Dating site Kristen pertama dan terbesar di Indonesia

Daftar sekarang secara gratis

Malu pasangan bekerja sebagai ...?

ForumPersahabatan dan hubungan

1 – 25 dari 121    Ke halaman:  1  2  3 ... 5  Selanjutnya Kirim tanggapan

  • ZEGA376

    25 Desember 2017

    Apakah malu mempunyai pasangan dengan profesi atau pekerjaan di bidang tertentu yang sering dianggap kotor, hina, rendah, jahat/hitam, atau semacamnya?  

    Cleaning service, room boy, SPG/SPB, marketing/sales? Debt collector? Rentenir? Pramugara/i? Tikecting/tour n travel? Broker saham/valas? Security? Telemarketing/teleprompter? Entertainer? Dunia malam? Minuman beralkohol? Kartu? Senjata?

    Apakah malu mempunyai pasangan yg pekerjaannya tidak jelas atau serabutan atau profesi rendahan, kuli misalnya? Buruh angkut? Pedagang asongan?

    Apakah ada kemungkinan bahwa hubungan kalian tidak mendapat restu atau ditentang dari orang tua, keluarga kandung atau keluarga besar atau sahabat dekat atau orang yg paling dipercaya/disegani/dihormati?

    Apa yang akan kalian lakukan seandainya memang benar-benar terjadi?

    25 Desember 2017 diubah oleh ZEGA376

  • CHRISTIAN701

    25 Desember 2017

    yang pertama dirasakan adalah kaget / terkejut. selanjutnya kembali ke pribadi masing-masing

  • LEO964

    25 Desember 2017

    keren nih pertanyaannya,,,kira" jawabannya bisa dipertanggung jawabkan g ya klo seandainya terjadi

  • RENOLD638

    25 Desember 2017

    Menurut ku pastilah ada bbrp orang tua yg tidak merestui jika anaknya berhubungan atau pacaran dengan orang yg bekerjanya itu sangat berpengaruh besar terhadap etika yg tidak baik.

    Itu wajar selagi alasan ortu melarang karena dampak etika yg tidak baik, karena memang betul bahwa pekerjaan itu sangat dipengaruhi oleh pekerjaannya itu, tapi disini bukan cleaning service, kuli atau buruh kasar atau pedagang asongan . Malah rata rata ortu tidak mempermasalahkan jika anaknya berhubungan dengan kuli atau buruh cleaning service, sales dll.

    Tapi yg sering mendapat teguran kalau anaknya berhubungan dengan :

    - Debkolektor dan Rentenir, karena-

    Debkolektor dan Rentenir itu biasanya kurang empati dan tutur kata yg kasar, bahkan sadistis.

    - Bekerja di dunia malam yg dekat dengan alkohol.

    ini juga rata rata tidak direstui orang tua karena sangat berpengaruh terhadap asusila yg buruk.

    Jadi, untuk pekerjaan kuli - buruh, cleaning service , sales dll menurutku tidak masalah karena dalam pekerjaan jenis ini sangat diutamakan dan dijaga etika dan tutur kata yg baik.

  • 25 Desember 2017

    Aku akan beritahukan si cowok bhw orgtuaku ga bs menerimanya dan bhw aku tetap sayang sm dia. Selanjutnya aku akan kasitau jg ke si cowok bhw aku akan jadikan si cowok tmn jalan aja (tmn makan, nonton, piknik di mana tdk akan ada pernikahan), sambil memberikan kesempatan pd nya tuk mencari wanita lain. Aku harus iklas jika dia menemukan wanita yg orangtuanya menerima pekerjaannya apa adanya.

    Duh jadi mo nangis...soalnya ini sdh pernah terjadi pd ku DUA KALI sblm aku ikut JK. Yg pertama debt collector (2006) dan yg kedua usaha konveksi (jahitan)nya bangkrut serta masih merintis usaha konveksi yg baru(2011).

    25 Desember 2017 diubah oleh ANITA089

  • 25 Desember 2017

    RENOLD638 tulis:

    Jadi, untuk pekerjaan kuli - buruh, cleaning service , sales dll menurutku tidak masalah karena dalam pekerjaan jenis ini sangat diutamakan dan dijaga etika dan tutur kata yg baik.

    Meski tutur katanya sopan dan ga kasar kalo upahnya maks UMR (sehingga blm bs nyicil rmh) dan tdk ada pensiunnya, orgtua si cewek keberatan ga?

