Bagaimana Pendapat Anda ttg ibarat "seperti mkn permen karet"
-
1 Februari 2018
wkwkkwkwkkw
-
1 Februari 2018
IAN718 tulis:
Sy pernah membaca sebuah artikel...bahwa mengunyah permen karet dpt membuat cerdas...
Saya makan permen karet kok ndak cerdas-cerdas ya bro, yang salah sayanya atau permen karetnya ya, barangkali sisa permen karetnya sekalian ditelan supaya cerdas, apakah begitu isi artikelnya bro?
-
1 Februari 2018
Mngkn memacu fungsi otak utk berkreasi...or berkreatifitas...lbh ke otak seni...
TORO617 tulis:
Saya makan permen karet kok ndak cerdas-cerdas ya bro, yang salah sayanya atau permen karetnya ya, barangkali sisa permen karetnya sekalian ditelan supaya cerdas, apakah begitu isi artikelnya bro?
-
1 Februari 2018
IAN718 tulis:
Mngkn memacu fungsi otak utk berkreasi...or berkreatifitas...lbh ke otak seni...
Bisa jadi, bisa juga untuk senam muka dan rahang karena gerakan mengunyah terus seperti memamah biak pada sapi.
-
1 Februari 2018
Bisa jadi...bisa jadi...
TORO617 tulis:
Bisa jadi, bisa juga untuk senam muka dan rahang karena gerakan mengunyah terus seperti memamah biak pada sapi.
-
1 Februari 2018
IAN718 tulis:
Bisa jadi...bisa jadi...
Bagi yang sedang sakit gigi atau sakit mulut, tidak disarankan karena dipastikan makin bertambah hebatlah sakitnya.
-
1 Februari 2018
wkwkkkkkwwkk
TORO617 tulis:
Makan permen karet sambil percaya diri menantang kereta melaju, siapa tahu keretanya mental, eh dia yang mental,
-
1 Februari 2018
pantas bro .sapi2 pada cerdas,iadi bintang iklan di televisi2, iklan susu Ult $$$
TORO617 tulis:
Bisa jadi, bisa juga untuk senam muka dan rahang karena gerakan mengunyah terus seperti memamah biak pada sapi.
-
1 Februari 2018
FEBRI879 tulis:
haii sis.. Disini sudah dijelaskan, bahwa si cowok sudah di perkenalkan dgn org tuanya. Hny saja, dia blm bertemu scr lgsg dgn si org tua laki2. Dan dia sudah bertemu scra lgsg dgn org tua perempuan, org tua perempuan pun setuju dgn hubungan mereka. Akn tetapi, org tua lelaki blm memberi restu.(dikarenakan mereka kenal dr dumay, mknya org tua laki2 tdk setuju. krn takut anaknya ditipu, pdhl si cowok sudah berniat serius dan jujur). Dia mempernalkan diri, dan sekaligus meminta ijin jg. Saat itu, org tua perempuan memberi ijin, tp org tua laki2 blm beri ijin. Sblm break, si cowok sudah tau klu org tua si cewek sudah berantem gara2 membela si cowok. Dan stlh break pun, makin memuncak, hingga akhirnya si cewek pun menyatiki dirinya sendiri. Mslh yg menyarankan membuka hati itu, bukan dr pihak cewek. Tp pihak cowok duluan yg meminta utk membuka diri ke org lain. Si cewek berkorban, menyakiti dirinya sendiri, sampai2 dia pun berantem dgn org tua nya sndiri untuk membela si cowok.
Klo ga niat mah percuma dipaksain, bener tuh bapaknya cewe, namanya laki2 mah ada yg jd banci, masa didepan bapanya si cewe ga bisa ngomong..????
-
1 Februari 2018
ikut nyimak
-
1 Februari 2018
LEO964 tulis:
pengen nyoba yg biru",,,sebetulnya maksud dan tujuan yg suka biru" seperti apa sih?
#baru nemu rasa keegoisan doang
ga ngerti aq om, mang buat sendiri ya jadi biru2? Mantap mania dah...
-
1 Februari 2018
WIRANATA681 tulis:
ga ngerti aq om, mang buat sendiri ya jadi biru2? Mantap mania dah...
sama gw juga g ngerti
wkwkwkwk
-
2 Februari 2018
Menurut saya, sebenarnya seberapa besar reaksi kehilangan saat seseorang mengalami putus pacar pastinya bisa saja beda2 pd masing2 orang dan juga bagaimana mereka melewati masa2 tersebut. Sebagian bisa jadi menganggap hal tersebut 'biasa' saja tetapi sebagian lagi bisa jadi menganggap itu kejadian yg 'luar biasa' yg membutuhkan energi yg besar untuk mengatasinya. Banyak faktor yg tampaknya ikut berperan di sana, termasuk harapan2 yg sudah ada saat menjalani proses pacaran tsb.
