Dating site Kristen pertama dan terbesar di Indonesia

Daftar sekarang secara gratis

Janda Cerai

ForumPersahabatan dan hubungan

26 – 50 dari 65    Ke halaman:  Sebelumnya  1  2  3  Selanjutnya Kirim tanggapan

  • GUNAWAN487

    21 Mei 2017

    Tidak ada orangtua yang melarang anaknya untuk menikah,hanya orantua lebih menekannkan agar memilih lebih hati2 agar tdk terulang lagi.

    ANITA089 tulis:

    Bagi kamu yg janda cerai, apakah orgtuamu melarangmu menikah lagi kerena mereka trauma dengan perceraianmu? Atau...apakah justru mereka mendukungmu utk mencari jodoh lagi?

  • GUNAWAN487

    21 Mei 2017

    sebenarnya ke 3 alasan si anita itu tdk masuk dalam kategory standart menikah,jauh dan sangat jauh...

    Pasangan itu selalu menerima kekurangan pasangannya bukan hanya melihat kelebihannya saja..

    kalau kita hanya melihat kesempurnaanya saja apa hebatnya kita sebagai pasangannya,pasangan itu mampu membawa kita ke jalan yg lebih baik dan baik,perubahan yg kearah positif

    ANITA089 tulis:

    Wow, kamu pengamatku yg setia ya?  :-D

    Aku ingin sih bs nikah lagi, meski pd saat ini minat tsb sdh berkurang krn faktor U (umur). Wah, sekurang2nya ada 3 faktor yg membuat orgtuaku ga mau aku nikah lg:

    1. kebetulan kasusku cukup serius (aku ga bs beberkan di sini).

    2. akunya sendiri terlihat lamban dlm berpikir ( di mata keluarga). Di dunia nyata, memang banyak org yg menilaiku lemot/telmi. Di SMP dan SMA, prestasiku buruk (aku dimasukkan ke sekolah yg muridnya pinter-pinter, pdhl akunya sendiri kurang sanggup). Ketika kerja dulu, aku jg ga pinter. Malah pernah diusir. Pernikahan jg gagal. jadi intinya aku dianggap manusia gagal sehingga ga dibolehin nikah lg.

    3. badanku pendek sekali, shg orgtua takut   jika aku kena KDRT (misalnya dipukul, ditendang) akan fatal.

    Tdk ada cara yg bisa membuat mereka berangsur2 pulih. Apalagi papaku org forensik,  ngerti soal pembunuhan. Ya bawaannya curiga terus.

  • PAT960

    21 Mei 2017

    Namanya orangtua pasti ingin yg terbaik buat anaknya, biasanya sih menurutku kalau umur 30an mungkin mereka masih tolerir itu cuma kalau udah hampir 50 mereka pasti berpikir buat apa lagi menikah? (walaupun gak semua seperti itu&menurutku aja).  Kalaupun mengizinkan pasti seleksinya cukup ketat ya, karna takut kejadian yg lalu2 terulang kembali. Kalau untuk umur 50 menurutku ada baiknya mencari pasangan hidup, walaupun niat untuk menikah gak menggebu2 seperti waktu muda dulu. Tetapi kita, khususnya perempuan butuh sosok pria untuk menjaga kita. Karna kita gak bisa berharap/bergantung selamanya sama saudara kita, apalagi orangtua. Walaupun tidak menikah setidaknya punya pasangan untuk saling berbagi dan menyayangi. Karna rasa ingin dilindungi&disayang pasti selalu ada.

  • 21 Mei 2017

    GUNAWAN487 tulis:

    sebenarnya ke 3 alasan si anita itu tdk masuk dalam kategory standart menikah,jauh dan sangat jauh...

    Pasangan itu selalu menerima kekurangan pasangannya bukan hanya melihat kelebihannya saja..

    kalau kita hanya melihat kesempurnaanya saja apa hebatnya kita sebagai pasangannya,pasangan itu mampu membawa kita ke jalan yg lebih baik dan baik,perubahan yg kearah positif

    Mustinya meski seorang wanita itu terlihat kurang cerdas dan secara fisik tergolong pendek (150 cm doang) sehingga semakin terlihat ga berdaya tetap orgtuanya berani melepaskannya utk nikah lg ya Gun?

