Dating site Kristen pertama dan terbesar di Indonesia

Daftar sekarang secara gratis

Perlukah seorang "Pendeta" memiliki gelar sarjana Theologia ??

ForumCampur-campur

26 – 50 dari 137    Ke halaman:  Sebelumnya  1  2  3 ... 6  Selanjutnya Topik ditutup

  • ELERES063

    7 Maret 2018

    JOHANES988 tulis:

    Menurut saya perlu sebagai ilmu dasar tentang pehaman alkitab, karena bagaimana pun panduan hidup umat kristen adalah alkitab dan pendeta tugas nya mengarahkan itu. Dan yg paling penting adalah cara hidup sesuai dgn ajaran Yesus.

    setuju bang, makasi atas responnya ;-)

  • ELERES063

    7 Maret 2018

    LISBETH921 tulis:

    Ptanyaan yang zuper zekali :)

    jadi ito lisbeth jawabannya apa nih? perlu kah seorang pendeta bergelar sarjana theologia??

  • ELERES063

    7 Maret 2018

    CIEDIE549 tulis:

    memang banyak kursus2 singkat teologi praktis tetapi tidak sedalam jika bersekolah teologi. Sekolag teologi juga ada praktek ke jemaat dan tenpat-tempat pelayanan yang lain dan ada bimbingan dosen.

    Sangat tidak bijak jika seorang pdt tidak dilatarbelakangi teologi yg mencukupi karena kebutuhan jemaat yang semakin berkembang dgn permasalahnnya.

    apakah jemaat Kristen mau dipimpin oleh seorang pemipin rohani (baca pendeta) yg hanya bisa kotbah yg memuaskan hati seperti 'umat sebelah'? (tanya mendeskritkan ya).

    memang kita di gereja kita mencari damai sejahtera dan damai sejahtera itu didapat salah satunya dari pengajaran yang baik dan benar dalam terang Firman Allah serta lingkungan jemaat yang bertumbuh. Hal2 tersebut tidak terlepas dari seorang pemimpin rohani yg mumpuni. perlu diingatkan bahwa tanggung jawab seorang pdt itu tidak sekedar di atas mimbar berkotbah tapi memimpin bertumbuhan jemaat dgn pengajaran yg benar.

    ini yang sy maksud kak, apa hnya dengan ikut kursus bs langsung disebut sbg "pendeta" ..??

  • ELERES063

    7 Maret 2018

    EMERES968 tulis:

    Sarjana theologia tp tidak memahami dan mengerti apa sebenarnya tugas Pendeta menurut saya itu cacat ! lalu bagaimana seorang yg tidak mempelajari Theologia (maaf hanya belajar alkitab 6 bln ) bisa memahami dan mengerti tugas Pendeta ? modal hanya jingkrak2 dan mulut berbusa tidak cukup untuk menjadi seorang Pendeta yg namanya Pendeta harus ada pendidikan formal dan ditahbiskan / disyahkanjadi Pendeta.  jadi menurut saya mutlak seorang pendeta harius terlebih dahulu menempuh pendidikan yg berkaitan dgn kePendetaaan mis Ilmu Theologia !    

    mantap bang !!! ;-), mkasi atas responnya

  • ELERES063

    7 Maret 2018

    LISTON872 tulis:

    Menurutku gak semua pendeta bergelar STh, dan gak semua orang yang bergelar STh adalah pendeta.

    Karna STh itu hanya sebuah gelar kesarjanaan strata1 (S1) yang diberikan kepada seseorang yang telah menyelesaikan perkuliahan Theologia. Ada juga orang yang bergelar STh yang menjadi guru agama disekolah sekolah dan mereka bukan disebut pendeta.

    Sementara (di HKBP) ada juga pendeta yang tidak bergelar STh, yaitu pendeta yang sebelumnya adalah guru jemat/voorhenger.

