Filsuf yang berhubungan dengan cinta, asmara, pernikahan ..
Forum • Persahabatan dan hubungan
-
15 Maret 2018
YUDISAJA095 tulis:
Saya menyebutnya, terlihat seperti sudah tidak banyak jadi pemikir lagi, terlihat bukan berarti pasti tidak mikir lagi, terlihat tidak mikir lagi mungkin yang dipikir sudah beda lagi, karena secara logika yang akan dipikir adalah tentang tanggung jawab, tentang tuntutan, kecuali mungkin dia gak cinta dengan suami atau istrinya, nikah karena dipaksa atau dijodohkan, bisa saja masih berpikir seperti itu, tapi ini konteksnya bukan tentang hal yang khusus seperti itu.
jadi menurut mas waktu single sama sudah nikah yang dipikirkan beda ya?
-
15 Maret 2018
Filsuf itu apakah sekelas Socrates, Plato, Hegel, Neibhur, Karl Barth?
duh.....jauh banget dari filsuf
setiap org py pemahaman dan memahami hidup scr berbeda. BUkan berarti yg sudah menikah tidak bs jd pemikir. Dan tidak berarti yg single terlalu mikir jd pemikir.
Dalam TS anda, anda terlalu mendiskritkan single.
YUDISAJA095 tulis:
Jika saya melihat, mereka yang lama menjadi single dominan menjadi seperti pemikir atau katakanlah filsuf yang berhubungan dengan cinta, asmara, pernikahan, dan semacamnya, entah itu pria ataupun wanita yang biasanya diwujudkan dalam bentuk opini atau argumentasi
Jika sudah menikah, terlihat seperti sudah tidak banyak jadi pemikir lagi, tapi sudah sibuk dengan rutinitas rumah tangga, atau sudah bahagia dengan pasangan
Bagaimana menurut anda, apakah anda setuju?
Jika iya, apakah anda menemukan kebahagiaan sebagai seorang single juga sekaligus pemikir? Jika iya kebahagiaan apa yang anda dapatkan
Tujuan thread ini sebagai bentuk refleksi bersama aja hehehe -
16 Maret 2018
s7
LINA058 tulis:
Simpel saja klo menurut saya.. Kita diijinkan menjadi single karena Tuhan mau kita lebih banyak belajar menjadi bijak... Dan bagaimana menikmati masa single itu dengan lebih berkualitas.. Makin bertumbuh didalam Tuhan sehingga ketika berumah tangga nanti dasarnya sdh kuat. ..
Setidaknya belajar dr pengalaman melihat kehidupan orang lain baik yg sdh berkeluarga ataupun yg masih single...
-
16 Maret 2018
Bukan nya klo sdh menikah malah lbh banyak mikir ya,mikir susu anak,mikir sekolah anak dll..justru kayak nya yg single malah lbh sederhana pemikiran nya krn cm mikir utk diri sendiri blum harus mikirin 2 orang atau lebih...
-
16 Maret 2018
ROBBY238 tulis:
Bukan nya klo sdh menikah malah lbh banyak mikir ya,mikir susu anak,mikir sekolah anak dll..justru kayak nya yg single malah lbh sederhana pemikiran nya krn cm mikir utk diri sendiri blum harus mikirin 2 orang atau lebih...
niatnya mau giring ts nya supaya berpikir kearah ini bahwa justru yang berumah tangga mikirnya lebih banyak dibanding yang single
ehhh tapi udah diduluin sama abang ini
gatot dehhh
-
16 Maret 2018
JANGAN506 tulis:
niatnya mau giring ts nya supaya berpikir kearah ini bahwa justru yang berumah tangga mikirnya lebih banyak dibanding yang single
ehhh tapi udah diduluin sama abang ini
gatot dehhh
wkwkwkwk gpp bro berarti qt sepikiran...
-
16 Maret 2018
Seseorg yg menikah memfokuskan pikirannya bagaimana menyenangkan suami/istrinya, seseorg yg tdk menikah memfokuskan pikirannya bgm menyenangkan Tuhan. Intinya single itu punya tempat lbh banyak utk memikirkan hal2 lain krn beban pikiran sendiri msh tdk sebanyak org yg berkeluarga.
