SEDERHANAKAN SEGALA URUSAN TERMASUK SOAL PENDEKATAN
-
8 November 2017
Setiap orang punya jalan hidup mencari jodoh yg berbeda2. Ada yg lurus seperti jalan tol, ada juga yg berkelok2x, ada juga yg harus naik turun gunung, ada yg juga sampai menyeberangi lautan.
Gak bisa disamaratakan dan disederhanakan....Ingat manusia yg merencanakan tapi tuhan yg menentukan.
Sebaik2xnya Anda menset rencana agar pdkte sederhana tapi klo Tuhan ijinkan untuk berkelok2x bagaimana? Bahkan klo Tuhan ijinkan gagal menikah bagaimana?
Daripada hanya menggerutu lebih baik menikmati semua proses itu untuk membentuk karakter kita.
Mencari jodoh itu bukan mencari baju yg sekali pandang bagus dan pakai cocok maka langsung dibeli.
8 November 2017 diubah oleh MIKHAEL918
-
8 November 2017
Sepakat!
MIKHAEL918 tulis:
Setiap orang punya jalan hidup mencari jodoh yg berbeda2. Ada yg lurus seperti jalan tol, ada juga yg berkelok2x, ada juga yg harus naik turun gunung, ada yg juga sampai sembrangin lautan.
Gak bisa disamaratakan dan disederhanakan....Ingat manusia yg merencanakan tapi tuhan yg menentukan.
Sebaik2xnya Anda menset rencana agar pdkte sederhana tapi klo Tuhan ijinkan untuk berkelok2x bagaimana? Bahkan klo Tuhan ijinkan gagal menikah bagaimana?
Daripada hanya menggerutu lebih baik menikmati semua proses itu untuk membentuk karakter kita.
Mencari jodoh itu bukan mencari baju yg sekali pandang bagus dan pakai cocok maka langsung dibeli.
-
8 November 2017
Janji-nya itu berlaku juga buat si dia atau tidak, Sist Tirta? Janji itu sebagai apa statusnya? teman kah atau lebih dr itu? Janji itu dilakukan saat pertemuan pertama ya? Kemungkinan pertama; bila Sist Tirta tetap ingin melanjutkan (karena janji tsb) sebaiknya mulai mengusahakan menyampaikan secara terbuka kepada si dia ttg apa yg Sist Tirta rasakan. Bila hal itu sst yg membuat tidak nyaman. Hubungan semestinya memberikan rasa nyaman bagi kedua belah pihak yg menjalaninya. Memang sulit bila dia ngambek (tapi masak iya hanya sepihak saja yg belajar memahami?). Mulai untuk belajar saling memahami satu sama lain. Bila krn takut dia tersinggung atau takut dia ngambek lalu menganggap masalah tidak ada atau selalu memendam-nya ya lama2 hubungan jadi ndak sehat.
TIRTASARI351 tulis:
Iya sis. cm wkt kmrn dari dianya ....haduh...skrg nih synya jadi serba salah. Mau kabur tp kok keinget janji itu. gemes saya jadinya...wkwkwkwk.... mau bilang yang sesungguhnya ntar takut tersinggung. ini aja kl sy wa rada to the point, lgs ngambek. Nikmati aja. Segala sesuatu ada hikmahnya
-
8 November 2017
Syarat dari pendekatan itu yg paling penting cuma 1... Yaitu..
"Ada yang didekati" :)
X~eN ^_^
-
8 November 2017
100% betul,
CHRISTOPEL185 tulis:
Syarat dari pendekatan itu yg paling penting cuma 1... Yaitu..
"Ada yang didekati" :)
X~eN ^_^
-
8 November 2017
Janjiny berlaku dua org. Tp dr diany yg mundur duluan. Sy udh ksh tau apa yg sy rasain tp.selalu diignored. Pdhl janjiny br berteman yg melangkah ke hub serius. Sy anggap ini pelajaran berharga utk sy. Thanks sis.
KATHARINA781 tulis:
Janji-nya itu berlaku juga buat si dia atau tidak, Sist Tirta? Janji itu sebagai apa statusnya? teman kah atau lebih dr itu? Janji itu dilakukan saat pertemuan pertama ya? Kemungkinan pertama; bila Sist Tirta tetap ingin melanjutkan (karena janji tsb) sebaiknya mulai mengusahakan menyampaikan secara terbuka kepada si dia ttg apa yg Sist Tirta rasakan. Bila hal itu sst yg membuat tidak nyaman. Hubungan semestinya memberikan rasa nyaman bagi kedua belah pihak yg menjalaninya. Memang sulit bila dia ngambek (tapi masak iya hanya sepihak saja yg belajar memahami?). Mulai untuk belajar saling memahami satu sama lain. Bila krn takut dia tersinggung atau takut dia ngambek lalu menganggap masalah tidak ada atau selalu memendam-nya ya lama2 hubungan jadi ndak sehat.
