Dating site Kristen pertama dan terbesar di Indonesia

Daftar sekarang secara gratis

Belajar Baca 5 Ayat Alkitab Sehari Mulai 2017

ForumAlkitab

951 – 975 dari 1520    Ke halaman:  Sebelumnya  1 ... 38  39  40 ... 61  Selanjutnya Kirim tanggapan

  • 26 November 2017

    Ezra 8:15-23, 31 (TB)  Aku menghimpunkan mereka dekat sungai yang mengalir ke Ahawa dan di sana kami berkemah tiga hari lamanya. Ketika kuselidiki mereka, ternyata ada orang-orang Israel awam dan imam-imam, tetapi tidak kudapati di antara mereka orang-orang dari bani Lewi.

    Sebab itu aku mengirim Eliezer, Ariel, Semaya, Elnatan, Yarib, Elnatan, Natan, Zakharia, Mesulam, yakni kepala-kepala kaum keluarga, dan Yoyarib dan Elnatan, yakni pengajar-pengajar,

    dengan suatu pesan untuk Ido, kepala setempat di Kasifya. Aku menaruh perkataan-perkataan ke dalam mulut mereka untuk dikatakan kepada Ido dan saudara-saudaranya, para budak di bait Allah di Kasifya itu, supaya mereka mendatangkan kepada kami orang-orang yang harus menyelenggarakan kebaktian di rumah Allah kami.

    Kemudian karena tangan murah Allah kami itu melindungi kami, didatangkanlah oleh mereka kepada kami orang-orang yang berakal budi dari bani Mahli bin Lewi bin Israel, yakni Serebya dengan anak-anak dan saudara-saudaranya, delapan belas orang;

    dan Hasabya beserta Yesaya, dari bani Merari, dan saudara-saudaranya dan anak-anak mereka, dua puluh orang;

    dan dari para budak di bait Allah, yang diberikan Daud dan para pembesar untuk membantu pekerjaan orang-orang Lewi, dua ratus dua puluh orang, yang masing-masing ditunjuk dengan disebut namanya.

    Kemudian di sana, di tepi sungai Ahawa itu, aku memaklumkan puasa supaya kami merendahkan diri di hadapan Allah kami dan memohon kepada-Nya jalan yang aman bagi kami, bagi anak-anak kami dan segala harta benda kami.

    Karena aku malu meminta tentara dan orang-orang berkuda kepada raja untuk mengawal kami terhadap musuh di jalan; sebab kami telah berkata kepada raja, demikian: "Tangan Allah kami melindungi semua orang yang mencari Dia demi keselamatan mereka, tetapi kuasa murka-Nya menimpa semua orang yang meninggalkan Dia."

    Jadi berpuasalah kami dan memohonkan hal itu kepada Allah dan Allah mengabulkan permohonan kami.

    Kemudian berangkatlah kami dari sungai Ahawa pergi ke Yerusalem pada tanggal dua belas bulan pertama untuk berjalan ke Yerusalem, dan tangan Allah kami melindungi kami dan menghindarkan kami dari tangan musuh dan penyamun.

    Ezra 8:15-23, 31 (NKJV)  Now I gathered them by the river that flows to Ahava, and we camped there three days. And I looked among the people and the priests, and found none of the sons of Levi there.

    Then I sent for Eliezer, Ariel, Shemaiah, Elnathan, Jarib, Elnathan, Nathan, Zechariah, and Meshullam, leaders; also for Joiarib and Elnathan, men of understanding.

    And I gave them a command for Iddo the chief man at the place Casiphia, and I told them what they should say to Iddo and his brethren the Nethinim at the place Casiphia--that they should bring us servants for the house of our God.

    Then, by the good hand of our God upon us, they brought us a man of understanding, of the sons of Mahli the son of Levi, the son of Israel, namely Sherebiah, with his sons and brothers, eighteen men;

    and Hashabiah, and with him Jeshaiah of the sons of Merari, his brothers and their sons, twenty men;

    also of the Nethinim, whom David and the leaders had appointed for the service of the Levites, two hundred and twenty Nethinim. All of them were designated by name.

    Then I proclaimed a fast there at the river of Ahava, that we might humble ourselves before our God, to seek from Him the right way for us and our little ones and all our possessions.

    For I was ashamed to request of the king an escort of soldiers and horsemen to help us against the enemy on the road, because we had spoken to the king, saying, "The hand of our God is upon all those for good who seek Him, but His power and His wrath are against all those who forsake Him."

    So we fasted and entreated our God for this, and He answered our prayer.

    Then we departed from the river of Ahava on the twelfth day of the first month, to go to Jerusalem. And the hand of our God was upon us, and He delivered us from the hand of the enemy and from ambush along the road.

  • 26 November 2017

    Ezra 9:5-6, 8-10, 13, 15 (TB)  Pada waktu korban petang bangkitlah aku dan berhenti menyiksa diriku, lalu aku berlutut dengan pakaianku dan jubahku yang koyak-koyak sambil menadahkan tanganku kepada TUHAN, Allahku,

    dan kataku: "Ya Allahku, aku malu dan mendapat cela, sehingga tidak berani menengadahkan mukaku kepada-Mu, ya Allahku, karena dosa kami telah menumpuk mengatasi kepala kami dan kesalahan kami telah membubung ke langit.

    Dan sekarang, baru saja kami alami kasih karunia dari pada TUHAN, Allah kami yang meninggalkan pada kami orang-orang yang terluput, dan memberi kami tempat menetap di tempat-Nya yang kudus, sehingga Allah kami membuat mata kami bercahaya dan memberi kami sedikit kelegaan di dalam perbudakan kami.

    Karena sungguhpun kami menjadi budak, tetapi di dalam perbudakan itu kami tidak ditinggalkan Allah kami. Ia membuat kami disayangi oleh raja-raja negeri Persia, sehingga kami mendapat kelegaan untuk membangun rumah Allah kami dan menegakkan kembali reruntuhannya, dan diberi tembok pelindung di Yehuda dan di Yerusalem.

    Tetapi sekarang, ya Allah kami, apa yang akan kami katakan sesudah semuanya itu? Karena kami telah meninggalkan perintah-Mu,

    Sesudah semua yang kami alami oleh sebab perbuatan kami yang jahat, dan oleh sebab kesalahan kami yang besar, sedangkan Engkau, ya Allah kami, tidak menghukum setimpal dengan dosa kami, dan masih mengaruniakan kepada kami orang-orang yang terluput sebanyak ini,

    Ya TUHAN, Allah Israel, Engkau maha benar, sebab kami masih dibiarkan tinggal sebagai orang-orang yang terluput, seperti yang terjadi sekarang ini. Lihatlah, kami menghadap hadirat-Mu dengan kesalahan kami. Bahwasanya, dalam keadaan demikian tidak mungkin orang tahan berdiri di hadapan-Mu."

    Ezra 9:5-6, 8-10, 13, 15 (NKJV)  At the evening sacrifice I arose from my fasting; and having torn my garment and my robe, I fell on my knees and spread out my hands to the Lord my God.

    And I said: "O my God, I am too ashamed and humiliated to lift up my face to You, my God; for our iniquities have risen higher than our heads, and our guilt has grown up to the heavens.

    And now for a little while grace has been shown from the Lord our God, to leave us a remnant to escape, and to give us a peg in His holy place, that our God may enlighten our eyes and give us a measure of revival in our bondage.

    For we were slaves. Yet our God did not forsake us in our bondage; but He extended mercy to us in the sight of the kings of Persia, to revive us, to repair the house of our God, to rebuild its ruins, and to give us a wall in Judah and Jerusalem.

    And now, O our God, what shall we say after this? For we have forsaken Your commandments,

    And after all that has come upon us for our evil deeds and for our great guilt, since You our God have punished us less than our iniquities deserve, and have given us such deliverance as this,

    O Lord God of Israel, You are righteous, for we are left as a remnant, as it is this day. Here we are before You, in our guilt, though no one can stand before You because of this!"

  • 26 November 2017

    November 26, 2017

    Ezra 10:1, 3-4, 10-11, 18-19, 44 (TB)  Sementara Ezra berdoa dan mengaku dosa, sambil menangis dengan bersujud di depan rumah Allah, berhimpunlah kepadanya jemaah orang Israel yang sangat besar jumlahnya, laki-laki, perempuan dan anak-anak. Orang-orang itu menangis keras-keras.

    Marilah kita sekarang mengikat perjanjian dengan Allah kita, bahwa kita akan mengusir semua perempuan itu dengan anak-anak yang dilahirkan mereka, menurut nasihat tuan dan orang-orang yang gemetar karena perintah Allah kita. Dan biarlah orang bertindak menurut hukum Taurat.

    Bangkitlah, karena hal itu adalah tugasmu. Kami akan mendampingi engkau. Kuatkanlah hatimu, dan bertindaklah!"

    Maka bangkitlah imam Ezra, lalu berkata kepada mereka: "Kamu telah melakukan perbuatan tidak setia, karena kamu memperisteri perempuan asing dan dengan demikian menambah kesalahan orang Israel.

    Tetapi sekarang mengakulah di hadapan TUHAN, Allah nenek moyangmu, dan lakukanlah apa yang berkenan kepada-Nya dan pisahkanlah dirimu dari penduduk negeri dan perempuan-perempuan asing itu!"

    Di antara kaum imam yang memperisteri perempuan asing terdapat: dari bani Yesua bin Yozadak, dengan saudara-saudaranya: Maaseya, Eliezer, Yarib dan Gedalya.

    Dengan memegang tangan, mereka itu berjanji akan mengusir isteri mereka. Dan mereka mempersembahkan seekor domba jantan dari kawanan kambing domba sebagai korban penebus salah karena kesalahan mereka.

    Mereka sekalian mengambil sebagai isteri perempuan asing; maka mereka menyuruh pergi isteri-isteri itu dengan anak-anaknya.

    Ezra 10:1, 3-4, 10-11, 18-19, 44 (NKJV)  Now while Ezra was praying, and while he was confessing, weeping, and bowing down before the house of God, a very large assembly of men, women, and children gathered to him from Israel; for the people wept very bitterly.

    Now therefore, let us make a covenant with our God to put away all these wives and those who have been born to them, according to the advice of my master and of those who tremble at the commandment of our God; and let it be done according to the law.

    Arise, for this matter is your responsibility. We also are with you. Be of good courage, and do it."

    Then Ezra the priest stood up and said to them, "You have transgressed and have taken pagan wives, adding to the guilt of Israel.

    Now therefore, make confession to the Lord God of your fathers, and do His will; separate yourselves from the peoples of the land, and from the pagan wives."

    And among the sons of the priests who had taken pagan wives the following were found of the sons of Jeshua the son of Jozadak, and his brothers: Maaseiah, Eliezer, Jarib, and Gedaliah.

    And they gave their promise that they would put away their wives; and being guilty, they presented a ram of the flock as their trespass offering.

    All these had taken pagan wives, and some of them had wives by whom they had children.

  • 27 November 2017

    Nehemia 1:4-9, 11 (TB)  Ketika kudengar berita ini, duduklah aku menangis dan berkabung selama beberapa hari. Aku berpuasa dan berdoa ke hadirat Allah semesta langit,

    kataku: "Ya, TUHAN, Allah semesta langit, Allah yang maha besar dan dahsyat, yang berpegang pada perjanjian dan kasih setia-Nya terhadap orang yang kasih kepada-Nya dan tetap mengikuti perintah-perintah-Nya,

    berilah telinga-Mu dan bukalah mata-Mu dan dengarkanlah doa hamba-Mu yang sekarang kupanjatkan ke hadirat-Mu siang dan malam bagi orang Israel, hamba-hamba-Mu itu, dengan mengaku segala dosa yang kami orang Israel telah lakukan terhadap-Mu. Juga aku dan kaum keluargaku telah berbuat dosa.

    Kami telah sangat bersalah terhadap-Mu dan tidak mengikuti perintah-perintah, ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan yang telah Kauperintahkan kepada Musa, hamba-Mu itu.

    Ingatlah akan firman yang Kaupesan kepada Musa, hamba-Mu itu, yakni: Bila kamu berubah setia, kamu akan Kucerai-beraikan di antara bangsa-bangsa.

    Tetapi, bila kamu berbalik kepada-Ku dan tetap mengikuti perintah-perintah-Ku serta melakukannya, maka sekalipun orang-orang buanganmu ada di ujung langit, akan Kukumpulkan mereka kembali dan Kubawa ke tempat yang telah Kupilih untuk membuat nama-Ku diam di sana.  

