Bagaimana Menjadi Lelaki Kristen Gentleman
-
12 Juli 2017
Dalam forum masih banyak problem yang menggelitik pribadi saya. Dan dalam thread saya ini juga merupakan kelanjutan dari thread yang sebelumnya.
Oke, banyak masalah mengenai ilfil dalam first date dan bagaimana menghadapinya. saya kira hal tersebut pastinya menyangkut kedua belah pihak, baik cowok maupun cewek. Lalu bagaimana dengan cowok. Tentu saja satu jawabnya, Be a Christian Gentlemen. Lalu makanan jenis spesies apa itu?
Jujurlah pada dirimu. Siapakah saya, seorang ganteng, seorang pemalas, saya bukan orang kaya atau siapa mah aku ini?.. Sadar diri first step.
Saya cowok yang belum dapat pasangan. yup tentu saja, saya juga, kita senasib bro.
Self improvement.saya ga akan menyangkal bahwa setiap manusia (baca cowok) memiliki karakter yang unik yang terbentuk oleh lingkungan. Tetapi memiliki satu kesamaan yakni ego yang besar. nah yang satu ini yang penting memiliki ego yang cukup besar. Maka bolehlah saya mohon sesama seorang pria untuk menekan ego kita. saya cukup dengan pengalaman yang satu ini, ego saya terlalu besar dan membuat pasangan tidak nyaman lalu pergi (merana saya). Tandanya apa? cukup dengan kalimat "sayakan cowok nantinya jadi pemimpin keluarga" ujung-ujungnya minta dihormati tanpa menghormati pasangan kita (untuk yang sudah berpasangan) atau "kalau saya inbox cewek ya kalau udah dibaca kenapa ga dibalas, harus dibalas dong" (udah ada di thread forum, dan maaf ya mas). Jujur dulu dengan dengan diri sendiri dan self improve be gentleman "mungkin bukan jodohku". maaf untuk cewek yang masih nuntut kita musti begini begini, kita bukan pilihan anda. :)
Berani menerima keadaan (ikhlas). katakan saya jelek jika jelek, katakan saya buruk dan aku terima terhadap sesuatu yang terjadi kita. Ga dibalas inbox ga masalah, bukan jodoh saya. Dia menolak saya karena saya jelek, gpp emang demikian adanya. Dia ga menerima saya karena saya miskin, it is oke emang karena saya miskin. Pastinya jodoh akan menerima kekurangan kita.
Be a humble man. Jadilah seorang yang memiliki etika dalam pergaulan. Seorang beretika akan menjadi seorang yang sopan, baik dan suka menghormati orang lain, terlebih kepada first date kita. Kita berada di lingkungan budaya timur dengan berbagai etika yang ada. Gunakan itu. kalau dalam kristen ada istilah "Jikalau tidak ingin orang lain berbuat buruk kepadamu, perbuatlah demikian pada dirimu". Contoh, kalau kamu ingin mendapatkan calon yang baik, bukankah kamu harus menjadi orang baik dulu?
Jadilah seorang lelaki yang konsisten. Saya lebih suka menyebut dengan istilah istiqomah. Jikalau kita sadar bahwa kita nantinya akan menjadi seorang pemimpin keluarga maka anda dituntut untuk menjadi pria dewasa, ga seperti anak kecil yang ingin dimanja, tetapi bisa membimbing ke arah lebih baik. Dan maaf sekali lagi untuk cewek yang suka ingin menguasai dan mengatur, kami bukan tipe anda. yuuks:)
Sementara itu dulu, nanti bisa dilanjutkan jilid 2.
Lalu kalau sudah tahu, kenapa yang membikin Thread ini belum juga memiliki pasangan? saya akan menjawab, Hanya saya, Tuhan Yesus dan Ibu Maria yang tahu. :)
Yang pasti sebagai orang kristen kita harus sadar bahwa Burung pipit di kasihi Tuhan, terlebih anda. Jangan takut bahwa dia bukan jodohku tetapi berusahalah memberikan apa yang anda miliki sampai batas maksimal selama seseorang yang kita tuju berkehendak baik. Maaf untuk Matre-alis baik cowok maupun cewek , kami bukan pilihan anda. :)
Tuhan memberkati. :)
-
12 Juli 2017
yess setuju banget..
semakin tampil pria-pria Illahi kepunyaan Allah ya..
baca postingan ini jadi pengen bikin langsung doain pria Illahi hahaha
12 Juli 2017 diubah oleh FEBBY001
-
12 Juli 2017
Laki2 Kristen yang gentleman tuh yg takut akan Tuhan. Karena dng takut akan Tuhan maka dia akan memperoleh pengetahuan bagaimana berkarakter, bertingkah laku dan bertutur sapa sesuai dng kehendakNya. Sekalipun dlm segala hal dia pasti punya kekurangan namun dia berharga dimataNya
-
12 Juli 2017
Yup yup bener,, karena yang paling mahal dari seorang cowok itu adalah tanggung jawabnya. Setuju kah? :D
-
12 Juli 2017
Setuju mas bro...
