Dunia asmara, kebahagiaan, penderitaan dan realita
-
20 Juni 2018
Terima kasih atas jawaban-jawabannya.....................
Terlepas ada berhubungan dengan asmara atau tidak, tapi tentang sesuatu yang tidak umum........
Sebenarnya bukankah yang banyak orang cari adalah kebahagiaan....................
Menikah adalah salah satu cara mendapatkan kebahagiaan.................................
Jika demikian ada cara lain untuk bahagia.................Dan itu tidak selalu sendiri............
Tapi bisa bersama......... berdua.............
Maksudnya bagaimana?
Seringkali asmara dan cinta seperti cenderung diarahkan untuk memiliki.......................
Apakah mungkin asmara dan cinta itu diarahkan untuk cenderung tidak diarahkan untuk saling memiliki, tapi untuk saling memberi yang terbaik, semampunya......................
Sehingga otomatis tidak perlu ada yang berkorban dalam asmara yang akhirnya ingin berharap ia dibalas?
Karena tidak ada cenderung diarahkan untuk memiliki, tapi untuk memberi semampunya..........
Katakanlah disebut pengorbanan, ia akan merasa tidak berkorban, karena ia memberi tanpa berharap untuk kembali.......................................
Pertanyaan yang menggelitik mungkin adalah bagaimana bisa bahagia jika tidak terus bersama?Mungkin kebahagiaan itu bisa terjadi pada suatu momen....................
Ya momen........
Dengan menjelaskan, agar terjadi pengertian bersama, bahwa cinta itu adalah tentang memberi........................ bukan tentang memiliki........... bukan tentang menguasai.............
Mungkin kita tidak cinta dalam konteks asmara, tapi kita memberi semampunya, sebagai wujud untuk memberi terbaik yang dia mampu dalam momen tersebut...................................
Sehingga terpenuhi dalam momen tersebut bahwa..........
Seorang pria dapat membahagiakan wanita yang menerima ada adanya si pria pada suatu momen........
Seorang wanita dapat membahagiakan pria yang menerima ada adanya si wanita pada suatu momen...............
Katakanlah akhirnya ternyata mereka saling jatuh cinta, bukankah itu akhirnya hubungan itu adalah untuk saling memberi yang terbaik, bukan untuk saling menuntut ataupun saling menguasai........................
Di situlah keduanya akan menemukan kebahagiaan yang sebenarnya dalam hubungan asmara..........
Katakanlah tidak bersama, bukankah itu dapat sebagai momen yang dapat diingat sebagai bentuk keindahan tersendiri?
Di situlah kita akan menemukan esensi dari cinta itu sendiri, yaitu tentang memberi.....
Bagaimana menurut anda?20 Juni 2018 diubah oleh YUDISAJA095
-
20 Juni 2018
Aihhhhh jam segini saya baca yg beginian, Baperrr lho bang...😄😄😄
Makasih bang buat coretan ini.. Semoga jd renungan yg membangun buat para pembaca serta lewat coretan bang @Yudisaja095 ini, saya dan yg (MAU) bisa evaluasi diri tentang arti memberi yg terbaik tampa ada embel2 menuntut dan menguasai...
#Hening cipta sejenakk... Dimulai.. ✌✌🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈
YUDISAJA095 tulis:
Terima kasih atas jawaban-jawabannya.....................
Terlepas ada berhubungan dengan asmara atau tidak, tapi tentang sesuatu yang tidak umum........
Sebenarnya bukankah yang banyak orang cari adalah kebahagiaan....................
Menikah adalah salah satu cara mendapatkan kebahagiaan.................................
Jika demikian ada cara lain untuk bahagia.................
Dan itu tidak selalu sendiri............
Tapi bisa bersama......... berdua.............
Maksudnya bagaimana?
Seringkali asmara dan cinta seperti cenderung diarahkan untuk memiliki.......................
Apakah mungkin asmara dan cinta itu diarahkan untuk cenderung tidak diarahkan untuk saling memiliki, tapi untuk saling memberi yang terbaik, semampunya......................
