Surga atau neraka?
-
22 Desember 2017
FAJAR882 tulis:
Oh, jadi menurut pendapat Bro Jony, tetap dari perbuatan ya, yang menentukan apakah seseorang itu bisa selamat (masuk surga) atau tidak?
Kok, berubah-ubah terus sih? Mana yang bener nih?
Mas, kaLau misaL kita jahat, trus kita diseLamatkan, tetap masuk surga?
-
22 Desember 2017
(Ikutan Nimbrung)
Bisa jadi jawabannya broo Arfian..
Coba kau tengok Alkitab mu pada kitab Lukas pasalnya yang ke-23 ayat 39 sampai dengan 43..
Kalau aku lihat disitu, It's all about Selera Tuhan's matter.. Tuhan yang punya Parameter & Otoritasnya sendiri..
Tuhan yang Ter-Bijak.. Suka-sukanya Tuhan..
Begitu kira2 menurut ku brooww..
ARFIAN017 tulis:
Mas, kaLau misaL kita jahat, trus kita diseLamatkan, tetap masuk surga?
-
22 Desember 2017
ARFIAN017 tulis:
Mas, kaLau misaL kita jahat, trus kita diseLamatkan, tetap masuk surga?
Tergantung 'jahat'-nya seperti apa, Choy..
Itu saya kira sudah banyak dibahas di thread2 tentang keselamatan itu, apakah belum menjawab ya? Tapi kalau masih mau dibahas di sini, ya gak papa juga.. (*duh, bertambah nih.. pokok bahasan dari sejak pertanyaan TS. di awal thread.) Mari, kita obrolkan, pelan-pelan.. agar tidak sampai terjadi salah paham..
1. "kita" di sini, siapa nih? Saya asumsikan orang Kristen, atau pengikut Kristus, ya.
2. Urutannya: kita jahat, lalu diselamatkan.. berarti sudah bertobat lebih dulu. "Jahat" --> "bertobat" (percaya dan terima Tuhan Yesus, lahir baru) --> "diselamatkan" (artinya, sudah ditebus dosanya, plus dibaptis juga, sebagai upacara suci.) ... Berarti: selamat, masuk surga.
3. Kembali ke kata "jahat" tadi. Seperti apa dulu nih, 'jahat'-nya. Sebab, ternyata istilah2 zaman now ini, bisa mengandung banyak arti, bahkan juga berbagai tingkatan atau taraf (kejahatan)-nya. Alkitab mencatat bahwa, satu-satuya dosa (terbesar) yang tidak diampuni oleh Tuhan, (atau tidak bisa mendapat bagian dalam karya penebusan Kristus di kayu salib), adalah menghujat Roh Kudus. "Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal." (Markus3:29)
4. Yah, siapa sih di antara kita (dan semua manusia) yang tidak pernah (berbuat) jahat (lagi) selama hidupnya?
22 Desember 2017 diubah oleh FAJAR882
-
22 Desember 2017
Syalom mas Fajar yang saya kasihi..
Aku mau tanya..
Kalau mas Fajar bilang " Tergantung 'jahat'-nya seperti apa, Choy.."
Menurut mas Fajar..
Penjahat yang disamping kiri Tuhan Jesus itu kadar/porsi jahatnya seperti apa?
FAJAR882 tulis:
Tergantung 'jahat'-nya seperti apa, Choy..
Itu saya kira sudah banyak dibahas di thread2 tentang keselamatan itu, apakah belum menjawab ya? Tapi kalau masih mau dibahas di sini, ya gak papa juga.. (*duh, bertambah nih.. pokok bahasan dari sejak pertanyaan TS. di awal thread.) Mari, kita obrolkan, pelan-pelan.. agar tidak sampai terjadi salah paham..
1. "kita" di sini, siapa nih? Saya asumsikan orang Kristen, atau pengikut Kristus, ya.
2. Urutannya: kita jahat, lalu diselamatkan.. berarti sudah bertobat lebih dulu. "Jahat" --> "bertobat" (percaya dan terima Tuhan Yesus, lahir baru) --> "diselamatkan" (artinya, sudah ditebus dosanya, plus dibaptis juga, sebagai upacara suci.) ... Berarti: selamat, masuk surga.
3. Kembali ke kata "jahat" tadi. Seperti apa dulu nih, 'jahat'-nya. Sebab, ternyata istilah2 zaman now ini, bisa mengandung banyak arti, bahkan juga berbagai tingkatan atau taraf (kejahatan)-nya. Alkitab mencatat bahwa, satu-satuya dosa (terbesar) yang tidak diampuni oleh Tuhan, (atau tidak bisa mendapat bagian dalam karya penebusan Kristus di kayu salib), adalah menghujat Roh Kudus. "Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal." (Markus3:9)
4. Yah, siapa sih di antara kita (dan semua manusia) yang tidak pernah (berbuat) jahat (lagi) selama hidupnya?
-
22 Desember 2017
FAJAR882 tulis:
Sederhana kok, Bro. Intinya: apakah selamat atau tidaknya manusia itu karena anugerah (kasih karunia) Allah, ataukah ditentukan dari perbuatannya? Cuma 2 opsi kok. Mudah sekali untuk menjawab. (Nantilah, kalau memang diperlukan uraian panjang, bisa lain waktu, mungkin..)
