Belajar Baca 5 Ayat Alkitab Sehari Mulai 2017
-
16 Februari 2018
Amsal 28:4-5, 10, 12, 14, 16, 19-20, 26-28 (TB) Orang yang mengabaikan hukum memuji orang fasik, tetapi orang yang berpegang pada hukum menentangnya.
Orang yang jahat tidak mengerti keadilan, tetapi orang yang mencari TUHAN mengerti segala sesuatu.
Siapa menyesatkan orang jujur ke jalan yang jahat akan jatuh ke dalam lobangnya sendiri, tetapi orang-orang yang tak bercela akan mewarisi kebahagiaan.
Jika orang benar menang, banyaklah pujian orang, tetapi jika orang fasik mendapat kekuasaan, orang menyembunyikan diri.
Berbahagialah orang yang senantiasa takut akan TUHAN, tetapi orang yang mengeraskan hatinya akan jatuh ke dalam malapetaka.
Seorang pemimpin yang tidak mempunyai pengertian keras penindasannya, tetapi orang yang membenci laba yang tidak halal, memperpanjang umurnya.
Siapa mengerjakan tanahnya akan kenyang dengan makanan, tetapi siapa mengejar barang yang sia-sia akan kenyang dengan kemiskinan.
Orang yang dapat dipercaya mendapat banyak berkat, tetapi orang yang ingin cepat menjadi kaya, tidak akan luput dari hukuman.
Siapa percaya kepada hatinya sendiri adalah orang bebal, tetapi siapa berlaku dengan bijak akan selamat.
Siapa memberi kepada orang miskin tak akan berkekurangan, tetapi orang yang menutup matanya akan sangat dikutuki.
Jika orang fasik mendapat kekuasaan, orang menyembunyikan diri, tetapi jika mereka binasa, bertambahlah jumlah orang benar.
Proverbs 28:4-5, 10, 12, 14, 16, 19-20, 26-28 (WEB) Those who forsake the law praise the wicked; but those who keep the law contend with them.
Evil men don’t understand justice; but those who seek Yahweh understand it fully.
Whoever causes the upright to go astray in an evil way, he will fall into his own trap; but the blameless will inherit good.
When the righteous triumph, there is great glory; but when the wicked rise, men hide themselves.
Blessed is the man who always fears; but one who hardens his heart falls into trouble.
A tyrannical ruler lacks judgment. One who hates ill-gotten gain will have long days.
One who works his land will have an abundance of food; but one who chases fantasies will have his fill of poverty.
A faithful man is rich with blessings; but one who is eager to be rich will not go unpunished.
One who trusts in himself is a fool; but one who walks in wisdom is kept safe.
One who gives to the poor has no lack; but one who closes his eyes will have many curses.
When the wicked rise, men hide themselves; but when they perish, the righteous thrive.
-
16 Februari 2018
February 15, 2018
Amsal 29:2, 7-11, 14, 19, 25-26 (TB) Jika orang benar bertambah, bersukacitalah rakyat, tetapi jika orang fasik memerintah, berkeluhkesahlah rakyat.
Orang benar mengetahui hak orang lemah, tetapi orang fasik tidak mengertinya.
Pencemooh mengacaukan kota, tetapi orang bijak meredakan amarah.
Jika orang bijak beperkara dengan orang bodoh, orang bodoh ini mengamuk dan tertawa, sehingga tak ada ketenangan.
Orang yang haus akan darah membenci orang saleh, tetapi orang yang jujur mencari keselamatannya.
Orang bebal melampiaskan seluruh amarahnya, tetapi orang bijak akhirnya meredakannya.
Raja yang menghakimi orang lemah dengan adil, takhtanya tetap kokoh untuk selama-lamanya.
Dengan kata-kata saja seorang hamba tidak dapat diajari, sebab walaupun ia mengerti, namun ia tidak mengindahkannya.
Takut kepada orang mendatangkan jerat, tetapi siapa percaya kepada TUHAN, dilindungi.
Banyak orang mencari muka pada pemerintah, tetapi dari TUHAN orang menerima keadilan.
Proverbs 29:2, 7-11, 14, 19, 25-26 (WEB) When the righteous thrive, the people rejoice; but when the wicked rule, the people groan.
The righteous care about justice for the poor. The wicked aren’t concerned about knowledge.
Mockers stir up a city, but wise men turn away anger.
If a wise man goes to court with a foolish man, the fool rages or scoffs, and there is no peace.
The bloodthirsty hate a man of integrity; and they seek the life of the upright.
A fool vents all of his anger, but a wise man brings himself under control.
The king who fairly judges the poor, his throne shall be established forever.
A servant can’t be corrected by words. Though he understands, yet he will not respond.
The fear of man proves to be a snare, but whoever puts his trust in Yahweh is kept safe.
Many seek the ruler’s favor, but a man’s justice comes from Yahweh.
-
16 Februari 2018
Amsal 30:1-3, 5, 24-28 (TB) Perkataan Agur bin Yake dari Masa. Tutur kata orang itu: Aku berlelah-lelah, ya Allah, aku berlelah-lelah, sampai habis tenagaku.
Sebab aku ini lebih bodoh dari pada orang lain, pengertian manusia tidak ada padaku.
Juga tidak kupelajari hikmat, sehingga tidak dapat kukenal Yang Mahakudus.
Semua firman Allah adalah murni. Ia adalah perisai bagi orang-orang yang berlindung pada-Nya.
Ada empat binatang yang terkecil di bumi, tetapi yang sangat cekatan:
semut, bangsa yang tidak kuat, tetapi yang menyediakan makanannya di musim panas,
pelanduk, bangsa yang lemah, tetapi yang membuat rumahnya di bukit batu,
belalang yang tidak mempunyai raja, namun semuanya berbaris dengan teratur,
cicak yang dapat kautangkap dengan tangan, tetapi yang juga ada di istana-istana raja.