    Ya, Tuhan, berilah telinga kepada doa hamba-Mu ini dan kepada doa hamba-hamba-Mu yang rela takut akan nama-Mu, dan biarlah hamba-Mu berhasil hari ini dan mendapat belas kasihan dari orang ini." Ketika itu aku ini juru minuman raja.

    Nehemiah 1:4-9, 11 (NKJV)  So it was, when I heard these words, that I sat down and wept, and mourned for many days; I was fasting and praying before the God of heaven.

    And I said: "I pray, Lord God of heaven, O great and awesome God, You who keep Your covenant and mercy with those who love You and observe Your commandments,

    please let Your ear be attentive and Your eyes open, that You may hear the prayer of Your servant which I pray before You now, day and night, for the children of Israel Your servants, and confess the sins of the children of Israel which we have sinned against You. Both my father's house and I have sinned.

    We have acted very corruptly against You, and have not kept the commandments, the statutes, nor the ordinances which You commanded Your servant Moses.

    Remember, I pray, the word that You commanded Your servant Moses, saying, 'If you are unfaithful, I will scatter you among the nations;

    but if you return to Me, and keep My commandments and do them, though some of you were cast out to the farthest part of the heavens, yet I will gather them from there, and bring them to the place which I have chosen as a dwelling for My name.'

    O Lord, I pray, please let Your ear be attentive to the prayer of Your servant, and to the prayer of Your servants who desire to fear Your name; and let Your servant prosper this day, I pray, and grant him mercy in the sight of this man." For I was the king's cupbearer.

  • 27 November 2017

    Nehemia 2:1-7, 9-12, 16-20 (TB)  Pada bulan Nisan tahun kedua puluh pemerintahan raja Artahsasta, ketika menjadi tugasku untuk menyediakan anggur, aku mengangkat anggur dan menyampaikannya kepada raja. Karena aku kelihatan sedih, yang memang belum pernah terjadi di hadapan raja,

    bertanyalah ia kepadaku: "Mengapa mukamu muram, walaupun engkau tidak sakit? Engkau tentu sedih hati." Lalu aku menjadi sangat takut.

    Jawabku kepada raja: "Hiduplah raja untuk selamanya! Bagaimana mukaku tidak akan muram, kalau kota, tempat pekuburan nenek moyangku, telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu gerbangnya habis dimakan api?"

    Lalu kata raja kepadaku: "Jadi, apa yang kauinginkan?" Maka aku berdoa kepada Allah semesta langit,

    kemudian jawabku kepada raja: "Jika raja menganggap baik dan berkenan kepada hambamu ini, utuslah aku ke Yehuda, ke kota pekuburan nenek moyangku, supaya aku membangunnya kembali."

    Lalu bertanyalah raja kepadaku, sedang permaisuri duduk di sampingnya: "Berapa lama engkau dalam perjalanan, dan bilakah engkau kembali?" Dan raja berkenan mengutus aku, sesudah aku menyebut suatu jangka waktu kepadanya.

    Berkatalah aku kepada raja: "Jika raja menganggap baik, berikanlah aku surat-surat bagi bupati-bupati di daerah seberang sungai Efrat, supaya mereka memperbolehkan aku lalu sampai aku tiba di Yehuda.

    Maka datanglah aku kepada bupati-bupati di daerah seberang sungai Efrat dan menyerahkan kepada mereka surat-surat raja. Dan raja menyuruh panglima-panglima perang dan orang-orang berkuda menyertai aku.

    Ketika Sanbalat, orang Horon, dan Tobia, orang Amon, pelayan itu, mendengar hal itu, mereka sangat kesal karena ada orang yang datang mengusahakan kesejahteraan orang Israel.

    Maka tibalah aku di Yerusalem. Sesudah tiga hari aku di sana,

    bangunlah aku pada malam hari bersama-sama beberapa orang saja yang menyertai aku. Aku tidak beritahukan kepada siapa pun rencana yang akan kulakukan untuk Yerusalem, yang diberikan Allahku dalam hatiku. Juga tak ada lain binatang kepadaku kecuali yang kutunggangi.

    Para penguasa tidak tahu ke mana aku telah pergi dan apa yang telah kulakukan, karena sampai kini aku belum memberitahukan apa-apa kepada orang Yahudi, baik kepada para imam, maupun kepada para pemuka, kepada para penguasa dan para petugas lainnya.

    Berkatalah aku kepada mereka: "Kamu lihat kemalangan yang kita alami, yakni Yerusalem telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar. Mari, kita bangun kembali tembok Yerusalem, supaya kita tidak lagi dicela."

    Ketika kuberitahukan kepada mereka, betapa murahnya tangan Allahku yang melindungi aku dan juga apa yang dikatakan raja kepadaku, berkatalah mereka: "Kami siap untuk membangun!" Dan dengan sekuat tenaga mereka mulai melakukan pekerjaan yang baik itu.

    Ketika Sanbalat, orang Horon, dan Tobia, orang Amon, pelayan itu, dan Gesyem, orang Arab, mendengar itu, mereka mengolok-olokkan dan menghina kami. Kata mereka: "Apa yang kamu lakukan itu? Apa kamu mau berontak terhadap raja?"

    Aku menjawab mereka, kataku: "Allah semesta langit, Dialah yang membuat kami berhasil! Kami, hamba-hamba-Nya, telah siap untuk membangun. Tetapi kamu tak punya bagian atau hak dan tidak akan diingat di Yerusalem!"

    Nehemiah 2:1-7, 9-12, 16-20 (NKJV)  And it came to pass in the month of Nisan, in the twentieth year of King Artaxerxes, when wine was before him, that I took the wine and gave it to the king. Now I had never been sad in his presence before.

    Therefore the king said to me, "Why is your face sad, since you are not sick? This is nothing but sorrow of heart." So I became dreadfully afraid,

    and said to the king, "May the king live forever! Why should my face not be sad, when the city, the place of my fathers' tombs, lies waste, and its gates are burned with fire?"

    Then the king said to me, "What do you request?" So I prayed to the God of heaven.

    And I said to the king, "If it pleases the king, and if your servant has found favor in your sight, I ask that you send me to Judah, to the city of my fathers' tombs, that I may rebuild it."

    Then the king said to me (the queen also sitting beside him), "How long will your journey be? And when will you return?" So it pleased the king to send me; and I set him a time.

    Furthermore I said to the king, "If it pleases the king, let letters be given to me for the governors of the region beyond the River, that they must permit me to pass through till I come to Judah,

    Then I went to the governors in the region beyond the River, and gave them the king's letters. Now the king had sent captains of the army and horsemen with me.

    When Sanballat the Horonite and Tobiah the Ammonite official heard of it, they were deeply disturbed that a man had come to seek the well-being of the children of Israel.

    So I came to Jerusalem and was there three days.

    Then I arose in the night, I and a few men with me; I told no one what my God had put in my heart to do at Jerusalem; nor was there any animal with me, except the one on which I rode.

    And the officials did not know where I had gone or what I had done; I had not yet told the Jews, the priests, the nobles, the officials, or the others who did the work.

    Then I said to them, "You see the distress that we are in, how Jerusalem lies waste, and its gates are burned with fire. Come and let us build the wall of Jerusalem, that we may no longer be a reproach."

    And I told them of the hand of my God which had been good upon me, and also of the king's words that he had spoken to me. So they said, "Let us rise up and build." Then they set their hands to this good work.

    But when Sanballat the Horonite, Tobiah the Ammonite official, and Geshem the Arab heard of it, they laughed at us and despised us, and said, "What is this thing that you are doing? Will you rebel against the king?"

    So I answered them, and said to them, "The God of heaven Himself will prosper us; therefore we His servants will arise and build, but you have no heritage or right or memorial in Jerusalem."

  • 27 November 2017

    November 27, 2017

    Nehemia 3:1, 3, 11, 13-16 (TB)  Maka bersiaplah imam besar Elyasib dan para imam, saudara-saudaranya, lalu membangun kembali pintu gerbang Domba. Mereka mentahbiskannya dan memasang pintu-pintunya. Mereka mentahbiskannya sampai menara Mea, menara Hananeel.

    Pintu gerbang Ikan dibangun oleh bani Senaa. Mereka memasang balok-balok lalu memasang pintu-pintunya dengan pengancing-pengancing dan palang-palangnya.

    Malkia bin Harim dan Hasub bin Pahat-Moab memperbaiki bagian yang lain dan menara Perapian.

    Pintu gerbang Lebak diperbaiki oleh Hanun dan penduduk Zanoah. Mereka membangunnya kembali dan memasang pintu-pintunya dengan pengancing-pengancing dan palang-palangnya. Pula tembok diperbaiki sepanjang seribu hasta sampai pada pintu gerbang Sampah.

    Pintu gerbang Sampah diperbaiki oleh Malkia bin Rekhab, penguasa wilayah Bet-Kerem. Ia membangunnya kembali dan memasang pintu-pintunya dengan pengancing-pengancing dan palang-palangnya.

    Pintu gerbang Mata Air diperbaiki oleh Salum bin Kolhoze, penguasa wilayah Mizpa. Pintu gerbang itu dibangunnya kembali, diberinya atap dan dipasangnya pintu-pintunya dengan pengancing-pengancing dan palang-palangnya. Juga diperbaikinya tembok kolam penampung air saluran, dekat taman raja sampai pada tangga-tangga yang menurun dari kota Daud.

    Di sampingnya Nehemia bin Azbuk, penguasa setengah wilayah Bet-Zur, mengadakan perbaikan sampai di depan pekuburan Daud dan sampai pada kolam buatan dan rumah para pahlawan.

    Nehemiah 3:1, 3, 11, 13-16 (NKJV)  Then Eliashib the high priest rose up with his brethren the priests and built the Sheep Gate; they consecrated it and hung its doors. They built as far as the Tower of the Hundred, and consecrated it, then as far as the Tower of Hananel.

    Also the sons of Hassenaah built the Fish Gate; they laid its beams and hung its doors with its bolts and bars.

    Malchijah the son of Harim and Hashub the son of Pahath-Moab repaired another section, as well as the Tower of the Ovens.

    Hanun and the inhabitants of Zanoah repaired the Valley Gate. They built it, hung its doors with its bolts and bars, and repaired a thousand cubits of the wall as far as the Refuse Gate.

    Malchijah the son of Rechab, leader of the district of Beth Haccerem, repaired the Refuse Gate; he built it and hung its doors with its bolts and bars.

    Shallun the son of Col-Hozeh, leader of the district of Mizpah, repaired the Fountain Gate; he built it, covered it, hung its doors with its bolts and bars, and repaired the wall of the Pool of Shelah by the King's Garden, as far as the stairs that go down from the City of David.

    After him Nehemiah the son of Azbuk, leader of half the district of Beth Zur, made repairs as far as the place in front of the tombs of David, to the man-made pool, and as far as the House of the Mighty.

  • 27 November 2017

    Nehemia 4:1-9, 14-15, 18-20, 22-23 (TB)  Ketika Sanbalat mendengar, bahwa kami sedang membangun kembali tembok, bangkitlah amarahnya dan ia sangat sakit hati. Ia mengolok-olokkan orang Yahudi

    dan berkata di hadapan saudara-saudaranya dan tentara Samaria: "Apa gerangan yang dilakukan orang-orang Yahudi yang lemah ini? Apakah mereka memperkokoh sesuatu? Apakah mereka hendak membawa persembahan? Apakah mereka akan selesai dalam sehari? Apakah mereka akan menghidupkan kembali batu-batu dari timbunan puing yang sudah terbakar habis seperti ini?"

    Lalu berkatalah Tobia, orang Amon itu, yang ada di dekatnya: "Sekalipun mereka membangun kembali, kalau seekor anjing hutan meloncat dan menyentuhnya, robohlah tembok batu mereka."

    Ya, Allah kami, dengarlah bagaimana kami dihina. Balikkanlah cercaan mereka menimpa kepala mereka sendiri dan serahkanlah mereka menjadi jarahan di tanah tempat tawanan.

    Jangan Kaututupi kesalahan mereka, dan dosa mereka jangan Kauhapus dari hadapan-Mu, karena mereka menyakiti hati-Mu dengan sikap mereka terhadap orang-orang yang sedang membangun.

    Tetapi kami terus membangun tembok sampai setengah tinggi dan sampai ujung-ujungnya bertemu, karena seluruh bangsa bekerja dengan segenap hati.

