Apa arti mahar / sinamot(batak) bagi para wanita dan Pria JK?
-
21 Agustus 2018
FRISKA968 tulis:
Nah dr kata tante yg di medan sieh...
Itu persembahan berhala gitu
Jd mereka gag pake gt2 .
Terlalu berlebihan kalo sinamot di katakan persembahan kepada berhala, sebagai orang batak saya tidak setuju dengan pernyataan tersebut, karna sinamot tadi diberikan kepada keluarga perempuan, bukan ke pada setan atau demit.
Kecuali yang dinikahin anak setan atau anak demit, jadi sinamotnya diberikan kepada setan atau demit.
-
21 Agustus 2018
TEREHALOHO803 tulis:
👍👍👍👍
👍👍
-
21 Agustus 2018
🤣🤣🤣🤣
LISTON872 tulis:
Terlalu berlebihan kalo sinamot di katakan persembahan kepada berhala, sebagai orang batak saya tidak setuju dengan pernyataan tersebut, karna sinamot tadi diberikan kepada keluarga perempuan, bukan ke pada setan atau demit.
Kecuali yang dinikahin anak setan atau anak demit, jadi sinamotnya diberikan kepada setan atau demit.
-
21 Agustus 2018
LISTON872 tulis:
Terlalu berlebihan kalo sinamot di katakan persembahan kepada berhala, sebagai orang batak saya tidak setuju dengan pernyataan tersebut, karna sinamot tadi diberikan kepada keluarga perempuan, bukan ke pada setan atau demit.
Kecuali yang dinikahin anak setan atau anak demit, jadi sinamotnya diberikan kepada setan atau demit.
😀😀😀,sama lae aku kurang setuju sama komen dia,malah saya pengen kenalan sama tantenya,mau tau boru apa tantenya!!!!!!
-
21 Agustus 2018
FRISKA968 tulis:
Nah dr kata tante yg di medan sieh...
Itu persembahan berhala gitu
Jd mereka gag pake gt2 .
maaf kalau saya ikut nimbrung ito(karena saya lihat profile anda suku batak)
sebelumnya saya mau tanya dulu ito boru apa?
kampung halaman orang tua dimana?
kembali pada komen anda,sudah yakin tantenya bilang seperti itu?
jika memang benar tantenya bicara seperti itu,saya ingin tau boru apa tante situ?
*hati-hati ito kalau mau komentar yang menurut saya menjelekkan suatu suku.
21 Agustus 2018 diubah oleh JANGAN506
-
21 Agustus 2018
HOPE617 tulis:
Semoga bukan boru Juntak, malu awak nanti... 🤣🤣🤣
saya rasa bukan boru batak tantenya😀😀😀
-
21 Agustus 2018
Numpang ketawa ya bang 🤣🤣🤣
LISTON872 tulis:
Terlalu berlebihan kalo sinamot di katakan persembahan kepada berhala, sebagai orang batak saya tidak setuju dengan pernyataan tersebut, karna sinamot tadi diberikan kepada keluarga perempuan, bukan ke pada setan atau demit.
Kecuali yang dinikahin anak setan atau anak demit, jadi sinamotnya diberikan kepada setan atau demit.
-
21 Agustus 2018
JANGAN506 tulis:
maaf kalau saya ikut nimbrung ito(karena saya lihat profile anda suku batak)
sebelumnya saya mau tanya dulu ito boru apa?
kampung halaman orang tua dimana?
kembali komen anda,sudah yakin tantenya bilang seperti itu?
jika memang benar tantenya bicara seperti itu,saya ingin tau boru apa tante situ?
*hati-hati ito kalau mau komentar yang menurut saya menjelekkan suatu suku.
Mungkin ito itu kurang paham lae kalo makna sinamot itu sebenarnya bentuk penghargaan atau penghormatan pihak paranak kepada parboru. Jangan terlalu di desak gitu, baiknya di jelaskan aja lae, biar ito itu paham dan tidak menganggap adat itu sebagai persembahan kepada berhala.
Kadang memang ada beberapa ajaran kristen yang menganggap tabu acara adat dan mengatakan bahwa acara acara tersebut bertentangan dengan iman kristen.