Proverbs 30:1-3, 5, 24-28 (WEB) The words of Agur the son of Jakeh; the revelation: the man says to Ithiel, to Ithiel and Ucal:
“Surely I am the most ignorant man, and don’t have a man’s understanding.
I have not learned wisdom, neither do I have the knowledge of the Holy One.
“Every word of God is flawless. He is a shield to those who take refuge in him.
“There are four things which are little on the earth, but they are exceedingly wise:
The ants are not a strong people, yet they provide their food in the summer.
The hyraxes are but a feeble folk, yet make they their houses in the rocks.
The locusts have no king, yet they advance in ranks.
You can catch a lizard with your hands, yet it is in kings’ palaces.
-
16 Februari 2018
Amsal 31:1, 3-5, 8-9 (TB) Inilah perkataan Lemuel, raja Masa, yang diajarkan ibunya kepadanya.
Jangan berikan kekuatanmu kepada perempuan, dan jalanmu kepada perempuan-perempuan yang membinasakan raja-raja.
Tidaklah pantas bagi raja, hai Lemuel, tidaklah pantas bagi raja meminum anggur, ataupun bagi para pembesar mengingini minuman keras,
jangan sampai karena minum ia melupakan apa yang telah ditetapkan, dan membengkokkan hak orang-orang yang tertindas.
Bukalah mulutmu untuk orang yang bisu, untuk hak semua orang yang merana.
Bukalah mulutmu, ambillah keputusan secara adil dan berikanlah kepada yang tertindas dan yang miskin hak mereka.
Proverbs 31:1, 3-5, 8-9 (WEB) The words of king Lemuel; the revelation which his mother taught him.
Don’t give your strength to women, nor your ways to that which destroys kings.
It is not for kings, Lemuel, it is not for kings to drink wine, nor for princes to say, ‘Where is strong drink?’
lest they drink, and forget the law, and pervert the justice due to anyone who is afflicted.
Open your mouth for the mute, in the cause of all who are left desolate.
Open your mouth, judge righteously, and serve justice to the poor and needy.”
-
16 Februari 2018
February 16, 2018
Pengkhotbah 1:1-3, 7-10, 13-14, 17-18 (TB) Inilah perkataan Pengkhotbah, anak Daud, raja di Yerusalem.
Kesia-siaan belaka, kata Pengkhotbah, kesia-siaan belaka, segala sesuatu adalah sia-sia.
Apakah gunanya manusia berusaha dengan jerih payah di bawah matahari?
Semua sungai mengalir ke laut, tetapi laut tidak juga menjadi penuh; ke mana sungai mengalir, ke situ sungai mengalir selalu.
Segala sesuatu menjemukan, sehingga tak terkatakan oleh manusia; mata tidak kenyang melihat, telinga tidak puas mendengar.
Apa yang pernah ada akan ada lagi, dan apa yang pernah dibuat akan dibuat lagi; tak ada sesuatu yang baru di bawah matahari.
Adakah sesuatu yang dapat dikatakan: "Lihatlah, ini baru!"? Tetapi itu sudah ada dulu, lama sebelum kita ada.
Aku membulatkan hatiku untuk memeriksa dan menyelidiki dengan hikmat segala yang terjadi di bawah langit. Itu pekerjaan yang menyusahkan yang diberikan Allah kepada anak-anak manusia untuk melelahkan diri.
Aku telah melihat segala perbuatan yang dilakukan orang di bawah matahari, tetapi lihatlah, segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin.
Aku telah membulatkan hatiku untuk memahami hikmat dan pengetahuan, kebodohan dan kebebalan. Tetapi aku menyadari bahwa hal ini pun adalah usaha menjaring angin,
karena di dalam banyak hikmat ada banyak susah hati, dan siapa memperbanyak pengetahuan, memperbanyak kesedihan.
Ecclesiastes 1:1-3, 7-10, 13-14, 17-18 (WEB) The words of the Preacher, the son of David, king in Jerusalem:
“Vanity of vanities,” says the Preacher; “Vanity of vanities, all is vanity.”
What does man gain from all his labor in which he labors under the sun?
All the rivers run into the sea, yet the sea is not full. To the place where the rivers flow, there they flow again.
All things are full of weariness beyond uttering. The eye is not satisfied with seeing, nor the ear filled with hearing.
That which has been is that which shall be; and that which has been done is that which shall be done: and there is no new thing under the sun.
Is there a thing of which it may be said, “Behold, this is new?” It has been long ago, in the ages which were before us.
I applied my heart to seek and to search out by wisdom concerning all that is done under the sky. It is a heavy burden that God has given to the sons of men to be afflicted with.
I have seen all the works that are done under the sun; and behold, all is vanity and a chasing after wind.
I applied my heart to know wisdom, and to know madness and folly. I perceived that this also was a chasing after wind.
For in much wisdom is much grief; and he who increases knowledge increases sorrow.
-
16 Februari 2018
Pengkhotbah 2:3, 9-13, 15, 17-18, 24-26 (TB) Aku menyelidiki diriku dengan menyegarkan tubuhku dengan anggur, — sedang akal budiku tetap memimpin dengan hikmat —, dan dengan memperoleh kebebalan, sampai aku mengetahui apa yang baik bagi anak-anak manusia untuk dilakukan di bawah langit selama hidup mereka yang pendek itu.
Dengan demikian aku menjadi besar, bahkan lebih besar dari pada siapa pun yang pernah hidup di Yerusalem sebelum aku; dalam pada itu hikmatku tinggal tetap padaku.
Aku tidak merintangi mataku dari apa pun yang dikehendakinya, dan aku tidak menahan hatiku dari sukacita apa pun, sebab hatiku bersukacita karena segala jerih payahku. Itulah buah segala jerih payahku.