Sehingga otomatis tidak perlu ada yang berkorban dalam asmara yang akhirnya ingin berharap ia dibalas?
Karena tidak ada cenderung diarahkan untuk memiliki, tapi untuk memberi semampunya..........
Katakanlah disebut pengorbanan, ia akan merasa tidak berkorban, karena ia memberi tanpa berharap untuk kembali.......................................
Pertanyaan yang menggelitik mungkin adalah bagaimana bisa bahagia jika tidak terus bersama?
Mungkin kebahagiaan itu bisa terjadi pada suatu momen....................
Ya momen........
Dengan menjelaskan, agar terjadi pengertian bersama, bahwa cinta itu adalah tentang memberi........................ bukan tentang memiliki........... bukan tentang menguasai.............
Mungkin kita tidak cinta dalam konteks asmara, tapi kita memberi semampunya, sebagai wujud untuk memberi terbaik yang dia mampu dalam momen tersebut...................................
Sehingga terpenuhi dalam momen tersebut bahwa..........
Seorang pria dapat membahagiakan wanita yang menerima ada adanya si pria pada suatu momen........
Seorang wanita dapat membahagiakan pria yang menerima ada adanya si wanita pada suatu momen...............
Katakanlah akhirnya ternyata mereka saling jatuh cinta, bukankah itu akhirnya hubungan itu adalah untuk saling memberi yang terbaik, bukan untuk saling menuntut ataupun saling menguasai........................
Di situlah keduanya akan menemukan kebahagiaan yang sebenarnya dalam hubungan asmara..........
Katakanlah tidak bersama, bukankah itu dapat sebagai momen yang dapat diingat sebagai bentuk keindahan tersendiri?
Di situlah kita akan menemukan esensi dari cinta itu sendiri, yaitu tentang memberi.....
Bagaimana menurut anda?
20 Juni 2018 diubah oleh MARDI377
-
20 Juni 2018
YUDISAJA095 tulis:
Terima kasih atas jawaban-jawabannya.....................
Terlepas ada berhubungan dengan asmara atau tidak, tapi tentang sesuatu yang tidak umum........
Sebenarnya bukankah yang banyak orang cari adalah kebahagiaan....................
Menikah adalah salah satu cara mendapatkan kebahagiaan.................................
Jika demikian ada cara lain untuk bahagia.................
Dan itu tidak selalu sendiri............
Tapi bisa bersama......... berdua.............
Maksudnya bagaimana?
Seringkali asmara dan cinta seperti cenderung diarahkan untuk memiliki.......................
Apakah mungkin asmara dan cinta itu diarahkan untuk cenderung tidak diarahkan untuk saling memiliki, tapi untuk saling memberi yang terbaik, semampunya......................
Sehingga otomatis tidak perlu ada yang berkorban dalam asmara yang akhirnya ingin berharap ia dibalas?
Karena tidak ada cenderung diarahkan untuk memiliki, tapi untuk memberi semampunya..........
Katakanlah disebut pengorbanan, ia akan merasa tidak berkorban, karena ia memberi tanpa berharap untuk kembali.......................................
Pertanyaan yang menggelitik mungkin adalah bagaimana bisa bahagia jika tidak terus bersama?
Mungkin kebahagiaan itu bisa terjadi pada suatu momen....................
Ya momen........
Dengan menjelaskan, agar terjadi pengertian bersama, bahwa cinta itu adalah tentang memberi........................ bukan tentang memiliki........... bukan tentang menguasai.............
Mungkin kita tidak cinta dalam konteks asmara, tapi kita memberi semampunya, sebagai wujud untuk memberi terbaik yang dia mampu dalam momen tersebut...................................
Sehingga terpenuhi dalam momen tersebut bahwa..........
Seorang pria dapat membahagiakan wanita yang menerima ada adanya si pria pada suatu momen........
Seorang wanita dapat membahagiakan pria yang menerima ada adanya si wanita pada suatu momen...............
