Orang Tua & Mertua
Forum • Persahabatan dan hubungan
-
9 Desember 2017
1. Saya sendiri.
Jadi tergantung kasusnya.
2. Terima kasih. Bukan masalah hak dan kewajiban. Tetapi lebih kepada menghormati, mencintai dan menyayangi.
3. NO kepada warisan.
-
9 Desember 2017
1. Berpihak kepada yang benar, membasmi kebatilan dan penindasan tanpa membeda-bedakan (fungsi bijaksana kadang emang terlihat "jahat")
2. Kewajiban, karena sudah tidak ada lagi aku kamu setelah menikah.
3. Warisan??? Maaf saya alergi terima warisan, malah saya yg kasih warisan ke ortu / mertua dalam bentuk hutang :p
klo ada warisan ya diterima dan dipelihara sebaik mungkin apapun bentuknya sebagai pertanggungjawaban kita untuk melestarikan perjuangan orang tua, klo gak ada warisan ya nyantai kayak dipantai *realistis*
Jika ada warisan tidak akan mempengaruhi kondisi saya, karena cuman titipan orang tua yang harus saya lestarikan untuk anak cucu dst, pun tidak ada warisan saya juga akan tetap berjuang untuk kehidupan yg lebih baik bagi anak cucu dst
JUSTME876 tulis:
Orang Tua & Mertua
Kelak, setelah menikah, Banyak hal yg terjadi diluar presiksi. Bagaimana kamu bertindak:
1. “Sikap”: ke Orangtua, Mertua dan pasangan. Netral atau berpihak?
Misal, ortu berselisih dgn pasangan. Aturan mertua dgn kebiasaan hidup kamu. Dll
2. “Memberi/ Perhatian” thdp Ortu & Mertu. Hak atau kewajiban?
-mungkin dlm bentuk materi,
-merawat kala mereka sakit dll.
3. “Harapan ttg warisan” baik milik ortu ataupun mertua.
#Discuss&Sharing
-
9 Desember 2017
setelah menikah, saya pikir dan lebih adilnya....lebih baik jauh dari rumah orangtua atau menantu.
-
9 Desember 2017
CHARDO411 tulis:
setelah menikah, saya pikir dan lebih adilnya....lebih baik jauh dari rumah orangtua atau menantu.
Ahahah spy lebih aman ya,,,
*mertua
-
9 Desember 2017
Iya memang lebih baik pisah dr ortu spy tdk ikut campur
-
9 Desember 2017
KRISNO893 tulis:
1. Berpihak kepada yang benar, membasmi kebatilan dan penindasan tanpa membeda-bedakan (fungsi bijaksana kadang emang terlihat "jahat")
2. Kewajiban, karena sudah tidak ada lagi aku kamu setelah menikah.
3. Warisan??? Maaf saya alergi terima warisan, malah saya yg kasih warisan ke ortu / mertua dalam bentuk hutang :p
klo ada warisan ya diterima dan dipelihara sebaik mungkin apapun bentuknya sebagai pertanggungjawaban kita untuk melestarikan perjuangan orang tua, klo gak ada warisan ya nyantai kayak dipantai *realistis*
Jika ada warisan tidak akan mempengaruhi kondisi saya, karena cuman titipan orang tua yang harus saya lestarikan untuk anak cucu dst, pun tidak ada warisan saya juga akan tetap berjuang untuk kehidupan yg lebih baik bagi anak cucu dst
Point no 1: sbg contoh aja,
Ak punya teman cewe, dia menantu cew I/ parumaen I untuk si mertua.
1bln yg lalu dia mrlahirkan/ operasi, dia sudah jd ibu muda.
Realitanya:
Ibu muda: tiap malam harus begadang, bangun lebih siang dr biasanya ( biasany bangun jam 5).
-" wajar"
Ibu mertua: bangunlah sebelum dibangunkan ayam berkokok. Dan selalu nyindir sang menantu dan kejadian berulang didepan suami.
-"Benar! apa harus diterapkan untuk si ibu muda yg tengah malam begadang kasi Asi?
Suami: nyindir sang istri dan membenarkan sang ibu.
- ak tak paham pola pikirnya.
#justsharing ;)
-
9 Desember 2017
BORUMADUM905 tulis:
Iya memang lebih baik pisah dr ortu spy tdk ikut campur
Antisipasi yg baik...
Tp, gmn kl mereka kangen dan berkunjung untuk waktu yg cukup lama?