JONY310 tulis:
Keselamatan tdk sesederhana itu. Dua hal tadi bukan option bro, tp dua2nya mandatory alias wajib, kudu, harus, mesti, tidak bisa tidak. Manusia diselamatkan oleh anugrah salib Yesus dan dihakimi menurut perbuatannya. Kata Yesus, sempurnalah kamu sama seperti Bapa.
Sori Bro, kalau untuk konteks "keselamatan kekal" (sebagaimana dimaksudkan untuk dibahas di topik ini), maka kedua hal (dalam komen saya di atas) adalah opsi. "Dihakimi"-nya manusia, itu bukan dalam konteks keselamatan. Sama halnya kata Yesus yang Bro kutip di atas, itu bukan berbicara dalam konteks keselamatan kekal. Coba deh, diperiksa kembali alkitabnya. Entah di bagian yang mana, karena Bro Jony tidak menyertakan nats-nya.
Sudah barang tentu "perbuatan baik" ada mendapat perhitungan dan porsinya sendiri di dalam Kerajaan Surga, tetapi bukan dalam hal beroleh keselamatan.
Ya kalau menurut pendapat Bro Jony seperti di atas itu, ya monggo saja. Saya (cuma bisa) menghormati saja. (*nanti kalau misalnya saya bilang: "Awas Bro, itu pemahaman yang bisa 'berbahaya'.", Bro Jony bisa tersinggung. Atau, saya yang awalnya cuma berniat mengingatkan, salah2 justru dikira mau sok jadi pahlawan kesiangan saya di sini ini..)
Jika Bro Jony sudah paham betul dengan doktrin yang diyakini, ya gak papa. Asalkan tidak membawa pengertian-pengertian dari doktrin-dontrin lain (ttg. keselamatan) yang dari kepercayaan di luar Kristen saja, karena hal itu akan membingungkan bagi yang sedang belajar ttg. kekristenan yang benar, bisa menyesatkan. Berpotensi debat yang tiada ujungnya karena didasarkan pada doktrin yang berbeda.
Terserah pendapat Bro Jony seperti apa, tetapi doktrin keselamatan (soteriologi) dalam IMAN kekristenan adalah bahwa manusia diselamatkan karena anugerah (kasih karunia) Allah oleh iman kepada Kristus Sang Juru Selamat.
-
22 Desember 2017
IAN754 tulis:
Syalom mas Fajar yang saya kasihi..
Aku mau tanya..
Kalau mas Fajar bilang " Tergantung 'jahat'-nya seperti apa, Choy.."
Menurut mas Fajar..
Penjahat yang disamping kiri Tuhan Jesus itu kadar/porsi jahatnya seperti apa?
Iya jahat banget.
Tapi, tadi komen saya itu menjawab pertanyaannya Bro Arfian loh. Untuk mengklarifikasi, saya tanya balik dulu sama dia, "Jahat-nya seperti apa?" Gitu. Jadi, biar dijelaskan dulu oleh dia.
Maksudnya gimana nih, dengan pertanyaan kamu di atas itu Bro?
Kalau untuk menjawab pertanyaanmu yg begini: "Penjahat yang disamping kiri Tuhan Jesus itu kadar/porsi jahatnya seperti apa?" Maka, saya cuma bisa menjawab: jahat banget, Bro.
-
22 Desember 2017
Dan pertanyaan terakhir saya:
Kata "menghujat" Roh Kudus pada injil Markus 3:29 itu bagaimana menurut pandangan mas Fajar??
Apakah kata "menghujat" disini hanya sebatas dari kata-kata (Verbal) saja, dari dalam Pikiran si penjahat yang disalib disebelah kiri Tuhan Jesus, itu..
Atau dari perbuatan jahat si penjahat itu selama ia hidup di dunia sudah termasuk dalam kategori "menghujat" pada injil Markus pasal 3 ayatnya yang ke-29 itu..??
Mohon Pencerahannya mas..
Terima kasih..
FAJAR882 tulis:
Tergantung 'jahat'-nya seperti apa, Choy..
Itu saya kira sudah banyak dibahas di thread2 tentang keselamatan itu, apakah belum menjawab ya? Tapi kalau masih mau dibahas di sini, ya gak papa juga.. (*duh, bertambah nih.. pokok bahasan dari sejak pertanyaan TS. di awal thread.) Mari, kita obrolkan, pelan-pelan.. agar tidak sampai terjadi salah paham..
1. "kita" di sini, siapa nih? Saya asumsikan orang Kristen, atau pengikut Kristus, ya.
2. Urutannya: kita jahat, lalu diselamatkan.. berarti sudah bertobat lebih dulu. "Jahat" --> "bertobat" (percaya dan terima Tuhan Yesus, lahir baru) --> "diselamatkan" (artinya, sudah ditebus dosanya, plus dibaptis juga, sebagai upacara suci.) ... Berarti: selamat, masuk surga.
3. Kembali ke kata "jahat" tadi. Seperti apa dulu nih, 'jahat'-nya. Sebab, ternyata istilah2 zaman now ini, bisa mengandung banyak arti, bahkan juga berbagai tingkatan atau taraf (kejahatan)-nya. Alkitab mencatat bahwa, satu-satuya dosa (terbesar) yang tidak diampuni oleh Tuhan, (atau tidak bisa mendapat bagian dalam karya penebusan Kristus di kayu salib), adalah menghujat Roh Kudus. "Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal." (Markus3:9)
4. Yah, siapa sih di antara kita (dan semua manusia) yang tidak pernah (berbuat) jahat (lagi) selama hidupnya?
22 Desember 2017 diubah oleh IAN754
-
22 Desember 2017
Hahahahh.. Iyaa mas Fajar..
