Dating site Kristen pertama dan terbesar di Indonesia

Daftar sekarang secara gratis

Sulit Jodoh Bukti Bhw Kamu Wanita Pintar/Cerdas?

ForumPersahabatan dan hubungan

251 – 275 dari 407    Ke halaman:  Sebelumnya  1 ... 10  11  12 ... 17  Selanjutnya Kirim tanggapan

  • FAJAR882

    11 April 2018

    ANITA089 tulis:

    Yg jadi pembicaraan ini: apakah cewek cerdas cenderung sulit jodoh? Pembicaraan ttg cewek S3 lulusan luar negeri itu terjadi hanya krn tadi ada tmn kita Rudi yg ngasih contoh ttg cewek S2 lulusan luar negeri yg sinamotnya bisa sampe 1 m. Makanya saya terkejut dan nanya gmn klo cewek itu lbh tinggi lg pendidikannya (S3) dan di luar negeri pula.

    Kebanyakan (atau pada umumnya) sudah menikah, Mbak.

    Sebab, pada umumnya (lagi) untuk menempuh jalur S3 sampai selesai itu, sampai usianya sudah 'lumayan' tu*.., eh, matang, gitu.. Jadi, udah pada menikah waktu masih S1, atau S2.. trus lanjut S3-nya, dalam 'kondisi' sudah berkeluarga.

    Kalaupun ada, yahh.. mungkin (ini 'mungkin', loh yaa..) ybs. memang berniat untuk melajang seumur hidup, dan mendedikasikan diri dan hidupnya untuk kemanusiaan, atau yg berkaitan dengan bidang ilmu yang menjadi keahliannya tsb. Atau, mungkin (lagi) karena sebab lain.., tetapi bukan karena S3-nya.

    Jadi, kesimpulannya, melihatnya harus scr. casus belli (per kasus); sulit untuk dibuat generalisasinya. Sedangkan 'teori' ini juga di atas telah disebutkan sbg. "tidak mutlak".

    Anyway, saya sependapat dengan bro Fandy di atas, bahwa 'jenis' kecerdasan yang mungkin (bisa saja) terkait dengan hal sulit/tidaknya jodoh, adalah lebih ke EQ daripada IQ; sementara yg dibicarakan di topik ini adalah yg dari jenis IQ-nya.

    Demikian, sekedar masukan (pendapat) dari saya.

  • FANDY756

    11 April 2018

    Fan, coba deh mohon dicek lg. Kecerdasan intrapersonal itu klo tdk salah mengacu pd kemampuan merenung, introspeksi sedang kecerdasan interpersonal itu kayaknya mengacu pd kemampuan memahami org lain. Mirip2 sih emang intra dan inter jadi bisa ketuker.

    Wah dari perhatiannya pada detail dan caranya mengoreksi, sis Anita termasuk wanita cerdas. Termasuk jarang lho ada orang yg bisa menyampaikan koreksi sehalus itu di forum. Thank you Sis, udah aku ubah yah ;-)

  • RUDI873

    11 April 2018

    Nah bgni mas, sebelom nya saya cerita td, saya ambil sample konteksnya suku batak, suku saya sndiri. Saya kenal dgn karakter suku saya, makanya saya brani mnyimpulkan, krna saya jg sdh mliat bagaimana. Tman saya sndiri gagal mw mnikah 3x krna masalah sinamot td..

    Okelah dgn suku lain, teman trbaik saya (pria) sinamot nya awalnya 200jt, clon wanita S2, very smart, krna keteguhan dan "marhata sinamot" tman ku td jdi nya 100jt.

    Peace..hehe

    JANGAN506 tulis:

    kalau menurut saya bukan karena sukunya mas,banyak juga suku-suku lain yang kaya begitu mas,atau karakteristik ortunya salah mas.

    *menurut saya pahamin pernasalahannya,kultur budayanya,baru bisa ambil kesimpulan

    **kalau memang budayanya seperti itu mungkin suku batak sudah lama musnah mas

    ***sekali lagi ini menurut saya

  • SUYATI064

    11 April 2018

    Kalo dipikir serba salah ya..hehe...