8 November 2017 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
8 November 2017
Bila janji-nya berlaku berdua dan dia sudah mundur berarti tidak ada lagi janji yg harus dijaga ,Sist Tirta. Iya, benar. Kita selalu bisa mengambil pelajaran berharga bahkan dr pengalaman paling pahit sekalipun. Tetap semangat. Sama2 terimakasih.
TIRTASARI351 tulis:
Janjiny berlaku dua org. Tp dr diany yg mundur duluan. Sy udh ksh tau apa yg sy rasain tp.selalu diignored. Pdhl janjiny br berteman yg melangkah ke hub serius. Sy anggap ini pelajaran berharga utk sy. Thanks sis.
-
8 November 2017
Iya sis. Sy udh mundur jg. Baru aja. Pdhl dia seorg dokter..tp komitmenny meragukan. Maaf ya sis bkn meragukan profesi ya. Senangny sy udh bebas. Ga terikat janji lg. Moga2 Tuhan beri yg jauh lbh baik dr dia wlpun nantiny dr profesi yg sama ato bukan. Amin....thanks sis.
KATHARINA781 tulis:
Bila janji-nya berlaku berdua dan dia sudah mundur berarti tidak ada lagi janji yg harus dijaga ,Sist Tirta. Iya, benar. Kita selalu bisa mengambil pelajaran berharga bahkan dr pengalaman paling pahit sekalipun. Tetap semangat. Sama2 terimakasih.
-
8 November 2017
Keren nih komentar ini....
Baris terakhir bener banget....
Setuju mas bro
MIKHAEL918 tulis:
Setiap orang punya jalan hidup mencari jodoh yg berbeda2. Ada yg lurus seperti jalan tol, ada juga yg berkelok2x, ada juga yg harus naik turun gunung, ada yg juga sampai menyeberangi lautan.
Gak bisa disamaratakan dan disederhanakan....Ingat manusia yg merencanakan tapi tuhan yg menentukan.
Sebaik2xnya Anda menset rencana agar pdkte sederhana tapi klo Tuhan ijinkan untuk berkelok2x bagaimana? Bahkan klo Tuhan ijinkan gagal menikah bagaimana?
Daripada hanya menggerutu lebih baik menikmati semua proses itu untuk membentuk karakter kita.
Mencari jodoh itu bukan mencari baju yg sekali pandang bagus dan pakai cocok maka langsung dibeli.
-
9 November 2017
Setuju dgn km. Namun pertanyaanny jika kita bimbang dlm menyelesaikan masalah apakah itu sama dgn menggerutu? Kadangkala kita bth saran dr org lain jika kita mentok akan suatu hal wlpun itu membuat kita dinilai gmn gt ama org lain. Tapi gmn org lain bisa tau ttg kita kl ga mengenal kita?
MIKHAEL918 tulis:
Setiap orang punya jalan hidup mencari jodoh yg berbeda2. Ada yg lurus seperti jalan tol, ada juga yg berkelok2x, ada juga yg harus naik turun gunung, ada yg juga sampai menyeberangi lautan.
Gak bisa disamaratakan dan disederhanakan....Ingat manusia yg merencanakan tapi tuhan yg menentukan.
Sebaik2xnya Anda menset rencana agar pdkte sederhana tapi klo Tuhan ijinkan untuk berkelok2x bagaimana? Bahkan klo Tuhan ijinkan gagal menikah bagaimana?
Daripada hanya menggerutu lebih baik menikmati semua proses itu untuk membentuk karakter kita.
Mencari jodoh itu bukan mencari baju yg sekali pandang bagus dan pakai cocok maka langsung dibeli.
-
9 November 2017
Kalau itu beda persoalan sis. Setuju, klo dalam kondisi itu memang butuh pendapat atau saran dari orang lain, terutama mereka yg sudah lebih pengalaman. Klo aku sih lebih nyaman, minta saran ke orang yg kita kenal.
TIRTASARI351 tulis:
Setuju dgn km. Namun pertanyaanny jika kita bimbang dlm menyelesaikan masalah apakah itu sama dgn menggerutu? Kadangkala kita bth saran dr org lain jika kita mentok akan suatu hal wlpun itu membuat kita dinilai gmn gt ama org lain. Tapi gmn org lain bisa tau ttg kita kl ga mengenal kita?
-
9 November 2017
Iya sih kadangkala kita harus tanya saran pada org yang sudah dikenal. cm jika pengalaman kita bisa memberkati org lain agar tidak dialami lagi oleh org lain, apa salahny kita berbagi juga, dalam hal ini diforum. saya juga banyak belajar dari pengalaman pengalaman yang dibagikan dalam forum jk ini.
-
9 November 2017
Sepakat sis
TIRTASARI351 tulis:
Iya sih kadangkala kita harus tanya saran pada org yang sudah dikenal. cm jika pengalaman kita bisa memberkati org lain agar tidak dialami lagi oleh org lain, apa salahny kita berbagi juga, dalam hal ini diforum. saya juga banyak belajar dari pengalaman pengalaman yang dibagikan dalam forum jk ini.
-
9 November 2017
Setuju pak bro.... hehehe
Point yg ke 2 :
Ada yg mendekati.....