-
16 Maret 2018
Perhatikan apa yang saya tulis, saya menggunakan ada kata dominan, ada kata seperti, terlihat seperti, di sini penggunaan kata pasti adalah tidak ada, karena ada rentang yang bisa saja sama, ketika misal dalam menikah ada kasus tertentu sehingga berpikir sama atau tidak jauh berbeda ketika waktu single.
Jika anda memberikan pertanyaan seperti itu, maka jawaban saya, secara umum adalah beda, tapi bisa juga sama, kenapa bisa sama? sudah saya jelaskan di atas..JANGAN506 tulis:
jadi menurut mas waktu single sama sudah nikah yang dipikirkan beda ya?
16 Maret 2018 diubah oleh YUDISAJA095
-
16 Maret 2018
Coba saja cari apa yang dikatakan Antonio Gramcia dan tentang semua orang adalah filsuf
Perhatikan apa yang saya tulis, saya menggunakan ada kata dominan, ada kata seperti, terlihat seperti, di sini penggunaan kata pasti adalah tidak ada, karena ada rentang yang bisa saja sama, ketika misal dalam menikah ada kasus tertentu sehingga berpikir sama atau tidak jauh berbeda ketika waktu single.
Anda tidak membaca dengan seksama dan tepat untuk memahami apa yang menjadi isi. Jangan memberikan kesimpulan sendiri dengan mengatakan terlalu mendiskritkan single, itu tidak benar dan berlebihan untuk sesuatu yang memiliki keberadaan rentang yang dibuktikkan dengan penggunaan kata yang tidak pasti.CIEDIE549 tulis:
Filsuf itu apakah sekelas Socrates, Plato, Hegel, Neibhur, Karl Barth?
duh.....jauh banget dari filsuf
setiap org py pemahaman dan memahami hidup scr berbeda. BUkan berarti yg sudah menikah tidak bs jd pemikir. Dan tidak berarti yg single terlalu mikir jd pemikir.
Dalam TS anda, anda terlalu mendiskritkan single.
16 Maret 2018 diubah oleh YUDISAJA095
-
16 Maret 2018
Ini sudah saya jelaskan ke id jangan, baiklah saya ulang lagi
Saya menyebutnya, terlihat seperti sudah tidak banyak jadi pemikir lagi, terlihat bukan berarti pasti tidak mikir lagi, terlihat tidak mikir lagi mungkin yang dipikir sudah beda lagi, bukan lagi cenderung ke arah cinta atau asmara, tapi secara lebih logika yang akan dipikir adalah tentang tanggung jawab, tentang tuntutan, dst.
Kecuali mungkin dia bisa gak cinta dengan suami atau istrinya, nikah karena dipaksa atau dijodohkan, bisa saja masih berpikir seperti itu atau hal lainnya, seperti misal apa yang dikatakan Socrates.
“Saran saya kepada Anda adalah menikah: jika Anda menemukan istri yang baik Anda akan senang, jika tidak, Anda akan menjadi seorang filsuf.” - Socrates.
Di sini adalah konteksnya bukan tentang hal yang khusus seperti itu, dan itu sudah cukup jelas ditekankan oleh si astri, yaitu forum kan konteksnya single yg menuju double.ROBBY238 tulis:
Bukan nya klo sdh menikah malah lbh banyak mikir ya,mikir susu anak,mikir sekolah anak dll..justru kayak nya yg single malah lbh sederhana pemikiran nya krn cm mikir utk diri sendiri blum harus mikirin 2 orang atau lebih...
16 Maret 2018 diubah oleh YUDISAJA095
-
16 Maret 2018
Betul dan itu biasanya jika si suami atau istri mendapatkan pasangan yang baik, jika gak, mungkin dia lebih bagaimana menyenangkan diri sendiri, hehehe.
SUYATI064 tulis:
Seseorg yg menikah memfokuskan pikirannya bagaimana menyenangkan suami/istrinya, seseorg yg tdk menikah memfokuskan pikirannya bgm menyenangkan Tuhan. Intinya single itu punya tempat lbh banyak utk memikirkan hal2 lain krn beban pikiran sendiri msh tdk sebanyak org yg berkeluarga.