-
9 Desember 2017
Pointnya si ibu mertua terlalu nyinyir, karena si istri juga perlu proses recovery setelah persalinan
Klo itu ibu saya, saya pijitin kakinya terus saya ajak ngobrol berusaha untuk meyakinkan semua berjalan baik tanpa istri harus bangun pagi buta karena situasi memang lagi tidak mendukung dan berjanji keadaan akan kembali normal sampai bebi bisa teratur jam tidurnya
Untuk istri juga gak perlu terlalu diambil ati apalagi sampe curhat ke orang lain... upsss semua problematika rumah tangga diselesaikan di ruang makan aja, masalah selesai bonus kenyang
Yg jadi pertanyaan saya bangun pagi untuk apa? Ngantor kah? Atau apa?
JUSTME876 tulis:
Point no 1: sbg contoh aja,
Ak punya teman cewe, dia menantu cew I/ parumaen I untuk si mertua.
1bln yg lalu dia mrlahirkan/ operasi, dia sudah jd ibu muda.
Realitanya:
Ibu muda: tiap malam harus begadang, bangun lebih siang dr biasanya ( biasany bangun jam 5).
-" wajar"
Ibu mertua: bangunlah sebelum dibangunkan ayam berkokok. Dan selalu nyindir sang menantu dan kejadian berulang didepan suami.
-"Benar! apa harus diterapkan untuk si ibu muda yg tengah malam begadang kasi Asi?
Suami: nyindir sang istri dan membenarkan sang ibu.
- ak tak paham pola pikirnya.
#justsharing ;)
-
9 Desember 2017
Sebanarnya simenantu ga cerita, tp saat itu sy sedang berkunjung dan siibu mertua yg cerita banyak ttg menantunya,,,
Yah tamu hanya bisa mendengar saja.
Dibalik layar dgn ibu muda, sy tanya sikap suami saat kejadian.
Yahhh begitulah hasilnya.
-
9 Desember 2017
1. Harus netral dunk, kalau berpihak malah akan memperuncing konflik
2. Hak orang tua dan kewajiban kita sebagai anak
3. Sebaiknya sich tidak mengharapkan warisan berupa materi ya dari orang tua/mertua, rasanya akan lebih menyenangkan jika kita memperolehnya dengan usaha dan kerja keras sendiri dgn pasangan, jika ternyata nantinya kita dpt warisan materi dr mrk ya anggap saja itu bonus dari kerja keras kita, klo warisan berupa nasihat2 yg baik tentu harus kita lakukan dan turunkan kpd anak cucu kita.
JUSTME876 tulis:
Orang Tua & Mertua
Kelak, setelah menikah, Banyak hal yg terjadi diluar presiksi. Bagaimana kamu bertindak:
1. “Sikap”: ke Orangtua, Mertua dan pasangan. Netral atau berpihak?
Misal, ortu berselisih dgn pasangan. Aturan mertua dgn kebiasaan hidup kamu. Dll
2. “Memberi/ Perhatian” thdp Ortu & Mertu. Hak atau kewajiban?
-mungkin dlm bentuk materi,
-merawat kala mereka sakit dll.
3. “Harapan ttg warisan” baik milik ortu ataupun mertua.
#Discuss&Sharing
-
10 Desember 2017
Kalau berkunjung baik adanya ,,,mereka kan ortu yg telah melahirkan kita, tp kalau serumah selamanya juga baik tp kan jd gk mandiri, keputusan dlm rumah tangga pun mau gk mau ada keterlibatan mereka, kalau bisa beradaptasi its ok, tp ya mesti adil ke si cowo dan cewe....nah disinilah org yg nikah dipersatukan sdh pada dewase jgn spt anak kecil, kl pikiran masih kecil gk bijaksane mending gk usah nikah,,,
Nama nya ortu, pasti gk kan jauh bela anaknye meski anaknye ada kurang/salah itu sifat umumnya ortu seluruh dunie
Disinilah sepasang cewe and cowo utk saling kerjasama dalam berbagi perasan, memahami, komunikasi ini sdh termasuk resiko dlm rumah tangga. Bukan berat sebelah, contoh cewe yg pengertian perasaan tersiksa, sementara cowo nya belain apa kata emaknye begitupun sebaliknya.
JUSTME876 tulis:
Antisipasi yg baik...
Tp, gmn kl mereka kangen dan berkunjung untuk waktu yg cukup lama?
10 Desember 2017 diubah oleh BORUMADUM905
-
10 Desember 2017
JUSTME876 tulis:
Orang Tua & Mertua
Kelak, setelah menikah, Banyak hal yg terjadi diluar presiksi. Bagaimana kamu bertindak:
1. “Sikap”: ke Orangtua, Mertua dan pasangan. Netral atau berpihak?
