Gue nggak peka, salah siapa?
Forum • Persahabatan dan hubungan
-
19 Mei 2017
Yang pasti bukan salah saya.
-
19 Mei 2017
Bukan salah bunda mengandung..
Suatu hubungan itu perlu komunikasi yg baik,, krn tiap manusia punya kekurangan & ga ada manusia yg sempurna..
So.. Dibicarakan aja dg baik2
-
19 Mei 2017
Salah gue kayaknya
-
19 Mei 2017
bahasa kebatinan dikenal dengan bahasa qolbu kak
CIEDIE549 tulis:
ya diomongin, dibicarakan. Masalah tidak akan selesai dengan hanya menggunakan bahasa kebatinan.
-
19 Mei 2017
betul kau dek, tapi sering kali orang gak ngerti, jadi sukak salah paham, jadi runyam kan?
DINA121 tulis:
bahasa kebatinan dikenal dengan bahasa qolbu kak
-
19 Mei 2017
LISTON872 tulis:
Salah gue kayaknya
Salah gue juga kayaknya lae,
Saya minta maaf ya, semua kesalahan memang ada di saya.
-
19 Mei 2017
Kalau menurut saya sih harus berani untuk jujur dan mengesampingkan gengsi, emang dukun yg bisa tau semuanya tanpa di ungkapin?? Ya walaupun tau juga pengungkapan secara gamblang itu penting ntar di kata kegeeran ...
Intinya sih slh sendiri kali ya hehe
-
19 Mei 2017
hikksss salah gue ya sis....
VERA717 tulis:
Kalau menurut saya sih harus berani untuk jujur dan mengesampingkan gengsi, emang dukun yg bisa tau semuanya tanpa di ungkapin?? Ya walaupun tau juga pengungkapan secara gamblang itu penting ntar di kata kegeeran ...
Intinya sih slh sendiri kali ya hehe
-
20 Mei 2017
Jadi ingin komentar lagi dah...
Lalu menjadi pertanyaan...
"Salah gue? Salah temen2 gue?"
Hahaha, kagak nyambung dah, dan kembali ke.... Peka... Salah siapa jika tidak peka? Tidak ada yang salah karena kembali ke postingan yang kujabarkan, ini berhubungan dengan mood serta waktu.
Ambil contoh, sedang merebus telur, dan jika mood sedang baik, mungkin saat telur belum matang dan dipecahkan, ternyata masih 1/2 matang, bisa tetap dimakan, tapi jika mood tidak pas, maka akan dibuang dan merebua telur lagi. So, menunggu telur matang seperti waktu yang berjalan, jika pas waktunya yah akan siap dimakan saat matang.
Di masa lalu, peka menjadi kata kunciku saat konek dengan lawan jenis, dimana seperti merebua telur itu, harus pelan2 dan sambil menunggu mood yang tepat, dimana perlahan saling bertukar cerita, berbagi pengalaman, sering ketemu dan.... Apakah klik? Mau tak mau yah harus diungkapkan. Ditolak atau diterima itu bukan final nya, itu malahan seperti awal atau akhir, karena story baru berjalan atau berhenti setelah itu.
Lalu, kenapa tidak saling diungkapkan langsung saja biar ndak bertanya2 atau menebak2 buah manggis? Heloooooooow.... Apakah benar jika diungkapkan secara gamblang akan cepat mendapatkan si Dia? Ini aksi dan reaksi.
Pernah bayangkan jika peka dilewatkan dan langsung bablas diungkapkan? Seberapa sering pada akhirnya akan mendapatkan reaksi yang tak terduga? Dan jujur saja, manusia takut mengalami penolakan karena terasa sakit. Sering ditolak apakah menjadi kebal? Atau malahan babak belur? Atau malahan lupa bahwa cara yang sama dan mengharapkan hasil yang berbeda itu terbilang sangat langka?
Yup, peka itu perlu dilatih. Peka itu bukan naluri manusia yang lapar lalu makan dan selesai. Peka melihat lawan bicara, memahami gerak geriknya, dll. Itulah kenapa manusia itu paling ajaib dibandingkan mahluk lainnya, karena bisa berinteraksi melalui banyak hal, dari tatapan mata, gerak gerik, bahasa tubuh, kata-kata, sentuhan, dll.
Pdkt terlalu cepat juga bisa berhasil bisa tidak. Bisa malahan bubar tengah jalan. Tapi pdkt terlalu lama pun bisa keburu ditinggalkan atau bahkan disamperin orang lain. Peka menurutku sangat berhubungan dengan waktu, dimana bisa mempertahankan mood keduanya dan saat klik maka akan klop dah.
Di jaman sekarang, sah2 saja menurutku mana yang maju duluan, apakah lawan gender yang duluan atau kita para cowok yang maju terus.
Timing tidak pas akan....
Kelamaan maka ditinggalkan.
Kecepetan jadi kayak muka badak juga maju terus grasa grusu.
Peka membaca situasi, mana yang sepertinya respon positif, mana yang sepertinya tidak berminat dari lawan gender. Tidak ada yang salah, tapi percayalah, seorang pejuang sejati, yang pada akhirnya menang bawa piala, dijamin latihannya babak belur kok dan.... Nikmati prosesnya.
Regards
Yossie
-
20 Mei 2017
DAMEAN991 tulis:
Salah gue juga kayaknya lae,
Saya minta maaf ya, semua kesalahan memang ada di saya.
Sebenarnya gue jg merasa sangat bersalah lae, gara gara ini lae jadi ikutan nyalahkan diri lae.
-
20 Mei 2017
OOOOO Seperti itu......
YOSSIE472 tulis:
Jadi ingin komentar lagi dah...
Lalu menjadi pertanyaan...
"Salah gue? Salah temen2 gue?"
....Regards
Yossie
20 Mei 2017 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
20 Mei 2017
Ga usah nunggu peka harusnya. Komunikasikan aja segala sesuatu. Kita kan dikasih mulut utk berbicara. Jd ga perlu dipendem dalam hati. Buat si koko lah ini. Hahaha.
-
20 Mei 2017
Ikut nyimak...
-
21 Mei 2017
untuk mencegah/ menghindari hal tersebut kita harus peka/ komunikasikan segera apa yang muncul terasa di hati kita masing-masing. jangan tunda. dan jangan membohongi diri kita masing-masing maupun pasangan kita. sampaikan hal yang baik/ buruk kepada pasangan kita. Berbuatlah dengan hati tulus baik dan berdoa dahulu.
-
21 Mei 2017
Kurang latihan. Latihlah sering2 minimal 2x seminggu.