Nice Post.
GBU.
-
12 Juli 2017
Wah, hebat sekali.
Oh iya, aku sempat baca profil kamu juga Theodorus. Di situ kamu tulis bhw kamu pendiam, pemalu dan ingin cewek ngungkapin peasaannya duluan.
Sbnrnya menurutku sbg wanita, kamu perlu melakukan self-improvement (perbaikan diri) agar wanita menyukaimu. Wanita suka pria yg dominan, yg agresif mengejar si cewek, yg pemberani dan yg ngungkapin perasaannya duluan. Wanita baik2 justru akan takut ngungkapin rasa cintanya ke cowok duluan. Jadi agar kamu bisa menarik wanita sebaiknya sih kamu bersikap lbh pemberani dlm mendekati cewek, mau sering nelponin cewek dan pd akhirnya ungkapkan perasaanmu duluan (kalo mau, lewat chat aja).
-
12 Juli 2017
Terima kasih mba Anita.
Saya memang sadar benar dengan hal tersebut. Self improvement untuk pendiam dan pemalu. Pada dasarnya memang pendiam dan pemalu tersebut memang saya amini dan menjadi keputusan saya untuk menjadi identitas unik diri dengan segala resikonya, bahkan kemungkinan tidak bisa menikah karena kedua hal tersebut cukup besar. Saya sebagai seorang katolik percaya atas penyelenggaraan ilahi, Tuhan yang berkuasa atas diri seseorang. Maka saya tulis juga Burung pipit aja dikasihi Tuhan apalagi kita.Terlebih juga bahwa jodoh itu menerima kekurangan dan kelebihan diri kita. So jodoh ga kemana koq. Maka saya konsisten dengan keputusan saya itu mba.
Terima kasih sekali lagi ya mba. :)
-
12 Juli 2017
THEODORUS086 tulis:
Terima kasih mba Anita.
Saya memang sadar benar dengan hal tersebut. Self improvement untuk pendiam dan pemalu. Pada dasarnya memang pendiam dan pemalu tersebut memang saya amini dan menjadi keputusan saya untuk menjadi identitas unik diri dengan segala resikonya, bahkan kemungkinan tidak bisa menikah karena kedua hal tersebut cukup besar. Saya sebagai seorang katolik percaya atas penyelenggaraan ilahi, Tuhan yang berkuasa atas diri seseorang. Maka saya tulis juga Burung pipit aja dikasihi Tuhan apalagi kita.Terlebih juga bahwa jodoh itu menerima kekurangan dan kelebihan diri kita. So jodoh ga kemana koq. Maka saya konsisten dengan keputusan saya itu mba.
Terima kasih sekali lagi ya mba. :)
OK. Maaf loh, jika jawabanku kurang berkenan. Itu cuma pandanganku sbg wanita krn kebetulan aku wanita yg pendiam dan pemalu. Maka, aku butuh sosok pria yg agresif dan tegas bilang i love u.
-
12 Juli 2017
Gentle:lembut dan tidak lengket. Wah licin donk.
-
12 Juli 2017
Oh iya mba anita. Tenang saja, katanya sieh jodoh itu saling melengkapi lho. :)
-
12 Juli 2017
Maaf Mas bro, aku masih agak kurang mengerti dengan beberapa poinnya. Mungkin ada hal-hal yg terlewat dari apa yg aku baca, misalnya:
Berani menerima keadaan (ikhlas). Dari keterangannya, bukankah itu terlihat seperti memberikan citra diri yg buruk pada diri sendiri dan pasrah?
Contohnya dalam kalimat "Dia ga menerima saya karena saya miskin, it is oke emang karena saya miskin" Kebanyakan orang yg berpikir seperti itu akan mencari (atau menunggu) pasangan yg bersedia menerima keadaannya daripada berpikir bagaimana mengubah keadaannya menjadi lebih mapan.
Jadi itu seperti "pembenaran" bahwa tidak ada yg salah dengan dirinya dan tidak perlu self improvement lebih lagi.
