Perlukah seorang "Pendeta" memiliki gelar sarjana Theologia ??
-
19 Maret 2018
Bisa jelaskan di mana sekolah non formal yg mempelajari alkitab? Alkitab bhs aslinya loh (bhs Ibrani plus aksara Ibrani), bukan bhs inggris apalagi bhs Indonesia ya.
RIN361 tulis:
Ikut kasih pendapat juga ya. Menurut aku seorang pendeta gak perlu ada gelar serjana teologia. Tapiii sangat penting seorang pendeta untuk sekolah alkitab, kan bisa aja bukan sekolah formal yang mengakibatkan tidak adanya gelar yang diberikan setelah selesai sekolah. Kenapa penting untuk sekolah lagi? Sama halnya dengan profesi lain, menurut aku setiap kita perlu mengupgrade pengetahuan kita, apalagi sekarang yang kita pegang kebanyakan kan adalah alkitab terjemahan bukan bahasa asli dimana terjemahan gak selalu merepresentasikan makna sepenuhnya dari bahasa asli. Jadi kesimpulannya gak perlu ada gelar, tapi penting untuk sekolah atau belajar lagi apalagi kalo seseorang tersebut dikaruniai Tuhan harta yang lebih ya sebaiknya untuk sekolah teoligia.
Btw ada baca beberapa debat tentang gereja GBI, tentang dinastilah, menurut saya nggak ada yang salah dengan kepengurusan gereja adalah keluarga dari gembala utama, kalo memang punya kapasitas dan panggilan kenapa nggak, apalagi biasanya kan keluarga lebih kita percaya. Dan marilah kita jangan saling mengejek denominasi lain, setiap denominasi pasti ada aja gereja yang gak bener, yang salah ya gereja tsb bukan denominasinya, jangan digeneralisir bahwa denominasi A atau B atau C pasti gak bagus. Tuhan bekerja gak milih milih kok. God bless
-
19 Maret 2018
Di seminar2 misalnya yg gak memmberikan gelar Sarjana. Dulu pendeta aku pas kuliah gt kok, dia gak punya gelar, tapi niat belajarnya tinggi, sering ikut seminar2 murah untuk membahas alkitab. Lihat video-video pengajaran pendeta senior juga bisa. Santai aja sis, ini memang bukan bljr bahasa Inggris. Saya percaya Tuhan sediakan jalan buat setiap orang, termasuk pendeta yg tak bergelar utk upgradr ilmunya, walopun dia gak punya uang.
HENNY421 tulis:
Bisa jelaskan di mana sekolah non formal yg mempelajari alkitab? Alkitab bhs aslinya loh (bhs Ibrani plus aksara Ibrani), bukan bhs inggris apalagi bhs Indonesia ya.
-
19 Maret 2018
Pertanyaan yg gk perlu ditanya
19 Maret 2018 diubah oleh LIZEGUD713
-
19 Maret 2018
LIZEGUD713 tulis:
Pertanyaan yg gk perlu ditanya
satujuu
-
19 Maret 2018
Brp lama wkt sebuah seminar dpt dilaksanakan, sejam kah dua jam kah atau lbh? Dan apakah wkt nya dpt rutin serta berkelanjutan?
Knp saya tanyakan hal ini? Salah satunya adalah krn menyangkut kedalaman materi yg dikupas.
Apakah sebuah seminar mewajibkan peserta nya mengadakan riset, menganalisis, menyusun menjadi sebuah karya yg dpt dipertanggung-jawabkan? Saya rasa tidak sama sekali.
Pada akhirnya bermuara pd hasil pemahaman dan kualitas si peserta seminar dan anak didik Apalagi ini menyangkut isi Alkitab, bukan hanya sekedar kesaksian pribadi lepas pribadi.
Di situlah bedanya antara pendidikan formal ada kurikulum yg terstruktur dan pendidikan non formal.
Salam
RIN361 tulis:
Di seminar2 misalnya yg gak memmberikan gelar Sarjana. Dulu pendeta aku pas kuliah gt kok, dia gak punya gelar, tapi niat belajarnya tinggi, sering ikut seminar2 murah untuk membahas alkitab. Lihat video-video pengajaran pendeta senior juga bisa. Santai aja sis, ini memang bukan bljr bahasa Inggris. Saya percaya Tuhan sediakan jalan buat setiap orang, termasuk pendeta yg tak bergelar utk upgradr ilmunya, walopun dia gak punya uang.