  • 21 Mei 2017

    PAT960 tulis:

    Namanya orangtua pasti ingin yg terbaik buat anaknya, biasanya sih menurutku kalau umur 30an mungkin mereka masih tolerir itu cuma kalau udah hampir 50 mereka pasti berpikir buat apa lagi menikah? (walaupun gak semua seperti itu&menurutku aja).  Kalaupun mengizinkan pasti seleksinya cukup ketat ya, karna takut kejadian yg lalu2 terulang kembali. Kalau untuk umur 50 menurutku ada baiknya mencari pasangan hidup, walaupun niat untuk menikah gak menggebu2 seperti waktu muda dulu. Tetapi kita, khususnya perempuan butuh sosok pria untuk menjaga kita. Karna kita gak bisa berharap/bergantung selamanya sama saudara kita, apalagi orangtua. Walaupun tidak menikah setidaknya punya pasangan untuk saling berbagi dan menyayangi. Karna rasa ingin dilindungi&disayang pasti selalu ada.

    :up: Ya, kalo seorang wanita sdh hampir berumur 50 th atau sdh 50 th an memang orgtuanya jg berpikir demikian. Tdk menikah namun punya pasangan utk menguatkan? boleh juga, tuh Pat. Yg penting si prianya jg  berharap utk menikahi si wanita berusia nyaris atau sdh 50 th an tsb. Ya... meski sdh berusia senja wanita pasti ingin ada yg melindungi, ngemong dan menyayangi.

  • WULAN765

    21 Mei 2017

    Kak anita,, aku tau yg kk rasain.. Krn trkadang, ada sesuatu yg kita butuh yg memang hny bs di isi oleh pasangan kita.. Kebutuhan utk disayang, dimanja, diperhatiin, itu sudah kodrat alam yg kaum wanita miliki.. Demikian jg sebaliknya,, kita jg pasti pengen menyayang, memanjakan, dan mmperhatikan seseorg yg kita miliki, which is pasangan kita, yg gk akan pernah bs trgantikan oleh keponakan, sodara, sahabat, bahkan kucing atw anjing peliharaan kita sekalipun!!!

    Dan aku jg tau stigma negatif yg "dianugrahi" masyarakat sekitar,jg temen dekat, sahabat dan bahkan keluarga kita sekalipun tentang status kejandaan itu, sering kali berubah mnjadi "rantai" kasat mata yg mmbelenggu kuat, seolah merampas hak kak nita utk bahagia..

    Semua terpulang ke kk,, apakah kk akan mmbiarkn "orang luar" merongrong dan merusak kehidupan pribadi kk?? Mmbiarkan mereka merampas hak kk utk bahagia?? Aku yakin, kk bukan cm sudah dewasa secara umur, hingga kk pasti bs dan tau mana hal yg baik utk hidup kk kedepan nya..

    Cm,, qlo aku boleh kasih saran,, kegagalan dimasa lalu itu merupakan "batu sandungan emas" dihidup kk.. Jadikan tiap "serpihan" nya batu undakan yg akan mmbawa kk "setingkat" lebih tinggi, sehingga kk bs melihat lebih jelas utk tiap kandidat yg dengan manisnya "menawarkan kehidupan baru" yg menjanjikan pada kk..

    Thats all sist..

    Keep in faith, keep in pray,

    Sorry sist, qlo aku sok ngajarin,, gk berniat utk mggurui kk sm sekali loh y..

  • DEBORA588

    21 Mei 2017

    Huahahahahahaha, bukan pengamat setia, hanya saja ingatan saya terlalu kuat mengingat curhatan nya ka anita tentang diri mu Yang dilarang mamak bapak nya nikah lagi.

    Aku rasa ini pertanyaan yang cocok untuk topik ka anita, bagaimana menyakinkan orangtua yang sudah terlanjur trauma dan melarang untuk menikah lagi?

    Betewe ka anita yg no 3 mah, untuk kdrt ga ngaruh kali sama fisik, yg tinggi juga ngalamin kdrt koq.

    ANITA089 tulis:

    Wow, kamu pengamatku yg setia ya?  :-D

    Aku ingin sih bs nikah lagi, meski pd saat ini minat tsb sdh berkurang krn faktor U (umur). Wah, sekurang2nya ada 3 faktor yg membuat orgtuaku ga mau aku nikah lg:

    1. kebetulan kasusku cukup serius (aku ga bs beberkan di sini).

    2. akunya sendiri terlihat lamban dlm berpikir ( di mata keluarga). Di dunia nyata, memang banyak org yg menilaiku lemot/telmi. Di SMP dan SMA, prestasiku buruk (aku dimasukkan ke sekolah yg muridnya pinter-pinter, pdhl akunya sendiri kurang sanggup). Ketika kerja dulu, aku jg ga pinter. Malah pernah diusir. Pernikahan jg gagal. jadi intinya aku dianggap manusia gagal sehingga ga dibolehin nikah lg.

