Dunia asmara, kebahagiaan, penderitaan dan realita
-
19 Juni 2018
Dalam dunia asmara apakah menurut anda yang paling pantas pria bahagiakan adalah wanita yang menerima ada adanya si pria?
Begitu juga sebaliknya, apakah yang paling pantas wanita bahagiakan adalah pria yang mau menerima apa adanya si wanita?
Jika anda setuju demikian, mengapa realita banyak sebaliknya?
Kenapa banyak pria ataupun wanita terus berjuang untuk orang-orang yang tidak mau menerima dia apa adanya?
Apakah cinta adalah tentang pengorbanan, tidak apa-apa aku menderita asal ia bahagia?
Apakah dengan penderitaanya itu, ia akan menemukan kebahagiaanya?
Atau sebenarnya cinta itu adalah tentang menerima pasangan apa adanya, tidak apa-apa aku tidak mencintainya, asal ia mau menerima aku apa adanya? Tulus padaku..
Seperti itu apakah menurut anda itu adalah penderitaan? Apakah bersikap seperti itu ia akan mendapat kebahagiaannya?
19 Juni 2018 diubah oleh YUDISAJA095
-
19 Juni 2018
Berat bro bahasan nya.. 😅
Gw cm mau komen :
" Sejak dahulu begini lah cinta , penderitaan nya tiada pernah berakhir "
#sungokongpergikebaratmengambilkitabsuci 😄
-
19 Juni 2018
Yongkru bro..seekor kera terpuruk terpenjara dalam gua ditempat sunyi tempat hukuman para dewa
BUCEK671 tulis:
Berat bro bahasan nya.. 😅
Gw cm mau komen :
" Sejak dahulu begini lah cinta , penderitaan nya tiada pernah berakhir "
#sungokongpergikebaratmengambilkitabsuci 😄
19 Juni 2018 diubah oleh JOHANNES459
-
19 Juni 2018
Hahaha bro Yudi ngasih bahasan yang berat..klo dari pengalaman pribadi sih, semua manusia awalnya pasti mengejar orang yg dia sukai dengan anggapan cinta butuh perjuangan dan perjuangan akan membuahkan hasil. Tapi ada faktor yg sering dilupakan manusia yaitu kedaulatan Allah. Memang ada yg manusia kejar dan itu memang berjodoh dengannya, tp ada juga yg lama dikejar hingga dapat dan ternyata bukan jodohnya. Ketika kita menerima pasangan yg merupakan jodoh dari Tuhan apa adanya, niscaya kebahagiaan jg yg Tuhan berikan. Tapi klo cuma asal menerima orang yg bahkan tidak takut Tuhan, bisa jadi bukan kebahagiaan yg didapat tapi penderitaan lahir dan batin. Yakinlah perasaan manusia itu mudah sekali berubah, sekarang cinta, besok benci, besoknya cinta lagi. Tapi ada satu yg ga berubah yaitu Janji dan Kasih Allah kepada manusia, klo pernikahan dilandaskan dengan hal itu maka kebahagiaan itu hingga tutup usia..
-
19 Juni 2018
His hope was to remind the world that fairness, justice, and freedom are more than words, they are perspectives.
# V #😅
19 Juni 2018 diubah oleh JOHANNES459
-
19 Juni 2018
Mantap, setujahhhh
RAIZ192 tulis:
Hahaha bro Yudi ngasih bahasan yang berat..klo dari pengalaman pribadi sih, semua manusia awalnya pasti mengejar orang yg dia sukai dengan anggapan cinta butuh perjuangan dan perjuangan akan membuahkan hasil. Tapi ada faktor yg sering dilupakan manusia yaitu kedaulatan Allah. Memang ada yg manusia kejar dan itu memang berjodoh dengannya, tp ada juga yg lama dikejar hingga dapat dan ternyata bukan jodohnya. Ketika kita menerima pasangan yg merupakan jodoh dari Tuhan apa adanya, niscaya kebahagiaan jg yg Tuhan berikan. Tapi klo cuma asal menerima orang yg bahkan tidak takut Tuhan, bisa jadi bukan kebahagiaan yg didapat tapi penderitaan lahir dan batin. Yakinlah perasaan manusia itu mudah sekali berubah, sekarang cinta, besok benci, besoknya cinta lagi. Tapi ada satu yg ga berubah yaitu Janji dan Kasih Allah kepada manusia, klo pernikahan dilandaskan dengan hal itu maka kebahagiaan itu hingga tutup usia..
