Menurut kalian, jika pacarmu selingkuh apa yg akan kamu lakukan?
-
18 Juli 2020
ADHE225 tulis:
Samalah dek,spti yg ku crtakan sama km soal yg kmrn..😊
sabar yo ka 😊
-
18 Juli 2020
Perlu waktu dek ga segampang itu bs lsg lupa🤪🤪
SOZANOLO075 tulis:
sabar yo ka 😊
-
18 Juli 2020
ADHE225 tulis:
Perlu waktu dek ga segampang itu bs lsg lupa🤪🤪
SOZANOLO075 tulis:
sabar yo ka 😊
nanti ozan kasi trip trip biar gampang melupakan 😂
-
18 Juli 2020
Gmn dek?🤪🤪
SOZANOLO075 tulis:
nanti ozan kasi trip trip biar gampang melupakan 😂
-
19 Juli 2020
Terima kasih siste Katharina untuk respon dan contoh kasusnya. Betul, dalam pernikahan, bila selingkuh terjadi maka permasalahan itu bisa terjadi dikarenakan kekurangan dari dua pihah, seperti ada saya paparkan sebelumnya. Betul juga, bhw harusnya khan ada cara lain utk mengatasi kekurangan pasangan. Komunikasi terbuka itulah yg saya katakan penting dalam menjalani kehidupan pernikahan. Apa yg kita inginkan/harapkan, apa yang kita tidak inginkan/tidak kita harapkan. Apa yg membuat kita senang, apa yg membuat kita tidak senang. Semua perlu dikomunikasikan, agar pasangan kita tahu. Pasangan kita pun juga melakukan hal yg sama, menyampaikan hal yg sama secara terbuka. Jadi, pasangan hidup jangan mengandalkan telepati utk berkomunikasi...
Katakanlah semua sudah terlambat. Perselingkuhan sudah keburu terjadi. Nah, apa yg harus dilakukan kita? Saya memilih instrospeksi diri dulu sajalah. Dengan pikiran tenang. Utk melihat kembali, kesalahan apa yg telah saya lakukan. Apakah saya sudah mulai kurang perhatian, kurang memberikan kasih sayang, terlalu sibuk dgn pekerjaan, terlalu sibuk dgn medsos, dst..dst..dst. Setelah itu, mau dibawa kemana kehidupan pernikahan. Pernikahan yg tanpa anak, dan pernikahan yg sudah keburu punya anak, tentu akan berbeda situasi dan berbeda pertimbangannya dalam pengambilan keputusan akhir.
Setelah itu, barulah komunikasikan dengan pasangan utk membahas apapun yg kita perlu bahas. Mau tahu alasan dia selingkuh, tanyakan. Mau tahu dengan siapa selingkuh, tanyakan. Mau tahu apa yg dia harapkan dari kelanjutan pernikahan ini, tanyakan. Mau tahu apakah menyesali, bertobat, atau apapun juga, tanyakan semuanya secara bebas dan dengan kedewasaan penuh.
Dari semua komunikasi tersebut itulah, kita bisa memutuskan utk diri kita sendiri. Apakah kehidupan pernikahan mau kita sudahi karena kita sudah terlalu dalam lukanya, kita sampaikan. Atau kita akhiri karena melihat pasangan tampaknya tidak akan berubah perillakunya, kita sampaikan. Apakah mau dipertahankan dgn persyaratan tertentu, kita sampaikan.
Apapun keputusan kita dari kasus tersebut, maka introspeksi diri yg saya di awal sebutkan kemarin itu akan bermanfaat untuk kehidupan pernikahan kita selanjutnya. Bila hubungan tsb berlanjut, maka kedepannya kita memperbaiki diri utk tidak melakukan kesalahan yg sama. Bila kita mengakhiri pernikahan tsb, maka di kehidupan pernikahan selanjutnya kita sudah belajar utk tidak melakukan kesalahan yang sama. Itulah gunanya instrospeksi diri. Karena memang perselingkuhan dalam kehidupan berumah tangga, akan selalu diawali oleh menurunnya keharmonisan akibat berkurangnya perhatian, kasih sayang, dst. Api cinta mulai memudar karena satu dan lain hal. Bisa karena kesibukan pekerjaan, kesibukan urusan luar (termasuk urusan pelayanan gereja, dst) sampai mengabaikan keharmonisan dan intensitas hubungan suami dan istri, bisa juga karena terlalu sibuk dengan dunia medsos.
