Apa Pendapat Kalian Tentang Film Silence?
-
16 Maret 2017
Shalom, semua.
Saya baru saja nonton film Silence (2016) yang disutradarai oleh sutradara kondang Martin Scorsese. Jujur saya memutuskan menontonnya karena kurang teliti membaca sinopsisnya. Saya mengira Silence bercerita tentang perjalanan murid-murid langsung dari St. Fransiscus Xaverius. Ternyata bukan. Tapi toh film ini tetap bercerita tentang misionaris Katolik di Jepang. Dan memang mereka adalah murid-muridnya St. FX walau pun tidak langsung.
Saya memang belum mencari tahu lebih lanjut tentang sejarah kekristenan di Jepang. Tapi dari gaya sinematografinya saya menangkap film ini lebih menekankan unsur sejarah dari pada drama. Tapi sisi dramanya juga cukup ditonjolkan karena alurnya berkali-kali mengalami twist yang tak terduga. Sepertinya si sutradara sangat mengerti psikologi manusia sehingga penderitaan-penderitaan disana bisa digambarkan secara realis. Secara teknik perfilman Silence sangat menarik.
Nah, namun dari sisi moral dan doktrin kekristenan agaknya film ini cukup kontroversi. Si tokoh utama akhirnya meninggalkan keimanannya (maaf spoiler). Namun pada akhir film diberikan petunjuk bahwa dia dan sekeluarga, walau menjalani ritual Buddha, ternyata juga masih menjalani ritual Kristen. Film ini meninggalkan pertanyaan di benak saya: apakah Tuhan akan tetap mengampuni orang yang menyangkal-Nya dalam ucapan (karena begitu beratnya ancaman penyiksaan bagi orang Kristen) namun melakukan Firman-Nya dalam kehidupan sehari-hari? Bagaimana jika saya yang berada dalam posisi itu? apakah yang akan saya lakukan?
Walau pun sebagian teman-teman saya yang mendalami theologi berkata sisi moral dan doktrinnya sangat kuat, teman-teman saya yang awam mengaku sangat kecewa menonton film tersebut. Saya jadi merasa film ini pun beresiko memberikan pemahaman yang keliru bagi yang tidak mendalami kekristenan.
Mari berdiskusi. Khususnya bagi yang sudah menonton film Silence. Bagaimana pendapat kalian?
-
16 Maret 2017
Sepengetahuan sy pada agama budha, tdk ditekankan pd penyembahan pada sang budha nya, tetapi pada ajarannya untuk berbuat baik kepada sesama untuk mengumpulkan pahala dan kelak mencapai nirwana (Mirip2 ajaran sodara qt yg saban selasa demo ahok).. Dan pengikut budha tdk harus beragama budha tetapi jg bs berasal dari agama lain, klo tdk salah cthnya spt marcell siahaan (penyanyi) agama nya kristen tp pengikut budha..
sekali lg ini sepengetahuan sy, klo trnyata keliru mhon dimaafkan..
Untuk pertanyaan soal menyangkal Tuhan dalam ucapan, sy rasa msh di ampuni.. Contoh pd petrus murid Yesus.. 3x menyangkal, tetap diampuni asalkan bertobat..
Soal apa yg kita lakukan jk qt dalam keadaan tertekan dan "harus" menyangkal Yesus spy selamat, seorang pendeta pernah membahas soal ini dan berkata
"Jika kamu dalam keadaan terancam dibunuh dan menyangkal Tuhan adalah jalan satu2nya untuk tetap hidup, maka biarlah mulutmu diam tdk mengucapkan sepatah katapun dan biar Tuhan yg akan berbicara untuk kamu"
God bless always
19 Maret 2017 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
16 Maret 2017
namanya juga film hasil karya manusia. tapi harus dicheck/ di verifikasi ke dalam Alkitab apakah sudah sesuai atau belum atau jauh dari Alkitab. itu saja alat pendeteksiannya. kalau mau lebih pas bisa berbicara ke sutradara atau pembuat film tersebut.
-
16 Maret 2017
Setelah nonton film ini, banyak topik yg bisa dibahas.