Kalau menurutku pribadi, kita hanya perlu ikhlas untuk menerima keadaan-keadaan (atau kekurangan) yg sulit/tidak bisa diubah, misalnya pernah gagal berumah tangga, kondisi fisik tertentu, terlahir di keluarga broken home, punya masa lalu yg buruk, dll...
Mohon bimbingannya Mas bro kalau yg aku pikirkan tidak sesuai :)
-
12 Juli 2017
FANDY756 tulis:
Maaf Mas bro, aku masih agak kurang mengerti dengan beberapa poinnya. Mungkin ada hal-hal yg terlewat dari apa yg aku baca, misalnya:
Berani menerima keadaan (ikhlas). Dari keterangannya, bukankah itu terlihat seperti memberikan citra diri yg buruk pada diri sendiri dan pasrah?
Contohnya dalam kalimat "Dia ga menerima saya karena saya miskin, it is oke emang karena saya miskin" Kebanyakan orang yg berpikir seperti itu akan mencari (atau menunggu) pasangan yg bersedia menerima keadaannya daripada berpikir bagaimana mengubah keadaannya menjadi lebih mapan.
Jadi itu seperti "pembenaran" bahwa tidak ada yg salah dengan dirinya dan tidak perlu self improvement lebih lagi.
Kalau menurutku pribadi, kita hanya perlu ikhlas untuk menerima keadaan-keadaan (atau kekurangan) yg sulit/tidak bisa diubah, misalnya pernah gagal berumah tangga, kondisi fisik tertentu, terlahir di keluarga broken home, punya masa lalu yg buruk, dll...
Mohon bimbingannya Mas bro kalau yg aku pikirkan tidak sesuai :)
Kondisi miskin itu bisa dirubah, bisa juga tidak. Tergantung kasusnya, Fan. Misalnya kalo seorang pria kerja sbg karyawan kecil dan engga punya modal tuk berbisnis, ya emang sepertinya kondisi keuangannya sulit berubah.
Ya emang org tsb perlu wanita yg bisa nerima dia apa adanya. Cuma...biasanya tipe wanita sprti itu kata org sih tampilannya biasa2 aja, ga terlalu fasionable. Mereka rendah hati, ga banyak menuntut krn mrk sadar dirinya pun ga sempurna.
12 Juli 2017 diubah oleh ANITA089
-
12 Juli 2017
Ada kalanya kita yang seorang bertemu seseorang yang spesial mas. Orang spesial yang bagaimana, seseorang dengan tuntutan tinggi. Harus sudah bekerja mapan, punya rumah dan sebagainya dan sebagainya. Sedang sang gebetan ada tipe kita. Apakah kita musti memenuhi tuntutan tersebut setelah dia pergi dan sudah terlanjur pergi. Yang muncul ego iya. Itu pertama. Kedua rejeki udah ada yang ngatur. Sekeras apapun kita berusaha, Ia yang sudah mengatur memberikan sepersekian yang hanya cukup gimana coba.
Disini saya tekankan bahwa self accepting oh bahwa saya seperti ini, dia menolak saya karena ini. Ya udah ga lebih.
Soal mengubah kan sudah ada di self improvement, dari penakut menjadi pemberani, dari miskin menjadi kaya dkk.
Mas ngajak dating harus ikhlas lho, mau menerima seseorang juga harus ikhlas lho. Karena di dalam forum ada yang mengeluh (maaf ya mba), kenapa sieh susah untuk interest. Ada kekurangan dikit ilfil. Karena kurangnya ikhlas dalam diri. Ikhlas menerima diri dan gebetannya. Gimana coba.
Gitu dulu ya. Kalau kurang jelas bisa tanya lagi deh.. hahahaha
Good(≧∇≦)b
-
12 Juli 2017
ANITA089 tulis:
Kondisi miskin itu bisa dirubah, bisa juga tidak. Tergantung kasusnya, Fan. Misalnya kalo seorang pria kerja sbg karyawan kecil dan engga punya modal tuk berbisnis, ya emang sepertinya kondisi keuangannya sulit berubah.
Ya emang org tsb perlu wanita yg bisa nerima dia apa adanya. Cuma...biasanya tipe wanita sprti itu kata org sih tampilannya biasa2 aja, ga terlalu fasionable. Mereka rendah hati, ga banyak menuntut krn mrk sadar dirinya pun ga sempurna.
Hehehe, agak tragis yah kalau kondisi miskin itu termasuk kondisi yg tidak bisa dibuah, sis Anita ^_^
Menjadi lebih mapan pun sebenarnya ada banyak cara, tidak hanya dengan berbisnis (walaupun bisnis juga bisa tanpa modal materi), bisa dengan naik jabatan, tiba-tiba dapat berkat dari seseorang, dll...
