Dating site Kristen pertama dan terbesar di Indonesia

Daftar sekarang secara gratis

Belajar Baca 5 Ayat Alkitab Sehari Mulai 2017

ForumAlkitab

826 – 850 dari 1520    Ke halaman:  Sebelumnya  1 ... 33  34  35 ... 61  Selanjutnya Kirim tanggapan

  • 19 Oktober 2017

    2 Raja-raja 2:1-6, 8-12, 14-15, 19-24 (TB)  Menjelang saatnya TUHAN hendak menaikkan Elia ke sorga dalam angin badai, Elia dan Elisa sedang berjalan dari Gilgal.

    Berkatalah Elia kepada Elisa: "Baiklah tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke Betel." Tetapi Elisa menjawab: "Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau." Lalu pergilah mereka ke Betel.

    Pada waktu itu keluarlah rombongan nabi yang ada di Betel mendapatkan Elisa, lalu berkatalah mereka kepadanya: "Sudahkah engkau tahu, bahwa pada hari ini tuanmu akan diambil dari padamu oleh TUHAN terangkat ke sorga?" Jawabnya: "Aku juga tahu, diamlah!"

    Berkatalah Elia kepadanya: "Hai Elisa, baiklah tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke Yerikho." Tetapi jawabnya: "Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau." Lalu sampailah mereka di Yerikho.

    Pada waktu itu mendekatlah rombongan nabi yang ada di Yerikho kepada Elisa serta berkata kepadanya: "Sudahkah engkau tahu, bahwa pada hari ini tuanmu akan diambil dari padamu oleh TUHAN terangkat ke sorga?" Jawabnya: "Aku juga tahu, diamlah!"

    Berkatalah Elia kepadanya: "Baiklah tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke sungai Yordan." Jawabnya: "Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau." Lalu berjalanlah keduanya.

    Lalu Elia mengambil jubahnya, digulungnya, dipukulkannya ke atas air itu, maka terbagilah air itu ke sebelah sini dan ke sebelah sana, sehingga menyeberanglah keduanya dengan berjalan di tanah yang kering.

    Dan sesudah mereka sampai di seberang, berkatalah Elia kepada Elisa: "Mintalah apa yang hendak kulakukan kepadamu, sebelum aku terangkat dari padamu." Jawab Elisa: "Biarlah kiranya aku mendapat dua bagian dari rohmu."  

    Berkatalah Elia: "Yang kauminta itu adalah sukar. Tetapi jika engkau dapat melihat aku terangkat dari padamu, akan terjadilah kepadamu seperti yang demikian, dan jika tidak, tidak akan terjadi."

    Sedang mereka berjalan terus sambil berkata-kata, tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya, lalu naiklah Elia ke sorga dalam angin badai.

    Ketika Elisa melihat itu, maka berteriaklah ia: "Bapaku, bapaku! Kereta Israel dan orang-orangnya yang berkuda!" Kemudian tidak dilihatnya lagi, lalu direnggutkannya pakaiannya dan dikoyakkannya menjadi dua koyakan.  

    Ia mengambil jubah Elia yang telah terjatuh itu, dipukulkannya ke atas air itu sambil berseru: "Di manakah TUHAN, Allah Elia?" Ia memukul air itu, lalu terbagi ke sebelah sini dan ke sebelah sana, maka menyeberanglah Elisa.

    Ketika rombongan nabi yang dari Yerikho itu melihat dia dari jauh, mereka berkata: "Roh Elia telah hinggap pada Elisa." Mereka datang menemui dia, lalu sujudlah mereka kepadanya sampai ke tanah.

    Berkatalah penduduk kota itu kepada Elisa: "Cobalah lihat! Letaknya kota ini baik, seperti tuanku lihat, tetapi airnya tidak baik dan di negeri ini sering ada keguguran bayi."

    Jawabnya: "Ambillah sebuah pinggan baru bagiku dan taruhlah garam ke dalamnya." Maka mereka membawa pinggan itu kepadanya.

    Kemudian pergilah ia ke mata air mereka dan melemparkan garam itu ke dalamnya serta berkata: "Beginilah firman TUHAN: Telah Kusehatkan air ini, maka tidak akan terjadi lagi olehnya kematian atau keguguran bayi."

    Demikianlah air itu menjadi sehat sampai hari ini sesuai dengan firman yang telah disampaikan Elisa.

    Elisa pergi dari sana ke Betel. Dan sedang ia mendaki, maka keluarlah anak-anak dari kota itu, lalu mencemoohkan dia serta berseru kepadanya: "Naiklah botak, naiklah botak!"

    Lalu berpalinglah ia ke belakang, dan ketika ia melihat mereka, dikutuknyalah mereka demi nama TUHAN. Maka keluarlah dua ekor beruang dari hutan, lalu mencabik-cabik dari mereka empat puluh dua orang anak.

    2 Kings 2:1-6, 8-12, 14-15, 19-24 (NKJV)  And it came to pass, when the Lord was about to take up Elijah into heaven by a whirlwind, that Elijah went with Elisha from Gilgal.

    Then Elijah said to Elisha, "Stay here, please, for the Lord has sent me on to Bethel." But Elisha said, "As the Lord lives, and as your soul lives, I will not leave you!" So they went down to Bethel.

    Now the sons of the prophets who were at Bethel came out to Elisha, and said to him, "Do you know that the Lord will take away your master from over you today?" And he said, "Yes, I know; keep silent!"

    Then Elijah said to him, "Elisha, stay here, please, for the Lord has sent me on to Jericho." But he said, "As the Lord lives, and as your soul lives, I will not leave you!" So they came to Jericho.

    Now the sons of the prophets who were at Jericho came to Elisha and said to him, "Do you know that the Lord will take away your master from over you today?" So he answered, "Yes, I know; keep silent!"

    Then Elijah said to him, "Stay here, please, for the Lord has sent me on to the Jordan." But he said, "As the Lord lives, and as your soul lives, I will not leave you!" So the two of them went on.

    Now Elijah took his mantle, rolled it up, and struck the water; and it was divided this way and that, so that the two of them crossed over on dry ground.

    And so it was, when they had crossed over, that Elijah said to Elisha, "Ask! What may I do for you, before I am taken away from you?" Elisha said, "Please let a double portion of your spirit be upon me."

    So he said, You have asked a hard thing. Nevertheless, if you see me when I am taken from you, it shall be so for you; but if not, it shall not be so."

    Then it happened, as they continued on and talked, that suddenly a chariot of fire appeared with horses of fire, and separated the two of them; and Elijah went up by a whirlwind into heaven.

    And Elisha saw it, and he cried out, "My father, my father, the chariot of Israel and its horsemen!" So he saw him no more. And he took hold of his own clothes and tore them into two pieces.

    Then he took the mantle of Elijah that had fallen from him, and struck the water, and said, "Where is the Lord God of Elijah?" And when he also had struck the water, it was divided this way and that; and Elisha crossed over.

    Now when the sons of the prophets who were from Jericho saw him, they said, "The spirit of Elijah rests on Elisha." And they came to meet him, and bowed to the ground before him.

    Then the men of the city said to Elisha, "Please notice, the situation of this city is pleasant, as my lord sees; but the water is bad, and the ground barren."

    And he said, "Bring me a new bowl, and put salt in it." So they brought it to him.

    Then he went out to the source of the water, and cast in the salt there, and said, "Thus says the Lord: 'I have healed this water; from it there shall be no more death or barrenness.' "

    So the water remains healed to this day, according to the word of Elisha which he spoke.

    Then he went up from there to Bethel; and as he was going up the road, some youths came from the city and mocked him, and said to him, "Go up, you baldhead! Go up, you baldhead!"

    So he turned around and looked at them, and pronounced a curse on them in the name of the Lord. And two female bears came out of the woods and mauled forty-two of the youths.

  • 19 Oktober 2017

    October 19, 2017

    2 Raja-raja 3:5-9, 11-12, 14-20, 22-26 (TB)  Tetapi segera sesudah Ahab mati, memberontaklah raja Moab terhadap raja Israel.

    Keluarlah raja Yoram pada waktu itu dari Samaria, lalu ia memeriksa barisan seluruh orang Israel.

    Selanjutnya ia menyuruh orang kepada Yosafat, raja Yehuda, dengan pesan: "Raja Moab telah memberontak terhadap aku! Maukah engkau bersama-sama aku berperang melawan Moab?" Jawabnya: "Aku akan maju. Kita sama-sama, aku dan engkau, rakyatku dan rakyatmu, kudaku dan kudamu."

    Lagi ia bertanya: "Melalui jalan manakah kita akan maju?" Jawabnya: "Melalui padang gurun Edom!"

    Maka berjalanlah raja Israel dan raja Yehuda dan raja Edom. Tetapi sesudah mereka berkeliling tujuh hari perjalanan jauhnya, maka tidak terdapat air untuk tentara dan untuk hewan yang mengikuti mereka.

    Tetapi bertanyalah Yosafat: "Tidak adakah di sini seorang nabi TUHAN, supaya dengan perantaraannya kita meminta petunjuk TUHAN?" Lalu salah seorang pegawai raja Israel menjawab, katanya: "Di sini ada Elisa bin Safat, yang dahulu melayani Elia."

    Berkatalah Yosafat: "Memang padanya ada firman TUHAN." Sesudah itu pergilah raja Israel dan Yosafat dan raja Edom kepada Elisa.

    Berkatalah Elisa: "Demi TUHAN semesta alam yang hidup, yang di hadapan-Nya aku menjadi pelayan: jika tidak karena Yosafat, raja Yehuda, maka sesungguhnya aku ini tidak akan memandang dan melihat kepadamu.

    Maka sekarang, jemputlah bagiku seorang pemetik kecapi." Pada waktu pemetik kecapi itu bermain kecapi, maka kekuasaan TUHAN meliputi dia.