    Ketika Sanbalat dan Tobia serta orang Arab dan orang Amon dan orang Asdod mendengar, bahwa pekerjaan perbaikan tembok Yerusalem maju dan bahwa lobang-lobang tembok mulai tertutup, maka sangat marahlah mereka.

    Mereka semua mengadakan persepakatan bersama untuk memerangi Yerusalem dan mengadakan kekacauan di sana.

    Tetapi kami berdoa kepada Allah kami, dan mengadakan penjagaan terhadap mereka siang dan malam karena sikap mereka.

    Kuamati semuanya, lalu bangun berdiri dan berkata kepada para pemuka dan para penguasa dan kepada orang-orang yang lain: "Jangan kamu takut terhadap mereka! Ingatlah kepada Tuhan yang maha besar dan dahsyat dan berperanglah untuk saudara-saudaramu, untuk anak-anak lelaki dan anak-anak perempuanmu, untuk isterimu dan rumahmu."

    Ketika didengar musuh kami, bahwa rencana mereka sudah kami ketahui dan bahwa Allah telah menggagalkannya, maka dapatlah kami semua kembali ke tembok, masing-masing ke pekerjaannya.

    Setiap orang yang membangun bekerja dengan berikatkan pedang pada pinggangnya, dan di sampingku berdiri peniup sangkakala.

    Berkatalah aku kepada para pemuka dan para penguasa dan kepada orang-orang yang lain: "Pekerjaan ini besar dan luas, dan kita terpencar pada tembok, yang satu jauh dari pada yang lain.

    Dan kalau kamu mendengar bunyi sangkakala di suatu tempat, berkumpullah ke sana mendapatkan kami. Allah kita akan berperang bagi kita!"

    Pada waktu itu juga aku berikan perintah kepada rakyat: "Setiap orang dengan anak buahnya harus bermalam di Yerusalem, supaya mereka mengadakan penjagaan bagi kami pada malam hari, dan melakukan pekerjaannya pada siang hari."

    Demikianlah aku sendiri, saudara-saudaraku, anak buahku dan para penjaga yang mengikut aku, kami semua tidak sempat menanggalkan pakaian kami. Setiap orang memegang senjata dengan tangan kanan.

    Nehemiah 4:1-9, 14-15, 18-20, 22-23 (NKJV)  But it so happened, when Sanballat heard that we were rebuilding the wall, that he was furious and very indignant, and mocked the Jews.

    And he spoke before his brethren and the army of Samaria, and said, "What are these feeble Jews doing? Will they fortify themselves? Will they offer sacrifices? Will they complete it in a day? Will they revive the stones from the heaps of rubbish--stones that are burned?"

    Now Tobiah the Ammonite was beside him, and he said, "Whatever they build, if even a fox goes up on it, he will break down their stone wall."

    Hear, O our God, for we are despised; turn their reproach on their own heads, and give them as plunder to a land of captivity!

    Do not cover their iniquity, and do not let their sin be blotted out from before You; for they have provoked You to anger before the builders.

    So we built the wall, and the entire wall was joined together up to half its height, for the people had a mind to work.

    Now it happened, when Sanballat, Tobiah, the Arabs, the Ammonites, and the Ashdodites heard that the walls of Jerusalem were being restored and the gaps were beginning to be closed, that they became very angry,

    and all of them conspired together to come and attack Jerusalem and create confusion.

    Nevertheless we made our prayer to our God, and because of them we set a watch against them day and night.

    And I looked, and arose and said to the nobles, to the leaders, and to the rest of the people, "Do not be afraid of them. Remember the Lord, great and awesome, and fight for your brethren, your sons, your daughters, your wives, and your houses."

    And it happened, when our enemies heard that it was known to us, and that God had brought their plot to nothing, that all of us returned to the wall, everyone to his work.

    Every one of the builders had his sword girded at his side as he built. And the one who sounded the trumpet was beside me.

    Then I said to the nobles, the rulers, and the rest of the people, "The work is great and extensive, and we are separated far from one another on the wall.

    Wherever you hear the sound of the trumpet, rally to us there. Our God will fight for us."

    At the same time I also said to the people, "Let each man and his servant stay at night in Jerusalem, that they may be our guard by night and a working party by day."

    So neither I, my brethren, my servants, nor the men of the guard who followed me took off our clothes, except that everyone took them off for washing.

  • 27 November 2017

    Nehemia 5:14-16, 18-19 (TB)  Pula sejak aku diangkat sebagai bupati di tanah Yehuda, yakni dari tahun kedua puluh sampai tahun ketiga puluh dua pemerintahan Artahsasta jadi dua belas tahun lamanya, aku dan saudara-saudaraku tidak pernah mengambil pembagian yang menjadi hak bupati.

    Tetapi para bupati yang sebelumnya, yang mendahului aku, sangat memberatkan beban rakyat. Bupati-bupati itu mengambil dari mereka empat puluh syikal perak sehari untuk bahan makanan dan anggur. Bahkan anak buah mereka merajalela atas rakyat. Tetapi aku tidak berbuat demikian karena takut akan Allah.

    Aku pun memulai pekerjaan tembok itu, walaupun aku tidak memperoleh ladang. Dan semua anak buahku dikumpulkan di sana khusus untuk pekerjaan itu.

    Yang disediakan sehari atas tanggunganku ialah: seekor lembu, enam ekor kambing domba yang terpilih dan beberapa ekor unggas, dan bermacam-macam anggur dengan berlimpah-limpah setiap sepuluh hari. Namun, dengan semuanya itu, aku tidak menuntut pembagian yang menjadi hak bupati, karena pekerjaan itu sangat menekan rakyat.

    Ya Allahku, demi kesejahteraanku, ingatlah segala yang kubuat untuk bangsa ini.

    Nehemiah 5:14-16, 18-19 (NKJV)  Moreover, from the time that I was appointed to be their governor in the land of Judah, from the twentieth year until the thirty-second year of King Artaxerxes, twelve years, neither I nor my brothers ate the governor's provisions.

    But the former governors who were before me laid burdens on the people, and took from them bread and wine, besides forty shekels of silver. Yes, even their servants bore rule over the people, but I did not do so, because of the fear of God.

    Indeed, I also continued the work on this wall, and we did not buy any land. All my servants were gathered there for the work.

    Now that which was prepared daily was one ox and six choice sheep. Also fowl were prepared for me, and once every ten days an abundance of all kinds of wine. Yet in spite of this I did not demand the governor's provisions, because the bondage was heavy on this people.

    Remember me, my God, for good, according to all that I have done for this people.

  • 28 November 2017

    November 28, 2017

    Nehemia 6:1-4, 9, 12-16 (TB)  Ketika Sanbalat dan Tobia dan Gesyem, orang Arab itu dan musuh-musuh kami yang lain mendengar, bahwa aku telah selesai membangun kembali tembok, sehingga tidak ada lagi lobang, walaupun sampai waktu itu di pintu-pintu gerbang belum kupasang pintunya,

    maka Sanbalat dan Gesyem mengutus orang kepadaku dengan pesan: "Mari, kita mengadakan pertemuan bersama di Kefirim, di lembah Ono!" Tetapi mereka berniat mencelakakan aku.

    Lalu aku mengirim utusan kepada mereka dengan balasan: "Aku tengah melakukan suatu pekerjaan yang besar. Aku tidak bisa datang! Untuk apa pekerjaan ini terhenti oleh sebab aku meninggalkannya dan pergi kepada kamu!"

    Sampai empat kali mereka mengirim pesan semacam itu kepadaku dan setiap kali aku berikan jawaban yang sama kepada mereka.

    Karena mereka semua mau menakut-nakutkan kami, pikirnya: "Mereka akan membiarkan pekerjaan itu, sehingga tak dapat diselesaikan." Tetapi aku justru berusaha sekuat tenaga.

    Karena kuketahui benar, bahwa Allah tidak mengutus dia. Ia mengucapkan nubuat itu terhadap aku, karena disuap Tobia dan Sanbalat.

    Untuk ini ia disuap, supaya aku menjadi takut lalu berbuat demikian, sehingga aku berdosa. Dengan demikian mereka mempunyai kesempatan untuk membusukkan namaku, sehingga dapat mencela aku.

    Ya Allahku, ingatlah bagaimana Tobia dan Sanbalat masing-masing telah bertindak! Pun tindakan nabiah Noaja dan nabi-nabi yang lain yang mau menakut-nakutkan aku.

    Maka selesailah tembok itu pada tanggal dua puluh lima bulan Elul, dalam waktu lima puluh dua hari.

    Ketika semua musuh kami mendengar hal itu, takutlah semua bangsa sekeliling kami. Mereka sangat kehilangan muka dan menjadi sadar, bahwa pekerjaan itu dilaksanakan dengan bantuan Allah kami.

    Nehemiah 6:1-4, 9, 12-16 (NKJV)  Now it happened when Sanballat, Tobiah, Geshem the Arab, and the rest of our enemies heard that I had rebuilt the wall, and that there were no breaks left in it (though at that time I had not hung the doors in the gates),

    that Sanballat and Geshem sent to me, saying, "Come, let us meet together among the villages in the plain of Ono." But they thought to do me harm.

    So I sent messengers to them, saying, "I am doing a great work, so that I cannot come down. Why should the work cease while I leave it and go down to you?"

    But they sent me this message four times, and I answered them in the same manner.

    For they all were trying to make us afraid, saying, "Their hands will be weakened in the work, and it will not be done." Now therefore, O God, strengthen my hands.

    Then I perceived that God had not sent him at all, but that he pronounced this prophecy against me because Tobiah and Sanballat had hired him.

    For this reason he was hired, that I should be afraid and act that way and sin, so that they might have cause for an evil report, that they might reproach me.

    My God, remember Tobiah and Sanballat, according to these their works, and the prophetess Noadiah and the rest of the prophets who would have made me afraid.

    So the wall was finished on the twenty-fifth day of Elul, in fifty-two days.

    And it happened, when all our enemies heard of it, and all the nations around us saw these things, that they were very disheartened in their own eyes; for they perceived that this work was done by our God.

  • 28 November 2017

    Nehemia 7:1-2, 5 (TB)  Setelah tembok selesai dibangun, aku memasang pintu-pintu. Lalu diangkatlah penunggu-penunggu pintu gerbang, para penyanyi dan orang-orang Lewi.

    Pengawasan atas Yerusalem aku serahkan kepada Hanani, saudaraku, dan kepada Hananya, panglima benteng, karena dia seorang yang dapat dipercaya dan yang takut akan Allah lebih dari pada orang-orang lain.

    Maka Allahku memberikan dalam hatiku rencana untuk mengumpulkan para pemuka, para penguasa dan rakyat, supaya mereka dicatat dalam silsilah.  

    Nehemiah 7:1-2, 5 (NKJV)  Then it was, when the wall was built and I had hung the doors, when the gatekeepers, the singers, and the Levites had been appointed,

    that I gave the charge of Jerusalem to my brother Hanani, and Hananiah the leader of the citadel, for he was a faithful man and feared God more than many.

    Then my God put it into my heart to gather the nobles, the rulers, and the people, that they might be registered by genealogy.

  • 29 November 2017

    November 29, 2017

    Nehemia 8:1-2, 5-7, 9-10, 12-13, 18 (TB)  (8-2) maka serentak berkumpullah seluruh rakyat di halaman di depan pintu gerbang Air. Mereka meminta kepada Ezra, ahli kitab itu, supaya ia membawa kitab Taurat Musa, yakni kitab hukum yang diberikan TUHAN kepada Israel.

    (8-3) Lalu pada hari pertama bulan yang ketujuh itu imam Ezra membawa kitab Taurat itu ke hadapan jemaah, yakni baik laki-laki maupun perempuan dan setiap orang yang dapat mendengar dan mengerti.

    (8-6) Ezra membuka kitab itu di depan mata seluruh umat, karena ia berdiri lebih tinggi dari semua orang itu. Pada waktu ia membuka kitab itu semua orang bangkit berdiri.

    (8-7) Lalu Ezra memuji TUHAN, Allah yang maha besar, dan semua orang menyambut dengan: "Amin, amin!", sambil mengangkat tangan. Kemudian mereka berlutut dan sujud menyembah kepada TUHAN dengan muka sampai ke tanah.

    (8-8) Juga Yesua, Bani, Serebya, Yamin, Akub, Sabetai, Hodia, Maaseya, Kelita, Azarya, Yozabad, Hanan, Pelaya, yang adalah orang-orang Lewi, mengajarkan Taurat itu kepada orang-orang itu, sementara orang-orang itu berdiri di tempatnya.

