Mengapa Gereja ada Banyak Denominasi ?
-
30 November 2017
siip
FERNANDO207 tulis:
Jodoh aja dulu yg dipikirin napa jd gereja, org udah ada yg ngurus itu juga -.-
-
30 November 2017
yup entah mau dibawah kemana glinding aja...
KATHARINA781 tulis:
Tampaknya sudah tidak membahas terkait topik ini.
-
30 November 2017
SAURIA580 tulis:
O ya sedikit menanggapi dari diri pribadi aku, ya udah jalanin saja di gereja mana dirimu bertumbuh dan berkembang di dalam Kristus tanpa harus membanding-bandingkan apalagi menjelekkan.
Masih tetap berpedoman pada I Korintus 3:6 yaitu "Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan." Pada saat terjadi perselisihan diantara golongan Paulus dan golongan Apolos.
Peace, love and calm.. udah mau natal..
Mantap kakak yang satu ini, jos gandos
-
30 November 2017
HOPE617 tulis:
Yang haus yang haus, minum dulu... ^_^
Satu cangkir kopi sedikit manis neng sama kacang goreng buat ngemil hujan gini :)
-
30 November 2017
TORO617 tulis:
Satu cangkir kopi sedikit manis neng sama kacang goreng buat ngemil hujan gini :)
Ehh ada bang ID kembaran...
Pesanan segera diantar bang, aku tambahin kuaci ya... ^_^
#okeiniOOTtapigaapaapa
-
30 November 2017
Bro judea pasti jg sdh baca2 ttg sjarah kan dan ttg pemerintahan roma kala itu??? Knapa saya bilang manusianya??? Krna memang manusia yg brkuasa saat itu pun byk mlakukan ksalhan bukan hnya pda indulgensi sja...kita juga bisa mlihat bhwa gereja katolik yg skrg sdh bnyak mlakukan perubhan2. Jdi sya mlihat n mnilai scara objektif sja bhwa apa yg dlakukan marthin luther ada positif dan negatifnya...dampak postifnya adalah reformasi gerea katolik k arah yg lbih baik, dampak negatifnya bisa dktakan bnyaknya timbul denominasi gereja dan parahnya bhkan ada yg sesat. (saya tdak akn bhas agama)
JUDEA888 tulis:
Pengenaan Bobrok pada Katholik yang berkaitan dengan membelotnya Marthin Luther itu bukan karena manusianya tapi Ajarannya. Marthin Luther melawan bukan karena ketimpangan dana oleh Imam Katholik, melainkan karena Indulgensi.
Indulgensi itu Ajaran Gereja Katholik. Menilai Katholik bobrok dalam kaitan dengan keluarnya Marthin Luther sama dengan menilai Ajaran Gereja Katholik yang bobrok.
Padahal itu sebenarnya ketidak mampuan Martin Luther dalam memahami Makna Indulgensi. Saya memberi derma kepada imam adalah bukan artinya saya membayar Imam. Mengapa saya membutuhkan Imam untuk mendoakan Indulgensi, Karena Imam ada Kuasa Imamatnya. Dosa Pribadi imam ya imam yang nanggung. Tapi soal imamatnya ga bisa dicabut. Itu Kuasa wakil Kristus. Di lain sisi, Imam juga butuh hidup. Mereka bisa survive darimana kalau bukan dari umat. Umat Katholik Indonesia yang ekonominya di bawah Jerman aja bisa.. ga ngeluh. Ini negara maju..malah protes. Ya ga maksa donk.. dan itu sesuai kemampuan. Dosa itu tidak bisa dihapus dengan membeli Surat.
Tapi alhasil.. Seperti yang Haryanto bilang Preise The Lord. Tuhan membangkitkan Marthin Luther untuk kebenaran.. yah kebenaran akan munculnya banyak denom yang tidak terkendalikan..sampai ada denom yang menyangkal Yesus sebagai Tuhan dan tidak merayakan Natal 25 Desember dan tidak merayakan Paskah.
Itu buah kebenaran dari Marthin Luther..
-
30 November 2017
Cuman gara gara 1 kalimat "bobrok" jadi menyimpang ini thread..hahahaha
Apapun gerejanya yg penting inti "ajarannya" sesuai holy bible, jadi gak perlu dipermasalahkan gerejanya.