16 Maret 2018 diubah oleh YUDISAJA095
-
16 Maret 2018
Kata kebahagiaan di atas tidak saya gunakan untuk klaim atau berupa pernyataan apa itu kebahagiaan, tapi kebahagiaan jelas-jelas di atas digunakan untuk posisi bertanya yang berhubungan dengan kebahagiaan jika dihubungkan dengan identitas diri sebagai sosok single dan sekaligus pemikir..
RONNY542 tulis:
Sorry sist, mungkin ini akibat karena saya kebanyakan baca filsafat" Kho Ping Ho (Tapi kalo dipikir pikir filsafat"nya banyak benernya juga lho sist, kalo penasaran baca aja coba..hehehe). Saya sebenarnya agak kurang sreg aja sama istilah "Kebahagiaan" yang dipakai oleh TS (Mudah"an kalo dia baca ga tersinggung...hehehe)
Salam Damai sist...
Tuhan memberkati...
-
16 Maret 2018
Harus jadi 'pemikir' buat berkomentar di topik ini. Saya pikir dulu ya.. Agak berat soalnya.
-
16 Maret 2018
YUDISAJA095 tulis:
Perhatikan apa yang saya tulis, saya menggunakan ada kata dominan, ada kata seperti, terlihat seperti, di sini penggunaan kata pasti adalah tidak ada, karena ada rentang yang bisa saja sama, ketika misal dalam menikah ada kasus tertentu sehingga berpikir sama atau tidak jauh berbeda ketika waktu single.
Jika anda memberikan pertanyaan seperti itu, maka jawaban saya, secara umum adalah beda, tapi bisa juga sama, kenapa bisa sama? sudah saya jelaskan di atas..
Wkwkwkwk,,,,iyah.
Komennya sesuai pribadi masing2 yah di JK. Defensif, kdg negatif, sedikit yg merangkul ke positif. =D
-
16 Maret 2018
YUDISAJA095 tulis:
Ini sudah saya jelaskan ke id jangan, baiklah saya ulang lagi
Saya menyebutnya, terlihat seperti sudah tidak banyak jadi pemikir lagi, terlihat bukan berarti pasti tidak mikir lagi, terlihat tidak mikir lagi mungkin yang dipikir sudah beda lagi, bukan lagi cenderung ke arah cinta atau asmara, tapi secara lebih logika yang akan dipikir adalah tentang tanggung jawab, tentang tuntutan, dst.
Kecuali mungkin dia bisa gak cinta dengan suami atau istrinya, nikah karena dipaksa atau dijodohkan, bisa saja masih berpikir seperti itu atau hal lainnya, seperti misal apa yang dikatakan Socrates.
“Saran saya kepada Anda adalah menikah: jika Anda menemukan istri yang baik Anda akan senang, jika tidak, Anda akan menjadi seorang filsuf.” - Socrates.
Di sini adalah konteksnya bukan tentang hal yang khusus seperti itu, dan itu sudah cukup jelas ditekankan oleh si astri, yaitu forum kan konteksnya single yg menuju double.
klo sy cm 1 ksh saran sm mas,hidup dibawa enjoy aja mas jgn terlalu dipikirkan jadi nya gak membebani diri sendiri.Apa yg bs kita nikmatin ya syukirin aja gak usah terlalu berpikir jauh kedepan setelah menikah kita akan bahagia krn melihat kita msh single.Selama kita msh single msh banyak hal indah yg kita dapat kok,justru sblm berani berkomitmen sm pasangan sebaik nya kita pahamin dl arti hidup kita ini untuk apa mas...
-
16 Maret 2018
kata2 anda sudah seperti filsuf hahahahaha
tentu saya berpendapat sesuai hasil pengertian dan kesimpulan saya secara pribadi dan mandiri seperti komentar rekan2 yg lain sbg hasil pemikiran dan kesimpulan mereka.
make it easy ya mas brur.....hidup sudah rumit buatlah simple.
sepertinya anda butuh piknik, jgn terlalu keras berpikir
YUDISAJA095 tulis:
Coba saja cari apa yang dikatakan Antonio Gramcia dan tentang semua orang adalah filsuf
Perhatikan apa yang saya tulis, saya menggunakan ada kata dominan, ada kata seperti, terlihat seperti, di sini penggunaan kata pasti adalah tidak ada, karena ada rentang yang bisa saja sama, ketika misal dalam menikah ada kasus tertentu sehingga berpikir sama atau tidak jauh berbeda ketika waktu single.