    Wanita kurang cerdas kalah saing sama yg cerdas, berbeda kasus kebalikannya krn wanitanya cerdas si cowok jd minder sendiri buat ngedeketin, jd salting eh...

    😔

  • 13 April 2018

    SUYATI064 tulis:

    Kalo dipikir serba salah ya..hehe...

    Wanita kurang cerdas kalah saing sama yg cerdas, berbeda kasus kebalikannya krn wanitanya cerdas si cowok jd minder sendiri buat ngedeketin, jd salting eh...

    😔

    Mungkin idealnya wanita bertemu pria yg IQ nya bbrp point di atas si wanita misalnya IQ si wanita 100, si pria 105. Maka, si pria bs ngemong si wanita dan si wanita jg ga perlu bersaing dng wanita lain yg lbh cerdas.

  • 28 April 2018

    Kalo si wanitanya kelihatan seperti org pandai krn dia suka diskusi ttg agama2 di dunia dan sosiologi barangkali mayoritas pria kurang suka ya? Soalnya kesannya cewek ini terlalu pintar utk ukuran cewek. Mungkin pria rata2 jg lbh suka topik diskusi yg ga terlalu memberatkan otak.

  • 28 April 2018

    FANDY756 tulis:

    Wah dari perhatiannya pada detail dan caranya mengoreksi, sis Anita termasuk wanita cerdas. Termasuk jarang lho ada orang yg bisa menyampaikan koreksi sehalus itu di forum. Thank you Sis, udah aku ubah yah ;-)

    Sama-sama, Fandy. Iya barusan aku liat sdh diubah.:-)

  • RAIZ192

    9 Mei 2018

    Wanita dan pria yg cocok itu harus saling mengerti dan memahami..klo misal kenyataannya banyak wanita pintar yg single itu berarti kebanyakan lelaki kurang pintar dan gak memahami si wanita pintar, haha..

  • ECHY268

    9 Mei 2018

    Tak ada hubungannya wanita susah jodoh karna pendidikan tinggi atau terlalu cerdas. Yg ada si wanita Itu karna terlalu fokus ke pendidikan nya lupa cari cowok atau tebar pesona dan bersosia lisasi. Atau saat dia kuliah di lingkungan kampusnya dia agama minoritas, jd klw pun ada cowok yg suka dia atau dia suka ga mgkn karna perbedaan keyakinan.

    Itu dokter wanita pd cepet nikah kok, dokter dpt dokter jg.

  • 9 Mei 2018

    ECHY268 tulis:

    Tak ada hubungannya wanita susah jodoh karna pendidikan tinggi atau terlalu cerdas. Yg ada si wanita Itu karna terlalu fokus ke pendidikan nya lupa cari cowok atau tebar pesona dan bersosia lisasi. Atau saat dia kuliah di lingkungan kampusnya dia agama minoritas, jd klw pun ada cowok yg suka dia atau dia suka ga mgkn karna perbedaan keyakinan.

    Itu dokter wanita pd cepet nikah kok, dokter dpt dokter jg.

    Dokter ketemu sesama dokter di fakultas kedokteran mungkin ya, soalnya jumlah mahasiswi dan mahasiswa kedokteran kurang lbh sama kali ya?

  • MAYA509

    10 Mei 2018

    ANITA089 tulis:

    Dokter ketemu sesama dokter di fakultas kedokteran mungkin ya, soalnya jumlah mahasiswi dan mahasiswa kedokteran kurang lbh sama kali ya?

    Lbh banyak jumlah mahasiswa dokter ka. Tp berdasarkan yg aku lihat. Mmg lbh baik dokter nikah dgn sesama dokter/ perawat. Jd klik pemikirannya. Ga slg menuntut harus 24 jam sama pasangan.

