Apologetika
-
8 Juni 2018
multiple choice.. e. benar semua, tak terbantahkan.. 😀✌
-
8 Juni 2018
Jika kita lebih mendalami dan merenungkan tentang kelahiran Tuhan Yesus,kita bisa mengerti,kenapa malaikat Tuhan menemui para gembala itu cuma berkata:"Hari ini telah lahir,Juruselamat.yaitu Kristus Tuhan dari kota Daud."(Lukas 2:11)dalam ayat ini ada penekanan yang harus kita mengerti dan pahami,yaitu bahwa telah lahir Juruselamat,Kristus Tuhan,
Dan dalam Injil Matius 1:21,menjelaskan tujuan kedatangan Tuhan Yesus,yaitu menyelamatkan manusia dari dosa.ini semua adalah makna Natal.
Jadi yang perlu kita ingat dan renungkan bahwa Natal itu berita sukacita,sebab Kristus Tuhan telah lahir untuk menyelamatkan manusia dari dosa.
8 Juni 2018 diubah oleh ELISA859
-
10 Juni 2018
ELISA859 tulis:
Kejadian 2:17,ayat tersebut menjelaskan bahwa di taman Eden ada 1 pohon yaitu pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat,
Jadi sangat jelas bahwa segala kejahatan manusia bersumber dari buah pengetahuan yang jahat itu.
Kejadian 2:9,Allah menumbuhkan berbagai pohon yang buahnya baik di makan,dan Allah juga menumbuhkan pohon kehidupan dan pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat,
2 ayat ini udah sangat jelaskan.
Betul. Tapi 2 ayat tersebut dan Anda tidak menjelaskan (ini jika Anda tahu dan bersedia memberi tahu ya...) bagaimana sikon-nya Allah bisa menciptakan "sesuatu yang berpengetahuan jahat" ?
Anda sendiri di atas ber-premis :
ELISA859 tulis:
Jadi sangat jelas bahwa segala kejahatan manusia bersumber dari buah pengetahuan yang jahat itu.So, saya berasumsi bahwa di dalam buah dari "Pohon Pengetahuan Yang Baik dan Yang Jahat" yang dimakan oleh Adam dan Hawa, "mengandung" suatu "pengetahuan yang jahat".
Dan karena Allah yang menciptakannya maka Allah pulalah yang "memasukkannya."
Pertanyaan saya adalah sebagai berikut :
Allah itu Kudus (Anda tentu saja sepakat dengan premis ini). Segala sesuatu yang tidak kudus "lenyap" di hadapan Allah.Lantas bagaimana caranya Allah yang Kudus, merancang dan menciptakan sesuatu yang "tidak kudus" (berpengetahuan jahat) dan tetap eksis?
Jika Anda berkenan, saya mohon pencerahannya.10 Juni 2018 diubah oleh VIRUSKASIH805
-
11 Juni 2018
VIRUSKASIH805 tulis:
Pertanyaan saya adalah sebagai berikut :
Allah itu Kudus (Anda tentu saja sepakat dengan premis ini). Segala sesuatu yang tidak kudus "lenyap" di hadapan Allah.
Lantas bagaimana caranya Allah yang Kudus, merancang dan menciptakan sesuatu yang "tidak kudus" (berpengetahuan jahat) dan tetap eksis?
Jika Anda berkenan, saya mohon pencerahannya.
Ini penjelasanku bro:
Kita harus tau bahwa kuasa Allah itu tidak terbatas,sekalipun Allah menumbuhkan pohon pengetahuan yang baik dan pengetahuan yang jahat,namun tidak mempengaruhi kekudusanNya,
Allah menumbuhkan pohon pengetahuan yang baik dan pengetahuan yang jahat itu untuk menunjukan kepada kita bahwa Allah menciptakan manusia itu dengan kehendak bebas.
Dengan kehendak bebas yang di miliki Adam dan Hawa inilah iblis memiliki celah untuk memperdayai Adam dan Hawa,
Coba bro pikir,jika Allah tidak menumbuhkan pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat,bagaimana kita bisa tau bahwa manusia itu di ciptakan dengan kehendak bebas.