    (8-10) Lalu Nehemia, yakni kepala daerah itu, dan imam Ezra, ahli kitab itu, dan orang-orang Lewi yang mengajar orang-orang itu, berkata kepada mereka semuanya: "Hari ini adalah kudus bagi TUHAN Allahmu. Jangan kamu berdukacita dan menangis!", karena semua orang itu menangis ketika mendengar kalimat-kalimat Taurat itu.

    (8-11) Lalu berkatalah ia kepada mereka: "Pergilah kamu, makanlah sedap-sedapan dan minumlah minuman manis dan kirimlah sebagian kepada mereka yang tidak sedia apa-apa, karena hari ini adalah kudus bagi Tuhan kita! Jangan kamu bersusah hati, sebab sukacita karena TUHAN itulah perlindunganmu!"

    (8-13) Maka pergilah semua orang itu untuk makan dan minum, untuk membagi-bagi makanan dan berpesta ria, karena mereka mengerti segala firman yang diberitahukan kepada mereka.

    (8-14) Pada hari yang kedua kepala-kepala kaum keluarga seluruh bangsa, juga para imam dan orang-orang Lewi berkumpul pada Ezra, ahli hukum Taurat itu, untuk menelaah kalimat-kalimat Taurat itu.

    (8-19) Bagian-bagian kitab Taurat Allah itu dibacakan tiap hari, dari hari pertama sampai hari terakhir. Tujuh hari lamanya mereka merayakan hari raya itu dan pada hari yang kedelapan ada pertemuan raya sesuai dengan peraturan.

    Nehemiah 8:1-2, 5-7, 9-10, 12-13, 18 (NKJV)  Now all the people gathered together as one man in the open square that was in front of the Water Gate; and they told Ezra the scribe to bring the Book of the Law of Moses, which the Lord had commanded Israel.

    So Ezra the priest brought the Law before the assembly of men and women and all who could hear with understanding on the first day of the seventh month.

    And Ezra opened the book in the sight of all the people, for he was standing above all the people; and when he opened it, all the people stood up.

    And Ezra blessed the Lord, the great God. Then all the people answered, "Amen, Amen!" while lifting up their hands. And they bowed their heads and worshiped the Lord with their faces to the ground.

    Also Jeshua, Bani, Sherebiah, Jamin, Akkub, Shabbethai, Hodijah, Maaseiah, Kelita, Azariah, Jozabad, Hanan, Pelaiah, and the Levites, helped the people to understand the Law; and the people stood in their place.

    And Nehemiah, who was the governor, Ezra the priest and scribe, and the Levites who taught the people said to all the people, "This day is holy to the Lord your God; do not mourn nor weep." For all the people wept, when they heard the words of the Law.

    Then he said to them, "Go your way, eat the fat, drink the sweet, and send portions to those for whom nothing is prepared; for this day is holy to our Lord. Do not sorrow, for the joy of the Lord is your strength."

    And all the people went their way to eat and drink, to send portions and rejoice greatly, because they understood the words that were declared to them.

    Now on the second day the heads of the fathers' houses of all the people, with the priests and Levites, were gathered to Ezra the scribe, in order to understand the words of the Law.

    Also day by day, from the first day until the last day, he read from the Book of the Law of God. And they kept the feast seven days; and on the eighth day there was a sacred assembly, according to the prescribed manner.

  • 29 November 2017

    Nehemia 9:1, 3, 5-8, 10-15, 17, 26-33 (TB)  Pada hari yang kedua puluh empat bulan itu berkumpullah orang Israel dan berpuasa dengan mengenakan kain kabung dan dengan tanah di kepala.

    Sementara mereka berdiri di tempat, dibacakanlah bagian-bagian dari pada kitab Taurat TUHAN, Allah mereka, selama seperempat hari, sedang seperempat hari lagi mereka mengucapkan pengakuan dan sujud menyembah kepada TUHAN, Allah mereka.

    Dan berkatalah Yesua, Kadmiel, Bani, Hasabneya, Serebya, Hodia, Sebanya dan Petahya, orang-orang Lewi itu: "Bangunlah, pujilah TUHAN Allahmu dari selama-lamanya sampai selama-lamanya! Terpujilah nama-Mu yang mulia, yang ditinggikan mengatasi segala puji dan hormat!"

    "Hanya Engkau adalah TUHAN! Engkau telah menjadikan langit, ya langit segala langit dengan segala bala tentaranya, dan bumi dengan segala yang ada di atasnya, dan laut dengan segala yang ada di dalamnya. Engkau memberi hidup kepada semuanya itu dan bala tentara langit sujud menyembah kepada-Mu.

    Engkaulah TUHAN, Allah yang telah memilih Abram dan membawanya keluar dari Ur-Kasdim dan memberikan kepadanya nama Abraham.  

    Engkau dapati bahwa hatinya setia terhadap-Mu dan Engkau mengikat perjanjian dengan dia untuk memberikan tanah orang Kanaan, tanah orang Het, tanah orang Amori, tanah orang Feris, tanah orang Yebus dan tanah orang Girgasi kepada keturunannya. Dan Engkau telah menepati janji-Mu, karena Engkau benar.  

    Engkau telah memperlihatkan tanda-tanda dan mujizat-mujizat di depan Firaun dan semua pegawainya serta seluruh rakyat negerinya, karena Engkau mengetahui mereka bertindak angkuh terhadap nenek moyang kami. Dengan demikian Engkau telah memasyhurkan nama-Mu sebagaimana nyata hari ini.  

    Di hadapan mereka Engkau membelah laut, sehingga mereka dapat menyeberang melalui tempat yang kering di tengah-tengah laut. Tetapi pengejar-pengejar mereka telah Kaucampakkan ke air yang dalam, seperti batu ke air yang dahsyat.  

    Dengan tiang awan Engkau memimpin mereka pada siang hari dan dengan tiang api pada malam hari untuk menerangi jalan yang mereka lalui.

    Engkau telah turun ke atas gunung Sinai dan berbicara dengan mereka dari langit dan memberikan mereka peraturan-peraturan yang adil, hukum-hukum yang benar serta ketetapan-ketetapan dan perintah-perintah yang baik.  

    Juga Kauberitahukan kepada mereka sabat-Mu yang kudus dan memberikan kepada mereka perintah-perintah, ketetapan-ketetapan dan hukum-Mu dengan perantaraan Musa, hamba-Mu.

    Telah Kauberikan kepada mereka roti dari langit untuk menghilangkan lapar dan air Kaukeluarkan bagi mereka dari gunung batu untuk melepaskan dahaga. Pula Engkau menyuruh mereka memasuki dan menduduki negeri yang dengan mengangkat sumpah telah Kaujanjikan memberikannya kepada mereka.  

    Mereka menolak untuk patuh dan tidak mengingat perbuatan-perbuatan yang ajaib yang telah Kaubuat di antara mereka. Mereka bersitegang leher malah berkeras kepala untuk kembali ke perbudakan di Mesir. Tetapi Engkaulah Allah yang sudi mengampuni, yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia-Nya. Engkau tidak meninggalkan mereka.

    Tetapi mereka mendurhaka dan memberontak terhadap-Mu. Mereka membelakangi hukum-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu yang memperingatkan mereka dengan maksud membuat mereka berbalik kepada-Mu. Mereka berbuat nista yang besar.

    Lalu Engkau menyerahkan mereka ke tangan lawan-lawan mereka, yang menyesakkan mereka. Dan pada waktu kesusahan mereka berteriak kepada-Mu, lalu Engkau mendengar dari langit dan karena kasih sayang-Mu yang besar Kauberikan kepada mereka orang-orang yang menyelamatkan mereka dari tangan lawan mereka.

    Tetapi begitu mereka mendapat keamanan, kembali mereka berbuat jahat di hadapan-Mu. Dan Engkau menyerahkan mereka ke tangan musuh-musuh mereka yang menguasai mereka. Kembali mereka berteriak kepada-Mu, dan Engkau mendengar dari langit, lalu menolong mereka berulang kali, karena kasih sayang-Mu.

    Engkau memperingatkan mereka dengan maksud membuat mereka berbalik kepada hukum-Mu. Tetapi mereka bertindak angkuh, mereka tidak patuh kepada perintah-perintah-Mu dan mereka berdosa terhadap peraturan-peraturan-Mu, yang justru memberi hidup kepada orang yang melakukannya. Mereka melintangkan bahu untuk melawan, mereka bersitegang leher dan tidak mau dengar.

    Namun bertahun-tahun lamanya Engkau melanjutkan sabar-Mu terhadap mereka. Dengan Roh-Mu Engkau memperingatkan mereka, yakni dengan perantaraan para nabi-Mu, tetapi mereka tidak menghiraukannya, sehingga Engkau menyerahkan mereka ke tangan bangsa-bangsa segala negeri.  

    Tetapi karena kasih sayang-Mu yang besar Engkau tidak membinasakan mereka sama sekali dan tidak meninggalkan mereka, karena Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang.

    Sekarang, ya Allah kami, Allah yang maha besar, kuat dan dahsyat, yang berpegang pada perjanjian dan kasih setia-Nya, janganlah Kaupandang remeh segala kesusahan yang telah dialami oleh kami, oleh raja-raja kami, pemimpin-pemimpin kami, imam-imam kami, nabi-nabi kami dan nenek moyang kami, ya oleh seluruh umat-Mu, sejak zaman raja-raja Asyur sampai hari ini.

    Tetapi Engkaulah yang benar dalam segala hal yang menimpa kami, karena Engkau berlaku setia dan kamilah berbuat fasik.

    Nehemiah 9:1, 3, 5-8, 10-15, 17, 26-33 (NKJV)  Now on the twenty-fourth day of this month the children of Israel were assembled with fasting, in sackcloth, and with dust on their heads.

    And they stood up in their place and read from the Book of the Law of the Lord their God for one-fourth of the day; and for another fourth they confessed and worshiped the Lord their God.

    And the Levites, Jeshua, Kadmiel, Bani, Hashabniah, Sherebiah, Hodijah, Shebaniah, and Pethahiah, said: "Stand up and bless the Lord your God Forever and ever! "Blessed be Your glorious name, Which is exalted above all blessing and praise!

    You alone are the Lord; You have made heaven, The heaven of heavens, with all their host, The earth and everything on it, The seas and all that is in them, And You preserve them all. The host of heaven worships You.

    "You are the Lord God, Who chose Abram, And brought him out of Ur of the Chaldeans, And gave him the name Abraham;

    You found his heart faithful before You, And made a covenant with him To give the land of the Canaanites, The Hittites, the Amorites, The Perizzites, the Jebusites, And the Girgashites-- To give it to his descendants. You have performed Your words, For You are righteous.

    You showed signs and wonders against Pharaoh, Against all his servants, And against all the people of his land. For You knew that they acted proudly against them. So You made a name for Yourself, as it is this day.

    And You divided the sea before them, So that they went through the midst of the sea on the dry land; And their persecutors You threw into the deep, As a stone into the mighty waters.

    Moreover You led them by day with a cloudy pillar, And by night with a pillar of fire, To give them light on the road Which they should travel.

    "You came down also on Mount Sinai, And spoke with them from heaven, And gave them just ordinances and true laws, Good statutes and commandments.

    You made known to them Your holy Sabbath, And commanded them precepts, statutes and laws, By the hand of Moses Your servant.

    You gave them bread from heaven for their hunger, And brought them water out of the rock for their thirst, And told them to go in to possess the land Which You had sworn to give them.

    They refused to obey, And they were not mindful of Your wonders That You did among them. But they hardened their necks, And in their rebellion They appointed a leader To return to their bondage. But You are God, Ready to pardon, Gracious and merciful, Slow to anger, Abundant in kindness, And did not forsake them.

    "Nevertheless they were disobedient And rebelled against You, Cast Your law behind their backs And killed Your prophets, who testified against them To turn them to Yourself; And they worked great provocations.

    Therefore You delivered them into the hand of their enemies, Who oppressed them; And in the time of their trouble, When they cried to You, You heard from heaven; And according to Your abundant mercies You gave them deliverers who saved them From the hand of their enemies.

    "But after they had rest, They again did evil before You. Therefore You left them in the hand of their enemies, So that they had dominion over them; Yet when they returned and cried out to You, You heard from heaven; And many times You delivered them according to Your mercies,

    And testified against them, That You might bring them back to Your law. Yet they acted proudly, And did not heed Your commandments, But sinned against Your judgments, 'Which if a man does, he shall live by them.' And they shrugged their shoulders, Stiffened their necks, And would not hear.