  • 10 November 2020

    Kayaknya aku kebalikannya deh. Otak ku masih kurang 1 ons pulak, cemana lah itu?  😀😁😂

  • TIAW348

    11 November 2020

    Wakakakak 🤪🤪🤪

    Cerdas dalam memilih 🤯

  • 11 November 2020

    Survei CNN belum tentu objektif 100% jga krn diambil dari bbrp responden yg bisa acak. Untuk ambil kesimpulan benar atau tdk hrs " case by case." Sulit jodoh bisa jd krn kriteria pilihan terlalu tinggi sementara usia jga tinggi,pergaulan terbatas & yg diinginkan jga punya kriteria lain jd gk match. Ada kasus nyata dari bbrp tmn wanita yg skr mukim di Indo, Singapore dan USA.

  • PURWANTO060

    11 November 2020

    Met pagi rekan" semua, semoga sehat" selalu.

    Sebelum mohon maaf kalo ada tulisan saya yg kurang berkenan.

    Menurut saya, melihat judul trit pasti berhubungan dengan karier si wanita walau kemungkinannya juga berlaku buat yg tidak meniti karir.

    Menilik kultur budaya kita dan pemahan umum lelaki di artikan si pencari nafkah, kalau kelapa eh kepala keluarga gak usah didebat.

    Kemudian karena beban tanggung jawab itu sudah melekat dari sononya maka ada perasaan minder atau takut terhadap wanita yg punya karir lebih tinggi dari si pria dan saya rasa wajar, apakah itu termasuk saya? Maybe yes maybe no.

    Lalu bagi siwanitanya sendiri, tanpa membaca artikel pun menurut yg terjadi di "sekeliling" saya maaf yaaa..🙏 kalau wanita yg punya karir bagus cenderung dia akan pongah/sombong karena dia merasa mampu (ini kenyataan yg saya lihat), mungkin rekan pria yg lain pasti tau atau paling tidak pernah mendengan cerita orang, inilah faktor yg membuat "kebanya" mundur duluan.

    Salah atau tidak dengan wanita yg seperti itu, saya juga gak bisa menilai, karena sebetulnya tergantu ego dari wanita itu dan tentu juga seberapa besar apa nyali si pria. Memang sulit buat seorang wanita terutama yang masih lajang, tapi jangan salah kira dulu bahwa yang sudah menikah itu tidak bisa berbuat congkak pada pasangannya, kira gak tau secara persis seberapa pintar/smart padangan kita (ini berlaku keduanya), manusia itu pola berfikirnya bisa berkembang tergantung dari ego dan kemauanya.

    Lantas bagaimana solusinya, terutama buat wanitanya yg kunya karir plus harta yg bisa dibilang cukuplah sehingga membuat para pri keder duluan, tapi gak semua wanita seperti itu juga pemikirannya (walau tetep masih ada sedikit rasa itu).

    Nah buat para pria, minder boleh gak salah, tapi jangan keder duluan (ini buat yg masih muda dan jenjang karirnya masih panjang), kalau yg tua, pernah nikah, kalau harus berburu wanita seperti itu apa lg startnya dari nol, kayaknya akan menggeh menggeh ngeraihnya. Ya kayak saya lah...tapi ya kita gak tau sih apa yg akan terjadi kedepannya, bisa kita lihat itu cuma masa lalu.

    Mungkin ya bagi wanita yg punya karir atau segalanya sudah punya dan menemukan pasanganya yg mungkin jauh dibawah si wanita, tolong deh...berapapun yg diberikan nafkan oleh pasangan diterima dengan syukur...ya mungkin bulan ini dia cuma bisa kasih 15 ribu perak, ya diterima dan di syukuri...siapa tahu bulan depah Tuhan kasihan sama istrinya di bisa ngasih ferarri ya bisa ajakan...hemmm tapi 🤔🤔 mungkin gak yaaah..

    Kenapa saya bilang begitu, karena sekali anda tolak pemberiannya itu akibatnya fatal, disitulah pria akan jatuh sejatuh jatuhnya dan kelanjutannya yaaa coba dipikirin deh

    Ok salam sehat, bahagia selalu

    GBU

  • 11 November 2020

    Selamat pagi Pak Purwanto dan rekan-rekan semua.