Misal, ortu berselisih dgn pasangan. Aturan mertua dgn kebiasaan hidup kamu. Dll
2. “Memberi/ Perhatian” thdp Ortu & Mertu. Hak atau kewajiban?
-mungkin dlm bentuk materi,
-merawat kala mereka sakit dll.
3. “Harapan ttg warisan” baik milik ortu ataupun mertua.
#Discuss&Sharing
1. sya mah mikirnye kalu udah menikah itu menjadi satu daging dengan isteri. ortu istri yiah ortu sya juga, demikian sebaliknya. misal istri bermasalah dengan ortu sya (berarti diri sya sendiri juga yang bermasalah dengan ortu sya).
2. bentuk hormat kami (sya dan istri) kepada orang tua (baik ortu sendiri maupun istri). tetapi tetap fokus utama tanggung jawab buat keluarga (sya + istri + anak) dulu.
3. tidak berharap sama sekali.
btw selamat bertambah usia kakak justme 876.... toooooooooooooss
-
10 Desember 2017
Kalau gitu tinggal lah di tempat yg ga ada ayam nya/jauh dr peternakan ayam, biar ga kedengaran suara kokok-an nya, hehehhee.
1. Netral
2. Bentuk cinta kasih.
3. Warisan, pasti donk. Ajaran2 kehidupan/poda dari mereka itu warisan paling berharga.
JUSTME876 tulis:
Ibu mertua: bangunlah sebelum dibangunkan ayam berkokok. Dan selalu nyindir sang menantu dan kejadian berulang didepan suami.
#justsharing ;)
-
10 Desember 2017
Lalu bagaimana pandangan teman Sist Justme tentang keadaannya sekarang ini? Beratkah buat dia? atau biasa2 saja buat dia? apakah sebelum menikah dia sudah menyadari kemungkinan akan berada pada keadaan yg sekarang ini? Lalu pernahkah dia membicarakan hal tsb (bila situasi itu dirasakan tdk nyaman) kepada suami dia?
JUSTME876 tulis:
Point no 1: sbg contoh aja,
Ak punya teman cewe, dia menantu cew I/ parumaen I untuk si mertua.
1bln yg lalu dia mrlahirkan/ operasi, dia sudah jd ibu muda.
Realitanya:
Ibu muda: tiap malam harus begadang, bangun lebih siang dr biasanya ( biasany bangun jam 5).
-" wajar"
Ibu mertua: bangunlah sebelum dibangunkan ayam berkokok. Dan selalu nyindir sang menantu dan kejadian berulang didepan suami.
-"Benar! apa harus diterapkan untuk si ibu muda yg tengah malam begadang kasi Asi?
Suami: nyindir sang istri dan membenarkan sang ibu.
- ak tak paham pola pikirnya.
#justsharing ;)
-
10 Desember 2017
Kisah Ruth dan Naomi di alkitab Perjanjian Lama boleh jadi contoh WAJIB,buat jawaban TRIT ini....
,sekali lagi WAJIB...dan WAJIB.....
-
13 Desember 2017
SURANTA247 tulis:
1. sya mah mikirnye kalu udah menikah itu menjadi satu daging dengan isteri. ortu istri yiah ortu sya juga, demikian sebaliknya. misal istri bermasalah dengan ortu sya (berarti diri sya sendiri juga yang bermasalah dengan ortu sya).
2. bentuk hormat kami (sya dan istri) kepada orang tua (baik ortu sendiri maupun istri). tetapi tetap fokus utama tanggung jawab buat keluarga (sya + istri + anak) dulu.
3. tidak berharap sama sekali.
btw selamat bertambah usia kakak justme 876.... toooooooooooooss
Tak kirain jawabanny woles wae bung,,,
Hahaha
Taratengkyu mas bro ;)
-
13 Desember 2017
KATHARINA781 tulis:
Lalu bagaimana pandangan teman Sist Justme tentang keadaannya sekarang ini? Beratkah buat dia? atau biasa2 saja buat dia? apakah sebelum menikah dia sudah menyadari kemungkinan akan berada pada keadaan yg sekarang ini? Lalu pernahkah dia membicarakan hal tsb (bila situasi itu dirasakan tdk nyaman) kepada suami dia?
JUSTME876 tulis:
Point no 1: sbg contoh aja,
#justsharing ;)
Responny si bumud, "harusny yg melahirkan kamu (*sangsuami)"
Keadaan pun sunyi sepi...
-
19 Desember 2017
Love is Balancing...