    Pendeta itu gak harus bergelar STh, karna pada hakikatnya pendeta bukan sebuah jabatan pekerjaan yang syaratnya harus sarjana theologia, tetapi pendeta lebih pantas dikatakan sebagai tugas atau panggilan dari gereja setelah seseorang itu dianggap layak untuk memenuhi panggilan tugasnya tersebut.

    bagaimana bang untuk dianggap layak ??

  • ELERES063

    7 Maret 2018

    JANGAN506 tulis:

    terus hubungan dengan jajan rohani???

    terus hubungannya dengan damai sejahtera???

    Ketika jajan rohani ke gereja yg sy sebut diatas, sy merasa kurang damai sejahtera..

  • ELERES063

    7 Maret 2018

    EKO789 tulis:

    Sebagai pendeta perlu banget.karena latar belakang akademi akan membantu dia dalam memahami isi alkitab sesuai konteksnya saat ITU baik ITU budaya,masyarakat saat ITU,kejadian yg harus di rangkum secara utuh,kita harus paham bahwa alkitab di tulis manusia bukan turun langsung Dari langit seperti sepuluh titah yg lngsung Dari Tuhan

    Mungkin kl firman yg isinya kesaksian iman mungkin ngga perlulah gelar STh

    makasi bro atas responnya ;-).. sy pun seperti thread sy diatas bilang gk masalah siapapun tuk khotbah atau bersaksi di atas mimbar,, tp ketika sudah diatas mimbar brarti harus siap juga tuk dinilai org yg mendengar dan melihatnya..

  • ELERES063

    7 Maret 2018

    JACKFRANS415 tulis:

    pertanyaan dari sdr eleres ini sangat cerdas

    so saya mencoba untuk menjawabnya seringkas mungkin karena nulis kepanjangan ga dibaca hehe

    jawabannya adalah SANGAT PERLU

    mengapa seorang pendeta harus bergelar sarjana Theologia dikarenakan setiap disiplin ilmu (sarjana ekonomi, sarjana hukum dsb) termasuk sarjana theologia itu dibuat atau dibentuk untuk menjawab tantangan perkembangan zaman

    persoalan gerejawi tidak berpusat hanya sebatas pintar berkhotbah saja tp dengan adanya bidang ilmu sarjana theologia tentu disana akan diajari tidak hanya mendalami alkitab , menjadi konseling dsb

    sekian begitu pendapat saya

    makasi bro atas responnya ;-)

  • ELERES063

    7 Maret 2018

    SITA167 tulis:

    Jawabnya: "Perlu Bangat" itu aja

    makasi sis atas responnya ;-)

  • ELERES063

    7 Maret 2018

    LILI387 tulis:

    Perlu .. sbg salah satu ladang nimba ilmu dan berbagi wawasan

    mkasi sis atas responnya ;-)

  • ELERES063

    7 Maret 2018

    FENRIR705 tulis:

    stuju banget sm abang ini,, blajar mungkin perlu tp ga harus bergelar sth mnurut ku itu gimana panggilan yg bergelar pun blom tentu jadi pendeta

    note: klo ke gereja jgn liat pendeta nya tapi mnurut kerinduan hati,,pendeta itu sama manusia bisa jatuh juga,, nanti bisa kecewa klo terlalu memandang pendeta

    pendeta sm khotbahnya merupakan satu kesatuan bang.. sy lebih fokus ke khotbahnya sich.. anyway makasi atas responnya ya bang ;-)

  • 7 Maret 2018

    Perlu sekali,

    Penting sekali bahwa pendeta harus mempunyai dasar-dasar keilmuan yg benar dan pengetahuan tentang theologia yg benar sehingga dalam menyampaikannya pun harus benar, tidak boleh sembarangan, terlepas dari kepribadian sang pendeta, bahwa pendeta itu adalah panggilan hati bukan profesi, walaupun jaman now yg kekinian ini makin banyak yg menjadikan pendeta adalah profesi :-)

    Bayangkan saja ketika setiap orang bisa menjadi pemuka agama(misalnya ketika pulang dari "holyland", lalu dianggap pendeta) makin banyak saja aliran2 sesat dibumi ini, fanatisme sempit yg anarkis.