11 Juni 2018 diubah oleh ELISA859
-
11 Juni 2018
EBEN645 tulis:
Tuhan inginkan kita mampu bertanggung jawab dengan iman kita dengan menggunakan Alkitab sebagai dasar agar kita dapat mempertanggung jawabkan hasil dari iman yang kita pelajari. mari kita membaca buku-buku Teologi agar banyak mengerti dan mempertangung jawabkan segala hal dari pertentangan dunia yang saat ini sedang bergejolak.
Sempat dengar hal yang viral orang percaya menjadi murtad (entah benar atau hoaksnya), karena ditanya oleh seorang guru besar agama tertentu mengenai ayat dimanakah dalam Alkitab yang mengatakan Yesus Kristus adalah Tuhan.
Ada beberapa peristiwa dalam Alkitab yang mengatakan Yesus Kristus adalah Tuhan. antar lain:
1. Dengan judul perikop Yesus di elu-elukan di Yerusalem. dimana saat Tuhan Yesus menyuruh muridNya pergi ke kampung didepan untuk menemukan seekor keledai betina tertambat dan anaknya ada dekatnya, lalu melepaskannya dan membawa kedua keledai tersebut bagiNya. dalam ayat sebagai berikut:
Matius 21:3 Dan Jikalau ada orang menegor kamu, katakanlah: Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya.
Markus 11:3 Dan Jika ada orang mengatakan kepadamu: mengapa kamu melakukan itu, jawablah: Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya ke sini.
Lukas 19:31 Dan Jika ada orang bertanya kepadamu: mengapa kamu melepaskannya? jawablah begini: Tuhan memerlukannya.2. Peristiwa lainnya dalam Alkitab dapat ditemukan dalam kitab Yohanes dengan judul perikop Yesus membasuh kaki murid-murid-Nya. dalam ayat sebagai berikut : Yoh13:13 Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.
Mungkin ini hanya sekedar masukan kecil dari saya, semoga berguna dan bermanfaat. Tuhan Yesus memberkati para pembaca semua....
11 Juni 2018 diubah oleh SURANTA247
-
11 Juni 2018
SURANTA247 tulis:
Sempat dengar hal yang viral orang percaya menjadi murtad (entah benar atau hoaksnya), karena ditanya oleh seorang guru besar agama tertentu mengenai ayat dimanakah dalam Alkitab yang mengatakan Yesus Kristus adalah Tuhan.
....Mungkin ini hanya sekedar masukan kecil dari saya, semoga berguna dan bermanfaat. Tuhan Yesus memberkati para pembaca semua....
Memang di dalam Alkitab terutama Perjanjian Baru (PB) tidak ada pernyataan Yesus secara langsung mengatakan "Akulah Tuhan maka sembahlah Aku", namun secara implisit memang Dialah Allah.
Bagi para penggugat ketuhanan Yesus, seperti ayat-ayat bro kutip akan berasumsi bahwa kata Tuhan yang dimaksud adalah Tuan, karena Yesus pada saat itu begitu familiar dan dihormati, sehingga mereka menuduh penerjemah Alkitab menyelewengkan kata "Tuan" dari bahasa aslinya, meskipun sebenarnya kita tahu bahwa kata Tuan yang disematkan pada Yesus tidak hanya seperti gelar tuan bagi manusia (pria), namun lebih dari itu yaitu Tuan dari segala tuan.
*Matius 23:34 merupakan salah satu pernyataan Yesus secara tidak langsung bahwa Yesuslah Allah yang adalah Firman sebelum eksistensi di dunia dalam inkarnasi-Nya.
Sebab itu, lihatlah, Aku mengutus kepadamu nabi-nabi, orang-orang bijaksana, dan ahli-ahli Taurat: separuh dari mereka akan kamu bunuh dan kamu salibkan, yang lain akan kamu sesah di tempat-tempat ibadahmu, dan kamu aniaya dari kota ke kota.
Kalau kita mencermati kata "Aku mengutus.." dalam ayat tersebut merujuk pada Yesus jika membaca dari awal ayat.