Katakanlah akhirnya ternyata mereka saling jatuh cinta, bukankah itu akhirnya hubungan itu adalah untuk saling memberi yang terbaik, bukan untuk saling menuntut ataupun saling menguasai........................
Di situlah keduanya akan menemukan kebahagiaan yang sebenarnya dalam hubungan asmara..........
Katakanlah tidak bersama, bukankah itu dapat sebagai momen yang dapat diingat sebagai bentuk keindahan tersendiri?
Di situlah kita akan menemukan esensi dari cinta itu sendiri, yaitu tentang memberi.....
Bagaimana menurut anda?
wuiiiiiihhhh....kata2nya menyejukkan di pagi hari ni sob.... Mmbuatku tersadar makna dr sebuah hubungan yg sebenarnya... Baper
-
20 Juni 2018
emang bisa ya mencintai tanpa memiliki? bagaimana mencintai jika tidak memiliki?
-
20 Juni 2018
"Tidak bersama lalu diingat sebagI bentuk keindahan"? itu hanyalah bentuk rasionalisasi untuk meringankan rasa kehilangan.
YUDISAJA095 tulis:
Katakanlah tidak bersama, bukankah itu dapat sebagai momen yang dapat diingat sebagai bentuk keindahan tersendiri?
Di situlah kita akan menemukan esensi dari cinta itu sendiri, yaitu tentang memberi.....
Bagaimana menurut anda?
-
20 Juni 2018
Karena cinta itu tentang memberi.............
Memiliki cenderung ke ego, misal aku ingin memiliki dan menguasai kamu, maka anda bisa melihat itu ego atau cinta?CIEDIE549 tulis:
emang bisa ya mencintai tanpa memiliki? bagaimana mencintai jika tidak memiliki?
20 Juni 2018 diubah oleh YUDISAJA095
-
20 Juni 2018
Jika dari awal untuk memberi yang terbaik? Darimana rasa kehilangan itu? Karena dari awal tidak untuk memiliki, tapi ingin memberi tanpa berharap kembali
Jadi ketika diopinikan itu adalah bentuk rasionalisasi untuk meringankan rasa kehilangan maka itu sudah gugur dengan sendirinya......KATHARINA781 tulis:
"Tidak bersama lalu diingat sebagI bentuk keindahan"? itu hanyalah bentuk rasionalisasi untuk meringankan rasa kehilangan.
20 Juni 2018 diubah oleh YUDISAJA095
-
20 Juni 2018
Sy hanya menjelaskan kata ini "Tapi bisa bersama......... berdua" Bunda Teresa mendapatkan kebahagiaan atas kebersamaannya bersama orang orang yg ditolong dengan cara memberi tanpa mengharap balasan dan jg kalau kamu tidak memilikinya, lantas apa yang akan kamu jaga? Bagaimana kamu memperhatikan keadaanya ketika kamu tidak punya hak apa-apa padanya?. Pada hakikatnya, setiap pundi kehidupan kita bahwa segala sesuatunya adalah untuk diperjuangkan. Cinta dan komitmen ada untuk menenteramkam jiwa dan bila ada merasa cinta tidak harus dimiliki menuntut keberanian tinggi untuk rela berbesar hati saat melihat orang yang kamu sayangi sepenuh hati memperhatikan orang lain, mengikhlaskan perhatianmu tidak mendapatkan tanggapan sesuai harapan. Sesabar apakah dirimu hingga bisa berlaku seperti ini? Cukup lapangkah hatimu hingga mampu terus meredam kekhawatiran dan rasa takut kehilangan?. Jadi pada intinya semua itu adalah perspektif bro...
YUDISAJA095 tulis:
Terima kasih atas jawaban-jawabannya.....................
Terlepas ada berhubungan dengan asmara atau tidak, tapi tentang sesuatu yang tidak umum........
Sebenarnya bukankah yang banyak orang cari adalah kebahagiaan....................
Menikah adalah salah satu cara mendapatkan kebahagiaan.................................