-
19 Juni 2018
Bagi wanita lebih baik dicintai utk kemudian belajar mencintai, krn bagi wanita mencintai tanpa dicintai itu akan terasa lebih berat
-
19 Juni 2018
SUYATI064 tulis:
Bagi wanita lebih baik dicintai utk kemudian belajar mencintai, krn bagi wanita mencintai tanpa dicintai itu akan terasa lebih berat
Trus aku kudu piye ki,
-
19 Juni 2018
Setuju seperti ini kesimpulannya
SUYATI064 tulis:
Bagi wanita lebih baik dicintai utk kemudian belajar mencintai, krn bagi wanita mencintai tanpa dicintai itu akan terasa lebih berat
-
19 Juni 2018
TORO617 tulis:
Trus aku kudu piye ki,
Ish ish iiiisssh,,,,feeepeettt lagi bro.
-
19 Juni 2018
Cinta itu kata nenek dulu, tidak bisa pakai Rumus Matematika
-
19 Juni 2018
Mencintai apa adanya,bisa jadi di pertengahan rumahtangga bisa saja menderita,sebab mencintai ada adanya berarti siap menerima sifat ato kebiasaan yang buruk dan yang baik dari pasangan,
Tidak jarang seorang istri menderita karna ulah suaminya,tetapi tetap menerima dan memaafkan sang suami agar rumahtangganya tetap utuh dan anak tetap mendapatkan kasihsayang dari kedua orang tuanya.
Itulah pengabdian dan pengorbanan demi orang yang di cintainya,
19 Juni 2018 diubah oleh ELISA859
-
19 Juni 2018
Hahaha pa kay,
BUCEK671 tulis:
Berat bro bahasan nya.. 😅
Gw cm mau komen :
" Sejak dahulu begini lah cinta , penderitaan nya tiada pernah berakhir "
#sungokongpergikebaratmengambilkitabsuci 😄
-
19 Juni 2018
TORO617 tulis:
Trus aku kudu piye ki,
Pilihlah wanita yg anda cintai, pilihlah satu saja, jgn men-dua, men-tiga, men-empat dst tp hanya satu saja. Kalo sdh memilih kasihi, sayangi, bekerja keraslah utk membahagiakannya & jgn lupa bawa kluargamu kpd Tuhan yg benar, jadilah teladan yg baik 😊🙏
-
19 Juni 2018
Film terbaik pada masa nya 😄
ELISA859 tulis:
Hahaha pa kay,
19 Juni 2018 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
19 Juni 2018
SUYATI064 tulis:
Pilihlah wanita yg anda cintai, pilihlah satu saja, jgn men-dua, men-tiga, men-empat dst tp hanya satu saja. Kalo sdh memilih kasihi, sayangi, bekerja keraslah utk membahagiakannya & jgn lupa bawa kluargamu kpd Tuhan yg benar, jadilah teladan yg baik 😊🙏
Nasihatnya membuat saya mengambil nafas dalam, artinya hal itu akan menjadi pembekalan dalam hidup berkeluarga nantinya, terima kasih.
-
19 Juni 2018
MAYA509 tulis:
Ish ish iiiisssh,,,,feeepeettt lagi bro.
Nyanyi dulu ah,
let it be, let it be oh let it be
Lalala ....uhuk uhuk batuk,
-
19 Juni 2018
Pria dan wanita, keduanya layak dann pantas bahagia. Bila hanya satu pihak yang bahagia, itu bukan cinta. Cinta tidak melulu tentang pengorbanan. Buat saya tidak ada penderitaan (bila dia menganggap begitu) yang membawa kebahagian. Derita ya derita, bukan bahagia. Derita berujung bahagia? Kurang tahu juga tetapi kalo hal itu sst yang tidak bisa saya pastikan maka saya tidak bersedia menjalaninya. Entah kalo orang lain.
