Menjadi Natural, Apa Adanya
-
4 Januari 2018
Menjadi Natural, Apa Adanya
Apa adanya, ungkapan yang banyak digunakan untuk menggambarkan suatu pembawaan diri, kondisi yang bersahaja, tidak dibuat-buat, tidak aneh-aneh. Biasa saja. Beberapa mengasosiasikan sebagai suatu cara untuk mencari pembenaran bahwa saya sebenarnya malas untuk mengembangkan diri, dandan, upgrade diri secara penampilan, wawasan dsb. Bisa karena memang minder, atau tidak tahu lagi harus seperti apa. Terlepas dari alasan setiap mereka yang ber tagline “lebih baik menjadi apa adanya” kalo boleh jujur tidak ada siapapun yang tidak menginginkan seseorang yang lebih baik datang menghampiri hidupnya. Lebih baik mungkin secara pemikiran, penampilan, ekonomi dsb. Saat mereka yang percaya “menjadi apa adanya saja” dihadapkan pada dua pilihan, pertama orang yang secara penampilan fashionable, sikap kepribadian elegan mengesankan dan satunya orang yang polos berpakaian sekenanya pastinya dia akan memilih yang pertama. Namun jika ditelisik lebih jauh mungkin malah akhirnya kita jadi tidak percaya diri, karena merasa tidak sepadan karena sudah terbiasa “apa adanya” sehingga merasa tidak pantas untuk mendapatkannya. Ada barang ada harga, ada usaha ada benefit. Meskipun soal romansa banyak yang kurang sreg kalo dianalogikan dengan “marketing”, tapi toh itu real. Apa yang kita tampilkan di resume kita sebenernya sedang mempromosikan produk, yaitu kita.
kembali lagi soal Natural, lebih tepatnya terlihat natural.
Saya yakin kita pernah mengenal atau bertemu seseorang yang mungkin dibilang tidak ganteng ataupun cantik. Tapi ada yang bikin dia menarik buat kita. Mungkin cara dia berbicara, memperhatikan, cara dia berdandan sangat terkesan elegan,tidak menor ataupun berlebihan, bahkan saat berpakaian kasual pun. dia sangat terlihat indah dan natural (tidak dibuat-buat). gestur tubuh dan cara memandangnya begitu mengesankan. Ada faktor X yang entah bikin kita terpesona dengan nya. Nah menurut anda apakah orang yang minderan dan tidak percaya diri mampu menciptakan kesan kesan menarik seprti itu ?!. kira kira untuk menjadi sedemikian menariknya apa bisa terjadi begitu saja, saya yakin tidak. Dia pasti belajar dari kekurangannya, kemudian dia mencari cara untuk menutupnya dengan hal positif yang dia bisa upayakan, belajar bicara, belajar mendengar, mengeksplore make up yang paling cocok dengan mukanya. minta saran sana sini untuk berpakaian yang cocok buat dirinya. sehingga pada akhirnya dia menemukan hal-hal yang pas buat dirinya, membangkitkan rasa percaya dirinya, yang kemudian dari rasa percaya diri itu memunculkan kharisma yang natural tanpa dibuat-buat. bukankah itu proses ?! Menjadi natural apa adanya itu baik, tapi jauh lebih baik saat naturalmu itu memikat.
Setujukah..?!
Salam
Abridna
-
4 Januari 2018
Panjang ya , rada bingung ambil inti ny
-
4 Januari 2018
Panjang ya , rada bingung ambil inti ny (2)
-
4 Januari 2018
Panjang ya, rada bingung ambil inti ny (3)
-
4 Januari 2018
setuju
-
4 Januari 2018
Apa adanya itu mnrt saya tidak di buat2 murni dr hti..