Jahatt banget memang si kawan itu..
Tapi hoki banget hidupnya.. (bisa di bilang begitu)
FAJAR882 tulis:
Iya jahat banget.
Tapi, tadi komen saya itu menjawab pertanyaannya Bro Arfian loh. Untuk mengklarifikasi, saya tanya balik dulu sama dia, "Jahat-nya seperti apa?" Gitu. Jadi, biar dijelaskan dulu oleh dia.
Maksudnya gimana nih, dengan pertanyaan kamu di atas itu Bro?
Kalau untuk menjawab pertanyaanmu yg begini: "Penjahat yang disamping kiri Tuhan Jesus itu kadar/porsi jahatnya seperti apa?" Maka, saya cuma bisa menjawab: jahat banget, Bro.
-
22 Desember 2017
IAN754 tulis:
Dan pertanyaan terakhir saya:
Kata "menghujat" pada injil Markus 3:9 itu bagaimana menurut pandangan mas Fajar??
Apakah kata "menghujat" disini hanya sebatas dari kata-kata (Verbal) saja, dari dalam Pikiran si penjahat yang disalib disebelah kiri Tuhan Jesus, itu..
Atau dari perbuatan jahat si penjahat itu selama ia hidup di dunia sudah termasuk dalam kategori "menghujat" pada injil Markus pasal 3 ayatnya yang ke-9 itu..??
Mohon Pencerahannya mas..
Terima kasih..
"Menghujat Roh Kudus", Saudara..bukan cuma "menghujat".
Maaf, tadi saya ngetiknya kurang angka 2 - seharusnya Markus 3:29. Itu, di atas sudah (baru saja) saya edit dan betulkan.
Yak, jadi: dosa yang tidak bisa diampuni oleh Tuhan adalah menghujat Roh Kudus. Untuk pemahaman yang lebih jelas, bisa diperiksa satu perikop, yaitu Markus 3:20-30, di mana LAI memberikan judul untuk perikop itu: "Yesus dan Beelzebul". (Seringkali membaca dan memperhatikan judul perikop bisa membantu untuk memeriksa konteks di mana ayat tersebut muncul, atau dibicarakan.)
"Menghujat Roh Kudus" secara umum bisa dipahami sebagai melecehkan atau menghina karya penebusan Allah bagi dosa-dosa manusia. Penebusan dosa yang dilakukan Allah dengan pengorbanan (penumpahan darah) Yesus Kristus di kayu salib, merupakan anugerah dan satu-satunya cara agar manusia bisa mendapatkan pengampunan dosa (hamartia), supaya bisa diperdamaikan dan bersatu kembali dengan Tuhan Allah di surga. Berita atau kabar baik tentang karya penebusan Allah itu-lah yang disebut dengan INJIL.
Untuk mendapatkan anugerah penebusan dosa (dan keselamatan kekal) itu, manusia harus menerima dan ber-IMAN (percaya) terhadap karya penebusan itu (yang diberitakan lewat Injil). Memang tidak semua manusia bisa memahami (dan untuk selanjutnya ber-IMAN) kepada berita keselamatan (Injil) tersebut. Ini adalah pemahaman yang bersifat rohani. Alkitab memberitahu kita bahwa, untuk bisa mengerti dan percaya kepada kabar keselamatan dalam Injil, adalah merupakan karunia Roh. Artinya Roh Kudus-lah yang sebenarnya berbicara kepada roh kita, sehingga kita bisa mengerti dan kemudian percaya kepada Injil (berikut kabar keselamatan yang diberitakan di dalamnya).
Nah, jika ada orang yang sudah mendapat pengertian dari Roh Kudus tentang berita keselamatan yang hanya di dalam Kristus (melalui pengorbanan-Nya di kayu salib), namun dia memilih untuk menolak dan tidak percaya kepada-Nya, itulah yang disebut dengan "menghujat Roh Kudus". Orang yang seperti ini (yang telah menghujat Roh Kudus) tidak bisa mendapat pengampunan dosa, karena dia sendiri sudah menolak karya penebusan dari Allah, bahkan melecehkannya. Sehingga tidak ada karya penebusan yang bisa dipakai untuk pengampunan dosanya. Karena itulah menghujat Roh Kudus dikatakan sebagai dosa terbesar (Mark.3:29 menyebutnya dengan kata "dosa kekal") yang tidak bisa diampuni Allah.
Demikian. Semoga cukup menjelaskan.
-
22 Desember 2017
Betul mas.. Saya kurang lengkap dalam menyebutkannya.. maksud saya kata "menghujat" pada hal "menghujat Roh Kudus"..
Saya juga keliru tadi.. Saya tidak melihat terlebih dahulu ayat yang mas Fajar jabarkan di atas, dan sudah saya perbaiki menjadi Markus 3:29 juga..
Oke, kembali ke Pokok pertanyaan saya & tanggapan mas terkait pertanyaan saya itu: Saya ingin sharing sedikit tentang pengalaman pribadi saya.. (semoga berkenan)
Saya berasal dari keluarga "Kristen Lahir" bahkan sampai nenek moyang diatas saya..
