Rasa sakit hati
-
9 November 2017
Menurut kalian bagaimana cara menghilangkan rasa sakit yang begitu dalam, akibat dari kejadian yang sering disakiti?
Dan notabene susah mencari pasangan yang bisa mengobati lukanya karena trauma disakiti di masa lalunya.
Monggo di share pengalamannya
-
9 November 2017
Memaafkan atau mengampuni
-
9 November 2017
memaafkan
-
9 November 2017
merenung + bertobat + introspeksi diri + berdoa = memulai hidup / lembaran baru dan tidak trauma lagi.
-
10 November 2017
Dalam konteksnya hub pria dan wanita, rasa sakit yang begitu dalam akibat hubungan percintaan, adalah karena ego kita sendiri
Semakin besar kita berharap untuk memiliki dan mengontrol pasangan kita maka akan berbanding lurus rasa sakit yang dirasakan ketika keinginan itu tidak terwujud
Rasa butuh keinginan dicintai yang begitu besar, keinginan untuk memiliki dan mengontrol adalah inti dari rasa sakit hati itu muncul
Hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan tidak menyalahkan siapapun, juga jangan salahkan dirimu sendiri, walaupun sebenarnya itu kesalahan kamu
Hal kedua yang harus dilakukan adalah belajar dari kesalahan yang sudah ada, dan belajar untuk mencintai dengan tulus dan tidak berharap, karena semakin besar harapan, maka juga semakin besar sakitnya
Jadi orang yang merasa hatinya sering disakiti adalah orang yang terus ingin berharap kepada pasangan untuk menjadi apa yang ia inginkan
2 hal di atas yang penting agar hal-hal seperti yang kamu sebut tidak berulang, jika kamu memang mencintai diri kamu sendiri, maka kamu jangan lagi menggantungkan harapan-harapan kamu kepada orang lain, atau pada wanita yang kamu cintai, tapi gantungkanlah harapan kamu kepada Tuhan
Untuk memulai lembaran baru, perbanyak teman wanita, tidak perlu banyak berharap nanti jadi pacar atau sampai berpikir untuk mengajaknya menikah, semakin banyak wanita yang menjadi teman, maka kamu bisa memilih mana wanita yang sebenarnya cocok dengan diri kamu, khususnya dalam hal karakter, sehingga jika jiwa kalian cocok, maka hub bisa berjalan secara natural -
10 November 2017
YUDISAJA095 tulis:
Dalam konteksnya hub pria dan wanita, rasa sakit yang begitu dalam akibat hubungan percintaan, adalah karena ego kita sendiri
Semakin besar kita berharap untuk memiliki dan mengontrol pasangan kita maka akan berbanding lurus rasa sakit yang dirasakan ketika keinginan itu tidak terwujud
Rasa butuh keinginan dicintai yang begitu besar, keinginan untuk memiliki dan mengontrol adalah inti dari rasa sakit hati itu muncul
Hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan tidak menyalahkan siapapun, juga jangan salahkan dirimu sendiri, walaupun sebenarnya itu kesalahan kamu
Hal kedua yang harus dilakukan adalah belajar dari kesalahan yang sudah ada, dan belajar untuk mencintai dengan tulus dan tidak berharap, karena semakin besar harapan, maka juga semakin besar sakitnya
Jadi orang yang merasa hatinya sering disakiti adalah orang yang terus ingin berharap kepada pasangan untuk menjadi apa yang ia inginkan
2 hal di atas yang penting agar hal-hal seperti yang kamu sebut tidak berulang, jika kamu memang mencintai diri kamu sendiri, maka kamu jangan lagi menggantungkan harapan-harapan kamu kepada orang lain, atau pada wanita yang kamu cintai, tapi gantungkanlah harapan kamu kepada Tuhan
Untuk memulai lembaran baru, perbanyak teman wanita, tidak perlu banyak berharap nanti jadi pacar atau sampai berpikir untuk mengajaknya menikah, semakin banyak wanita yang menjadi teman, maka kamu bisa memilih mana wanita yang sebenarnya cocok dengan diri kamu, khususnya dalam hal karakter, sehingga jika jiwa kalian cocok, maka hub bisa berjalan secara natural
Nice sharingnya bro. Luar biasa.
