Alasan Pria ingin segera menikah
Forum • Persahabatan dan hubungan
-
21 Februari 2017
Topik ini saya salin dari internet tapi saya lupa cantumin sumbernya darimana (maaf ya min saya gak tau kalo sumber harus dicantumin juga)
Persepsi yang berkembang di masyarakat selama ini adalah wanita yang cenderung ingin segera memastikan hubungannya dengan seorang pria, berlanjut ke jenjang pernikahan. Alasannya macam-macam, termasuk faktor dorongan dari orang tua yang tidak ingin melihat anaknya menjadi perawan tua. Terkadang hal ini bisa membuat situasi menjadi canggung ketika si pria ternyata belum ingin cepat-cepat menikah.
Namun ternyata tidak semua pria ingin menunda pernikahan. Ada pula diantara mereka yang ingin segera menikah dengan pasangannya. Kalau bisa, jangan sampai terlalu dekat dengan umur 30-an, mereka ingin sudah menikah. Mungkin ada wanita yang pernah bertemu dengan seorang pria, berpacaran sebentar lalu mengajak menikah. Sepintas terlihat seperti ketidakwajaran, baru ketemu sudah langsung ingin melamar dan mengajak menikah. Padahal baru saja resmi berpacaran.
Dan jangan salah, ternyata tidak semua wanita langsung paham dengan situasi yang sedang dihadapinya ketika (mendadak) diajak menikah oleh pacarnya. Penyebabnya tidak sulit ditebak, karena pernikahan adalah sakral. Cukup sekali seumur hidup, dan tidak bisa diulang lagi, begitulah yang ada di benak wanita. Lalu apakah pria tidak beranggapan dan berpikiran seperti itu?
Makanya buat wanita jk baca baik" deh ini ya supaya kamu ngerti maksud pria yg ingin mengajakmu ke jenjang pernikahan ( jangan pernah untuk menunda sesuatu kalau bisa hari ini lakukanlah sebaik mungkin karna hasil hari ini berbeda dengan hasil hari esok )
1. Meminimalisir Gap Usia dengan Anaknya Nanti
Mereka enggan memiliki anak yang masih kecil, disaat usia mereka sudah tua. Gap usia dengan anaknya akan memunculkan beberapa resiko. Yaitu perbedaan pola pikir yang sangat jauh dengan generasi anaknya. Mereka takut tidak mampu mengikuti selera generasi anaknya, bila gap usianya terlalu jauh. Resiko berikutnya adalah, mereka ingin menjaga keluarganya hingga anak-anaknya tumbuh besar dan menjadi seseorang yang memiliki keluarga yang mapan. Hal ini mungkin juga didorong dengan keinginan menemani keluarga anak-ananya beserta cucu-cucunya dalam keadaan masih sehat dan bugar, belum terlalu digerogoti oleh masalah-masalah kesehatan di hari tua.
2. Menginginkan Kemapanan Hidup
Sudah lazim, bagi pria yang sudah memiliki penghasilan, biasanya diawali dengan menabung demi mempersiapkan diri menghadapi momen pernikahannya. Niat menabung juga didorong oleh keinginan memiliki rumah ketika pernikahan usai dilangsungkan. Setelah itu, tabungan juga ditujukan untuk mulai mencicil kendaraan.
Namun, rencana-rencana hebat tersebut tidak selalu berhasil dilakukannya. Jumlah yang terkumpul di tabungannya semakin bertambah dengan susah payah, namun sayangnya mudah menguap seiring dengan tidak terkontrolnya tingkat pembelanjaannya. Yup, tanpa seorang wanita yang mendampinginya, pria bisa dengan mudah kehilangan pundi-pundi tabungannya.
Pria akan merasa senang dan termotivasi oleh dukungan yang diberikan oleh istri, dan kelak anak-anaknya nanti. Penyemangat hidup, pelengkap hidup, dan sumber kebahagian sang pria ada dalam satu ‘paket’, yakni keluarga kecilnya.