Contoh yg sista berikan di tulisan terdahulu, justru semakin menguatkan premis yg sudah saya sampaikan. Ibu tersebut terlalu sibuk, sampai lupa apa yg seharusnya dia jaga dan berikan. Suaminya, sudah jelas salah besar karena berselingkuh. Ini ngga perlu dibahas lagi. :)
Kesalahan lain dari ibu tersebut, ada permasalahan penting yg ada di suami, dia tidak segera bereskan. Kebiasaan berjudi. Ini kebiasaan buruk. Harus segera dibereskan sejak awal. Karena kalau telat dan sudah menjadi kecanduan, menjadi tidak mudah utk mengatasinya. Perlu konseling dan penanganan khusus/profesional utk mengatasi kecanduan judi. Kecuali ada kekuatan yg sangat besar dari diri sendiri utk berhenti.
Diceritakan, suami berselingkuh dgn karyawan di toko istrinya. Asumsikan ini perselingkuhan yg pertama yg dilakukan oleh suaminya. Maka, saya sangat yakin, proses suaminya sampai mau melakukan tindakan perselingkuhan itu, tidak dalam wkt singkat. Ada banyak peristiwa dia dgn wanita tsb sebelum sampai akhirnya berselingkuh. Pergolakan batinnya pun juga ada. Dan ada kemungkinan suaminya sempat mengkomunikasikan secara tidak langsung dgn istrinya. Misalkan, spt suaminya ingin komunikasi dgn istri lebih sering. Atau suami sempat minta istrinya lebih banyak wkt di rumah. Atau, suaminya sempat pernah ada keinginan istrinya lebih memperhatikan penampilan di rumah, lebih harus, lebih bersih, lebih wangi, atau lebih apapunlah. Karena dibawah sadarnya, saya yakin suaminya pernah ingin menghindari. Nah, di momen spt itu, ketika istri abai, dan terus cuek, krn mgk saja sudah lelah seharian urus toko, jadi ngga sempat bermanis2 dst. Dan mereka berdua juga bukan tipe yg berkomunikasi terbuka, maka godaan diluar yg dihadapi suaminya itu. Cepat atau lambat, akan berujung pada perselingkuhan. Apalagi karyawati tsb juga mgk tipe yg agresif. Semakin memperlancar terjadinya perselingkuhan.
Jangan pernah take it for granted, bahwa pernikahan yg dipersatukan oleh Tuhan akan aman dari perselingkuhan. Orang Kristen yg taat, akan terhindar dari kena godaan berselingkuh. Jangankan jemaat, kita bisa lihat pendeta, penatua, pengurus gereja, juga bisa jatuh dalam dosa perselingkuhan. Mengapa? Karena pasangan lengah. Karena pasangan berpikir, Tuhan akan melindungi. Padahal tidak. Bagaimana Tuhan mau melindungi pernikahan kita, bila kita sendiri saja cuek dan abai untuk berusaha melindungi pernikahan kita.
Itu sebabnya, apa yg banyak saya sharing disini di beberapa tulisan. Konteksnya lebih kepada mencoba mengingatkan bahwa kehidupan pernikahan itu adalah kehidupan yang bertumbuh. Bukan statis. Harus dijaga dengan baik, harus disirami tiap hari, harus dipupuki tiap hari. Agar keasikannya, keseruannya, kemanisannya, keromantisannya, keceriaannya, akan selalu terjaga dan terus bertambah.
Bila kehidupan pernikahan belum memiliki anak. Maka stakeholders dari pernikahan itu adalah suami dan istri. Bukan suami saja, bukan istri saja. Dua2nya memilikinya dan tentu saja, bertanggung jawab menjaganya.