Anda tidak membaca dengan seksama dan tepat untuk memahami apa yang menjadi isi. Jangan memberikan kesimpulan sendiri dengan mengatakan terlalu mendiskritkan single, itu tidak benar dan berlebihan untuk sesuatu yang memiliki keberadaan rentang yang dibuktikkan dengan penggunaan kata yang tidak pasti. -
16 Maret 2018
Saya hanya menyampaikan apa yang literal pada kata apa yang digunakan, memang bisa saja dipahami secara subyektif, tapi jika mau melihat secara lebih obyektif, ya seperti apa yang saya sampaikan.
Sebenarnya apa yang dibahas di sini gak terlalu rumit, kenyataannya yang reply juga ada yang bisa menjawab dengan jawaban yang sesuai dengan apa yang ditanyakan.CIEDIE549 tulis:
kata2 anda sudah seperti filsuf hahahahaha
tentu saya berpendapat sesuai hasil pengertian dan kesimpulan saya secara pribadi dan mandiri seperti komentar rekan2 yg lain sbg hasil pemikiran dan kesimpulan mereka.
make it easy ya mas brur.....hidup sudah rumit buatlah simple.
sepertinya anda butuh piknik, jgn terlalu keras berpikir
-
16 Maret 2018
Di thread ini, sebenarnya ada yang menanyakan balik dan saya sudah jawab dan memberikan kesimpulan, apa yang anda sampaikan sebenarnya sudah masuk pada bagian kesimpulan itu sendiri.
Sebenarnya di thread ini juga sudah disampaikan apa tujuannya yaitu sebagai bentuk refleksi bersama ajaROBBY238 tulis:
klo sy cm 1 ksh saran sm mas,hidup dibawa enjoy aja mas jgn terlalu dipikirkan jadi nya gak membebani diri sendiri.Apa yg bs kita nikmatin ya syukirin aja gak usah terlalu berpikir jauh kedepan setelah menikah kita akan bahagia krn melihat kita msh single.Selama kita msh single msh banyak hal indah yg kita dapat kok,justru sblm berani berkomitmen sm pasangan sebaik nya kita pahamin dl arti hidup kita ini untuk apa mas...
-
16 Maret 2018
Akhir hidup kebanyakan filsuf menyedihkan.. stidaknya di mata dunia..
-
16 Maret 2018
Pemikir yg berhubungan dengan cinta, asmara, pernikahan dan semacamnya. Berargumen atau opini yg seperti apa maksudnya? pembelaan mengapa masih single ya? Pun orang yg sudah menikah belum tentu selalu berakhir bahagia bukan? Apakah krn single bisa membuat cara pandang terhadap, entah itu cinta, asmara, pernikahan dan semacamnya bisa berbeda? Bisa jadi tidak. Saya beruntung berada di lingkungan keluarga dan pekerjaan yg membuat saya tidak berargumentasi entah itu ttg cinta, asmara, pernikahan dsb-nya yg mirip2. Lingkungan kerja saya hampir tidak pernah mengusik, apakah saya sudah menikah atau tidak, punya pacar atau tidak. Malah saat online di JK-lah saya merasa tergelitik untuk berkomentar ttg cinta dll-nya. Keluarga juga tidak pernah membuat saya hrs memiliki opini tertentu atau membuat saya harus berargumentasi ttg cinta dsb-nya yg mirip2. Bukankah rasa bahagia tdk terbatas hanya pada asmara, pernikahan atau semacamnya? Betapa beratnya hidup kalo bahagia hanya terbatas pada hal2 tertentu saja. Demikian dr saya semoga bisa berbahagia saat membaca komentar saya.
YUDISAJA095 tulis:
Jika saya melihat, mereka yang lama menjadi single dominan menjadi seperti pemikir atau katakanlah filsuf yang berhubungan dengan cinta, asmara, pernikahan, dan semacamnya, entah itu pria ataupun wanita yang biasanya diwujudkan dalam bentuk opini atau argumentasi
Jika sudah menikah, terlihat seperti sudah tidak banyak jadi pemikir lagi, tapi sudah sibuk dengan rutinitas rumah tangga, atau sudah bahagia dengan pasangan
Bagaimana menurut anda, apakah anda setuju?