Semuanya kembali kepada kita, karna leluhur kita dulu juga sudah percaya kepada Sang Pencipta, cuma saja mereka menyebutnya dengan nama mula jadi na bolon, yang artinya kira kira yang awal dan yang abadi.
-
21 Agustus 2018
Nah berarti mahar, seserahan, sejenisnya di budaya suku dan adat istiadat lain juga termasuk persembahan berhala ya sis Friska. Agak2 aneh si tante sis...hehehehe...pisss ya.
FRISKA968 tulis:
Nah dr kata tante yg di medan sieh...
Itu persembahan berhala gitu
Jd mereka gag pake gt2 .
LISTON872 tulis:
Sinamot itu bukan simbol orang tua dulu ito, sinamot itu merupakan tradisi turun temurun yang berlangsung dari generasi ke generasi selanjutnya yang artinya betapa berharganya keluarga perempuan (parboru) di mata keluarga laki laki (paranak)
Dulunya orang batak di TOBA (Tempat Orang Batak Asli), menggantungkan hidupnya dari bertani sawah. Dan biasanya semua anggota keluarga bahu membahu mengerjakan pekerjaan tani tersebut, tidak perduli pria atau wanita.
Pada saat seorang wanita batak dilamar oleh seorang laki laki dan mereka menikah, otomatis wanita itu meninggalkan keluarga ayahnya dan diboyong ke rumah keluarga pria. Saat itu pula berarti tenaga untuk mengerjakan sawah mereka berkurang karna wanita itu sudah tinggal di tempat keluarga laki laki yang menjadi suaminya. Disini pihak keluarga laki laki (paranak) berkewajiban mengganti tenaga wanita yang telah mereka boyong ssbagai nenantu (parumahen) mereka kepada pihak wanita (parboru).
Dulunya sinamot (tuhor ni boru) berbentuk kerbau. Jadi kerbau kerbau tadi wajib di berikan pihak paranak untuk dijadikan pengganti tenaga wanita tersebut dalam mengerjakan pekerjaan sawah. Banyaknya jumlah kerbau yang diserahkan sebagai sinamot tergantung kesepakatan kedua belah pihak pada saat acara perundingan sinamot (marhata sinamot).
Karna proses perjalanan waktu, pola hidup, dan penyesuaian keadaan, perlahan lahan sinamot yang awalnya berbentuk hewan pemberian, berngsur angsur diganti dengan uang.
Kira kira seperti itu ito cerita yang kudengar dari orang orang yang aku tanya kenapa harus ada sinamot.
Tapi semua tergantung kita, mau kita pertahankan atau kita tinggalkan budaya leluhur, semua kembali kepada kita. Tapi selama kita masih mengaku sebagai orang batak, dan masih memakai marga batak, tidak salah juga untuk melestarikan dan mempertahankan budaya leluhur kita.
IMO
CMIIW.
😊😊
-
21 Agustus 2018
Biarin aja ito kalau sis tadi beranggapan begitu. Kan pada akhirnya nanti pada saat pertemuan keluarga besar kedua belah pihak yang akan ngomong dan bertindak mau pakai sinamot atau tidak, bukan mau nya 1 or segelintir orang saja. Hehehe....
Tapi aku numpang ketawa dulu, karna masih lucu aja kurasa dibilang persembahan berhala.... ROTFL. Apalagi komen ito yang aku bold ini...
LISTON872 tulis:
Terlalu berlebihan kalo sinamot di katakan persembahan kepada berhala, sebagai orang batak saya tidak setuju dengan pernyataan tersebut, karna sinamot tadi diberikan kepada keluarga perempuan, bukan ke pada setan atau demit.
Kecuali yang dinikahin anak setan atau anak demit, jadi sinamotnya diberikan kepada setan atau demit.
21 Agustus 2018 diubah oleh SAURIA580
-
21 Agustus 2018
LISTON872 tulis:
Mungkin ito itu kurang paham lae kalo makna sinamot itu sebenarnya bentuk penghargaan atau penghormatan pihak paranak kepada parboru. Jangan terlalu di desak gitu, baiknya di jelaskan aja lae, biar ito itu paham dan tidak menganggap adat itu sebagai persembahan kepada berhala.