-
19 Maret 2018
Tdk hrs kaya kok utk belajar secara formal. Uang mmg perlu, tp ibarat kata pepatah banyak jalan menuju roma. Bila jeli dan sungguh2, Tuhan buka jalan. Spt salah seorang sepupu saya, org tua nya bukan org mampu, namun Tuhan buka jalan bagi nya dg cara dia mendapat beasiswa utk sekolah formal ttg teologia
Dan menurut kesaksian nya, belajar teologia sgt sulit. Kalau tdk kuat bisa gila dan atheis. Di sini lah mereka digembleng secara tubuh, jiwa dan roh.
Knp saya sebut bhs Ibrani bukan inggris atau bahkan Indonesia??? Krn dlm menterjemahkan sebuah bhs ke bhs lain acapkali terjadi bias.
Salam
RIN361 tulis:
Di seminar2 misalnya yg gak memmberikan gelar Sarjana. Dulu pendeta aku pas kuliah gt kok, dia gak punya gelar, tapi niat belajarnya tinggi, sering ikut seminar2 murah untuk membahas alkitab. Lihat video-video pengajaran pendeta senior juga bisa. Santai aja sis, ini memang bukan bljr bahasa Inggris. Saya percaya Tuhan sediakan jalan buat setiap orang, termasuk pendeta yg tak bergelar utk upgradr ilmunya, walopun dia gak punya uang.
-
19 Maret 2018
Waduh, kebetulan gak meneliti itu tuh aku. Kita gak usah debat soal ini sis, dari awal kan aku juga menyatakan pendapat aku pribadi. Betul banyak jalan menuju roma, gak hanya 1 kan, gak semua org dikasih jalan yg sama kan mis dengan mendapatkan beasiswa spt yg sis sampaikan, ada juga yg seperti yg saya sampaikan. Pendeta yg saya sebut ini pengen bgt loh sekolah teologia, tp kendala di uang, apakah dia gak berusaha? Berusaha kok, tapi mgkn belum atau bukan bagiannya mendapatkan beasiswa atau bantuan finansial laiinya utk sekolah, nah lantas apakah dia berdiam diri aja? Lagi2 nggak, dia ikutin tuh seminar2 dan pengajaran yg saya sampaikan. Makanya dari awal saya bilang alangkah lebih baiknya mmng pendeta utk sekolah teologia kalau punya uang. Saya percaya ketika hati seseorang murni belajar alkitab untuk melayani Tuhan pasti pengetahuannya akan ditambahkan. Masalah jadi gila menurut saya ya balik lagi ke kemurnian motivasinya.
HENNY421 tulis:
Brp lama wkt sebuah seminar dpt dilaksanakan, sejam kah dua jam kah atau lbh? Dan apakah wkt nya dpt rutin serta berkelanjutan?
Knp saya tanyakan hal ini? Salah satunya adalah krn menyangkut kedalaman materi yg dikupas.
Apakah sebuah seminar mewajibkan peserta nya mengadakan riset, menganalisis, menyusun menjadi sebuah karya yg dpt dipertanggung-jawabkan? Saya rasa tidak sama sekali.
Pada akhirnya bermuara pd hasil pemahaman dan kualitas si peserta seminar dan anak didik Apalagi ini menyangkut isi Alkitab, bukan hanya sekedar kesaksian pribadi lepas pribadi.
Di situlah bedanya antara pendidikan formal ada kurikulum yg terstruktur dan pendidikan non formal.
Salam
-
19 Maret 2018
setau saya (CMIIW), belum ada kursus non formal untuk bahasa2 asal ALkitab spt Ibrani untuk PL dan Yunani untuk PB. Umumnya kursus non formal untuk tafsir Alkitab, belajar ttg dogma, oengantar studi PL & PB, dan teologi bagi awam.
Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Jakarta dulu (STT Jakarta) menyelenggarakan kursus non formal setiap semester diberi nama Viveka. Kursus ini ditujukan untuk praktisi/aktifis/pekerja gereja bukan pemimpin gereja/pdt.
HENNY421 tulis:
Bisa jelaskan di mana sekolah non formal yg mempelajari alkitab? Alkitab bhs aslinya loh (bhs Ibrani plus aksara Ibrani), bukan bhs inggris apalagi bhs Indonesia ya.
-
19 Maret 2018
LISBETH921 tulis:
Mending ngemil risol aja nyok kak hehehhehe
Jangan terlalu banyak makan yang berminyak beth, cobak ganti cemilannya..
Masih menunggu jawaban, sambil ngipas ngipas jagung bakar...