    25 Desember 2017 diubah oleh ANITA089

  • KALEB643

    25 Desember 2017

    Kalo sy pribadi g terkejut mau perkejaan mau dianggap "hina" asalkan halal cz dari awalnya pekerjaan sy juga dari bawah.  Pekerjaan berkat dari Tuhan yg disyukuri ^^

  • DINAR220

    25 Desember 2017

    Kalau sekiranya malu ya jangan mencari pasangan dengan profesi2 tersebut :-D tetapi klo sudah menjalani hubungan dan ternyata di tengah jalan karena sesuatu hal harus menjalani profesi tersebut ya tetap harus disupport yg penting halal dan dapur ngebul, harus digaris bawahi tidak ada pekerjaan yg hina atau kotor sepanjang tdk bertentangan dengan Alkitab dan hukum.

    ZEGA376 tulis:

    Apakah malu mempunyai pasangan dengan profesi atau pekerjaan di bidang tertentu yang sering dianggap kotor, hina, rendah, jahat/hitam, atau semacamnya?  

    Cleaning service, room boy, SPG/SPB, marketing/sales? Debt collector? Rentenir? Pramugara/i? Tikecting/tour n travel? Broker saham/valas? Security? Telemarketing/teleprompter? Entertainer? Dunia malam? Minuman beralkohol? Kartu? Senjata?

    Apakah malu mempunyai pasangan yg pekerjaannya tidak jelas atau serabutan atau profesi rendahan, kuli misalnya? Buruh angkut? Pedagang asongan?

    Apakah ada kemungkinan bahwa hubungan kalian tidak mendapat restu atau ditentang dari orang tua, keluarga kandung atau keluarga besar atau sahabat dekat atau orang yg paling dipercaya/disegani/dihormati?

    Apa yang akan kalian lakukan seandainya memang benar-benar terjadi?

  • JAYZEE598

    25 Desember 2017

    ZEGA376 tulis:

    Cleaning service, room boy, SPG/SPB, marketing/sales? Debt collector? Rentenir? Pramugara/i? Tikecting/tour n travel? Broker saham/valas? Security? Telemarketing/teleprompter? Entertainer? Dunia malam? Minuman beralkohol? Kartu? Senjata?

    Sy br tau klo pramugara/i, ticketing/tour n travel, broker saham/valas itu masuk kategori pekerjaan yg berpotensi bikin malu hehe..

    Anw, dr sudut pandang cowo, selama bsa bkin duit halal dn bsa menafkahi keluarga ya why not? Ato bsa jg kumpulin modal dr pkerjaan yg lama buat usaha yg baru yg lbh "tdk memalukan".

  • 25 Desember 2017

    Sebenarnya jgn terlalu berpikiran sempit bahwa pekerjaan tertentu spt entertainer, pramugara/pramugari, pekerja malam adalah dunia yang bisa berefek negatif krn rentan alkohol dan free sex. Karena realitanya gk semuanya berperilaku buruk, justru kadang menghasilkan lebih banyak uang drpd pekerja kantoran yang dianggap bersih. Intinya pekerjaan apapun , entah kuli pelabuhan sekalipun itu tergantung masing-masing individu krn toh manusia mencari pasangan hidup yg serasi dan sepadan. Jadi buat saya yang hina dan kotor adalah pekerjaan yg illegal spt merampok, pengedar narkoba, menggandakan uang, dst.

  • KAOSKAKI682

    25 Desember 2017

    semoga g ada yg malu lah yahh apalagi sama kerjaan costumer service doank.. secara aku costumer service hahaha

    Btw Selamat natal dan Tahun baru semuaa

  • GLAGAH213

    25 Desember 2017

    hahahhaha berdoa aja  

    ANITA089 tulis:

    Meski tutur katanya sopan dan ga kasar kalo upahnya maks UMR (sehingga blm bs nyicil rmh) dan tdk ada pensiunnya, orgtua si cewek keberatan ga?

  • ESTEVINA802

    26 Desember 2017

    Gak perduli pekerjaannya apa, yang penting mah saya lihat seberapa banyak tabungannya dari hasil pekerjaannya. Hahahahaha

    Yang penting mah HALAL.

  • 26 Desember 2017

    Sbnrnya jika calon suami kita ada dana pensiunnya (jika dia PNS) atau sdh ikutan asuransi pensiun (jika dia pegawai swasta) kita ga usah malu2 banget dng pekerjaannya apapun itu. Santai aja, yg penting kelak di saat suami sdh ga kerja pemasukkan tetap ada sehingga sbg istri kita jg akan ikut menikmatinya meski dana itu ga banyak. Minimum kita bs makan sederhanalah. Aku sih fokus ke situ krn aku bangga dng pria yg dari jauh2 hari dah nyiapin rencana keuangannya meski gajinya ga seberapa, apapun pekerjaannya.