    Tergantung ya bagaimana daya juang si pria sebagai bread winner bagi keluarga nya kelak maupun yang sedang berlangsung. Jika istri anda (atau pasangan anda kelak - bagi yang single) memiliki karir yang mumpunin yang lebih baik (tentu dari segi wage juga) dari anda, ya intropeksi ke dalam diri anda pribadi dulu, sudah seberapa besar daya juang anda dan men-treat wanita anda dengan baik (treat like lady), bukan melulu dari segi hal candle light dinner, cincin berlian sekian karat, or any sophisticated items.

    Ada kok saya jumpai wanita yang bekerja dengan wage yang baik sementara suami nya tidak bekerja namun si wanita masih menghormati dan menghargai suaminya tersebut. Kenapa? Karena dia sudah melihat daya juang si suaminya, sudah melakukan ini itu namun rejekinya kurang baik saja dibandingkan istrinya. Pun ada pula yang berkarir baik punya suami yang maaf di bawah dia, akhirnya menjatuhkan dengan mengerdilkan suaminya. Jadi memang tergantung wanitanya juga bagaimana menilai si suami atau bakal pasangan hidupnya kelak.

    Jadi menurut hemat saya, bagi para pria berjuanglah (lebih enak mencantumkan satu kata in English yaitu perseverance) untuk wanita anda (kelak), jangan hanya bermodalkan sperm saja yang hanya bisa menghasilkan manusia 1, 2, 3 hingga 7 atau bermodalkan alas koran saja (seperti di thread sebelum-sebelumnya) tanpa sadar kapabilitas anda bagaimana, daya juang anda bagaimana. Kalau saya baca komen-komen pria seperti itu geli sendiri, mau komen tapi ngga enak hati nyakitin hati pria yang sebagian besar masih mengakui bahwa mereka adalah makhluk paling berkasta tinggi. :-D

    Anda mau dihargai, menghargai pasangan anda dulu sih sebenarnya. Caranya? Sudah saya jelaskan sebelumnya.

    Peace, love and gaul. :-)

    PURWANTO060 tulis:

    Met pagi rekan" semua, semoga sehat" selalu.

    Sebelum mohon maaf kalo ada tulisan saya yg kurang berkenan.

    ...

    Kenapa saya bilang begitu, karena sekali anda tolak pemberiannya itu akibatnya fatal, disitulah pria akan jatuh sejatuh jatuhnya dan kelanjutannya yaaa coba dipikirin deh

    Ok salam sehat, bahagia selalu

    GBU

    11 November 2020 diubah oleh JODOHKRISTEN

  • PURWANTO060

    13 November 2020

    SAURIA580 tulis:

    Selamat pagi Pak Purwanto dan rekan-rekan semua.

    Tergantung ya bagaimana daya juang si pria sebagai bread winner bagi keluarga nya kelak maupun yang sedang berlangsung. Jika istri anda (atau pasangan anda kelak - bagi yang single) memiliki karir yang mumpunin yang lebih baik (tentu dari segi wage juga) dari anda, ya intropeksi ke dalam diri anda pribadi dulu, sudah seberapa besar daya juang anda dan men-treat wanita anda dengan baik (treat like lady), bukan melulu dari segi hal candle light dinner, cincin berlian sekian karat, or any sophisticated items.

    Ada kok saya jumpai wanita yang bekerja dengan wage yang baik sementara suami nya tidak bekerja namun si wanita masih menghormati dan menghargai suaminya tersebut. Kenapa? Karena dia sudah melihat daya juang si suaminya, sudah melakukan ini itu namun rejekinya kurang baik saja dibandingkan istrinya. Pun ada pula yang berkarir baik punya suami yang maaf di bawah dia, akhirnya menjatuhkan dengan mengerdilkan suaminya. Jadi memang tergantung wanitanya juga bagaimana menilai si suami atau bakal pasangan hidupnya kelak.