    Kemudian berkatalah ia: "Beginilah firman TUHAN: Biarlah di lembah ini dibuat parit-parit,

    sebab beginilah firman TUHAN: Kamu tidak akan mendapat angin dan hujan, namun lembah ini akan penuh dengan air, sehingga kamu serta ternak sembelihan dan hewan pengangkut dapat minum.

    Dan itu pun adalah perkara ringan di mata TUHAN; juga orang Moab akan diserahkan-Nya ke dalam tanganmu.

    Kamu akan memusnahkan segala kota yang berkubu dan segala kota pilihan; kamu akan menumbangkan segala pohon yang baik; kamu akan menutup segala mata air dan kamu akan merusakkan segala ladang yang baik dengan batu-batu."

    Keesokan harinya ketika orang mempersembahkan korban, datanglah dengan tiba-tiba air dari arah Edom, lalu penuhlah negeri itu dengan air.

    Keesokan harinya pagi-pagi, ketika matahari bersinar atas permukaan air itu, tampaklah kepada orang Moab itu, bahwa air di sebelah depannya merah seperti darah.

    Lalu berserulah mereka: "Itu darah! Tentulah raja-raja itu telah berbunuh-bunuhan, yang seorang membunuh yang lain. Maka sekarang, marilah menjarah, hai orang-orang Moab!"

    Tetapi ketika mereka sampai ke perkemahan orang Israel, maka bangkitlah orang Israel itu, lalu memukul orang-orang Moab, sehingga mereka lari dari situ. Dan makin jauhlah mereka menerobos ke dalam Moab sambil menewaskan orang-orang Moab itu.

    Mereka meruntuhkan kota-kota dan menutupi setiap ladang yang baik dengan batu, karena setiap orang melemparkan batu ke atasnya. Mereka menutup segala mata air dan menumbangkan segala pohon yang baik, sampai hanya Kir-Hareset saja yang ditinggalkan, tetapi kota ini ditembaki oleh orang-orang pengumban dari segala penjuru.

    Ketika raja Moab melihat, bahwa peperangan itu terlalu berat baginya, diambilnyalah tujuh ratus orang pemegang pedang bersama-sama dia untuk menerobos ke jurusan raja Edom, tetapi tidak berhasil.

    2 Kings 3:5-9, 11-12, 14-20, 22-26 (WEB)  But when Ahab was dead, the king of Moab rebelled against the king of Israel.

    King Jehoram went out of Samaria at that time, and mustered all Israel.

    He went and sent to Jehoshaphat the king of Judah, saying, “The king of Moab has rebelled against me. Will you go with me against Moab to battle?” He said, “I will go up. I am as you are, my people as your people, my horses as your horses.”

    He said, “Which way shall we go up?” He answered, “The way of the wilderness of Edom.”

    So the king of Israel went with the king of Judah and the king of Edom, and they marched for seven days along a circuitous route. There was no water for the army or for the animals that followed them.

    But Jehoshaphat said, “Isn’t there a prophet of Yahweh here, that we may inquire of Yahweh by him?” One of the king of Israel’s servants answered, “Elisha the son of Shaphat, who poured water on the hands of Elijah, is here.”

    Jehoshaphat said, “Yahweh’s word is with him.” So the king of Israel and Jehoshaphat and the king of Edom went down to him.

    Elisha said, “As Yahweh of Armies lives, before whom I stand, surely, were it not that I respect the presence of Jehoshaphat the king of Judah, I would not look toward you, nor see you.

    But now bring me a musician.” When the musician played, Yahweh’s hand came on him.

    He said, “Yahweh says, ‘Make this valley full of trenches.’

    For Yahweh says, ‘You will not see wind, neither will you see rain, yet that valley will be filled with water, and you will drink, both you and your livestock and your other animals.

    This is an easy thing in Yahweh’s sight. He will also deliver the Moabites into your hand.

    You shall strike every fortified city, and every choice city, and shall fell every good tree, and stop all springs of water, and mar every good piece of land with stones.’”

    In the morning, about the time of offering the sacrifice, behold, water came by the way of Edom, and the country was filled with water.

    They rose up early in the morning, and the sun shone on the water, and the Moabites saw the water opposite them as red as blood.

    They said, “This is blood. The kings are surely destroyed, and they have struck each other. Now therefore, Moab, to the plunder!”

    When they came to the camp of Israel, the Israelites rose up and struck the Moabites, so that they fled before them; and they went forward into the land attacking the Moabites.

    They beat down the cities; and on every good piece of land each man cast his stone, and filled it. They also stopped all the springs of water, and cut down all the good trees, until in Kir Hareseth all they left was its stones; however the men armed with slings went around it, and attacked it.

    When the king of Moab saw that the battle was too severe for him, he took with him seven hundred men who drew a sword, to break through to the king of Edom; but they could not.

  • 19 Oktober 2017

    Wahyu 3:8, 19-21 (TB)  Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorang pun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.

    Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!

    Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.

    Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.

    Revelation 3:8, 19-21 (WEB)  “I know your works (behold, I have set before you an open door, which no one can shut), that you have a little power, and kept my word, and didn’t deny my name.

    As many as I love, I reprove and chasten. Be zealous therefore, and repent.

    Behold, I stand at the door and knock. If anyone hears my voice and opens the door, then I will come in to him, and will dine with him, and he with me.

    He who overcomes, I will give to him to sit down with me on my throne, as I also overcame, and sat down with my Father on his throne.

  • 19 Oktober 2017

    2 Raja-raja 4:1-7, 38-44 (TB)  Salah seorang dari isteri-isteri para nabi mengadukan halnya kepada Elisa, sambil berseru: "Hambamu, suamiku, sudah mati dan engkau ini tahu, bahwa hambamu itu takut akan TUHAN. Tetapi sekarang, penagih hutang sudah datang untuk mengambil kedua orang anakku menjadi budaknya."

    Jawab Elisa kepadanya: "Apakah yang dapat kuperbuat bagimu? Beritahukanlah kepadaku apa-apa yang kaupunya di rumah." Berkatalah perempuan itu: "Hambamu ini tidak punya sesuatu apa pun di rumah, kecuali sebuah buli-buli berisi minyak."

    Lalu berkatalah Elisa: "Pergilah, mintalah bejana-bejana dari luar, dari pada segala tetanggamu, bejana-bejana kosong, tetapi jangan terlalu sedikit.

    Kemudian masuklah, tutuplah pintu sesudah engkau dan anak-anakmu masuk, lalu tuanglah minyak itu ke dalam segala bejana. Mana yang penuh, angkatlah!"

    Pergilah perempuan itu dari padanya; ditutupnyalah pintu sesudah ia dan anak-anaknya masuk; dan anak-anaknya mendekatkan bejana-bejana kepadanya, sedang ia terus menuang.

    Ketika bejana-bejana itu sudah penuh, berkatalah perempuan itu kepada anaknya: "Dekatkanlah kepadaku sebuah bejana lagi," tetapi jawabnya kepada ibunya: "Tidak ada lagi bejana." Lalu berhentilah minyak itu mengalir.

    Kemudian pergilah perempuan itu memberitahukannya kepada abdi Allah, dan orang ini berkata: "Pergilah, juallah minyak itu, bayarlah hutangmu, dan hiduplah dari lebihnya, engkau serta anak-anakmu."

    Elisa kembali ke Gilgal pada waktu ada kelaparan di negeri itu. Dan ketika pada suatu kali rombongan nabi duduk di depannya, berkatalah ia kepada bujangnya: "Taruhlah kuali yang paling besar di atas api dan masaklah sesuatu makanan bagi rombongan nabi itu."

    Lalu keluarlah seorang dari mereka ke ladang untuk mengumpulkan sayur-sayuran; ia menemui pohon sulur-suluran liar dan memetik dari padanya labu liar, serangkul penuh dalam jubahnya. Sesudah ia pulang, teruslah ia mengiris-irisnya ke dalam kuali masakan tadi, sebab mereka tidak mengenalnya.

    Kemudian dicedoklah dari masakan tadi bagi orang-orang itu untuk dimakan dan segera sesudah mereka memakannya, berteriaklah mereka serta berkata: "Maut ada dalam kuali itu, hai abdi Allah!" Dan tidak tahan mereka memakannya.

    Tetapi berkatalah Elisa: "Ambillah tepung!" Dilemparkannyalah itu ke dalam kuali serta berkata: "Cedoklah sekarang bagi orang-orang ini, supaya mereka makan!" Maka tidak ada lagi sesuatu bahaya dalam kuali itu.

    Datanglah seseorang dari Baal-Salisa dengan membawa bagi abdi Allah roti hulu hasil, yaitu dua puluh roti jelai serta gandum baru dalam sebuah kantong. Lalu berkatalah Elisa: "Berilah itu kepada orang-orang ini, supaya mereka makan."

    Tetapi pelayannya itu berkata: "Bagaimanakah aku dapat menghidangkan ini di depan seratus orang?" Jawabnya: "Berikanlah kepada orang-orang itu, supaya mereka makan, sebab beginilah firman TUHAN: Orang akan makan, bahkan akan ada sisanya."

    Lalu dihidangkannyalah di depan mereka, maka makanlah mereka dan ada sisanya, sesuai dengan firman TUHAN.

    2 Kings 4:1-7, 38-44 (WEB)  Now a certain woman of the wives of the sons of the prophets cried out to Elisha, saying, “Your servant my husband is dead. You know that your servant feared Yahweh. Now the creditor has come to take for himself my two children to be slaves.”

    Elisha said to her, “What should I do for you? Tell me: what do you have in the house?” She said, “Your servant has nothing in the house, except a pot of oil.”

    Then he said, “Go, borrow empty containers from all your neighbors. Don’t borrow just a few containers.

    Go in and shut the door on you and on your sons, and pour oil into all those containers; and set aside those which are full.”

    So she went from him, and shut the door on herself and on her sons. They brought the containers to her, and she poured oil.

    When the containers were full, she said to her son, “Bring me another container.” He said to her, “There isn’t another container.” Then the oil stopped flowing.

    Then she came and told the man of God. He said, “Go, sell the oil, and pay your debt; and you and your sons live on the rest.”