Bila kehidupan pernikahan sudah memiliki anak. Maka stakeholders dari pernikahan tersebut suami, istri, anak atau anak2 (tergantung berapa banyak anaknya). Semuanya bertanggung jawab untuk menjaganya. Semuanya terlibat dan perlu dilibatkan untuk menjaga dan menumbuhkembangkan kehidupan keluarga tersebut. Agar semakin asik, semakin seru, semakin manis, semakin romantis, semakin ceria. Tuhan memberikan kita kecerdasan, kreativitas, semangat, dll. Gunakan dan manfaatkan apa yg telah Tuhan berikan. Jangan hanya jadi pajangan saja.
Saya memilih meraihl kebahagian ketimbang menunggu kebahagiaan. Saya memilih menjadi aktif ketimbang pasif.
Semoga bermanfaat ya.
KATHARINA781 tulis:
Wah, terlebih lagi dalam hubungan pernikahan, konsekuensi menikah yang hanya sekali.
....
Sayangnya ibu ini hanya melihat dari satu sisi kesalahannya sendiri. Dan menurut dia, wajar bagi dia untuk menderita.
19 Juli 2020 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
19 Juli 2020
Betul, selingkuh itu salah. Tidak ada pembenaran utk perselingkuhan.
Kalau masih statusnya pacaran. Putusin saja pasangan kita yg selingkuh.Karena diluar sana masih banyak calon pasangan hidup yg tidak selingkuh. Dalam status pacaran, bila pasangan selingkuh, maka bisa saja kita tidak memiliki kesalahan apapun. Pasangan kita hanya tertarik dengan yang lebih baik dari kita. Itu hak nya, karena masa pacaran memang masa mencari calon pasangan hidup yg terbaik. Hak kita juga utk langsung memutuskan status pacaran kita, karena kita pun juga berhak mendapatkan pasangan yg terbaik.
Dalam status masih pacaran, saran saya jangan pernah mencoba merubah pasangan kita. Biarkan dia menjadi apa adanya, kita hanya melihat dan merasakan saja, apakah dia dgn gaya hidupnya spt itu, cocok utk jadi pasangan hidup kita yg terbaik.
Contohnya gini. Kita sudah tahu pasangan hidup kita ternyata malas, suka menunda pekerjaan. Kita tahunya setelah beberapa kali jalan dengan dia. Padahal kriteria kita dalam mencari pasangan hidup, pasangan hidup kita harus tipe yg rajin, dan selalu menyelesaikan pekerjaan dgn baik dan tepat waktu. Nah, sering kali kita mentolerir ketidakcocokan dgn apa yg kita mau itu dgn berpikiran, mudah2an nanti setelah menikah akan berubah.
Lalu, katakan sudah menikah, ternyata tidak berubah. Ternyata dibilangin susah banget. Kebiasaan itu terus berulang. Salah siapakah? Jelas salah pasangan kita. Tapi kesalahan kita juga karena sudah tahu sejak awal spt itu, koq masih mau dijadikan pasangan hidup khan? Hidup itu pilihan, dan kita dengan sadar sudah mengambil plihan hidup yg memiliki resiko tinggi. Jadi, bersiaplah menanggung resikonya.
Masa pacaran, ada masa utk mengenali calon pasangan, dan memilih yang paling cocok dengan kriteria dan keinginan kita yg paling sesuai utk kita jadikan pasangan hidup yg abadi. Jadi masa pacaran bukan masa utk merubah seseorang menjadi seperti yg kita inginkan jadi pasangan hidup. Jauh lebih rendah resiko memilih pasangan hidup di masa pacaran yg sudah jadi terbentuk. Pasangan hidup hasil permak, hasil dirubah2 dan modifikasi, sangat tinggi resiko dia kembali ke kebiasaan awalnya ketika sudah menikah kelak. Karenanya, carilah yg sudah jadi dan sudah matang.
Untuk perselingkuhan yang terjadi pada kehidupan pernikahan/berumah tangga, sudah saya paparkan di tulisan terpisah.
Semoga bermanfaat.