3. Menghindari Gunjingan Yang Hanya Akan Menghadirkan Energi Negatif
Hal-hal yang mungkin bukan sebuah masalah penting bagi seseorang, bisa berkembang dan berubah menjadi bahan pergunjingan orang lain. Padahal sebenarnya tidak ada norma-norma yang dilanggar, namun ternyata melawan anggapan dan nilai-nilai yang sudah terlanjur berkembang di masyarakat.
Begitu pula dengan godaan-godaan yang memang nyata dan riil berkembang di sekitar kita. Melihat seorang pria yang matang dan sudah memiliki pekerjaan yang mapan, dikuatirkan ada orang ingin berdekatan dengan cara-cara yang tidak bermartabat. Bagi para pria yang memiliki visi membentuk keluarga yang bahagia, tentu tidak ingin terjebak kedalam hal-hal negatif tersebut.
4. Dorongan Kebutuhan Biologis
Last but not least … Alasan pria yang ingin menikah yaitu agar kebutuhan biologisnya dapat terpenuhi. Namun jangan salah sangka dulu! Bukan semata-mata diperbudak oleh nafsu seks. Seperti yang dirilis oleh berbagai media, berhubungan seks dengan pasangan dapat memberikan banyak manfaat kesehatan. Dan, niat menikah cepat tetap diiringi dengan komitmen untuk hidup bersama dan keinginan memiliki keturunan.
Kalau pendapatmu gimana?
Alesan yg bener" pas buat kamu nomer brp?
[Dari admin: Berdasarkan informasi pembuat topik, posting ini diambil dari sumber di internet dan sebagian kalimat menggunakan kata-kata sendiri. Di kemudian hari, harap jangan lupa mencantumkan sumbernya untuk memberikan penghargaan kepada penulis. Tuhan memberkati
]
21 Februari 2017 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
21 Februari 2017
Dipaksa ortu
-
21 Februari 2017
Saya pilih alasan yg no.1
Think about this...
Anggaplah menikah pas di umur 30. Jika beruntung bisa lsng mempunyai keturunan di tahun pertama pernikahan, umur sudah 31thn.
Anak berumur 5-6thn (paling cpt) masuk TK. Umur sudah 36thn.
Anak berumur 7thn mulai masuk SD kls1-6; butuh 6thn sampai lulus. Umur sudah 42thn
Anak berumur 13thn mulai masuk SMP kls1-3 butuh 3thn sampai lulus. Umur sudah 45thn
Anak berumur 16thn mulai masuk SMA kls1-3 butuh 3thn sampai lulus. Umur sudah 48thn.
Jika sianak meneruskan ke jenjang kuliah S1. butuh 4-5thn utk lulus. Umur sudah 53thn.
Saat sianak sudah 20thn dgn gelar S1, si bpk sudah 53thn. Mungkinkah si anak akan/mau menikah di umur 20thn...? blm tentu...anggap si anak berencana menikah di umur 26thn, dan si bpk sudah berumur 59thn berjalan ke 60thn. Umur yg udah sudah gak muda lg. Dan itu jika pernikahanmu termasuk salah satu yg beruntung.
21 Februari 2017 diubah oleh ARMANDO251
-
21 Februari 2017
ABISHAI012 tulis:
Dipaksa ortu
Masa Sih??
-
21 Februari 2017
ARMANDO251 tulis:
Saya pilih alasan yg no.1
Ok sip salken ka :D
-
21 Februari 2017
Pilih 2,3,4 dech krn pas jmn sekolah yg bole pny nilai sempurna juara #1, angka 100( dri skala satu s/d seratus ) & bhkn huruf A ( dg Tingkatan dri tinggi k rendah brdasar abjad dari A s/d E ) hanya Tuhan Yesus, he3..