    Yet for many years You had patience with them, And testified against them by Your Spirit in Your prophets. Yet they would not listen; Therefore You gave them into the hand of the peoples of the lands.

    Nevertheless in Your great mercy You did not utterly consume them nor forsake them; For You are God, gracious and merciful.

    "Now therefore, our God, The great, the mighty, and awesome God, Who keeps covenant and mercy: Do not let all the trouble seem small before You That has come upon us, Our kings and our princes, Our priests and our prophets, Our fathers and on all Your people, From the days of the kings of Assyria until this day.

    However You are just in all that has befallen us; For You have dealt faithfully, But we have done wickedly.

  • 29 November 2017

    Nehemia 10:28-29 (TB)  Dan orang-orang yang lain, yakni: para imam dan orang-orang Lewi, para penunggu pintu gerbang, para penyanyi, para budak di bait Allah dan segala orang yang memisahkan diri dari penduduk negeri untuk patuh kepada hukum Allah, serta isteri mereka, anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan mereka, begitu juga semua orang yang cukup dewasa untuk mengerti,

    menggabungkan diri dengan saudara-saudara mereka, yakni pemuka-pemuka mereka itu. Mereka bersumpah kutuk untuk hidup menurut hukum Allah yang diberikan dengan perantaraan Musa, hamba Allah itu, dan untuk tetap mengikuti dan melakukan segala perintah TUHAN, yakni Tuhan kami, serta segala peraturan dan ketetapan-Nya.

    Nehemiah 10:28-29 (NKJV)  Now the rest of the people--the priests, the Levites, the gatekeepers, the singers, the Nethinim, and all those who had separated themselves from the peoples of the lands to the Law of God, their wives, their sons, and their daughters, everyone who had knowledge and understanding-–

    these joined with their brethren, their nobles, and entered into a curse and an oath to walk in God's Law, which was given by Moses the servant of God, and to observe and do all the commandments of the Lord our Lord, and His ordinances and His statutes.

  • 2 Desember 2017

    November 29, 2017

    Nehemia 11:1-3, 9, 17, 22-24 (TB)  Para pemimpin bangsa menetap di Yerusalem, sedang orang-orang lain membuang undi untuk menentukan satu dari sepuluh orang yang harus menetap di Yerusalem, kota yang kudus itu, sedang yang sembilan orang lagi tinggal di kota-kota yang lain.

    Orang-orang memuji setiap orang yang rela menetap di Yerusalem.

    Inilah kepala-kepala propinsi Yehuda yang menetap di Yerusalem, sedang di kota-kota di Yehuda setiap orang, yakni orang-orang Israel awam, para imam, orang-orang Lewi, para budak di bait Allah dan keturunan para hamba Salomo, tinggal di tanah miliknya, di kotanya sendiri.

    Yoël bin Zikhri adalah pengawas mereka, sedang Yehuda bin Hasenua adalah wakil penguasa kota.

    Lalu Matanya bin Mikha bin Zabdi bin Asaf, pemimpin yang mengangkat nyanyian syukur dalam doa, dan Bakbukya, orang kedua di antara saudara-saudaranya, dan Abda bin Samua bin Galal bin Yedutun.

    Pengawas orang-orang Lewi di Yerusalem adalah Uzi bin Bani bin Hasabya bin Matanya bin Mikha dari bani Asaf, yakni para penyanyi yang menyanyi sementara berlangsung kebaktian di rumah Allah.

    Karena mengenai mereka ada perintah raja yang menetapkan peraturan untuk para penyanyi menurut keperluan setiap hari.

    Petahya bin Mesezabeel dari bani Zerah bin Yehuda diperbantukan kepada raja untuk segala urusan mengenai bangsa itu.

    Nehemiah 11:1-3, 9, 17, 22-24 (NKJV)  Now the leaders of the people dwelt at Jerusalem; the rest of the people cast lots to bring one out of ten to dwell in Jerusalem, the holy city, and nine-tenths were to dwell in other cities.

    And the people blessed all the men who willingly offered themselves to dwell at Jerusalem.

    These are the heads of the province who dwelt in Jerusalem. (But in the cities of Judah everyone dwelt in his own possession in their cities--Israelites, priests, Levites, Nethinim, and descendants of Solomon's servants.)

    Joel the son of Zichri was their overseer, and Judah the son of Senuah was second over the city.

    Mattaniah the son of Micha, the son of Zabdi, the son of Asaph, the leader who began the thanksgiving with prayer; Bakbukiah, the second among his brethren; and Abda the son of Shammua, the son of Galal, the son of Jeduthun.

    Also the overseer of the Levites at Jerusalem was Uzzi the son of Bani, the son of Hashabiah, the son of Mattaniah, the son of Micha, of the sons of Asaph, the singers in charge of the service of the house of God.

    For it was the king's command concerning them that a certain portion should be for the singers, a quota day by day.

    Pethahiah the son of Meshezabel, of the children of Zerah the son of Judah, was the king's deputy in all matters concerning the people.

  • 2 Desember 2017

    Nehemia 12:27-31, 40-43 (TB)  Pada pentahbisan tembok Yerusalem orang-orang Lewi dipanggil dari segala tempat mereka dan dibawa ke Yerusalem untuk mengadakan pentahbisan yang meriah dengan ucapan syukur dan kidung, dengan ceracap, gambus dan kecapi.

    Maka berkumpullah kaum penyanyi dari daerah sekitar Yerusalem, dari desa-desa orang Netofa,

    dari Bet-Gilgal, dari padang Geba dan Asmawet, karena para penyanyi itu telah mendirikan desa-desa sekitar Yerusalem.

    Para imam dan orang-orang Lewi mentahirkan dirinya, lalu mentahirkan seluruh umat itu, dan kemudian pintu-pintu gerbang dan tembok.

    Lalu aku mempersilakan para pemimpin orang Yehuda naik ke atas tembok dan kubentuk dua paduan suara yang besar. Yang satu berarak ke kanan di atas tembok ke jurusan pintu gerbang Sampah.

    Kemudian kedua paduan suara itu berdiri di rumah Allah. Demikian juga aku bersama-sama sebagian dari para penguasa,

    dan para imam, yakni: Elyakim, Maaseya, Minyamin, Mikha, Elyoënai, Zakharia, Hananya dengan memegang nafiri,

    dan Maaseya, Semaya, Eleazar, Uzi, Yohanan, Malkia, Elam dan Ezer. Lalu para penyanyi memperdengarkan kidung di bawah pimpinan Yizrahya.

    Pada hari itu mereka mempersembahkan korban yang besar. Mereka bersukaria karena Allah memberi mereka kesukaan yang besar. Juga segala perempuan dan anak-anak bersukaria, sehingga kesukaan Yerusalem terdengar sampai jauh.

    Nehemiah 12:27-31, 40-43 (NKJV)  Now at the dedication of the wall of Jerusalem they sought out the Levites in all their places, to bring them to Jerusalem to celebrate the dedication with gladness, both with thanksgivings and singing, with cymbals and stringed instruments and harps.

    And the sons of the singers gathered together from the countryside around Jerusalem, from the villages of the Netophathites,

    from the house of Gilgal, and from the fields of Geba and Azmaveth; for the singers had built themselves villages all around Jerusalem.

    Then the priests and Levites purified themselves, and purified the people, the gates, and the wall.

    So I brought the leaders of Judah up on the wall, and appointed two large thanksgiving choirs. One went to the right hand on the wall toward the Refuse Gate.

    So the two thanksgiving choirs stood in the house of God, likewise I and the half of the rulers with me;

    and the priests, Eliakim, Maaseiah, Minjamin, Michaiah, Elioenai, Zechariah, and Hananiah, with trumpets;

    also Maaseiah, Shemaiah, Eleazar, Uzzi, Jehohanan, Malchijah, Elam, and Ezer. The singers sang loudly with Jezrahiah the director.

    Also that day they offered great sacrifices, and rejoiced, for God had made them rejoice with great joy; the women and the children also rejoiced, so that the joy of Jerusalem was heard afar off.

  • 2 Desember 2017

    Nehemia 13:1-3, 10-12, 14, 22 (TB)  Pada masa itu bagian-bagian dari pada kitab Musa dibacakan dengan didengar oleh rakyat. Didapati tertulis dalam kitab itu, bahwa orang Amon dan orang Moab tidak boleh masuk jemaah Allah untuk selamanya.

    Karena mereka tidak menyongsong orang Israel dengan roti dan air, malah mengupah Bileam melawan orang Israel supaya dikutukinya. Tetapi Allah kami mengubah kutuk itu menjadi berkat.

    Ketika mereka mendengar pembacaan Taurat itu mereka memisahkan semua peranakan dari orang Israel.

    Juga kudapati bahwa sumbangan-sumbangan bagi orang-orang Lewi tidak pernah diberikan, sehingga orang-orang Lewi dan para penyanyi yang bertugas masing-masing lari ke ladangnya.

    Aku menyesali para penguasa, kataku: "Mengapa rumah Allah dibiarkan begitu saja?" Lalu kukumpulkan orang-orang Lewi itu dan kukembalikan pada tempatnya.

    Maka seluruh orang Yehuda membawa lagi persembahan persepuluhan dari pada gandum, anggur dan minyak ke perbendaharaan.

    Ya Allahku, ingatlah kepadaku karena hal itu dan janganlah hapuskan segala perbuatan bakti yang telah kulakukan terhadap rumah Allahku dan segala pelayanan di dalamnya!

    Juga kusuruh orang-orang Lewi mentahirkan dirinya dan datang menjaga pintu-pintu gerbang untuk menguduskan hari Sabat. Ya Allahku, ingatlah kepadaku juga karena hal itu dan sayangilah aku menurut kasih setia-Mu yang besar!

    Nehemiah 13:1-3, 10-12, 14, 22 (NKJV)  On that day they read from the Book of Moses in the hearing of the people, and in it was found written that no Ammonite or Moabite should ever come into the assembly of God,

    because they had not met the children of Israel with bread and water, but hired Balaam against them to curse them. However, our God turned the curse into a blessing.

    So it was, when they had heard the Law, that they separated all the mixed multitude from Israel.

    I also realized that the portions for the Levites had not been given them; for each of the Levites and the singers who did the work had gone back to his field.

    So I contended with the rulers, and said, "Why is the house of God forsaken?" And I gathered them together and set them in their place.

    Then all Judah brought the tithe of the grain and the new wine and the oil to the storehouse.

    Remember me, O my God, concerning this, and do not wipe out my good deeds that I have done for the house of my God, and for its services!

    And I commanded the Levites that they should cleanse themselves, and that they should go and guard the gates, to sanctify the Sabbath day. Remember me, O my God, concerning this also, and spare me according to the greatness of Your mercy!

  • 2 Desember 2017

    November 30, 2017

    Ester 1:1-4, 9-13, 15, 19-22 (TB)  Pada zaman Ahasyweros — dialah Ahasyweros yang merajai seratus dua puluh tujuh daerah mulai dari India sampai ke Etiopia —,

    pada zaman itu, ketika raja Ahasyweros bersemayam di atas takhta kerajaannya di dalam benteng Susan,

    pada tahun yang ketiga dalam pemerintahannya, diadakanlah oleh baginda perjamuan bagi semua pembesar dan pegawainya; tentara Persia dan Media, kaum bangsawan dan pembesar daerah hadir di hadapan baginda.

    Di samping itu baginda memamerkan kekayaan kemuliaan kerajaannya dan keindahan kebesarannya yang bersemarak, berhari-hari lamanya, sampai seratus delapan puluh hari.

    Juga Wasti, sang ratu, mengadakan perjamuan bagi semua perempuan di dalam istana raja Ahasyweros.

    Pada hari yang ketujuh, ketika raja riang gembira hatinya karena minum anggur, bertitahlah baginda kepada Mehuman, Bizta, Harbona, Bigta, Abagta, Zetar dan Karkas, yakni ketujuh sida-sida yang bertugas di hadapan raja Ahasyweros,

    supaya mereka membawa Wasti, sang ratu, dengan memakai mahkota kerajaan, menghadap raja untuk memperlihatkan kecantikannya kepada sekalian rakyat dan pembesar-pembesar, karena sang ratu sangat elok rupanya.