-
30 November 2017
HOPE617 tulis:
Ehh ada bang ID kembaran...
Pesanan segera diantar bang, aku tambahin kuaci ya... ^_^
#okeiniOOTtapigaapaapa
Boleh neng sambil nyimak ini topik.
-
30 November 2017
Pelajaran lah bro buat kita semua, untuk hati2x menggunakan kata apalagi membahas agama hehehehe.
KRISNO893 tulis:
Cuman gara gara 1 kalimat "bobrok" jadi menyimpang ini thread..hahahaha
Apapun gerejanya yg penting inti "ajarannya" sesuai holy bible, jadi gak perlu dipermasalahkan gerejanya.
-
30 November 2017
Jadi ingat mie aceh Titi Bobrok di Medan. Yumyyy..
Pelajaran buat kita semua untuk pilah pilih kata agar tidak melebar kemana-mana.
KRISNO893 tulis:
Cuman gara gara 1 kalimat "bobrok" jadi menyimpang ini thread..hahahaha
-
30 November 2017
MIKHAEL918 tulis:
Pelajaran lah bro buat kita semua, untuk hati2x menggunakan kata apalagi membahas agama hehehehe.
Yoi bro..mengandung test pack alias "SENSITIPPP" hahahaha
-
30 November 2017
Sist...Memang bisa dimaklumi kalau terkadang ada diantara kita yang suka "Gagal Fokus". Oknum manusia yang bersalah (namanya juga manusia)...eh malah protes menyalahkan Ajaran Tuhan (Lalu secara tanpa sadar mengingkari Ajaran-Nya yang Satu Tuhan, Satu Iman dan Satu Jemaat)....
Salam Damai...
Tuhan memberkati...
TEREHALOHO803 tulis:
Bro judea pasti jg sdh baca2 ttg sjarah kan dan ttg pemerintahan roma kala itu??? Knapa saya bilang manusianya??? Krna memang manusia yg brkuasa saat itu pun byk mlakukan ksalhan bukan hnya pda indulgensi sja...kita juga bisa mlihat bhwa gereja katolik yg skrg sdh bnyak mlakukan perubhan2. Jdi sya mlihat n mnilai scara objektif sja bhwa apa yg dlakukan marthin luther ada positif dan negatifnya...dampak postifnya adalah reformasi gerea katolik k arah yg lbih baik, dampak negatifnya bisa dktakan bnyaknya timbul denominasi gereja dan parahnya bhkan ada yg sesat. (saya tdak akn bhas agama)
-
30 November 2017
Buat semua Bro and Sist...Kalau ada kata-kata saya yang menyinggung di thread ini, saya mohon maaf...Buat sohib saya Bro Judea, saya mohon agar "Masuk ke kamar, terus nyalain AC" dulu...hehehe...be calm ya Bro..
Kita juga harus menghargai Pilihan Iman dari semua Bro and Sist..di forum ini....
Memang benar, biar gimana juga kita semua bersaudara di dalam Yesus....
BTW, ini reply saya terakhir di topik ini...
Salam Damai...
Tuhan memberkati...
-
30 November 2017
Benar bro judea, pun diawal saya bilang dan tekankan utk mrubah kalimat kebobrokan ajaran katholik mnjdi kebobrokan manusianya...:)
Krna tdi bro sndri msih slah mngrti maka saya jlaskan ulang...nah klo bgini sdah spakat.
Saya juga sdh luruskan n inbox bro heryanto untk mperbaiki tulisannya dan memninta maaf. Dan kita sbaiknya saling mnegur n mnasehati dgan baik.
Btw tlong pnulisan nama sya juga dperbaiki bro nanti punguan sihaloho bisa marah hahahhaha
JUDEA888 tulis:
TERAHOLO:
Itu jelas nulis Kebobrokan Ajaran Katholik. Bukan kebrobrokan individu ya.. Pointnya bukan person tapi Ajaran. Emang Kahtolik mengajarkan untuk merampok??
Sampai smua generasi sekarang (anda dan saya) Mengenal Yesus dan Alkitab itu hanya karena Katholik koq.. Kalau bukan Katholik yang berperang di teluk korintus dll..mungkin sudah ketelan sama kekuatan koalisi Persia. Kristen hanya tinggal sejarah..