Ketika aku meneliti segala pekerjaan yang telah dilakukan tanganku dan segala usaha yang telah kulakukan untuk itu dengan jerih payah, lihatlah, segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin; memang tak ada keuntungan di bawah matahari.
Lalu aku berpaling untuk meninjau hikmat, kebodohan dan kebebalan, sebab apa yang dapat dilakukan orang yang menggantikan raja? Hanya apa yang telah dilakukan orang.
Dan aku melihat bahwa hikmat melebihi kebodohan, seperti terang melebihi kegelapan.
Maka aku berkata dalam hati: "Nasib yang menimpa orang bodoh juga akan menimpa aku. Untuk apa aku ini dulu begitu berhikmat?" Lalu aku berkata dalam hati, bahwa ini pun sia-sia.
Oleh sebab itu aku membenci hidup, karena aku menganggap menyusahkan apa yang dilakukan di bawah matahari, sebab segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin.
Aku membenci segala usaha yang kulakukan dengan jerih payah di bawah matahari, sebab aku harus meninggalkannya kepada orang yang datang sesudah aku.
Tak ada yang lebih baik bagi manusia dari pada makan dan minum dan bersenang-senang dalam jerih payahnya. Aku menyadari bahwa ini pun dari tangan Allah.
Karena siapa dapat makan dan merasakan kenikmatan di luar Dia?
Karena kepada orang yang dikenan-Nya Ia mengaruniakan hikmat, pengetahuan dan kesukaan, tetapi orang berdosa ditugaskan-Nya untuk menghimpun dan menimbun sesuatu yang kemudian harus diberikannya kepada orang yang dikenan Allah. Ini pun kesia-siaan dan usaha menjaring angin.
Ecclesiastes 2:3, 9-13, 15, 17-18, 24-26 (WEB) I searched in my heart how to cheer my flesh with wine, my heart yet guiding me with wisdom, and how to lay hold of folly, until I might see what it was good for the sons of men that they should do under heaven all the days of their lives.
So I was great, and increased more than all who were before me in Jerusalem. My wisdom also remained with me.
Whatever my eyes desired, I didn’t keep from them. I didn’t withhold my heart from any joy, for my heart rejoiced because of all my labor, and this was my portion from all my labor.
Then I looked at all the works that my hands had worked, and at the labor that I had labored to do; and behold, all was vanity and a chasing after wind, and there was no profit under the sun.
I turned myself to consider wisdom, madness, and folly; for what can the king’s successor do? Just that which has been done long ago.
Then I saw that wisdom excels folly, as far as light excels darkness.
Then I said in my heart, “As it happens to the fool, so will it happen even to me; and why was I then more wise?” Then I said in my heart that this also is vanity.
So I hated life, because the work that is worked under the sun was grievous to me; for all is vanity and a chasing after wind.
I hated all my labor in which I labored under the sun, because I must leave it to the man who comes after me.
There is nothing better for a man than that he should eat and drink, and make his soul enjoy good in his labor. This also I saw, that it is from the hand of God.
For who can eat, or who can have enjoyment, more than I?
For to the man who pleases him, God gives wisdom, knowledge, and joy; but to the sinner he gives travail, to gather and to heap up, that he may give to him who pleases God. This also is vanity and a chasing after wind.
-
16 Februari 2018
Pengkhotbah 3:1-8, 10-14, 18-20 (TB) Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya.
Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam;
ada waktu untuk membunuh, ada waktu untuk menyembuhkan; ada waktu untuk merombak, ada waktu untuk membangun;
ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari;
ada waktu untuk membuang batu, ada waktu untuk mengumpulkan batu; ada waktu untuk memeluk, ada waktu untuk menahan diri dari memeluk;
ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk membiarkan rugi; ada waktu untuk menyimpan, ada waktu untuk membuang;
ada waktu untuk merobek, ada waktu untuk menjahit; ada waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara;
ada waktu untuk mengasihi, ada waktu untuk membenci; ada waktu untuk perang, ada waktu untuk damai.
Aku telah melihat pekerjaan yang diberikan Allah kepada anak-anak manusia untuk melelahkan dirinya.
Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.
Aku tahu bahwa untuk mereka tak ada yang lebih baik dari pada bersuka-suka dan menikmati kesenangan dalam hidup mereka.
Dan bahwa setiap orang dapat makan, minum dan menikmati kesenangan dalam segala jerih payahnya, itu juga adalah pemberian Allah.
Aku tahu bahwa segala sesuatu yang dilakukan Allah akan tetap ada untuk selamanya; itu tak dapat ditambah dan tak dapat dikurangi; Allah berbuat demikian, supaya manusia takut akan Dia.
Tentang anak-anak manusia aku berkata dalam hati: "Allah hendak menguji mereka dan memperlihatkan kepada mereka bahwa mereka hanyalah binatang."
Karena nasib manusia adalah sama dengan nasib binatang, nasib yang sama menimpa mereka; sebagaimana yang satu mati, demikian juga yang lain. Kedua-duanya mempunyai nafas yang sama, dan manusia tak mempunyai kelebihan atas binatang, karena segala sesuatu adalah sia-sia.
Kedua-duanya menuju satu tempat; kedua-duanya terjadi dari debu dan kedua-duanya kembali kepada debu.
Ecclesiastes 3:1-8, 10-14, 18-20 (WEB) For everything there is a season, and a time for every purpose under heaven:
a time to be born, and a time to die; a time to plant, and a time to pluck up that which is planted;
a time to kill, and a time to heal; a time to break down, and a time to build up;
a time to weep, and a time to laugh; a time to mourn, and a time to dance;
a time to cast away stones, and a time to gather stones together; a time to embrace, and a time to refrain from embracing;
a time to seek, and a time to lose; a time to keep, and a time to cast away;
a time to tear, and a time to sew; a time to keep silence, and a time to speak;
a time to love, and a time to hate; a time for war, and a time for peace.