    Jadi standar keilmuan itu sangatlah penting.

  • ELERES063

    7 Maret 2018

    MELLY459 tulis:

    Bro tiap2 Gereja pst pny peraturan yg mereka terapkan dlm memberikan gelar Pdt , sy beribadah d GBI dan d GBI ada 3 gelar kependetaan.

    ....

    Jd pointnya, perlu ga? G perlu .. (menurut sy)

    Gbus

    1.  menarik info ya kakak berikan.. artinya sy yang lulusan SMA bs dapat gelar "pendeta" yg identik dengan sarjana theologia = Strata 1 hanya dengan mengikuti bbrp kali pertemuan / kursus / seminar di sebuah gereja GBI ?? itukah mksdnya ??

    2. tertanam di satu gereja ?? jika di gereja tsb kita sulit bertumbuh atw berbuah apakah brarti kita harus terus bertahan di gereja tsb?? artinya kita nya yg salah sebagai bibit sedangkan gereja sbg lahan dan petaninya tdk blh disalahkan krn sudah pasti gereja itu baik??

    3. saya klo jajan rohani rakus kak gk bs dr youtube aja,harus dtg ke kantinnya biar bs liat langsung.. hehe

    4. yakin pak gembala dan ibu gembala mw denger masukan umatnya?? udah pernah coba kak??

    anyway mkasi ya kak atas responnya ;-)

    7 Maret 2018 diubah oleh JODOHKRISTEN

  • ELERES063

    7 Maret 2018

    CHRISTIAN983 tulis:

    Oh seumur umur br tau sy bhw ada 3 gelar kependetaan(pendeta pembantu,pendeta muda,pendeta) ???

    sy udah pernah dengar bang tp bru tw ternyata "gampang banget" dapetin gelar pdt klo berdasarkan penjelasan kak Melly :-)

  • ELERES063

    7 Maret 2018

    IAN754 tulis:

    Shalom bang Eleres...

    Saya ingin menanggapi thread abang..

    Menurut Saya, Pendeta itu tidak harus memiliki Gelar Sarjana Theologia... Karna menurutku, Hikmat-Kebijaksanaan (yang berasal dari Tuhan) itu bisa "Hidup" di setiap orang tanpa memandang Latarbelakang Pendidikan seseorang...

    Asalkan, Kerangka Gereja tersebut tetap berpegang teguh pada ajaran Trinitas...

    Tetapi jika (si abangnya memang) menyinggung soal khotbah seorang Pendeta di suatu Gereja, yang isi Khotbah nya lebih berDominasi pada Berkat dan atau "Kesejahteran hidup di dunia" -- memang terkesan kurang bagus juga jika kita sekilas melihatnya... Dibutuhkan Khotbah yang bersifat "Keras" atau "Mendidik" juga tentunya...

    Tapi sepengamatanku, Dominasi itu bukan berarti Tidak sama sekali (Khotbah "Berkat Oriented" di suatu Gereja) ..

    #NB: Saya bukan Jemaat dari Gereja yang abang sebutkan diatas.. tetapi Saya pernah beberapa kali beribadah disana#

    Oke bang.. Itu saja pandangan dari saya..

    Tuhan memberkati...

    shalom bro, mkasi atas responnya.. jadi hamba Tuhan memang tdk memandang gelar tp ,untuk bs disebut "Pendeta" ?? bukakah lbh baik  klo mmang qt mau berkhotbah atw diundang berkhotbah berdasarkan kesaksian kita dipanggil misal,,

    Bapak Eleres SE, MM

    drpd

    Pdt Eleres SE, MM

  • GRACIA048

    7 Maret 2018

    apakah artinya sebuah titel hany karena untuk   suatu panggilan dan kebanggaan semata tp tidak menyenangkan hati TUHAN?