Hanya saja bukankah harapan muncul karena kita mencintai seseorang dengan tulus?
-
10 November 2017
Harapan bukan muncul dari mencintai dengan tulus, tulus itu tidak berharap kembali, jika berharap kembali maka bisa dibilang tulus? tidakkan?
Jadi harapan untuk mengontrol pasangan adalah datang dari ego, bukan dari cinta, kebanyakan pria dan wanita tidak tahu apa yang dirasakan itu cinta atau egonya
Umumnya saat misal ada pria dan wanita belum pacaran, tapi masih tahap pendekatan, yang muncul biasanya adalah tentang memberi waktu, tentang perhatian dan sebagainya, sebenarnya disitulah cinta akan banyak berperan
Ketika sudah pacaran maka yang muncul adalah bisa tentang aku milikmu, kamu milikku, saat itu terjadi maka yang muncul bukan lagi tentang banyak saling memberi tapi jadi tentang banyak saling menuntut, disitulah ego banyak berperan, apalagi sudah menikah, tuntutan akan semakin banyak hehehe
Karena itulah pernikahan perlu yang namanya agar lebih banyak memberi daripada menuntut, disitulah dibutuhkan cintaGERRY328 tulis:
Nice sharingnya bro. Luar biasa.
Hanya saja bukankah harapan muncul karena kita mencintai seseorang dengan tulus?
10 November 2017 diubah oleh YUDISAJA095
-
10 November 2017
Ya, sulit-lah kalo berharap pasangan baru yg akan mengobati 'luka'nya. Jangan berpikir 'luka' itu akan disembuhkan oleh pasangan yg baru nantinya. Harapan seperti itu malah bisa jadi menyulitkan si yg 'luka' tadi dan pasangan barunya. Yang 'luka' sendiri-lah yg akan melewati proses itu.
GERRY328 tulis:
Dan notabene susah mencari pasangan yang bisa mengobati lukanya karena trauma disakiti di masa lalunya.
-
10 November 2017
YUDISAJA095 tulis:
Dalam konteksnya hub pria dan wanita, rasa sakit yang begitu dalam akibat hubungan percintaan, adalah karena ego kita sendiri
Semakin besar kita berharap untuk memiliki dan mengontrol pasangan kita maka akan berbanding lurus rasa sakit yang dirasakan ketika keinginan itu tidak terwujud
Rasa butuh keinginan dicintai yang begitu besar, keinginan untuk memiliki dan mengontrol adalah inti dari rasa sakit hati itu muncul
Hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan tidak menyalahkan siapapun, juga jangan salahkan dirimu sendiri, walaupun sebenarnya itu kesalahan kamu
Hal kedua yang harus dilakukan adalah belajar dari kesalahan yang sudah ada, dan belajar untuk mencintai dengan tulus dan tidak berharap, karena semakin besar harapan, maka juga semakin besar sakitnya
Jadi orang yang merasa hatinya sering disakiti adalah orang yang terus ingin berharap kepada pasangan untuk menjadi apa yang ia inginkan
2 hal di atas yang penting agar hal-hal seperti yang kamu sebut tidak berulang, jika kamu memang mencintai diri kamu sendiri, maka kamu jangan lagi menggantungkan harapan-harapan kamu kepada orang lain, atau pada wanita yang kamu cintai, tapi gantungkanlah harapan kamu kepada Tuhan
Untuk memulai lembaran baru, perbanyak teman wanita, tidak perlu banyak berharap nanti jadi pacar atau sampai berpikir untuk mengajaknya menikah, semakin banyak wanita yang menjadi teman, maka kamu bisa memilih mana wanita yang sebenarnya cocok dengan diri kamu, khususnya dalam hal karakter, sehingga jika jiwa kalian cocok, maka hub bisa berjalan secara natural
-
10 November 2017
Benar sekali kk
Yang paling aneh baru pedekate eh sudah dicurigain.... Padahal belum tentu jadian... Bikin pusing aja karena pada akhirnya malah diteror dan jadi dianggap jahat
YUDISAJA095 tulis:
Harapan bukan muncul dari mencintai dengan tulus, tulus itu tidak berharap kembali, jika berharap kembali maka bisa dibilang tulus? tidakkan?