I have seen the burden which God has given to the sons of men to be afflicted with.
He has made everything beautiful in its time. He has also set eternity in their hearts, yet so that man can’t find out the work that God has done from the beginning even to the end.
I know that there is nothing better for them than to rejoice, and to do good as long as they live.
Also that every man should eat and drink, and enjoy good in all his labor, is the gift of God.
I know that whatever God does, it shall be forever. Nothing can be added to it, nor anything taken from it; and God has done it, that men should fear before him.
I said in my heart, “As for the sons of men, God tests them, so that they may see that they themselves are like animals.
For that which happens to the sons of men happens to animals. Even one thing happens to them. As the one dies, so the other dies. Yes, they have all one breath; and man has no advantage over the animals; for all is vanity.
All go to one place. All are from the dust, and all turn to dust again.
-
18 Februari 2018
February 17, 2018
Pengkhotbah 4:4, 9-10, 13-14 (TB) Dan aku melihat bahwa segala jerih payah dan segala kecakapan dalam pekerjaan adalah iri hati seseorang terhadap yang lain. Ini pun kesia-siaan dan usaha menjaring angin.
Berdua lebih baik dari pada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka.
Karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi wai orang yang jatuh, yang tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya!
Lebih baik seorang muda miskin tetapi berhikmat dari pada seorang raja tua tetapi bodoh, yang tak mau diberi peringatan lagi.
Karena dari penjara orang muda itu keluar untuk menjadi raja, biarpun ia dilahirkan miskin semasa pemerintahan orang yang tua itu.
Ecclesiastes 4:4, 9-10, 13-14 (WEB) Then I saw all the labor and achievement that is the envy of a man’s neighbor. This also is vanity and a striving after wind.
Two are better than one, because they have a good reward for their labor.
For if they fall, the one will lift up his fellow; but woe to him who is alone when he falls, and doesn’t have another to lift him up.
Better is a poor and wise youth than an old and foolish king who doesn’t know how to receive admonition any more.
For out of prison he came out to be king; yes, even in his kingdom he was born poor.
18 Februari 2018 diubah oleh FLORENCE735
-
18 Februari 2018
Pengkhotbah 5:4-5, 8-9, 18-20 (TB) (5-3) Kalau engkau bernazar kepada Allah, janganlah menunda-nunda menepatinya, karena Ia tidak senang kepada orang-orang bodoh. Tepatilah nazarmu.
(5-4) Lebih baik engkau tidak bernazar dari pada bernazar tetapi tidak menepatinya.
(5-7) Kalau engkau melihat dalam suatu daerah orang miskin ditindas dan hukum serta keadilan diperkosa, janganlah heran akan perkara itu, karena pejabat tinggi yang satu mengawasi yang lain, begitu pula pejabat-pejabat yang lebih tinggi mengawasi mereka.
(5-8) Suatu keuntungan bagi negara dalam keadaan demikian ialah, kalau rajanya dihormati di daerah itu.
(5-17) Lihatlah, yang kuanggap baik dan tepat ialah, kalau orang makan minum dan bersenang-senang dalam segala usaha yang dilakukan dengan jerih payah di bawah matahari selama hidup yang pendek, yang dikaruniakan Allah kepadanya, sebab itulah bahagiannya.
(5-18) Setiap orang yang dikaruniai Allah kekayaan dan harta benda dan kuasa untuk menikmatinya, untuk menerima bahagiannya, dan untuk bersukacita dalam jerih payahnya — juga itu pun karunia Allah.
(5-19) Tidak sering ia mengingat umurnya, karena Allah membiarkan dia sibuk dengan kesenangan hatinya.
Ecclesiastes 5:4-5, 8-9, 18-20 (WEB) When you vow a vow to God, don’t defer to pay it; for he has no pleasure in fools. Pay that which you vow.
It is better that you should not vow, than that you should vow and not pay.
If you see the oppression of the poor, and the violent taking away of justice and righteousness in a district, don’t marvel at the matter, for one official is eyed by a higher one, and there are officials over them.
Moreover the profit of the earth is for all. The king profits from the field.
Behold, that which I have seen to be good and proper is for one to eat and to drink, and to enjoy good in all his labor, in which he labors under the sun, all the days of his life which God has given him; for this is his portion.
Every man also to whom God has given riches and wealth, and has given him power to eat of it, and to take his portion, and to rejoice in his labor—this is the gift of God.
For he shall not often reflect on the days of his life; because God occupies him with the joy of his heart.
-
18 Februari 2018
Pengkhotbah 6:1-2 (TB) Ada suatu kemalangan yang telah kulihat di bawah matahari, yang sangat menekan manusia:
orang yang dikaruniai Allah kekayaan, harta benda dan kemuliaan, sehingga ia tak kekurangan suatu pun yang diingininya, tetapi orang itu tidak dikaruniai kuasa oleh Allah untuk menikmatinya, melainkan orang lain yang menikmatinya! Inilah kesia-siaan dan penderitaan yang pahit.
Ecclesiastes 6:1-2 (WEB) There is an evil which I have seen under the sun, and it is heavy on men:
a man to whom God gives riches, wealth, and honor, so that he lacks nothing for his soul of all that he desires, yet God gives him no power to eat of it, but an alien eats it. This is vanity, and it is an evil disease.
-
18 Februari 2018
February 18, 2018
Pengkhotbah 7:7-9, 13-15, 19-20 (TB) Sungguh, pemerasan membodohkan orang berhikmat, dan uang suap merusakkan hati.
Akhir suatu hal lebih baik dari pada awalnya. Panjang sabar lebih baik dari pada tinggi hati.
Janganlah lekas-lekas marah dalam hati, karena amarah menetap dalam dada orang bodoh.
Perhatikanlah pekerjaan Allah! Siapakah dapat meluruskan apa yang telah dibengkokkan-Nya?