    Tetapi ratu Wasti menolak untuk menghadap menurut titah raja yang disampaikan oleh sida-sida itu, sehingga sangat geramlah raja dan berapi-apilah murkanya.

    Maka bertanyalah raja kepada orang-orang arif bijaksana, orang-orang yang mengetahui kebiasaan zaman — karena demikianlah biasanya masalah-masalah raja dikemukakan kepada para ahli undang-undang dan hukum;

    "Apakah yang harus diperbuat atas ratu Wasti menurut undang-undang, karena tidak dilakukannya titah raja Ahasyweros yang disampaikan oleh sida-sida?"

    Jikalau baik pada pemandangan raja, hendaklah dikeluarkan suatu titah kerajaan dari hadapan baginda dan dituliskan di dalam undang-undang Persia dan Media, sehingga tidak dapat dicabut kembali, bahwa Wasti dilarang menghadap raja Ahasyweros, dan bahwa raja akan mengaruniakan kedudukannya sebagai ratu kepada orang lain yang lebih baik dari padanya.

    Bila keputusan yang diambil raja kedengaran di seluruh kerajaannya — alangkah besarnya kerajaan itu! —, maka semua perempuan akan memberi hormat kepada suami mereka, dari pada orang besar sampai kepada orang kecil."

    Usul itu dipandang baik oleh raja serta para pembesar, jadi bertindaklah raja sesuai dengan usul Memukan itu.

    Dikirimkanlah oleh baginda surat-surat ke segenap daerah kerajaan, tiap-tiap daerah menurut tulisannya dan tiap-tiap bangsa menurut bahasanya, bunyinya: "Setiap laki-laki harus menjadi kepala dalam rumah tangganya dan berbicara menurut bahasa bangsanya."

    Esther 1:1-4, 9-13, 15, 19-22 (NKJV)  Now it came to pass in the days of Ahasuerus (this was the Ahasuerus who reigned over one hundred and twenty-seven provinces, from India to Ethiopia),

    in those days when King Ahasuerus sat on the throne of his kingdom, which was in Shushan the citadel,

    that in the third year of his reign he made a feast for all his officials and servants--the powers of Persia and Media, the nobles, and the princes of the provinces being before him-–

    when he showed the riches of his glorious kingdom and the splendor of his excellent majesty for many days, one hundred and eighty days in all.

    Queen Vashti also made a feast for the women in the royal palace which belonged to King Ahasuerus.

    On the seventh day, when the heart of the king was merry with wine, he commanded Mehuman, Biztha, Harbona, Bigtha, Abagtha, Zethar, and Carcas, seven eunuchs who served in the presence of King Ahasuerus,

    to bring Queen Vashti before the king, wearing her royal crown, in order to show her beauty to the people and the officials, for she was beautiful to behold.

    But Queen Vashti refused to come at the king's command brought by his eunuchs; therefore the king was furious, and his anger burned within him.

    Then the king said to the wise men who understood the times (for this was the king's manner toward all who knew law and justice,

    "What shall we do to Queen Vashti, according to law, because she did not obey the command of King Ahasuerus brought to her by the eunuchs?"

    If it pleases the king, let a royal decree go out from him, and let it be recorded in the laws of the Persians and the Medes, so that it will not be altered, that Vashti shall come no more before King Ahasuerus; and let the king give her royal position to another who is better than she.

    When the king's decree which he will make is proclaimed throughout all his empire (for it is great), all wives will honor their husbands, both great and small."

    And the reply pleased the king and the princes, and the king did according to the word of Memucan.

    Then he sent letters to all the king's provinces, to each province in its own script, and to every people in their own language, that each man should be master in his own house, and speak in the language of his own people.

  • 2 Desember 2017

    Ester 2:1-2, 4, 8-9, 13, 15, 17, 20-23 (TB)  Sesudah peristiwa-peristiwa ini, setelah kepanasan murka raja Ahasyweros surut, terkenanglah baginda kepada Wasti dan yang dilakukannya, dan kepada apa yang diputuskan atasnya.

    Maka sembah para biduanda raja yang bertugas pada baginda: "Hendaklah orang mencari bagi raja gadis-gadis, yaitu anak-anak dara yang elok rupanya;

    Dan gadis yang terbaik pada pemandangan raja, baiklah dia menjadi ratu ganti Wasti." Hal itu dipandang baik oleh raja, dan dilakukanlah demikian.

    Setelah titah dan undang-undang raja tersiar dan banyak gadis dikumpulkan di dalam benteng Susan, di bawah pengawasan Hegai, maka Ester pun dibawa masuk ke dalam istana raja, di bawah pengawasan Hegai, penjaga para perempuan.

    Maka gadis itu sangat baik pada pemandangannya dan menimbulkan kasih sayangnya, sehingga Hegai segera memberikan wangi-wangian dan pelabur kepadanya, dan juga tujuh orang dayang-dayang yang terpilih dari isi istana raja, kemudian memindahkan dia dengan dayang-dayangnya ke bagian yang terbaik di dalam balai perempuan.

    Lalu gadis itu masuk menghadap raja, dan segala apa yang dimintanya harus diberikan kepadanya untuk dibawa masuk dari balai perempuan ke dalam istana raja.

    Ketika Ester — anak Abihail, yakni saudara ayah Mordekhai yang mengangkat Ester sebagai anak — mendapat giliran untuk masuk menghadap raja, maka ia tidak menghendaki sesuatu apa pun selain dari pada yang dianjurkan oleh Hegai, sida-sida raja, penjaga para perempuan. Maka Ester dapat menimbulkan kasih sayang pada semua orang yang melihat dia.

    Maka Ester dikasihi oleh baginda lebih dari pada semua perempuan lain, dan ia beroleh sayang dan kasih baginda lebih dari pada semua anak dara lain, sehingga baginda mengenakan mahkota kerajaan ke atas kepalanya dan mengangkat dia menjadi ratu ganti Wasti.

    Adapun Ester tidak memberitahukan asal usul dan kebangsaannya seperti diperintahkan kepadanya oleh Mordekhai, sebab Ester tetap berbuat menurut perkataan Mordekhai seperti pada waktu ia masih dalam asuhannya.

    Pada waktu itu, ketika Mordekhai duduk di pintu gerbang istana raja, sakit hatilah Bigtan dan Teresh, dua orang sida-sida raja yang termasuk golongan penjaga pintu, lalu berikhtiarlah mereka untuk membunuh raja Ahasyweros.

    Tetapi perkara itu dapat diketahui oleh Mordekhai, lalu diberitahukannyalah kepada Ester, sang ratu, dan Ester mempersembahkannya kepada raja atas nama Mordekhai.

    Perkara itu diperiksa dan ternyata benar, maka kedua orang itu disulakan pada tiang. Dan peristiwa itu dituliskan di dalam kitab sejarah, di hadapan raja.

    Esther 2:1-2, 4, 8-9, 13, 15, 17, 20-23 (NKJV)  After these things, when the wrath of King Ahasuerus subsided, he remembered Vashti, what she had done, and what had been decreed against her.

    Then the king's servants who attended him said: "Let beautiful young virgins be sought for the king;

    Then let the young woman who pleases the king be queen instead of Vashti." This thing pleased the king, and he did so.

    So it was, when the king's command and decree were heard, and when many young women were gathered at Shushan the citadel, under the custody of Hegai, that Esther also was taken to the king's palace, into the care of Hegai the custodian of the women.

    Now the young woman pleased him, and she obtained his favor; so he readily gave beauty preparations to her, besides her allowance. Then seven choice maidservants were provided for her from the king's palace, and he moved her and her maidservants to the best place in the house of the women.

    Thus prepared, each young woman went to the king, and she was given whatever she desired to take with her from the women's quarters to the king's palace.

    Now when the turn came for Esther the daughter of Abihail the uncle of Mordecai, who had taken her as his daughter, to go in to the king, she requested nothing but what Hegai the king's eunuch, the custodian of the women, advised. And Esther obtained favor in the sight of all who saw her.

    The king loved Esther more than all the other women, and she obtained grace and favor in his sight more than all the virgins; so he set the royal crown upon her head and made her queen instead of Vashti.

    Now Esther had not revealed her family and her people, just as Mordecai had charged her, for Esther obeyed the command of Mordecai as when she was brought up by him.

    In those days, while Mordecai sat within the king's gate, two of the king's eunuchs, Bigthan and Teresh, doorkeepers, became furious and sought to lay hands on King Ahasuerus.

    So the matter became known to Mordecai, who told Queen Esther, and Esther informed the king in Mordecai's name.

    And when an inquiry was made into the matter, it was confirmed, and both were hanged on a gallows; and it was written in the book of the chronicles in the presence of the king.

  • 2 Desember 2017

    Ester 3:1-6, 8-12, 14-15 (TB)  Sesudah peristiwa-peristiwa ini maka Haman bin Hamedata, orang Agag, dikaruniailah kebesaran oleh raja Ahasyweros, dan pangkatnya dinaikkan serta kedudukannya ditetapkan di atas semua pembesar yang ada di hadapan baginda.

    Dan semua pegawai raja yang di pintu gerbang istana raja berlutut dan sujud kepada Haman, sebab demikianlah diperintahkan raja tentang dia, tetapi Mordekhai tidak berlutut dan tidak sujud.

    Maka para pegawai raja yang di pintu gerbang istana raja berkata kepada Mordekhai: "Mengapa engkau melanggar perintah raja?"

    Setelah mereka menegor dia berhari-hari dengan tidak didengarkannya juga, maka hal itu diberitahukan merekalah kepada Haman untuk melihat, apakah sikap Mordekhai itu dapat tetap, sebab ia telah menceritakan kepada mereka, bahwa ia orang Yahudi.

    Ketika Haman melihat, bahwa Mordekhai tidak berlutut dan sujud kepadanya, maka sangat panaslah hati Haman,

    tetapi ia menganggap dirinya terlalu hina untuk membunuh hanya Mordekhai saja, karena orang telah memberitahukan kepadanya kebangsaan Mordekhai itu. Jadi Haman mencari ikhtiar memunahkan semua orang Yahudi, yakni bangsa Mordekhai itu, di seluruh kerajaan Ahasyweros.

    Maka sembah Haman kepada raja Ahasyweros: "Ada suatu bangsa yang hidup tercerai-berai dan terasing di antara bangsa-bangsa di dalam seluruh daerah kerajaan tuanku, dan hukum mereka berlainan dengan hukum segala bangsa, dan hukum raja tidak dilakukan mereka, sehingga tidak patut bagi raja membiarkan mereka leluasa.

    Jikalau baik pada pemandangan raja, hendaklah dikeluarkan surat titah untuk membinasakan mereka; maka hamba akan menimbang perak sepuluh ribu talenta dan menyerahkannya kepada tangan para pejabat yang bersangkutan, supaya mereka memasukkannya ke dalam perbendaharaan raja."

    Maka raja mencabut cincin meterainya dari jarinya, lalu diserahkannya kepada Haman bin Hamedata, orang Agag, seteru orang Yahudi itu,

    kemudian titah raja kepada Haman: "Perak itu terserah kepadamu, juga bangsa itu untuk kauperlakukan seperti yang kaupandang baik."

    Maka dalam bulan yang pertama pada hari yang ketiga belas dipanggillah para panitera raja, lalu, sesuai dengan segala yang diperintahkan Haman, ditulislah surat kepada wakil-wakil raja, kepada setiap bupati yang menguasai daerah dan kepada setiap pembesar bangsa, yakni kepada tiap-tiap daerah menurut tulisannya dan kepada tiap-tiap bangsa menurut bahasanya; surat itu ditulis atas nama raja Ahasyweros dan dimeterai dengan cincin meterai raja.

    Salinan surat itu harus diundangkan di dalam tiap-tiap daerah, lalu diumumkan kepada segala bangsa, supaya mereka bersiap-siap untuk hari itu.

    Maka dengan tergesa-gesa berangkatlah pesuruh-pesuruh cepat itu, atas titah raja, dan undang-undang itu dikeluarkan di dalam benteng Susan. Sementara itu raja serta Haman duduk minum-minum, tetapi kota Susan menjadi gempar.

    Esther 3:1-6, 8-12, 14-15 (NKJV)  After these things King Ahasuerus promoted Haman, the son of Hammedatha the Agagite, and advanced him and set his seat above all the princes who were with him.

    And all the king's servants who were within the king's gate bowed and paid homage to Haman, for so the king had commanded concerning him. But Mordecai would not bow or pay homage.

    Then the king's servants who were within the king's gate said to Mordecai, "Why do you transgress the king's command?"

