi hakim atas orang Israel.

    Nama anaknya yang sulung ialah Yoël, dan nama anaknya yang kedua ialah Abia; keduanya menjadi hakim di Bersyeba.

    Tetapi anak-anaknya itu tidak hidup seperti ayahnya; mereka mengejar laba, menerima suap dan memutarbalikkan keadilan.

    1 Samuel 8:1-3 (WEB)  When Samuel was old, he made his sons judges over Israel.

    Now the name of his firstborn was Joel; and the name of his second, Abijah. They were judges in Beersheba.

    His sons didn’t walk in his ways, but turned away after dishonest gain, took bribes, and perverted justice.

  • 13 September 2017

    Ibrani 1:1-4, 6 (TB)  Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi,

    maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta.

    Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,

    jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari pada nama mereka.

    Dan ketika Ia membawa pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata: "Semua malaikat Allah harus menyembah Dia."

    Hebrews 1:1-4, 6 (WEB)  God, having in the past spoken to the fathers through the prophets at many times and in various ways,

    has at the end of these days spoken to us by his Son, whom he appointed heir of all things, through whom also he made the worlds.

    His Son is the radiance of his glory, the very image of his substance, and upholding all things by the word of his power, who, when he had by himself purified us of our sins, sat down on the right hand of the Majesty on high,

    having become as much better than the angels as the more excellent name he has inherited is better than theirs.

    When he again brings in the firstborn into the world he says, “Let all the angels of God worship him.”

  • 13 September 2017

    1 Samuel 9:1-3, 5-6, 9, 15-17, 19, 21 (TB)  Ada seorang dari daerah Benyamin, namanya Kish bin Abiel, bin Zeror, bin Bekhorat, bin Afiah, seorang suku Benyamin, seorang yang berada.

    Orang ini ada anaknya laki-laki, namanya Saul, seorang muda yang elok rupanya; tidak ada seorang pun dari antara orang Israel yang lebih elok dari padanya: dari bahu ke atas ia lebih tinggi dari pada setiap orang sebangsanya.

    Kish, ayah Saul itu, kehilangan keledai-keledai betinanya. Sebab itu berkatalah Kish kepada Saul, anaknya: "Ambillah salah seorang bujang, bersiaplah dan pergilah mencari keledai-keledai itu."

    Ketika mereka sampai ke tanah Zuf, berkatalah Saul kepada bujangnya yang bersama-sama dengan dia: "Mari, kita pulang. Nanti ayahku tidak lagi memikirkan keledai-keledai itu, tetapi kuatir mengenai kita."

    Tetapi orang ini berkata kepadanya: "Tunggu, di kota ini ada seorang abdi Allah, seorang yang terhormat; segala yang dikatakannya pasti terjadi. Marilah kita pergi ke sana sekarang juga, mungkin ia dapat memberitahukan kepada kita tentang perjalanan yang kita tempuh ini."

    — Dahulu di antara orang Israel, apabila seseorang pergi menanyakan petunjuk Allah, ia berkata begini: "Mari kita pergi kepada pelihat," sebab nabi yang sekarang ini disebutkan dahulu pelihat. --

    Tetapi TUHAN telah menyatakan kepada Samuel, sehari sebelum kedatangan Saul, demikian:

    "Besok kira-kira waktu ini Aku akan menyuruh kepadamu seorang laki-laki dari tanah Benyamin; engkau akan mengurapi dia menjadi raja atas umat-Ku Israel dan ia akan menyelamatkan umat-Ku dari tangan orang Filistin. Sebab Aku telah memperhatikan sengsara umat-Ku itu, karena teriakannya telah sampai kepada-Ku."

    Ketika Samuel melihat Saul, maka berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Inilah orang yang Kusebutkan kepadamu itu; orang ini akan memegang tampuk pemerintahan atas umat-Ku."

    Jawab Samuel kepada Saul, katanya: "Akulah pelihat itu. Naiklah mendahului aku ke bukit. Hari ini kamu makan bersama-sama dengan daku; besok pagi aku membiarkan engkau pergi dan aku akan memberitahukan kepadamu segala sesuatu yang ada dalam hatimu.

    Tetapi jawab Saul: "Bukankah aku seorang suku Benyamin, suku yang terkecil di Israel? Dan bukankah kaumku yang paling hina dari segala kaum suku Benyamin? Mengapa bapa berkata demikian kepadaku?"