Kesimpulannya:
-Siapakah pribadi yang mengutus nabi-nabi, orang-orang bijaksana, dan ahli-ahli Taurat selain Allah.
-Lalu siapakah Yesus hingga dapat mengatakan demikian, apakah Yesus hanya sebatas Tuan, Guru, atau nabi yang diyakini umat lain?
11 Juni 2018 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
11 Juni 2018
TORO617 tulis:
Bagi para penggugat ketuhanan Yesus, seperti ayat-ayat bro kutip akan berasumsi bahwa kata Tuhan yang dimaksud adalah Tuan, karena Yesus pada saat itu begitu familiar dan dihormati, sehingga mereka menuduh penerjemah Alkitab menyelewengkan kata "Tuan" dari bahasa aslinya, meskipun sebenarnya kita tahu bahwa kata Tuan yang disematkan pada Yesus tidak hanya seperti gelar tuan bagi manusia (pria), namun lebih dari itu yaitu Tuan dari segala tuan.
....-Lalu siapakah Yesus hingga dapat mengatakan demikian, apakah Yesus hanya sebatas Tuan, Guru, atau nabi yang diyakini umat lain?
Terima kasih mas toro buat tambahannya. sya jadi nambah tau jg kalu asumsi para penggugat sampai sejauh ini. tossssss
11 Juni 2018 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
11 Juni 2018
SURANTA247 tulis:
Terima kasih mas toro buat tambahannya. sya jadi nambah tau jg kalu asumsi para penggugat sampai sejauh ini. tossssss
Sama-sama, bro Suranta.
Para polemikus tidak henti-hentinya mencari celah menggugat keimanan kristiani, dan hal tersebut berlangsung lama mungkin sampai pada akhirnya.
-
11 Juni 2018
ELISA859 tulis:
Ini penjelasanku bro:
sekalipun Allah menumbuhkan pohon pengetahuan yang baik dan pengetahuan yang jahat, namun tidak mempengaruhi kekudusanNya,Nah itu dia yang saya ingin tanyakan dan ketahui jawabannya,
Bagaimana caranya Allah, yang tidak pernah mengenal atau tahu kejahatan (kudus, mahakudus), bisa menciptakan sesuatu yang mengandung kejahatan (tidak kudus, ketidakkudusan) tanpa sama sekali mempengaruhi kekudusan-Nya.ELISA859 tulis:
Kita harus tau bahwa kuasa Allah itu tidak terbatas,
Saya parafrase menjadi, ...Allah itu mahakuasa. CMIIW.
Jadi asumsi sementara saya adalah bahwa Allah itu berkuasa untuk menciptakan sesuatu yang bersifat jahat...
Jika Anda berkenan mohon dikoreksi atau diklarifikasi sekaligus diberikan penjelasan yang mencerahkan.11 Juni 2018 diubah oleh VIRUSKASIH805
-
12 Juni 2018
Bro tau g makna dari sifat Allah yang tak terbatas?
Coba jelaskan ke aku,
Bagaimana bro bisa memahami kuasa Allah yang tak terbatas?
Sebab dari pernyataan bro ini,seakan-akan Allah takut dan tidak mampu menumbuhkan pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat.
Jika kejahatan manusia itu bukan dari buah pengetahuan yang jahat dari mana kejahatan itu muncul?
Dan siapa yang menciptakan kejahatan itu?
VIRUSKASIH805 tulis:
Nah itu dia yang saya ingin tanyakan dan ketahui jawabannya,
Bagaimana caranya Allah, yang tidak pernah mengenal atau tahu kejahatan (kudus, mahakudus), bisa menciptakan sesuatu yang mengandung kejahatan (tidak kudus, ketidakkudusan) tanpa sama sekali mempengaruhi kekudusan-Nya.
-
12 Juni 2018
Allah berkuasa menciptakan segala sesuatu bahkan telah jelas bahwa Allah menumbuhkan pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat,dari buah pengetahuan yang jahat inilah segala kejahatan bisa ada sebab saat Adam memakan buah pengetahuan yang baik dan yang jahat,kemuliaan Allah meninggalkan Adam,hasil dari makan buah pengetahuan yang baik dan yang jahat,manusia memiliki potensi berbuat baik dan berbuat jahat.
