Dunia asmara, kebahagiaan, penderitaan dan realita
-
21 Juni 2018
Terlalu banyak teori akan cinta dan kebahagiaan dalam hubungan antara pria dan wanita yang beredar dan yg dipahami mas bro n sista. Tapi lihatlah hanya sedikit sekali yang benar2 berhasil menerapkan dalam kehidupannya. Apa lagi di jaman now.
Banyaknya dari kita lebih pandai berteori tapi tidak bisa melakukan.
Maaf di sini aku gak mau berteori. Sudah terlalu banyak teori. 😉
-
21 Juni 2018
Hubungan pria dan wanita akan banyak dipenuhi cinta sampai maut memisahkan, jika keduanya cocok jiwanya.......................
Jadi jika jiwanya cocok, dari pdkt, pacaran, menikah, sampai punya anak, lalu cucu, ada saja yang membuat kedua pasangan terus merasa jatuh cinta berkali-kali, bahkan sampai kakek nenek tetap saja romantis dan penuh cinta............
Idealnya semua berjalan begitu saja, tidak perlu ada teori-teori yang rumit atau kompleks.......
Kerumitan dan kompleksitas terjadi biasanya terjadi karena ketidakcocokkan jiwa, atau kita tidak menemukan pasangan yang cocok dengan kita............
Jika seseorang sudah menemukan pasangan yang cocok, sesuai dengan jiwanya, juga seiman, ya mereka gak akan ada di sini untuk mencari jodoh kan?RENATAFS116 tulis:
Terlalu banyak teori akan cinta dan kebahagiaan dalam hubungan antara pria dan wanita yang beredar dan yg dipahami mas bro n sista. Tapi lihatlah hanya sedikit sekali yang benar2 berhasil menerapkan dalam kehidupannya. Apa lagi di jaman now.
Banyaknya dari kita lebih pandai berteori tapi tidak bisa melakukan.
Maaf di sini aku gak mau berteori. Sudah terlalu banyak teori. 😉
21 Juni 2018 diubah oleh YUDISAJA095
-
22 Juni 2018
YANI012 tulis:
Saya baca juga bukunya, why men love bit* ini kayaknya panduan buat cewek ya, kalo untuk cowok kalo memang benar mencintai si cewek, dia akan selalu mengejar dan memberikan sesuatu sebagai bukti cintanya. Jadi saya setuju pendapat anita (dari sisi cewek) dan yudi ( dari sisi cowok). Tapi kalo sudah menikah mungkin take and give nya jadi lebih balance. Salah nggak ? Sharing ya
Buku itu emang sih panduan buat cewek. Tadinya kupikir buat cowok jg sama. Ternyata engga ya, Yan? Kalo sdh menikah, gimana ya? Dibahas ga ya di buku itu? Aku lupa deh. Bukunya entah di mana sekarang.
-
22 Juni 2018
Aku sering baca esai nya teman2.
Aku sering menemukan kata"mau menerima aku apa adanya".
Tetapi kenyataannya yang menulis seperti itu,g bisa menerima orang lain apa adanya.
Jadi bingung aku.
Dulu aku berpikir,saat orang menginginkan di terima apa adanya,dianya juga mau menerima apa adanya,sehingga aku bersedia untuk bekerja keras dan tinggal jauh dari anakku.biarpun berat beban yang harus aku hadapi ke depan,tetapi aku yakin bersama Tuhan aku bisa,
Ternyata semuanya itu tidak cukup.
Kenyataannya cinta itu harus di imbangi dengan materi yang cukup.
-
22 Juni 2018
Menerima seseorang apa adanya itu sesuatu hal yg maknanya banyak menurut saya sist. Orang mungkin lbh memaknainya sebagai tidak menuntut yg berlebihan. Kita study kasus saja misal ada seorang lelaki perokok yg melamar sist, padahal sist tdk suka rokok. Mungkin sist akan menerima dia jk dia berhenti merokok, dan menerima dia walaupun dia pernah menjadi perokok. Jadi bukan yg maknanya totalitas menerima apa adanya sih sist.
ELISA859 tulis:
Aku sering baca esai nya teman2.
Aku sering menemukan kata"mau menerima aku apa adanya".
Tetapi kenyataannya yang menulis seperti itu,g bisa menerima orang lain apa adanya.
Jadi bingung aku.
Dulu aku berpikir,saat orang menginginkan di terima apa adanya,dianya juga mau menerima apa adanya,sehingga aku bersedia untuk bekerja keras dan tinggal jauh dari anakku.biarpun berat beban yang harus aku hadapi ke depan,tetapi aku yakin bersama Tuhan aku bisa,
Ternyata semuanya itu tidak cukup.
Kenyataannya cinta itu harus di imbangi dengan materi yang cukup.
-
22 Juni 2018
Duniaaaa asmaraaaa..
Ha ha ha haaaa .... Semuuu fatamorganaaa , gk ada yang riel semua menyakitkan , munafikkk jika ada orang yang relaaa menderita demiii kebahagiaan diaaa bersamaaa orang lainnn .
-
22 Juni 2018
Kalau saya memang tidak memasang kalimat; menerima aku apa adanya krn saya juga memasang kriteria untuk pasangan saya. Saya menyadari kalau lain kali dia boleh meminta saya memenuhi kriteria dia. Harusnya memang berimbang.