    1 Samuel 9:1-3, 5-6, 9, 15-17, 19, 21 (WEB)  Now there was a man of Benjamin, whose name was Kish, the son of Abiel, the son of Zeror, the son of Becorath, the son of Aphiah, the son of a Benjamite, a mighty man of valor.

    He had a son, whose name was Saul, an impressive young man; and there was not among the children of Israel a better person than he. From his shoulders and upward he was taller than any of the people.

    The donkeys of Kish, Saul’s father, were lost. Kish said to Saul his son, “Now take one of the servants with you, and arise, go look for the donkeys.”

    When they had come to the land of Zuph, Saul said to his servant who was with him, “Come! Let’s return, lest my father stop caring about the donkeys, and be anxious for us.”

    The servant said to him, “Behold now, there is a man of God in this city, and he is a man who is held in honor. All that he says surely happens. Now let’s go there. Perhaps he can tell us which way to go.”

    (In earlier times in Israel, when a man went to inquire of God, he said, “Come! Let’s go to the seer;” for he who is now called a prophet was before called a seer.)

    Now Yahweh had revealed to Samuel a day before Saul came, saying,

    “Tomorrow about this time I will send you a man out of the land of Benjamin, and you shall anoint him to be prince over my people Israel. He will save my people out of the hand of the Philistines; for I have looked upon my people, because their cry has come to me.”

    When Samuel saw Saul, Yahweh said to him, “Behold, the man of whom I spoke to you! He will have authority over my people.”

    Samuel answered Saul, and said, “I am the seer. Go up before me to the high place, for you are to eat with me today. In the morning I will let you go, and will tell you all that is in your heart.

    Saul answered, “Am I not a Benjamite, of the smallest of the tribes of Israel? And my family the least of all the families of the tribe of Benjamin? Why then do you speak to me like this?”

  • 14 September 2017

    September 14, 2017

    1 Samuel 10:1, 5-7, 9-10 (TB)  Lalu Samuel mengambil buli-buli berisi minyak, dituangnyalah ke atas kepala Saul, diciumnyalah dia sambil berkata: "Bukankah TUHAN telah mengurapi engkau menjadi raja atas umat-Nya Israel? Engkau akan memegang tampuk pemerintahan atas umat TUHAN, dan engkau akan menyelamatkannya dari tangan musuh-musuh di sekitarnya. Inilah tandanya bagimu, bahwa TUHAN telah mengurapi engkau menjadi raja atas milik-Nya sendiri:

    Sesudah itu engkau akan sampai ke Gibea Allah, tempat kedudukan pasukan orang Filistin. Dan apabila engkau masuk kota, engkau akan berjumpa di sana dengan serombongan nabi, yang turun dari bukit pengorbanan dengan gambus, rebana, suling dan kecapi di depan mereka; mereka sendiri akan kepenuhan seperti nabi.

    Maka Roh TUHAN akan berkuasa atasmu; engkau akan kepenuhan bersama-sama dengan mereka dan berubah menjadi manusia lain.

    Apabila tanda-tanda ini terjadi kepadamu, lakukanlah apa saja yang didapat oleh tanganmu, sebab Allah menyertai engkau.

    Sedang ia berpaling untuk pergi meninggalkan Samuel, maka Allah mengubah hatinya menjadi lain. Dan segala tanda-tanda yang tersebut itu terjadi pada hari itu juga.

    Ketika mereka sampai di Gibea dari sana, maka bertemulah ia dengan serombongan nabi; Roh Allah berkuasa atasnya dan Saul turut kepenuhan seperti nabi di tengah-tengah mereka.

    1 Samuel 10:1, 5-7, 9-10 (NKJV)  Then Samuel took a flask of oil and poured it on his head, and kissed him and said: "Is it not because the Lord has anointed you commander over His inheritance?

    After that you shall come to the hill of God where the Philistine garrison is. And it will happen, when you have come there to the city, that you will meet a group of prophets coming down from the high place with a stringed instrument, a tambourine, a flute, and a harp before them; and they will be prophesying.

    Then the Spirit of the Lord will come upon you, and you will prophesy with them and be turned into another man.

    And let it be, when these signs come to you, that you do as the occasion demands; for God is with you.

    So it was, when he had turned his back to go from Samuel, that God gave him another heart; and all those signs came to pass that day.

