Pencobaan
-
12 November 2017
Syalom.. Pembicaraan yang sangat menarik disini..
Saya ingin bertanya..
Lantas bagaimana dengan Bencana Alam yang harus merenggut nyawa banyak orang?
Bahkan jikalau diidentifikasi korbannya, tidak sedikit juga yang kehilangan nyawanya itu orang yang berhati & berperilakuan baik dalam hidupnya selama mereka di dunia..
Tapi mereka harus rela kehilangan nyawanya oleh Bencana Alam tersebut..
Terima kasih..
Syalom..
-
12 November 2017
Bentar..bentar...
Harus rela kehilangan nyawanya oleh bencana alam tersebut? Bukannya kalau rela kehilangan nyawanya memang doi sengaja dengan tulus ikhlas memberikan nyawanya demi seseorang/sesuatu contoh para martir ISIS.
IAN754 tulis:
Syalom.. Pembicaraan yang sangat menarik disini..
Saya ingin bertanya..
Lantas bagaimana dengan Bencana Alam yang harus merenggut nyawa banyak orang?
Bahkan jikalau diidentifikasi korbannya, tidak sedikit juga yang kehilangan nyawanya itu orang yang berhati & berperilakuan baik dalam hidupnya selama mereka di dunia..
Tapi mereka harus rela kehilangan nyawanya oleh Bencana Alam tersebut..
Terima kasih..
Syalom..
-
12 November 2017
Heheheh salah ketik kata rela mungkin ka,
krna Mata n tangan udah lelah ( mungkin) hehehe
SAURIA580 tulis:
Bentar..bentar...
Harus rela kehilangan nyawanya oleh bencana alam tersebut? Bukannya kalau rela kehilangan nyawanya memang doi sengaja dengan tulus ikhlas memberikan nyawanya demi seseorang/sesuatu contoh para martir ISIS.
-
12 November 2017
Harus "rela" dalam artian.. Dia udah usaha setengah mati dalam menyelematkan dirinya ( baik itu lari sekenceng-kencengnya dari bencana alam tsb, gelantungan di pohon supaya ga kehantem tsunami, menjauh dari asap letusan gunung merapi dan make masker..dll )
Tapi karna Bencana Alam yang begitu dahsyat, dia harus terpaksa (rela) mati karna bencana tersebut..
Disini skenarionya, si korban yang selama hidupnya orang baik-baik ini akhirnya ngerelain aja nyawanya hilang kak.. Karna emang udah hopeless untuk melakukan upaya penyelamatan yg lebih banyak lagi..
Ada tanggapan untuk pertanyaan saya kak??
Hehee
12 November 2017 diubah oleh IAN754
-
12 November 2017
Maaf ya ka sblmnya, aq bukannya ahli dlm menganalisa bhasa, tapi kata rela yg di pakai buat mati karna bencana kyknya kurang tepat jha sehh, kata rela itu mungkin tepat sprti yg di contohin ama kk sauria.
Kalau pun aq juga salah ya mohon maaf heheh skdr berpndpt. Salam
IAN754 tulis:
"Harus "rela" dalam artian.. Dia udah usaha setengah mati dalam menyelematkan dirinya ( baik itu lari sekenceng-kencengnya dari bencana alam tsb, gelantungan di pohon supaya ga kehantem tsunami, menjauh dari asap letusan gunung merapi dan make masker..dll )
Tapi karna Bencana Alam yang begitu dahsyat, di harus terpaksa (rela) mati karna bencana tersebut..
Disini skenarionya, si korban yang selama hidupnya orang baik-baik ini akhirnya ngerelain aja nyawanya hilang kak.. Karna emang udah hopeless untuk melakukan upaya penyelamatan yg lebih banyak lagi..
Ada tanggapan untuk pertanyaan saya kak??
Hehee
-
13 November 2017
Tidak apa-apa ko kak Chyka..
Di Forum ini kan bebas memberikan Pertanyaan, Pernyataan, Saran & Kritik..asalkan penyampaiannya dilakukan dengan sopan..
Thanks ka Chyka sebelumnya..
Tanggapanku terkait pernyataan kaka itu, menurutku didalam pelajaran Bahasa Indonesia itu ada yang namanya "Majas".. dan ada beberapa substansi dari Majas tsb.. Salah satunya ada yg namanya "Majas Hiperbola"..
Dan menurutku, kata "rela" ku itu masuk dalam kategori Majas Hiperbola pada kalimat ku tersebut..
Thanks kaa.. CMIIW yaa..
Syaloom..
CHYKA763 tulis:
Maaf ya ka sblmnya, aq bukannya ahli dlm menganalisa bhasa, tapi kata rela yg di pakai buat mati karna bencana kyknya kurang tepat jha sehh, kata rela itu mungkin tepat sprti yg di contohin ama kk sauria.
Kalau pun aq juga salah ya mohon maaf heheh skdr berpndpt. Salam
-
13 November 2017
Mungkin ayat ini bisa memberikan pengertian yg baik :
Yohanes 9 : 1-41 " Orang yang buta sejak lahirnya" met baca ya... Tuhan memberkati
-
13 November 2017
Thanks banget bang Charles atas masukannya.. Aku baru saja selesai membaca Yohanes 9 : 1-41 tersebut..