    Jadi menurut hemat saya, bagi para pria berjuanglah (lebih enak mencantumkan satu kata in English yaitu perseverance) untuk wanita anda (kelak), jangan hanya bermodalkan sperm saja yang hanya bisa menghasilkan manusia 1, 2, 3 hingga 7 atau bermodalkan alas koran saja (seperti di thread sebelum-sebelumnya) tanpa sadar kapabilitas anda bagaimana, daya juang anda bagaimana. Kalau saya baca komen-komen pria seperti itu geli sendiri, mau komen tapi ngga enak hati nyakitin hati pria yang sebagian besar masih mengakui bahwa mereka adalah makhluk paling berkasta tinggi. :-D

    Anda mau dihargai, menghargai pasangan anda dulu sih sebenarnya. Caranya? Sudah saya jelaskan sebelumnya.

    Peace, love and gaul. :-)

    Makasih jawabannya mbak Sauria.

    Saya tidak mengatakan seluruhnya dan saya juga percaya masih ada, tapi kebanyakan (ini yang saya lihat sendiri, dilingkungan saudara dan teman) baik itu soal wanitanya maupun prianya. Kan saya bilang kebanyakan pria kalau ketemu wanita yg lebih tinggi segalanya jadi males ndeketinnya dan akibatnya ke siwanitanya yg mungkin tidak begitu sikapnya itu aja, itu kalau masih dalam taraf mencari padangan. Selebihnya itu pun bisa terjadi disaat sudah menikah dan bubar jalan.

    Kalau hal itu ditanyakan ke saya, saya akui itu termasuk saya, karena menurut hemat saya dari pada dah cape" usaha dengan harapan wanita yg saya tuju seperti yg mbak bilang (menurut saya 1 diantara 1000), ya mending mundur teratur itu lebih baik toh masih bisa berteman. Yang saya permasalahkan juga bukan soal bread winner (masudnya mungkin 'breadwinner") tapi akibatnya atau "kepunyaan" dari itu (jabatan, penghasilan yg tingg).

    Kalau mbak sudah baca komen" saya di forum lainnya dan mbak menilai seperti yang mbak pikirkan, ya gak masalah buat saya, itu hak mbak, saya gak bisa marah atau tidak suka, saya cuma bilang terimakadih.

    Setiap apa yg saya komen itu adalah berdasarkan apa yang saya rasakan, saya alami, dan buah pikiran saya, bukan sekedar komen, setuju atau tidak bagi yg membaca itu hak mereka.

    Kalau soal perjuangan hidup dan mbak tanyakan itu ke saya, gak mungkin saya tulis apa yg saya sudah alami, cerita itu mungkin buat bakal partner saya nanti, itu pun kalau saya mau cerita karena kalau saya cerita saya sudah siap dengan segala akibatnya.

    Kalau memang mbak mau tau apa yg saya sudah lakukan selama hampir seperempat abad dan akhirnya tetep kandas juga gak masalah saya akan ceritakan ke mbak kalau perlu dari usia saya 2 th sampai bubar pernikahan saya, boleh kapan mbak mau saya siap.

    Jangan nanti saya dibilang sok atau malah takut, gak saya gak takut dan gak malu. Apa lg mbak bawa" soal "cuma modal sperm".

    Maaf ya mbak Sauria, mungkin juga saya ada salah penyampain ditiap komen" saya, tapi yah nama nulis sesuatu terkadang terlalu semangat.

    Ya sudah apa mbak mau dengar kisah kehidupan saya?

    Tebang mbak saya gak marah dengan tulisan mbak. 😊

    13 November 2020 diubah oleh PURWANTO060

  • NANDA395

    13 November 2020

    Hmm

  • CHRISTIAN983

    13 November 2020

    Hmm..aya2 wae

  • VON126

    13 November 2020

    Hmm panjang sekali.. *nyimak gan*

  • 13 November 2020

    Ini contoh wanita cerdas 👍

    SELLY186 tulis:

    Miris banget denger hasil penelitian ini..