    3. badanku pendek sekali, shg orgtua takut   jika aku kena KDRT (misalnya dipukul, ditendang) akan fatal.

    Tdk ada cara yg bisa membuat mereka berangsur2 pulih. Apalagi papaku org forensik,  ngerti soal pembunuhan. Ya bawaannya curiga terus.

    21 Mei 2017 diubah oleh DEBORA588

  • EKO789

    21 Mei 2017

    Hi kakak ..mau nanya INI. Kl orng Kristen yg bercerai apakah Ada Surat keterangan cerai yg di dpt. Thankyu

  • ANDRI150

    21 Mei 2017

    Klo cerai mati boleh menikah lagi kak Anita...

    Klo cerai hidup sepertinya tidak boleh menikah lagi,karena hal itu masuk dlm perzinahan..

    Maaf klo tdk sesuai konteks,,,terima kasih...

    Tuhan memberkati...

    ANITA089 tulis:

    Bagi kamu yg janda cerai, apakah orgtuamu melarangmu menikah lagi kerena mereka trauma dengan perceraianmu? Atau...apakah justru mereka mendukungmu utk mencari jodoh lagi?

  • 21 Mei 2017

    EKO789 tulis:

    Hi kakak ..mau nanya INI. Kl orng Kristen yg bercerai apakah Ada Surat keterangan cerai yg di dpt. Thankyu

    Ada dong. Ini proses perceraian Kristen:

    1.  istri mengggugat cerai suami atau sebaliknya dng alasan KDRT, perselingkuhan, percekcokan terus menerus dll. Maka penggugat mengajukan gugatan ke pengadilan negeri.

    2. pengadilan memanggil penggugat dan tergugat utk disidang, beberapa kali. Saksi dari pihak penggugat juga dipanggil. Saksi bisa berupa orgtua penggugat yg mendengarkan keluh kesah penggugat selama penrikahannya.

    3.sekitar 3 bulan setelah sidang pertama, hakim mengetuk palu menyatakan perceraian itu sdh resmi.

    4. kurang lebih seminggu setelah hakim ketuk palu tsb, surat pengantar dari pengadilan negeri keluar dan dialamatkan pd si mantan suami/istri. Surat pengantar tsb lah yg harus dibawa ke kantor catatan sipil (tempat pernikahan tsb dulu didaftarkan) utk ditukar dng akte cerai. Ada 2 akte cerai, yaitu utk si mantan suami dan mantan istri.

    Jadi, ada kok surat keterangan cerainya. Biasanya disebut akte cerai, dikeluarkan oleh kantor catatan sipil.

  • 21 Mei 2017

    :-)  Ga papa, Ndri. Terimakasih buat masukannya yg berharga.

    ANDRI150 tulis:

    Klo cerai mati boleh menikah lagi kak Anita...

    Klo cerai hidup sepertinya tidak boleh menikah lagi,karena hal itu masuk dlm perzinahan..

    Maaf klo tdk sesuai konteks,,,terima kasih...

    Tuhan memberkati...

    ANITA089 tulis:

    Bagi kamu yg janda cerai, apakah orgtuamu melarangmu menikah lagi kerena mereka trauma dengan perceraianmu? Atau...apakah justru mereka mendukungmu utk mencari jodoh lagi?

  • YASMINE234

    21 Mei 2017

    Kalo menurut kacamataku, walau ortu kakak trauma, tapi kalo kakak menunjukkan ketegaran, kuat secara mental, ortu juga akan lbh yakin kasih ijin kakak utk nikah lagi. Tapi kalo kakak sendiri menunjukkan trauma itu, ya ortu juga lbh trauma dan semakin protektif lagi

    Kdrt? Kayaknya ga melihat fisik kecil atau nggak.

    Yg penting kakak jangan menilai diri sbg manusia gagal lah. Tuhan menciptakan kakak menurut gambar dan rupa NYA lho. Dan rancangan NYA bukan rancangan kecelakaan. Masa dibilang gagal sih? Yang penting kakak dan ortu banyak2in berdoa supaya dapet pasangan yg baik. Itu jg yg dilakukan ortu aku

  • EKO789

    21 Mei 2017

    Terima kasih kak pencerahaannya.pingin mbntu seseorang menyelesaikan ITU tapi kyknya akan berat( sisi traumanya yg berat)

    ANITA089 tulis:

    Ada dong. Ini proses perceraian Kristen:

    1.  istri mengggugat cerai suami atau sebaliknya dng alasan KDRT, perselingkuhan, percekcokan terus menerus dll. Maka penggugat mengajukan gugatan ke pengadilan negeri.