Aku perjelas lagi bro,
Allah menumbuhkan pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat,
Dari buah pengetahuan yang jahat inilah sumber dari segala kejahatan manusia,jadi Allah tidak menciptakan lagi sesuatu yang mengandung potensi kejahatan.
Semoga Roh Kudus memberi pengertian dan pemahaman pada bro,
VIRUSKASIH805 tulis:
Jadi asumsi sementara saya adalah bahwa Allah itu berkuasa untuk menciptakan sesuatu yang bersifat jahat...
Jika Anda berkenan mohon dikoreksi atau diklarifikasi sekaligus diberikan penjelasan yang mencerahkan.
12 Juni 2018 diubah oleh ELISA859
-
12 Juni 2018
ELISA859 tulis:
Allah berkuasa menciptakan segala sesuatu bahkan telah jelas bahwa Allah menumbuhkan pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat,dari buah pengetahuan yang jahat inilah segala kejahatan bisa ada sebab saat Adam memakan buah pengetahuan yang baik dan yang jahat,kemuliaan Allah meninggalkan Adam,hasil dari makan buah pengetahuan yang baik dan yang jahat,manusia memiliki potensi berbuat baik dan berbuat jahat.
Oke. Ini sudah sangat jelas untuk saya.
Aku perjelas lagi bro,
Allah menumbuhkan pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat,
Oke.
Dari buah pengetahuan yang jahat inilah sumber dari segala kejahatan manusia,
Oke.
jadi Allah tidak menciptakan lagi sesuatu yang mengandung potensi kejahatan.
Saya simpulkan dari komen Anda di atas, bahwa Allah pernah menciptakan sesuatu yang mengandung potensi kejahatan.
Apakah kesimpulan saya di atas sudah tepat?12 Juni 2018 diubah oleh VIRUSKASIH805
-
13 Juni 2018
Bagaimana dengan hati nuranimu bro?
Sudah merasa tepat apa blom?
VIRUSKASIH805 tulis:
Apakah kesimpulan saya di atas sudah tepat?
-
13 Juni 2018
ELISA859 tulis:
Bagaimana dengan hati nuranimu bro?
Hati nurani?
Sampai komen yang terakhir di trit ini, beradu argumen dengan Anda, saya masih menggunakan logika atau akal budi saya kok. Saya masih belum menggunakan hati nurani saya. Kan saya berdiskusi menyesuaikan dengan judul trit, "apologetika".Sudah merasa tepat apa blom?
Kesimpulan di atas itu, saya dasarkan atas argumen Anda lho. So Andalah yang paling kompeten untuk menjawabnya dan bukan saya. Dan saya tidak mau "merasa-rasa", jikalau kepastian itu ada di tangan Anda.
Makanya saya bertanya kira-kira kesimpulan saya atas argumen-argumen Anda di atas itu sudah tepat atau belum. Saya tidak mau nanti ujung-ujungnya dibilang, "put words on someone's mouth".
Karena itu, sekali saya bertanya dengan segala kerendahan hati kepada Anda,
APAKAH KESIMPULAN SAYA ATAS ARGUMEN ANDA DI ATAS SUDAH TEPAT?
Tolong dijawab ya. Ini penting sekali untuk saya. Itu kalo Anda berkenan sih...13 Juni 2018 diubah oleh VIRUSKASIH805
-
13 Juni 2018
Ya,terserah bro saja,jika tidak sependapat dengan aku g masalah.
Tetapi aku menyakini,jika kejahatan manusia itu bersumber dari buah pengetahuan yang baik dan yang jahat,yang di tumbuhkan Allah di taman Eden.
Jika bro Viruskasih tidak sependapat dengan aku.
Coba jelaskan dari mana kejahatan manusia berasal?
Aku ingin tau pendapat anda tentang kejahatan manusia.
VIRUSKASIH805 tulis:
Hati nurani?