    Kalau alasannya tidak ingin wanitanya terlalu mendominasi kenapa nggak si pria'nya menaikkan kualitas dirinya aja supaya ndak kalah dgn wanitanya. Padahal kalau si ceweknya  cerdas berarti tau bagaimana memposisikan dirinya. Kenapa harus khawatir..

    ya kali harus jadi bodoh biar dapet jodoh >_<

    Ada -ada aja ...

  • 13 November 2020

    Saya sangat setuju sama kak Katharina 👍

    Kalau pun memang ada penelitian itu (dan sy sudah pernah baca juga), bukan artinya "wanita telat menikah = wanita cerdas". Berarti yg sudah menikah artinya wanita yg kurang cerdas, gitu? Jadinya judul thread ini misleading/menyesatkan.

    Kalau boleh berpendapat, menurut saya cerdas itu tidak selalu dilihat dri gelar pendidikan dia atau dari angka IQ dia. Ada orang yg sekolah tinggi, S2 nya di Amerika, pulang2 ke Indonesia malah nganggur bertahun-tahun, bahkan sampai hari ini. Disisi lain ada beberapa teman pria yg saya kenal (salah 2 nya bekas teman kantor) hanya lulusan D3, tapi dia sukses dalam pekerjaannya. Bukan hanya dipercaya oleh boss tapi juga disukai sama customernya, krn dia selalu jadi orang yg solutif. Pengetahuannya luas, hasil kerja keras dan belajar dri pengalaman sekian tahun.

    Cerdas itu jangan cuma dilihat dri strata pendidikan, tapi juga bagaimana dia mau belajar, berwawasan luas, bagaimana dia memandang kehidupan, cara berpikir dia melihat sesuatu hal, cara pandang akan suatu masalah, bagaimana mencari solusi, bagaimana dia menyampaikan pendapat. Dan utk bisa punya wawasan luas itu ngga hanya dari bangku sekolah kok. Banyak sumber yg bisa dipakai utk menggali wawasan. Apalgi jaman digital kaya skrg ini.

    Kalau dibilang pria kurang nyaman atau takut sama wanita yg smart/cerdas, kok rasanya ngga juga ya. Walopun ada pria yg begitu, berarti menurut saya pria itu insecure. Ngga punya jiwa pemimpin, sangat disayangkan.. Soalnya banyak pria disekitar hidup saya, justru ngga tahan sama wanita yg kurang smart. Diajak ngomong susah nyambung, dikasih tau beberapa kali, susah ngertinya. Kalau lagi ktemuan sama temen2nya, si pria lama2 jadi merasa malu krn si wanitanya yg kurang berwawasan.

    Ohya dan jangan lupa, bagaimana dari sisi wanitanya? Memangnya wanita pasti akan suka gitu sama pria yg tidak smart, artinya pasrah aja gitu yg penting dpt jodoh? Sekali lagi, bukan melulu soal strata pendidikan ya.

    Saya pribadi sbg wanita sangat tertarik sama pria yg smart. Suka penasaran sm pria cerdas. Krn menurut saya pria itu adalah pemimpin. Kalau saya ngga bisa nyaman dan leluasa sharing/tukar pikiran sama dia tentang hal apapun, bagaimana sy bisa andalkan dia untuk jadi pemimpin? Klo soal fisik, siapa sih yg ngga tertarik sama pria ganteng..Tapi ganteng pun kalau tiap diajak ngobrol suka ngga nyambung, lama-lama ngga nyaman juga ya. Ibaratnya ngga satu frekuensi. Sy pernah kopi darat sm pria. Looknya sih oke, tinggi ganteng. Tp sekian jam ketemuan, selama ngobrol yg jadi topik centernya dia. All about him. Intinya pembicaraan 1 arah. Skalinya saya sdikit buka mulut, jawabannya ngga ada yg nyambung, plus tangannya pun 'ramah'. Sy langsung kabur pulang..