Tetapi saya, Orang Tua dan Kakek-Nenek saya sudah akrab bergaul dengan orang Non-Kristen sejak dulu.. (Terutama saudara Muslim)
Kami hidup rukun dengan mereka yang berbeda agama, terutama saya pribadi..
Keluarga saya berasal dari suatu aliran Gereja tertentu sampai akhirnya saya nekat memutuskan untuk pindah aliran Gereja pada 4 tahun yang lalu ketika saya masih berumur 21 tahun (dengan tujuan mencari Kebenaran yang sesungguhnya). Pada 2 tahun awal sampai di 2015, saya aktif beribadah disana dan banyak belajar dari Romo dan Jemaat lainnya yang sudah lebih mengenal jauh ajaran aliran Gereja tersebut daripada saya..
Sampai pada suatu saat saya beruntung mendapatkan kesempatan tatap muka langsung dan ngobrol-ngobrol singkat dengan seorang Romo disana..
Beliau menyampaikan bahwa, "Pada prinsipnya Allah itu adalah Kasih & Kasih adalah Allah itu sendiri.. Ia adalah Hakim yang Adil untuk Seluruh Umat Manusia.. Jika kita telah membaca setiap ayat di Alkitab kita, banyak sekali ayat yang menyatakan bahwa Tuhan Allah itu Kasih, Adil, Baik.. Ia tidak membedakan latar belakang seseorang tetapi melihat & menimbang jauh ke dalam hati manusia.. Itulah Anugerah Allah.. Yang menjadi pembeda adalah, kita sebagai orang Kristen yang sudah mengetahui Allah yang Sesungguhnya itu harus lebih menyatakan Kebesaran Allah di tengah-tengah kehidupan kita agar dapat dirasakan (bukan saja dilihat) oleh orang banyak terutama Umat Non-Kristen lewat perbuatan kita setiap harinya.. dan itu adalah hal yang tersulit sebetulnya untuk dilakukan oleh kita sebagai Umat Kristen.."
Dari pernyataan Romo saya itu & juga pengalaman pribadi keluarga saya diatas, saya mengambil kesimpulan bahwa: Tuhan itu lebih melihat & menimbang jauh kedalam hati umat manusia.. Tanpa membedakan sedikitpun latarbelakang si manusia itu baik dari Agama, Kepercayaan, Rupa Fisik dan lainnya.. Karena Tuhan Allah itu adalah Kasih dan Kasih itu adalah Tuhan Allah itu sendiri..
#Terdengar sangat Subjektif memang kesimpulan saya tersebut.. Tapi itulah pandangan saya pribadi.. Dan saya siap menerima kritik dari pihak yang kontra dengan pandangan saya tersebut..#
Baik mas Fajar.. Terimakasih atas penjelasannya yang gamblang..
Tuhan Jesus memberkati..
FAJAR882 tulis:
"Menghujat Roh Kudus", Saudara..bukan cuma "menghujat".
Maaf, tadi saya ngetiknya kurang angka 2 - seharusnya Markus 3:29. Itu, di atas sudah (baru saja) saya edit dan betulkan.
Yak, jadi: dosa yang tidak bisa diampuni oleh Tuhan adalah menghujat Roh Kudus. Untuk pemahaman yang lebih jelas, bisa diperiksa satu perikop, yaitu Markus 3:20-30, di mana LAI memberikan judul untuk perikop itu: "Yesus dan Beelzebul". (Seringkali membaca dan memperhatikan judul perikop bisa membantu untuk memeriksa konteks di mana ayat tersebut muncul, atau dibicarakan.)
"Menghujat Roh Kudus" secara umum bisa dipahami sebagai melecehkan atau menghina karya penebusan Allah bagi dosa-dosa manusia. Penebusan dosa yang dilakukan Allah dengan pengorbanan (penumpahan darah) Yesus Kristus di kayu salib, merupakan anugerah dan satu-satunya cara agar manusia bisa mendapatkan pengampunan dosa (hamartia), supaya bisa diperdamaikan dan bersatu kembali dengan Tuhan Allah di surga. Berita atau kabar baik tentang karya penebusan Allah itu-lah yang disebut dengan INJIL.
Untuk mendapatkan anugerah penebusan dosa (dan keselamatan kekal) itu, manusia harus menerima dan ber-IMAN (percaya) terhadap karya penebusan itu (yang diberitakan lewat Injil). Memang tidak semua manusia bisa memahami (dan untuk selanjutnya ber-IMAN) kepada berita keselamatan (Injil) tersebut. Ini adalah pemahaman yang bersifat rohani. Alkitab memberitahu kita bahwa, untuk bisa mengerti dan percaya kepada kabar keselamatan dalam Injil, adalah merupakan karunia Roh. Artinya Roh Kudus-lah yang sebenarnya berbicara kepada roh kita, sehingga kita bisa mengerti dan kemudian percaya kepada Injil (berikut kabar keselamatan yang diberitakan di dalamnya).
Nah, jika ada orang yang sudah mendapat pengertian dari Roh Kudus tentang berita keselamatan yang hanya di dalam Kristus (melalui pengorbanan-Nya di kayu salib), namun dia memilih untuk menolak dan tidak percaya kepada-Nya, itulah yang disebut dengan "menghujat Roh Kudus". Orang yang seperti ini (yang telah menghujat Roh Kudus) tidak bisa mendapat pengampunan dosa, karena dia sendiri sudah menolak karya penebusan dari Allah, bahkan melecehkannya. Sehingga tidak ada karya penebusan yang bisa dipakai untuk pengampunan dosanya. Karena itulah menghujat Roh Kudus dikatakan sebagai dosa terbesar (Mark.3:29 menyebutnya dengan kata "dosa kekal") yang tidak bisa diampuni Allah.