CHRISTOPEL185 tulis:
Syarat dari pendekatan itu yg paling penting cuma 1... Yaitu..
"Ada yang didekati" :)
X~eN ^_^
-
9 November 2017
Sebenarnya wanita itu tidak butuh pendekatan pengenalan lebih jauh jika sudah tertarik, nyaman dan ada chemistry, ketiganya bisa dengan cepat terjadi jika pemicunya tepat, dan wanita bisa tidak terlalu mempermasalahkan jika si pria ingin menikah lebih cepat
Kenapa wanita membutuhkan waktu? bahkan bisa lama, terlalu banyak pertimbangan dan sebagainya, biasanya karena belum nyaman, belum ada chemistry utk jadi pasangan, dan sebagainya
Berdasarkan pengalaman pribadi, biasanya di pertemuan ke dua atau ketiga udah bisa jadian, pernah hanya 2x bertemu, lalu jadian, dan pada bulan ke berapa saya lupa, wanita itu mengatakan intinya bahwa selama dia berhub dengan cowok atau pacaran, dia tidak pernah mengalami cinta sebesar dirinya ke saya dan hubungan pacarannya waktu itu lebih dari 4 tahun
Hal ini juga berulang di hub-hub berikutnya meskipun waktu hub nya tidak sampai yang saya sebut di atas itu, jikalaupun misal tidak jadian dengan cepat biasanya jadi TTM, dan jadian di bulan-bulan berikut, hal yang menjadi kendala adalah jarak
Meskipun demikian bukan berarti semua wanita bisa mengalami seperti di atas, biasanya ada wanita tertentu yang sulit dan banyak pertimbangan, ya tidak masalah, terus atau ga itu jadi pilihan
Jika saya dihadapkan itu, maka saya lebih mengandalkan intuisi, bukan logika, jika mau terus ya terus, jika gak ya gak, jadinya jikalaupun terus saya ga ada beban yang berarti karena saya terus itu berdasarkan intuisi atau spontan aja, sehingga jikalaupun akhirnya wanita gak bisapun tidak masalah, saya tinggal mencari yang lain, wanita yang mau dengan saya
Mengapa menggunakan intuisi atau spontan?
jika dalam pendekatan saya menggunakan logika, maka saya akan terus berjuang dan berjuang demi mendapatkan si wanita, hal seperti ini gak bagus buat saya dan si wanita, lebih baik saya menghabiskan waktu dengan orang yang tulus cinta sama saya, mau dengan saya9 November 2017 diubah oleh YUDISAJA095
-
9 November 2017
YUDISAJA095 tulis:
Sebenarnya wanita itu tidak butuh pendekatan pengenalan lebih jauh jika sudah tertarik, nyaman dan ada chemistry, ketiganya bisa dengan cepat terjadi jika pemicunya tepat, dan wanita bisa tidak terlalu mempermasalahkan jika si pria ingin menikah lebih cepat
Kenapa wanita membutuhkan waktu? bahkan bisa lama, terlalu banyak pertimbangan dan sebagainya, biasanya karena belum nyaman, belum ada chemistry utk jadi pasangan, dan sebagainya
Berdasarkan pengalaman pribadi, biasanya di pertemuan ke dua atau ketiga udah bisa jadian, pernah hanya 2x bertemu, lalu jadian, dan pada bulan ke berapa saya lupa, wanita itu mengatakan intinya bahwa selama dia berhub dengan cowok atau pacaran, dia tidak pernah mengalami cinta sebesar ini ke saya dan hubungan pacarannya waktu itu lebih dari 4 tahun
Hal ini juga berulang di hub-hub berikutnya meskipun waktu hub nya tidak sampai yang saya sebut di atas itu, jikalaupun misal tidak jadian dengan cepat biasanya jadi TTM, dan jadian di bulan-bulan berikut, hal yang menjadi kendala adalah jarak
Meskipun demikian bukan berarti semua wanita bisa mengalami seperti di atas, biasanya ada wanita tertentu yang sulit dan banyak pertimbangan, ya tidak masalah, terus atau ga itu jadi pilihan
Jika saya dihadapkan itu, maka saya lebih mengandalkan intuisi, bukan logika, jika mau terus ya terus, jika gak ya gak, jadinya jikalaupun terus saya ga ada beban yang berarti karena saya terus itu berdasarkan intuisi atau spontan aja, sehingga jikalaupun akhirnya wanita gak bisapun tidak masalah, saya tinggal mencari yang lain, wanita yang mau dengan saya
Mengapa menggunakan intuisi atau spontan?
jika dalam pendekatan saya menggunakan logika, maka saya akan terus berjuang dan berjuang demi mendapatkan si wanita, hal seperti ini gak bagus buat saya dan si wanita, lebih baik saya menghabiskan waktu dengan orang yang tulus cinta sama saya, mau dengan saya -
9 November 2017
Saya jd bingung stelah mbca ini...coba bro jlaskan sdh jadian n sngt mncintai kok ga lanjut?? (kayak brtntgan dgan pnjlasan awal blum ada chemistry..ini kan udah ada...trus knapa?)