    Elisha came again to Gilgal. There was a famine in the land; and the sons of the prophets were sitting before him; and he said to his servant, “Get the large pot, and boil stew for the sons of the prophets.”

    One went out into the field to gather herbs, and found a wild vine, and gathered a lap full of wild gourds from it, and came and cut them up into the pot of stew; for they didn’t recognize them.

    So they poured out for the men to eat. As they were eating some of the stew, they cried out, and said, “Man of God, there is death in the pot!” And they could not eat it.

    But he said, “Then bring meal.” He threw it into the pot; and he said, “Serve it to the people, that they may eat.” And there was nothing harmful in the pot.

    A man from Baal Shalishah came, and brought the man of God some bread of the first fruits: twenty loaves of barley and fresh ears of grain in his sack. He said, “Give to the people, that they may eat.”

    His servant said, “What, should I set this before a hundred men?” But he said, “Give the people, that they may eat; for Yahweh says, ‘They will eat, and will have some left over.’”

    So he set it before them, and they ate, and had some left over, according to Yahweh’s word.

  • 20 Oktober 2017

    October 20, 2017

    2 Raja-raja 5:1-3, 9-11, 13-16, 19-23, 25-27 (TB)  Naaman, panglima raja Aram, adalah seorang terpandang di hadapan tuannya dan sangat disayangi, sebab oleh dia TUHAN telah memberikan kemenangan kepada orang Aram. Tetapi orang itu, seorang pahlawan tentara, sakit kusta.

    Orang Aram pernah keluar bergerombolan dan membawa tertawan seorang anak perempuan dari negeri Israel. Ia menjadi pelayan pada isteri Naaman.

    Berkatalah gadis itu kepada nyonyanya: "Sekiranya tuanku menghadap nabi yang di Samaria itu, maka tentulah nabi itu akan menyembuhkan dia dari penyakitnya."

    Kemudian datanglah Naaman dengan kudanya dan keretanya, lalu berhenti di depan pintu rumah Elisa.

    Elisa menyuruh seorang suruhan kepadanya mengatakan: "Pergilah mandi tujuh kali dalam sungai Yordan, maka tubuhmu akan pulih kembali, sehingga engkau menjadi tahir."

    Tetapi pergilah Naaman dengan gusar sambil berkata: "Aku sangka bahwa setidak-tidaknya ia datang ke luar dan berdiri memanggil nama TUHAN, Allahnya, lalu menggerak-gerakkan tangannya di atas tempat penyakit itu dan dengan demikian menyembuhkan penyakit kustaku!

    Tetapi pegawai-pegawainya datang mendekat serta berkata kepadanya: "Bapak, seandainya nabi itu menyuruh perkara yang sukar kepadamu, bukankah bapak akan melakukannya? Apalagi sekarang, ia hanya berkata kepadamu: Mandilah dan engkau akan menjadi tahir."

    Maka turunlah ia membenamkan dirinya tujuh kali dalam sungai Yordan, sesuai dengan perkataan abdi Allah itu. Lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak dan ia menjadi tahir.

    Kemudian kembalilah ia dengan seluruh pasukannya kepada abdi Allah itu. Setelah sampai, tampillah ia ke depan Elisa dan berkata: "Sekarang aku tahu, bahwa di seluruh bumi tidak ada Allah kecuali di Israel. Karena itu terimalah kiranya suatu pemberian dari hambamu ini!"

    Tetapi Elisa menjawab: "Demi TUHAN yang hidup, yang di hadapan-Nya aku menjadi pelayan, sesungguhnya aku tidak akan menerima apa-apa." Dan walaupun Naaman mendesaknya supaya menerima sesuatu, ia tetap menolak.

    Maka berkatalah Elisa kepadanya: "Pergilah dengan selamat!" Setelah Naaman berjalan tidak berapa jauh dari padanya,

    berpikirlah Gehazi, bujang Elisa, abdi Allah: "Sesungguhnya tuanku terlalu menyegani Naaman, orang Aram ini, dengan tidak menerima persembahan yang dibawanya. Demi TUHAN yang hidup, sesungguhnya aku akan berlari mengejar dia dan akan menerima sesuatu dari padanya."

    Lalu Gehazi mengejar Naaman dari belakang. Ketika Naaman melihat ada orang berlari-lari mengejarnya, turunlah ia dengan segera dari atas kereta untuk mendapatkan dia dan berkata: "Selamat!"

    Jawabnya: "Selamat! Tuanku Elisa menyuruh aku mengatakan: Baru saja datang kepadaku dua orang muda dari pegunungan Efraim dari antara rombongan nabi. Baiklah berikan kepada mereka setalenta perak dan dua potong pakaian."

    Naaman berkata: "Silakan, ambillah dua talenta." Naaman mendesak dia, dan membungkus dua talenta perak dalam dua pundi-pundi dan dua potong pakaian, lalu memberikannya kepada dua bujangnya; mereka ini mengangkut semuanya di depan Gehazi.

    Baru saja Gehazi masuk dan tampil ke depan tuannya, berkatalah Elisa kepadanya: "Dari mana, Gehazi?" Jawabnya: "Hambamu ini tidak pergi ke mana-mana!"

    Tetapi kata Elisa kepadanya: "Bukankah hatiku ikut pergi, ketika orang itu turun dari atas keretanya mendapatkan engkau? Maka sekarang, engkau telah menerima perak dan dengan itu dapat memperoleh kebun-kebun, kebun zaitun, kebun anggur, kambing domba, lembu sapi, budak laki-laki dan budak perempuan,

    tetapi penyakit kusta Naaman akan melekat kepadamu dan kepada anak cucumu untuk selama-lamanya." Maka keluarlah Gehazi dari depannya dengan kena kusta, putih seperti salju.

    2 Kings 5:1-3, 9-11, 13-16, 19-23, 25-27 (WEB)  Now Naaman, captain of the army of the king of Syria, was a great man with his master, and honorable, because by him Yahweh had given victory to Syria: he was also a mighty man of valor, but he was a leper.

    The Syrians had gone out in bands, and had brought away captive out of the land of Israel a little maiden; and she waited on Naaman’s wife.

    She said to her mistress, “I wish that my lord were with the prophet who is in Samaria! Then he would heal him of his leprosy.”

    So Naaman came with his horses and with his chariots, and stood at the door of the house of Elisha.

    Elisha sent a messenger to him, saying, “Go and wash in the Jordan seven times, and your flesh shall come again to you, and you shall be clean.”

    But Naaman was angry, and went away, and said, “Behold, I thought, ‘He will surely come out to me, and stand, and call on the name of Yahweh his God, and wave his hand over the place, and heal the leper.’

    His servants came near, and spoke to him, and said, “My father, if the prophet had asked you do some great thing, wouldn’t you have done it? How much rather then, when he says to you, ‘Wash, and be clean?’”

    Then went he down, and dipped himself seven times in the Jordan, according to the saying of the man of God; and his flesh was restored like the flesh of a little child, and he was clean.

    He returned to the man of God, he and all his company, and came, and stood before him; and he said, “See now, I know that there is no God in all the earth, but in Israel. Now therefore, please take a gift from your servant.”

    But he said, “As Yahweh lives, before whom I stand, I will receive none.” He urged him to take it; but he refused.

    He said to him, “Go in peace.” So he departed from him a little way.

    But Gehazi the servant of Elisha the man of God, said, “Behold, my master has spared this Naaman the Syrian, in not receiving at his hands that which he brought. As Yahweh lives, I will run after him, and take something from him.”

    So Gehazi followed after Naaman. When Naaman saw one running after him, he came down from the chariot to meet him, and said, “Is all well?”

    He said, “All is well. My master has sent me, saying, ‘Behold, even now two young men of the sons of the prophets have come to me from the hill country of Ephraim. Please give them a talent of silver and two changes of clothing.’”

    Naaman said, “Be pleased to take two talents.” He urged him, and bound two talents of silver in two bags, with two changes of clothing, and laid them on two of his servants; and they carried them before him.

    But he went in, and stood before his master. Elisha said to him, “Where did you come from, Gehazi?” He said, “Your servant went nowhere.”

    He said to him, “Didn’t my heart go with you, when the man turned from his chariot to meet you? Is it a time to receive money, and to receive garments, and olive groves and vineyards, and sheep and cattle, and male servants and female servants?

    Therefore the leprosy of Naaman will cling to you and to your offspring forever.” He went out from his presence a leper, as white as snow.

  • 20 Oktober 2017

    Wahyu 4:2, 4-7, 9-11 (TB)  Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang.  

    Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di takhta-takhta itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka.

    Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah.

    Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.

    Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang.

    Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya,

    maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata:

    "Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan."

    Revelation 4:2, 4-7, 9-11 (WEB)  Immediately I was in the Spirit. Behold, there was a throne set in heaven, and one sitting on the throne

    Around the throne were twenty-four thrones. On the thrones were twenty-four elders sitting, dressed in white garments, with crowns of gold on their heads.

    Out of the throne proceed lightnings, sounds, and thunders. There were seven lamps of fire burning before his throne, which are the seven Spirits of God.

    Before the throne was something like a sea of glass, similar to crystal. In the middle of the throne, and around the throne were four living creatures full of eyes before and behind.

    The first creature was like a lion, and the second creature like a calf, and the third creature had a face like a man, and the fourth was like a flying eagle.

    When the living creatures give glory, honor, and thanks to him who sits on the throne, to him who lives forever and ever,

    the twenty-four elders fall down before him who sits on the throne, and worship him who lives forever and ever, and throw their crowns before the throne, saying,

    “Worthy are you, our Lord and God, the Holy One, to receive the glory, the honor, and the power, for you created all things, and because of your desire they existed, and were created!”

  • 20 Oktober 2017

    2 Raja-raja 6:8-12, 15-23 (TB)  Raja negeri Aram sedang berperang melawan Israel. Ia berunding dengan pegawai-pegawainya, lalu katanya: "Ke tempat ini dan itu haruslah kamu turun menghadang."