    Selain cerdas secara IQ, menurut sy yg ngga kalah penting itu kecerdasan EQ. Kalau dia otaknya brilliant seperti profesor, trus wawasan luas tapi ternyata "ringan tangan" ya ngeri juga..Karakter/kepribadian itu nomor 1.

    KATHARINA781 tulis:

    Kalau sesuai dgn yg Sist Anita tulis; penelitian ini menunjukkan ttg pria yg merasa kurang nyaman menjalin hubungan dengan wanita pintar/cerdas. Hasil penelitian ini tidak bisa (menurut saya) lalu diartikan bahwa wanita yg telat menikah adalah wanita yg cerdas/pintar (seperti judul topik) karena penelitian itu tidak menyimpulkan hal demikian. Kecuali hal tersebut juga menjadi bagian yg ikut diteliti. Kayaknya saya termasuk yg telat nikah tapi belum pernah jadi juara kelas.

    14 November 2020 diubah oleh SHMILY818

  • 13 November 2020

    Hahhaa..aku pun 'takjub' sama jawaban mas Rudi ini, kak @Ciedie 😁

    Mau cari wanita yg pintar masak dan pintar jaga anak aja? Mohon maap bang Jago, ini sebenarnya nyari istri atau asisten rumah tangga? Ngga salah sih klo pengen punya istri pintar masak dan jaga anak. Saya sendiri suka masak dan suka anak kecil, kelak klo nanti menikah harapannya bisa melayani mengasihi suami dan anak2 dengan baik.

    Tapi kalau ternyata si wanita punya pendidikan tinggi kenapa harus dikonotasikan jelek ya?

    Kalau wanita tamatan S1 dibilang nanti pintar dandan, pintar belanja; trus klo S2 nanti terlalu pintar berhitung, S3 pinta berpolitik, kok kesannya jadi SALAH ya kalau wanita itu berpendidikan. Kasian sekali para orangtua diluar sana...ada yg sampai jual sawah dikampungnya, supaya anak perempuannya bisa Sarjana. Ada yg ibunya sampai berjuang mati-matian kerja, supaya melihat borunya S2. Walaupun si anak sebenarnya ngga mau merepotkan orangtuanya. Trus para orangtua ini salah semua gitu? 😔

    Bertobatlah wahai kalian para pria insecure...jgn krn insecure sama diri sendiri, lalu lawan jenis disekitar kalian dikasih judgement sesukanya. Tanpa tau perjuangan dibalik itu. Miris.

    CIEDIE549 tulis:

    penilaian cetek banget ya mas bro, sebegitu rendahnya anda menilai wanita yang berpendidikan.

    anyway, semoga mendapat pencerahan ya :-)

    apakah ini bentuk insecure seorang pria? #tanya kenapa #peace ya

    14 November 2020 diubah oleh SHMILY818

  • 14 November 2020

    Indeed! Sependapat sama kak Esther 👍, mewakili isi pikiran saya.

    ESTHER070 tulis:

    Sulit jodoh ya sulit aja .. gak ada hubungan sama wanita cerdas. Wanita nggak cerdas dapat jodoh juga banyak. Wanita cerdas yang doktor menikah juga banyak.

    Saya sendiri S2 dan cerdas kata orang .. yang deketin banyak, tapi saya nggak tertarik dengan pria yang nggak nyambung. So far .. buat saya pribadi teori ini make sense .. bukan karena cerdas atau enggaknya, wajar kalau mencari seorang partner yang nyambung. Dan biasanya yang nyambung memang yang tingkat kecerdasannya sama.

  • PURWANTO060

    14 November 2020

    Yah what ever lah, kalo cuma quote sana sini atau hanya menilai dari coretan tanpa pernah mengalami sendiri, ya susah...

    Saya toh cuma berbagi pendapat, kalau pendapat saya dianggap salah oleh sebagian ya gak masalah. Marah, kesel buat apa....apapun itu...itulah konsekwensi berpendapat.

251 – 275 dari 407    Ke halaman:  Sebelumnya  1 ... 10  11  12 ... 17  Selanjutnya Kirim tanggapan