Jadi harapan untuk mengontrol pasangan adalah datang dari ego, bukan dari cinta, kebanyakan pria dan wanita tidak tahu apa yang dirasakan itu cinta atau egonya
Umumnya saat misal ada pria dan wanita belum pacaran, tapi masih tahap pendekatan, yang muncul biasanya adalah tentang memberi waktu, tentang perhatian dan sebagainya, sebenarnya disitulah cinta akan banyak berperan
Ketika sudah pacaran maka yang muncul adalah bisa tentang aku milikmu, kamu milikku, saat itu terjadi maka yang muncul bukan lagi tentang banyak saling memberi tapi jadi tentang banyak saling menuntut, disitulah ego banyak berperan, apalagi sudah menikah, tuntutan akan semakin banyak hehehe
Karena itulah pernikahan perlu yang namanya agar lebih banyak memberi daripada menuntut, disitulah dibutuhkan cinta
-
10 November 2017
Benar kk
Yang ada malah dijadikan pelarian atau pelampiasan karena lukanya dibalaskan ke pasangan yg baru
#tepokjidat
KATHARINA781 tulis:
Ya, sulit-lah kalo berharap pasangan baru yg akan mengobati 'luka'nya. Jangan berpikir 'luka' itu akan disembuhkan oleh pasangan yg baru nantinya. Harapan seperti itu malah bisa jadi menyulitkan si yg 'luka' tadi dan pasangan barunya. Yang 'luka' sendiri-lah yg akan melewati proses itu.
GERRY328 tulis:
Dan notabene susah mencari pasangan yang bisa mengobati lukanya karena trauma disakiti di masa lalunya.
-
10 November 2017
YUDISAJA095 tulis:
Dalam konteksnya hub pria dan wanita, rasa sakit yang begitu dalam akibat hubungan percintaan, adalah karena ego kita sendiri
Semakin besar kita berharap untuk memiliki dan mengontrol pasangan kita maka akan berbanding lurus rasa sakit yang dirasakan ketika keinginan itu tidak terwujud
Rasa butuh keinginan dicintai yang begitu besar, keinginan untuk memiliki dan mengontrol adalah inti dari rasa sakit hati itu muncul
Hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan tidak menyalahkan siapapun, juga jangan salahkan dirimu sendiri, walaupun sebenarnya itu kesalahan kamu
Hal kedua yang harus dilakukan adalah belajar dari kesalahan yang sudah ada, dan belajar untuk mencintai dengan tulus dan tidak berharap, karena semakin besar harapan, maka juga semakin besar sakitnya
Jadi orang yang merasa hatinya sering disakiti adalah orang yang terus ingin berharap kepada pasangan untuk menjadi apa yang ia inginkan
2 hal di atas yang penting agar hal-hal seperti yang kamu sebut tidak berulang, jika kamu memang mencintai diri kamu sendiri, maka kamu jangan lagi menggantungkan harapan-harapan kamu kepada orang lain, atau pada wanita yang kamu cintai, tapi gantungkanlah harapan kamu kepada Tuhan
Untuk memulai lembaran baru, perbanyak teman wanita, tidak perlu banyak berharap nanti jadi pacar atau sampai berpikir untuk mengajaknya menikah, semakin banyak wanita yang menjadi teman, maka kamu bisa memilih mana wanita yang sebenarnya cocok dengan diri kamu, khususnya dalam hal karakter, sehingga jika jiwa kalian cocok, maka hub bisa berjalan secara naturalSip Kak, btw sepertinya Kakak sudah sangat berpengalaman hehehe
-
10 November 2017
GERRY328 tulis:
Menurut kalian bagaimana cara menghilangkan rasa sakit yang begitu dalam, akibat dari kejadian yang sering disakiti?