    When they came there to the hill, there was a group of prophets to meet him; then the Spirit of God came upon him, and he prophesied among them.

  • 14 September 2017

    Ibrani 2:4, 9, 14-15, 18 (TB)  Allah meneguhkan kesaksian mereka oleh tanda-tanda dan mujizat-mujizat dan oleh berbagai-bagai penyataan kekuasaan dan karunia Roh Kudus, yang dibagi-bagikan-Nya menurut kehendak-Nya.

    Tetapi Dia, yang untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, yaitu Yesus, kita lihat, yang oleh karena penderitaan maut, dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, supaya oleh kasih karunia Allah Ia mengalami maut bagi semua manusia.

    Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut;

    dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut.

    Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.

    Hebrews 2:4, 9, 14-15, 18 (NKJV)  God also bearing witness both with signs and wonders, with various miracles, and gifts of the Holy Spirit, according to His own will?

    But we see Jesus, who was made a little lower than the angels, for the suffering of death crowned with glory and honor, that He, by the grace of God, might taste death for everyone.

    Inasmuch then as the children have partaken of flesh and blood, He Himself likewise shared in the same, that through death He might destroy him who had the power of death, that is, the devil,

    and release those who through fear of death were all their lifetime subject to bondage.

    For in that He Himself has suffered, being tempted, He is able to aid those who are tempted.

  • 14 September 2017

    1 Samuel 11:2-7, 10-11, 15 (TB)  Tetapi Nahas, orang Amon itu, berkata kepada mereka: "Dengan syarat inilah aku akan mengadakan perjanjian dengan kamu, bahwa tiap mata kananmu akan kucungkil; dengan demikian aku mendatangkan malu kepada segenap orang Israel."

    Para tua-tua Yabesh berkata kepadanya: "Berilah kelonggaran kepada kami tujuh hari lamanya, supaya kami mengirim utusan ke seluruh daerah Israel; dan jika tidak ada seorang pun yang menyelamatkan kami, maka kami akan keluar menyerahkan diri kepadamu."

    Ketika para utusan itu sampai di Gibea-Saul, dan menyampaikan hal itu kepada bangsa itu, menangislah bangsa itu dengan suara nyaring.

    Saul baru saja datang dari padang dengan berjalan di belakang lembunya, dan ia bertanya: "Ada apa dengan orang-orang itu, sehingga mereka menangis?" Mereka menceritakan kepadanya kabar orang-orang Yabesh itu.

    Ketika Saul mendengar kabar itu, maka berkuasalah Roh Allah atas dia, dan menyala-nyalalah amarahnya dengan sangat.

    Diambilnyalah sepasang lembu, dipotong-potongnya, lalu potongan-potongan itu dikirimkannya ke seluruh daerah Israel dengan perantaraan utusan, pesannya: "Siapa yang tidak maju mengikuti Saul dan mengikuti Samuel, lembu-lembunya akan diperlakukan juga demikian." Lalu TUHAN mendatangkan ketakutan kepada bangsa itu, sehingga majulah mereka serentak.

    Lalu orang-orang Yabesh itu berkata kepada Nahas: "Besok kami akan keluar menyerahkan diri kepadamu; maka bolehlah kamu lakukan terhadap kami apa pun yang kamu pandang baik."

    Keesokan harinya Saul membagi rakyat itu menjadi tiga pasukan. Mereka itu masuk ke tengah-tengah perkemahan musuh pada waktu kawal pagi dan memukul kalah orang-orang Amon sebelum hari panas; dan terserak-seraklah orang-orang yang lolos itu, sehingga di antara mereka tidak ada tinggal dua orang bersama-sama.

    Lalu pergilah seluruh bangsa itu ke Gilgal dan menjadikan Saul raja di sana di hadapan TUHAN di Gilgal, dan mereka mempersembahkan di sana korban keselamatan di hadapan TUHAN, dan bersukarialah di sana Saul dan semua orang Israel dengan sangat.

    1 Samuel 11:2-7, 10-11, 15 (NKJV)  And Nahash the Ammonite answered them, "On this condition I will make a covenant with you, that I may put out all your right eyes, and bring reproach on all Israel."

    Then the elders of Jabesh said to him, "Hold off for seven days, that we may send messengers to all the territory of Israel. And then, if there is no one to save us, we will come out to you."