Demikian. Semoga cukup menjelaskan.
-
22 Desember 2017
IAN754 tulis:
Betul mas.. Saya kurang lengkap dalam menyebutkannya.. maksud saya kata "menghujat" pada hal "menghujat Roh Kudus"..
... ... ...
Baik mas Fajar.. Terimakasih atas penjelasannya yang gamblang..
Tuhan Jesus memberkati..
Oke Bro. Sama-sama. Trima kasih juga untuk sharing-nya. Lain kali dilanjut lagi.
Shalom. Tuhan Yesus memberkati.
-
22 Desember 2017
FAJAR882 tulis:
Tergantung 'jahat'-nya seperti apa, Choy..
Itu saya kira sudah banyak dibahas di thread2 tentang keselamatan itu, apakah belum menjawab ya? Tapi kalau masih mau dibahas di sini, ya gak papa juga.. (*duh, bertambah nih.. pokok bahasan dari sejak pertanyaan TS. di awal thread.) Mari, kita obrolkan, pelan-pelan.. agar tidak sampai terjadi salah paham..
1. "kita" di sini, siapa nih? Saya asumsikan orang Kristen, atau pengikut Kristus, ya.
2. Urutannya: kita jahat, lalu diselamatkan.. berarti sudah bertobat lebih dulu. "Jahat" --> "bertobat" (percaya dan terima Tuhan Yesus, lahir baru) --> "diselamatkan" (artinya, sudah ditebus dosanya, plus dibaptis juga, sebagai upacara suci.) ... Berarti: selamat, masuk surga.
3. Kembali ke kata "jahat" tadi. Seperti apa dulu nih, 'jahat'-nya. Sebab, ternyata istilah2 zaman now ini, bisa mengandung banyak arti, bahkan juga berbagai tingkatan atau taraf (kejahatan)-nya. Alkitab mencatat bahwa, satu-satuya dosa (terbesar) yang tidak diampuni oleh Tuhan, (atau tidak bisa mendapat bagian dalam karya penebusan Kristus di kayu salib), adalah menghujat Roh Kudus. "Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal." (Markus3:29)
4. Yah, siapa sih di antara kita (dan semua manusia) yang tidak pernah (berbuat) jahat (lagi) selama hidupnya?
betul bro,saya setuja eh salah setuju dengan pengan pendapat bro
sebagai contoh 2 orang jahat yg bersama Tuhan yesus waktu disalibkan dari situ saya yakin pengharapan keselamatan ada pada diri kita sendiri
-
22 Desember 2017
Menurut Bro Fajar, Penjahat yang disalib di samping Yesus dan dijanjikan masuk Taman Firdaus itu diselamatkan hanya oleh Iman atau Iman plus perbuatan ?
Salam Damai...
Tuhan memberkati...
FAJAR882 tulis:
Iya jahat banget.
Tapi, tadi komen saya itu menjawab pertanyaannya Bro Arfian loh. Untuk mengklarifikasi, saya tanya balik dulu sama dia, "Jahat-nya seperti apa?" Gitu. Jadi, biar dijelaskan dulu oleh dia.
Maksudnya gimana nih, dengan pertanyaan kamu di atas itu Bro?
Kalau untuk menjawab pertanyaanmu yg begini: "Penjahat yang disamping kiri Tuhan Jesus itu kadar/porsi jahatnya seperti apa?" Maka, saya cuma bisa menjawab: jahat banget, Bro.
-
22 Desember 2017
RONNY542 tulis:
Menurut Bro Fajar, Penjahat yang disalib di samping Yesus dan dijanjikan masuk Taman Firdaus itu diselamatkan hanya oleh Iman atau Iman plus perbuatan ?
Salam Damai...
Tuhan memberkati...
Iman, Bro.
Sebab..
1. Jika karena perbuatannya, maka hanya dari 'berbuat baik' sedikit dan sekali saja menjelang kematiannya, (jika perbuatannya menegor penjahat satunya yang menghujat Yesus, dan kemudian meminta Yesus untuk mengingat dia - itu dipandang sebagai 'berbuat baik' - Luk.23:40-42), maka perbuatannya itu tidak setimpal dengan dosa-dosanya selama hidupnya. Artinya: tidaklah seimbang untuk menebus dosa-dosanya. Jika karena 'sedikit perbuatan baiknya' itu dia di-izinkan masuk sorga (firdaus), maka sungguh tidak adil lah situasinya.
2. Dia sendiri malahan mengakui bahwa dia (beserta penjahat satunya) memang layak untuk dihukum. (Luk.23:41) Jadi bukan karena perbuatannya, dia diselamatkan.
3. Perbuatan kecil-nya seperti yang saya sebut di atas, itu lebih menunjukkan SIKAP HATI yang sudah ber-IMAN kepada Yesus, yakni: bertobat, dan percaya (mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan). Dan karena IMAN-nya inilah, dia diselamatkan. Bukan karena perbuatannya.