Dan notabene susah mencari pasangan yang bisa mengobati lukanya karena trauma disakiti di masa lalunya.
Monggo di share pengalamannya
Mengampuni, melupakan kesalahan krn jika masih sakit hati, kecewa, terluka.. Akan berdampak buruk.
Jika tidak kita selesaikan rasa kecewa yg begitu dalam ini akan menimbulkan kepahitan.
Pengalamanku minta pertolongan kpd pembimbing rohani supaya didoakan sampai bener² pulih.
Saat teduh, berdoa, baca buku² tentang motivasi.
Yg bs mengobati luka hati tu cuma diri kita sendiri, & pertolongan kuasa Tuhan Yesus maka carilah pembimbing rohani yg bs memulihkan luka hati, kalo kamu cowok cari pembimbing rohani yg cowok, kalo kamu cewek cari pembimbing rohani yg cewek.
Silaturahmi dg mantan, sekedar menyapa dll..
Bersyukur sampai sekarang aku dg mantan masih berteman baik.
10 November 2017 diubah oleh ANGGORO118
-
10 November 2017
Sebuah pengampunan,akan mengobati rasa sakit hati,dan pengampunan itu bertahap,caranya minta kepada Tuhan untuk mengampuni diri sendiri,ini proses pemulihan,lalu berdoa kepada Tuhan agar bisa mengampuni. Orang yang telah menyakiti hati kita,
Ucapkan berulang-ulang kesalahan orang itu dan berkata "Aku ampuni dia"
Contohnya:jika pasangan kita selingkuh,padahal kita udah berusaha melayani dengan sebaik-baiknya,hanya 1hal pelayanan kita yg tidak membuatnya puas,lalu pasangan kita selingkuh.
Berdoa"Tuhan ampunilah aku karna pelayananku yg kurang memuaskan pasanganku selingkuh,Tuhan aku ampuni dia,atas perselingkuhan itu." Berulang-ulang di setiap doa kita.Tuhan akan memberi pemulihan,
Itulah yang pernah aku lakukan,
Jangan berusaha melupakan kesalahan,tetapi belajar mengampuni,agar pengampunan itu bisa tuntas,
GERRY328 tulis:
Menurut kalian bagaimana cara menghilangkan rasa sakit yang begitu dalam, akibat dari kejadian yang sering disakiti?
Dan notabene susah mencari pasangan yang bisa mengobati lukanya karena trauma disakiti di masa lalunya.
Monggo di share pengalamannya
-
10 November 2017
Menurut kalian bagaimana cara menghilangkan rasa sakit yang begitu dalam, akibat dari kejadian yang sering disakiti?
Release and forgive
Serahkan masalahmu pada Tuhan, berusaha mengampuni, lupakan rasa sakit itu dan ambil hikmahnya..
Ndak usah terus menerus mengingat kejadian menyakitkan itu, apalagi sampai jadi penyakit (sakit) hati (merasa tersakiti).
Hidup cuma sekali, akan sia-sia bila terus hidup dalam kepahitan. Enjoy your life
Dan notabene susah mencari pasangan yang bisa mengobati lukanya karena trauma disakiti di masa lalunya.
Jangan bergantung/terlalu berharap pada orang lain bisa membereskan/menyembuhkan rasa sakit hati, akan sia-sia dan bahkan bisa tambah parah.
Selalu andalkan Tuhan..
Terus dekat lebih lagi kepada Tuhan supaya Dia yg mahakuasa itu memenuhi hidupmu dgn damai sejahtera
GBU
-
10 November 2017
Mengampuni dan melepaskan hak untuk membalas. Penyerahan hak itu ga mudah. Cuma harus dilakukan.
Meminta org lain untuk membantu kita jika udah terlanjur ada kepahitan atau luka batin. Cerita tentang apa yang kita alami pada org yang sangat kita percaya, misalnya mentor.
Jangan menjauhi komunitas org percaya dan jangan sendirian, karena bisa self talk negatif yang justru akan membuat kita tambah down.
Yang paling penting andalkan Tuhan dan berserah pada Tuhan bahwa Dia sanggup memulihkan.