    dan untuk sebuah nama " pendeta" tidak lah gampang krn hrs bertanggung jawab  pada Tuhan dan jiwa yg TUHAN percayakan untuk digembalakan.  jd bukan  krn memiliki titel  kesarjanaan theologia yg dimilik tetapi harus memiliki akan panggilan khusus sebagai pemimpin dan pengembalaan untuk membawa  umat  mengenal Tuhan  yg benar sesuai dgn ALKITAB .

    setau sy di GBi tidak gampang ko untuk bisa disebut pendeta. pdp ato pdm krn mereka harus mengikuti  S & K yg berlaku di  GBI dan untuk mengenai kursus ato seminar itu hany untuk  membekali kita untuk terjun pelayanan krn sy juga pernah ikut  seminar bukan kata kursus.. tp itu bukan untuk langsung jd " pendeta" dan itu bukan  butuh waktu 6 bulan tp ada step2nya spt kita memahami apa arti  ttg :

    1 keselamatan

    2 ROH KUDUS

    3  luka2 bathin

    4  kedatangan TUHAN ke 2 kalinya

    tp bagi sy seminar tersebut   untuk melengkapi kerohanian  spy kita dpt bertumbuh sec rohani

    7 Maret 2018 diubah oleh GRACIA048

  • IAN754

    7 Maret 2018

    Sama2 bang... :up:


    Hmm.. Kalau dari contoh yang abang kasih itu, saya prefer ke yang "Bapak Eleres S.E., M.M" sihh bangg.. Wkwkwkk (Canda bangg)

    Ini masuk ke yang seriusnya..
    Kalau aku lihat dari KBBI Online, Definisi Pendeta itu adalah.. "Pemuka atau Pemimpin agama atau Jemaah (dalam agama Hindu atau Protestan)"
    Jadi menurutku seharusnya sah-sah saja membuat Pdt. Eleres S.E., M.M
    Asalkan Khotbah yang abang berikan nantinya, tetap sesuai dengan Kebenaran Firman Tuhan..

    Begitu kira-kira dariku bangg..

    GBU..

    ELERES063 tulis:

    shalom bro, mkasi atas responnya.. jadi hamba Tuhan memang tdk memandang gelar tp ,untuk bs disebut "Pendeta" ?? bukakah lbh baik  klo mmang qt mau berkhotbah atw diundang berkhotbah berdasarkan kesaksian kita dipanggil misal,,

    Bapak Eleres SE, MM

    drpd

    Pdt Eleres SE, MM

  • ELERES063

    7 Maret 2018

    LOWIS493 tulis:

    Menurut sy tidak perlu karna kadang yg khotbah evangelis bukan pendeta, saran sy bukan bermaksud untuk menghakimi, tp siapapun yg dipilih Tuhan untuk berkhotbah dimimbar itu sudah diperlengkapi oleh hikmat yg daripada Allah, pengalaman sy bukan sy yg memilih harus beribadah digereja mana, tp Tuhan sendiri yg menuntun hati sy,  dan sy salah satu orang yg tidak setuju dengan ibadah pindah2 gereja apapun alasannya, karna menurut sy pindah2 gereja tidak akan bisa bertumbuh dlm iman, malah cenderung akan membanding2kn antar gereja ,yg ujungnya malah akan menghakimi, sy berfikir memang seberapa hebat iman kita sehingga kita bisa menilai hamba Tuhan yg khotbah dimimbar, ingat rancangan Tuhan bukanlah rancangan manusia, dan jalan Tuhan bukanlah jalan manusia, jadi apa yg difirmankan Allah tidak bisa diartikan menurut pikiran manusia,...trims Tuhan berkati.

    saya sangat setuju bang, sy juga seringkali dituntun Tuhan untuk beribadah kemana.. masalahnya ya itu Tuhan seringkali menuntun sy ke satu gereja ke gereja lainnya.. nah sy buat thread ini jg krn ad dorongan hati..

    menurut sy, setiap hamba Tuhan yg berkhotbah "layak" untuk dinilai oleh yg mendengar khotbahnya..

    yg sy garis bawahi saya sangat tidak sependapat.. klo Firman Tuhan tdk bs diartikan oleh pikiran manusia terus Firman Tuhan mesti diapain bang ???