  • 26 Desember 2017

    ANITA089 tulis:

    Sbnrnya jika calon suami kita ada dana pensiunnya (jika dia PNS) atau sdh ikutan asuransi pensiun (jika dia pegawai swasta) kita ga usah malu2 banget dng pekerjaannya apapun itu. Santai aja, yg penting kelak di saat suami sdh ga kerja pemasukkan tetap ada sehingga sbg istri kita jg akan ikut menikmatinya meski dana itu ga banyak. Minimum kita bs makan sederhanalah. Aku sih fokus ke situ krn aku bangga dng pria yg dari jauh2 hari dah nyiapin rencana keuangannya meski gajinya ga seberapa, apapun pekerjaannya.

    Super sekali

  • 26 Desember 2017

    DINAR220 tulis:

    Kalau sekiranya malu ya jangan mencari pasangan dengan profesi2 tersebut :-D tetapi klo sudah menjalani hubungan dan ternyata di tengah jalan karena sesuatu hal harus menjalani profesi tersebut ya tetap harus disupport yg penting halal dan dapur ngebul, harus digaris bawahi tidak ada pekerjaan yg hina atau kotor sepanjang tdk bertentangan dengan Alkitab dan hukum.

    Super sekali

  • DEBORA588

    26 Desember 2017

    Dulu mantan saya kurir, gajian dalam bentuk cash, gaji di bawar umr, kerja serabutan juga sana sini biar dapat uang tambahan, saya sering nemenin dia antar barang/invoice ke toko2, karna pacaran sama dia, saya jadi tau jalan2 tikus di jakarta, well kami tak dapat restu bukan karna pekerjaan dia sih, tp karna beda suku.

    Tetangga saya di tolak beberapa pria hanya karna dia lulusan sma dan bekerja sbg spg di Ra*a**na, kaka ini cantik. Si pria hanya blg akh malu kl punya istri jadi spg.

    Bahkan di sekolah minggu saat saya bertanya apa pekerjaan ayah kalian, salah satu murid saya menangis, karna dia blg bapak saya kerja nya nagih2 ke orang, ternyata debt collector kelas kakap dgn sasaran penagih hutang milyaran (tau setelah ngobrol dgn mamak nya).

    Supaya nda malu sebelum jadi "pasangan" ya di kenali dulu bibit bobot bebet nya, jangan sampai sudah jadi pasangan baru tahu dan akhir nya malu dan bingung sendiri bagaimana kalau orangtua tidak merestui karna pekerjaan pasangan.

    ZEGA376 tulis:

    Apakah malu mempunyai pasangan dengan profesi atau pekerjaan di bidang tertentu yang sering dianggap kotor, hina, rendah, jahat/hitam, atau semacamnya?  

    Cleaning service, room boy, SPG/SPB, marketing/sales? Debt collector? Rentenir? Pramugara/i? Tikecting/tour n travel? Broker saham/valas? Security? Telemarketing/teleprompter? Entertainer? Dunia malam? Minuman beralkohol? Kartu? Senjata?

    Apakah malu mempunyai pasangan yg pekerjaannya tidak jelas atau serabutan atau profesi rendahan, kuli misalnya? Buruh angkut? Pedagang asongan?

    Apakah ada kemungkinan bahwa hubungan kalian tidak mendapat restu atau ditentang dari orang tua, keluarga kandung atau keluarga besar atau sahabat dekat atau orang yg paling dipercaya/disegani/dihormati?

    Apa yang akan kalian lakukan seandainya memang benar-benar terjadi?

  • 26 Desember 2017

    DEBORA588 tulis:

    Dulu mantan saya kurir, gajian dalam bentuk cash, gaji di bawar umr, kerja serabutan juga sana sini biar dapat uang tambahan, saya sering nemenin dia antar barang/invoice ke toko2, karna pacaran sama dia, saya jadi tau jalan2 tikus di jakarta, well kami tak dapat restu bukan karna pekerjaan dia sih, tp karna beda suku.

    Tetangga saya di tolak beberapa pria hanya karna dia lulusan sma dan bekerja sbg spg di Ra*a**na, kaka ini cantik. Si pria hanya blg akh malu kl punya istri jadi spg.

    Bahkan di sekolah minggu saat saya bertanya apa pekerjaan ayah kalian, salah satu murid saya menangis, karna dia blg bapak saya kerja nya nagih2 ke orang, ternyata debt collector kelas kakap dgn sasaran penagih hutang milyaran (tau setelah ngobrol dgn mamak nya).

