Menurut anda apakah perlu pria bersaing utk mendapatkan wanita?

Tapi tetap hal yang jauh lebih penting menurut saya, mencintai pasangan itu tidak melihat kesempurnaan, melainkan melihat ketidak-sempurnaan secara sempurna

Suka sama kalimat di atas...

Menurut saya, kl memang doi blm menikah atau kekasih org, ya gpp diperjuangkan saja

Kl sudah ya....mundur teratur laahh...ganti haluan ke insan2 jomblo lainnya. Hehehe..

kalau sudah ada yg dipilih ya harus mundur teratur....
ngapain bersaing kl uda ada yg dipilih.. laki hrs ngaku kalah toh

tapi kalau blm ada yg dipilih ya P.T.J.K.K

Pepet Trozz mbakk maseee.. Jangan Kasi Kendor....

IMEL885 tulis:

Kok saya suka ya baca tulisan ini

YOSSIE472 tulis:

Ikutan jawab yah....

Meramu dari tulisan TS bahwa mengatakan tak perlu bersaing, lebih baik temukan saja orang yang bersaing untuk Anda

So? Daripada 2 cowok memperebutkan 1 cewek, mendingan Anda sebagai cowok yang diperebutkan 2 cewek?....

Menyimak dan memperhatikan sepintas pembahasan di Topik ini, sampai jauh ini..

Jika boleh saya rangkumkan dengan (sangat) ringkas, bahwa secara umum para pria berpendapat bahwa: "memperjuangkan": iya, tetapi "bersaing": tidak. (#CMIIW; mohon dikoreksi jika saya salah..)

Lalu, apakah "bersaing" di sini, dalam pandangan para ladies (teman-teman JKers cewek), adalah termasuk (atau bisa dikategorikan, atau dipandang sebagai usaha) "memperjuangkan"?

Untuk mencari jodoh, saya rasa perlu persaingan, terkadang kita menguji juga apakah si doi menyukai kita karena "ada apanya atau kah apa adanya?".

YUDISAJA095 tulis:

Menurut anda apakah perlu pria bersaing utk mendapatkan wanita jika disitu ada persaingan?

Jika ada yang tanya pendapat saya, jawabnya tidak perlu

Lebih baik lupakan saja, jika harus bersaing

Daripada seperti itu, lebih baik temukan saja orang yang bersaing demi cinta saya hehe

Tapi tetap hal yang jauh lebih penting menurut saya, mencintai pasangan itu tidak melihat kesempurnaan, melainkan melihat ketidak-sempurnaan secara sempurna

Bagaimana menurut kamu?

Tergantung sih,  

Wanita nya baik gk,,

Jika perllu mengapa tidak,

Dn sebalik nya jika tidak

Mengapa harus,  

Toh segala sesuatunya ada

Resiko nya,  

Sebenernya sih "saingan" bisa dipake si cew untuk mancing cow nya... Klo cownya ga nembak2...

Soale cow itu klo ga ad saingannya bisa jual mahal juga...

Pertanyaan ini kayak Kisah CIntanya Jeremy Teti ya. Mereka saling mencintai tapi oang tuanya tidak setuju karena anaknya sudah dijodohkan dengan orang lain.

Bagi saya Cinta itu adalah Kompetisi, dan saya harus memperjuangkan cinta saya "Jika" wanita yang saya cintai juga mencintai saya. Karena kalau dia gak mencintai saya.....ya buang-buang energi donk. Tar jadi malu sendiri.

Bukan bersaing,hny ingin nunjukin 'ini loh sy serius ingin mengenal kamu'..krn kadang dia juga ga yakin bhw sy serius. 'kebanyakan canda sih'..gitu dia bilang

CHRISTIAN983 tulis:

Bukan bersaing,hny ingin nunjukin 'ini loh sy serius ingin mengenal kamu'..krn kadang dia juga ga yakin bhw sy serius. 'kebanyakan canda sih'..gitu dia bilang

makanya mas'e pasang kumis biar g disangka lg bercanda

hahahaha

Ya perlu lah pria bersaing untuk ngedapetin wanita. Asalkan pria itu yakin kalo si wanita yang ingin dia dapatkan itu bener2 wanita yang dia dambakan.

Tidak.