RONNY542 tulis:
Cinta yang tulus tidak bisa dipaksakan. Dan bagi mereka yang Bijak, putus ketika pacaran adalah hal yang biasa dan tidak perlu dirisaukan atau dibesar besarkan, saling menyalahkan atau saling membela diri. Bersyukurlah selalu atas semua "Hasil' nya, dan jika memang benar2 Percaya kepada-Nya, apapun hasilnya itu adalah yang terbaik untuk berdua. Rancangan-Nya bukan rancangan kita dan semua akan dibuat Indah pada waktu-Nya.
Salam Damai...
Tuhan memberkati...
-
2 Februari 2018
Sist, memang tidak semua yang mau "Bertanding" sesuatu itu siap untuk kalah dan menang, ada yang siap mau menang saja, kalah ga mau terima sehingga bisa galau berkepanjangan. Bagi mereka yang sudah menyadari kalau dalam suatu pertandingan itu bisa ada yang kalah dan menang, mereka pasti punya jiwa yang besar dan bisa cepat mengatasi kekecewaannya. Memang Hikmat seperti ini hanya bisa datang dari "Atas" dan berlaku konsisten di dalam hal bertanding apapun juga, kalau hikmatnya datang dari "Bawah" biasanya ga mau terima "Kalah" karena harapannya ga tercapai (terkadang kalah msh ngotot), dan akibatnya yang jelek2 saja dan merugikan diri sendiri dan bisa juga orang lain (Maklum hanya pakai pengertian manusia/sendiri). Kadang mereka sendiri tidak menyadari Rancangan-Nya yang lain di balik peristiwa itu (Mereka bergerak hanya memakai rancangan sendiri, dan berpatokan bahwa rancangannya itulah senantiasa yang terbaik, kurang menghargai dan menerima dan bersyukur atas segala Rancangan-Nya).
Salam Damai sist...
Tuhan memberkati....
KATHARINA781 tulis:
Menurut saya, sebenarnya seberapa besar reaksi kehilangan saat seseorang mengalami putus pacar pastinya bisa saja beda2 pd masing2 orang dan juga bagaimana mereka melewati masa2 tersebut. Sebagian bisa jadi menganggap hal tersebut 'biasa' saja tetapi sebagian lagi bisa jadi menganggap itu kejadian yg 'luar biasa' yg membutuhkan energi yg besar untuk mengatasinya. Banyak faktor yg tampaknya ikut berperan di sana, termasuk harapan2 yg sudah ada saat menjalani proses pacaran tsb.
3 Februari 2018 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
2 Februari 2018
Maaf, apakah maksudnya 'bertanding' itu terkait proses berpacaran? (Karena yg dibahas adalah tentang putusnya hubungan pacaran tsb). Saya hanya berpikir, betapa menegangkan dan tidak nyamannya hidup bila demikian adanya ya.. saya belum pernah berpikir seperti itu. Berpikir bahwa yg dijalani adalah sebuah 'pertandingan' yg st saat akan ada menang dan kalah. Apalagi bila itu dikaitkan dengan hubungan pacaran.
RONNY542 tulis:
Sist, memang tidak semua yang mau "Bertanding" sesuatu itu siap untuk kalah dan menang, ada yang siap mau menang saja, kalah ga mau terima sehingga bisa galau berkepanjangan. Bagi mereka yang sudah menyadari kalau dalam suatu pertandingan itu bisa ada yang kalah dan menang, mereka pasti punya jiwa yang besar dan bisa cepat mengatasi kekecewaannya. Memang Hikmat seperti ini hanya bisa datang dari "Atas" dan berlaku konsisten di dalam hal bertanding apapun juga, kalau hikmatnya datang dari "Bawah" biasanya ga mau terima "Kalah" karena harapannya ga tercapai (terkadang kalah msh ngotot), dan akibatnya yang jelek2 saja dan merugikan diri sendiri dan bisa juga orang lain (Maklum hanya pakai pengertian manusia/sendiri). Kadang mereka sendiri tidak menyadari Rancangan-Nya yang lain di balik peristiwa itu (Mereka bergerak hanya memakai rancangan sendiri, dan berpatokan bahwa rancangannya itulah senantiasa yang terbaik, kurang menghargai dan menerima dan bersyukur atas segala Rancangan-Nya).