Jika demikian ada cara lain untuk bahagia.................
Dan itu tidak selalu sendiri............
Tapi bisa bersama......... berdua.............
Maksudnya bagaimana?
Seringkali asmara dan cinta seperti cenderung diarahkan untuk memiliki.......................
Apakah mungkin asmara dan cinta itu diarahkan untuk cenderung tidak diarahkan untuk saling memiliki, tapi untuk saling memberi yang terbaik, semampunya......................
Sehingga otomatis tidak perlu ada yang berkorban dalam asmara yang akhirnya ingin berharap ia dibalas?
Karena tidak ada cenderung diarahkan untuk memiliki, tapi untuk memberi semampunya..........
Katakanlah disebut pengorbanan, ia akan merasa tidak berkorban, karena ia memberi tanpa berharap untuk kembali.......................................
Pertanyaan yang menggelitik mungkin adalah bagaimana bisa bahagia jika tidak terus bersama?
Mungkin kebahagiaan itu bisa terjadi pada suatu momen....................
Ya momen........
Dengan menjelaskan, agar terjadi pengertian bersama, bahwa cinta itu adalah tentang memberi........................ bukan tentang memiliki........... bukan tentang menguasai.............
Mungkin kita tidak cinta dalam konteks asmara, tapi kita memberi semampunya, sebagai wujud untuk memberi terbaik yang dia mampu dalam momen tersebut...................................
Sehingga terpenuhi dalam momen tersebut bahwa..........
Seorang pria dapat membahagiakan wanita yang menerima ada adanya si pria pada suatu momen........
Seorang wanita dapat membahagiakan pria yang menerima ada adanya si wanita pada suatu momen...............
Katakanlah akhirnya ternyata mereka saling jatuh cinta, bukankah itu akhirnya hubungan itu adalah untuk saling memberi yang terbaik, bukan untuk saling menuntut ataupun saling menguasai........................
Di situlah keduanya akan menemukan kebahagiaan yang sebenarnya dalam hubungan asmara..........
Katakanlah tidak bersama, bukankah itu dapat sebagai momen yang dapat diingat sebagai bentuk keindahan tersendiri?
Di situlah kita akan menemukan esensi dari cinta itu sendiri, yaitu tentang memberi.....
Bagaimana menurut anda?
20 Juni 2018 diubah oleh JOHANNES459
-
20 Juni 2018
Berdua di sini lebih dalam konteks asmara...............
JOHANNES459 tulis:
Sy hanya menjelaskan kata ini "Tapi bisa bersama......... berdua" Bunda Teresa mendapatkan kebahagiaan atas kebersamaannya bersama orang orang yg ditolong dengan cara memberi tanpa mengharap balasan dan jg kalau kamu tidak memilikinya, lantas apa yang akan kamu jaga? Bagaimana kamu memperhatikan keadaanya ketika kamu tidak punya hak apa-apa padanya?. Pada hakikatnya, setiap pundi kehidupan kita bahwa segala sesuatunya adalah untuk diperjuangkan. Cinta dan komitmen ada untuk menenteramkam jiwa dan bila ada merasa cinta tidak harus dimiliki menuntut keberanian tinggi untuk rela berbesar hati saat melihat orang yang kamu sayangi sepenuh hati memperhatikan orang lain, mengikhlaskan perhatianmu tidak mendapatkan tanggapan sesuai harapan. Sesabar apakah dirimu hingga bisa berlaku seperti ini? Cukup lapangkah hatimu hingga mampu terus meredam kekhawatiran dan rasa takut kehilangan?. Jadi pada intinya semua itu adalah perspektif bro...
-
20 Juni 2018
Entah itu cinta dalam bentuk yang memberi atau cinta yang hanya mau menerima, saat 'objek' cinta menghilang maka dapat timbul reaksi kehilangan. Rasionalisasi dalam berbagai bentuk membantu meringankan rasa kehilangan tersebut dan kadang mekanisme pembelaan tsb (rasionalisasi) bisa tidak disadari oleh seseorang.