Sementara sejauh ini dulu komentar saya untuk studi kasus yang menarik tentang kedua penjahat yang disalibkan bersama Yesus. (Lukas 23:33-43) Mungkin di lain kesempatan bisa kita kupas (lebih) tuntas untuk meninjaunya kembali dalam konteks 'bagaimana beroleh keselamatan kekal'.
Di samping itu, berjibun.. buanyak sekali contoh-contoh kasus dari tokoh-tokoh alkitab lain, yang tercatat dan dibahas oleh Penulis Kitab Ibrani, di dalam Ibrani 11. Pada intinya: keselamatan adalah karena IMAN.
Roma 3:28 (TB) - Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat.
-
22 Desember 2017
Yesus menjanjikan Taman Firdaus setelah orang itu berbicara dengan Yesus khan ketika disalibkan. Kalau bicara itu termasuk apa ya...bisa dikategorikan perbuatan ga ? Upah satu dinar sehari ditentukan oleh Yesus bukan oleh manusia, manusia bisa ngitung2an , contoh aja : yang kerja dari pagi sering ngomel2...kok dia kerja dari sore kok dikasi 1 dinar juga sih. Yang terbelakang bisa jadi terdahulu, begitu juga sebaliknya...Berbahagialah mereka yang bisa mempertahankan kebenaran Imannya sampai garis Finish...
Salam Damai...
Tuhan memberkati...
FAJAR882 tulis:
Iman, Bro.
Sebab..
1. Jika karena perbuatannya, maka hanya dari 'berbuat baik' sedikit dan sekali saja menjelang kematiannya, (jika perbuatannya menegor penjahat satunya yang menghujat Yesus, dan kemudian meminta Yesus untuk mengingat dia - itu dipandang sebagai 'berbuat baik' - Luk.23:40-42), maka perbuatannya itu tidak setimpal dengan dosa-dosanya selama hidupnya. Artinya: tidaklah seimbang untuk menebus dosa-dosanya. Jika karena 'sedikit perbuatan baiknya' itu dia di-izinkan masuk sorga (firdaus), maka sungguh tidak adil lah situasinya.
2. Dia sendiri malahan mengakui bahwa dia (beserta penjahat satunya) memang layak untuk dihukum. (Luk.23:41) Jadi bukan karena perbuatannya, dia diselamatkan.
3. Perbuatan kecil-nya seperti yang saya sebut di atas, itu lebih menunjukkan SIKAP HATI yang sudah ber-IMAN kepada Yesus, yakni: bertobat, dan percaya (mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan). Dan karena IMAN-nya inilah, dia diselamatkan. Bukan karena perbuatannya.
Sementara sejauh ini dulu komentar saya untuk studi kasus yang menarik tentang kedua penjahat yang disalibkan bersama Yesus. (Lukas 23:33-43) Mungkin di lain kesempatan bisa kita kupas (lebih) tuntas untuk meninjaunya kembali dalam konteks 'bagaimana beroleh keselamatan kekal'.
Di samping itu, berjibun.. buanyak sekali contoh-contoh kasus dari tokoh-tokoh alkitab lain, yang tercatat dan dibahas oleh Penulis Kitab Ibrani, di dalam Ibrani 11. Pada intinya: keselamatan adalah karena IMAN.
Roma 3:28 (TB) - Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat.
-
22 Desember 2017
RONNY542 tulis:
Yesus menjanjikan Taman Firdaus setelah orang itu berbicara dengan Yesus khan ketika disalibkan. Kalau bicara itu termasuk apa ya...bisa dikategorikan perbuatan ga ? Upah satu dinar sehari ditentukan oleh Yesus bukan oleh manusia, manusia bisa ngitung2an , contoh aja : yang kerja dari pagi sering ngomel2...kok dia kerja dari sore kok dikasi 1 dinar juga sih. Yang terbelakang bisa jadi terdahulu, begitu juga sebaliknya...Berbahagialah mereka yang bisa mempertahankan kebenaran Imannya sampai garis Finish...
Salam Damai...
Tuhan memberkati...
Ya maaf Bro, kalau berbeda. Itu tadi pun, karena Anda bertanya. Maka demikianlah (seperti sedikit yang saya uraikan di atas) itu yang saya percayai.
Jika Anda berbeda, monggo. Saya menghormati.
Salam Damai. Tuhan Yesus memberkati.
-
22 Desember 2017
Siapp mas Fajar.. Terima kasih sekali lagi..
Syalom and GBU..
FAJAR882 tulis:
Oke Bro. Sama-sama. Trima kasih juga untuk sharing-nya. Lain kali dilanjut lagi.
Shalom. Tuhan Yesus memberkati.
-
22 Desember 2017
Komentar Penutup saya di thread ini :
Pikirku, tidak ada satupun manusia yang tau seperti apa itu Parameter/Tolak Ukur Tuhan Allah dalam hal Keselamatan Kekal..
Bahkan tidak setiap orang yang telah mendengar Kabar Keselamatan-Nya itu dapat mencernanya dengan baik dalam alam pikiran mereka dan dengan serta merta mempraktekannya dalam kehidupan mereka dan atau karna suatu alasan logis tertentu..