Kadang memang ada beberapa ajaran kristen yang menganggap tabu acara adat dan mengatakan bahwa acara acara tersebut bertentangan dengan iman kristen.
Semuanya kembali kepada kita, karna leluhur kita dulu juga sudah percaya kepada Sang Pencipta, cuma saja mereka menyebutnya dengan nama mula jadi na bolon, yang artinya kira kira yang awal dan yang abadi.
iya juga ya lae🙏🙏🙏
-
21 Agustus 2018
Gatal jari ini pengen nanggapi tulisan ini, hahaha
Kalau di atasnya tadi kamu bilang "sinamot gak penting" bagi dirimu sih gk masalah, toh kamu jg belum di sinamoti sama orang.
Tapi dengan kalimat untuk persembahan berhala?? Wah tante kamu "NGACO" sudah menjudge bahwa semua keluarga pihak perempuan yg dapat sinamot adalah mahluk gaib (berhala). Hahaha.
Kalau tantenya termasuk salah satu pengikut ajaran yg nota bene menganggap spiritual (budaya) adalah dosa dan menyembah berhala, maka minta tolong jangan mengikuti budaya batak atau budaya lainnya. Jangan pakai marga, jangan mengunjungi tempat2 wisata budaya (Borobudur, Prambanan, dll) dan juga kalau bisa "eksis" di luar negeri aja jangan di Indonesia yang kaya akan budaya, budaya Nusantara.
FRISKA968 tulis:
Nah dr kata tante yg di medan sieh...
Itu persembahan berhala gitu
Jd mereka gag pake gt2 .
LISTON872 tulis:
Sinamot itu bukan simbol orang tua dulu ito, sinamot itu merupakan tradisi turun temurun yang berlangsung dari generasi ke generasi selanjutnya yang artinya betapa berharganya keluarga perempuan (parboru) di mata keluarga laki laki (paranak)
Dulunya orang batak di TOBA (Tempat Orang Batak Asli), menggantungkan hidupnya dari bertani sawah. Dan biasanya semua anggota keluarga bahu membahu mengerjakan pekerjaan tani tersebut, tidak perduli pria atau wanita.
Pada saat seorang wanita batak dilamar oleh seorang laki laki dan mereka menikah, otomatis wanita itu meninggalkan keluarga ayahnya dan diboyong ke rumah keluarga pria. Saat itu pula berarti tenaga untuk mengerjakan sawah mereka berkurang karna wanita itu sudah tinggal di tempat keluarga laki laki yang menjadi suaminya. Disini pihak keluarga laki laki (paranak) berkewajiban mengganti tenaga wanita yang telah mereka boyong ssbagai nenantu (parumahen) mereka kepada pihak wanita (parboru).
Dulunya sinamot (tuhor ni boru) berbentuk kerbau. Jadi kerbau kerbau tadi wajib di berikan pihak paranak untuk dijadikan pengganti tenaga wanita tersebut dalam mengerjakan pekerjaan sawah. Banyaknya jumlah kerbau yang diserahkan sebagai sinamot tergantung kesepakatan kedua belah pihak pada saat acara perundingan sinamot (marhata sinamot).
Karna proses perjalanan waktu, pola hidup, dan penyesuaian keadaan, perlahan lahan sinamot yang awalnya berbentuk hewan pemberian, berngsur angsur diganti dengan uang.
Kira kira seperti itu ito cerita yang kudengar dari orang orang yang aku tanya kenapa harus ada sinamot.
Tapi semua tergantung kita, mau kita pertahankan atau kita tinggalkan budaya leluhur, semua kembali kepada kita. Tapi selama kita masih mengaku sebagai orang batak, dan masih memakai marga batak, tidak salah juga untuk melestarikan dan mempertahankan budaya leluhur kita.
IMO
CMIIW.
😊😊
21 Agustus 2018 diubah oleh CHARLY384
-
21 Agustus 2018
Nyimak ah sambil ngemil kue ketawa 😊
-
21 Agustus 2018
CHARLY384 tulis:
Sehat amang, gimana kabar disana?