    So the messengers came to Gibeah of Saul and told the news in the hearing of the people. And all the people lifted up their voices and wept.

    Now there was Saul, coming behind the herd from the field; and Saul said, "What troubles the people, that they weep?" And they told him the words of the men of Jabesh.

    Then the Spirit of God came upon Saul when he heard this news, and his anger was greatly aroused.

    So he took a yoke of oxen and cut them in pieces, and sent them throughout all the territory of Israel by the hands of messengers, saying, "Whoever does not go out with Saul and Samuel to battle, so it shall be done to his oxen." And the fear of the Lord fell on the people, and they came out with one consent.

    Therefore the men of Jabesh said, "Tomorrow we will come out to you, and you may do with us whatever seems good to you."

    So it was, on the next day, that Saul put the people in three companies; and they came into the midst of the camp in the morning watch, and killed Ammonites until the heat of the day. And it happened that those who survived were scattered, so that no two of them were left together.

    So all the people went to Gilgal, and there they made Saul king before the Lord in Gilgal. There they made sacrifices of peace offerings before the Lord, and there Saul and all the men of Israel rejoiced greatly.

  • 15 September 2017

    September 15. 2017

    1 Samuel 12:16-18, 21-22 (TB)  Sekarang tinggallah berdiri dan lihatlah perkara yang besar yang akan dilakukan TUHAN di depan matamu ini.

    Bukankah sekarang musim menuai gandum? Aku akan berseru kepada TUHAN, supaya Ia memberikan guruh dan hujan. Lihatlah dan sadarlah, bahwa besar kejahatan yang telah kamu lakukan itu di mata TUHAN dengan meminta raja bagimu."

    Lalu berserulah Samuel kepada TUHAN, maka TUHAN memberikan pada hari itu guruh dan hujan, sehingga sangat takutlah seluruh bangsa itu kepada TUHAN dan kepada Samuel.

    Janganlah menyimpang untuk mengejar dewa kesia-siaan yang tidak berguna dan tidak dapat menolong karena semuanya itu adalah kesia-siaan belaka.

    Sebab TUHAN tidak akan membuang umat-Nya, sebab nama-Nya yang besar. Bukankah TUHAN telah berkenan untuk membuat kamu menjadi umat-Nya?

    1 Samuel 12:16-18, 21-22 (NKJV)  "Now therefore, stand and see this great thing which the Lord will do before your eyes:

    Is today not the wheat harvest? I will call to the Lord, and He will send thunder and rain, that you may perceive and see that your wickedness is great, which you have done in the sight of the Lord, in asking a king for yourselves."

    So Samuel called to the Lord, and the Lord sent thunder and rain that day; and all the people greatly feared the Lord and Samuel.

    And do not turn aside; for then you would go after empty things which cannot profit or deliver, for they are nothing.

    For the Lord will not forsake His people, for His great name's sake, because it has pleased the Lord to make you His people.

  • 15 September 2017

    Ibrani 3:3-4 (TB)  Sebab Ia dipandang layak mendapat kemuliaan lebih besar dari pada Musa, sama seperti ahli bangunan lebih dihormati dari pada rumah yang dibangunnya.

    Sebab setiap rumah dibangun oleh seorang ahli bangunan, tetapi ahli bangunan segala sesuatu ialah Allah.

    Hebrews 3:3-4 (NKJV)  For this One has been counted worthy of more glory than Moses, inasmuch as He who built the house has more honor than the house.

    For every house is built by someone, but He who built all things is God.

  • 15 September 2017

    1 Samuel 13:1, 5-10, 13-14 (TB)  Saul berumur sekian tahun ketika ia menjadi raja; dua tahun ia memerintah atas Israel.

    Adapun orang Filistin telah berkumpul untuk berperang melawan orang Israel. Dengan tiga ribu kereta, enam ribu orang pasukan berkuda dan pasukan berjalan kaki sebanyak pasir di tepi laut mereka bergerak maju dan berkemah di Mikhmas, di sebelah timur Bet-Awen.

    Ketika dilihat orang-orang Israel, bahwa mereka terjepit — sebab rakyat memang terdesak — maka larilah rakyat bersembunyi di gua, keluk batu, bukit batu, liang batu dan perigi;

    malah ada orang Ibrani yang menyeberangi arungan sungai Yordan menuju tanah Gad dan Gilead, sedang Saul masih di Gilgal dan seluruh rakyat mengikutinya dengan gemetar.