    Tetapi abdi Allah menyuruh orang kepada raja Israel mengatakan: "Awas, jangan lewat dari tempat itu, sebab orang Aram sudah turun menghadang ke sana."

    Sebab itu raja Israel menyuruh orang-orang ke tempat yang disebutkan abdi Allah kepadanya. Demikianlah Elisa memperingatkan kepadanya, supaya berawas-awas di sana, bukan sekali dua kali saja.

    Lalu mengamuklah hati raja Aram tentang hal itu, maka dipanggilnyalah pegawai-pegawainya, katanya kepada mereka: "Tidakkah dapat kamu memberitahukan kepadaku siapa dari kita memihak kepada raja Israel?"

    Tetapi berkatalah salah seorang pegawainya: "Tidak tuanku raja, melainkan Elisa, nabi yang di Israel, dialah yang memberitahukan kepada raja Israel tentang perkataan yang diucapkan oleh tuanku di kamar tidurmu."

    Ketika pelayan abdi Allah bangun pagi-pagi dan pergi ke luar, maka tampaklah suatu tentara dengan kuda dan kereta ada di sekeliling kota itu. Lalu berkatalah bujangnya itu kepadanya: "Celaka tuanku! Apakah yang akan kita perbuat?"

    Jawabnya: "Jangan takut, sebab lebih banyak yang menyertai kita dari pada yang menyertai mereka."

    Lalu berdoalah Elisa: "Ya TUHAN: Bukalah kiranya matanya, supaya ia melihat." Maka TUHAN membuka mata bujang itu, sehingga ia melihat. Tampaklah gunung itu penuh dengan kuda dan kereta berapi sekeliling Elisa.

    Ketika orang-orang Aram itu turun mendatangi dia, berdoalah Elisa kepada TUHAN: "Butakanlah kiranya mata orang-orang ini." Maka dibutakan-Nyalah mata mereka, sesuai dengan doa Elisa.

    Kemudian berkatalah Elisa kepada mereka: "Bukan ini jalannya dan bukan ini kotanya. Ikutlah aku, maka aku akan mengantarkan kamu kepada orang yang kamu cari." Lalu diantarkannya mereka ke Samaria.

    Segera sesudah mereka sampai ke Samaria berkatalah Elisa: "Ya TUHAN, bukalah mata orang-orang ini, supaya mereka melihat." Lalu TUHAN membuka mata mereka, sehingga mereka melihat, dan heran, mereka ada di tengah-tengah Samaria.

    Lalu bertanyalah raja Israel kepada Elisa, tatkala melihat mereka: "Kubunuhkah mereka, bapak?"

    Tetapi jawabnya: "Jangan! Biasakah kaubunuh yang kautawan dengan pedangmu dan dengan panahmu? Tetapi hidangkanlah makanan dan minuman di depan mereka, supaya mereka makan dan minum, lalu pulang kepada tuan mereka."

    Disediakannyalah bagi mereka jamuan yang besar, maka makan dan minumlah mereka. Sesudah itu dibiarkannyalah mereka pulang kepada tuan mereka. Sejak itu tidak ada lagi gerombolan-gerombolan Aram memasuki negeri Israel.

    2 Kings 6:8-12, 15-23 (WEB)  Now the king of Syria was at war against Israel; and he took counsel with his servants, saying, “My camp will be in such and such a place.”

    The man of God sent to the king of Israel, saying, “Beware that you not pass this place; for the Syrians are coming down there.”

    The king of Israel sent to the place which the man of God told him and warned him of; and he saved himself there, not once or twice.

    The king of Syria’s heart was very troubled about this. He called his servants, and said to them, “Won’t you show me which of us is for the king of Israel?”

    One of his servants said, “No, my lord, O king; but Elisha, the prophet who is in Israel, tells the king of Israel the words that you speak in your bedroom.”

    When the servant of the man of God had risen early, and gone out, behold, an army with horses and chariots was around the city. His servant said to him, “Alas, my master! What shall we do?”

    He answered, “Don’t be afraid; for those who are with us are more than those who are with them.”

    Elisha prayed, and said, “Yahweh, please open his eyes, that he may see.” Yahweh opened the young man’s eyes; and he saw: and behold, the mountain was full of horses and chariots of fire around Elisha.

    When they came down to him, Elisha prayed to Yahweh, and said, “Please strike this people with blindness.” He struck them with blindness according to Elishah’s word.

    Elisha said to them, “This is not the way, neither is this the city. Follow me, and I will bring you to the man whom you seek.” He led them to Samaria.

    When they had come into Samaria, Elisha said, “Yahweh, open these men’s eyes, that they may see.” Yahweh opened their eyes, and they saw; and behold, they were in the middle of Samaria.

    The king of Israel said to Elisha, when he saw them, “My father, shall I strike them? Shall I strike them?”

    He answered, “You shall not strike them. Would you strike those whom you have taken captive with your sword and with your bow? Set bread and water before them, that they may eat and drink, and go to their master.”

    He prepared a great feast for them. When they had eaten and drunk, he sent them away, and they went to their master. So the bands of Syria stopped raiding the land of Israel.

  • 22 Oktober 2017

    October 21, 2017

    2 Raja-raja 7:1-2, 17-20 (TB)  Lalu berkatalah Elisa: "Dengarlah firman TUHAN. Beginilah firman TUHAN: Besok kira-kira waktu ini sesukat tepung yang terbaik akan berharga sesyikal dan dua sukat jelai akan berharga sesyikal di pintu gerbang Samaria."

    Tetapi perwira, yang menjadi ajudan raja, menjawab abdi Allah, katanya: "Sekalipun TUHAN membuat tingkap-tingkap di langit, masakan hal itu mungkin terjadi?" Jawab abdi Allah: "Sesungguhnya, engkau akan melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi tidak akan makan apa-apa dari padanya."

    Adapun raja telah menempatkan perwira yang menjadi ajudannya itu mengawasi pintu gerbang, tetapi rakyat menginjak-injak dia di pintu gerbang, lalu ia mati sesuai dengan perkataan abdi Allah yang mengatakannya pada waktu raja datang mendapatkan dia.

    Dan terjadi juga seperti yang dikatakan abdi Allah itu kepada raja: "Dua sukat jelai akan berharga sesyikal dan sesukat tepung yang terbaik akan berharga sesyikal, besok kira-kira waktu ini di pintu gerbang Samaria."

    Pada waktu itu si perwira menjawab abdi Allah itu: "Sekalipun TUHAN membuat tingkap-tingkap di langit, masakan hal itu mungkin terjadi?", tetapi Elisa berkata: "Sesungguhnya engkau akan melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi tidak akan makan apa-apa dari padanya."

    Demikianlah terjadi kepada orang itu: Rakyat menginjak-injak dia di pintu gerbang, lalu matilah ia.

    2 Kings 7:1-2, 17-20 (NKJV)  Then Elisha said, "Hear the word of the Lord. Thus says the Lord: 'Tomorrow about this time a seah of fine flour shall be sold for a shekel, and two seahs of barley for a shekel, at the gate of Samaria.' "

    So an officer on whose hand the king leaned answered the man of God and said, "Look, if the Lord would make windows in heaven, could this thing be?" And he said, "In fact, you shall see it with your eyes, but you shall not eat of it."

    Now the king had appointed the officer on whose hand he leaned to have charge of the gate. But the people trampled him in the gate, and he died, just as the man of God had said, who spoke when the king came down to him.

    So it happened just as the man of God had spoken to the king, saying, "Two seahs of barley for a shekel, and a seah of fine flour for a shekel, shall be sold tomorrow about this time in the gate of Samaria."

    Then that officer had answered the man of God, and said, "Now look, if the Lord would make windows in heaven, could such a thing be?" And he had said, "In fact, you shall see it with your eyes, but you shall not eat of it."

    And so it happened to him, for the people trampled him in the gate, and he died.

  • 22 Oktober 2017

    Wahyu 5:1-5, 7, 11-14 (TB)  Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai.

    Dan aku melihat seorang malaikat yang gagah, yang berseru dengan suara nyaring, katanya: "Siapakah yang layak membuka gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya?"

    Tetapi tidak ada seorang pun yang di sorga atau yang di bumi atau yang di bawah bumi, yang dapat membuka gulungan kitab itu atau yang dapat melihat sebelah dalamnya.

    Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorang pun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.

    Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya."  

    Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu.

    Maka aku melihat dan mendengar suara banyak malaikat sekeliling takhta, makhluk-makhluk dan tua-tua itu; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa,

    katanya dengan suara nyaring: "Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!"

    Dan aku mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata: "Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!"

    Dan keempat makhluk itu berkata: "Amin". Dan tua-tua itu jatuh tersungkur dan menyembah.

    Revelation 5:1-5, 7, 11-14 (NKJV)  And I saw in the right hand of Him who sat on the throne a scroll written inside and on the back, sealed with seven seals.

    Then I saw a strong angel proclaiming with a loud voice, "Who is worthy to open the scroll and to loose its seals?"

    And no one in heaven or on the earth or under the earth was able to open the scroll, or to look at it.

    So I wept much, because no one was found worthy to open and read the scroll, or to look at it.

    But one of the elders said to me, "Do not weep. Behold, the Lion of the tribe of Judah, the Root of David, has prevailed to open the scroll and to loose its seven seals."

    Then He came and took the scroll out of the right hand of Him who sat on the throne.

    Then I looked, and I heard the voice of many angels around the throne, the living creatures, and the elders; and the number of them was ten thousand times ten thousand, and thousands of thousands,

    saying with a loud voice: "Worthy is the Lamb who was slain To receive power and riches and wisdom, And strength and honor and glory and blessing!"

    And every creature which is in heaven and on the earth and under the earth and such as are in the sea, and all that are in them, I heard saying: "Blessing and honor and glory and power Be to Him who sits on the throne, And to the Lamb, forever and ever!"

    Then the four living creatures said, "Amen!" And the twenty-four elders fell down and worshiped Him who lives forever and ever.