Klo maslah jadian mah gampng mnurut saya...skali ktmu juga bisa jadian...yg jd prtimbgan adalah pernikahan.
Brkutnya knapa mngatakan brjuang tdak bagus utk mas bro n siwanita...alasan apa yg mndsari itu?? Blum lagi ada kata jika mau trus ya trus jika g ya ga...ini kyak setengah hati jadinya...
Apa cuma sya yang bingung baca ini???
YUDISAJA095 tulis:
Sebenarnya wanita itu tidak butuh pendekatan pengenalan lebih jauh jika sudah tertarik, nyaman dan ada chemistry, ketiganya bisa dengan cepat terjadi jika pemicunya tepat, dan wanita bisa tidak terlalu mempermasalahkan jika si pria ingin menikah lebih cepat
Kenapa wanita membutuhkan waktu? bahkan bisa lama, terlalu banyak pertimbangan dan sebagainya, biasanya karena belum nyaman, belum ada chemistry utk jadi pasangan, dan sebagainya
Berdasarkan pengalaman pribadi, biasanya di pertemuan ke dua atau ketiga udah bisa jadian, pernah hanya 2x bertemu, lalu jadian, dan pada bulan ke berapa saya lupa, wanita itu mengatakan intinya bahwa selama dia berhub dengan cowok atau pacaran, dia tidak pernah mengalami cinta sebesar dirinya ke saya dan hubungan pacarannya waktu itu lebih dari 4 tahun
Hal ini juga berulang di hub-hub berikutnya meskipun waktu hub nya tidak sampai yang saya sebut di atas itu, jikalaupun misal tidak jadian dengan cepat biasanya jadi TTM, dan jadian di bulan-bulan berikut, hal yang menjadi kendala adalah jarak
Meskipun demikian bukan berarti semua wanita bisa mengalami seperti di atas, biasanya ada wanita tertentu yang sulit dan banyak pertimbangan, ya tidak masalah, terus atau ga itu jadi pilihan
Jika saya dihadapkan itu, maka saya lebih mengandalkan intuisi, bukan logika, jika mau terus ya terus, jika gak ya gak, jadinya jikalaupun terus saya ga ada beban yang berarti karena saya terus itu berdasarkan intuisi atau spontan aja, sehingga jikalaupun akhirnya wanita gak bisapun tidak masalah, saya tinggal mencari yang lain, wanita yang mau dengan saya
Mengapa menggunakan intuisi atau spontan?
jika dalam pendekatan saya menggunakan logika, maka saya akan terus berjuang dan berjuang demi mendapatkan si wanita, hal seperti ini gak bagus buat saya dan si wanita, lebih baik saya menghabiskan waktu dengan orang yang tulus cinta sama saya, mau dengan saya
-
9 November 2017
point ini lom tentu, baru kenalan dan tertarik sekilas langsung mau diajak nikah jebreettt, kebyakan mustahillll.
jangan samakan dengan zaman dulu yg dijodohin blablabla..uda ga match ma zaman sekarang yg dimana manusia sdh berevolusi jg dalam perkembangan cara berfikir dan bersosialisasi
YUDISAJA095 tulis:
Sebenarnya wanita itu tidak butuh pendekatan pengenalan lebih jauh jika sudah tertarik, nyaman dan ada chemistry, ketiganya bisa dengan cepat terjadi jika pemicunya tepat, dan wanita bisa tidak terlalu mempermasalahkan jika si pria ingin menikah lebih cepat
jadian khn maksudnya masih tahap pacaran mas lom tentu mau lgsng kejenjang nikah, lamaaa maahh itu proses..ga tau klo itu emnk jodoh mas. btw intuisi mas hebat jg ya bisa nebak sekilas aja bahwa hub itu harus lanjut apa ga. setauku malah cwo itu selalu bertindak secara logika bkn instuisi kayak wanita..ini kebalik lho
Intuisi, makna atau penggunaan kata intuisi beda tipis dengan firasat dan feeling. Dalam KBBI, intuisi diartikan dengan kemampuan untuk mengetahui atau memahami sesuatu tanpa dipikirkan dan dipelajari, diartikan juga dengan bisikan hati atau gerak hati. Perbedaannya dengan firasat atau feeling, kata intuisi lebih banyak digunakan untuk hal-hal yang bersifat metafisika atau di luar jangkauan rasional, biasanya dipakai untuk menyebut indera keenam
Berdasarkan pengalaman pribadi, biasanya di pertemuan ke dua atau ketiga udah bisa jadian, pernah hanya 2x bertemu, lalu jadian, dan pada bulan ke berapa saya lupa, wanita itu mengatakan intinya bahwa selama dia berhub dengan cowok atau pacaran, dia tidak pernah mengalami cinta sebesar dirinya ke saya dan hubungan pacarannya waktu itu lebih dari 4 tahun
Hal ini juga berulang di hub-hub berikutnya meskipun waktu hub nya tidak sampai yang saya sebut di atas itu, jikalaupun misal tidak jadian dengan cepat biasanya jadi TTM, dan jadian di bulan-bulan berikut, hal yang menjadi kendala adalah jarak
Meskipun demikian bukan berarti semua wanita bisa mengalami seperti di atas, biasanya ada wanita tertentu yang sulit dan banyak pertimbangan, ya tidak masalah, terus atau ga itu jadi pilihan
Jika saya dihadapkan itu, maka saya lebih mengandalkan intuisi, bukan logika, jika mau terus ya terus, jika gak ya gak, jadinya jikalaupun terus saya ga ada beban yang berarti karena saya terus itu berdasarkan intuisi atau spontan aja, sehingga jikalaupun akhirnya wanita gak bisapun tidak masalah, saya tinggal mencari yang lain, wanita yang mau dengan saya
Mengapa menggunakan intuisi atau spontan?