Tapi serius lho.. klo gap usia tdk terlalu penting nurutku, krn perna liat sndiri d skitar ada yg pria berumur sepuh 65 tahun ini anak lelaki sulung ny usia 20 thn, berarti pny ank pertama "kakek" tsb d panggil Ayah / papa pd usia 45 thn, dan cukup makmur dg sgala kepemilikan hartany serta msh cukup sehat pula dg usiany yg sgtu[ beliau tdk pakai sopir, kurleb hmpir tiap hari PP 60 km, skli jln 30 km dri desa ke kota & kmbli k desa t4 pabrik skligus rumahny ], pedahal dia s4 mngkhianati imanny kpd Yesus Kristus dg ikut2an memeluk agama istriny( bhkn Tuhan yg Maha Penyabarpun mberkatiny di usia senjany walopun dia adlh seorg pembelot yg sdng terkena kasus "makar kpd Kerajaan Surga" klo istilah keren jmn skrg ! )
bkn mksudku mngajarkn u/murtad sich cmn belas kasihan Yesus kpd si"pengkhianat" itu lho yg bwt ku berpikir.. Bayangin dech u/ org yg tak (lagi) beriman kpdNYA saja d jagai sedemikian, apalgi kita yg sdh jelas2 milikNYA ?
Yg ke2 adlh seorg "kakek" nasrani, Anak Allah usiany 79 thn ini cmn pny seorg putri, yg adlh anak semata wayangny jg.. Dipercaya mngasuh titipan dari NYA berupa putri tunggalny di usia 53 thn.. Gap usia tertinggi ayah ~ anak yg bisa ku temukan, msh memegang rekor s/d saat ini..
Bhkn memiliki anak di usia senja dmna kesuburan priany sdh jauh menurun kualitasny, "kakek" ke2 yg ku ceritakn ini msh bisa memiliki putri yg skrg sdh berprofesi sbg dokter, iya.. Walo cmn dokter umum tapi ini bntuk penyertaanNYA yg luar biasa mnurut ku, bayangin dech usia sgtu yg pny mitos bhw anak2 yg d lahirin kebnykan d hantui resiko kecacatan namun yg terjadi anakny terlahir scr normal, cerdas pula, emejing kan ?
Tak hanya itu kondisi ekonominy pun cukup stabil & terbilang mumpuni dg kepemilikan kendaraan pribadi berupa mobil & aset berupa 1 rmh terhitung 2 buah dg yg sdng d tempatiny skrg.
Klo emng siap nikah knp tidak dsegerakan ? cmn klo emng blon waktuNYA, mau gmn lgi..
Bhkn dlm usia senja pun pasti tetap janji2NYA terutama pd kita umat pilihanNYA.
Uda gtu aja dech klo opini ku.
#makasihLhoYgUdaBacaAmpeHabis
#mogaJadiBerkat
21 Februari 2017 diubah oleh PUTRA782
-
21 Februari 2017
No.5 ikut Nyimak,,,,,, terimakasih...
-
21 Februari 2017
Supaya pertanyaan " kapan nikah ?? " Tidak muncul di setiap kumpul keluarga
N.b : Di ganti menjadi " kapan punya anak " ????????????
-
21 Februari 2017
Luar biasa loh dek, nyaris ajib semua ini point, well done.
Makanya buat wanita jk baca baik" deh ini ya supaya kamu ngerti maksud pria yg ingin mengajakmu ke jenjang pernikahan ( jangan pernah untuk menunda sesuatu kalau bisa hari ini lakukanlah sebaik mungkin karna hasil hari ini berbeda dengan hasil hari esok )
1. Meminimalisir Gap Usia dengan Anaknya Nanti
Mereka enggan memiliki anak yang masih kecil, disaat usia mereka sudah tua. Gap usia dengan anaknya akan memunculkan beberapa resiko. Yaitu perbedaan pola pikir yang sangat jauh dengan generasi anaknya. Mereka takut tidak mampu mengikuti selera generasi anaknya, bila gap usianya terlalu jauh. Resiko berikutnya adalah, mereka ingin menjaga keluarganya hingga anak-anaknya tumbuh besar dan menjadi seseorang yang memiliki keluarga yang mapan. Hal ini mungkin juga didorong dengan keinginan menemani keluarga anak-ananya beserta cucu-cucunya dalam keadaan masih sehat dan bugar, belum terlalu digerogoti oleh masalah-masalah kesehatan di hari tua.