  • 22 Oktober 2017

    2 Raja-raja 8:1-6, 16, 18-19 (TB)  Elisa telah berbicara kepada perempuan yang anaknya dihidupkannya kembali, katanya: "Berkemaslah dan pergilah bersama-sama dengan keluargamu, dan tinggallah di mana saja engkau dapat menetap sebagai pendatang, sebab TUHAN telah mendatangkan kelaparan, yang pasti menimpa negeri ini tujuh tahun lamanya."

    Lalu berkemaslah perempuan itu dan dilakukannyalah seperti perkataan abdi Allah itu. Ia pergi bersama-sama dengan keluarganya, lalu tinggal menetap sebagai pendatang di negeri orang Filistin tujuh tahun lamanya.

    Dan setelah lewat ketujuh tahun itu, pulanglah perempuan itu dari negeri orang Filistin. Kemudian ia pergi mengadukan perihal rumahnya dan ladangnya kepada raja.

    Raja sedang berbicara kepada Gehazi, bujang abdi Allah itu, katanya: "Cobalah ceritakan kepadaku tentang segala perbuatan besar yang dilakukan Elisa."

    Sedang ia menceritakan kepada raja tentang Elisa menghidupkan anak yang sudah mati itu, tampaklah perempuan yang anaknya dihidupkan itu datang mengadukan perihal rumahnya dan ladangnya kepada raja. Lalu berkatalah Gehazi: "Ya tuanku raja! Inilah perempuan itu dan inilah anaknya yang dihidupkan Elisa."

    Lalu raja bertanya-tanya, dan perempuan itu menceritakan semuanya kepadanya. Kemudian raja menugaskan seorang pegawai istana menyertai perempuan itu dengan pesan: "Pulangkanlah segala miliknya dan segala hasil ladang itu sejak ia meninggalkan negeri ini sampai sekarang."

    Dalam tahun kelima zaman Yoram, anak Ahab raja Israel — pada waktu itu Yosafat adalah raja Yehuda — Yoram, anak Yosafat raja Yehuda menjadi raja.

    Ia hidup menurut kelakuan raja-raja Israel seperti yang dilakukan keluarga Ahab, sebab yang menjadi isterinya adalah anak Ahab. Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN.

    Namun demikian, TUHAN tidak mau memusnahkan Yehuda oleh karena Daud, hamba-Nya, sesuai dengan yang dijanjikan-Nya kepada Daud, bahwa Ia hendak memberikan keturunan kepadanya dan kepada anak-anaknya untuk selama-lamanya.  

    2 Kings 8:1-6, 16, 18-19 (WEB)  Now Elisha had spoken to the woman whose son he had restored to life, saying, “Arise, and go, you and your household, and stay for a while wherever you can; for Yahweh has called for a famine. It will also come on the land for seven years.”

    The woman arose, and did according to the man of God’s word. She went with her household, and lived in the land of the Philistines for seven years.

    At the end of seven years, the woman returned from the land of the Philistines. Then she went out to beg the king for her house and for her land.

    Now the king was talking with Gehazi the servant of the man of God, saying, “Please tell me all the great things that Elisha has done.”

    As he was telling the king how he had restored to life him who was dead, behold, the woman, whose son he had restored to life, begged the king for her house and for her land. Gehazi said, “My lord, O king, this is the woman, and this is her son, whom Elisha restored to life.”

    When the king asked the woman, she told him. So the king appointed to her a certain officer, saying, “Restore all that was hers, and all the fruits of the field since the day that she left the land, even until now.”

    In the fifth year of Joram the son of Ahab king of Israel, Jehoshaphat being king of Judah then, Jehoram the son of Jehoshaphat king of Judah began to reign.

    He walked in the way of the kings of Israel, as did Ahab’s house; for he married Ahab’s daughter. He did that which was evil in Yahweh’s sight.

    However Yahweh would not destroy Judah, for David his servant’s sake, as he promised him to give to him a lamp for his children always.

  • 22 Oktober 2017

    October 22, 2017

    2 Raja-raja 9:1, 4-7, 10, 30-37 (TB)  Kemudian nabi Elisa memanggil salah seorang dari rombongan nabi dan berkata kepadanya: "Ikatlah pinggangmu, bawalah buli-buli berisi minyak ini dan pergilah ke Ramot-Gilead.

    Lalu nabi muda itu pergi ke Ramot-Gilead.

    Setelah ia sampai, maka tampaklah panglima-panglima tentara sedang duduk berkumpul. Lalu ia berkata: "Ada pesan kubawa untukmu, ya panglima!" Yehu bertanya: "Untuk siapa dari kami sekalian?" Jawabnya: "Untukmu, ya panglima!"

    Lalu bangkitlah Yehu dan masuk ke dalam rumah. Nabi muda itu menuang minyak ke atas kepala Yehu serta berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Telah Kuurapi engkau menjadi raja atas umat TUHAN, yaitu orang Israel.  

    Maka engkau akan membunuh keluarga tuanmu Ahab dan dengan demikian Aku membalaskan kepada Izebel darah hamba-hamba-Ku, nabi-nabi itu, bahkan darah semua hamba TUHAN.

    Izebel akan dimakan anjing di kebun di luar Yizreel dengan tidak ada orang yang menguburkannya." Kemudian nabi itu membuka pintu, lalu lari.

    Sampailah Yehu ke Yizreel. Ketika Izebel mendengar itu, ia mencalak matanya, dihiasinyalah kepalanya, lalu ia menjenguk dari jendela.

    Pada waktu Yehu masuk pintu gerbang, berserulah Izebel: "Bagaimana, selamatkah Zimri, pembunuh tuannya itu?"

    Yehu mengangkat kepalanya melihat ke jendela itu dan berkata: "Siapa yang di pihakku? Siapa?" Dan ketika dua tiga orang pegawai istana menjenguk kepadanya,

    ia berseru: "Jatuhkanlah dia!" Mereka menjatuhkan dia, sehingga darahnya memercik ke dinding dan ke kuda; mayatnya pun terinjak-injak.

    Yehu masuk ke dalam, lalu makan dan minum. Kemudian ia berkata: "Baiklah urus mayat orang yang terkutuk itu dan kuburkanlah dia, sebab ia memang anak raja."

    Mereka pergi untuk menguburkannya, tetapi mereka tidak menjumpai mayatnya, hanya kepala dan kedua kaki dan kedua telapak tangannya.

    Mereka kembali memberitahukannya kepada Yehu, lalu ia berkata: "Memang begitulah firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan hamba-Nya, Elia, orang Tisbe itu: Di kebun di luar Yizreel akan dimakan anjing daging Izebel;

    maka mayat Izebel akan terhampar di kebun di luar Yizreel seperti pupuk di ladang, sehingga tidak ada orang yang dapat berkata: Inilah Izebel."

    2 Kings 9:1, 4-7, 10, 30-37 (WEB)  Elisha the prophet called one of the sons of the prophets, and said to him, “Put your belt on your waist, take this vial of oil in your hand, and go to Ramoth Gilead.

    So the young man, even the young man, the prophet, went to Ramoth Gilead.

    When he came, behold, the captains of the army were sitting. Then he said, “I have a message for you, captain.” Jehu said, “To which of us all?” He said, “To you, O captain.”

    He arose, and went into the house. Then he poured the oil on his head, and said to him, “Yahweh, the God of Israel, says, ‘I have anointed you king over the people of Yahweh, even over Israel.

    You must strike your master Ahab’s house, that I may avenge the blood of my servants the prophets, and the blood of all the servants of Yahweh, at the hand of Jezebel.

    The dogs will eat Jezebel on the plot of ground of Jezreel, and there shall be no one to bury her.’” Then he opened the door and fled.

    When Jehu had come to Jezreel, Jezebel heard of it; and she painted her eyes, and adorned her head, and looked out at the window.

    As Jehu entered in at the gate, she said, “Do you come in peace, Zimri, you murderer of your master?”

    He lifted up his face to the window, and said, “Who is on my side? Who?” Two or three eunuchs looked out at him.

    He said, “Throw her down!” So they threw her down; and some of her blood was sprinkled on the wall, and on the horses. Then he trampled her under foot.

    When he had come in, he ate and drank. Then he said, “See now to this cursed woman, and bury her; for she is a king’s daughter.”

    They went to bury her, but they found no more of her than the skull, the feet, and the palms of her hands.

    Therefore they came back, and told him. He said, “This is Yahweh’s word, which he spoke by his servant Elijah the Tishbite, saying, ‘The dogs will eat the flesh of Jezebel on the plot of Jezreel,

    and the body of Jezebel will be as dung on the face of the field on Jezreel’s land, so that they won’t say, “This is Jezebel.”’”

  • 22 Oktober 2017

    Wahyu 6:2, 4-5, 8-9, 11-12, 14-15, 17 (TB)  Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda putih dan orang yang menungganginya memegang sebuah panah dan kepadanya dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan.

    Dan majulah seekor kuda lain, seekor kuda merah padam dan orang yang menungganginya dikaruniakan kuasa untuk mengambil damai sejahtera dari atas bumi, sehingga mereka saling membunuh, dan kepadanya dikaruniakan sebilah pedang yang besar.

    Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketiga, aku mendengar makhluk yang ketiga berkata: "Mari!" Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hitam dan orang yang menungganginya memegang sebuah timbangan di tangannya.

    Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hijau kuning dan orang yang menungganginya bernama Maut dan kerajaan maut mengikutinya. Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang, dan dengan kelaparan dan sampar, dan dengan binatang-binatang buas yang di bumi.  

    Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kelima, aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki.

    Dan kepada mereka masing-masing diberikan sehelai jubah putih, dan kepada mereka dikatakan, bahwa mereka harus beristirahat sedikit waktu lagi hingga genap jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara mereka, yang akan dibunuh sama seperti mereka.

    Maka aku melihat, ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keenam, sesungguhnya terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut dan bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah.

    Maka menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya.