jika dalam pendekatan saya menggunakan logika, maka saya akan terus berjuang dan berjuang demi mendapatkan si wanita, hal seperti ini gak bagus buat saya dan si wanita, lebih baik saya menghabiskan waktu dengan orang yang tulus cinta sama saya, mau dengan sayamoga sukses la bro cpt dpt pasangan ya
9 November 2017 diubah oleh MEY072
-
9 November 2017
Waktu itu saya banyak egois, misal kayak dia kenalin temen-temen dia, aq ga kenalin, baru aq kenalin setelah sekian waktu, q jg sering seenaknya sendiri, dst, pnjg ceritanya sampai akhirnya putus, itu juga sudah lama sekali
Betul pernikahan, saya tidak pernah mengajak nikah, karena saya memang tidak berpikir sejauh itu waktu itu, karena waktu itu saya masih muda
Karena naluri wanita adalah merawat dan memberi, berbeda dengan naluri pria yang cenderung ingin menguasai, jadi jika wanita ingin diperjuangkan itu bukan dari naluri wanita, tapi dari ego wanita
Hal itu bisa dilihat apa interaksi anak perempuan dengan boneka-bonekanya, main masak-masakan, dst, bandingkan dengan anak laki-laki yang main pistol-pistolan dengan temannya, ingin menang, cenderung ingin menguasai
Jadi jika ingin wanita jatuh cinta, adalah memicu apa yang jadi nalurinya, bukan bermain dengan logika si wanita
Sebenarnya bukan setengah hati, karena wanita yang ingin diperjuangkan adalah wanita yang bermain dengan logikanya, wanita yang hidup dengan banyak nalurinya dia akan memberi dengan tulus, hal itu sering saya dapatkan ketika saya memberi untuk wanita dengan tulus, tanpa berharap apa-apa dari si wanitaTEREHALOHO803 tulis:
Saya jd bingung stelah mbca ini...coba bro jlaskan sdh jadian n sngt mncintai kok ga lanjut?? (kayak brtntgan dgan pnjlasan awal blum ada chemistry..ini kan udah ada...trus knapa?)
Klo maslah jadian mah gampng mnurut saya...skali ktmu juga bisa jadian...yg jd prtimbgan adalah pernikahan.
Brkutnya knapa mngatakan brjuang tdak bagus utk mas bro n siwanita...alasan apa yg mndsari itu?? Blum lagi ada kata jika mau trus ya trus jika g ya ga...ini kyak setengah hati jadinya...
Apa cuma sya yang bingung baca ini???
-
9 November 2017
Jaman dulu saya ga pernah ajak nikah, saya ajak nikah cewek itu sekitar 7 tahun yang lalu, itu pertama kalinya, sebelumnya gak pernah, hal yang saya ceritakan itu waktu di tahun 2003, jadi ada jarak waktu yang jauh
Cara berpikir wanita memang berkembang, mereka banyak menggunakan logikanya, tapi naluri wanita tetap samaMEY072 tulis:
point ini lom tentu, baru kenalan dan tertarik sekilas langsung mau diajak nikah jebreettt, kebyakan mustahillll.
jangan samakan dengan zaman dulu yg dijodohin blablabla..uda ga match ma zaman sekarang yg dimana manusia sdh berevolusi jg dalam perkembangan cara berfikir dan bersosialisasi
jadian khn maksudnya masih tahap pacaran mas lom tentu mau lgsng kejenjang nikah, lamaaa maahh itu proses..ga tau klo itu emnk jodoh mas. btw intuisi mas hebat jg ya bisa nebak sekilas aja bahwa hub itu harus lanjut apa ga. setauku malah cwo itu selalu bertindak secara logika bkn instuisi kayak wanita..ini kebalik lho
Intuisi, makna atau penggunaan kata intuisi beda tipis dengan firasat dan feeling. Dalam KBBI, intuisi diartikan dengan kemampuan untuk mengetahui atau memahami sesuatu tanpa dipikirkan dan dipelajari, diartikan juga dengan bisikan hati atau gerak hati. Perbedaannya dengan firasat atau feeling, kata intuisi lebih banyak digunakan untuk hal-hal yang bersifat metafisika atau di luar jangkauan rasional, biasanya dipakai untuk menyebut indera keenam
moga sukses la bro cpt dpt pasangan ya
-
9 November 2017
Kadang kadang perkembangan tidak selalu menjamin ke arah yang lebih bermanfaat. Kaum wanita indonesia memang udah berkembang juga pikirannya bukan seperti dulu lagi. Tapi sayangnya mereka juga tidak seberkembang cewek barat (Eropa, dll). Cewek barat benar benar menempatkan soal cinta dalam konteks kesetaraan. Jadi cewek barat juga aktif mencari cowok, sebagaimana cowok mencari cewek. Ini sangat membantu para cowok untuk menemukan pasangan. Kalau diindo kayaknya ga gitu. Cowok udah berusaha dari awal, eh pasif melulu.. malah diuji dengan berbagai macam tantangan untuk mencari tahu sebesar apakah cintanya pada cewek.. diuji kesabaranyalah, diuji kesetiaannya lah.. Padahal mereka lupa kalau cowok itu butuh cewek untuk teman hidup. Dan cewek juga mestinya sadar bahwa dia juga butuh cowok.. jadi saling membutuhkan.. ya sama sama memperjuangkan.. jangan seolah olah cuma cowok doank yang membutuhkan.. ku rasa cewek barat itu paling ok.. sayangnya aku bukan orang barat..