    Now it happened, when they spoke to him daily and he would not listen to them, that they told it to Haman, to see whether Mordecai's words would stand; for Mordecai had told them that he was a Jew.

    When Haman saw that Mordecai did not bow or pay him homage, Haman was filled with wrath.

    But he disdained to lay hands on Mordecai alone, for they had told him of the people of Mordecai. Instead, Haman sought to destroy all the Jews who were throughout the whole kingdom of Ahasuerus--the people of Mordecai.

    Then Haman said to King Ahasuerus, "There is a certain people scattered and dispersed among the people in all the provinces of your kingdom; their laws are different from all other people's, and they do not keep the king's laws. Therefore it is not fitting for the king to let them remain.

    If it pleases the king, let a decree be written that they be destroyed, and I will pay ten thousand talents of silver into the hands of those who do the work, to bring it into the king's treasuries."

    So the king took his signet ring from his hand and gave it to Haman, the son of Hammedatha the Agagite, the enemy of the Jews.

    And the king said to Haman, "The money and the people are given to you, to do with them as seems good to you."

    Then the king's scribes were called on the thirteenth day of the first month, and a decree was written according to all that Haman commanded--to the king's satraps, to the governors who were over each province, to the officials of all people, to every province according to its script, and to every people in their language. In the name of King Ahasuerus it was written, and sealed with the king's signet ring.

    A copy of the document was to be issued as law in every province, being published for all people, that they should be ready for that day.

    The couriers went out, hastened by the king's command; and the decree was proclaimed in Shushan the citadel. So the king and Haman sat down to drink, but the city of Shushan was perplexed.

  • 2 Desember 2017

    December 01, 2017

    Ester 4:1, 3, 5-7, 9, 15-17 (TB)  Setelah Mordekhai mengetahui segala yang terjadi itu, ia mengoyakkan pakaiannya, lalu memakai kain kabung dan abu, kemudian keluar berjalan di tengah-tengah kota, sambil melolong-lolong dengan nyaring dan pedih.

    Di tiap-tiap daerah, ke mana titah dan undang-undang raja telah sampai, ada perkabungan yang besar di antara orang Yahudi disertai puasa dan ratap tangis; oleh banyak orang dibentangkan kain kabung dengan abu sebagai lapik tidurnya.

    Maka Ester memanggil Hatah, salah seorang sida-sida raja yang ditetapkan baginda melayani dia, lalu memberi perintah kepadanya menanyakan Mordekhai untuk mengetahui apa artinya dan apa sebabnya hal itu.

    Lalu keluarlah Hatah mendapatkan Mordekhai di lapangan kota yang di depan pintu gerbang istana raja,

    dan Mordekhai menceritakan kepadanya segala yang dialaminya, serta berapa banyaknya perak yang dijanjikan oleh Haman akan ditimbang untuk perbendaharaan raja sebagai harga pembinasaan orang Yahudi.

    Lalu masuklah Hatah dan menyampaikan perkataan Mordekhai kepada Ester.

    Maka Ester menyuruh menyampaikan jawab ini kepada Mordekhai:

    "Pergilah, kumpulkanlah semua orang Yahudi yang terdapat di Susan dan berpuasalah untuk aku; janganlah makan dan janganlah minum tiga hari lamanya, baik waktu malam, baik waktu siang. Aku serta dayang-dayangku pun akan berpuasa demikian, dan kemudian aku akan masuk menghadap raja, sungguhpun berlawanan dengan undang-undang; kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati."

    Maka pergilah Mordekhai dan diperbuatnyalah tepat seperti yang dipesankan Ester kepadanya.

    Esther 4:1, 3, 5-7, 9, 15-17 (NKJV)  When Mordecai learned all that had happened, he tore his clothes and put on sackcloth and ashes, and went out into the midst of the city. He cried out with a loud and bitter cry.

    And in every province where the king's command and decree arrived, there was great mourning among the Jews, with fasting, weeping, and wailing; and many lay in sackcloth and ashes.

    Then Esther called Hathach, one of the king's eunuchs whom he had appointed to attend her, and she gave him a command concerning Mordecai, to learn what and why this was.

    So Hathach went out to Mordecai in the city square that was in front of the king's gate.

    And Mordecai told him all that had happened to him, and the sum of money that Haman had promised to pay into the king's treasuries to destroy the Jews.

    So Hathach returned and told Esther the words of Mordecai.

    Then Esther told them to reply to Mordecai:

    "Go, gather all the Jews who are present in Shushan, and fast for me; neither eat nor drink for three days, night or day. My maids and I will fast likewise. And so I will go to the king, which is against the law; and if I perish, I perish!"

    So Mordecai went his way and did according to all that Esther commanded him.

    2 Desember 2017 diubah oleh FLORENCE735

  • 2 Desember 2017

    Ester 5:1-4, 6-10, 12-14 (TB)  Pada hari yang ketiga Ester mengenakan pakaian ratu, lalu berdirilah ia di pelataran dalam istana raja, tepat di depan istana raja. Raja bersemayam di atas takhta kerajaan di dalam istana, berhadapan dengan pintu istana itu.

    Ketika raja melihat Ester, sang ratu, berdiri di pelataran, berkenanlah raja kepadanya, sehingga raja mengulurkan tongkat emas yang di tangannya ke arah Ester, lalu mendekatlah Ester dan menyentuh ujung tongkat itu.

    Tanya raja kepadanya: "Apa maksudmu, hai ratu Ester, dan apa keinginanmu? Sampai setengah kerajaan sekalipun akan diberikan kepadamu."

    Jawab Ester: "Jikalau baik pada pemandangan raja, datanglah kiranya raja dengan Haman pada hari ini ke perjamuan yang diadakan oleh hamba bagi raja."

    Sementara minum anggur bertanyalah raja kepada Ester: "Apakah permintaanmu? Niscaya akan dikabulkan. Dan apakah keinginanmu? Sampai setengah kerajaan sekalipun akan dipenuhi."

    Maka jawab Ester: "Permintaan dan keinginan hamba ialah:

    Jikalau hamba mendapat kasih raja, dan jikalau baik pada pemandangan raja mengabulkan permintaan serta memenuhi keinginan hamba, datang pulalah kiranya raja dengan Haman ke perjamuan yang akan hamba adakan bagi raja dan Haman; maka besok akan hamba lakukan yang dikehendaki raja."

    Pada hari itu keluarlah Haman dengan hati riang dan gembira; tetapi ketika Haman melihat Mordekhai ada di pintu gerbang istana raja, tidak bangkit dan tidak bergerak menghormati dia, maka sangat panaslah hati Haman kepada Mordekhai.

    Tetapi Haman menahan hatinya, lalu pulanglah ia ke rumahnya dan menyuruh datang sahabat-sahabatnya dan Zeresh, isterinya.

    Lagi kata Haman: "Tambahan pula tiada seorang pun diminta oleh Ester, sang ratu, untuk datang bersama-sama dengan raja ke perjamuan yang diadakannya, kecuali aku; dan untuk besok pun aku diundangnya bersama-sama dengan raja.

    Akan tetapi semuanya itu tidak berguna bagiku, selama aku masih melihat si Mordekhai, si Yahudi itu, duduk di pintu gerbang istana raja."

    Lalu kata Zeresh, isterinya, dan semua sahabatnya kepadanya: "Suruhlah orang membuat tiang yang tingginya lima puluh hasta, dan persembahkanlah besok pagi kepada raja, supaya Mordekhai disulakan orang pada tiang itu; kemudian dapatlah engkau dengan bersukacita pergi bersama-sama dengan raja ke perjamuan itu." Hal itu dipandang baik oleh Haman, lalu ia menyuruh membuat tiang itu.

    Esther 5:1-4, 6-10, 12-14 (NKJV)  Now it happened on the third day that Esther put on her royal robes and stood in the inner court of the king's palace, across from the king's house, while the king sat on his royal throne in the royal house, facing the entrance of the house.

    So it was, when the king saw Queen Esther standing in the court, that she found favor in his sight, and the king held out to Esther the golden scepter that was in his hand. Then Esther went near and touched the top of the scepter.

    And the king said to her, "What do you wish, Queen Esther? What is your request? It shall be given to you--up to half the kingdom!"

    So Esther answered, "If it pleases the king, let the king and Haman come today to the banquet that I have prepared for him."

    At the banquet of wine the king said to Esther, "What is your petition? It shall be granted you. What is your request, up to half the kingdom? It shall be done!"

    Then Esther answered and said, "My petition and request is this:

    If I have found favor in the sight of the king, and if it pleases the king to grant my petition and fulfill my request, then let the king and Haman come to the banquet which I will prepare for them, and tomorrow I will do as the king has said."

    So Haman went out that day joyful and with a glad heart; but when Haman saw Mordecai in the king's gate, and that he did not stand or tremble before him, he was filled with indignation against Mordecai.

    Nevertheless Haman restrained himself and went home, and he sent and called for his friends and his wife Zeresh.

    Moreover Haman said, "Besides, Queen Esther invited no one but me to come in with the king to the banquet that she prepared; and tomorrow I am again invited by her, along with the king.

    Yet all this avails me nothing, so long as I see Mordecai the Jew sitting at the king's gate."

    Then his wife Zeresh and all his friends said to him, "Let a gallows be made, fifty cubits high, and in the morning suggest to the king that Mordecai be hanged on it; then go merrily with the king to the banquet." And the thing pleased Haman; so he had the gallows made.

  • 2 Desember 2017

    Ester 6:1-4, 6-14 (TB)  Pada malam itu juga raja tidak dapat tidur. Maka bertitahlah baginda membawa kitab pencatatan sejarah, lalu dibacakan di hadapan raja.

    Dan di situ didapati suatu catatan tentang Mordekhai, yang pernah memberitahukan bahwa Bigtan dan Teresh, dua orang sida-sida raja yang termasuk golongan penjaga pintu, telah berikhtiar membunuh raja Ahasyweros.

    Maka bertanyalah raja: "Kehormatan dan kebesaran apakah yang dianugerahkan kepada Mordekhai oleh sebab perkara itu?" Jawab para biduanda raja yang bertugas pada baginda: "Kepadanya tidak dianugerahkan suatu apa pun."

    Maka bertanyalah raja: "Siapakah itu yang ada di pelataran?" Pada waktu itu Haman baru datang di pelataran luar istana raja untuk memberitahukan kepada baginda, bahwa ia hendak menyulakan Mordekhai pada tiang yang sudah didirikannya untuk dia.

    Setelah Haman masuk, bertanyalah raja kepadanya: "Apakah yang harus dilakukan kepada orang yang raja berkenan menghormatinya?" Kata Haman dalam hatinya: "Kepada siapa lagi raja berkenan menganugerahkan kehormatan lebih dari kepadaku?"

    Oleh karena itu jawab Haman kepada raja: "Mengenai orang yang raja berkenan menghormatinya,

    hendaklah diambil pakaian kerajaan yang biasa dipakai oleh raja sendiri, dan lagi kuda yang biasa dikendarai oleh raja sendiri dan yang diberi mahkota kerajaan di kepalanya,

    dan hendaklah diserahkan pakaian dan kuda itu ke tangan seorang dari antara para pembesar raja, orang-orang bangsawan, lalu hendaklah pakaian itu dikenakan kepada orang yang raja berkenan menghormatinya, kemudian hendaklah ia diarak dengan mengendarai kuda itu melalui lapangan kota sedang orang berseru-seru di depannya: Beginilah dilakukan kepada orang yang raja berkenan menghormatinya!"

    Maka titah raja kepada Haman: "Segera ambillah pakaian dan kuda itu, seperti yang kaukatakan itu, dan lakukanlah demikian kepada Mordekhai, orang Yahudi, yang duduk di pintu gerbang istana. Sepatah kata pun janganlah kaulalaikan dari pada segala yang kaukatakan itu."

    Lalu Haman mengambil pakaian dan kuda itu, dan dikenakannya pakaian itu kepada Mordekhai, kemudian diaraknya Mordekhai melalui lapangan kota itu, sedang ia menyerukan di depannya: "Beginilah dilakukan kepada orang yang raja berkenan menghormatinya."

    Kemudian kembalilah Mordekhai ke pintu gerbang istana raja, tetapi Haman bergesa-gesa pulang ke rumahnya dengan sedih hatinya dan berselubung kepalanya.