    2. pengadilan memanggil penggugat dan tergugat utk disidang, beberapa kali. Saksi dari pihak penggugat juga dipanggil. Saksi bisa berupa orgtua penggugat yg mendengarkan keluh kesah penggugat selama penrikahannya.

    3.sekitar 3 bulan setelah sidang pertama, hakim mengetuk palu menyatakan perceraian itu sdh resmi.

    4. kurang lebih seminggu setelah hakim ketuk palu tsb, surat pengantar dari pengadilan negeri keluar dan dialamatkan pd si mantan suami/istri. Surat pengantar tsb lah yg harus dibawa ke kantor catatan sipil (tempat pernikahan tsb dulu didaftarkan) utk ditukar dng akte cerai. Ada 2 akte cerai, yaitu utk si mantan suami dan mantan istri.

    Jadi, ada kok surat keterangan cerainya. Biasanya disebut akte cerai, dikeluarkan oleh kantor catatan sipil.

    21 Mei 2017 diubah oleh EKO789

  • LISTON872

    21 Mei 2017

    ANITA089 tulis:

    Ada dong. Ini proses perceraian Kristen:

    1.  istri mengggugat cerai suami atau sebaliknya dng alasan KDRT, perselingkuhan, percekcokan terus menerus dll. Maka penggugat mengajukan gugatan ke pengadilan negeri.

    2. pengadilan memanggil penggugat dan tergugat utk disidang, beberapa kali. Saksi dari pihak penggugat juga dipanggil. Saksi bisa berupa orgtua penggugat yg mendengarkan keluh kesah penggugat selama penrikahannya.

    3.sekitar 3 bulan setelah sidang pertama, hakim mengetuk palu menyatakan perceraian itu sdh resmi.

    4. kurang lebih seminggu setelah hakim ketuk palu tsb, surat pengantar dari pengadilan negeri keluar dan dialamatkan pd si mantan suami/istri. Surat pengantar tsb lah yg harus dibawa ke kantor catatan sipil (tempat pernikahan tsb dulu didaftarkan) utk ditukar dng akte cerai. Ada 2 akte cerai, yaitu utk si mantan suami dan mantan istri.

    Jadi, ada kok surat keterangan cerainya. Biasanya disebut akte cerai, dikeluarkan oleh kantor catatan sipil.

    Itu kan akta dari catatan sipil kak,

    Yang jd pertanyaab, apakah akte yang dari catatan sipil diakui gereja???

  • 21 Mei 2017

    Bagaimana kalo ikut latihan beladiri, Sist Anita.. Sapa tau tahu setelahnya ortu jadi tenang krn yakin Sist Anita bisa membela diri.

    ANITA089 tulis:

    3. badanku pendek sekali, shg orgtua takut   jika aku kena KDRT (misalnya dipukul, ditendang) akan fatal.

    Tdk ada cara yg bisa membuat mereka berangsur2 pulih. Apalagi papaku org forensik,  ngerti soal pembunuhan. Ya bawaannya curiga terus.

  • YASMINE234

    21 Mei 2017

    Sudah pasti kak. Walau yg kmrn itu menyisakan pengalaman yg pahit, tapi mereka tetap mendoakan aku dapet jodoh yg lbh baik

    ANITA089 tulis:

    Kamu jg didukung ga, Mine, oleh orgtua tuk cari pasangan lagi?

  • FAJAR519
  • 21 Mei 2017

    KATHARINA781 tulis:

    Bagaimana kalo ikut latihan beladiri, Sist Anita.. Sapa tau tahu setelahnya ortu jadi tenang krn yakin Sist Anita bisa membela diri.

    ANITA089 tulis:

    3. badanku pendek sekali, shg orgtua takut   jika aku kena KDRT (misalnya dipukul, ditendang) akan fatal.

    Tdk ada cara yg bisa membuat mereka berangsur2 pulih. Apalagi papaku org forensik,  ngerti soal pembunuhan. Ya bawaannya curiga terus.

    Bisa jadi, Sis. :up:

  • 21 Mei 2017

    LISTON872 tulis:

    Itu kan akta dari catatan sipil kak,

    Yang jd pertanyaab, apakah akte yang dari catatan sipil diakui gereja???

    YA. Yg penting si janda/duda cerai itu pas daftar di gereja tuk menikah lagi menunjukkan akte cerai aslinya dan dokumen penggugatan cerai tsb yg juga asli. Itu di gerejaku loh.

  • LISTON872

    21 Mei 2017

    ANITA089 tulis:

    YA. Yg penting si janda/duda cerai itu pas daftar di gereja tuk menikah lagi menunjukkan akte cerai aslinya dan dokumen penggugatan cerai tsb yg juga asli. Itu di gerejaku loh.