Sampai komen yang terakhir di trit ini, beradu argumen dengan Anda, saya masih menggunakan logika atau akal budi saya kok. Saya masih belum menggunakan hati nurani saya. Kan saya berdiskusi menyesuaikan dengan judul trit, "apologetika".
....Tolong dijawab ya. Ini penting sekali untuk saya. Itu kalo Anda berkenan sih...
13 Juni 2018 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
13 Juni 2018
Sekarang aku ingin tau argumen bro VIRUSKASIH.
Aku ada beberapa pertanyaan untuk bro:
1.Darimana kejahatan itu berasal?
2.Bagaimana pernyataan dari Kitab Kejadian 2:9?
Tidak sah lah jika berdiskusi itu anda cuma bertanya trus,,,hehehehe.
VIRUSKASIH805 tulis:
Hati nurani?
Sampai komen yang terakhir di trit ini, beradu argumen dengan Anda, saya masih menggunakan logika atau akal budi saya kok. Saya masih belum menggunakan hati nurani saya. Kan saya berdiskusi menyesuaikan dengan judul trit, "apologetika".
13 Juni 2018 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
13 Juni 2018
HERI771 tulis:
multiple choice.. e. benar semua, tak terbantahkan.. 😀✌
Wkwkwkkwkwkwkkwkwk
-
13 Juni 2018
Ikut nimbrung mudah-mudahan bisa memberikan kontribusi dalam diskusi.
Iblis awalnya malaikat, namun karena kesombongannya ingin menyamai Allah, hal inilah yang menyebabkan kejatuhannya, karena tidak tahu diri bahwa iblis adalah ciptaan. Bagaimana mungkin ciptaan akan menyamai Sang pencipta segala sesuatu.
Mungkin akan timbul pertanyaan:
*Bagaimana bisa iblis mendapatkan hukuman jikalau iblis belum tahu pengetahuan baik dan jahat? Di manakah keadilan Allah?
Menurut saya, di atas tahta-Nya, Allah dalam kerajaan-Nya merupakan satu-satunya pribadi yang patut dan layak mendapatkan pujian, untuk itulah dalam nats tertulis Tuhan bertahta di atas puji-pujian umat-Nya.
Malaikat pun diciptakan oleh-Nya dengan free will, oleh karena itu iblis yang awalnya malaikat memiliki niat dengan kesombongannya ingin menyamai Allah, tentunya keinginan menerima puji-pujian pula seperti halnya Allah. Hal inilah yang dipandang Allah, iblis yang awalnya malaikat dinilai memiliki pengetahuan jahat, meskipun Allah tidak menciptakan kejahatan karena Dia Maha Kudus/Maha Suci.
Ketika Adam dan Hawa berada di taman Eden dan memakan buah pengetahuan yang baik dan jahat, menyebabkan mereka harus terusir dari taman bukanlah semata-mata Allah menciptakan pohon tersebut hanya karena ada nama pengetahuan baik dan apalagi ada nama jahatnya yang menurut kita berprasangka Allah menciptakan kejahatan, menurut saya bukanlah itu, melainkan ketidaktaan perintah Allah untuk tidak memakannya.
Menurut saya kesombongan iblis sebagai ketidaktahudirian ingin menyamai Allah sebagai jawaban atas corpus delicti, sehingga Allah perlu juga menempatkan pula pohon pengetahuan yang baik dan jahat sebagai obyek uji atas ketaatan manusia awal.
Sekali lagi Allah yang Maha Kudus tidak pernah menciptakan kejahatan karena rancangan-Nya baik adanya sejak semula, hanya respon ciptaan-Nya yang memiliki free will.
CMIIW
Hagoyim Syallom,
TORO617
13 Juni 2018 diubah oleh TORO617
-
13 Juni 2018
Sorry double post, delete one.
13 Juni 2018 diubah oleh TORO617
-
13 Juni 2018
Menurut mas Toro,kenapa Allah menamai pohon itu dengan pohon buah pengetahuan yang baik dan pengetahuan yang jahat?
TORO617 tulis:
Ikut nimbrung mudah-mudahan bisa memberikan kontribusi dalam diskusi.