    Dan Haman menceritakan kepada Zeresh, isterinya, dan kepada semua sahabatnya apa yang dialaminya. Maka kata para orang arif bijaksana dan Zeresh, isterinya, kepadanya: "Jikalau Mordekhai, yang di depannya engkau sudah mulai jatuh, adalah keturunan Yahudi, maka engkau tidak akan sanggup melawan dia, malahan engkau akan jatuh benar-benar di depannya."

    Selagi mereka itu bercakap-cakap dengan dia, datanglah sida-sida raja, lalu mengantarkan Haman dengan segera ke perjamuan yang diadakan oleh Ester.

    Esther 6:1-4, 6-14 (NKJV)  That night the king could not sleep. So one was commanded to bring the book of the records of the chronicles; and they were read before the king.

    And it was found written that Mordecai had told of Bigthana and Teresh, two of the king's eunuchs, the doorkeepers who had sought to lay hands on King Ahasuerus.

    Then the king said, "What honor or dignity has been bestowed on Mordecai for this?" And the king's servants who attended him said, "Nothing has been done for him."

    So the king said, "Who is in the court?" Now Haman had just entered the outer court of the king's palace to suggest that the king hang Mordecai on the gallows that he had prepared for him.

    So Haman came in, and the king asked him, "What shall be done for the man whom the king delights to honor?" Now Haman thought in his heart, "Whom would the king delight to honor more than me?"

    And Haman answered the king, "For the man whom the king delights to honor,

    let a royal robe be brought which the king has worn, and a horse on which the king has ridden, which has a royal crest placed on its head.

    Then let this robe and horse be delivered to the hand of one of the king's most noble princes, that he may array the man whom the king delights to honor. Then parade him on horseback through the city square, and proclaim before him: 'Thus shall it be done to the man whom the king delights to honor!' "

    Then the king said to Haman, "Hurry, take the robe and the horse, as you have suggested, and do so for Mordecai the Jew who sits within the king's gate! Leave nothing undone of all that you have spoken."

    So Haman took the robe and the horse, arrayed Mordecai and led him on horseback through the city square, and proclaimed before him, "Thus shall it be done to the man whom the king delights to honor!"

    Afterward Mordecai went back to the king's gate. But Haman hurried to his house, mourning and with his head covered.

    When Haman told his wife Zeresh and all his friends everything that had happened to him, his wise men and his wife Zeresh said to him, "If Mordecai, before whom you have begun to fall, is of Jewish descent, you will not prevail against him but will surely fall before him."

    While they were still talking with him, the king's eunuchs came, and hastened to bring Haman to the banquet which Esther had prepared.

  • 3 Desember 2017

    December 02, 2017

    Ester 7:1-3, 5-8, 10 (TB)  Datanglah raja dengan Haman untuk dijamu oleh Ester, sang ratu.

    Pada hari yang kedua itu, sementara minum anggur, bertanyalah pula raja kepada Ester: "Apakah permintaanmu, hai ratu Ester? Niscaya akan dikabulkan. Dan apakah keinginanmu? Sampai setengah kerajaan sekalipun akan dipenuhi."

    Maka jawab Ester, sang ratu: "Ya raja, jikalau hamba mendapat kasih raja dan jikalau baik pada pemandangan raja, karuniakanlah kiranya kepada hamba nyawa hamba atas permintaan hamba, dan bangsa hamba atas keinginan hamba.

    Maka bertanyalah raja Ahasyweros kepada Ester, sang ratu: "Siapakah orang itu dan di manakah dia yang hatinya mengandung niat akan berbuat demikian?"

    Lalu jawab Ester: "Penganiaya dan musuh itu, ialah Haman, orang jahat ini!" Maka Haman pun sangatlah ketakutan di hadapan raja dan ratu.

    Lalu bangkitlah raja dengan panas hatinya dari pada minum anggur dan keluar ke taman istana; akan tetapi Haman masih tinggal untuk memohon nyawanya kepada Ester, sang ratu, karena ia melihat, bahwa telah putus niat raja untuk mendatangkan celaka kepadanya.

    Ketika raja kembali dari taman istana ke dalam ruangan minum anggur, maka Haman berlutut pada katil tempat Ester berbaring. Maka titah raja: "Masih jugakah ia hendak menggagahi sang ratu di dalam istanaku sendiri?" Tatkala titah raja itu keluar dari mulutnya, maka diselubungi oranglah muka Haman.

    Kemudian Haman disulakan pada tiang yang didirikannya untuk Mordekhai. Maka surutlah panas hati raja.

    Esther 7:1-3, 5-8, 10 (NKJV)  So the king and Haman went to dine with Queen Esther.

    And on the second day, at the banquet of wine, the king again said to Esther, "What is your petition, Queen Esther? It shall be granted you. And what is your request, up to half the kingdom? It shall be done!"

    Then Queen Esther answered and said, "If I have found favor in your sight, O king, and if it pleases the king, let my life be given me at my petition, and my people at my request.

    So King Ahasuerus answered and said to Queen Esther, "Who is he, and where is he, who would dare presume in his heart to do such a thing?"

    And Esther said, "The adversary and enemy is this wicked Haman!" So Haman was terrified before the king and queen.

    Then the king arose in his wrath from the banquet of wine and went into the palace garden; but Haman stood before Queen Esther, pleading for his life, for he saw that evil was determined against him by the king.

    When the king returned from the palace garden to the place of the banquet of wine, Haman had fallen across the couch where Esther was. Then the king said, "Will he also assault the queen while I am in the house?" As the word left the king's mouth, they covered Haman's face.

    So they hanged Haman on the gallows that he had prepared for Mordecai. Then the king's wrath subsided.

  • 3 Desember 2017

    Ester 8:1-3, 7-8, 10-11, 13-16 (TB)  Pada hari itu juga raja Ahasyweros mengaruniakan harta milik Haman, seteru orang Yahudi, kepada Ester, sang ratu, dan Mordekhai masuk menghadap raja, karena Ester telah memberitahukan apa pertalian Mordekhai dengan dia.

    Maka raja mencabut cincin meterai yang diambil dari pada Haman, lalu diserahkannya kepada Mordekhai; dan Mordekhai diangkat oleh Ester menjadi kuasa atas harta milik Haman.

    Kemudian Ester berkata lagi kepada raja sambil sujud pada kakinya dan menangis memohon karunianya, supaya dibatalkannya maksud jahat Haman, orang Agag itu, serta rancangan yang sudah dibuatnya terhadap orang Yahudi.

    Maka jawab raja Ahasyweros kepada Ester, sang ratu, serta kepada Mordekhai, orang Yahudi itu: "Harta milik Haman telah kukaruniakan kepada Ester, dan Haman sendiri telah disulakan pada tiang karena ia sudah mengacungkan tangannya kepada orang Yahudi.

    Tuliskanlah atas nama raja apa yang kamu pandang baik tentang orang Yahudi dan meteraikanlah surat itu dengan cincin meterai raja, karena surat yang dituliskan atas nama raja dan dimeteraikan dengan cincin meterai raja tidak dapat ditarik kembali."

    Maka ditulislah pesan atas nama raja Ahasyweros dan dimeterai dengan cincin meterai raja, lalu dengan perantaraan pesuruh-pesuruh cepat yang berkuda, yang mengendarai kuda kerajaan yang tangkas yang diternakkan di pekudaan, dikirimkanlah surat-surat

    yang isinya: raja mengizinkan orang Yahudi di tiap-tiap kota untuk berkumpul dan mempertahankan nyawanya serta memunahkan, membunuh atau membinasakan segala tentara, bahkan anak-anak dan perempuan-perempuan, dari bangsa dan daerah yang hendak menyerang mereka, dan untuk merampas harta miliknya,

    Salinan pesan tertulis itu harus diundangkan di tiap-tiap daerah, lalu diumumkan kepada segala bangsa, dan orang Yahudi harus bersiap-siap untuk hari itu akan melakukan pembalasan kepada musuhnya.

    Maka dengan terburu-buru dan tergesa-gesa berangkatlah pesuruh-pesuruh cepat yang mengendarai kuda kerajaan yang tangkas itu, atas titah raja, dan undang-undang itu dikeluarkan di dalam benteng Susan.

    Dan Mordekhai keluar dari hadapan raja dengan memakai pakaian kerajaan dari pada kain ungu tua dan kain lenan, dengan memakai tajuk emas yang mengagumkan serta jubah dari pada kain lenan halus dan kain ungu muda. Maka kota Susan pun bertempiksoraklah dan bersukaria:

    orang Yahudi telah beroleh kelapangan hati dan sukacita, kegirangan dan kehormatan.

    Esther 8:1-3, 7-8, 10-11, 13-16 (NKJV)  On that day King Ahasuerus gave Queen Esther the house of Haman, the enemy of the Jews. And Mordecai came before the king, for Esther had told how he was related to her.

    So the king took off his signet ring, which he had taken from Haman, and gave it to Mordecai; and Esther appointed Mordecai over the house of Haman.

    Now Esther spoke again to the king, fell down at his feet, and implored him with tears to counteract the evil of Haman the Agagite, and the scheme which he had devised against the Jews.

    Then King Ahasuerus said to Queen Esther and Mordecai the Jew, "Indeed, I have given Esther the house of Haman, and they have hanged him on the gallows because he tried to lay his hand on the Jews.

    You yourselves write a decree concerning the Jews, as you please, in the king's name, and seal it with the king's signet ring; for whatever is written in the king's name and sealed with the king's signet ring no one can revoke."

    And he wrote in the name of King Ahasuerus, sealed it with the king's signet ring, and sent letters by couriers on horseback, riding on royal horses bred from swift steeds.

    By these letters the king permitted the Jews who were in every city to gather together and protect their lives--to destroy, kill, and annihilate all the forces of any people or province that would assault them, both little children and women, and to plunder their possessions,

    A copy of the document was to be issued as a decree in every province and published for all people, so that the Jews would be ready on that day to avenge themselves on their enemies.

    The couriers who rode on royal horses went out, hastened and pressed on by the king's command. And the decree was issued in Shushan the citadel.

    So Mordecai went out from the presence of the king in royal apparel of blue and white, with a great crown of gold and a garment of fine linen and purple; and the city of Shushan rejoiced and was glad.

    The Jews had light and gladness, joy and honor.

  • 3 Desember 2017

    Ester 9:1-5 (TB)  Dalam bulan yang kedua belas — yakni bulan Adar —, pada hari yang ketiga belas, ketika titah serta undang-undang raja akan dilaksanakan, pada hari musuh-musuh orang Yahudi berharap mengalahkan orang Yahudi, terjadilah yang sebaliknya: orang Yahudi mengalahkan pembenci-pembenci mereka.

    Maka berkumpullah orang Yahudi di dalam kota-kotanya di seluruh daerah raja Ahasyweros, untuk membunuh orang-orang yang berikhtiar mencelakakan mereka, dan tiada seorang pun tahan menghadapi mereka, karena ketakutan kepada orang Yahudi telah menimpa segala bangsa itu.

    Dan semua pembesar daerah dan wakil pemerintahan dan bupati serta pejabat kerajaan menyokong orang Yahudi, karena ketakutan kepada Mordekhai telah menimpa mereka.

    Sebab Mordekhai besar kekuasaannya di dalam istana raja dan tersiarlah berita tentang dia ke segenap daerah, karena Mordekhai itu bertambah-tambah besar kekuasaannya.

    Maka orang Yahudi mengalahkan semua musuhnya: mereka memukulnya dengan pedang, membunuh dan membinasakannya; mereka berbuat sekehendak hatinya terhadap pembenci-pembenci mereka.

    Esther 9:1-5 (NKJV)  Now in the twelfth month, that is, the month of Adar, on the thirteenth day, the time came for the king's command and his decree to be executed. On the day that the enemies of the Jews had hoped to overpower them, the opposite occurred, in that the Jews themselves overpowered those who hated them.

    The Jews gathered together in their cities throughout all the provinces of King Ahasuerus to lay hands on those who sought their harm. And no one could withstand them, because fear of them fell upon all people.

    And all the officials of the provinces, the satraps, the governors, and all those doing the king's work, helped the Jews, because the fear of Mordecai fell upon them.

    For Mordecai was great in the king's palace, and his fame spread throughout all the provinces; for this man Mordecai became increasingly prominent.

    Thus the Jews defeated all their enemies with the stroke of the sword, with slaughter and destruction, and did what they pleased with those who hated them.

951 – 975 dari 1520    Ke halaman:  Sebelumnya  1 ... 38  39  40 ... 61  Selanjutnya Kirim tanggapan