Kalau boleh, aku minta tolong dong bang Ayat tersebut diinterpretasikan kedalam sebuah kalimat menurut versi abang, kaitannya dengan pertanyaan ku diatas itu..
Supaya lebih gamblang dan jelas buat aku dan temen-temen disini aja bang..
Thanks bang Charles..
Tuhan memberkati..
-
13 November 2017
Saya tidak berani menyimpulkan bahwa org yg meninggal kelaparan itu org yg gagal mengalahkan ketidakmampuannya, sy teringat perumpamaan Tuhan Yesus di Lukas 16, tentang orang kaya dan Lazarus yg miskin, keduanya sama2 mati cm beda tempat aja, lazarus di pangkuan abraham, dan org kaya di perapian.
Secara mata dunia mungkin lazarus gagal tp belum tentu di mata Tuhan, secara mata dunia orang kaya itu sukses tp belum tentu di mata Tuhan, mungkinkah lazarus dibuat sedemikian menderita utk suatu tujuan spy org kaya itu bertobat dan bs membantu lazarus ?
Apakah Lazarus tidak dekat dgn Tuhan, tidak minta spy dia lepas dr penderitaannya ?Tp knp dia ada di pangkuan Abraham
Setiap org punya pergumulan masing2, jika kita gagal di mata dunia belum tentu di mata Tuhan.
DIAN734 tulis:
Menurut kalian, kalau Tuhan tidak pernah mencobai manusia melebihi kekuatannya, apakah ada manusia yang meninggal kelaparan karena gagal mengalahkan ketidakmampuannya?
-
13 November 2017
Thanks banget banget buat insightnya kak Dyana..
Intinya, Kita sebagai manusia tidak dapat mengetahui 100 % seperti apa itu Paramater/Tolak Ukur dari Tuhan..
Lukas 16 yang kaka jabarkan itu kembali membangkitkan ingatan saya pada kisah seorang penjahat yang disalib di sebelah kiri Tuhan Jesus..
Yang latarbelakangnya dia adalah seorang penjahat, tetapi Tuhan mau memaafkannya dan menempatkan ia di rumah Bapa.. Tanpa memperhatikan sedikitpun laterbelakang yang kelam dari si penjahat itu, Tuhan mau menyelamatkannya.. karna ia diselamatkan oleh imannya sendiri.. (Lukas 23: 39-43)
Sungguh kita sebagai manusia tidak dapat menebak/mengira-ngira Jalan Pikiran Tuhan !
Karna Damai Sejahtera Allah yang melampaui segala akal pikiran manusia.. (Filipi 4:7)
Amen !
Tuhan memberkati..
-
13 November 2017
Aku rasa tidak ada mati gara2 kelaparan karna Tuhan sangat peduli,yang banyak itu mati kelaparan karna tidak mau usaha.
Dulu aku pernah kehabisan uang padahal perjalanan masih 2 minggu,karna kapal yang aku tumpangi berhenti di pelabuhan 2 minggu itu mengambil sagu,aku bersama suamiku dan 1 teman,suamiku mancing ikan jadi 2 hari aku hanya makan ikan,Karna aku g kuat akhirnya aku sakit,tapi ada awak kapal yang memberi makan sampai ke jawa dan bahkan aku di kasih ongkos untuk pulang,begitulah cara Tuhan menolong umatnya.
DIAN734 tulis:
Menurut kalian, kalau Tuhan tidak pernah mencobai manusia melebihi kekuatannya, apakah ada manusia yang meninggal kelaparan karena gagal mengalahkan ketidakmampuannya?
13 November 2017 diubah oleh ELISA859
-
11 Januari 2018
sungguh membingungkan
-
11 Januari 2018
LEO964 tulis:
sungguh membingungkan
kalo bingung pegangan lae, nanti jatoh pulak
-
11 Januari 2018
Filipi 1 : 21 : Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan...
Rancangan-Nya sungguh tidak terselami...cukup percaya saja di dalam seluruh Pemeliharaan-Nya...
Bersyukur...bersyukur...dan tetap selamanya bersyukur....(Ga pernah pakai tapi...)
Salam Damai...
Tuhan memberkati...
-
11 Januari 2018
LISTON872 tulis:
kalo bingung pegangan lae, nanti jatoh pulak
iya lae sudah sangat kuat pegangannya
-
11 Januari 2018
LEO964 tulis:
iya lae sudah sangat kuat pegangannya
tapi jangan sampe gantung lae, bahaya jatoh pulak
-
11 Januari 2018
LISTON872 tulis:
tapi jangan sampe gantung lae, bahaya jatoh pulak
g lae g gantung ko,,,ntar disangka jemuran
-
21 Maret 2018
Menurut saya justru kematian itu untuk kebaikan manusia juga, karena dalam hal dianiaya, yang tidak sanggup menahan penderitaan punya kelepasan, tidak hanya sampai di situ, Tuhan menyediakan harapan akan kebangkitan.