Mantab Zega wkwkkwk

Saya mah nyimak aja deh, krn nyimak lebih mudah drpd realita..hee ✌

Kalau berusaha menunjukkan saya lebih pantes loh buat kamu daripada pria itu, masuk kategori bersaing gak?

YUDISAJA095 tulis:

Menurut anda apakah perlu pria bersaing utk mendapatkan wanita jika disitu ada persaingan?

Jika ada yang tanya pendapat saya, jawabnya tidak perlu

Lebih baik lupakan saja, jika harus bersaing

Daripada seperti itu, lebih baik temukan saja orang yang bersaing demi cinta saya hehe

Tapi tetap hal yang jauh lebih penting menurut saya, mencintai pasangan itu tidak melihat kesempurnaan, melainkan melihat ketidak-sempurnaan secara sempurna

Bagaimana menurut kamu?

Klo mmg Wanita itu "Spesial" dan mmg punya ke cckan dg kriteria yg kita harapkan, kayaknya perlu ikut bersaing untuk mendapatkannya.

Bukan kah sesuatu yg istimewa dan berharga itu mmg harus diperjuang kan ?

'bersaingan' itu tanda memperjuangkan sang wanita dan itu dibutuhkan untuk menunjukan "I need you, lady". (CMIIW)

RYAN865 tulis:

Kalau berusaha menunjukkan saya lebih pantes loh buat kamu daripada pria itu, masuk kategori bersaing gak?

Kalau menurut saya sih enggak ya. Tapi itu menurut saya, gak tahu juga kalau menurut teman-teman (terutama para ladies) yang lain di sini.

Sebab kalau "bersaing", itu lebih seperti mau berusaha menunjukkan diri sebagai yang terbaik, terunggul, ter-supreme.., atau being best of the best-lah, intinya.

Sedangkan untuk urusan jodoh (baca: pasangan hidup), adalah hal/usaha menemukan yang paling pas, paling cocok, paling klop.., yaitu (kalau menurut istilah alkitab-nya) yang sepadan. Dan ini adalah urusan 'satu lawan satu', yaitu antara kedua orang yang berjodoh tsb., dimana mungkin saja ukuran 'yang terbaik' menurut banyak orang lain (*yg umumnya ditentukan dari persaingan/kompetisi), belumlah tentu adalah 'yang paling PAS' buat kedua orang pasangan jodoh tsb.

Sementara kalau "berjuang", pastilah perlu. Sebab 'tulang rusuk' yang sudah ditentukan berjodoh dengan seseorang (pria) bukan lagi benda mati, melainkan telah menjadi manusia (wanita) yang hidup, yang punya pola pikir, emosi dan kehendak bebasnya sendiri; yang mana hal-hal itu terbentuk dari sifat/karakter, sikap/mental, latar belakang (sosial, keluarga, edukasi, dll.), bahkan masa lalunya, dan banyak lagi aspek-aspek lainnya. Singkatnya, ada banyak hal yang berpengaruh terhadap bagaimana dia mengambil keputusan, yang boleh jadi cukup berbeda dengan yang ada pada diri kita (para pria).

Pada titik inilah diperlukan banyak sekali 'perjuangan' saya rasa. Perjuangan untuk menyelami, memahami, untuk kemudian 'memenangkan' hati-nya. Singkatnya, perjuangan untuk mencintai dia secara seutuhnya.

Tetapi bukan bersaing.

Just #IMHO (in my humble opinion).

Yang mau bersaing ya selamat bersaing semoga berhasil.

Gk ada pilihan lain selain bersaing kalo memang si cewek adalah cewek yg unggul. Jika kamu tdk ingin bersaing, bisa jg namun cewek yg bisa km dekati dng mudah adalah cewek yg diam2 sdh suka pd mu dan dirinya kurang diminati pria. Tapi...apa kamunya sendiri bisa suka pd cewek tsb?

ANITA089 tulis:

Gk ada pilihan lain selain bersaing kalo memang si cewek adalah cewek yg unggul. Jika kamu tdk ingin bersaing, fokuslah pd tipe cewek yg kurang diminati pria. Tapi...apa kamu mau?

hehehe,,,mantabbb kata" terakhirnya ya

ngeri" sedap bacanya

shalom

ANITA089 tulis:

Gk ada pilihan lain selain bersaing kalo memang si cewek adalah cewek yg unggul. Jika kamu tdk ingin bersaing, bisa jg namun cewek yg bisa km dekati dng mudah adalah cewek yg diam2 sdh suka pd mu dan dirinya kurang diminati pria. Tapi...apa kamunya sendiri bisa suka pd cewek tsb?