Pada hari mujur bergembiralah, tetapi pada hari malang ingatlah, bahwa hari malang ini pun dijadikan Allah seperti juga hari mujur, supaya manusia tidak dapat menemukan sesuatu mengenai masa depannya.
Dalam hidupku yang sia-sia aku telah melihat segala hal ini: ada orang saleh yang binasa dalam kesalehannya, ada orang fasik yang hidup lama dalam kejahatannya.
Hikmat memberi kepada yang memilikinya lebih banyak kekuatan dari pada sepuluh penguasa dalam kota.
Sesungguhnya, di bumi tidak ada orang yang saleh: yang berbuat baik dan tak pernah berbuat dosa!
Ecclesiastes 7:7-9, 13-15, 19-20 (WEB) Surely extortion makes the wise man foolish; and a bribe destroys the understanding.
Better is the end of a thing than its beginning. The patient in spirit is better than the proud in spirit.
Don’t be hasty in your spirit to be angry, for anger rests in the bosom of fools.
Consider the work of God, for who can make that straight, which he has made crooked?
In the day of prosperity be joyful, and in the day of adversity consider; yes, God has made the one side by side with the other, to the end that man should not find out anything after him.
All this I have seen in my days of vanity: there is a righteous man who perishes in his righteousness, and there is a wicked man who lives long in his evildoing.
Wisdom is a strength to the wise man more than ten rulers who are in a city.
Surely there is not a righteous man on earth who does good and doesn’t sin.
-
18 Februari 2018
Pengkhotbah 8:1, 15-17 (TB) Siapakah seperti orang berhikmat? Dan siapakah yang mengetahui keterangan setiap perkara? Hikmat manusia menjadikan wajahnya bercahaya dan berubahlah kekerasan wajahnya.
Oleh sebab itu aku memuji kesukaan, karena tak ada kebahagiaan lain bagi manusia di bawah matahari, kecuali makan dan minum dan bersukaria. Itu yang menyertainya di dalam jerih payahnya seumur hidupnya yang diberikan Allah kepadanya di bawah matahari.
Ketika aku memberi perhatianku untuk memahami hikmat dan melihat kegiatan yang dilakukan orang di dunia tanpa mengantuk siang malam,
maka nyatalah kepadaku, bahwa manusia tidak dapat menyelami segala pekerjaan Allah, yang dilakukan-Nya di bawah matahari. Bagaimanapun juga manusia berlelah-lelah mencarinya, ia tidak akan menyelaminya. Walaupun orang yang berhikmat mengatakan, bahwa ia mengetahuinya, namun ia tidak dapat menyelaminya.
Ecclesiastes 8:1, 15-17 (WEB) Who is like the wise man? And who knows the interpretation of a thing? A man’s wisdom makes his face shine, and the hardness of his face is changed.
Then I commended mirth, because a man has no better thing under the sun, than to eat, and to drink, and to be joyful: for that will accompany him in his labor all the days of his life which God has given him under the sun.
When I applied my heart to know wisdom, and to see the business that is done on the earth (even though eyes see no sleep day or night),
then I saw all the work of God, that man can’t find out the work that is done under the sun, because however much a man labors to seek it out, yet he won’t find it. Yes even though a wise man thinks he can comprehend it, he won’t be able to find it.
-
18 Februari 2018
Pengkhotbah 9:1, 3-6, 9-10, 12, 16-17 (TB) Sesungguhnya, semua ini telah kuperhatikan, semua ini telah kuperiksa, yakni bahwa orang-orang yang benar dan orang-orang yang berhikmat dan perbuatan-perbuatan mereka, baik kasih maupun kebencian, ada di tangan Allah; manusia tidak mengetahui apa pun yang dihadapinya.
Inilah yang celaka dalam segala sesuatu yang terjadi di bawah matahari; nasib semua orang sama. Hati anak-anak manusia pun penuh dengan kejahatan, dan kebebalan ada dalam hati mereka seumur hidup, dan kemudian mereka menuju alam orang mati.
Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati.
Karena orang-orang yang hidup tahu bahwa mereka akan mati, tetapi orang yang mati tak tahu apa-apa, tak ada upah lagi bagi mereka, bahkan kenangan kepada mereka sudah lenyap.
Baik kasih mereka, maupun kebencian dan kecemburuan mereka sudah lama hilang, dan untuk selama-lamanya tak ada lagi bahagian mereka dalam segala sesuatu yang terjadi di bawah matahari.
Nikmatilah hidup dengan isteri yang kaukasihi seumur hidupmu yang sia-sia, yang dikaruniakan TUHAN kepadamu di bawah matahari, karena itulah bahagianmu dalam hidup dan dalam usaha yang engkau lakukan dengan jerih payah di bawah matahari.
Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi.
Karena manusia tidak mengetahui waktunya. Seperti ikan yang tertangkap dalam jala yang mencelakakan, dan seperti burung yang tertangkap dalam jerat, begitulah anak-anak manusia terjerat pada waktu yang malang, kalau hal itu menimpa mereka secara tiba-tiba.
Kataku: "Hikmat lebih baik dari pada keperkasaan, tetapi hikmat orang miskin dihina dan perkataannya tidak didengar orang."
Perkataan orang berhikmat yang didengar dengan tenang, lebih baik dari pada teriakan orang yang berkuasa di antara orang bodoh.
Ecclesiastes 9:1, 3-6, 9-10, 12, 16-17 (WEB) For all this I laid to my heart, even to explore all this: that the righteous, and the wise, and their works, are in the hand of God; whether it is love or hatred, man doesn’t know it; all is before them.
This is an evil in all that is done under the sun, that there is one event to all: yes also, the heart of the sons of men is full of evil, and madness is in their heart while they live, and after that they go to the dead.
For to him who is joined with all the living there is hope; for a living dog is better than a dead lion.