Sehingga kemajuan cara pikir cewek indonesia masih setengah jalan.. (antara modern dan konservatif). Ini yang membuat cowok kesulitan untuk menemukan pasangan. Mau menerapkan pola modern salah, mau menerapkan pola konservatif ya salah juga.. Mau maju keingat budaya, adat segala macam.. mau inget budaya, adat tapi nih udah zaman modern. Jadi masih sebatas campuran antara kedua paradigma modern dan konservatif. Dan itu yang membuat ribet. Padahal jika menerapkan paham modern sepenuhnya atau konservatif sepenuhnya, maka keduanya sangat membantu..
1. Konsep Wanita Modern:
Wanita modern sangat open minded dimana wanita beranggapan Pria dan Wanita memiliki hak
yang sama. Termasuk hak mencari pasangan. Sehingga wanita barat bertindak sama seperti yang pria lakukan.. Mereka aktif dalam mencari cowok sebagaimana cowok mencari cwek. Di indonesia ini dikatakan cwek agresif.. padahal sebenarnya itu adalah ungkapan kesetaraan. Ini sangat membantu meminimalisir laju pertumbuhan jomblo..
2. Konsep Konservatif:
Ini pola feodalisme yang berkembang pada zaman dulu. Meskipun di beberapa tempat hal ini masih berlaku. Ini juga sangat membantu.. dimana Cowok meminang berdasarkan persetujuan antara ke dua orang tua.. atau minimal berdasarkan persetujuan si cewek. Di sini si cewek manut aja.. dan banyak berhasil.. Buktinya Pertumbuhan penduduk indonesia zaman dulu sangat tinggi.. sehingga harus keluarkan Program KB untuk mengantisipasi ledakan penduduk. hhhe
3. Konsep Campuran
Ini Konsep dijalankan cewek jaman now.. Agak memusingkan..dan tidak membantu sama sekali..
9 November 2017 diubah oleh JUDEA888
-
9 November 2017
Ada hasil riset atau studinya gak bro, untuk mengeluarkan statement seperti itu harusnya didasarkan bukti ilmiah.
Kalo bro bilang wanita itu harus aktif mencari pasangan, di Indo juga ada kok yg seperti itu tak perlu jauh-jauh melihat wanita Eropa. Bahkan di JK ini juga ada kok. Gak cuma satu dua, tapi ada beberapa yang memulai lebih dulu dan itu saya alami. Saya bahkan menemukan yang lebih agresif daripada itu.
Jangan sampe pengalaman Pribadi Bro jadi mengeneralisasikan wanita Indonesia
JUDEA888 tulis:
Kadang kadang perkembangan tidak selalu menjamin ke arah yang lebih bermanfaat. Kaum wanita indonesia memang udah berkembang juga pikirannya bukan seperti dulu lagi. Tapi sayangnya mereka juga tidak seberkembang cewek barat (Eropa, dll). Cewek barat benar benar menempatkan soal cinta dalam konteks kesetaraan. Jadi cewek barat juga aktif mencari cowok, sebagaimana cowok mencari cewek. Jadi ini sangat membantu para cowok untuk menemukan pasangan. Kalau diindo kayaknya ga gitu. Cowok udah berusaha dari awal, eh pasif melulu.. malah diuji dengan berbagai macam tantangan untuk mencari tahu sebesar apakah cintanya pada cewek.. diuji kesabaranyalah, diuji kesetiaannya lah.. Padahal mereka lupa kalau cowok itu butuh cewek untuk teman hidup. Dan cewek juga mestinya sadar bahwa dia juga butuh cowok.. jadi saling membutuhkan.. ya sama sama memperjuangkan.. jangan seolah olah cuma cowok doank yang membutuhkan.. ku rasa cewek barat itu paling ok.. sayangnya aku bukan orang barat..