Btw "Mohon maaf, anda tidak dapat menghubungi JANGAN506, karena profil anda tidak sesuai dengan batasan kontaknya."
Hahaha
hahaha
-
21 Agustus 2018
Sabar..sabar to. Toh pastinya akan terungkap pada saat nanti ybs akan dilamar atau menikah. Apakah tetap pada pendirian untuk ngga ada sinamot/tdk mementingkan sinamot, seserahan, hantaran, mahar atau tetap pakai. Krn masih berlatar belakang budaya dan tinggal di Indonesia yg masih memakai adat. Pun menikah dengan orang asing juga ada yang pakai adat kan?
Kadang apa yg diucap, diketik tidak nyata di dalam dunia nyata nya sekarang atau nanti. Ngerti kan ito. Ya balik lagi ini situs perjodohan, krisitani lagi jd yah kadang ngga sadar ada yg suka memakai embel2 rohani biar keliatan baik di depan orang. Kan balik lagi, bagaimana dia di kehidupan nyatanya.
Hehehe...ngga lari or OOT. Mdh2an ngga ya..
Peace everyone! 😁😉😊
CHARLY384 tulis:
Gatal jari ini pengen nanggapi tulisan ini, hahaha
Kalau di atasnya tadi kamu bilang "sinamot gak penting" bagi dirimu sih gk masalah, toh kamu jg belum di sinamoti sama orang.
Tapi dengan kalimat untuk persembahan berhala?? Wah tante kamu (kamu) "NGACO" sudah menjudge bahwa semua keluarga pihak perempuan yg dapat sinamot adalah mahluk gaib (berhala). Hahaha.
Kalau kamu dan tantenya termasuk salah satu pengikut ajaran yg nota bene menganggap spiritual (budaya) adalah dosa dan menyembah berhala, maka minta tolong jangan mengikuti budaya batak atau budaya lainnya. Jangan pakai marga, jangan mengunjungi tempat2 wisata budaya (Borobudur, Prambanan, dll) dan juga kalau bisa "eksis" di luar negeri aja jangan di Indonesia yang kaya akan budaya, budaya Nusantara.
-
21 Agustus 2018
Paham kok to, ntar kena pepatah menelan ludah sendiri ya? Haha
Tapi ya jangan kelewatan gtu dong, da berumur jg yg nulis itu, harusnya bisa memilah, menelaah, menghayati, menyaring, dll dulu sebelum di tuang ke dalam forum sejuta jombloers ini, hahaha. Lah ini dengan "polosnya" langsung nulis tanpa tau maksud dari tulisan dia sendiri. Kena omelin deh.
Btw, perihal "manusia berkedok dan bertopeng" di Indonesia memang sangat miris ya saat ini, semoga cepat berakhir.. HahahaSAURIA580 tulis:
Sabar..sabar to. Toh pastinya akan terungkap pada saat nanti ybs akan dilamar atau menikah. Apakah tetap pada pendirian untuk ngga ada sinamot/tdk mementingkan sinamot, seserahan, hantaran, mahar atau tetap pakai. Krn masih berlatar belakang budaya dan tinggal di Indonesia yg masih memakai adat. Pun menikah dengan orang asing juga ada yang pakai adat kan?
Kadang apa yg diucap, diketik tidak nyata di dalam dunia nyata nya sekarang atau nanti. Ngerti kan ito. Ya balik lagi ini situs perjodohan, krisitani lagi jd yah kadang ngga sadar ada yg suka memakai embel2 rohani biar keliatan baik di depan orang. Kan balik lagi, bagaimana dia di kehidupan nyatanya.
Hehehe...ngga lari or OOT. Mdh2an ngga ya..
Peace everyone! 😁😉😊
-
21 Agustus 2018
JANGAN506 tulis:
saya rasa bukan boru batak tantenya😀😀😀
Gak boleh gitu lae, fakta sebenarnya kita kan gak tahu lae
-
21 Agustus 2018
Nah kalo merit pake adat batak itu kata tante aku yaa itu berhala jadi sepupu aku ga pake adat batak. Nah sama donk sinamot kan bagian adat batak.