Banyak juga bertebaran di media sosial yang secara terbuka menyerang Katholik. Wah..kalau itu datang dari kelompok Non Kristen ya mungkin masih bisa di mengerti. Tapi jika muncul dari sesama Pengikut Kristus.. apa namanya ya?? Koq ada juga umat Kristen bermental kayak kaum lain..
Kalau sekedar mengoreksi ya dengan kalimat dan tata cara yang baik. Dan melalui forum yang bermartabat pula. Supaya jangan hanya meneriaki bersatu tetapi saat yang sama juga anda menebar perpecahan.
Ok?? kurasa udah cukup ya..
30 November 2017 diubah oleh TEREHALOHO803
-
30 November 2017
Mgkin itulah Tuhan memberikan jln, spy umat yg percaya pada-Nya bisa beribadah dgn rasa Nyaman berdasarkan Tata ibadah. Tp tetap Memuji nama-Nya.
-
30 November 2017
Shalom,
Kami sudah menghapus posting yang emosional dan posting terkait yang menjadi tidak relevan.
Sekali lagi kami mengingatkan bahwa kita semua adalah satu di dalam Tuhan.
Mari kita pahami sepenuhnya apa sebenarnya yang dimaksudkan oleh saudara kita. Janganlah terlalu cepat mengambil kesimpulan atau berprasangka dan memperbesar perbedaan.
Kita cukupkan sampai di sini kalimat-kalimat yang emosional.
Apabila tetap berlanjut, akun yang bersangkutan bisa ditangguhkan.
Yuk kita belajar saling memahami dan tidak cepat terbawa emosi, kita mulai dari lingkaran yang terdekat yaitu dengan saudara seiman.
Apabila kita merasa ada yang menyinggung, mari kita minta penjelasan secara baik tanpa prasangka yang berlebihan.
Tuhan Yesus memberkati.
-
30 November 2017
hehe banyak yg bisa diurai dari perspeltif ini.
Sya pngin simple.. Kesalahan awal dan terbesar saat umat percaya 'meletakkan" kebanggan pada suatu institusi. Lembaga apapun dia termasuk lembaga gereja yg paling 'mapan' yg di banggakan sebagai terbesar.. telah mengalami dekadensi dan kemerosotan yang sangat dalam. Namun bgtu kita tetap harus menghargai existensinya, krna dia dipanggil dan terpanggil untuk zamannya.. Panjang nanti, peaace
JUDEA888 tulis:
Kebobrokan Katholik yang bagaimana? Katholik dahulu dan kini sama aja..
Apakah anda benar memahami alasan kenapa Marthin Luther keluar atau karena alasan yang ditambah tambah tanpa fakta?
Martin Luther itu dibesarkan dari keluarga Katholik dan akhirnya menjadi seorang Uskup. Hanya karena kesalah pahaman Marthin Luther mengenai Indulgensi. Indulgensi itu pemberian derma secara Pribadi atas permohonan sesuatu terutama untuk Pengampunan dosa yang diberikan kepada imam yang akan mendoakan. Dalam Katholik dikenal dengan sebutan lain yaitu silih dosa. masih menjadi bagian dari ajaran Katholik. Biasanya dilakukan pada pekan Pra Paskah (selama 7 minggu).
Oleh masyarkat Jerman yang sedang dilanda Krisis masa itu, Indulgensi dilihat sebagai Penjualan Surat Pengampunan Dosa. Padahal bukan.. Itu juga bukan kewajiban.. Jika anda merasa butuh Indulgensi ya anda lakukan.. jika anda merasa tidak perlu didoakan Imam ya anda ga perlu Indulgensi. Dan jika anda merasa perlu maka besarannya tidak diwajibkan (sesuai kemampuan). Toh Imam juga butuh uluran bantuan jemaat (umat) karena Profesi Imam bukan profesi komersial.
Walau begitu Marthin Luther tetap mengajukan Surat Permohonan untuk menganulir keputusan Pemecatan dari Paus. Tetapi Paus tetap mengeluarkan Marthin Luther dari Katholik.