    Ia menunggu tujuh hari lamanya sampai waktu yang ditentukan Samuel. Tetapi ketika Samuel tidak datang ke Gilgal, mulailah rakyat itu berserak-serak meninggalkan dia.

    Sebab itu Saul berkata: "Bawalah kepadaku korban bakaran dan korban keselamatan itu." Lalu ia mempersembahkan korban bakaran.

    Baru saja ia habis mempersembahkan korban bakaran, maka tampaklah Samuel datang. Saul pergi menyongsongnya untuk memberi salam kepadanya.

    Kata Samuel kepada Saul: "Perbuatanmu itu bodoh. Engkau tidak mengikuti perintah TUHAN, Allahmu, yang diperintahkan-Nya kepadamu; sebab sedianya TUHAN mengokohkan kerajaanmu atas orang Israel untuk selama-lamanya.

    Tetapi sekarang kerajaanmu tidak akan tetap. TUHAN telah memilih seorang yang berkenan di hati-Nya dan TUHAN telah menunjuk dia menjadi raja atas umat-Nya, karena engkau tidak mengikuti apa yang diperintahkan TUHAN kepadamu."  

    1 Samuel 13:1, 5-10, 13-14 (NKJV)  Saul reigned one year; and when he had reigned two years over Israel,

    Then the Philistines gathered together to fight with Israel, thirty thousand chariots and six thousand horsemen, and people as the sand which is on the seashore in multitude. And they came up and encamped in Michmash, to the east of Beth Aven.

    When the men of Israel saw that they were in danger (for the people were distressed), then the people hid in caves, in thickets, in rocks, in holes, and in pits.

    And some of the Hebrews crossed over the Jordan to the land of Gad and Gilead. As for Saul, he was still in Gilgal, and all the people followed him trembling.

    Then he waited seven days, according to the time set by Samuel. But Samuel did not come to Gilgal; and the people were scattered from him.

    So Saul said, "Bring a burnt offering and peace offerings here to me." And he offered the burnt offering.

    Now it happened, as soon as he had finished presenting the burnt offering, that Samuel came; and Saul went out to meet him, that he might greet him.

    And Samuel said to Saul, "You have done foolishly. You have not kept the commandment of the Lord your God, which He commanded you. For now the Lord would have established your kingdom over Israel forever.

    But now your kingdom shall not continue. The Lord has sought for Himself a man after His own heart, and the Lord has commanded him to be commander over His people, because you have not kept what the Lord commanded you."

  • 16 September 2017

    September 16, 2017

    1 Samuel 14:24-27, 36-38, 41-45 (TB)  Ketika orang-orang Israel terdesak pada hari itu, Saul menyuruh rakyat mengucapkan kutuk, katanya: "Terkutuklah orang yang memakan sesuatu sebelum matahari terbenam dan sebelum aku membalas dendam terhadap musuhku." Sebab itu tidak ada seorang pun dari rakyat yang memakan sesuatu.

    Dan seluruh orang itu sampailah ke suatu hutan dan di sana ada madu di tanah.

    Ketika rakyat sampai ke hutan itu, tampaklah ada di sana madu meleleh, tetapi tidak ada seorang pun yang mencedoknya ke mulutnya dengan tangan, sebab rakyat takut kepada sumpah itu.

    Tetapi Yonatan tidak mendengar, bahwa ayahnya telah menyuruh rakyat bersumpah. Ia mengulurkan tongkat yang ada di tangannya dan mencelupkan ujungnya ke dalam sarang madu; kemudian ia mencedoknya ke mulutnya dengan tangan, lalu matanya menjadi terang lagi.

    Lagi kata Saul: "Marilah kita pada malam ini mengejar orang Filistin dan menjarahi mereka sampai fajar menyingsing dan janganlah kita biarkan hidup seorang pun dari mereka." Jawab mereka itu: "Perbuatlah apa yang kaupandang baik." Tetapi imam berkata: "Marilah kita dahulu tampil menghadap Allah di sini."

    Saul bertanya kepada Allah: "Bolehkah aku mengejar orang Filistin itu? Akan Kauserahkankah mereka ke dalam tangan orang Israel?" Tetapi pada hari itu Ia tidak menjawab Saul.