  • ELERES063

    7 Maret 2018

    DINAR220 tulis:

    Perlu sekali,

    Penting sekali bahwa pendeta harus mempunyai dasar-dasar keilmuan yg benar dan pengetahuan tentang theologia yg benar sehingga dalam menyampaikannya pun harus benar, tidak boleh sembarangan, terlepas dari kepribadian sang pendeta, bahwa pendeta itu adalah panggilan hati bukan profesi, walaupun jaman now yg kekinian ini makin banyak yg menjadikan pendeta adalah profesi :-)

    Bayangkan saja ketika setiap orang bisa menjadi pemuka agama(misalnya ketika pulang dari "holyland", lalu dianggap pendeta) makin banyak saja aliran2 sesat dibumi ini, fanatisme sempit yg anarkis.

    Jadi standar keilmuan itu sangatlah penting.

    SANGAT SETUJU..!! yg sis blang sekarang sedang marak di bnyk gereja.. mkasi sis atas masukannya ;-)

  • ELERES063

    7 Maret 2018

    GRACIA048 tulis:

    apakah artinya sebuah titel hany karena untuk   suatu panggilan dan kebanggaan semata tp tidak menyenangkan hati TUHAN?

    dan untuk sebuah nama " pendeta" tidak lah gampang krn hrs bertanggung jawab  pada Tuhan dan jiwa yg TUHAN percayakan untuk digembalakan.  jd bukan  krn memiliki titel  kesarjanaan theologia yg dimilik tetapi harus memiliki akan panggilan khusus sebagai pemimpin dan pengembalaan untuk membawa  umat  mengenal Tuhan  yg benar sesuai dgn ALKITAB .

    sy punya analogi gni kak, bagaimana caranya seorang disebut dokter klo dia belum pernah menjalankan pendidikan sbg dokter.. ??

    kalo saya bs menyembuhkan penyakit kanker stadium 4 atw HIV AIDS dgn doa, padahal sy bukan dokter.. sedangkan dokter yg spisialis dimanapun blm ada yg berhasil temukan obat HIV AIDS atw kanker stadium 4, apa sy bs disebut dokter? bs kah sy dpt ijin praktek sbg dokter meskipun sy bs menyembuhkan penyakit terganas di dunia??

    Jika seseorang yg bs manggaet banyak jemaat di gereja yg didirikannya padahal gelarnya SE MM, wajar gk sy klo bilang orang tersebut bukan pendeta tp pebisnis yg menjadikan gerejanya sebagai kantor dan jemaatnya investor ???  

  • ELERES063

    7 Maret 2018

    IAN754 tulis:

    Sama2 bang... :up:


    Hmm.. Kalau dari contoh yang abang kasih itu, saya prefer ke yang "Bapak Eleres S.E., M.M" sihh bangg.. Wkwkwkk (Canda bangg)

    Ini masuk ke yang seriusnya..
    Kalau aku lihat dari KBBI Online, Definisi Pendeta itu adalah.. "Pemuka atau Pemimpin agama atau Jemaah (dalam agama Hindu atau Protestan)"
    Jadi menurutku seharusnya sah-sah saja membuat Pdt. Eleres S.E., M.M
    Asalkan Khotbah yang abang berikan nantinya, tetap sesuai dengan Kebenaran Firman Tuhan..

    Begitu kira-kira dariku bangg..

    GBU..

    nah menarik nih bro pemuka atw pemimpin agama atau jemaah.. bro tahu gk gmn caranya spy bs dianggap pemimpin atw pemuka agama??

  • 7 Maret 2018

    Ijin Nyimak yo... Pendapatnya super2...

  • GRACIA048

    7 Maret 2018

    ELERES063 tulis:

    sy punya analogi gni kak, bagaimana caranya seorang disebut dokter klo dia belum pernah menjalankan pendidikan sbg dokter.. ??

    kalo saya bs menyembuhkan penyakit kanker stadium 4 atw HIV AIDS dgn doa, padahal sy bukan dokter.. sedangkan dokter yg spisialis dimanapun blm ada yg berhasil temukan obat HIV AIDS atw kanker stadium 4, apa sy bs disebut dokter? bs kah sy dpt ijin praktek sbg dokter meskipun sy bs menyembuhkan penyakit terganas di dunia??