Nah, yg aku maksud tentang cara seseorang itu berpikir saat dia ditolak. Apakah pikirannya itu bisa membuat kondisinya berubah menjadi lebih baik? atau justru membuat dia "nyaman" dengan kondisinya itu. :)
-
12 Juli 2017
THEODORUS086 tulis:
Ada kalanya kita yang seorang bertemu seseorang yang spesial mas. Orang spesial yang bagaimana, seseorang dengan tuntutan tinggi. Harus sudah bekerja mapan, punya rumah dan sebagainya dan sebagainya. Sedang sang gebetan ada tipe kita. Apakah kita musti memenuhi tuntutan tersebut setelah dia pergi dan sudah terlanjur pergi. Yang muncul ego iya. Itu pertama. Kedua rejeki udah ada yang ngatur. Sekeras apapun kita berusaha, Ia yang sudah mengatur memberikan sepersekian yang hanya cukup gimana coba.
Disini saya tekankan bahwa self accepting oh bahwa saya seperti ini, dia menolak saya karena ini. Ya udah ga lebih.
Soal mengubah kan sudah ada di self improvement, dari penakut menjadi pemberani, dari miskin menjadi kaya dkk.
Mas ngajak dating harus ikhlas lho, mau menerima seseorang juga harus ikhlas lho. Karena di dalam forum ada yang mengeluh (maaf ya mba), kenapa sieh susah untuk interest. Ada kekurangan dikit ilfil. Karena kurangnya ikhlas dalam diri. Ikhlas menerima diri dan gebetannya. Gimana coba.
Gitu dulu ya. Kalau kurang jelas bisa tanya lagi deh.. hahahaha
Good(≧∇≦)b
Nah, kalau keterangannya diletakkan di poin pertama, "Jujurlah pada dirimu" baru deh aku mengerti Mas bro... hehehe.
Mungkin judul poin "Self improvement" agak luas karena keterangannya hampir semua tentang menekan ego. Padahal itu hanya bagian kecil dari self improvement.
Oh iya Mas, tentang seseorang yang "spesial" (memiliki tuntutan tinggi) ya seperti itulah realitanya, Mas ^^
Well, saat ditolak orang yg seperti itu, kita punya pilihan untuk self improvement atau pasrah dan berharap ada orang lain yg akan menerima.
-
12 Juli 2017
FANDY756 tulis:
Hehehe, agak tragis yah kalau kondisi miskin itu termasuk kondisi yg tidak bisa dibuah, sis Anita ^_^
Menjadi lebih mapan pun sebenarnya ada banyak cara, tidak hanya dengan berbisnis (walaupun bisnis juga bisa tanpa modal materi), bisa dengan naik jabatan, tiba-tiba dapat berkat dari seseorang, dll...
Nah, yg aku maksud tentang cara seseorang itu berpikir saat dia ditolak. Apakah pikirannya itu bisa membuat kondisinya berubah menjadi lebih baik? atau justru membuat dia "nyaman" dengan kondisinya itu. :)
O, baguslah kalo bisa berbisnis tanpa modal materi. Bisa tolong kasih contoh2nya aja di sini? Siapa tau org2 yg butuh pekerjaan tambahan tanpa modal bisa terbantu, jadi nasibnya bisa berubah. Makasih sebelumnya. Aku sendiri lg mau coba jualin keripik-keripik dan kue2 tetangga ke kantin sekolah dkt rumahku. Modalnya paling Rp 100.000,- (buat beli plastik2 kecil sbg wadah keripik2 itu). Utk ke kantin sekolah tsb, bisa dianterin sih sama orgtua pake motor. Ongkos bensin yg aku harus ganti cuma Rp 2000,-
12 Juli 2017 diubah oleh ANITA089
-
12 Juli 2017
Satu poin dengan poin yang lain saling berhubungan mas. Nanti masih ada jilid ke 2. Masalahnya penjabarannya luuuaass banget.
Nice mas fandi.(≧∇≦)b
-
12 Juli 2017
ANITA089 tulis:
O, baguslah kalo bisa berbisnis tanpa modal materi. Bisa tolong kasih contoh2nya aja di sini? Siapa tau org2 yg butuh pekerjaan tambahan tanpa modal bisa terbantu, jadi nasibnya bisa berubah. Makasih sebelumnya. Aku sendiri lg mau coba jualin keripik-keripik dan kue2 tetangga ke kantin sekolah dkt rumahku. Modalnya paling Rp 100.000,- (buat beli plastik2 kecil sbg wadah keripik2 itu). Utk ke kantin sekolah tsb, bisa dianterin sih sama orgtua pake motor. Ongkos bensin yg aku harus ganti cuma Rp 2000,-
Hehe, iya Sis. Kalau menurutku untuk bisnis, hal yg paling utama dibutuhkan itu sosial (relasi) dan diri sendiri (keahlian, bakat, ide, pengetahuan, dll).