Iblis awalnya malaikat, namun karena kesombongannya ingin menyamai Allah, hal inilah yang menyebabkan kejatuhannya, karena tidak tahu diri bahwa iblis adalah ciptaan. Bagaimana mungkin ciptaan akan menyamai Sang pencipta segala sesuatu.
Mungkin akan timbul pertanyaan:
*Bagaimana bisa iblis mendapatkan hukuman jikalau iblis belum tahu pengetahuan baik dan jahat? Di manakah keadilan Allah?
Menurut saya, di atas tahta-Nya, Allah dalam kerajaan-Nya merupakan satu-satunya pribadi yang patut dan layak mendapatkan pujian, untuk itulah dalam nats tertulis Tuhan bertahta di atas puji-pujian umat-Nya.
Malaikat pun diciptakan oleh-Nya dengan free will, oleh karena itu iblis yang awalnya malaikat memiliki niat dengan kesombongannya ingin menyamai Allah, tentunya keinginan menerima puji-pujian pula seperti halnya Allah. Hal inilah yang dipandang Allah, iblis yang awalnya malaikat dinilai memiliki pengetahuan jahat, meskipun Allah tidak menciptakan kejahatan karena Dia Maha Kudus/Maha Suci.
Ketika Adam dan Hawa berada di taman Eden dan memakan buah pengetahuan yang baik dan jahat, menyebabkan mereka harus terusir dari taman bukanlah semata-mata Allah menciptakan pohon tersebut hanya karena ada nama pengetahuan baik dan apalagi ada nama jahatnya yang menurut kita berprasangka Allah menciptakan kejahatan, menurut saya bukanlah itu, melainkan ketidaktaan perintah Allah untuk tidak memakannya.
Menurut saya kesombongan iblis sebagai ketidaktahudirian ingin menyamai Allah sebagai jawaban atas corpus delicti, sehingga Allah perlu juga menempatkan pula pohon pengetahuan yang baik dan jahat sebagai obyek uji atas ketaatan manusia awal.
Sekali lagi Allah yang Maha Kudus tidak pernah menciptakan kejahatan karena rancangan-Nya baik adanya sejak semula, hanya respon ciptaan-Nya yang memiliki free will.
CMIIW
Hagoyim Syallom,
TORO617
-
13 Juni 2018
Banyak orang berpikir bahwa karna Allah itu maha kudus,maka tidak tau tentang yang jahat,
Padahal firman Tuhan telah jelas dalam kitab Kejadian 3:22.
Sebenarnya tanpa iblispun,jika Adam makan buah pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat,maka akan mati,dan terpisah dengan Allah,secara otomatis kita memiliki potensi untuk berbuat baik dan berbuat jahat,
-
13 Juni 2018
ELISA859 tulis:
Menurut mas Toro,kenapa Allah menamai pohon itu dengan pohon buah pengetahuan yang baik dan pengetahuan yang jahat?
TORO617 tulis:
Ikut nimbrung mudah-mudahan bisa memberikan kontribusi dalam diskusi.
Iblis awalnya malaikat, namun karena kesombongannya ingin menyamai Allah, hal inilah yang menyebabkan kejatuhannya, karena tidak tahu diri bahwa iblis adalah ciptaan. Bagaimana mungkin ciptaan akan menyamai Sang pencipta segala sesuatu.
Mungkin akan timbul pertanyaan:
*Bagaimana bisa iblis mendapatkan hukuman jikalau iblis belum tahu pengetahuan baik dan jahat? Di manakah keadilan Allah?
Menurut saya, di atas tahta-Nya, Allah dalam kerajaan-Nya merupakan satu-satunya pribadi yang patut dan layak mendapatkan pujian, untuk itulah dalam nats tertulis Tuhan bertahta di atas puji-pujian umat-Nya.
Malaikat pun diciptakan oleh-Nya dengan free will, oleh karena itu iblis yang awalnya malaikat memiliki niat dengan kesombongannya ingin menyamai Allah, tentunya keinginan menerima puji-pujian pula seperti halnya Allah. Hal inilah yang dipandang Allah, iblis yang awalnya malaikat dinilai memiliki pengetahuan jahat, meskipun Allah tidak menciptakan kejahatan karena Dia Maha Kudus/Maha Suci.