    Dan raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira, dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa, dan semua budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung.  

    Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan?  

    Revelation 6:2, 4-5, 8-9, 11-12, 14-15, 17 (WEB)  And behold, a white horse, and he who sat on it had a bow. A crown was given to him, and he came out conquering, and to conquer.

    Another came out: a red horse. To him who sat on it was given power to take peace from the earth, and that they should kill one another. There was given to him a great sword.

    When he opened the third seal, I heard the third living creature saying, “Come and see!” And behold, a black horse, and he who sat on it had a balance in his hand.

    And behold, a pale horse, and the name of he who sat on it was Death. Hades  followed with him. Authority over one fourth of the earth, to kill with the sword, with famine, with death, and by the wild animals of the earth was given to him.

    When he opened the fifth seal, I saw underneath the altar the souls of those who had been killed for the Word of God, and for the testimony of the Lamb which they had.

    A long white robe was given to each of them. They were told that they should rest yet for a while, until their fellow servants and their brothers,  who would also be killed even as they were, should complete their course.

    I saw when he opened the sixth seal, and there was a great earthquake. The sun became black as sackcloth made of hair, and the whole moon became as blood.

    The sky was removed like a scroll when it is rolled up. Every mountain and island were moved out of their places.

    The kings of the earth, the princes, the commanding officers, the rich, the strong, and every slave and free person, hid themselves in the caves and in the rocks of the mountains.

    for the great day of his wrath has come; and who is able to stand?”

  • 22 Oktober 2017

    2 Raja-raja 10:10-11, 17-20, 23, 25, 30-31 (TB)  Ketahuilah sekarang, bahwa firman TUHAN yang telah diucapkan TUHAN tentang keluarga Ahab, tidak ada yang tidak dipenuhi, TUHAN telah melakukan apa yang difirmankan-Nya dengan perantaraan Elia, hamba-Nya."

    Lalu Yehu membunuh semua orang yang masih tinggal dari keluarga Ahab yang di Yizreel, juga semua orang besarnya, orang-orang kepercayaannya dan imam-imamnya; tidak ada padanya seorang pun yang ditinggalkan Yehu hidup.  

    Setelah Yehu sampai di Samaria, maka ia membunuh semua orang yang masih tinggal dari keluarga Ahab di Samaria; ia memunahkannya, sesuai dengan firman yang diucapkan TUHAN kepada Elia.

    Kemudian Yehu mengumpulkan seluruh rakyat, lalu berkata kepada mereka: "Adapun Ahab masih kurang beribadah kepada Baal, tetapi Yehu mau lebih hebat beribadah kepadanya.

    Oleh sebab itu, panggillah menghadap aku semua nabi Baal, semua orang yang beribadah kepadanya dan semua imamnya, seorang pun tidak boleh tidak hadir, sebab aku hendak mempersembahkan korban yang besar kepada Baal. Setiap orang yang tidak hadir tidak akan tinggal hidup." Tetapi perbuatan ini adalah akal Yehu supaya ia membinasakan orang-orang yang beribadah kepada Baal.

    Selanjutnya Yehu berkata: "Tentukanlah hari raya perkumpulan kudus bagi Baal!" Lalu mereka memaklumkannya.

    Sesudah itu masuklah Yehu dan Yonadab bin Rekhab ke dalam rumah Baal, lalu berkatalah ia kepada orang-orang penyembah Baal di situ: "Periksalah dan lihatlah, supaya jangan ada di antara kamu di sini seorang pun dari hamba-hamba TUHAN, melainkan hanya orang-orang yang beribadah kepada Baal."

    Setelah Yehu selesai mempersembahkan korban bakaran, berkatalah ia kepada bentara-bentara dan kepada perwira-perwira: "Masuklah, bunuhlah mereka, seorang pun tidak boleh lolos!" Maka dibunuhlah mereka dengan mata pedang, lalu mayatnya dibuang; kemudian masuklah bentara-bentara dan perwira-perwira itu ke gedung rumah Baal.

    Berfirmanlah TUHAN kepada Yehu: "Oleh karena engkau telah berbuat baik dengan melakukan apa yang benar di mata-Ku, dan telah berbuat kepada keluarga Ahab tepat seperti yang dikehendaki hati-Ku, maka anak-anakmu akan duduk di atas takhta Israel sampai keturunan yang keempat."

    Tetapi Yehu tidak tetap hidup menurut hukum TUHAN, Allah Israel, dengan segenap hatinya; ia tidak menjauh dari dosa-dosa Yerobeam yang mengakibatkan orang Israel berdosa pula.

    2 Kings 10:10-11, 17-20, 23, 25, 30-31 (WEB)  Know now that nothing will fall to the earth of Yahweh’s word, which Yahweh spoke concerning Ahab’s house. For Yahweh has done that which he spoke by his servant Elijah.”

    So Jehu struck all that remained of Ahab’s house in Jezreel, with all his great men, his familiar friends, and his priests, until he left him no one remaining.

    When he came to Samaria, he struck all who remained to Ahab in Samaria, until he had destroyed him, according to Yahweh’s word, which he spoke to Elijah.

    Jehu gathered all the people together, and said to them, “Ahab served Baal a little; but Jehu will serve him much.

    Now therefore call to me all the prophets of Baal, all of his worshipers, and all of his priests. Let no one be absent; for I have a great sacrifice to Baal. Whoever is absent, he shall not live.” But Jehu did deceptively, intending to destroy the worshipers of Baal.

    Jehu said, “Sanctify a solemn assembly for Baal!” So they proclaimed it.

    Jehu went with Jehonadab the son of Rechab into the house of Baal. Then he said to the worshipers of Baal, “Search, and see that none of the servants of Yahweh are here with you, but only the worshipers of Baal.”

    As soon as he had finished offering the burnt offering, Jehu said to the guard and to the captains, “Go in and kill them! Let no one escape.” So they struck them with the edge of the sword. The guard and the captains threw the bodies out, and went to the inner shrine of the house of Baal.

    Yahweh said to Jehu, “Because you have done well in executing that which is right in my eyes, and have done to Ahab’s house according to all that was in my heart, your descendants shall sit on the throne of Israel to the fourth generation.”

    But Jehu took no heed to walk in the law of Yahweh, the God of Israel, with all his heart. He didn’t depart from the sins of Jeroboam, with which he made Israel to sin.

  • 23 Oktober 2017

    October 23, 2017

    2 Raja-raja 11:1-4, 12-14, 16-17, 20-21 (TB)  Ketika Atalya, ibu Ahazia, melihat bahwa anaknya sudah mati, maka bangkitlah ia membinasakan semua keturunan raja.

    Tetapi Yoseba, anak perempuan raja Yoram, saudara perempuan Ahazia, mengambil Yoas bin Ahazia, menculik dia dari tengah-tengah anak-anak raja yang hendak dibunuh itu, memasukkan dia dengan inang penyusunya ke dalam gudang tempat tidur, dan menyembunyikan dia terhadap Atalya, sehingga dia tidak dibunuh.

    Maka tinggallah dia enam tahun lamanya bersama-sama perempuan itu dengan bersembunyi di rumah TUHAN, sementara Atalya memerintah negeri.

    Dalam tahun yang ketujuh Yoyada mengundang para kepala pasukan seratus dari orang Kari dan dari pasukan bentara penunggu. Disuruhnyalah mereka datang kepadanya di rumah TUHAN, lalu diikatnya perjanjian dengan mereka dengan menyuruh mereka bersumpah di rumah TUHAN. Kemudian diperlihatkannyalah anak raja itu kepada mereka.

    Sesudah itu Yoyada membawa anak raja itu ke luar, mengenakan jejamang kepadanya dan memberikan hukum Allah kepadanya. Mereka menobatkan dia menjadi raja serta mengurapinya, dan sambil bertepuk tangan berserulah mereka: "Hiduplah raja!"

    Ketika Atalya mendengar suara bentara-bentara penunggu dan rakyat, pergilah ia mendapatkan rakyat itu ke dalam rumah TUHAN.

    Lalu dilihatnyalah raja berdiri dekat tiang menurut kebiasaan, sedang para pemimpin dengan para pemegang nafiri ada dekat raja. Dan seluruh rakyat negeri bersukaria sambil meniup nafiri. Maka Atalya mengoyakkan pakaiannya sambil berseru: "Khianat, khianat!"

    Lalu mereka menangkap perempuan itu. Pada waktu ia masuk ke istana raja dengan melalui pintu bagi kuda, dibunuhlah dia di situ.

    Kemudian Yoyada mengikat perjanjian antara TUHAN dengan raja dan rakyat, bahwa mereka menjadi umat TUHAN; juga antara raja dengan rakyat.

    Bersukarialah seluruh rakyat negeri dan amanlah kota itu, setelah Atalya mati dibunuh dengan pedang di istana raja.

    Yoas berumur tujuh tahun pada waktu ia menjadi raja.

    2 Kings 11:1-4, 12-14, 16-17, 20-21 (WEB)  Now when Athaliah the mother of Ahaziah saw that her son was dead, she arose and destroyed all the royal offspring.

    But Jehosheba, the daughter of king Joram, sister of Ahaziah, took Joash the son of Ahaziah, and stole him away from among the king’s sons who were slain, even him and his nurse, and put them in the bedroom; and they hid him from Athaliah, so that he was not slain.

    He was with her hidden in Yahweh’s house six years while Athaliah reigned over the land.

    In the seventh year Jehoiada sent and fetched the captains over hundreds of the Carites and of the guard, and brought them to him into Yahweh’s house; and he made a covenant with them, and made a covenant with them in Yahweh’s house, and showed them the king’s son.

    Then he brought out the king’s son, and put the crown on him, and gave him the covenant; and they made him king, and anointed him; and they clapped their hands, and said, “Long live the king!”

    When Athaliah heard the noise of the guard and of the people, she came to the people into Yahweh’s house:

    and she looked, and behold, the king stood by the pillar, as the tradition was, with the captains and the trumpets by the king; and all the people of the land rejoiced, and blew trumpets. Then Athaliah tore her clothes, and cried, “Treason! Treason!”