Ok? Harap anda lebih "beretika" dalam bertutur ya!. Beragama itu bukan berdiri di atas Fitnah atau menyalahkan orang lain.. Katholik tetap satu dan Universal dan terbesar di dunia dari dulu hingga sekarang.
30 November 2017 diubah oleh CRISTIANO501
-
30 November 2017
Shalom semua... terutama untuk kak JUDEA
Dengan ini saya menyatakan permintaan maaf atas pernyataan saya di halaman pertama
"karena kebobrokan ajaran katholik pada zaman itu."
1. Pertama ternyata setelah saya cek arti kata "bobrok" itu konotasi nya sangat negatif.
Sesuai www.kamusbesar.com/bobrok, bobrok mempunyai arti "rusak sama sekali", "bejat"
Jadi lewat kesempatan ini saya ingin meluruskan kata diatas menjadi
"karena kekelaman ajaran katholik pada zaman itu."
Post berikut nya akan saya bagi artikel sebagai referensi atas pernyataan saya.
30 November 2017 diubah oleh HERYANTO587
-
30 November 2017
Untuk admin saya izin post artikel ini ....
Dengan segala hormat bukan nya ingin menyudutkan umat Katholik, namun harus diakui setiap manusia mempunyai kesalahan masa lalu, seperti saya sendiri.
Berikut referensi dari pernyataan saya yang mengatakan "kekelaman ajaran Katholik pada zaman itu."
Artikel ini bersumber dari www.theguardian.com/world/2000 ... licism.religion
theguardian sendiri ialah media yang kredible di inggris. silahkan cek di wikipedia.
id.wikipedia.org/wiki/The_Guardian
Berikut isi nya pada tanggal 13 Maret 2000
Pope says sorry for sins of church
Sweeping apology for attacks on Jews, women and minorities defies theologians' warningsSaving one of his most audacious initiatives for the twilight of his papacy, John Paul II yesterday attempted to purify the soul of the Roman Catholic church by making a sweeping apology for 2,000 years of violence, persecution and blunders.
From the altar of St Peter's Basilica in Rome he led Catholicism into unchartered territory by seeking forgiveness for sins committed against Jews, heretics, women, Gypsies and native peoples.
Fighting through trembles and slurrings caused by Parkinson's disease, the Pope electrified ranks of cardinals and bishops by pleading for a future that would not repeat the mistakes. "Never again," he said.
Centuries of hate and rivalry could not recur in the third millennium. "We forgive and we ask forgiveness. We are asking pardon for the divisions among Christians, for the use of violence that some have committed in the service of truth, and for attitudes of mistrust and hostility assumed towards followers of other religions."
Plea for brotherhood
Defying warnings from some theologians that the unprecedented apology would undermine the church's authority, the 79-year-old pontiff asked God to forgive the persecution of the Jews. "We are deeply saddened by the behaviour of those who in the course of history have caused these children of yours to suffer, and asking your forgiveness we wish to commit ourselves to genuine brotherhood."
Wearing the purple vestments of lenten mourning, the Pope sought pardon for seven categories of sin: general sins; sins in the service of truth; sins against Christian unity; against the Jews; against respect for love, peace and cultures; against the dignity of women and minorities; and against human rights.
Ethnic groups had endured "contempt for their cultures and religious traditions". Women were "all too often humiliated and marginalised". Trust in wealth and power had obscured the church's responsibility to the poor and oppressed.
AdvertisementThere was no reference to homosexuals, who had asked to be included for suffering theocratic violence. The Pope did not identify guilty individuals or name the crusades, the Inquisition or the Holocaust, but the references were clear.
Five Vatican cardinals and two bishops confessed sins on behalf of the church during the ceremony. Cardinal Edward Cassidy recalled the "sufferings of the people of Israel" asked divine pardon for the "sins committed by not a few [Catholics] against the people of the covenant".
'Warped' view
Several Jewish leaders praised the sermon as historic and significant but Israel's chief rabbi said he was deeply frustrated by the Pope's failure to mention the Holocaust, and described the service as "a severely warped view of history".
Rabbi Israel Meir Lau joined other Israelis in expressing hope that the pope had omitted acknowledging the church's passivity during the Holocaust only because he was planning a specific apology during next week's pilgrimage to the holy land.