Mmm.. Bagaimana jika pilihannya diganti dengan: "cewek yang diam-diam suka pada mu, eh ku, meskipun dirinya banyak diminati pria"?

Dan tentu saja saya juga sudah suka, makanya pilihan jatuh kepadanya. Jadi gak ada masalah dalam hal 'suka-menyukai'.

Apakah ada cewek yang unggul yang seperti ini? Ada. Pasti ada. Bahkan banyak.

Bagi saya, cewek yang unggul adalah cewek yang bijaksana. Dan cewek yang bijaksana adalah cewek yang tahu kualitas dirinya, dan tahu cowok seperti apa yang paling pas buat dirinya. Nah, cewek yang begini, tidak akan membuat (atau menyuruh) para pria bersaing untuk mendapatkan dirinya, karena dia sendiri sudah tahu kepada siapakah pilihan hatinya tertuju.

Cewek yang unggul adalah cewek yang punya harga diri, yang tidak akan membiarkan dirinya menjadi hadiah rebutan bagi banyak pria yang saling bersaing, yang bahkan pemenangnya sekalipun belum tentu dicintainya.

Lain halnya dengan cewek yang sebenarnya merasa rendah diri. Dia merasa berharga ketika banyak cowok memperebutkannya, sebuah citra diri yang semu, dan penuh kepalsuan. Maka cewek seperti ini.. (*duh, mudah-mudahan gak ada di antara wanita-wanita di JK ini ya..) akan dengan mudah mengobral 'cinta'-nya kepada banyak pria, mengadu pria-pria tersebut agar saling bersaing. Pria-pria ini mau saja dan merasa perlu bertarung dalam 'persaingan' ini, karena merasa mendapat lampu hijau dari si cewek pengadu tsb., malahan terus-terusan dikomporin oleh si cewek.

Bagaimana? Apakah kedengaran seperti cerita drama sinetron? Ahahaha,,.

Bagaimanapun, di dalam kenyataannya saya yakin, bahwa setiap wanita, entah dia digolongkan 'unggul' atau tidak, entah dia bijak atau tidak, pastilah punya pilihan hatinya sendiri perihal cowok seperti apa yang menjadi dambaannya. Betul, tidak? #CMIIW

Dan ketika seorang cewek berani menatap ke depan, yakin dengan pilihan hatinya, tanpa kemunafikan, tanpa keraguan, namun dengan tulus ikhlas mantap melangkah seturut hati nuraninya; maka di situ lah terletak nilai bukti, bahwa sebenarnya setiap wanita adalah unggul, dan mampu menjadi bijak.

Percumah suka nonton moto GP

Kalau gak bisa nikung pacar orang.

NOVI870 tulis:

Klo mmg Wanita itu "Spesial" dan mmg punya ke cckan dg kriteria yg kita harapkan, kayaknya perlu ikut bersaing untuk mendapatkannya.

Bukan kah sesuatu yg istimewa dan berharga itu mmg harus diperjuang kan ?

lebih baik berjuang tanpa ada persaingan

tidak ada yg kalah atau kecewa atau dendam

FAJAR882 tulis:

Bagi saya, cewek yang unggul adalah cewek yang bijaksana. Dan cewek yang bijaksana adalah cewek yang tahu kualitas dirinya, dan tahu cowok seperti apa yang paling pas buat dirinya. Nah, cewek yang begini, tidak akan membuat (atau menyuruh) para pria bersaing untuk mendapatkan dirinya, karena dia sendiri sudah tahu kepada siapakah pilihan hatinya tertuju.

Bagi saya pun begitu bang...

Cewek yang 'mudah' didapatkan hatinya bukan berarti dia sepi atau tanpa ada peminat, tapi ya karna dia tau persis apa yang dia mau. Kalau cowok yang selama ini dia dambakan, cowok yang dia harapkan datang mendekat, ga perlu lah 'mempersulit' hanya agar terkesan dikejar. hahhahak.

Ada yang pernah bilang : "Romansa itu bukan kontes atau ajang bersaing untuk mendulang prestasi. Romansa sesungguhnya ialah apa yang kalian rasa dan pikirkan"