    Supaya nda malu sebelum jadi "pasangan" ya di kenali dulu bibit bobot bebet nya, jangan sampai sudah jadi pasangan baru tahu dan akhir nya malu dan bingung sendiri bagaimana kalau orangtua tidak merestui karna pekerjaan pasangan.

    Boleh dong kakak dikenalkan dengan tetamgganya. :-)

  • RISA077

    26 Desember 2017

    Ini pendapat pribadi saya :

    Wanita dalam mencari pasangan, sebaiknya cari yg sepadan.

    Misal si wanita pekerjaannya banker/manager/lainnya yang selevel, sebaiknya carilah yang sama tingkat pekerjaannya.

    Kenapa begitu ?

    Agar si lelaki juga nantinya gak minder.

    Mungkin kalo masih cinta2nya sih hal ini gak jadi masalah ya, tapi (kebanyakan) nantinya pasti akan jadi masalah.

  • ADHI896

    26 Desember 2017

    Selama mau saling memahami dan mengerti keadaan knpa mesti jadi penghalang..

    Komitmen awal merupakan kunci utama langgengnya suatu hubungan..

    Itu mnrt saya????

  • BORUMADUM905

    26 Desember 2017

    Kl d kampung y penting berjas, psti sdh keren kerjaan nya, kata org kampung

    Hehehe

    26 Desember 2017 diubah oleh BORUMADUM905

  • 26 Desember 2017

    CHRISTIAN701 tulis:

    yang pertama dirasakan adalah kaget / terkejut. selanjutnya kembali ke pribadi masing-masing

    Ya, kita sdh dewasa jadi bs ambil keputusan. Menurutku jawaban kamu itu bijaksana, krn setiap pasangan beda solusi. :up::-) Aku salut kamu sering memberikan masukkan yg bagus di forum.

    Oh iya, maaf Christian. Tiba2 aku ga bisa liat profil kamu. Profil foto kamu jg jadi biru. Jangan2 ada error ya di koneksi internet ku? Atau...ada apa nih? Aku minta maaf ya kalo aku ada salah kata ke kamu meski setauku kita sama sekali blm pernah berkomunikasi, blm pernah saling kirim surat. Tuhan memberkati.

    26 Desember 2017 diubah oleh ANITA089

  • 26 Desember 2017

    RISA077 tulis:

    Ini pendapat pribadi saya :

    Wanita dalam mencari pasangan, sebaiknya cari yg sepadan.

    Misal si wanita pekerjaannya banker/manager/lainnya yang selevel, sebaiknya carilah yang sama tingkat pekerjaannya.

    Kenapa begitu ?

    Agar si lelaki juga nantinya gak minder.

    Mungkin kalo masih cinta2nya sih hal ini gak jadi masalah ya, tapi (kebanyakan) nantinya pasti akan jadi masalah.

    Scr statistik, hanya ada 10% penduduk mapan di Indonesia ini dan sisanya di bawah itu. Jadi, barangkali jg sulit bagi wanita mapan/ wanita di level atas (managerial dll itu) tuk bs menemukan pria yg sepadan. Pria mapannya mungkin justru lbh mencari figur wanita yg biasa2 aja dari sisi kemapanan, krn pria yg berjiwa pemimpin bs jadi butuh sosok wanita yg bs diemong.

    Betul, di kemudian hari si pria bs minder. Emang jadi dilema sih, bagi cewek. Cari yg sepadan, jumlah stok nya ga banyak. Ketemu yg dianggap kurang sepadan, nanti yg prianya bs minder dan ga nyaman dlm hubungan tsb.

  • 26 Desember 2017

    Kesan pertama begitu menggoda

  • 26 Desember 2017

    DEBORA588 tulis:

    Tetangga saya di tolak beberapa pria hanya karna dia lulusan sma dan bekerja sbg spg di Ra*a**na, kaka ini cantik. Si pria hanya blg akh malu kl punya istri jadi spg.

    Kenapa ya pria2 ini bersikap begitu? Bukankah yg penting si wanita SPG itu menjaga kekudusan? Kira2 apa latar belakang pria2 ini  (misalnya mrk sarjana, karirnya sukses, orgtuanya terpandang), sampe pendidikan dan karir si wanita penting banget? Trus pria2 itu nikahnya sm wanita yg tamatan apa/kerja apa?

1 – 25 dari 121    Ke halaman:  1  2  3 ... 5  Selanjutnya Kirim tanggapan