-
4 Januari 2018
Panjang ya, rada bingung ambil inti ny (4)
-
4 Januari 2018
Setujuh,,tp klo dlm hal bersikap, sy rasa apa adanya itu bs berarti hrs jd diri sendiri, bs menerima apa adanya diri sendiri, tdk dibuat2 ato hrs berkata boong demi menutupi keadaan dirinya sebenarnya. Misal, dia cm punya motor tp bilang bawa mobil, biar tdk apa adanya, spy terlihat lbh berkesan dimata gebetannya. Kurang lebih begitu
4 Januari 2018 diubah oleh LIZEGUD713
-
4 Januari 2018
Betul kak tp mnrt saya orang yang berbohong tidak akan bertahan lama.. Dan percuma saja semuanya sia2 dr pd berbohong lbh baik apa adanya .. Tdk masalah dr diri kita apa adanya ad yg tdk suka malah menjauh kalah dengan berbohong.. Tp percaya di balik semua Tuhan ksh terbaik buat orang yg ap adanya
LIZEGUD713 tulis:
Setujuh,,tp klo dlm hal bersikap, sy rasa apa adanya itu bs berarti hrs jd diri sendiri, bs menerima apa adanya diri sendiri, tdk dibuat2 ato hrs berkata boong demi menutupi keadaan dirinya sebenarnya. Misal, dia cm punya motor tp bilang bawa mobil, biar tdk apa adanya, spy terlihat lbh berkesan dimata gebetannya. Kurang lebih begitu
-
4 Januari 2018
Kalau dalam bermake up tampil natural lebih sehat buat kulit, gunakan yg dasar2 saja seprti pelembab buat kulit muka, n lipglos buat alas bibir,body lotion buat tubuh,di support dgn asupan makanan sehay,kecuali untuk event2 tertentu yg membutukan make up lengkap (pakai bedak,alas bedak,blush on,eye shadow,lipstik, bulu mata anti badai,dll) karena natural utk kulit demi jangka panjang ,kelangsungan kecantikan meskipun umur bertambah tak kelihatan tua or keriput spt berita viral perempuan usia 50 th namun kelihatan msh spt usia 25 th karna kulit nya bagus n penampilannya oke...sekian dl dr saya,
-
4 Januari 2018
Outer beauty pleases the EYE,
Inner beauty captivates the HEART.
Buat sy quote ini berlaku di hampir smua aspek hidup, gak cuma romansa, di pekerjaan juga. Kita seneng sama orang pasti krn good looking, manis. Atau gak usah bicara cakep deh, ttg kerapihan, bersih, wangi, pasti suka. Nextnya yg bikin kita mau lebih dekat kan pasti karena baik, gentleman, pinter, dll.
Be your best self :)
-
4 Januari 2018
Menjadi Natural, Apa Adanya ? apa adanya atau ada apa nya ?
-
5 Januari 2018
setuju dalam hal apa ?
kalimat terakhir
-
5 Januari 2018
Sist, menurut saya kalau mau Upgrade tampilan luar itu relatiflah dan dikembalikan kepada keadaan orangnya itu sendiri, mengenai hasilnya, org lain yg bs menilai. Contoh konkrit aja, (Alm) Ibu saya...dulu semasa hidup sampai meninggalnya (Umur 77 tahun), beliau hampir ga ada keriput dan karena memang wajahnya udh putih dan halus, beliau jrg dandan, kalaupun sekali2 dandan hanya dipoles bedak bayi tipis aja udah enak dilihat.
Kalau untuk tampilan dalam (Sifat and karakter) sebaiknya sih yg natural aja/apa adanya, apalagi kalau sedang dalam suatu usaha untuk mencari pasangan yg serius dlm Iman Kristen. Sampai kapan harus berpura pura atau muna, nti kalo ketahuan di kemudian hari khan bs jd bumerang buat diri sendiri dan pasangannya.
Salam Damai...
Tuhan memberkati...
NAOMI252 tulis:
Kalau dalam bermake up tampil natural lebih sehat buat kulit, gunakan yg dasar2 saja seprti pelembab buat kulit muka, n lipglos buat alas bibir,body lotion buat tubuh,di support dgn asupan makanan sehay,kecuali untuk event2 tertentu yg membutukan make up lengkap (pakai bedak,alas bedak,blush on,eye shadow,lipstik, bulu mata anti badai,dll) karena natural utk kulit demi jangka panjang ,kelangsungan kecantikan meskipun umur bertambah tak kelihatan tua or keriput spt berita viral perempuan usia 50 th namun kelihatan msh spt usia 25 th karna kulit nya bagus n penampilannya oke...sekian dl dr saya,
-
5 Januari 2018
Apa adanya tidak berarti seadanya khan?
-
5 Januari 2018
ABRIDNA596 tulis:
Menjadi Natural, Apa Adanya
Menjadi natural apa adanya itu baik, tapi jauh lebih baik saat naturalmu itu memikat
Setujukah..?!
Salam
Abridna
Setuju
Salam
Inne
5 Januari 2018 diubah oleh INNE351
-
5 Januari 2018
*mendadak terpikir lagu Natural by d'Masiv
-
6 Januari 2018
Banyak berdandan memiliki tujuan..???? Pengalaman sy cewe yg sering dandan hanya untuk menarik perhatian cowo,, jauh dari setia yg sesungguhnya. Yg ada mah (setia = SEtiap TIkungan Ada atw SElingkuh TIada Akhir) kebanyakan nyakitin perasaan , jd klo sy lebih suka yg natural yg penting bisa merawat diri.