1. Salah satu nya jadi tahu mengapa kekristenan di Jpg tdk berkembang. Dgn cara membuat Pastor menyangkal iman.
2. Dari judul nya bener2 Tuhan spt nya silence thd masalah yg mrk hadapi. Tp sebenarnya tidak spt itu.
3. Kl dr kaca mata saya, bila si Pastor memiliki iman yg berakar pd FT, bahwa kematian dlm kekristenan itu adalah awal kehidupan bersama Pencipta di kekalan. Maka mrk tdk perlu menyangkal dan persiapkan org2 kristen itu kuat wkt penyiksaan.
-
17 Maret 2017
Numpang mejeng soalnya belum pernah nonton filmnya, baru nonton trailernya yohohoho
Intinya kalau kita benar2 ingin mengikut Yesus, kita harus belajar menyangkal diri & memikul salib. Menjalankan amanat agung itu penting, ancaman bukan alasan untuk tidak memb'ritakan keselamatan.
-
17 Maret 2017
TIENA824 tulis:
Setelah nonton film ini, banyak topik yg bisa dibahas.
...
Maka mrk tdk perlu menyangkal dan persiapkan org2 kristen itu kuat wkt penyiksaan.RYANTA704 tulis:
Numpang mejeng soalnya belum pernah nonton filmnya, baru nonton trailernya
...
Menjalankan amanat agung itu penting, ancaman bukan alasan untuk tidak memb'ritakan keselamatan.
Pastor yang jadi tokoh utama tidak takut dirinya mati, sebenarnya. Tapi dia tidak tahan lihat umat Kristen disiksa perlahan-lahan di depannya. Umat Ktristen itu dilukai kepalanya lalu digantung terbalik hingga darahnya mengalir bercucuran dari kepala ke rambut. Berkali-kali si pastor berkata "bunuh saya saja. gantung saya saja". Tapi orang-orang kekaisaran tidak melakukan itu.
Sepertinya perasaan seperti itulah yang dirasakan Tuhan Yesus saat Dia disalib. Merasakan seolah-olah Allah Bapa mendiamkan-Nya hingga Ia berteriak "Eli, Eli, Lama Sabachthani".
19 Maret 2017 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
17 Maret 2017
Wah, terima kasih atas infonya, bro Elere. Saya baru tahu kalau agama Buddha seperti itu. Hm. Tapi mungkin toleransi tersebut baru muncul di umat Buddha modern karena pada masa-masa setelah St. Fansiskus Xavier pun umat Kristen di Jepang harus menyembunyikan identitas mereka agar jangan disiksa.
Terima kasih juga untuk pendapatnya. Saya hampir melupakan Rasul Petrus yang juga menyangkal. Tapi apakah bro Elere sudah menonton film Silence ini?
ELERES063 tulis:
Sepengetahuan sy pada agama budha, tdk ditekankan pd penyembahan pada sang budha nya, tetapi pada ajarannya untuk berbuat baik kepada sesama untuk
...
God bless always
19 Maret 2017 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
17 Maret 2017
Yup, si ps ngak tega lihat org kristen disiksa
Tp alangkah mengerikan dampak dr empati nya, kekristenan mati dan tidak berkembang di Jpg.
Kl dia berdasar pd FT, banyak ayat2 dlm kelemahan dan siksaan Tuhan menyertai.
Cth Sadrakh, Mesakh dan Abednego
BOGORO674 tulis:
Pastor yang jadi tokoh utama tidak takut dirinya mati, sebenarnya. Tapi dia tidak tahan lihat umat Kristen disiksa perlahan-lahan di depannya. Umat Ktristen itu dilukai kepalanya lalu digantung terbalik hingga darahnya mengalir bercucuran dari kepala ke rambut. Berkali-kali si pastor berkata "bunuh saya saja. gantung saya saja". Tapi orang-orang kekaisaran tidak melakukan itu.
Sepertinya perasaan seperti itulah yang dirasakan Tuhan Yesus saat Dia disalib. Merasakan seolah-olah Allah Bapa mendiamkan-Nya hingga Ia berteriak "Eli, Eli, Lama Sabachthani".