YUDISAJA095 tulis:
Dalam dunia asmara apakah menurut anda yang paling pantas pria bahagiakan adalah wanita yang menerima ada adanya si pria?
....Seperti itu apakah menurut anda itu adalah penderitaan? Apakah bersikap seperti itu ia akan mendapat kebahagiaannya?
19 Juni 2018 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
19 Juni 2018
Iya,aku paling suka nonton film itu,waktu itu aku pas hamil anak ke dua,aku suka gayanya sunggokong,eh pas anakku udah mulai jalan niru gayanya sunggokong,
BUCEK671 tulis:
Film terbaik pada masa nya 😄
-
19 Juni 2018
SUYATI064 tulis:
Pilihlah wanita yg anda cintai, pilihlah satu saja, jgn men-dua, men-tiga, men-empat dst tp hanya satu saja. Kalo sdh memilih kasihi, sayangi, bekerja keraslah utk membahagiakannya & jgn lupa bawa kluargamu kpd Tuhan yg benar, jadilah teladan yg baik 😊🙏
Cakeepp sista.
-
19 Juni 2018
TORO617 tulis:
Nyanyi dulu ah,
let it be, let it be oh let it be
Lalala ....uhuk uhuk batuk,
🍵☕️makan minum yg anget2 bro. Biar sembuh batuknya kek. Ehhhh,,,masbro. 😂✌️
-
19 Juni 2018
1. dalam dunia asmara yah bisa saja semua bisa jadi pantas ,semua tergantung keadaan , tingkah laku, berani, bertanggung jawab, dan kemauan, mungkin awalnya dengan cara mencoba si pria atau wanita menjalin hubungan yang baik , komunikasi yang baik, tanggung jawab, seiring kebersamaan cinta bisa tumbuh bersama. Maka bisa pantas jika bisa mencocokan diri satu sama lain. yang lebih pastinya saat menjalaninya butuh kasih yang sangat besar di hati seseorang itu baik si pria maupun wanita. wuihhhh
2. Realita bisa berbalik, karna tidak cukup punya hati yang besar dang keinginan serta tanggungjawab, dan kembali lagi kepada yang terutama KASIH. Tapi wajar dikatakan berbanding terbalik...kita hanya manusia biasa hidupdalam dunia, punya keinginan dan ingin yang terbaik, ingin yang canti, katanya tidak perlu sempurna, tapi satu hal terjadi ada yang janggal atau kesalahan ada bekasnya...disini hiihihii
3. kenapa mereka terus berjuang? sebab mereka punya harapan. Terkadag punya kepercayaan besar bahwa tidak bisa dipungkiri dalam hati mereka ada Tuhan...klise katanya . tpi coba di artikan
4. rela berkorban, dikatakan jika keadaan ada pada seorang itu punya cinta yang besar terhadap pasangannya. dan aku berkata tidak akan takut, suatu saat Cinta akan tumbuh sebab seorang sudah menankam susatu yang baik , menanamkan kasih terhdapa yang alain. semua selalu ada timbal balik. Take n Give
dengan ada penderitaan maka suatu saat akan bahagia. Tentu jika kamu percaya...Just Believe
Dalam dunia ini bukan hal mustahil ada menyayangi pasangan nya meski awalnya dia memulai hubungan tidak ada rasa cinta, banyak. seiringa kebersamaan dengan kekuatan kasih, . Jika Mereka sudah satu tubuh. Tidak ada yang mustahil jika bhwa Cinta akan sama besar satu sama lain dalam berumahtangga. tapi jangan coba coba jika kamu pun tidak yakin pada diri sendiri
ini semua dikatan derita atau tidak . Tergantung masing masing yang menjalani. Yang pasti jangan menjalaninya jika tidak yakin pada Diri sendiri. Untuk punya keyakinan. Kita sebagai orang Kristen. harus berpegang pada Ajaran AjaranNYA. Orang bisa berkata Klise...or manggut manggut saja. agar takut tidak dibilang kristen...hehehe bisa saja...Maybe. katany amudah bicara melaksankannya yang susah. Pastinya!!!. tapi tidak ada yang Mustahil
Ini hanya jawaban atas apa yang pernah saya jalani dan lihat . Tapi kebanyakan hidup bersama bahagia terjalin atas dasar suka dan suka,saling mencintai, saling menghargai dan menghormati bagi orang yang masih single dan belum terjamah. Tetapi bagi orang yang sudah menjalani akan melebihi dari pada atas dasar cinta bersama, butuh pengertian kasih yang besar juga pengorbanan. Tidak memandang fisik atau luarnya seseorang. .......