-
6 Januari 2018
Sudah natural, apa adanya saat ktmu dan saat vicall ehh malah gak ada kelanjutan... ngenes ya... -_-
Selamat pagi members JK. GBUs
-
6 Januari 2018
ANA270 tulis:
Sudah natural, apa adanya saat ktmu dan saat vicall ehh malah gak ada kelanjutan... ngenes ya... -_-
Selamat pagi members JK. GBUs
jangan patah semangat dong
lanjutkan perjuangan,,,,,lihat kedepan jangan lihat kebelakang,,,klo ada spionnya sih gpp
hahaha
-
6 Januari 2018
Panjang jasa
Yowes slm kenal aja ya all
-
21 Maret 2018
Setuju bro.
-
21 Maret 2018
Hahahahaaha.....berapa banyak bro member yg profilenya, "apa adanya".
Aku tidak loch bro.
ABRIDNA596 tulis:
Menjadi Natural, Apa Adanya
Apa adanya, ungkapan yang banyak digunakan untuk menggambarkan suatu pembawaan diri, kondisi yang bersahaja, tidak dibuat-buat, tidak aneh-aneh. Biasa saja. Beberapa mengasosiasikan sebagai suatu cara untuk mencari pembenaran bahwa saya sebenarnya malas untuk mengembangkan diri, dandan, upgrade diri secara penampilan, wawasan dsb. Bisa karena memang minder, atau tidak tahu lagi harus seperti apa. Terlepas dari alasan setiap mereka yang ber tagline “lebih baik menjadi apa adanya” kalo boleh jujur tidak ada siapapun yang tidak menginginkan seseorang yang lebih baik datang menghampiri hidupnya. Lebih baik mungkin secara pemikiran, penampilan, ekonomi dsb. Saat mereka yang percaya “menjadi apa adanya saja” dihadapkan pada dua pilihan, pertama orang yang secara penampilan fashionable, sikap kepribadian elegan mengesankan dan satunya orang yang polos berpakaian sekenanya pastinya dia akan memilih yang pertama. Namun jika ditelisik lebih jauh mungkin malah akhirnya kita jadi tidak percaya diri, karena merasa tidak sepadan karena sudah terbiasa “apa adanya” sehingga merasa tidak pantas untuk mendapatkannya. Ada barang ada harga, ada usaha ada benefit. Meskipun soal romansa banyak yang kurang sreg kalo dianalogikan dengan “marketing”, tapi toh itu real. Apa yang kita tampilkan di resume kita sebenernya sedang mempromosikan produk, yaitu kita.
kembali lagi soal Natural, lebih tepatnya terlihat natural.
Saya yakin kita pernah mengenal atau bertemu seseorang yang mungkin dibilang tidak ganteng ataupun cantik. Tapi ada yang bikin dia menarik buat kita. Mungkin cara dia berbicara, memperhatikan, cara dia berdandan sangat terkesan elegan,tidak menor ataupun berlebihan, bahkan saat berpakaian kasual pun. dia sangat terlihat indah dan natural (tidak dibuat-buat). gestur tubuh dan cara memandangnya begitu mengesankan. Ada faktor X yang entah bikin kita terpesona dengan nya. Nah menurut anda apakah orang yang minderan dan tidak percaya diri mampu menciptakan kesan kesan menarik seprti itu ?!. kira kira untuk menjadi sedemikian menariknya apa bisa terjadi begitu saja, saya yakin tidak. Dia pasti belajar dari kekurangannya, kemudian dia mencari cara untuk menutupnya dengan hal positif yang dia bisa upayakan, belajar bicara, belajar mendengar, mengeksplore make up yang paling cocok dengan mukanya. minta saran sana sini untuk berpakaian yang cocok buat dirinya. sehingga pada akhirnya dia menemukan hal-hal yang pas buat dirinya, membangkitkan rasa percaya dirinya, yang kemudian dari rasa percaya diri itu memunculkan kharisma yang natural tanpa dibuat-buat. bukankah itu proses ?! Menjadi natural apa adanya itu baik, tapi jauh lebih baik saat naturalmu itu memikat.
Setujukah..?!
Salam
Abridna
-
21 Maret 2018
apa adanya, kalo adanya cuman nasi sama garem aja, masih mau makan? Atau cari ayam penyet?
-
21 Maret 2018
CIEDIE549 tulis:
apa adanya, kalo adanya cuman nasi sama garem aja, masih mau makan? Atau cari ayam penyet?
whew endeesss bgt itu sis.
Cabe ijo yg vedeeeessss. Mantab!