-
10 November 2017
Kalau saja ada obat analgesik yg bisa menghilangkan rasa sakit itu, pastinya sudah laris manis ya.. Sayangnya tidak ada eh untungnya tidak ada. Jadi saya bisa belajar dr rasa sakit itu. Belajar menerima. Menerima bahwa hal itu adalah bagian dari perjalanan hidup yang harus saya lalui. Pengalaman pahit yang bisa menguatkan saya.
GERRY328 tulis:
Menurut kalian bagaimana cara menghilangkan rasa sakit yang begitu dalam, akibat dari kejadian yang sering disakiti?
-
10 November 2017
Tidak ada obat didunia manapun untuk menyembuhkan rasa sakit hanya satu yang bisa menyembuhkan yaitu yesus. Dia pernah mengalami disakiti oleh manusia salah satunya yudas yang menghianatinya atau petrus yang menyangkalnya atau orang orang yg menyiksanya pada waktu ia disalib apa yg dikatakanNya BAPA AMPUNILAH MEREKA SEBAB MEREKA TIDAK TAHU APA YANG MEREKA PERBUAT. Balas dendam itu hak Tuhan. Apa yang ditabur itulah yang akan dituai. Hal ini mengajarkan kepada kita untuk belajar mengampuni bukan hanya orang yang menyakiti tapi mengampuni diri kita sendiri dan berdamai dengan diri kita karena hati kita adalah bait Allah . Ijinkan Yesus masuk dan bertahta dalam hati kita. Sehingga ada sukacita dan pengampunan. Yesus yang tidak berdosa menanggung segala kesalahan kita ia rela disakiti dan siksa hanya untuk menjalani proses dalam rangka penyelamatan umat manusia apalagi kita manusia yang dikasihinya. Belajar menjadi murid yesus kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu. kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. tidak mudah dan tidak gampang menghilangkan rasa sakit sebagai manusia tapi yakinlah dan percaya pengampunan itu proses untuk kita lebih mengenal siapa Tuhan dan juruselamat kita. Masing masing orang memiliki pengalaman berbeda beda tapi ingatlah janji Tuhan. Banyak cara yang Tuhan pakai untuk menolong kita melalui keluarga sahabat teman dan orang orang yang dipakai Tuhan buat pekerjaanNya tergantung kita mau gak memberikan tempat untuk Tuhan bekerja. Tuhan tidak pernah meninggalkan kita sampai kita tergeletak tapi tanganNya selalu menolong kita. Belajar dari pengalaman kasih Tuhan itu sempurna dan Nyata. Pasrahkan seluruh hati dan jiwa kita pada Tuhan maka lihatlah apa yang Tuhan buat itu baik. Setelah melewati proses itu kita akan mengerti. Dan jangan lupa bersyukur selalu dalam susah dan senang. berdoa dan baca Alkitab itu yang menguatkan kita selalu. Luar biasa Tuhan kita.
Indah Ia menguatkan sampai hari ini. tanpa Dia saya bukan apa-apa. tanpa Dia saya tidak bisa berdiri dan memandang dunia. PENGHARAPAN IMAN DAN KASIH.
Maaf admin panjang banget share saya :) :)
10 November 2017 diubah oleh GABIELA341
-
10 November 2017
Intinya tanpa campur tangan Rohul Kudus tdk mgkn kita bs mengampuni, apalagi klo org itu emg tipikal pribadi yg susah utk melupakan, krn ada jg org yg susah melupakan ada yg gampang. Kita tinggal minta Rohul Kudus bekerja mengubahkan hati kita utk dpt mengampuni org yg menyakiti kita. Itu saja koqq,,gk byk2,,Klo usaha kita mahh susah,,bs jd gk bs jg ,,
GERRY328 tulis:
Menurut kalian bagaimana cara menghilangkan rasa sakit yang begitu dalam, akibat dari kejadian yang sering disakiti?
Dan notabene susah mencari pasangan yang bisa mengobati lukanya karena trauma disakiti di masa lalunya.