    Jika seseorang yg bs manggaet banyak jemaat di gereja yg didirikannya padahal gelarnya SE MM, wajar gk sy klo bilang orang tersebut bukan pendeta tp pebisnis yg menjadikan gerejanya sebagai kantor dan jemaatnya investor ???  

    itu kembali pada pola pikir bro..  bro memberi contoh seorg dokter tetapi  yg kita bhs adl yg menyangkut jiwa yg  TUHAN percayakan untuk digembalakan...klo Tuhan mau pakai seseorg  untuk menjadi  gembala  apakah TUHAN memiliki syarat  harus belajar  sekolah theologia dulu? disini bukan  sekolah theologia gak penting tp yg paling utama adl sseseorg yg menjadi GEMBALA adl org   tau akan panggilan khususnya dan kehidupan rohaninya udah teruji .....krn tidak semua org dpt terpanggil untuk jd GEMBALA walau dia puny basic STH  dan juga jgn pernah untuk menjadi GEMBALA klo bukan panggilannya krn kasihan jemaatnya.....

    7 Maret 2018 diubah oleh GRACIA048

  • IAN754

    7 Maret 2018

    Menurutku, Ini bukan permasalahan dianggap atau tidak dianggap nya seorang Pemuka Agama bang..
    Tetapi masalah kompeten atau tidak berkompetennya seorang Pemuka Agama..

    Kalau mengikuti Formalitas Akademis Ber-Theologia itu tidak mutlak juga menurutku bang..
    Karna sepengamatan saya, ada juga Pendeta yang ber-gelar Sth, penyampaian khotbahnya Detail, Runut, Sesuai Firman Tuhan, tetapi tidak mengena / ter-transfer dengan baik dalam diri saya..
    Nahh, kembali ke masing-masing orangnya juga kan bang??

    Poinnya menurutku, Pendeta / Pemuka Agama itu adalah Sebuah Panggilan Mulia yang tidak bisa semua orang mengembannya.. Pasti si Pendeta ini (Sekalipun ia tidak memiliki gelar Sth), sudah benar-benar mendedikasikan hidupnya untuk Tuhan..
    Dan jika Jemaat bisa menerima khotbahnya dengan baik, Why not?? Karna kan memang yang mau kita konsumsi itu Firman Tuhan nya.. Bukan gelarnya..
    Begitu dari saya bang..

    ELERES063 tulis:

    nah menarik nih bro pemuka atw pemimpin agama atau jemaah.. bro tahu gk gmn caranya spy bs dianggap pemimpin atw pemuka agama??

  • SITA167

    7 Maret 2018

    MELLY459 tulis:

    Bro tiap2 Gereja pst pny peraturan yg mereka terapkan dlm memberikan gelar Pdt , sy beribadah d GBI dan d GBI ada 3 gelar kependetaan.

    1. Pdp (Pendeta Pembantu)

    2. Pdm (Pendeta Muda)

    3. Pdt (Pendeta).

    Dan setau sy, mereka memang tidak hrs sekolah theologia ttp mereka hrs mengikuti beberapa kali pertemuan d mana d sana d bagikan apa2 sj yg harus mereka lakukan dan tanggung jawabnya, setelah itu mereka hrs mengikuti ujian yg d berikan jk lulus mk gelar kependetaan d berikan klo g lulus y g d berikan.

    Jd bro sblm buat thread ada baiknya d cari info yg benar mengenai bgm cara gelar kependetaan itu d dptkan, dan perlu d ingat tdk semua manusia itu sempurna dan jgn terlalu mengagungkan gelar kesarjanaan Theologia, krn tdk semua yg pny gelar S. Th jd Pdt dan d GBI meski dia pny gelar S.Th g bs langsung dpt gelar Pdp, Pdm ato Pdt tp ttp mengikuti peraturan yg ada.( cmiiw )

    Jd klo bro lihat beliau yg kotbah tdk bagus menurut bro sedikitpun, Cb lihat kehidupan sehari2nya gmn? Berbuah g?

