Memilih Pasangan Hidup Yang Dari Tuhan
Forum • Persahabatan dan hubungan
-
15 November 2017
Memilih Pasangan Hidup Yang Dari Tuhan
Banyak sekali anak-anak muda yang terjerumus dalam pergaulan pria dan wanita. Kasus-kasus yang sering terjadi di kalangan anak muda adalah :
Salah pilih pasangan yang mengakibatkan putus cinta yang membuat sakit hati, kepahitan, trauma, dll
Salah pilih pasangan yang akhirnya ketika menikah, bagaikan neraka di dunia
Sembarangan bergaul / ‘berpacaran’ dengan cara yang salah sehingga jatuh dalam dosa percabulan bahkan perzinahan
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam hubungan antara anak-anak muda pria dan wanita:Kasih Kristus merupakan dasar persahabatan (1 Timotius 5:12, 2 Timotius 2:22)
Sejak muda belajar bersahabat dengan penuh kemurnian karena pernikahan adalah persahabatan seumur hidup. Ingatlah bahwa segala hubungan harus dimulai dari kasih Kristus di dalam hidup kita. Kita dapat membangun suatu hubungan dengan baik apabila kita telah mengalami kasih Bapa dan dipulihkan. Seseorang belum pantas mencari atau mendapatkan seorang pasangan apabila orang itu belum memenuhi syarat-syarat tertentu baik pria maupun wanita. Kedua orang ini harus dipulihkan terlebih dahulu. Apabila buah seseorang belum matang, maka buah itu akan terasa pahit. Demikian juga dengan kita, apabila dalam membangun suatu hubungan kita belum matang, maka akan muncul berbagai macam masalah karena kita belum siap dinikmati (belum matang)
Pasangan hidup sesuai dengan standart Allah (2 Korintus 6:14-15)
Harus seiman, sevisi. Allah memiliki suatu standar khusus dalam memilih pasangan hidup Pasangan hidup haruslah seiman, seimbang, sepadan dan sevisi.
a) Seiman.
Alkitab melarang dengan keras kita memilih pasangan di luar Kristus karena terang tidak bisa bersatu dengan gelap. Tidak ada istilah spekulasi dalam hal ini. Kita tidak dapat seolah-olah bersifat seperti seorang ‘pahlawan’ yang akan menobatkan pasangan kita
b) Seimbang
bukan berarti bahwa segalanya harus sama, tetapi seimbang berarti kita dapat mengikuti jalan pikiran dan tindakan pasangan kita. Contoh yang tidak seimbang. Yang laki sangat pintar, lulusan S3, sedangkan yang perempuan lulusan SD, maka kedua orang ini akan sulit berkomunikasi. Sebenarnya kekayaan, kedudukan, kepandaian, suku dan lain-lain tidak menghalangi kita, dan bukan merupakan syarat utama, tetapi akan menjadi masalah apabila tidak dibicarakan dan diatasi sejak awal. Yang penting di sini adalah seimbang dalam jalan pikiran dan tingkat kerohanian (sama-sama bisa melayani dan menggenapi rencana Tuhan dalam hidup mereka)
c) Sevisi
berarti kita memiliki visi yang sama dengan pasangan kita. Visi yang sama tidak berarti melayani atau memiliki panggilan dalam bidang yang sama, tetapi bersifat saling mendukung untuk mendukung suatu visi yang dapat dicapai dengan kerjasama di antara mereka. Contoh: yang laki seorang penginjil, yang perempuan seorang pendoa yang bersama-sama bekerja untuk memenangkan jiwa-jiwa.Bersambung...
-
15 November 2017
ditunggu sambungannya
-
16 November 2017
Mantap bro,di tunggu sambungannya