For the living know that they will die, but the dead don’t know anything, neither do they have any more a reward; for their memory is forgotten.
Also their love, their hatred, and their envy has perished long ago; neither do they any longer have a portion forever in anything that is done under the sun.
Live joyfully with the wife whom you love all the days of your life of vanity, which he has given you under the sun, all your days of vanity, for that is your portion in life, and in your labor in which you labor under the sun.
Whatever your hand finds to do, do it with your might; for there is no work, nor plan, nor knowledge, nor wisdom, in Sheol, where you are going.
For man also doesn’t know his time. As the fish that are taken in an evil net, and as the birds that are caught in the snare, even so are the sons of men snared in an evil time, when it falls suddenly on them.
Then I said, “Wisdom is better than strength.” Nevertheless the poor man’s wisdom is despised, and his words are not heard.
The words of the wise heard in quiet are better than the cry of him who rules among fools.
-
19 Februari 2018
February 19, 2018
Ecclesiastes 10:4-6, 19 (KJV) If the spirit of the ruler rise up against thee, leave not thy place; for yielding pacifieth great offences.
There is an evil which I have seen under the sun, as an error which proceedeth from the ruler:
Folly is set in great dignity, and the rich sit in low place.
A feast is made for laughter, and wine maketh merry: but money answereth all things.
Pengkhotbah 10:4-6, 19 (TB) Jika amarah penguasa menimpa engkau, janganlah meninggalkan tempatmu, karena kesabaran mencegah kesalahan-kesalahan besar.
Ada suatu kejahatan yang kulihat di bawah matahari sebagai kekhilafan yang berasal dari seorang penguasa:
pada banyak tempat yang tinggi, didudukkan orang bodoh, sedangkan tempat yang rendah diduduki orang kaya.
Untuk tertawa orang menghidangkan makanan; anggur meriangkan hidup dan uang memungkinkan semuanya itu.
-
19 Februari 2018
Ecclesiastes 11:5-8 (KJV) As thou knowest not what is the way of the spirit, nor how the bones do grow in the womb of her that is with child: even so thou knowest not the works of God who maketh all.
In the morning sow thy seed, and in the evening withhold not thine hand: for thou knowest not whether shall prosper, either this or that, or whether they both shall be alike good.
Truly the light is sweet, and a pleasant thing it is for the eyes to behold the sun:
But if a man live many years, and rejoice in them all; yet let him remember the days of darkness; for they shall be many. All that cometh is vanity.
Pengkhotbah 11:5-8 (TB) Sebagaimana engkau tidak mengetahui jalan angin dan tulang-tulang dalam rahim seorang perempuan yang mengandung, demikian juga engkau tidak mengetahui pekerjaan Allah yang melakukan segala sesuatu.
Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada petang hari, karena engkau tidak mengetahui apakah ini atau itu yang akan berhasil, atau kedua-duanya sama baik.
Terang itu menyenangkan dan melihat matahari itu baik bagi mata;
oleh sebab itu jikalau orang panjang umurnya, biarlah ia bersukacita di dalamnya, tetapi hendaklah ia ingat akan hari-hari yang gelap, karena banyak jumlahnya. Segala sesuatu yang datang adalah kesia-siaan.
-
19 Februari 2018
Ecclesiastes 12:1, 7, 9-10, 12(KJV) Remember now thy Creator in the days of thy youth, while the evil days come not, nor the years draw nigh, when thou shalt say, I have no pleasure in them;
Then shall the dust return to the earth as it was: and the spirit shall return unto God who gave it.
And moreover, because the preacher was wise, he still taught the people knowledge; yea, he gave good heed, and sought out, and set in order many proverbs.
The preacher sought to find out acceptable words: and that which was written was upright, even words of truth.
And further, by these, my son, be admonished: of making many books there is no end; and much study is a weariness of the flesh.
Pengkhotbah 12:1, 7, 9-10, 12 (TB) Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan: "Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya!",
dan debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya.
Selain Pengkhotbah berhikmat, ia mengajarkan juga kepada umat itu pengetahuan. Ia menimbang, menguji dan menyusun banyak amsal.
Pengkhotbah berusaha mendapat kata-kata yang menyenangkan dan menulis kata-kata kebenaran secara jujur.
Lagipula, anakku, waspadalah! Membuat banyak buku tak akan ada akhirnya, dan banyak belajar melelahkan badan.
19 Februari 2018 diubah oleh FLORENCE735
-
20 Februari 2018
February 20, 2018
Kidung Agung 1:1-3, 7, 10, 15-16 (TB) Kidung agung dari Salomo.
— Kiranya ia mencium aku dengan kecupan! Karena cintamu lebih nikmat dari pada anggur,
harum bau minyakmu, bagaikan minyak yang tercurah namamu, oleh sebab itu gadis-gadis cinta kepadamu!
Ceriterakanlah kepadaku, jantung hatiku, di mana kakanda menggembalakan domba, di mana kakanda membiarkan domba-domba berbaring pada petang hari. Karena mengapa aku akan jadi serupa pengembara dekat kawanan-kawanan domba teman-temanmu?
Moleklah pipimu di tengah perhiasan-perhiasan dan lehermu di tengah kalung-kalung.
— Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau, bagaikan merpati matamu.
— Lihatlah, tampan engkau, kekasihku, sungguh menarik; sungguh sejuk petiduran kita.
Song of Solomon 1:1-3, 7, 10, 15-16 (WEB) The Song of songs, which is Solomon’s. Beloved
Let him kiss me with the kisses of his mouth; for your love is better than wine.
Your oils have a pleasing fragrance. Your name is oil poured out, therefore the virgins love you.