TIFFANI282 tulis:
Mau gmn pun selingkuh itu salah.
Kalo ada masalah, komunikasikan. Kalo udah gak sayang, putusin. Nobody deserves to fall asleep at night wondering why they weren't enough.
19 Juli 2020 diubah oleh IRWAN123
-
19 Juli 2020
Aku belum pernah selingkuh dan di selingkuhin, Puji Tuhan..
-
19 Juli 2020
Tak baca alon2 dan hu rimang2ngi 👍
IRWAN123 tulis:
Betul, selingkuh itu salah. Tidak ada pembenaran utk perselingkuhan.
....Untuk perselingkuhan yang terjadi pada kehidupan pernikahan/berumah tangga, sudah saya paparkan di tulisan terpisah.
Semoga bermanfaat.
19 Juli 2020 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
19 Juli 2020
Kalo pacarku selingkuh saya bungkus lalu saya jual di OLX dengan catatan barang bekas simpel bukan 😂
19 Juli 2020 diubah oleh SOZANOLO075
-
19 Juli 2020
Kalo pacar selingkuh gpp putusin aja ga perlu musuhan. Namanya juga masi pacar bebas" aja..
-
19 Juli 2020
PRINCE811 tulis:
Kalo pacar selingkuh gpp putusin aja ga perlu musuhan. Namanya juga masi pacar bebas" aja..
Pacar punya kebebasan berselingkuh? Lalu, jika pacarmu selingkuh perasaanmu bagaimana? Iklas, tanpa rasa sakit hati??
-
19 Juli 2020
Sayang OLX nya dek..
SOZANOLO075 tulis:
Kalo pacarku selingkuh saya bungkus lalu saya jual di OLX dengan catatan barang bekas simpel bukan 😂
-
19 Juli 2020
Sakit hati. Tapi biasa aja. Ga yang nangis guling". Ambil positif nya aja. Mending putus ketika pacaran daripada nanti ketika uda menikah.
ANITA089 tulis:
Pacar punya kebebasan berselingkuh? Lalu, jika pacarmu selingkuh perasaanmu bagaimana? Iklas, tanpa rasa sakit hati??
-
19 Juli 2020
ADHE225 tulis:
Sayang OLX nya dek..
SOZANOLO075 tulis:
Kalo pacarku selingkuh saya bungkus lalu saya jual di OLX dengan catatan barang bekas simpel bukan 😂
wkwkw 😂
-
19 Juli 2020
Puji Tuhan sama 😌
NATHANAEL932 tulis:
Aku belum pernah selingkuh dan di selingkuhin, Puji Tuhan..
-
31 Juli 2020
Tanya kedia dlu " kenapa"? Lalu putuskan
-
31 Juli 2020
Jadi pengen nyanyi lagu Sherina munaf
Pergilah kau, pargi dari hidupku 🤭
-
31 Juli 2020
SOZANOLO075 tulis:
Kalau selingkuh gampang ko ga pake ribet gua karungin trus gua seret dijalan pake motor bakalan sembuh rasa selingkuhnya 😂
wes kode keras bro...itu sadis namanya..kek maling motor aja😬
-
31 Juli 2020
Namanya ditambah "ik" jadi apa hayoo..😁
LIVI925 tulis:
Jadi pengen nyanyi lagu Sherina munaf
Pergilah kau, pargi dari hidupku 🤭
31 Juli 2020 diubah oleh JOHANNES459
-
31 Juli 2020
IMAN982 tulis:
wes kode keras bro...itu sadis namanya..kek maling motor aja😬
ga lama kemudian ozan dikenai UU 🤣
-
31 Juli 2020
👍👍😇
IRWAN123 tulis:
Betul, selingkuh itu salah. Tidak ada pembenaran utk perselingkuhan.
Kalau masih statusnya pacaran. Putusin saja pasangan kita yg selingkuh.Karena diluar sana masih banyak calon pasangan hidup yg tidak selingkuh. Dalam status pacaran, bila pasangan selingkuh, maka bisa saja kita tidak memiliki kesalahan apapun. Pasangan kita hanya tertarik dengan yang lebih baik dari kita. Itu hak nya, karena masa pacaran memang masa mencari calon pasangan hidup yg terbaik. Hak kita juga utk langsung memutuskan status pacaran kita, karena kita pun juga berhak mendapatkan pasangan yg terbaik.