Mereka itu kristen karismatik. Hebat loeh
Suku batak yes i am .
Saya besar di surabaya..
Tp saya srg plg kemedan.
Mgkn pendapat tante dan bbrp org beda dengan kalian....
-
21 Agustus 2018
Batak donk tante aku adalah adek mamak aku
Kan aku batak itoo
Hehehee
LISTON872 tulis:
Gak boleh gitu lae, fakta sebenarnya kita kan gak tahu lae
-
21 Agustus 2018
Setuju to dengan kalimat pendapat masing2 boleh beda.
Tapi plis jangan buat kita merasa bagian dari berhala dong, hahaha
Atau ito yg juga bagian dari berhala itu gk tersinggung?? Keturunan dari oppung2nya dulu yg mengikuti adat istiadat budaya batak.
Btw, marga juga bagian dari adat Batak itu sendiri loh, tidak terpisahkan. Apa tantenya dan keluarganya di medan sana masih pakai marga juga gk ya? Hehe
FRISKA968 tulis:
Nah kalo merit pake adat batak itu kata tante aku yaa itu berhala jadi sepupu aku ga pake adat batak. Nah sama donk sinamot kan bagian adat batak.
Mereka itu kristen karismatik. Hebat loeh
Suku batak yes i am .
Saya besar di surabaya..
Tp saya srg plg kemedan.
Mgkn pendapat tante dan bbrp org beda dengan kalian....
21 Agustus 2018 diubah oleh CHARLY384
-
21 Agustus 2018
Itu kan kata Tante-nya, kalau menurut ka Friska sendiri atau sepengetahuan kaka dari orangtua kaka gimana tentang adat batak? Sepaham sama Tante juga kah? ☺
FRISKA968 tulis:
Nah kalo merit pake adat batak itu kata tante aku yaa itu berhala jadi sepupu aku ga pake adat batak. Nah sama donk sinamot kan bagian adat batak.
Mereka itu kristen karismatik. Hebat loeh
Suku batak yes i am .
Saya besar di surabaya..
Tp saya srg plg kemedan.
Mgkn pendapat tante dan bbrp org beda dengan kalian....
-
21 Agustus 2018
Nyimak sambil minum cap badak 😊
-
21 Agustus 2018
👍👍👍👍
CHARLY384 tulis:
Atau ito yg juga bagian dari berhala itu gk tersinggung?? Keturunan dari oppung2nya dulu yg mengikuti adat istiadat budaya batak.
Btw, marga juga bagian dari adat Batak itu sendiri loh, tidak terpisahkan. Apa tantenya dan keluarganya di medan sana masih pakai marga juga gk ya? Hehe
-
21 Agustus 2018
FRISKA968 tulis:
Nah kalo merit pake adat batak itu kata tante aku yaa itu berhala jadi sepupu aku ga pake adat batak. Nah sama donk sinamot kan bagian adat batak.
Mereka itu kristen karismatik. Hebat loeh
Suku batak yes i am .
Saya besar di surabaya..
Tp saya srg plg kemedan.
Mgkn pendapat tante dan bbrp org beda dengan kalian....
Itu kan kata tante ito, bukan kata Tuhan, lagian bentuk berhalanya itu dimana?? Kenapa semudah itu men judge kalo tradisi itu bentuk dari penyembahan berhala??
Mungkin ibadahku tidak sehebat orang orang lainnya, tapi imanku selalu mengatakan kalo aku kelak akan diselamatkan. Orang farisi juga menganggap mereka lebih hebat dalam beribadah dan lebih dekat dengan Tuhan dibandingkan orang israel lainnya, tapi Tuhan tidak berkenan dengan mereka dan lebih memilih pemungut cukai yang merasa dirinya hina di hadapan Tuhan, karna manusia melihat dari luarnya, tapi Tuhan melihat hati.
-
21 Agustus 2018
LISBETH921 tulis:
Nyimak sambil minum cap badak 😊
Kalo sekali lagi komennya nyimak sambil makan atau minum, dapat payung cantik...
Hheheheh😀😀😀
21 Agustus 2018 diubah oleh LISTON872