Sehingga kemajuan cara pikir cewek indonesia masih setengah jalan.. (antara modern dan konservatif). Ini yang membuat cowok kesulitan untuk menemukan pasangan. Mau menerapkan pola modern salah, mau menerapkan pola konservatif ya salah juga.. Mau maju keingat budaya, adat segala macam.. mau inget budaya, adat tapi nih udah zaman modern. Jadi masih sebatas campuran antara kedua paradigma modern dan konservatif. Dan itu yang membuat ribet. Padahal jika menerapkan paham modern sepenuhnya atau konservatif sepenuhnya, maka keduanya sangat membantu..
1. Konsep Wanita Modern:
Wanita modern sangat open minded dimana wanita beranggapan Pria dan Wanita memiliki hak
yang sama. Termasuk hak mencari pasangan. Sehingga wanita barat bertindak sama seperti yang pria lakukan.. Mereka aktif dalam mencari cowok sebagaimana cowok mencari cwek. Di indonesia ini dikatakan cwek agresif.. padahal sebenarnya itu adalah ungkapan kesetaraan. Ini sangat membantu meminimalisir laju pertumbuhan jomblo..
2. Konsep Konservatif:
Ini pola feodalisme yang berkembang pada zaman dulu. Meskipun di beberapa tempat hal ini masih berlaku. Ini juga sangat membantu.. dimana Cowok meminang berdasarkan persetujuan antara ke dua orang tua.. atau minimal berdasarkan persetujuan si cewek. Di sini si cewek manut aja.. dan banyak berhasil.. Buktinya Pertumbuhan penduduk indonesia zaman dulu sangat tinggi.. sehingga harus keluarkan Program KB untuk mengantisipasi ledakan penduduk. hhhe
3. Konsep Campuran
Ini Konsep dijalankan cewek jaman now.. Agak memusingkan..dan tidak membantu sama sekali..
9 November 2017 diubah oleh MIKHAEL918
-
9 November 2017
Terkait konsep2 tersebut dibawah ini, bolehkah juga disertai sumber/referensi-nya?
JUDEA888 tulis:
1. Konsep Wanita Modern:
Wanita modern sangat open minded dimana wanita beranggapan Pria dan Wanita memiliki hak
yang sama. Termasuk hak mencari pasangan. Sehingga wanita barat bertindak sama seperti yang pria lakukan.. Mereka aktif dalam mencari cowok sebagaimana cowok mencari cwek. Di indonesia ini dikatakan cwek agresif.. padahal sebenarnya itu adalah ungkapan kesetaraan. Ini sangat membantu meminimalisir laju pertumbuhan jomblo..
2. Konsep Konservatif:
Ini pola feodalisme yang berkembang pada zaman dulu. Meskipun di beberapa tempat hal ini masih berlaku. Ini juga sangat membantu.. dimana Cowok meminang berdasarkan persetujuan antara ke dua orang tua.. atau minimal berdasarkan persetujuan si cewek. Di sini si cewek manut aja.. dan banyak berhasil.. Buktinya Pertumbuhan penduduk indonesia zaman dulu sangat tinggi.. sehingga harus keluarkan Program KB untuk mengantisipasi ledakan penduduk. hhhe
3. Konsep Campuran
Ini Konsep dijalankan cewek jaman now.. Agak memusingkan..dan tidak membantu sama sekali..
-
9 November 2017
Saking inginnya wanita memiliki pandangan yang sama agar "menyederhanakan segala urusan termasuk soal pendekatan", sampai membahasnya seperti ini.
JUDEA888 tulis:
Kadang kadang perkembangan tidak selalu menjamin ke arah yang lebih bermanfaat. Kaum wanita indonesia memang udah berkembang juga pikirannya bukan seperti dulu lagi. Tapi sayangnya mereka juga tidak seberkembang cewek barat (Eropa, dll). Cewek barat benar benar menempatkan soal cinta dalam konteks kesetaraan. Jadi cewek barat juga aktif mencari cowok, sebagaimana cowok mencari cewek. Jadi ini sangat membantu para cowok untuk menemukan pasangan. Kalau diindo kayaknya ga gitu. Cowok udah berusaha dari awal, eh pasif melulu.. malah diuji dengan berbagai macam tantangan untuk mencari tahu sebesar apakah cintanya pada cewek.. diuji kesabaranyalah, diuji kesetiaannya lah.. Padahal mereka lupa kalau cowok itu butuh cewek untuk teman hidup. Dan cewek juga mestinya sadar bahwa dia juga butuh cowok.. jadi saling membutuhkan.. ya sama sama memperjuangkan.. jangan seolah olah cuma cowok doank yang membutuhkan.. ku rasa cewek barat itu paling ok.. sayangnya aku bukan orang barat..
Sehingga kemajuan cara pikir cewek indonesia masih setengah jalan.. (antara modern dan konservatif). Ini yang membuat cowok kesulitan untuk menemukan pasangan. Mau menerapkan pola modern salah, mau menerapkan pola konservatif ya salah juga.. Mau maju keingat budaya, adat segala macam.. mau inget budaya, adat tapi nih udah zaman modern. Jadi masih sebatas campuran antara kedua paradigma modern dan konservatif. Dan itu yang membuat ribet. Padahal jika menerapkan paham modern sepenuhnya atau konservatif sepenuhnya, maka keduanya sangat membantu..