Dalam status masih pacaran, saran saya jangan pernah mencoba merubah pasangan kita. Biarkan dia menjadi apa adanya, kita hanya melihat dan merasakan saja, apakah dia dgn gaya hidupnya spt itu, cocok utk jadi pasangan hidup kita yg terbaik.
Contohnya gini. Kita sudah tahu pasangan hidup kita ternyata malas, suka menunda pekerjaan. Kita tahunya setelah beberapa kali jalan dengan dia. Padahal kriteria kita dalam mencari pasangan hidup, pasangan hidup kita harus tipe yg rajin, dan selalu menyelesaikan pekerjaan dgn baik dan tepat waktu. Nah, sering kali kita mentolerir ketidakcocokan dgn apa yg kita mau itu dgn berpikiran, mudah2an nanti setelah menikah akan berubah.
Lalu, katakan sudah menikah, ternyata tidak berubah. Ternyata dibilangin susah banget. Kebiasaan itu terus berulang. Salah siapakah? Jelas salah pasangan kita. Tapi kesalahan kita juga karena sudah tahu sejak awal spt itu, koq masih mau dijadikan pasangan hidup khan? Hidup itu pilihan, dan kita dengan sadar sudah mengambil plihan hidup yg memiliki resiko tinggi. Jadi, bersiaplah menanggung resikonya.
Masa pacaran, ada masa utk mengenali calon pasangan, dan memilih yang paling cocok dengan kriteria dan keinginan kita yg paling sesuai utk kita jadikan pasangan hidup yg abadi. Jadi masa pacaran bukan masa utk merubah seseorang menjadi seperti yg kita inginkan jadi pasangan hidup. Jauh lebih rendah resiko memilih pasangan hidup di masa pacaran yg sudah jadi terbentuk. Pasangan hidup hasil permak, hasil dirubah2 dan modifikasi, sangat tinggi resiko dia kembali ke kebiasaan awalnya ketika sudah menikah kelak. Karenanya, carilah yg sudah jadi dan sudah matang.
Untuk perselingkuhan yang terjadi pada kehidupan pernikahan/berumah tangga, sudah saya paparkan di tulisan terpisah.
Semoga bermanfaat.
-
31 Juli 2020
JOHANNES459 tulis:
Namanya ditambah "ik" jadi apa hayoo..😁
Walahhhh, jangan nambah2in nama orang bro. Itu buat nama pake potong sapi, kambing atau ayam segala lohh 🤭
-
31 Juli 2020
Klau selingkuh langsung jual aja dipasar loak 😂🤣
-
31 Juli 2020
CECILIA368 tulis:
Tanya kedia dlu " kenapa"? Lalu putuskan
Ya, setuju. Ada terapis dari Inggris jg juga mengatakan begitu. Tanyakan pd pasanganmu alasan dia berselingkuh. Mnrt ku seandainya kita tahu alasannya, pd hubungan dng cowok yg baru kita bs lbh memperbaiki diri. Misalnya alasan dia selingkuh adalah krn kita kurang mampu memperlihatkan rasa cinta (kita terlalu pasif) mungki sebaiknya di hubungan selanjutnya kita bs lbh bersikap hangat pd pasangan yg baru.
Namun kalo alasannya adalah sesuatu yg kita ga sreg lakukan misalnya "aku pingin cewek yg bisa diajak nginep dan jg patungan biaya makan dll nya" ya rasa2nya sih itu ga usah kita terapkan pd hub berikutnya.
31 Juli 2020 diubah oleh ANITA089
-
31 Juli 2020
Habisnya wkt pemotongan aku gak diundang sih jd gak tahu deh😁
LIVI925 tulis:
Walahhhh, jangan nambah2in nama orang bro. Itu buat nama pake potong sapi, kambing atau ayam segala lohh 🤭