Cardinal Joseph Ratzinger, head of the congregation of the doctrine of the faith, confessed to the sins of the congregation's predecessor, the Inquisition. "Even men of the church, in the name of faith and morals, have sometimes used methods not in keeping with the Gospel," he said.
Applause from the congregation greeted the Pope's arrival in the basilica. He kneeled before the Pieta, Michelangelo's statue of the dead Christ in the arms of his mother, before being wheeled to the altar. He leaned on his silver staff and it took several attempts for him to get out of his chair to kiss a crucifix. The Vatican no longer denies the Pope has Parkinson's disease. An operation to remove a tumour, several falls and an assassination attempt have left him hunched and stiff.
AdvertisementSeeking forgiveness has been a leitmotif of his papacy since his election in 1978. He has apologised for the crusades, the massacre of French Protestants, the trial of Galileo and anti-semitism.
Yesterday's apology was by far the most sweeping and an unprecedented act for the leader of a major religion. One of the highlights of this year's jubilee, or holy year, it was the result of four years' research by a panel of 28 theologians and scholars.
Disquiet that the apology was a beautiful gesture but a theological mistake bubbled to the surface last week.
Echoing widespread concern from liberal as well as conservative theologians, the Bishop of Como, Alessandro Maggiolini, said: "In whose name, exactly, is the holy father asking pardon? He is relying on a group of experts, but tomorrow another group of experts might come up with different examples."
Other churchmen said the gesture would be seen by Muslims as a sign of weakness and by secular enemies as a cue to launch further attacks.
The Pope's persistence in ramming through the initiative, despite resistance inside the Vatican, has doused claims that he has effectively retired and abandoned policy-making.
The document that provides the theological framework emphasises a distinction between the sins committed by the church's sons and daughters and the church itself, which remains holy and immaculate.
Speaking after the ceremony to the crowd in St Peter's Square, the Pope stressed he was seeking forgiveness not from those who had been wronged, but from God. "Only he can do that."
2,000 years of violence and persecution
The Crusades
Pope Urban II, anxious to assert Rome's authority in the east, sent a military expedition in 1095 to reconquer the holy land. The crusaders ravaged the countries they passed through and massacred the Muslim, Jewish and even Christian population of Jerusalem after capturing it in 1099. After 200 years of conflict Muslim armies drove them out for good, but the crusaders' symbol of the red cross remains provocative.
The Inquisition
The attempt to combat suspected apostates, Jews and Muslims at the time of the Reformation spawned tribunals in Europe and the new world that tortured and executed thousands. Ecclesiastical queasiness about flowing blood led to the use of racks, thumbscrews and red-hot metal instead of blades; 2,000 people were burned at the stake during the tenure of Spain's first grand inquisitor, Tomas de Torquemada.
The Holocaust
Pope Pius XII never publicly condemned the Nazis' persecution of Jews, even when they were being rounded up and deported from Rome. His silence is partly blamed for the failure of Germany's Catholics to resist Hitler. Anti-Jewish Catholic doctrines such as the claim that the Jews murdered Christ were said to have ideologically underpinned nazism. Vatican officials allegedly helped Nazis escape Europe after the war.
30 November 2017 diubah oleh HERYANTO587
-
30 November 2017
Sejauh hemat saya, bahwa gereja itu ibarat pokok anggur dan Yesus sebagai pokoknya. Bahwa Pohon anggur itu ada ranting ada daun ada buahnya tetapi hanya memiliki satu pokok yang membuat bercabang banyak. Sedang setiap bagian memiliki fungsinya masing-masing. Begitu juga dengan gereja, setiap gereja memiliki tradisi dan fungsinya masing-masing. Tapi dari sekian banyak memiliki satu kepala (pokok) yakni Kristus Yesus.
Kenapa koq lu lu gw gw.. karena setiap gereja memiliki spiritualitas dan tradisi sendiri. Dan setiap tradisi dan spiritualitas ini dilestarikan dan dipertahankan oleh pribadi gereja masing-masing yang akhirnya menjadi ciri khas. Sehingga ciri khas (cara pandang juga seperti halnya st. Petrus dan st. paulus yang berbeda pandangan mengenai sunat) ini terkadang berbenturan satu dengan yang lain walaupun sebenarnya sama tujuannya (pokok) yakni Kristus Yesus. DCuma beda cara saja.