Monggo di share pengalamannya
-
10 November 2017
Saya rasa harapan tetap bisa timbul saat mencintai dengan tulus. Harapan2 yg ada saat mencintai seseorang rasa2nya bukan saja sekedar "mengharap kembali" tetapi bisa juga terkait membangun masa depan bersama, gambaran2 hubungan ke depan(ada yg harapannya sampai melambung setinggi 'awan') dan bukan hanya tuntutan timbal balik sikap atau pengontrolan pasangan. Harapan2 yg membuat seseorang menjadi lebih bersemangat untuk membangun hubungan. Kehilangan harapan2 seperti itu yg lebih mengecewakan saat semua harapan2 yg terbangun harus pupus krn perpisahan. Sakit-nya tuh disana eh disini. (di hati saya).
YUDISAJA095 tulis:
Harapan bukan muncul dari mencintai dengan tulus, tulus itu tidak berharap kembali, jika berharap kembali maka bisa dibilang tulus? tidakkan?
Jadi harapan untuk mengontrol pasangan adalah datang dari ego, bukan dari cinta, kebanyakan pria dan wanita tidak tahu apa yang dirasakan itu cinta atau egonya
Umumnya saat misal ada pria dan wanita belum pacaran, tapi masih tahap pendekatan, yang muncul biasanya adalah tentang memberi waktu, tentang perhatian dan sebagainya, sebenarnya disitulah cinta akan banyak berperan
Ketika sudah pacaran maka yang muncul adalah bisa tentang aku milikmu, kamu milikku, saat itu terjadi maka yang muncul bukan lagi tentang banyak saling memberi tapi jadi tentang banyak saling menuntut, disitulah ego banyak berperan, apalagi sudah menikah, tuntutan akan semakin banyak hehehe
Karena itulah pernikahan perlu yang namanya agar lebih banyak memberi daripada menuntut, disitulah dibutuhkan cinta
-
10 November 2017
Semua tulisan temen2 bagus semua,,,, tapi apakah pernah mengalami sakit hati dgn pasangan? Dan bagaimana waktu itu cara nangani nya? Apa yg dilakukan? Dan butuh berapa lama sakit hati nya hilang ?
GERRY328 tulis:
Menurut kalian bagaimana cara menghilangkan rasa sakit yang begitu dalam, akibat dari kejadian yang sering disakiti?
Dan notabene susah mencari pasangan yang bisa mengobati lukanya karena trauma disakiti di masa lalunya.
Monggo di share pengalamannya
-
10 November 2017
Semua tu tergantung dalam konteks pribadi seseorang....
Jam pernah kita berharap memilikinya kalau memang cintamu tulus
-
10 November 2017
hahahaa, pada suka hal2 berbau mistik ya, sampe sakit hati obatnya pun pake mistik.
Yah, kalau mau pake mistik, tunggu saja mukzizat Tuhan ya... Tunggu dijamah...
Hati punya sendiri, masa gga bisa manage sendiri? Aneh ngga tuh?
Solusi pake hati:
Kalau mau buat baik/benar, ya yang tulus/ikhlas...
Jangan harap kembalian, pamrih dalam bentuk apapun... Ya apapun, ntah itu ketenaran, dibilang orang baik, buang sial, ngambil hati, atau bahkan mengharap pahala dari Tuhan. Itu pamrih, ngga iklas namanya.
Solusi pake otak:
Sebelum berbuat, mikir dulu. Kalau gga bisa mikir bantu dengan ditulis di kertas. Ada banyak orang yg tidak bisa mikir kalau tidak dibantu visual.
Buat perencanaan termasuk langkah2 konkret untuk menjalankan rencana itu. Lalu laksakan rencana itu (yg sudah ditulis itu).
Jadi jangan kebolak balik... sedang laksanakan, masih bingung buat gga ya... jadi ngga ya... kusut itu namanya...
Setelah selesai, baru review apa yg sudah dilaksanakan. Apa kurangnya rencana yg sebelumnya telah dibuat itu. Jadi otak (dan hati) sudah sibuk mereview... planning... bukan sibuk buat sakit hati.
Contoh: liat pacar ngga modis, tampilan kampungan malu2in kalau jalan bareng.