-
19 Maret 2017
Saya sempat nonton tapi tidak tamatm.karna filmnya agak buat bosan alurnya..adakah yg bisa benar2 jelaskan alur dr film ini dgn jelas?terimakasih
-
19 Maret 2017
Belum nonton :(
-
20 Maret 2017
Film Silence bercerita tentang sebuah peristiwa yang terjadi di abad 17 dimana ke 2 pastor Yesuit, Rodrigues (Andrew Garfield) dan Garrpe (Adam Driver); melakukan perjalanan ke Jepang untuk mencari pastor Fereira sekaligus melakukan penginjilan. Jepang di bawah kekuasaan pemerintahan Keshogunan Tokugawa pada masa itu melarang penginjilan Katolik. Pemerintahan Tokugawa yang beragama Budha menganggap bahwa pengajaran Kristen (Trinitas) tidak sesuai & tidak masuk akal dibandingkan dengan kepercayaan & budaya Jepang. Disana mereka dihadapkan pada para prajurit Tokugawa yang melakukan kekejaman dan penganiayaan kepada seluruh umat Kristen di Jepang. Ke 2 pastor bertanya2 mengapa Tuhan hanya diam sementara umatnya mengalami penganiayaan hebat.... Karena begitu hebatnya siksaan hingga akhirnya ke 2 pastor menyerah pada keadaan, murtad berkali2 demi untuk menyelamatkan nyawa umat Kristen lain & keluarganya. Keshogunan Tokugawa pintar untuk membasmi umat Kristen tidak bisa hanya umatnya saja tapi perlu dari akarnya yaitu para pemimpin agama, dengan dicabut akarnya maka ranting2 tidak akan bisa hidup.
Sementara di Alkitab dikatakan bahwa seseorang tidak boleh sampai murtad (Ibrani 6:6). Walau pun pada akhirnya pastor ini tetap masih beriman kepada Tuhan tapi apakah Tuhan akan menerima imannya merujuk pada ayat ini (wahyu 3:16). Penganiayaan dalam film Silence sebenarnya juga dialami oleh umat Kristen seluruh dunia dari jaman dahulu abad 01 AD sampai abad 21 AD; seperti sekarang ini terjadi di Timur Tengah dimana Isis berkuasa. Pada akhirnya film ini hanyalah sekedar film yang menceritakan SEJARAH, tidak banyak pendidikan moral Kristen yang bisa dijadikan TELADAN kecuali umat Kristen penduduk desa yang rela martir mempertahankan imannya.
-
20 Maret 2017
Ulasan yg ciamikkk sekali...
TJAHJADIA118 tulis:
Film Silence bercerita tentang sebuah peristiwa yang terjadi di abad 17 dimana ke 2 pastor Yesuit, Rodrigues (Andrew Garfield) dan Garrpe (Adam Driver); melakukan perjalanan ke Jepang untuk mencari pastor Fereira sekaligus melakukan penginjilan. Jepang di bawah kekuasaan pemerintahan Keshogunan Tokugawa pada masa itu melarang penginjilan Katolik. Pemerintahan Tokugawa yang beragama Budha menganggap bahwa pengajaran Kristen (Trinitas) tidak sesuai & tidak masuk akal dibandingkan dengan kepercayaan & budaya Jepang. Disana mereka dihadapkan pada para prajurit Tokugawa yang melakukan kekejaman dan penganiayaan kepada seluruh umat Kristen di Jepang. Ke 2 pastor bertanya2 mengapa Tuhan hanya diam sementara umatnya mengalami penganiayaan hebat.... Karena begitu hebatnya siksaan hingga akhirnya ke 2 pastor menyerah pada keadaan, murtad berkali2 demi untuk menyelamatkan nyawa umat Kristen lain & keluarganya. Keshogunan Tokugawa pintar untuk membasmi umat Kristen tidak bisa hanya umatnya saja tapi perlu dari akarnya yaitu para pemimpin agama, dengan dicabut akarnya maka ranting2 tidak akan bisa hidup.
Sementara di Alkitab dikatakan bahwa seseorang tidak boleh sampai murtad (Ibrani 6:6). Walau pun pada akhirnya pastor ini tetap masih beriman kepada Tuhan tapi apakah Tuhan akan menerima imannya merujuk pada ayat ini (wahyu 3:16). Penganiayaan dalam film Silence sebenarnya juga dialami oleh umat Kristen seluruh dunia dari jaman dahulu abad 01 AD sampai abad 21 AD; seperti sekarang ini terjadi di Timur Tengah dimana Isis berkuasa. Pada akhirnya film ini hanyalah sekedar film yang menceritakan SEJARAH, tidak banyak pendidikan moral Kristen yang bisa dijadikan TELADAN kecuali umat Kristen penduduk desa yang rela martir mempertahankan imannya.