2. Menginginkan Kemapanan Hidup
Sudah lazim, bagi pria yang sudah memiliki penghasilan, biasanya diawali dengan menabung demi mempersiapkan diri menghadapi momen pernikahannya. Niat menabung juga didorong oleh keinginan memiliki rumah ketika pernikahan usai dilangsungkan. Setelah itu, tabungan juga ditujukan untuk mulai mencicil kendaraan.
Namun, rencana-rencana hebat tersebut tidak selalu berhasil dilakukannya. Jumlah yang terkumpul di tabungannya semakin bertambah dengan susah payah, namun sayangnya mudah menguap seiring dengan tidak terkontrolnya tingkat pembelanjaannya. Yup, tanpa seorang wanita yang mendampinginya, pria bisa dengan mudah kehilangan pundi-pundi tabungannya.
Pria akan merasa senang dan termotivasi oleh dukungan yang diberikan oleh istri, dan kelak anak-anaknya nanti. Penyemangat hidup, pelengkap hidup, dan sumber kebahagian sang pria ada dalam satu ‘paket’, yakni keluarga kecilnya.
3. Menghindari Gunjingan Yang Hanya Akan Menghadirkan Energi Negatif
Hal-hal yang mungkin bukan sebuah masalah penting bagi seseorang, bisa berkembang dan berubah menjadi bahan pergunjingan orang lain. Padahal sebenarnya tidak ada norma-norma yang dilanggar, namun ternyata melawan anggapan dan nilai-nilai yang sudah terlanjur berkembang di masyarakat.
Begitu pula dengan godaan-godaan yang memang nyata dan riil berkembang di sekitar kita. Melihat seorang pria yang matang dan sudah memiliki pekerjaan yang mapan, dikuatirkan ada orang ingin berdekatan dengan cara-cara yang tidak bermartabat. Bagi para pria yang memiliki visi membentuk keluarga yang bahagia, tentu tidak ingin terjebak kedalam hal-hal negatif tersebut.
4. Dorongan Kebutuhan Biologis
Last but not least … Alasan pria yang ingin menikah yaitu agar kebutuhan biologisnya dapat terpenuhi. Namun jangan salah sangka dulu! Bukan semata-mata diperbudak oleh nafsu seks. Seperti yang dirilis oleh berbagai media, berhubungan seks dengan pasangan dapat memberikan banyak manfaat kesehatan. Dan, niat menikah cepat tetap diiringi dengan komitmen untuk hidup bersama dan keinginan memiliki keturunan.
Kalau pendapatmu gimana?
Alesan yg bener" pas buat kamu nomer brp?
-
21 Februari 2017
3 & 4
-
21 Februari 2017
Well done. Untuk cewek juga ini mah
Semua alasannya benar
MARIA368 tulis:
Persepsi yang berkembang di masyarakat selama ini adalah wanita yang cenderung ingin segera memastikan hubungannya dengan seorang pria, berlanjut ke jenjang pernikahan.
...
Alesan yg bener" pas buat kamu nomer brp?
21 Februari 2017 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
21 Februari 2017
Ya ini juga bisa buat wanita kok
-
21 Februari 2017
SETYA612 tulis:
3 & 4
Secara umum jawaban dari alasan ini yg sering saya dapet dari beberapa pria yg udah hampir kepala 3 nomor 1. Tapi pendapat pria berbeda"
-
21 Februari 2017
KAOSKAKI682 tulis:
Supaya pertanyaan " kapan nikah ?? " Tidak muncul di setiap kumpul keluarga
N.b : Di ganti menjadi " kapan punya anak " ????????????
Ya thats right !
Jawab aja ntar kalo udah nikah wkwkwk
-
21 Februari 2017
ARMANDO251 tulis:
Saya pilih alasan yg no.1
Think about this...
Anggaplah menikah pas di umur 30. Jika beruntung bisa lsng mempunyai keturunan di tahun pertama pernikahan, umur sudah 31thn.
Anak berumur 5-6thn (paling cpt) masuk TK. Umur sudah 36thn.