YUDISAJA095 tulis:
Dalam dunia asmara apakah menurut anda yang paling pantas pria bahagiakan adalah wanita yang menerima ada adanya si pria?
Begitu juga sebaliknya, apakah yang paling pantas wanita bahagiakan adalah pria yang mau menerima apa adanya si wanita?
Jika anda setuju demikian, mengapa realita banyak sebaliknya?
Kenapa banyak pria ataupun wanita terus berjuang untuk orang-orang yang tidak mau menerima dia apa adanya?
Apakah cinta adalah tentang pengorbanan, tidak apa-apa aku menderita asal ia bahagia?
Apakah dengan penderitaanya itu, ia akan menemukan kebahagiaanya?
Atau sebenarnya cinta itu adalah tentang menerima pasangan apa adanya, tidak apa-apa aku tidak mencintainya, asal ia mau menerima aku apa adanya? Tulus padaku..
Seperti itu apakah menurut anda itu adalah penderitaan? Apakah bersikap seperti itu ia akan mendapat kebahagiaannya?
-
20 Juni 2018
MAYA509 tulis:
Cakeepp sista.
Iki tenan dalam lho,Maya, koyok disambar petir, nganti nging-nging, yang penting sudah saya tangkap intinya.
-
20 Juni 2018
MAYA509 tulis:
🍵☕️makan minum yg anget2 bro. Biar sembuh batuknya kek. Ehhhh,,,masbro. 😂✌️
-
20 Juni 2018
Menerima itu soal rasa bang... Dan membangun hubungan, hrs dgn Kasih Kristus..
Dan bisa jd penderitaan jk tdk menerima dgn sepenuh hati (terpaksa) krn hrs menghabiskan waktu seumur hidup dgn orang yg tdk dicintai.
Dan saya tdk mau menjalani hubungan jk tdk sepenuh hati apapun alasannya, secinta2nyapun si pria jk saya msh ragu maka saya akn ttp bilang TIDAK dgn cara yg sejuk..
Kalo sama2 cinta sepenuh hati, maka akan bisa saling menerima kekurangan kita (masa sekarang dan masa lalu) dan berusaha mmberikan yg terbaik.. Namanya hubungan tdk selalu mulus, sekalipun byk rintangan (baik dr keluarga, teman atau godaan dr luar) pasti akan kuatt dan ttp kokohhh..
YUDISAJA095 tulis:
Dalam dunia asmara apakah menurut anda yang paling pantas pria bahagiakan adalah wanita yang menerima ada adanya si pria?
Begitu juga sebaliknya, apakah yang paling pantas wanita bahagiakan adalah pria yang mau menerima apa adanya si wanita?
Jika anda setuju demikian, mengapa realita banyak sebaliknya?
Kenapa banyak pria ataupun wanita terus berjuang untuk orang-orang yang tidak mau menerima dia apa adanya?
Apakah cinta adalah tentang pengorbanan, tidak apa-apa aku menderita asal ia bahagia?
Apakah dengan penderitaanya itu, ia akan menemukan kebahagiaanya?
Atau sebenarnya cinta itu adalah tentang menerima pasangan apa adanya, tidak apa-apa aku tidak mencintainya, asal ia mau menerima aku apa adanya? Tulus padaku..
Seperti itu apakah menurut anda itu adalah penderitaan? Apakah bersikap seperti itu ia akan mendapat kebahagiaannya?
20 Juni 2018 diubah oleh MARDI377