Jika iya, apakah anda menemukan kebahagiaan sebagai seorang single juga sekaligus pemikir? Jika iya kebahagiaan apa yang anda dapatkan
Tujuan thread ini sebagai bentuk refleksi bersama aja hehehe
-
16 Maret 2018
Berargumen atau opini tentang yang berhubungan dengan cinta atau asmara dan menjadikannya sebagai objek pemikiran, salah satu objeknya bisa langsung tentang cinta atau asmara itu sendiri.
KATHARINA781 tulis:
Pemikir yg berhubungan dengan cinta, asmara, pernikahan dan semacamnya. Berargumen atau opini yg seperti apa maksudnya? pembelaan mengapa masih single ya? Pun orang yg sudah menikah belum tentu selalu berakhir bahagia bukan? Apakah krn single bisa membuat cara pandang terhadap, entah itu cinta, asmara, pernikahan dan semacamnya bisa berbeda? Bisa jadi tidak. Saya beruntung berada di lingkungan keluarga dan pekerjaan yg membuat saya tidak berargumentasi entah itu ttg cinta, asmara, pernikahan dsb-nya yg mirip2. Lingkungan kerja saya hampir tidak pernah mengusik, apakah saya sudah menikah atau tidak, punya pacar atau tidak. Malah saat online di JK-lah saya merasa tergelitik untuk berkomentar ttg cinta dll-nya. Keluarga juga tidak pernah membuat saya hrs memiliki opini tertentu atau membuat saya harus berargumentasi ttg cinta dsb-nya yg mirip2. Bukankah rasa bahagia tdk terbatas hanya pada asmara, pernikahan atau semacamnya? Betapa beratnya hidup kalo bahagia hanya terbatas pada hal2 tertentu saja. Demikian dr saya semoga bisa berbahagia saat membaca komentar saya.
16 Maret 2018 diubah oleh YUDISAJA095
-
16 Maret 2018
Itu upaya menghibur diri biar tidak stress katanya. :)
YUDISAJA095 tulis:
Betul dan itu biasanya jika si suami atau istri mendapatkan pasangan yang baik, jika gak, mungkin dia lebih bagaimana menyenangkan diri sendiri, hehehe.
16 Maret 2018 diubah oleh SUYATI064
-
16 Maret 2018
Kelihatan topik ini sepertinya bukan suatu pertanyaan...tetapi berbau bau seperti suatu Pernyataan...Ada teman" lain yang sependapat ?
GBU ALL...
-
16 Maret 2018
Jika disimpulkan tentang topik ini apa, bukan terlihat atau berbau-bau lagi, tapi ada pernyataan lebih tentang apa yang terlihat, dan ada pertanyaan yang berhubungan dengan kebahagiaan. Jika objeknya bahasannya tentang kata kebahagiaan maka itu masuk dalam pertanyaan.
-
16 Maret 2018
Jika mengambil kutipan filsafat Socrates dan kalau kita selalu mengingat hal itu dan ada unsur khawatirnya, sebaiknya jangan dulu berpikir untuk menikah. Siapkan hati kita dulu dengan mantap untuk tetap melangkah maju terus jika telah memilih pasangan yang akan menjadi pendamping hidup kelak. Bukankah nanti di dalam Janji/Sumpah Penikahan di Gereja ada ikrar untuk tetap sehidup semati dalam suka dan duka (Menjadi satu daging). Oleh karena itu sangat dibutuhkan kekuatan dari Tuhan untuk bisa bersama sama melewati masa" suram dalam suatu pernikahan(Jangan mengandalkan diri sendiri/ego/sombong..karena hal itulah yang banyak menyebabkan terjadinya perceraian). Singkatnya kalau hati sudah mantap...jalan terus...kalau masih ragu..tunda dulu...apapun hasilnya tetap bersyukur dan janganlah bersungut sungut.
Salam Damai...
Tuhan memberkati...
YUDISAJA095 tulis:
Jika disimpulkan tentang topik ini apa, bukan terlihat atau berbau-bau lagi, tapi ada pernyataan lebih tentang apa yang terlihat, dan ada pertanyaan yang berhubungan dengan kebahagiaan. Jika objeknya bahasannya tentang kata kebahagiaan maka itu masuk dalam pertanyaan.