Buat rencana: Hitung duit yg ada, butik mana yg bagus, yg sesuai dengan jiwanya juga, kapan ajak belanja bareng, kalau sampe besok2 putus gimana, bakal nyesel ngga? Lebih penting mana antara hal yg belum tentu (bakal putus) vs saat ini tampilannya kampungan?? hahaaaa....
Setelah itu laksanakan rencana itu. Lalu review butik mana yg bagus. Butik mana yg murah. Butik mana yg pelayanan dan saran karyawannya pas,,dsb.
Jadi kalaupun putus, mudah2an gga sakit hati. Karena sudah dipikirin pake otak!! Bukan pake hati, pasti makan hati/sakit hati.
Minimal saat jalan dengan anda, pasangan itu orang yg cantik/anggun. Liat aja uda putus balik jadi kampungan lagi ngga kalau jalan sama orang lain. hahahaa....
Nah biasakan hal ini, sehingga hati pun menjadi tangguh, tidak gampang sakit. Penyakitan! Awas aja menular. hahahaa....
-
10 November 2017
Ini bagus, sepertinya abang sudah berpengalaman sekali.
Jangan gantungkan harapan kita pada orang lain, termasuk suami, istri apalagi pacar. Karena apa, karena mereka manusia biasa yang lemah, yang pasti akan bikin kecewa. Bergantunglah pada Tuhan Allahmu.
Aku pernah dapat omongan ini bang, kadang kalau kita sudah berharap dan bergantung sama orang lain apalagi sama orang yg kita cintai itu memang susah untuk melepaskannya. Tapi waktulah yang akhirnya bisa menyadarkan saya akan hal itu.
Sebenarnya berharap sih boleh-boleh saja bang, tapi tetap pasrahkan ke Tuhan. Biarlah harapan itu terkabul sesuai dengan rencananya Tuhan.
Jadi kalau belum terkabul berarti harapan kita itu bukanlah harapan terbaik buat kita. Tuhan akan wujudkan dengan harapan yang jauh lebih besar dan indah dari perkiraan kita.
YUDISAJA095 tulis:
Dalam konteksnya hub pria dan wanita, rasa sakit yang begitu dalam akibat hubungan percintaan, adalah karena ego kita sendiri
Semakin besar kita berharap untuk memiliki dan mengontrol pasangan kita maka akan berbanding lurus rasa sakit yang dirasakan ketika keinginan itu tidak terwujud
Rasa butuh keinginan dicintai yang begitu besar, keinginan untuk memiliki dan mengontrol adalah inti dari rasa sakit hati itu muncul
Hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan tidak menyalahkan siapapun, juga jangan salahkan dirimu sendiri, walaupun sebenarnya itu kesalahan kamu
Hal kedua yang harus dilakukan adalah belajar dari kesalahan yang sudah ada, dan belajar untuk mencintai dengan tulus dan tidak berharap, karena semakin besar harapan, maka juga semakin besar sakitnya
Jadi orang yang merasa hatinya sering disakiti adalah orang yang terus ingin berharap kepada pasangan untuk menjadi apa yang ia inginkan
2 hal di atas yang penting agar hal-hal seperti yang kamu sebut tidak berulang, jika kamu memang mencintai diri kamu sendiri, maka kamu jangan lagi menggantungkan harapan-harapan kamu kepada orang lain, atau pada wanita yang kamu cintai, tapi gantungkanlah harapan kamu kepada Tuhan
Untuk memulai lembaran baru, perbanyak teman wanita, tidak perlu banyak berharap nanti jadi pacar atau sampai berpikir untuk mengajaknya menikah, semakin banyak wanita yang menjadi teman, maka kamu bisa memilih mana wanita yang sebenarnya cocok dengan diri kamu, khususnya dalam hal karakter, sehingga jika jiwa kalian cocok, maka hub bisa berjalan secara natural10 November 2017 diubah oleh MIKHAEL918
-
10 November 2017
Merenungkan kejadian tsb, memaafkan dan instropeksi diri tentu nya...tapi semua nya itu perlu waktu