Salam Damai sist...
Tuhan memberkati....
3 Februari 2018 diubah oleh KATHARINA781
-
2 Februari 2018
Terimakasih atas pendapat teman2 sekalian. Disini saya hny ingin meminta pendapat kalian ttg bagaimana rasa seorang wanita yg di tinggal pasangan nya begitu saja, disaat si wanita sudah tulus mencintai si lelaki wlu sbrnrnya si wanita tau akan masa lalu si pria.(disini tdk saya sebutkan masa lalu apa, krn tdk baik membuka masa lalu seseorang). akan tetapi, si lelaki ini tidak memperjuangkan cinta nya. si cowok ini menyerah krn terus2an di desak utk segera menikah. ya klu si cowok emg beneran serius dan cinta, seharusnya dia bisa lbh bijak utk bersabar utk dapatkan restu org tua cwek. Sementara, si cowok aja blm ada ngomong ke bapak cewek, tp dia udh menyerah begitu saja. Saat si cowok memutuskan hubungan, si cewek sudah beritahu bahwa si org tua lelaki si cewek sudah setuju. Namun, si cowok tidak mempertahankan dia. Yah, memang bukan jodoh. Karena klu mereka jadi pasangan pun, msa lalu si cowok pun akan terus membayangi kehidupan si cewek nantinya. Yah, Tuhan itu baik sih utk si cwek. Karena si cewek pun pantas dapat lelaki yg jauh lebih baik, dan dapat mempertahankan suatu hubungan nya. Terimakasih.
-
2 Februari 2018
Cinta yang "Tulus" dari seorang Ibu...seperti lagunya : Hanya memberi, tak harap kembali...
GBU ALL
-
22 Maret 2018
Waktunya yang kurang tepat,
seharusnya si cewek berusaha mengambil hati bapaknya jauh hari sebelumnya, karena ia tahu bapaknya tidak merestui mereka,
si cowok kecewa karena mungkin tidak bisa menerima perlakuan dari bapak si cewek,
tidak menghiraukan anak & istrinya, dan ketika anaknya sakit,
dia baru mau mengizinkan,
si cowok yang memulai, dia juga yang mengakhiri.
Bad end?
-
23 Maret 2018
Yah udh terjadi jg sis pling sy cm bs blang yg sabar sis dan klo mw nangis dan teriak lakukanlah..
Mnrt sy sis pgn si cowok pamit ke ortu sis cm alasan kedua aja.. krn alasan utamanya krn sis lg kangen bgt sm mantan sis itu..
It mnrt sy.. klo salah mohon abaikan
GB
-
23 Maret 2018
Move up sis..dan.gk.usah berpikir knapa tuh cwok gk minta maaf bahkan yg sdh nikah pun begitu pisah.. ada yg gk minta maaf jg ma klg msg2...mmg sakit rasax tp seiring berjalanx.wkt.luka hati akan sembuh dan semua hanya akan jd crita masa lalu yg gk pentink bgtz buat.diingat2 lgi...n.lbh cepat lgi sembuhx klo buka hati utk yg laen...cwok di dunia ini gk cm 1..msh byk yg jauh lbh baik di luar sana..qt aza yg gk mo liat ke depan...so smgtzzz!!!
-
23 Maret 2018
Intinya sis.
Sang cowok memang tidak mencintai cewek tersebut dengan tulus.
Bukan masalah hbs manis sepah dibuang, atau apapun.
Buat ceweknya..memang akan ada rasa kecewa, marah, kesal, malu, dll. Gpp sist. Intinya pembelajaran buat kita juga, semua yg terlalu manis di depan harus diwaspadai. Sedang untuk keluarga yg tdk setuju pd awalnya, pembelajaran untuk lebih lembut tidak berkeras demi kebaikan anak2 mereka juga.
FEBRI879 tulis:
Syaloom.. Hai semua teman2 terkasih.
Saya ingin tau bagaimana pendapat teman2 sekalian, ttg judul "seperti makan permen karet". Yah, mungkin sedikit bingung mksdnya apa. Maksudnya disini adlah ketika kita makan permen karet, awal yg dirasakan itu adalah manis. Tp diakhir kunyahan nya, yg kita rasakan itu pahit.
.....Maaf atas coretan nya. Kalau ada salah kata, mohon dimaafkan. Tidak bermaksud menyinggung siapapun. Terimakasih.
GBU.
24 Maret 2018 diubah oleh JODOHKRISTEN