Tell me, you whom my soul loves, where you graze your flock, where you rest them at noon; for why should I be as one who is veiled beside the flocks of your companions? Lover
Your cheeks are beautiful with earrings, your neck with strings of jewels. Friends
Behold, you are beautiful, my love. Behold, you are beautiful. Your eyes are like doves. Beloved
Behold, you are beautiful, my beloved, yes, pleasant; and our couch is verdant. Lover
-
20 Februari 2018
Kidung Agung 2:2-5, 16 (TB) — Seperti bunga bakung di antara duri-duri, demikianlah manisku di antara gadis-gadis.
— Seperti pohon apel di antara pohon-pohon di hutan, demikianlah kekasihku di antara teruna-teruna. Di bawah naungannya aku ingin duduk, buahnya manis bagi langit-langitku.
Telah dibawanya aku ke rumah pesta, dan panjinya di atasku adalah cinta.
Kuatkanlah aku dengan penganan kismis, segarkanlah aku dengan buah apel, sebab sakit asmara aku.
Kekasihku kepunyaanku, dan aku kepunyaan dia yang menggembalakan domba di tengah-tengah bunga bakung.
Song of Solomon 2:2-5, 16 (WEB) As a lily among thorns, so is my love among the daughters. Beloved
As the apple tree among the trees of the wood, so is my beloved among the sons. I sat down under his shadow with great delight, his fruit was sweet to my taste.
He brought me to the banquet hall. His banner over me is love.
Strengthen me with raisins, refresh me with apples; for I am faint with love.
My beloved is mine, and I am his. He browses among the lilies.
-
20 Februari 2018
Kidung Agung 3:1-4 (TB) Di atas ranjangku pada malam hari kucari jantung hatiku. Kucari, tetapi tak kutemui dia.
Aku hendak bangun dan berkeliling di kota; di jalan-jalan dan di lapangan-lapangan kucari dia, jantung hatiku. Kucari, tetapi tak kutemui dia.
Aku ditemui peronda-peronda kota. "Apakah kamu melihat jantung hatiku?"
Baru saja aku meninggalkan mereka, kutemui jantung hatiku; kupegang dan tak kulepaskan dia, sampai kubawa dia ke rumah ibuku, ke kamar orang yang melahirkan aku.
Song of Solomon 3:1-4 (WEB) By night on my bed, I sought him whom my soul loves. I sought him, but I didn’t find him.
I will get up now, and go about the city; in the streets and in the squares I will seek him whom my soul loves. I sought him, but I didn’t find him.
The watchmen who go about the city found me; “Have you seen him whom my soul loves?”
I had scarcely passed from them, when I found him whom my soul loves. I held him, and would not let him go, until I had brought him into my mother’s house, into the room of her who conceived me.
-
22 Februari 2018
February 21, 2018
Song of Solomon 4:1, 7, 9-10 (KJV) Behold, thou art fair, my love; behold, thou art fair; thou hast doves' eyes within thy locks: thy hair is as a flock of goats, that appear from mount Gilead.
Thou art all fair, my love; there is no spot in thee.
Thou hast ravished my heart, my sister, my spouse; thou hast ravished my heart with one of thine eyes, with one chain of thy neck.
How fair is thy love, my sister, my spouse! how much better is thy love than wine! and the smell of thine ointments than all spices!
Kidung Agung 4:1, 7, 9-10 (TB) Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau! Bagaikan merpati matamu di balik telekungmu. Rambutmu bagaikan kawanan kambing yang bergelombang turun dari pegunungan Gilead.
Engkau cantik sekali, manisku, tak ada cacat cela padamu.
Engkau mendebarkan hatiku, dinda, pengantinku, engkau mendebarkan hati dengan satu kejapan mata, dengan seuntai kalung dari perhiasan lehermu.
Betapa nikmat kasihmu, dinda, pengantinku! Jauh lebih nikmat cintamu dari pada anggur, dan lebih harum bau minyakmu dari pada segala macam rempah.
-
22 Februari 2018
Song of Solomon 5:2, 8-9, 16 (KJV) I sleep, but my heart waketh: it is the voice of my beloved that knocketh, saying, Open to me, my sister, my love, my dove, my undefiled: for my head is filled with dew, and my locks with the drops of the night.
I charge you, O daughters of Jerusalem, if ye find my beloved, that ye tell him, that I am sick of love.
What is thy beloved more than another beloved, O thou fairest among women? what is thy beloved more than another beloved, that thou dost so charge us?
His mouth is most sweet: yea, he is altogether lovely. This is my beloved, and this is my friend, O daughters of Jerusalem.
Kidung Agung 5:2, 8-9, 16 (TB) Aku tidur, tetapi hatiku bangun. Dengarlah, kekasihku mengetuk. "Bukalah pintu, dinda, manisku, merpatiku, idam-idamanku, karena kepalaku penuh embun, dan rambutku penuh tetesan embun malam!"
Kusumpahi kamu, puteri-puteri Yerusalem: bila kamu menemukan kekasihku, apakah yang akan kamu katakan kepadanya? Katakanlah, bahwa sakit asmara aku!
— Apakah kelebihan kekasihmu dari pada kekasih yang lain, hai jelita di antara wanita? Apakah kelebihan kekasihmu dari pada kekasih yang lain, sehingga kausumpahi kami begini?
Kata-katanya manis semata-mata, segala sesuatu padanya menarik. Demikianlah kekasihku, demikianlah temanku, hai puteri-puteri Yerusalem.
-
22 Februari 2018
Song of Solomon 6:1, 3, 9 (KJV) Whither is thy beloved gone, O thou fairest among women? whither is thy beloved turned aside? that we may seek him with thee.
I am my beloved's, and my beloved is mine: he feedeth among the lilies.
My dove, my undefiled is but one; she is the only one of her mother, she is the choice one of her that bare her. The daughters saw her, and blessed her; yea, the queens and the concubines, and they praised her.
Kidung Agung 6:1, 3, 9 (TB) — Ke mana perginya kekasihmu, hai jelita di antara wanita? Ke jurusan manakah kekasihmu pergi, supaya kami mencarinya besertamu?