    G bisa tau?? Yaa g bisa klo bro tdk tertanam d gereja tersebut, tp klo bro niat bgt bs jg dg tanya2 ke orang2 terdekat beliau ato bro mo coba jd detektif dg mencari informasi dr asisten rumah tangga beliau jk pny, infonya pst akurat hehehe.. Bs jd beliau tdk pintar kotbah tp pintar dlm menerapkan kebenaran firman Tuhan dlm kehidupan sehari2nya beliau.

    Dan alangkah baikny jk kita tertanam di satu gereja knp? Krn dg tertanam maka kita bs bertumbuh bahkan berbuah, bukankah itu keinginan Tuhan Yesus dlm hidup kita.

    Klo mau " Jajan Rohani " sprt yg bro katakan mending denger dr YouTube sy referensi kan bbrp yg bagus " Ps. Jeffrey Rachmat, Pdt. Juan Mogi, Pdt. Gilbert Lumoindong, Ps. Jose Carol, Ps. Christofer Tapiheru " menurut sy.

    Lantas apakah sy lalu tidak mendengarkan firman yg d sampaikan olh Pdt d gereja sy? Ya sy dengerlah, sblm sy mendengar kotbah sy akn berdoa " Bapa, inel rindu Engkau sendiri yg berbicara kpd inel scr pribadi melalui hambaMu yg akn kotbah nanti, pakai hambaMu yg akn menyampaikan kebenaran firmanMu pagi ini shg tdk hny Inel tp semua yg beribadah di sini bs mendapatkan rhema dr setiap firman yg d sampaikan"

    Dan doa ini sll sy ucapkan d manapun sy beribadah, ktk liburan mo ibadah tp d tmpt tsb hny ada HKBP g lantas buat sy tdk ibadah, sy ttp ibadah dan berusaha fokus dg kotbah yg d sampaikan dan sy sesuaikan dg pengetahuan firman Tuhan yg sy dpt dr membaca Alkitab setiap hari, sy jg pernah ibadah d Gereja Khatolik, GKPJ, GPI yg penting sy hrs beribadah d manapun sy sdng berada dan g pernah fokus dg gelar2 yg ada, sy hny fokus dg firman yg d sampaikan jk benar menurut sy n membawa kebaikan bg hidup sy maka akn sy simpan dan lakukan, jk tdk benar menurut sy, yaaaa sy lewati sj. Tp menurut pengalaman sy, selagi kita sungguh2 mencari kebenaran firman Tuhan, pasti akn ada minimal 1 dah yg merhema bagi kita.

    Jk menurut bro kotbah yg d sampaikan tdk bener, ada baiknya sampaikan langsung kpd beliau sbgai masukan jg bagi beliau agr beliau bs meng upgrade diri beliau lbh lg. Trus klo bro jawab "Gmn mo sampaikan klo g kenal" saran sy tertanamlah d gereja tsb biar kenal dan enak ngobrol sm beliau hehehe ..

    Jd pointnya, perlu ga? G perlu .. (menurut sy)

    Gbus

    Di GBI memang ada 3 gelar pendeta

    Tapi ya sist klo saya tdk salah untuk menjadi resmi untuk gelar yg 3 itu (pendeta) hrs diwajibkan jg sekolah theologia, kecuali mungkin untuk mentok di gelar  pdp dan pdm tdk terlalu diharuskan yg tdk dinaikkan lg jd pendeta.

    Dan sist mungkin bisa tanyakan langsung sama pendeta yg mengalami proses untuk mendapatkan gelar yg dimulai dr 1-3

26 – 50 dari 137    Ke halaman:  Sebelumnya  1  2  3 ... 6  Selanjutnya Topik ditutup