Ada berbagai macam golongan orang di dunia ini yang mungkin saja mendapatkan pengecualian khusus dan bisa saya rangkum menjadi beberapa poin:
1. Golongan orang Non-Kristen yang sudah diberitakan Injil Keselamatan, tetapi mereka menolaknya karena sudah kadung lama tinggal di lingkungan keluarga Non-Kristen dan merasa ajaran agama merekalah yang paling benar (Tapi mereka tetap melakukan perbuatan baik/Kasih sepanjang hidup mereka)
2. Golongan orang yang memang sudah Kristen dan mengenal Injil Keselamatan, tetapi dalam hidupnya diliputi perbuatan jahat seperti seorang suami yang terpaksa merampok untuk membiayai kelangsungan hidup keluarganya, seorang gadis baik-baik yang terpaksa harus membunuh seorang laki2 yang ingin menjahatinya, seorang pria yang terpaksa menjadi pecandu narkoba hingga ia mati karna pada awalnya ia dicekoki/dipaksa mengkonsumsi obat terlarang tsb oleh orang lain, dll (All about bad situation yang maksa mereka yang pada dasarnya orang2 baik itu untuk jadi melenceng dari Injil Keselamatan yang dulu mereka pegang dengan baik sebelum bencana hebat menimpa mereka).
#Nb: Tapi bukan berarti perbuatan jahat itu dapat dibenarkan juga..Tuhan lah yang berhak menimbang dengan Keadilan-Nya#
3. Golongan orang yang menderita penyakit Keterbelakangan Mental (Autisme) yang sudah barang tentu tidak dapat mencerna dengan baik komunikasi sederhana yang diberikan oleh orang lain, apalagi untuk mencerna sebuah Injil Keselamatan dalam pikiran mereka.
Lantas.. Bagaimana 3 Golongan orang tersebut dapat memperoleh Keselamatan Kekal??
Satu hal yang saya Imani sampai detik ini adalah... Tuhan Allah itu sungguh Ajaib dan Besar.. Dia Tuhan Allah yang Hidup itu tidak kekurangan suatu apapun untuk memperhatikan serta mempertimbangkan hal sedetail & serinci 3 golongan orang tersebut untuk menyatakan Keadilan dan Kebesaran-Nya..
Dia Yang Maha Mengetahui, Dia Yang Menyelediki Segala Sesuatu, Dia Yang Maha Adil dan Bijaksana..
Karna Dia lah Kasih dan Kasih adalah Dia itu Sendiri... (Kata yang seringkali muncul daripada kata yang lainnya sepanjang Perjanjian Lama sampai Perjanjian Baru)..
Semoga kita semua tetap berpegang pada Iman, Pengharapan dan Kasih, dan yang paling besar diantaranya ialah Kasih (1 Korintus 13:13)
Kiranya Damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiran kita dalam Kristus Yesus. (Filipi 4:7)
Syalom and GBU..
-
22 Desember 2017
FAJAR882 tulis:
Tergantung 'jahat'-nya seperti apa, Choy..
Itu saya kira sudah banyak dibahas di thread2 tentang keselamatan itu, apakah belum menjawab ya? Tapi kalau masih mau dibahas di sini, ya gak papa juga.. (*duh, bertambah nih.. pokok bahasan dari sejak pertanyaan TS. di awal thread.) Mari, kita obrolkan, pelan-pelan.. agar tidak sampai terjadi salah paham..
1. "kita" di sini, siapa nih? Saya asumsikan orang Kristen, atau pengikut Kristus, ya.
2. Urutannya: kita jahat, lalu diselamatkan.. berarti sudah bertobat lebih dulu. "Jahat" --> "bertobat" (percaya dan terima Tuhan Yesus, lahir baru) --> "diselamatkan" (artinya, sudah ditebus dosanya, plus dibaptis juga, sebagai upacara suci.) ... Berarti: selamat, masuk surga.
3. Kembali ke kata "jahat" tadi. Seperti apa dulu nih, 'jahat'-nya. Sebab, ternyata istilah2 zaman now ini, bisa mengandung banyak arti, bahkan juga berbagai tingkatan atau taraf (kejahatan)-nya. Alkitab mencatat bahwa, satu-satuya dosa (terbesar) yang tidak diampuni oleh Tuhan, (atau tidak bisa mendapat bagian dalam karya penebusan Kristus di kayu salib), adalah menghujat Roh Kudus. "Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal." (Markus3:29)
4. Yah, siapa sih di antara kita (dan semua manusia) yang tidak pernah (berbuat) jahat (lagi) selama hidupnya?
Ada dosa keciL dan besar kan ibaratnya?
Upah dosa iaLah maut.
KaLo saya pikir, kita semua manusia ini penjahat dan kriminaL.
Cuman amat susah sekaLi menuju ke arah yang baik.
Tapi tetap berusaha untuk tidak jahat.
Berarti sikap kita menentukan masa depan kita kan?
-
22 Desember 2017
IAN754 tulis:
Sampai pada suatu saat saya beruntung mendapatkan kesempatan tatap muka langsung dan ngobrol-ngobrol singkat dengan seorang Romo disana..
Beliau menyampaikan bahwa, "Pada prinsipnya Allah itu adalah Kasih & Kasih adalah Allah itu sendiri.. Ia adalah Hakim yang Adil untuk Seluruh Umat Manusia.. Jika kita telah membaca setiap ayat di Alkitab kita, banyak sekali ayat yang menyatakan bahwa Tuhan Allah itu Kasih, Adil, Baik.. Ia tidak membedakan latar belakang seseorang tetapi melihat & menimbang jauh ke dalam hati manusia.. Itulah Anugerah Allah.. Yang menjadi pembeda adalah, kita sebagai orang Kristen yang sudah mengetahui Allah yang Sesungguhnya itu harus lebih menyatakan Kebesaran Allah di tengah-tengah kehidupan kita agar dapat dirasakan (bukan saja dilihat) oleh orang banyak terutama Umat Non-Kristen lewat perbuatan kita setiap harinya.. dan itu adalah hal yang tersulit sebetulnya untuk dilakukan oleh kita sebagai Umat Kristen.."