Ketika Adam dan Hawa berada di taman Eden dan memakan buah pengetahuan yang baik dan jahat, menyebabkan mereka harus terusir dari taman bukanlah semata-mata Allah menciptakan pohon tersebut hanya karena ada nama pengetahuan baik dan apalagi ada nama jahatnya yang menurut kita berprasangka Allah menciptakan kejahatan, menurut saya bukanlah itu, melainkan ketidaktaan perintah Allah untuk tidak memakannya.
Menurut saya kesombongan iblis sebagai ketidaktahudirian ingin menyamai Allah sebagai jawaban atas corpus delicti, sehingga Allah perlu juga menempatkan pula pohon pengetahuan yang baik dan jahat sebagai obyek uji atas ketaatan manusia awal.
Sekali lagi Allah yang Maha Kudus tidak pernah menciptakan kejahatan karena rancangan-Nya baik adanya sejak semula, hanya respon ciptaan-Nya yang memiliki free will.
CMIIW
Hagoyim Syallom,
TORO617
Tentunya ada "terang" begitu juga "gelap", baik dan jahat, ect.
Demikian pula pohon pengetahuan yang baik dan jahat, saya pun tidak tahu pasti mengapa Allah menamainya demikian, namun menurut tafsiran saya, pada awalnya Adam Hawa memiliki hubungan karib dengan Allah, namun setelah memakannya mereka menjadi yang bersalah karena ketidaktaatan.
Bisa jadi nama itu alibi bagi Allah atas pembelaan Adam Hawa dari anggapan Allah tidak adil, "bagaimana mungkin kami belum tahu baik dan jahat mendapatkan hukuman". Tapi Allah sudah tahu, sudah memberikan nama pohon itu pengetahuan baik dan jahat. Tindakan Adam Hawa tidak patuh inilah dikategorikan Allah mempunyai pengetahuan jahat.
Dan hal ini pula saya menambahkan corpus delicti by the first men, setelah corpus delicti by Lucifer.
Itu menurut saya, ya namanya produk tafsir.
13 Juni 2018 diubah oleh TORO617
-
13 Juni 2018
TORO617 tulis:
Tentunya ada "terang" begitu juga "gelap", baik dan jahat, ect.
Demikian pula pohon pengetahuan yang baik dan jahat, saya pun tidak tahu pasti mengapa Allah menamainya demikian, namun menurut tafsiran saya, pada awalnya Adam Hawa memiliki hubungan karib dengan Allah, namun setelah memakannya mereka menjadi yang bersalah karena ketidaktaatan.
Bisa jadi nama itu alibi bagi Allah atas pembelaan Adam Hawa dari anggapan Allah tidak adil, "bagaimana mungkin kami belum tahu baik dan jahat mendapatkan hukuman". Tapi Allah sudah tahu, sudah memberikan nama pohon itu pengetahuan baik dan jahat. Tindakan Adam Hawa tidak patuh inilah dikategorikan Allah mempunyai pengetahuan jahat.
Itu menurut saya, ya namanya produk tafsir.
Kalo kata soul family aku bro.
Let the dark and light come to us. We like rave in da house. 😂😂😂😂
Perlu berbesar hati untuk menerima kegelapan pribadi masing2. 😊✌️
-
13 Juni 2018
Sedang musim liburan,
Yuk bahas yang ringan ringan aja...
-
13 Juni 2018
ELISA859 tulis:
Banyak orang berpikir bahwa karna Allah itu maha kudus,maka tidak tau tentang yang jahat,
Padahal firman Tuhan telah jelas dalam kitab Kejadian 3:22.
Sebenarnya tanpa iblispun,jika Adam makan buah pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat,maka akan mati,dan terpisah dengan Allah,secara otomatis kita memiliki potensi untuk berbuat baik dan berbuat jahat,
Memang Allah Maha Kudus namun Allah tidak menajiskan diri-Nya dengan ketidakkudusan. Untuk itu Dia tidak menciptakan kejahatan, namun Dia tahu apa itu hal yang jahat.