    Jadi kalo mantan istri/suaminya masih hidup masih boleh nikah lagi ya kak.

    Thanks infonya kak.

  • AGNES219

    21 Mei 2017

    Orang tua bisa saja melarang menikah seorang janda cerai jika ternyata dia tidak ada pasangan yang mengajak menikah...

    Wkkkk.... dilaranglah... emang mau nikah sama sapah? Coba klo pasangannya ada baik dan bertanggung jawab... sapa coba yang ngelarang.... wkkkkkk

    GUNAWAN487 tulis:

    Tidak ada orangtua yang melarang anaknya untuk menikah,hanya orantua lebih menekannkan agar memilih lebih hati2 agar tdk terulang lagi.

    21 Mei 2017 diubah oleh AGNES219

  • ARFIAN017

    21 Mei 2017

    DEBORA588 tulis:

    Huahahahahahaha, bukan pengamat setia, hanya saja ingatan saya terlalu kuat mengingat curhatan nya ka anita tentang diri mu Yang dilarang mamak bapak nya nikah lagi.

    Aku rasa ini pertanyaan yang cocok untuk topik ka anita, bagaimana menyakinkan orangtua yang sudah terlanjur trauma dan melarang untuk menikah lagi?

    Betewe ka anita yg no 3 mah, untuk kdrt ga ngaruh kali sama fisik, yg tinggi juga ngalamin kdrt koq.

    hahaha

    pengamat setia

    cucian deh Lu

    xaaaxaxa

  • 22 Mei 2017

    LISTON872 tulis:

    Jadi kalo mantan istri/suaminya masih hidup masih boleh nikah lagi ya kak.

    Thanks infonya kak.

    Sama2. Di gerejaku (GPIB Paulus) bisa. Aku kurang tau ttg gereja2 lainnya, Liston.

    22 Mei 2017 diubah oleh ANITA089

  • 22 Mei 2017

    @Yasmine dan Debora: Ya. Cewek berbadan kecil maupun besar bisa jdi korban KDRT. Hanya barangkali menurut orgtuaku kalo fisik si cewek kecil, dia lbh sulit melawan jika disakiti fisiknya.

    22 Mei 2017 diubah oleh ANITA089

  • 22 Mei 2017

    WULAN765 tulis:

    Kak anita,, aku tau yg kk rasain.. Krn trkadang, ada sesuatu yg kita butuh yg memang hny bs di isi oleh pasangan kita.. Kebutuhan utk disayang, dimanja, diperhatiin, itu sudah kodrat alam yg kaum wanita miliki.. Demikian jg sebaliknya,, kita jg pasti pengen menyayang, memanjakan, dan mmperhatikan seseorg yg kita miliki, which is pasangan kita, yg gk akan pernah bs trgantikan oleh keponakan, sodara, sahabat, bahkan kucing atw anjing peliharaan kita sekalipun!!!

    Semua terpulang ke kk,, apakah kk akan mmbiarkn "orang luar" merongrong dan merusak kehidupan pribadi kk?? Mmbiarkan mereka merampas hak kk utk bahagia?? Aku yakin, kk bukan cm sudah dewasa secara umur, hingga kk pasti bs dan tau mana hal yg baik utk hidup kk kedepan nya..

    Cm,, qlo aku boleh kasih saran,, kegagalan dimasa lalu itu merupakan "batu sandungan emas" dihidup kk.. Jadikan tiap "serpihan" nya batu undakan yg akan mmbawa kk "setingkat" lebih tinggi, sehingga kk bs melihat lebih jelas utk tiap kandidat yg dengan manisnya "menawarkan kehidupan baru" yg menjanjikan pada kk..


    Sorry sist, qlo aku sok ngajarin,, gk berniat utk mggurui kk sm sekali loh y..

    hAHAHA...iya, biarpun aku sering maen dng kucing2ku yg selalu hadir bagiku tetap kasih sayang pasangan tak tergantikan oleh selusin kucing sekalipun. Demikian jg, jika kucingku mati (amit2) kehadiran pasangan tak bisa mengobati rasa sedihku ditinggal mati kucingku.

    Orgtuaku sulit diajak kompromi soal ini. Engga kok kamu ga terkesan menggurui. Malah aku terharu krn teori kamu benar 100% bhw kasih sayang pasangan tak tergantikan oleh apapun jg termasuk oleh hewan piaraan.

26 – 50 dari 65    Ke halaman:  Sebelumnya  1  2  3  Selanjutnya Kirim tanggapan