Ini pemahaman yg betul, tdk mengkotak2an golongan tertentu..
-
22 Desember 2017
Jika ada 2org, satu kristen tp hidupnya bermasalah, sedang yg satunya non kristen, tp hidupnya benar, lalu siapa yg masuk surga? Sy pilih org kedua. Jika "Tuhan" memilih yg pertama dan menolak org kedua, sy tdk akan menyembah tuhan yg seperti itu, itu pasti tuhan yg palsu. Tuhan yg sy sembah adalah Tuhan yg maha adil, bijak, penuh kasih karunia. itulah Tuhan kt Yesus Kristus.
Sy rasa tdk perlu tulis ayatnya, karna kalau hya ayat saja, lbh baik tdk membahas ttg topik ini, krna keselamatan itu topik yg maha berat. Kt udh hrs kuasai ayat, perikop, pasal, tema besar, bahasa asli, konteks, pandangan bbrpa hamba Tuhan dll dan yg plg penting juga, tuntunan Roh kudus melalui hati nurani kita. Semua dimulai dari kerinduan hati utk mencari kebenaran, bukan hya utk memuaskan logika saja. Barangsiapa mencari, ia akan mendapat.
Jika bahas ayat aja, pasti bingung sendiri hehe.. ini buktinya sy kasih:
Yakobus 2: 16 Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia?
2:24 Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman.
Dulu waktu zaman israel perang, Musa mengangkat tangannya. Jika Musa turunkan tangan, israel kalah. Jika Musa naikkan tangan, israel menang. Pertanyaannya, yg bikin menang siapa, Tuhan atau prajurit? Dalam cerita ini, dua2nya. Yesus itu Allah atau manusia? Dua2nya. Ia 100% Allah juga 100% manusia. Yg bikin Lot selamat siapa? 100% karya Tuhan dan 100% responnya Lot. Istri Lot gagal merespon, ia tdk selamat. Jadi keselamatan oleh siapa? 100% karya Allah dan 100% respon manusia.
-
22 Desember 2017
JONY310 tulis:
Ini pemahaman yg betul, tdk mengkotak2an golongan tertentu..
Halo Bro Jony.. Lhaa.. jumpa lagi.
Btw, kalau yang berikut ini (saya kutip komennya Bro Jony di hal.1)
JONY310 tulis:
Betul bgt bro Arfian, 'kebenaran' itu kdg menyakitkan bagi yg berstatus quo. Sy udh kenyang dibilang sesat, aneh, extrem dll hahaaa... mklumlah, karena 'kebenaran' manusia itu relatif, msh debatable, bkn absolut seperti kebenaran punyanya Tuhan
apakah tidak termasuk 'mengkotak2an' juga nih?
Pertanyaan saya kemarin belum terjawab: yang mana nih, yang Bro sebut sbg. "yg berstatus quo"?
Terus terang, suka bingung juga saya dengan komen2nya Bro Jony ini.. Pemikirannya absurd betul, je.. Berputar-putar terus.
Maaf nih, sebelumnya ya Bro, jika tidak berkenan.. Tidakkah dengan mengatakan: "Ini pemahaman yg betul" (spt komen di atas) sama dengan mengatakan ada pemahaman lain yang 'tidak betul', dan bukankah hal itu juga berarti "mengkotak2kan"?
Ayolah Bro, kita diskusi yang enak. Open-minded, dan terbuka saja.
-
22 Desember 2017
kemarin plh anies ga mas? kalau pilih anies kan dapat kavling surga :v
#Candaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Izin nyimakARFIAN017 tulis:
Mas, kaLau misaL kita jahat, trus kita diseLamatkan, tetap masuk surga?
-
22 Desember 2017
Sy rasa apa sy sy tulis cukup bro, tdk perlu di lanjutin biar ga meruncing hehee... semoga bs menjadi jawaban bg yg selama ini jg memiliki pertanyaan yg sama, yg tak terjawab ttg keselamatan. Bg yg mmg ingin tau lbh lanjut, bs inbox saya.. welcome hehe...
-
22 Desember 2017
JONY310 tulis:
Sy rasa apa sy sy tulis cukup bro, tdk perlu di lanjutin biar ga meruncing hehee... semoga bs menjadi jawaban bg yg selama ini jg memiliki pertanyaan yg sama, yg tak terjawab ttg keselamatan. Bg yg mmg ingin tau lbh lanjut, bs inbox saya.. welcome hehe...
Oh, begitu.. Ya udah deh.. hehehe..
Santai saja Bro. Kita sama-sama saudara seiman.
Emm, btw. Satu saja pertanyaan kecil Bro. (Please, mohon dengan hormat, lagi sangat.. agar untuk kali ini dijawab, dengan singkat, tegas, dan jelas..)
Apakah Bro Jony percaya kepada Allah Tritunggal, sebagaimana dinyatakan di dalam Pengakuan Iman Rasuli?
Itu saja Bro. (*untuk memastikan bahwa kita benar2 saudara seiman.)
Thanks in advance.