    Lalu kata Saul: "Datanglah ke mari, kamu segala pemuka rakyat; berusahalah mengetahui apa sebab dosa ini terjadi pada hari ini.

    Lalu berkatalah Saul: "Ya, TUHAN, Allah Israel, mengapa Engkau tidak menjawab hamba-Mu pada hari ini? Jika kesalahan itu ada padaku atau pada anakku Yonatan, ya TUHAN, Allah Israel, tunjukkanlah kiranya Urim; tetapi jika kesalahan itu ada pada umat-Mu Israel, tunjukkanlah Tumim." Lalu didapati Yonatan dan Saul, tetapi rakyat itu terluput.  

    Kata Saul: "Buanglah undi antara aku dan anakku Yonatan." Lalu didapati Yonatan.

    Kata Saul kepada Yonatan: "Beritahukanlah kepadaku apa yang telah kauperbuat." Lalu Yonatan memberitahukan kepadanya, katanya: "Memang, aku telah merasai sedikit madu dengan ujung tongkat yang ada di tanganku. Aku bersedia untuk mati."

    Kata Saul: "Beginilah kiranya Allah menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu. Sesungguhnya, Yonatan, engkau harus mati."

    Tetapi rakyat berkata kepada Saul: "Masakan Yonatan harus mati, dia yang telah mendapat kemenangan yang besar ini di Israel? Jauhlah yang demikian! Demi TUHAN yang hidup, sehelai rambut pun dari kepalanya takkan jatuh ke bumi! Sebab dengan pertolongan Allah juga dilakukannya hal itu pada hari ini." Demikianlah rakyat membebaskan Yonatan, sehingga ia tidak harus mati.

    1 Samuel 14:24-27, 36-38, 41-45 (WEB)  The men of Israel were distressed that day; for Saul had adjured the people, saying, “Cursed is the man who eats any food until it is evening, and I am avenged of my enemies.” So none of the people tasted food.

    All the people came into the forest; and there was honey on the ground.

    When the people had come to the forest, behold, honey was dripping, but no one put his hand to his mouth; for the people feared the oath.

    But Jonathan didn’t hear when his father commanded the people with the oath. Therefore he put out the end of the rod that was in his hand, and dipped it in the honeycomb, and put his hand to his mouth; and his eyes brightened.

    Saul said, “Let’s go down after the Philistines by night, and take plunder among them until the morning light, and let’s not leave a man of them.” They said, “Do whatever seems good to you.” Then the priest said, “Let’s draw near here to God.”

    Saul asked counsel of God, “Shall I go down after the Philistines? Will you deliver them into the hand of Israel?” But he didn’t answer him that day.

    Saul said, “Draw near here, all you chiefs of the people; and know and see in which this sin has been today.

    Therefore Saul said to Yahweh, the God of Israel, “Show the right.” Jonathan and Saul were chosen, but the people escaped.

    Saul said, “Cast lots between me and Jonathan my son.” Jonathan was selected.

    Then Saul said to Jonathan, “Tell me what you have done!” Jonathan told him, and said, “I certainly did taste a little honey with the end of the rod that was in my hand; and behold, I must die.”

    Saul said, “God do so and more also; for you shall surely die, Jonathan.”

    The people said to Saul, “Shall Jonathan die, who has worked this great salvation in Israel? Far from it! As Yahweh lives, there shall not one hair of his head fall to the ground; for he has worked with God today!” So the people rescued Jonathan, that he didn’t die.

  • 16 September 2017

    Ibrani 4:12-13, 15-16 (TB)  Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

    Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.

    Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.

    Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.

    Hebrews 4:12-13, 15-16 (WEB)  For the word of God is living and active, and sharper than any two-edged sword, piercing even to the dividing of soul and spirit, of both joints and marrow, and is able to discern the thoughts and intentions of the heart.

    There is no creature that is hidden from his sight, but all things are naked and laid open before the eyes of him to whom we must give an account.

    For we don’t have a high priest who can’t be touched with the feeling of our infirmities, but one who has been in all points tempted like we are, yet without sin.

    Let’s therefore draw near with boldness to the throne of grace, that we may receive mercy and may find grace for help in time of need.

701 – 725 dari 1520    Ke halaman:  Sebelumnya  1 ... 28  29  30 ... 61  Selanjutnya Kirim tanggapan