-
9 November 2017
Sebenarnya jika cewek udah jatuh cinta, yang namanya pemikiran itu sdh ga terlalu byk berperan, karena naluri yang akan banyak bekerja
Jadi entah dia open minded atau bagaimana, jika sudah jatuh cinta, maka ia sulit untuk menolak itu, dan yang namanya menguji atau semacamnya ia akan berpikir 2x, jika akibatnya dapat membuat pria yang ia cintai pergi
Itulah kenapa banyak wanita rela memberikan apa saja demi pria yang dicintainya
Jadi tugas pria bukan mengikuti logika cewek atau pemikiran cewek, tapi memicu apa yang jadi nalurinya yaitu melalui bahasa cinta, contohnya bisa memberikan materi apa yang dia suka, misal makanan atau barang apa, bisa juga membantu dalam apa, bisa juga kualitas keintiman dalam hal ngobrol dan sebagainya
Jika itu bukan bahasa cintanya, maka gak bisa, pernah aq memberikan makanan kesukaan si cewek tiap datang ke tempatnya, akhirnya dia jatuh cinta dan jadian, di situ bahasa cintanya, sesederhana itu, saat saya coba ke wanita lain pernah ga bs, krn bukan itu bahasa cintanya
Jadi kita bisa mendapatkan wanita yang kita mau, jika kita mengetahui bahasa cintanya, jadi pemikiran, paradigma, tidak banyak berperan ketika si wanita udh jatuh cinta, jadi lebih baik fokus apa yang membuat wanita jatuh cinta, yang tentu diiring dengan eksplore karakter sendiri, utk membangun hub jangka panjang, agar kita menjadi apa yang kita mau, bkn kita menjadi apa yang wanita mauJUDEA888 tulis:
Kadang kadang perkembangan tidak selalu menjamin ke arah yang lebih bermanfaat. Kaum wanita indonesia memang udah berkembang juga pikirannya bukan seperti dulu lagi. Tapi sayangnya mereka juga tidak seberkembang cewek barat (Eropa, dll). Cewek barat benar benar menempatkan soal cinta dalam konteks kesetaraan. Jadi cewek barat juga aktif mencari cowok, sebagaimana cowok mencari cewek. Jadi ini sangat membantu para cowok untuk menemukan pasangan. Kalau diindo kayaknya ga gitu. Cowok udah berusaha dari awal, eh pasif melulu.. malah diuji dengan berbagai macam tantangan untuk mencari tahu sebesar apakah cintanya pada cewek.. diuji kesabaranyalah, diuji kesetiaannya lah.. Padahal mereka lupa kalau cowok itu butuh cewek untuk teman hidup. Dan cewek juga mestinya sadar bahwa dia juga butuh cowok.. jadi saling membutuhkan.. ya sama sama memperjuangkan.. jangan seolah olah cuma cowok doank yang membutuhkan.. ku rasa cewek barat itu paling ok.. sayangnya aku bukan orang barat..
Sehingga kemajuan cara pikir cewek indonesia masih setengah jalan.. (antara modern dan konservatif). Ini yang membuat cowok kesulitan untuk menemukan pasangan. Mau menerapkan pola modern salah, mau menerapkan pola konservatif ya salah juga.. Mau maju keingat budaya, adat segala macam.. mau inget budaya, adat tapi nih udah zaman modern. Jadi masih sebatas campuran antara kedua paradigma modern dan konservatif. Dan itu yang membuat ribet. Padahal jika menerapkan paham modern sepenuhnya atau konservatif sepenuhnya, maka keduanya sangat membantu..
1. Konsep Wanita Modern:
Wanita modern sangat open minded dimana wanita beranggapan Pria dan Wanita memiliki hak
yang sama. Termasuk hak mencari pasangan. Sehingga wanita barat bertindak sama seperti yang pria lakukan.. Mereka aktif dalam mencari cowok sebagaimana cowok mencari cwek. Di indonesia ini dikatakan cwek agresif.. padahal sebenarnya itu adalah ungkapan kesetaraan. Ini sangat membantu meminimalisir laju pertumbuhan jomblo..
2. Konsep Konservatif:
Ini pola feodalisme yang berkembang pada zaman dulu. Meskipun di beberapa tempat hal ini masih berlaku. Ini juga sangat membantu.. dimana Cowok meminang berdasarkan persetujuan antara ke dua orang tua.. atau minimal berdasarkan persetujuan si cewek. Di sini si cewek manut aja.. dan banyak berhasil.. Buktinya Pertumbuhan penduduk indonesia zaman dulu sangat tinggi.. sehingga harus keluarkan Program KB untuk mengantisipasi ledakan penduduk. hhhe
3. Konsep Campuran
Ini Konsep dijalankan cewek jaman now.. Agak memusingkan..dan tidak membantu sama sekali..
9 November 2017 diubah oleh YUDISAJA095