Anak berumur 7thn mulai masuk SD kls1-6; butuh 6thn sampai lulus. Umur sudah 42thn
Anak berumur 13thn mulai masuk SMP kls1-3 butuh 3thn sampai lulus. Umur sudah 45thn
Anak berumur 16thn mulai masuk SMA kls1-3 butuh 3thn sampai lulus. Umur sudah 48thn.
Jika sianak meneruskan ke jenjang kuliah S1. butuh 4-5thn utk lulus. Umur sudah 53thn.
Saat sianak sudah 20thn dgn gelar S1, si bpk sudah 53thn. Mungkinkah si anak akan/mau menikah di umur 20thn...? blm tentu...anggap si anak berencana menikah di umur 26thn, dan si bpk sudah berumur 59thn berjalan ke 60thn. Umur yg udah sudah gak muda lg. Dan itu jika pernikahanmu termasuk salah satu yg beruntung.
Yups ka, aku juga sering dapat jawaban dari beberapa pria
Setuju sih
-
21 Februari 2017
kalau menurut saya alasan untuk menikah adalah untuk penggenapan janji atau Firman Tuhan di Alkitab yang tertulis Tidak baik manusia itu seorang diri tapi hendaklah berpasangan dan bla bla bla... masih banyak lagi ayat tentang menikah tapi intinya ada anjuran untuk mendirikan bahtera keluarga dan manusia hendaknya berpasang-pasangan.
-
21 Februari 2017
CHRISTIAN701 tulis:
kalau menurut saya alasan untuk menikah adalah untuk penggenapan janji atau Firman Tuhan di Alkitab yang tertulis Tidak baik manusia itu seorang diri tapi hendaklah berpasangan dan bla bla bla... masih banyak lagi ayat tentang menikah tapi intinya ada anjuran untuk mendirikan bahtera keluarga dan manusia hendaknya berpasang-pasangan.
Setuju sama pendapat kakak
*sambilgaruk"kepala
Sepertinya kk ini orang yg to the point :)
-
21 Februari 2017
Mirip bgt nih dng artikel ;
www.isigood.com/hubungan/alasa ... -cepat-menikah/
Klu alasan wanita ingin cepat menikah aka 'ngebet' nikah ada jg nih
edisusilo.com/9-alasan-kenapa-wanita-ngebet-nikah/
21 Februari 2017 diubah oleh INNE351
-
21 Februari 2017
Oh non, setauku pria sangat berhati2 dlm menyeleksi istri...jadi jarang ada pria yg dikejar usia utk buru2 nikah.
21 Februari 2017 diubah oleh ANITA089
-
21 Februari 2017
Wahh.. Iya.. Sama percis
#wupz
21 Februari 2017 diubah oleh PUTRA782
-
21 Februari 2017
pernikahan untuk menghilangkan pikiran hawa nafsu dan pola pikir org sekitar (ortu/sodr2) . klo gk kuat y nikah . klo kuat y bebas .
Tuhan kasih pilihan .
Tuhan yesus pun tidak menikah bukan ?
saat ibu maria mengandung ap yg di lakukan yusuf ?
awalnya tidak menerima tp saat malaikat Tuhan dtg lewat mimpi akhirnya yusuf menerima supaya pola pikir org saat itu tidak aneh2 kepada maria ..
-
22 Februari 2017
Ya aku ambil dari situ tp aku lupa sumbernya dicntumin wkwkw maaf ya
-
19 April 2017
kalau malam gak bingung saja,apalagi kalau musim hujan
-
19 April 2017
Kalo kata temanku, biar ada yang nyuruh cepat pulang dari kantor. Soalnya di kantor dia, yg jomblo hampir tiap hari disuruh lembur. Hahahahha...
Miris amat.
-
19 April 2017
Boleh ketawa?
STPHN101 tulis:
Kalo kata temanku, biar ada yang nyuruh cepat pulang dari kantor. Soalnya di kantor dia, yg jomblo hampir tiap hari disuruh lembur. Hahahahha...
Miris amat.