YUDISAJA095 tulis:
Jika dari awal untuk memberi yang terbaik? Darimana rasa kehilangan itu? Karena dari awal tidak untuk memiliki, tapi ingin memberi tanpa berharap kembali
Jadi ketika diopinikan itu adalah bentuk rasionalisasi untuk meringankan rasa kehilangan maka itu sudah gugur dengan sendirinya......
-
20 Juni 2018
Terlepas ada berhubungan dengan asmara atau tidak, tapi tentang sesuatu yang tidak umum........kan ini km yg tulis..??
YUDISAJA095 tulis:
Berdua di sini lebih dalam konteks asmara...............
20 Juni 2018 diubah oleh JOHANNES459
-
20 Juni 2018
Hal itu terjadi karena memberi berharap kembali
KATHARINA781 tulis:
Entah itu cinta dalam bentuk yang memberi atau cinta yang hanya mau menerima, saat 'objek' cinta menghilang maka dapat timbul reaksi kehilangan. Rasionalisasi dalam berbagai bentuk membantu meringankan rasa kehilangan tersebut dan kadang mekanisme pembelaan tsb (rasionalisasi) bisa tidak disadari oleh seseorang.
-
20 Juni 2018
Iya, tapi juga perlu dipahami, bahwa tidak semua orang mau dimiliki, karena itu disebut lebih ke asmara, meskipun terlepas dengan asmara atau tidak.
JOHANNES459 tulis:
Terlepas ada berhubungan dengan asmara atau tidak, tapi tentang sesuatu yang tidak umum........kan ini km yg tulis..??
-
20 Juni 2018
Kan..sy jg sdh ksh esensi jwbnnya..!dan kalau diteruskan panjang akan menjadi ajang argumentasi pembenaran siapa yg benar bro..
YUDISAJA095 tulis:
Iya, tapi juga perlu dipahami, bahwa tidak semua orang mau dimiliki, karena itu disebut lebih ke asmara, meskipun terlepas dengan asmara atau tidak.
-
20 Juni 2018
Sebenarnya hanya masalah konteks aja, bahwa kita tidak bisa memaksakan orang untuk mau dimiliki, sesederhana itu
JOHANNES459 tulis:
Kan..sy jg sdh ksh esensi jwbnnya..!dan kalau diteruskan panjang akan menjadi ajang argumentasi pembenaran siapa yg benar bro..
-
20 Juni 2018
Baguslah kalau "sederhana" krn sy juga makan rendang sama gulai kepala kakap disana..hahaha..Yg ngomong memaksa memiliki siapa ya??
-
20 Juni 2018
Ayam gulaiii juga ada..... 😂😂
JOHANNES459 tulis:
Baguslah kalau "sederhana" krn sy juga makan rendang sama gulai kepala kakap disana..hahaha..Yg ngomong memaksa memiliki siapa ya??
-
20 Juni 2018
"kebahagiaan atas kebersamaannya bersama orang orang yg ditolong dengan cara memberi tanpa mengharap balasan dan jg kalau kamu tidak memilikinya, lantas apa yang akan kamu jaga? Bagaimana kamu memperhatikan keadaanya ketika kamu tidak punya hak apa-apa padanya?"
Kita tidak harus memiliki, jika harus memiliki maka artinya itu bisa memaksakan.JOHANNES459 tulis:
Baguslah kalau "sederhana" krn sy juga makan rendang sama gulai kepala kakap disana..hahaha..Yg ngomong memaksa memiliki siapa ya??
-
20 Juni 2018
Km bacanya sepotong potong sih bro..makanya esensinya gak dpt..bro tp gpplah..bro kalau ada baiknya kalimat silahkan diresapi tp kalau tdk silahkan taruh dikulkas atau digudang siapa tau nanti bisa kepakai lg
YUDISAJA095 tulis:
"kebahagiaan atas kebersamaannya bersama orang orang yg ditolong dengan cara memberi tanpa mengharap balasan dan jg kalau kamu tidak memilikinya, lantas apa yang akan kamu jaga? Bagaimana kamu memperhatikan keadaanya ketika kamu tidak punya hak apa-apa padanya?"