Misalnya Sis punya ide tentang keripik dan kue-kue. Sis bisa presentasikan prospek ide itu untuk nyari calon investor (dari relasi). Jadi Sis tidak perlu lagi menyiapkan modal materinya sendiri ^_^
Ada banyak bisnis lain tanpa modal materi contohnya jadi perantara, dropshipper, dll...
Bahkan orang terkaya pun bukan karena modal materi, tapi karena ide (Bill Gates), inovasi, keahlian menjual, atau relasi. :)
-
12 Juli 2017
FANDY756 tulis:
Hehe, iya Sis. Kalau menurutku untuk bisnis, hal yg paling utama dibutuhkan itu sosial (relasi) dan diri sendiri (keahlian, bakat, ide, pengetahuan, dll).
Misalnya Sis punya ide tentang keripik dan kue-kue. Sis bisa presentasikan prospek ide itu untuk nyari calon investor (dari relasi). Jadi Sis tidak perlu lagi menyiapkan modal materinya sendiri ^_^
Ada banyak bisnis lain tanpa modal materi contohnya jadi perantara, dropshipper, dll...
Bahkan orang terkaya pun bukan karena modal materi, tapi karena ide (Bill Gates), inovasi, keahlian menjual, atau relasi. :)
yUP, rencananya aku akan ajdi dropshipper. Nah, itu bisa utk merubah nasib. thanks, Fandy.
-
12 Juli 2017
THEODORUS086 tulis:
Satu poin dengan poin yang lain saling berhubungan mas. Nanti masih ada jilid ke 2. Masalahnya penjabarannya luuuaass banget.
Nice mas fandi.(≧∇≦)b
Ditunggu jilid keduanya Mas bro... ^_^
-
12 Juli 2017
ANITA089 tulis:
yUP, rencananya aku akan ajdi dropshipper. Nah, itu bisa utk merubah nasib. thanks, Fandy.
Keren tuh, sis Anita. Berarti relasi dan keahlian menjualnya yg ditingkatin yah... Semangat sukses Sis ^_^
-
12 Juli 2017
Menjadi laki-laki Kristen gentleman itu seperti Ayub.
-
12 Juli 2017
Ayub terlalu ekstrim mba @Elisa. Hehehe
-
12 Juli 2017
FANDY756 tulis:
Keren tuh, sis Anita. Berarti relasi dan keahlian menjualnya yg ditingkatin yah... Semangat sukses Sis ^_^
Makasih banyak, Fandy. Wow ga nyangka ternyata ada yg nyumbang ide buat self-improvement ku. Org nya jauh di Makassar pula, namun kadang Tuhan kirim org dari tempat yg jauh tuk menolong umatnya yg membutuhkan.
-
12 Juli 2017
Self accepting itu.. mudah diucapkan, tp sulit dipraktekkan
*cried
THEODORUS086 tulis:
Ada kalanya kita yang seorang bertemu seseorang yang spesial mas. Orang spesial yang bagaimana, seseorang dengan tuntutan tinggi. Harus sudah bekerja mapan, punya rumah dan sebagainya dan sebagainya. Sedang sang gebetan ada tipe kita. Apakah kita musti memenuhi tuntutan tersebut setelah dia pergi dan sudah terlanjur pergi. Yang muncul ego iya. Itu pertama. Kedua rejeki udah ada yang ngatur. Sekeras apapun kita berusaha, Ia yang sudah mengatur memberikan sepersekian yang hanya cukup gimana coba.
Disini saya tekankan bahwa self accepting oh bahwa saya seperti ini, dia menolak saya karena ini. Ya udah ga lebih.
Soal mengubah kan sudah ada di self improvement, dari penakut menjadi pemberani, dari miskin menjadi kaya dkk.
Mas ngajak dating harus ikhlas lho, mau menerima seseorang juga harus ikhlas lho. Karena di dalam forum ada yang mengeluh (maaf ya mba), kenapa sieh susah untuk interest. Ada kekurangan dikit ilfil. Karena kurangnya ikhlas dalam diri. Ikhlas menerima diri dan gebetannya. Gimana coba.
Gitu dulu ya. Kalau kurang jelas bisa tanya lagi deh.. hahahaha
Good(≧∇≦)b