Aku kepunyaan kekasihku, dan kepunyaanku kekasihku, yang menggembalakan domba di tengah-tengah bunga bakung.
Tetapi dialah satu-satunya merpatiku, idam-idamanku, satu-satunya anak ibunya, anak kesayangan bagi yang melahirkannya; puteri-puteri melihatnya dan menyebutnya bahagia, permaisuri-permaisuri dan selir-selir memujinya.
-
22 Februari 2018
February 22, 2018
Kidung Agung 7:6, 9-12 (TB) Betapa cantik, betapa jelita engkau, hai tercinta di antara segala yang disenangi.
Kata-katamu manis bagaikan anggur!" Ya, anggur itu mengalir kepada kekasihku dengan tak putus-putusnya, melimpah ke bibir orang-orang yang sedang tidur!
Kepunyaan kekasihku aku, kepadaku gairahnya tertuju.
Mari, kekasihku, kita pergi ke padang, bermalam di antara bunga-bunga pacar!
Mari, kita pergi pagi-pagi ke kebun anggur dan melihat apakah pohon anggur sudah berkuncup, apakah sudah mekar bunganya, apakah pohon-pohon delima sudah berbunga! Di sanalah aku akan memberikan cintaku kepadamu!
Song of Solomon 7:6, 9-12 (WEB) How beautiful and how pleasant you are, love, for delights!
Your mouth is like the best wine, that goes down smoothly for my beloved, gliding through the lips of those who are asleep. Beloved
I am my beloved’s. His desire is toward me.
Come, my beloved! Let’s go out into the field. Let’s lodge in the villages.
Let’s go early up to the vineyards. Let’s see whether the vine has budded, its blossom is open, and the pomegranates are in flower. There I will give you my love.
-
23 Februari 2018
Kidung Agung 8:5-10 (TB) Siapakah dia yang muncul dari padang gurun, yang bersandar pada kekasihnya? — Di bawah pohon apel kubangunkan engkau, di sanalah ibumu telah mengandung engkau, di sanalah ia mengandung dan melahirkan engkau.
— Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!
Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. Sekalipun orang memberi segala harta benda rumahnya untuk cinta, namun ia pasti akan dihina.
— Kami mempunyai seorang adik perempuan, yang belum mempunyai buah dada. Apakah yang akan kami perbuat dengan adik perempuan kami pada hari ia dipinang?
Bila ia tembok, akan kami dirikan atap perak di atasnya; bila ia pintu, akan kami palangi dia dengan palang kayu aras.
— Aku adalah suatu tembok dan buah dadaku bagaikan menara. Dalam matanya ketika itu aku bagaikan orang yang telah mendapat kebahagiaan.
Song of Solomon 8:5-10 (WEB) Who is this who comes up from the wilderness, leaning on her beloved? Beloved Under the apple tree I aroused you. There your mother conceived you. There she was in labor and bore you.
Set me as a seal on your heart, as a seal on your arm; for love is strong as death. Jealousy is as cruel as Sheol. Its flashes are flashes of fire, a very flame of Yahweh.
Many waters can’t quench love, neither can floods drown it. If a man would give all the wealth of his house for love, he would be utterly scorned. Brothers
We have a little sister. She has no breasts. What shall we do for our sister in the day when she is to be spoken for?
If she is a wall, we will build on her a turret of silver. If she is a door, we will enclose her with boards of cedar. Beloved
I am a wall, and my breasts like towers, then I was in his eyes like one who found peace.
-
23 Februari 2018
Yesaya 1:1-3, 15-20 (TB) Penglihatan yang telah dilihat Yesaya bin Amos tentang Yehuda dan Yerusalem dalam zaman Uzia, Yotam, Ahas dan Hizkia, raja-raja Yehuda.
Dengarlah, hai langit, dan perhatikanlah, hai bumi, sebab TUHAN berfirman: "Aku membesarkan anak-anak dan mengasuhnya, tetapi mereka memberontak terhadap Aku.
Lembu mengenal pemiliknya, tetapi Israel tidak; keledai mengenal palungan yang disediakan tuannya, tetapi umat-Ku tidak memahaminya."
Apabila kamu menadahkan tanganmu untuk berdoa, Aku akan memalingkan muka-Ku, bahkan sekalipun kamu berkali-kali berdoa, Aku tidak akan mendengarkannya, sebab tanganmu penuh dengan darah.
Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku. Berhentilah berbuat jahat,
belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda!
Marilah, baiklah kita beperkara! — firman TUHAN — Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.
Jika kamu menurut dan mau mendengar, maka kamu akan memakan hasil baik dari negeri itu.
Tetapi jika kamu melawan dan memberontak, maka kamu akan dimakan oleh pedang." Sungguh, TUHAN yang mengucapkannya.
Isaiah 1:1-3, 15-20 (WEB) The vision of Isaiah the son of Amoz, which he saw concerning Judah and Jerusalem, in the days of Uzziah, Jotham, Ahaz, and Hezekiah, kings of Judah.
Hear, heavens, and listen, earth; for Yahweh has spoken: “I have nourished and brought up children and they have rebelled against me.
The ox knows his owner, and the donkey his master’s crib; but Israel doesn’t know. My people don’t consider.”
When you spread out your hands, I will hide my eyes from you. Yes, when you make many prayers, I will not hear. Your hands are full of blood.
Wash yourselves. Make yourself clean. Put away the evil of your doings from before my eyes. Cease to do evil.
Learn to do well. Seek justice. Relieve the oppressed. Defend the fatherless. Plead for the widow.”
“Come now, and let’s reason together,” says Yahweh: “Though your sins are as scarlet, they shall be as white as snow. Though they are red like crimson, they shall be as wool.
If you are willing and obedient, you will eat the good of the land;
but if you refuse and rebel, you will be devoured with the sword; for the mouth of Yahweh has spoken it.”