Saya kira begitu.. hehehehehe
HERYANTO587 tulis:
Shalom buat para anggota JK. Terutama buat suhu / hamba Tuhan.
Ada pertanyaan dalam benak saya, kenapa gereja terdiri dari banyak denominasi ?
- Advent
- Baptis
- Bethel
- HKBP
- Injili
- Interdenominasi
- Karismatik
- Lutheran
- Metodis
- Ortodox
- Pantekosta
- Presbyterian.
Padahal ALKITAB cuman 1 ?
Apa Penyebab nya ?
Buat saya seolah2 gereja tidak bersatu, lu lu gua gua.
Saya saat ini gereja di GBI dan tidak tau sama sekali apa beda nya sama denominasi yang saya sebutkan diatas.
Makasih atas tanggapan nya ( Barangkali bisa bantu jawab saya yang bodoh ini )
30 November 2017 diubah oleh THEODORUS086
-
30 November 2017
@bro heryanto
tolong di translate dong bro..
ora mudeng alias ga ngerti n takut salah pengertian, yang tadi tadi udah pake bahasa persatuan aja hampir memecah jd dua kubu hehehe
satu nusa satu bangsa satu bahasa kita
-
30 November 2017
Adminnya sudah turun tangan.. hahahaha..
Min kami padamu loh.. hehehehe
Memang dalam sejarah gereja bahwa Gereja Katholik memang telah sering diserang. Jadi kemungkinan Gereja Katolik udah kebal serangan kali ya.. hahahaha..
Tapi seharusnya gereja katolik bersyukur karena dengan begitu gereja katolik terus ditempa dan semakin memurnikan tugas pengajarannya. Dengan hal tersebut juga bahwa gereja katolik sadar akan konsekuensinya menjadi murid Tuhan. Disebutkan sabda Tuhan "kamu diutus ketengah serigala" yang berarti bahwa segala sesuatu harus diperjuangkan.
Nice post bro..
30 November 2017 diubah oleh THEODORUS086
-
30 November 2017
CRISTIAN:
Sya pngin simple.. Kesalahan awal dan terbesar saat umat percaya 'meletakkan" kebanggan pada suatu institusi.
Kebanggaan pada Institusi?
Kebanggan hak setiap individu. Tapi perasaan bangga itu muncul ketika ada yang mulai mengusik. Biasanya umat Katholik tidak suka mengawali sesuatu yang sifatnya mengusik Iman orang lain.
Agama kalau dilihat sebagai sebuah institusi maka disitulah awal kemerosotan iman. Karena itu bukti bahwa anda melihat agama dari kacamata jasmaniah anda. Padahal secara imanen Yesus jelas mengatakan Gereja adalah Tubuh Kristus. Kalau bicara Gereja sudah Pasti bicara agama. Karena agama adalah kumpulan Gereja gereja (umat). Yah.. jika anda masih mengatakan Agama hanya buatan manusia, bla bla.. Loh.. Alkitab yang sebagai Jantung tentu hidup dalam tubuh Gereja. Umat tanpa Alkitab dan Alkitab tanpa umat bagaimana Karya Keselamatan bisa berjalan sesuai koridor. Bisa bias dan banyak keluar jalur.
Dekadensi dan Kemerosotan dalam soal apa? Kalau soal Pribadi ya itu kesalahan pada orangnya. Bukan pada agamanya.. Namun itupun cuma 5 % dari 100%. Alias margin of errornya kecil. Masih dalam batas manusiawi. Tentu ada juga yang tidak sanggup dan kemundian melanggar Ajaran Katholik. Tapi sangatlah tidak fair juga..kalau 5% itu digeneralisir menjadi gambaran umum Katholik.
Dan Pokok tanggapan saya terhadap atas Thread ini karena Penilaian terhadap Ajaran. Bukan hal lain. Nobody is prefect. Kita hanya berusaha sebisanya kemampuan manusia untuk mendekati kesempurnaan Yesus.
Ok. God Bless
-
30 November 2017
HERYANTO587 tulis:
Shalom buat para anggota JK. Terutama buat suhu / hamba Tuhan.
Ada pertanyaan dalam benak saya, kenapa gereja terdiri dari banyak denominasi ?