Kita tidak harus memiliki, jika harus memiliki maka artinya itu bisa memaksakan.
20 Juni 2018 diubah oleh JOHANNES459
-
20 Juni 2018
Coba belajar apa isi konteks yang dibahas, biar tidak lari ke mana-mana
JOHANNES459 tulis:
Km bacanya sepotong potong sih bro..makanya esensinya gak dpt..bro tp gpplah..bro kalau ada baiknya kalimat silahkan diresapi tp kalau tdk silahkan taruh dikulkas atau digudang siapa tau nanti bisa kepakai lg
-
20 Juni 2018
Haha..
BUCEK671 tulis:
Ayam gulaiii juga ada..... 😂😂
-
20 Juni 2018
Jgn lari bro.. Naik ojol aja atau kalau mau kemana mana naik busway enak cm bayar 3500..😂😂😂
YUDISAJA095 tulis:
Coba belajar apa isi konteks yang dibahas, biar tidak lari ke mana-mana
20 Juni 2018 diubah oleh JOHANNES459
-
20 Juni 2018
Jujur aja, saya agak heran dari kemarin anda suka sekali keluar konteks, sepertinya anda suka sekali bicara hakekat, tentang keseluruhan, tapi sulit bicara hal yang substantif, jadinya yang dibahas jadi tidak nyambung. Pakai ada kata ojol, bus way atau apalah, hahaha, aneh-aneh aja. Okelah saya cukupkan sampai disini aja.
JOHANNES459 tulis:
Jgn lari bro.. Naik ojol aja atau kalau mau kemana mana naik busway enak cm bayar 3500..😂😂😂
-
20 Juni 2018
Ya sdh mau konteks atau kuteks yg penting anda kenali diri sendiri dan coba pahami kata seluruh jgn sepotong lalu kemudian coba mengintepertasikan secara dangkal dan tahu subtantif yg mau anda cari dan seperti sy blng awal ini akan panjang jika diteruskan akan menjadi ajang argumentasi pembenaran masing" dari tulisan memang tdk terlihat tetapi secara makna tersirat bro..dan btw sesuai dgn kata"mu cukup sampai disini berarti coba diresapi dulu ya bro jd bahan renungan
YUDISAJA095 tulis:
Jujur aja, saya agak heran dari kemarin anda suka sekali keluar konteks, sepertinya anda suka sekali bicara hakekat, tentang keseluruhan, tapi sulit bicara hal yang substantif, jadinya yang dibahas jadi tidak nyambung. Pakai ada kata ojol, bus way atau apalah, hahaha, aneh-aneh aja. Okelah saya cukupkan sampai disini aja.
20 Juni 2018 diubah oleh JOHANNES459
-
20 Juni 2018
Dari tadi suka sekali dengan kata resapi, diulang-ulang, bicara hakekat, di thread lain minta dimaknai luas, weleh-weleh, siapa yang buat topik, siapa yang ngatur konteksnya mau dibawa ke mana, maunya dimengerti dengan kalimat-kalimat hakekat.................
Luar biasa........... jika cara diskusi anda seperti itu, ya ahkirnya isinya jaka sembung, topiknya apa, yang dibahas apa
Oke cukup.JOHANNES459 tulis:
Ya sdh mau konteks atau kuteks yg penting anda kenali diri sendiri dan coba pahami kata seluruh jgn sepotong lalu kemudian coba mengintepertasikan secara dangkal dan tahu subtantif yg mau anda cari dan seperti sy blng awal ini akan panjang jika diteruskan akan menjadi ajang argumentasi pembenaran masing" dari tulisan memang tdk terlihat tetapi secara makna tersirat bro..dan btw sesuai dgn kata"mu cukup sampai disini berarti coba diresapi dulu ya bro jd bahan renungan