    So they made way for her; and she went by the way of the horses’ entry to the king’s house, and she was slain there.

    Jehoiada made a covenant between Yahweh and the king and the people, that they should be Yahweh’s people; also between the king and the people.

    So all the people of the land rejoiced, and the city was quiet. They had slain Athaliah with the sword at the king’s house.

    Jehoash was seven years old when he began to reign.

  • 23 Oktober 2017

    Wahyu 7:9-12, 17 (TB)  Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.

    Dan dengan suara nyaring mereka berseru: "Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!"

    Dan semua malaikat berdiri mengelilingi takhta dan tua-tua dan keempat makhluk itu; mereka tersungkur di hadapan takhta itu dan menyembah Allah,

    sambil berkata: "Amin! puji-pujian dan kemuliaan, dan hikmat dan syukur, dan hormat dan kekuasaan dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya! Amin!"

    Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

    Revelation 7:9-12, 17 (WEB)  After these things I looked, and behold, a great multitude, which no man could count, out of every nation and of all tribes, peoples, and languages, standing before the throne and before the Lamb, dressed in white robes, with palm branches in their hands.

    They cried with a loud voice, saying, “Salvation be to our God, who sits on the throne, and to the Lamb!”

    All the angels were standing around the throne, the elders, and the four living creatures; and they fell on their faces before his throne, and worshiped God,

    saying, “Amen! Blessing, glory, wisdom, thanksgiving, honor, power, and might, be to our God forever and ever! Amen.”

    for the Lamb who is in the middle of the throne shepherds them and leads them to springs of life-giving waters. And God will wipe away every tear from their eyes.”

  • 23 Oktober 2017

    2 Raja-raja 12:1-2 (TB)  Dalam tahun ketujuh zaman Yehu, Yoas menjadi raja dan empat puluh tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Zibya, dari Bersyeba.

    Yoas melakukan apa yang benar di mata TUHAN seumur hidupnya, selama imam Yoyada mengajar dia.

    2 Kings 12:1-2 (WEB)  Jehoash began to reign in the seventh year of Jehu, and he reigned forty years in Jerusalem. His mother’s name was Zibiah of Beersheba.

    Jehoash did that which was right in Yahweh’s eyes all his days in which Jehoiada the priest instructed him.

  • 24 Oktober 2017

    October 24, 2017

    2 Raja-raja 13:1-4 (TB)  Dalam tahun kedua puluh tiga zaman Yoas bin Ahazia, raja Yehuda, Yoahas, anak Yehu, menjadi raja atas Israel di Samaria; ia memerintah tujuh belas tahun lamanya.

    Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, dan ia hidup menuruti dosa Yerobeam bin Nebat, yang mengakibatkan orang Israel berdosa pula. Ia tidak menjauhinya.

    Sebab itu bangkitlah murka TUHAN terhadap Israel, lalu diserahkan-Nyalah mereka ke dalam tangan Hazael, raja Aram, dan ke dalam tangan Benhadad, anak Hazael, selama zaman itu.

    Tetapi kemudian Yoahas memohon belas kasihan TUHAN, dan TUHAN mendengarkan dia, sebab Ia telah melihat, bagaimana beratnya orang Israel ditindas oleh raja Aram.

    2 Kings 13:1-4 (NKJV)  In the twenty-third year of Joash the son of Ahaziah, king of Judah, Jehoahaz the son of Jehu became king over Israel in Samaria, and reigned seventeen years.

    And he did evil in the sight of the Lord, and followed the sins of Jeroboam the son of Nebat, who had made Israel sin. He did not depart from them.

    Then the anger of the Lord was aroused against Israel, and He delivered them into the hand of Hazael king of Syria, and into the hand of Ben-Hadad the son of Hazael, all their days.

    So Jehoahaz pleaded with the Lord, and the Lord listened to him; for He saw the oppression of Israel, because the king of Syria oppressed them.

  • 24 Oktober 2017

    Wahyu 8:1-2, 6-8, 10-13 (TB)  Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketujuh, maka sunyi senyaplah di sorga, kira-kira setengah jam lamanya.

    Lalu aku melihat ketujuh malaikat, yang berdiri di hadapan Allah, dan kepada mereka diberikan tujuh sangkakala.

    Dan ketujuh malaikat yang memegang ketujuh sangkakala itu bersiap-siap untuk meniup sangkakala.

    Lalu malaikat yang pertama meniup sangkakalanya dan terjadilah hujan es, dan api, bercampur darah; dan semuanya itu dilemparkan ke bumi; maka terbakarlah sepertiga dari bumi dan sepertiga dari pohon-pohon dan hanguslah seluruh rumput-rumputan hijau.

    Lalu malaikat yang kedua meniup sangkakalanya dan ada sesuatu seperti gunung besar, yang menyala-nyala oleh api, dilemparkan ke dalam laut. Dan sepertiga dari laut itu menjadi darah,

    Lalu malaikat yang ketiga meniup sangkakalanya dan jatuhlah dari langit sebuah bintang besar, menyala-nyala seperti obor, dan ia menimpa sepertiga dari sungai-sungai dan mata-mata air.

    Nama bintang itu ialah Apsintus. Dan sepertiga dari semua air menjadi apsintus, dan banyak orang mati karena air itu, sebab sudah menjadi pahit.

    Lalu malaikat yang keempat meniup sangkakalanya dan terpukullah sepertiga dari matahari dan sepertiga dari bulan dan sepertiga dari bintang-bintang, sehingga sepertiga dari padanya menjadi gelap dan sepertiga dari siang hari tidak terang dan demikian juga malam hari.

    Lalu aku melihat: aku mendengar seekor burung nasar terbang di tengah langit dan berkata dengan suara nyaring: "Celaka, celaka, celakalah mereka yang diam di atas bumi oleh karena bunyi sangkakala ketiga malaikat lain, yang masih akan meniup sangkakalanya."

    Revelation 8:1-2, 6-8, 10-13 (NKJV)  When He opened the seventh seal, there was silence in heaven for about half an hour.

    And I saw the seven angels who stand before God, and to them were given seven trumpets.

    So the seven angels who had the seven trumpets prepared themselves to sound.

    The first angel sounded: And hail and fire followed, mingled with blood, and they were thrown to the earth. And a third of the trees were burned up, and all green grass was burned up.

    Then the second angel sounded: And something like a great mountain burning with fire was thrown into the sea, and a third of the sea became blood.

    Then the third angel sounded: And a great star fell from heaven, burning like a torch, and it fell on a third of the rivers and on the springs of water.

    The name of the star is Wormwood. A third of the waters became wormwood, and many men died from the water, because it was made bitter.

    Then the fourth angel sounded: And a third of the sun was struck, a third of the moon, and a third of the stars, so that a third of them were darkened. A third of the day did not shine, and likewise the night.

    And I looked, and I heard an angel flying through the midst of heaven, saying with a loud voice, "Woe, woe, woe to the inhabitants of the earth, because of the remaining blasts of the trumpet of the three angels who are about to sound!"

  • 27 Oktober 2017

    2 Raja-raja 14:1-3, 5-6 (TB)  Dalam tahun kedua zaman Yoas bin Yoahas, raja Israel, Amazia, anak Yoas raja Yehuda menjadi raja.

    Ia berumur dua puluh lima tahun pada waktu ia menjadi raja dan dua puluh sembilan tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Yoadan, dari Yerusalem.

    Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN, hanya bukan seperti Daud, bapa leluhurnya. Ia berbuat tepat seperti yang diperbuat Yoas, ayahnya.

    Segera sesudah kuasa kerajaan itu kokoh di tangannya, dibunuhnyalah pegawai-pegawainya yang telah membunuh raja, yaitu ayahnya.

    Tetapi anak-anak para pembunuh itu tidak dihukum mati olehnya, seperti yang tertulis dalam kitab Taurat Musa, di mana TUHAN telah memberi perintah: "Janganlah ayah dihukum mati karena anaknya, janganlah juga anak dihukum mati karena ayahnya, melainkan setiap orang harus dihukum mati karena dosanya sendiri."

    2 Kings 14:1-3, 5-6 (WEB)  In the second year of Joash son of Joahaz king of Israel Amaziah the son of Joash king of Judah began to reign.

    He was twenty-five years old when he began to reign; and he reigned twenty-nine years in Jerusalem. His mother’s name was Jehoaddin of Jerusalem.

    He did that which was right in Yahweh’s eyes, yet not like David his father. He did according to all that Joash his father had done.

    As soon as the kingdom was established in his hand, he killed his servants who had slain the king his father,

    but the children of the murderers he didn’t put to death; according to that which is written in the book of the law of Moses, as Yahweh commanded, saying, “The fathers shall not be put to death for the children, nor the children be put to death for the fathers; but every man shall die for his own sin.”

  • 27 Oktober 2017

    October 25, 2017

    2 Raja-raja 15:1, 3-5 (TB)  Dalam tahun kedua puluh tujuh zaman Yerobeam, raja Israel, Azarya, anak Amazia raja Yehuda menjadi raja.

    Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN, tepat seperti yang dilakukan Amazia, ayahnya.

    Namun demikian, bukit-bukit pengorbanan tidaklah dijauhkan. Bangsa itu masih mempersembahkan dan membakar korban di bukit-bukit itu.

    Maka TUHAN menimpakan tulah kepada raja, sehingga ia sakit kusta sampai hari kematiannya, dan tinggal dalam sebuah rumah pengasingan. Dan Yotam, anak raja, mengepalai istana dan menjalankan pemerintahan atas rakyat negeri itu.

    2 Kings 15:1, 3-5 (WEB)  In the twenty-seventh year of Jeroboam king of Israel, Azariah son of Amaziah king of Judah began to reign.

    He did that which was right in Yahweh’s eyes, according to all that his father Amaziah had done.

    However the high places were not taken away. The people still sacrificed and burned incense in the high places.