- Advent
- Baptis
- Bethel
- HKBP
- Injili
- Interdenominasi
- Karismatik
- Lutheran
- Metodis
- Ortodox
- Pantekosta
- Presbyterian.
Padahal ALKITAB cuman 1 ?
Apa Penyebab nya ?
Buat saya seolah2 gereja tidak bersatu, lu lu gua gua.
Saya saat ini gereja di GBI dan tidak tau sama sekali apa beda nya sama denominasi yang saya sebutkan diatas.
Makasih atas tanggapan nya ( Barangkali bisa bantu jawab saya yang bodoh ini )
Sederhana saja bro.
manusia memiliki pandangan yang berlainan.
Nah, kalau kita berpikir gereja adalah landasan untuk berpijak.
kita akan berpikir berlainan.
gereja adalah rumah atau tempat.
cuman secara budaya, apabila kita memasuki tiap-tiap rumah maka ada aturan dan identitas yang mengatur.
12 rasul itu beda bangat kepribadiannya.
makanya pergerakan injil mengalami variasi yang berlainan.
Tiap2 gereja yang dibangun sudah memiliki gambaran jelas.
Pekabaran injil yakni Firman.
Semua tentang firman yang sangat diperlukan oleh umat manusia.
Sebagai contoh.
ibu guru meminta murid untuk membuat gambar yang telah diperintahkan yakni rumah atau taman.
maka persepsi yang muncul akan banyak.
Pengikut Kristus dan saksiNya adalah kita semua bro.
Jangan melihat latar belakang, karena kita dipanggil untuk melayani dan bersaksi.
selama kita bersatu atau dua tiga orang berkumpul untuk tujuan memuliakan Tuhan, maka Tuhan akan berkenan hadir.
-
30 November 2017
THEODORUS086 tulis:
Sejauh hemat saya, bahwa gereja itu ibarat pokok anggur dan Yesus sebagai pokoknya. Bahwa Pohon anggur itu ada ranting ada daun ada buahnya tetapi hanya memiliki satu pokok yang membuat bercabang banyak. Sedang setiap bagian memiliki fungsinya masing-masing. Begitu juga dengan gereja, setiap gereja memiliki tradisi dan fungsinya masing-masing. Tapi dari sekian banyak memiliki satu kepala (pokok) yakni Kristus Yesus.
Kenapa koq lu lu gw gw.. karena setiap gereja memiliki spiritualitas dan tradisi sendiri. Dan setiap tradisi dan spiritualitas ini dilestarikan dan dipertahankan oleh pribadi gereja masing-masing yang akhirnya menjadi ciri khas. Sehingga ciri khas (cara pandang juga seperti halnya st. Petrus dan st. paulus yang berbeda pandangan mengenai sunat) ini terkadang berbenturan satu dengan yang lain walaupun sebenarnya sama tujuannya (pokok) yakni Kristus Yesus. DCuma beda cara saja.
Saya kira begitu.. hehehehehe
Betul bro, masing-masing gereja memiliki khasnya sendiri.
Saya pernah bernatal di Solo dengan kakak sepupu kebetulan beliau penganut Khatolik, tentunya ada urutan-urutan misal ketika masuk memakai air suci , membuat tanda salib, karena saya bukan Khatolik hanya mengikuti dari belakang tapi tidak melakukan seperti sepupu, dan ketika komuni saya ikut ambil bagian, saya pikir perjamuan kudus seperti di gereja protestan ya terlanjur ikut dan tidak meminum anggur perjamuan, pantas ada cewek yang lihat saya terus, saya pikir sedang naksir ndak tahunya.....baper,dia heran karena saya tidak pernah buat tanda salib tapi ikut komuni, hehehe. Namanya juga tidak tahu,hehehe.
Menurut saya apapun gerejanya sedang kita ikut ibadah di dalamnya kita menghormati "tuan rumah" meskipun tata ibadahnya berbeda, ada bagian -bagian tertentu kita tidak ambil bagian. Tuan rumah pasti memaklumi karena beda denominasi, sepanjang iman yang sama dalam hal ini iman kepada Kristus Tuhan bukan menjadi masalah.
Mohon maaf kalau tidak ada yang berkenan dan terbuka untuk dikoreksi.