-
19 Maret 2018
LIZEGUD713 tulis:
Pertanyaan yg gk perlu ditanya
Jd jawaban kakak adalah ???
-
20 Maret 2018
YANNES567 tulis:
Perlu dipahami dari Ts itu ada bapa gembala istri dan anak sebagai pembicara firman di atas mimbar
Dan pendeta dari luar .
Bisa di bilang 3family dan pendeta...
Saat 3family di atas mimbar mereka hanya bcr tentang kehidupan mereka dan motivasi kehidupan .. Tetapi saat
Pendeta luar di atas mimbar yang di sampaikan ialah firman dan iman tentang Alkitab dan sejarah .
Pada kesimpulan nya apa yang di sampaikan tersebut .
Yup kurang lebiih seperti itu bang
-
20 Maret 2018
Terima kasih kepada semua rekan2 JK yg sdh memberi komentar dan info atas thread yg sy buat.. sy buat thread ini bukan ingin meyudutkan salah satu denominasi gereja atw pendeta2 nya, tp inilah realita yg sy sdh liat sendiri pd jaman sekarang.. Pada akhirnya saya tercerahkan oleh semua sahring teman2 dsni dan sy akan simpulkan.. semoga kesimpulan sy dapat membawa berkat dan pencerahan jg bagi rekan2 dsni..
Kesimpulannya adalah : BERKAT TIAP2 ORANG KETIKA MENDENGARKAN KHOTBAH PENDETA ITU BERBEDA - BEDA
contoh :
Ketika Pendeta Gilbert ST.h berkhotbah maka
si A beroleh berkat 100 %
si B beroleh berkat 50 %
si C beroleh berkat 0 %
Ketika Pendeta Albert SE. MM berkhotbah maka
si A beroleh berkat 100 %
si B beroleh berkat 100 %
si C beroleh berkat 0 %
TIDAK BISA kita menyalahkan salah satu pihak entah itu jemaat atau pendeta dalam hal ini krn semua itu bergantung kpd Hikmat yg diberikan Tuhan kpd masing2 kita..
Pendeta adalah profesi yg mulia sama akan hal nya profesi Guru, Hakim atau Dokter.. sy tidak mendeskreditkan profesi lain spt Asisten Rumah Tangga, Supir atau bahkan Pemulung sbg profesi yg tidak mulia ya, tp dsni lebih kepada tidak mudah lho seseorang untuk dipanggil Pak Pendeta / Ibu Pendeta, krn profesi Pendeta BUTUH kemampuan intelektual yg mumpuni di bidang kekristenan dan kepada penerapannya dalam kehidupan bermasyarakat.. Beban sosial seorang Pendeta lebih berat daripada org kristen biasa
contoh : Eleres org kristen, suka bermain judi dan mabuk2an ketahuan orang agama lain, responnya : ohh orang kristen gitu ya kelakuannya ??
Pdt Ronny gembala suatu gereja, suka bermain judi dan mabuk2an ketahuan orang agama lain, responnya : yahh pendetanya aja gitu gk heran jemaat nya juga gitu !!
buat saya menjadi Pendeta itu tdk selalu PANGGILAN dr Tuhan tp sebagian juga adalah PAKSAAN dari keadaan.. sy punya teman orang batak yg sangat bandel pada masa mudanya karena bingung harus bagaimana menghadapi teman sy ini, maka orangtuanya memasukan dia ke sekolah pendeta HKBP.. skrg dia sdh jd pendeta walaupun belum pendeta utama di salah satu gereja HKBP dan waktu kami bertemu dia bilang tidak pernah terbesit jdi pikirannya utk menjadi seorang pendeta. Awalnya dy memberontak tp skrg dy bersyukur jd pendeta krn skrg kehidupan rohani dan jasmanai dy lebih tertata dan terkendali..
Pendeta dan Penginjil itu beda menurut saya.. Pendeta sudah pasti Penginjil tp Penginjil belum tentu Pendeta.. kita sebagai umat kristen harus menjadi Penginjil krn merupakan perintah dan panggilan Tuhan untuk kita..
Jadi demikianlah kesimpulan atas thread sy ini, dan sy sangat berterima kasih kpd rekan2 semua sehingga buat sy pribadi hal ini sangat berguna bagi pertumbuhan iman sy..
Buat sy bertumbuh iman tdk harus di satu tempat, tapi di mana iman sy bs bertumbuh maka sy hrus ktmpt tsb
GOD Bless always