    Yahweh struck the king, so that he was a leper to the day of his death, and lived in a separate house. Jotham, the king’s son was over the household, judging the people of the land.

  • 27 Oktober 2017

    Wahyu 9:1-3, 13-15, 18 (TB)  Lalu malaikat yang kelima meniup sangkakalanya, dan aku melihat sebuah bintang yang jatuh dari langit ke atas bumi, dan kepadanya diberikan anak kunci lobang jurang maut.

    Maka dibukanyalah pintu lobang jurang maut itu, lalu naiklah asap dari lobang itu bagaikan asap tanur besar, dan matahari dan angkasa menjadi gelap oleh asap lobang itu.

    Dan dari asap itu berkeluaranlah belalang-belalang ke atas bumi dan kepada mereka diberikan kuasa sama seperti kuasa kalajengking-kalajengking di bumi.

    Lalu malaikat yang keenam meniup sangkakalanya, dan aku mendengar suatu suara keluar dari keempat tanduk mezbah emas yang di hadapan Allah,

    dan berkata kepada malaikat yang keenam yang memegang sangkakala itu: "Lepaskanlah keempat malaikat yang terikat dekat sungai besar Efrat itu."

    Maka dilepaskanlah keempat malaikat yang telah disiapkan bagi jam dan hari, bulan dan tahun untuk membunuh sepertiga dari umat manusia.

    Oleh ketiga malapetaka ini dibunuh sepertiga dari umat manusia, yaitu oleh api, dan asap dan belerang, yang keluar dari mulutnya.

    Revelation 9:1-3, 13-15, 18 (WEB)  The fifth angel sounded, and I saw a star from the sky which had fallen to the earth. The key to the pit of the abyss was given to him.

    He opened the pit of the abyss, and smoke went up out of the pit, like the smoke from a burning furnace. The sun and the air were darkened because of the smoke from the pit.

    Then out of the smoke came locusts on the earth, and power was given to them, as the scorpions of the earth have power.

    The sixth angel sounded. I heard a voice from the horns of the golden altar which is before God,

    saying to the sixth angel who had the trumpet, “Free the four angels who are bound at the great river Euphrates!”

    The four angels were freed who had been prepared for that hour and day and month and year, so that they might kill one third of mankind.

    By these three plagues were one third of mankind killed: by the fire, the smoke, and the sulfur, which proceeded out of their mouths.

  • 28 Oktober 2017

    2 Raja-raja 16:1-3 (TB)  Dalam tahun ketujuh belas zaman Pekah bin Remalya, Ahas anak Yotam raja Yehuda menjadi raja.

    Ahas berumur dua puluh tahun pada waktu ia menjadi raja dan enam belas tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Ia tidak melakukan apa yang benar di mata TUHAN, Allahnya, seperti Daud, bapa leluhurnya,

    tetapi ia hidup menurut kelakuan raja-raja Israel, bahkan dia mempersembahkan anaknya sebagai korban dalam api, sesuai dengan perbuatan keji bangsa-bangsa yang telah dihalau TUHAN dari depan orang Israel.  

    2 Kings 16:1-3 (NKJV)  In the seventeenth year of Pekah the son of Remaliah, Ahaz the son of Jotham, king of Judah, began to reign.

    Ahaz was twenty years old when he became king, and he reigned sixteen years in Jerusalem; and he did not do what was right in the sight of the Lord his God, as his father David had done.

    But he walked in the way of the kings of Israel; indeed he made his son pass through the fire, according to the abominations of the nations whom the Lord had cast out from before the children of Israel.

  • 28 Oktober 2017

    October 26, 2017

    2 Raja-raja 17:35-36, 38-39 (TB)  TUHAN telah mengadakan perjanjian dengan mereka dan memberi perintah kepada mereka: "Janganlah berbakti kepada allah lain, janganlah sujud menyembah kepadanya, janganlah beribadah kepadanya dan janganlah mempersembahkan korban kepadanya.  

    Tetapi TUHAN yang menuntun kamu dari tanah Mesir dengan kekuatan yang besar dan dengan tangan yang teracung, kepada-Nyalah kamu harus berbakti, kepada-Nyalah kamu harus sujud menyembah dan mempersembahkan korban.

    Janganlah kamu melupakan perjanjian yang telah Kuadakan dengan kamu dan janganlah kamu berbakti kepada allah lain,

    melainkan kepada TUHAN, Allahmu, kamu harus berbakti, maka Ia akan melepaskan kamu dari tangan semua musuhmu."

    2 Kings 17:35-36, 38-39 (NKJV)  with whom the Lord had made a covenant and charged them, saying: "You shall not fear other gods, nor bow down to them nor serve them nor sacrifice to them;

    but the Lord, who brought you up from the land of Egypt with great power and an outstretched arm, Him you shall fear, Him you shall worship, and to Him you shall offer sacrifice.

    And the covenant that I have made with you, you shall not forget, nor shall you fear other gods.

    But the Lord your God you shall fear; and He will deliver you from the hand of all your enemies."

  • 28 Oktober 2017

    Wahyu 10:1-4, 8, 10-11 (TB)  Dan aku melihat seorang malaikat lain yang kuat turun dari sorga, berselubungkan awan, dan pelangi ada di atas kepalanya dan mukanya sama seperti matahari, dan kakinya bagaikan tiang api.

    Dalam tangannya ia memegang sebuah gulungan kitab kecil yang terbuka. Ia menginjakkan kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas bumi,

    dan ia berseru dengan suara nyaring sama seperti singa yang mengaum. Dan sesudah ia berseru, ketujuh guruh itu memperdengarkan suaranya.

    Dan sesudah ketujuh guruh itu selesai berbicara, aku mau menuliskannya, tetapi aku mendengar suatu suara dari sorga berkata: "Meteraikanlah apa yang dikatakan oleh ketujuh guruh itu dan janganlah engkau menuliskannya!"

    Dan suara yang telah kudengar dari langit itu, berkata pula kepadaku, katanya: "Pergilah, ambillah gulungan kitab yang terbuka di tangan malaikat, yang berdiri di atas laut dan di atas bumi itu."

    Lalu aku mengambil kitab itu dari tangan malaikat itu, dan memakannya: di dalam mulutku ia terasa manis seperti madu, tetapi sesudah aku memakannya, perutku menjadi pahit rasanya.

    Maka ia berkata kepadaku: "Engkau harus bernubuat lagi kepada banyak bangsa dan kaum dan bahasa dan raja."

    Revelation 10:1-4, 8, 10-11 (NKJV)  I saw still another mighty angel coming down from heaven, clothed with a cloud. And a rainbow was on his head, his face was like the sun, and his feet like pillars of fire.

    He had a little book open in his hand. And he set his right foot on the sea and his left foot on the land,

    and cried with a loud voice, as when a lion roars. When he cried out, seven thunders uttered their voices.

    Now when the seven thunders uttered their voices, I was about to write; but I heard a voice from heaven saying to me, "Seal up the things which the seven thunders uttered, and do not write them."

    Then the voice which I heard from heaven spoke to me again and said, "Go, take the little book which is open in the hand of the angel who stands on the sea and on the earth."

    Then I took the little book out of the angel's hand and ate it, and it was as sweet as honey in my mouth. But when I had eaten it, my stomach became bitter.

    And he said to me, "You must prophesy again about many peoples, nations, tongues, and kings."

  • 28 Oktober 2017

    2 Raja-raja 18:1-8 (TB)  Maka dalam tahun ketiga zaman Hosea bin Ela, raja Israel, Hizkia, anak Ahas raja Yehuda menjadi raja.

    Ia berumur dua puluh lima tahun pada waktu ia menjadi raja dan dua puluh sembilan tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Abi, anak Zakharia.

    Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN, tepat seperti yang dilakukan Daud, bapa leluhurnya.

    Dialah yang menjauhkan bukit-bukit pengorbanan dan yang meremukkan tugu-tugu berhala dan yang menebang tiang-tiang berhala dan yang menghancurkan ular tembaga yang dibuat Musa, sebab sampai pada masa itu orang Israel memang masih membakar korban bagi ular itu yang namanya disebut Nehustan.  

    Ia percaya kepada TUHAN, Allah Israel, dan di antara semua raja-raja Yehuda, baik yang sesudah dia maupun yang sebelumnya, tidak ada lagi yang sama seperti dia.

    Ia berpaut kepada TUHAN, tidak menyimpang dari pada mengikuti Dia dan ia berpegang pada perintah-perintah TUHAN yang telah diperintahkan-Nya kepada Musa.

    Maka TUHAN menyertai dia; ke mana pun juga ia pergi berperang, ia beruntung. Ia memberontak kepada raja Asyur dan tidak lagi takluk kepadanya.

    Dialah yang mengalahkan orang Filistin sampai ke Gaza dan memusnahkan daerahnya, baik menara-menara penjagaan maupun kota-kota yang berkubu.

    2 Kings 18:1-8 (NKJV)  Now it came to pass in the third year of Hoshea the son of Elah, king of Israel, that Hezekiah the son of Ahaz, king of Judah, began to reign.

    He was twenty-five years old when he became king, and he reigned twenty-nine years in Jerusalem. His mother's name was Abi the daughter of Zechariah.

    And he did what was right in the sight of the Lord, according to all that his father David had done.

    He removed the high places and broke the sacred pillars, cut down the wooden image and broke in pieces the bronze serpent that Moses had made; for until those days the children of Israel burned incense to it, and called it Nehushtan.

    He trusted in the Lord God of Israel, so that after him was none like him among all the kings of Judah, nor who were before him.

    For he held fast to the Lord; he did not depart from following Him, but kept His commandments, which the Lord had commanded Moses.

    The Lord was with him; he prospered wherever he went. And he rebelled against the king of Assyria and did not serve him.

    He subdued the Philistines, as far as Gaza and its territory, from watchtower to fortified city.

826 – 850 dari 1520    Ke halaman:  Sebelumnya  1 ... 33  34  35 ... 61  Selanjutnya Kirim tanggapan