ELISA859 tulis:
Aku sering baca esai nya teman2.
Aku sering menemukan kata"mau menerima aku apa adanya".
Tetapi kenyataannya yang menulis seperti itu,g bisa menerima orang lain apa adanya.
Jadi bingung aku.
Dulu aku berpikir,saat orang menginginkan di terima apa adanya,dianya juga mau menerima apa adanya,sehingga aku bersedia untuk bekerja keras dan tinggal jauh dari anakku.biarpun berat beban yang harus aku hadapi ke depan,tetapi aku yakin bersama Tuhan aku bisa,
Ternyata semuanya itu tidak cukup.
Kenyataannya cinta itu harus di imbangi dengan materi yang cukup.
22 Juni 2018 diubah oleh KATHARINA781
-
22 Juni 2018
Oh gitu ya bro,
RAIZ192 tulis:
Menerima seseorang apa adanya itu sesuatu hal yg maknanya banyak menurut saya sist. Orang mungkin lbh memaknainya sebagai tidak menuntut yg berlebihan. Kita study kasus saja misal ada seorang lelaki perokok yg melamar sist, padahal sist tdk suka rokok. Mungkin sist akan menerima dia jk dia berhenti merokok, dan menerima dia walaupun dia pernah menjadi perokok. Jadi bukan yg maknanya totalitas menerima apa adanya sih sist.
-
22 Juni 2018
Iya benar banget sist,keseimbangan itu perlu dan harus.
KATHARINA781 tulis:
Kalau saya memang tidak memasang kalimat; menerima aku apa adanya krn saya juga memasang kriteria untuk pasangan saya. Saya menyadari kalau lain kali dia boleh meminta saya memenuhi kriteria dia. Harusnya memang berimbang.
22 Juni 2018 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
22 Juni 2018
Yup aku ngerti maksud masbro.
YUDISAJA095 tulis:
Sebenarnya thread ini lebih ke bentuk refleksi diri saja, bahwa dalam asmara itu tidak harus memiliki, tapi bisa untuk saling memberi, tanpa hubungan lebih jauh, intinya sebenarnya di situ, jadi lebih ke mekanisme bagaimana membangun hubungan dari awal untuk saling memberi yang terbaik atau semampunya, bukan berangkat dari keinginan memiliki dan memberi berharap kembali. Lebih ke arah situ.
Untuk melakukan yg masbro sebut 👆👆 di atas ini.
Cuma hanya perlu melakukan ini dulu 👇👇👇 yg masbro dah sebut ini. Tanpa ragu.
Jika bicara kesimpulan hakekatnya kita semua ya harus menggantungkan diri kepada Tuhan..
Kalo udah melakukan yg masbro sebut 👆👆 diatas ini. Aku jamin perlahan dan pasti yg sudah melakukannya, tidak akan kembali melakukan yg masbro sebut di bawah ini 👇👇👇
Tapi tidak dipungkiri juga, mengandalkan diri sendiri, orang lain, atau apa memang kadang sering dilakukan
Perbaiki hubungan awal orang Kristen dengan Tuhan. Cuma di situ titik awal kehidupan mengikuti Kristus. 1 garis lurus ke Bapa, Putra dan Roh Kudus. Tanpa campur tangan manusia.
22 Juni 2018 diubah oleh MAYA509
-
22 Juni 2018
Menerima apa adanya maknanya luas, jika dihadapkan dengan tuntutan yang berlebihan apalagi di luar kemampuannya akan menyimpang dari makna semula.
-
22 Juni 2018
TORO617 tulis:
Menerima apa adanya maknanya luas, jika dihadapkan dengan tuntutan yang berlebihan apalagi di luar kemampuannya akan menyimpang dari makna semula.
Seluas lautan yah masbro. 😂
-
22 Juni 2018
MAYA509 tulis:
Seluas lautan yah masbro. 😂
Seluas dan dalamnya lautan, padahal ada juga yang berkata, dunia tidak selebar daun kelor, jadi lautnya luasnya gimana nih
-
22 Juni 2018
TORO617 tulis:
Seluas dan dalamnya lautan, padahal ada juga yang berkata, dunia tidak selebar daun kelor, jadi lautnya luasnya gimana nih
Bisa!
Kalau sudah mengarungi lautan luas dan dalam berarti sudah byk yg ditemui dan pelajari dong.
Nah! Suatu saat ketemu orang/ hal yg sama, baru bisa bilang "dunia tidak selebar daun kelor". Biasanya khusus yg pergaulan dan pengetahuannya yg seluas sedlm lautan itu bro
-
22 Juni 2018
MAYA509 tulis:
Bisa!
Kalau sudah mengarungi lautan luas dan dalam berarti sudah byk yg ditemui dan pelajari dong.
Nah! Suatu saat ketemu orang/ hal yg sama, baru bisa bilang "dunia tidak selebar daun kelor". Biasanya khusus yg pergaulan dan pengetahuannya yg seluas sedlm lautan itu bro
Betul,
-
22 Juni 2018
Sebenarnya ga susah juga sist..kita semua bisa mempunyai pengetahuan yang luas kok...dari Hikmat-Nya kita bisa dapat semuanya kok...Masalahnya...mau ga kita merendahkan hati minta tuntunan-Nya...Kadang ego sok pinter kita menghalangi itu sist (karena dosa turunan Adam dan hawa yg makan Pohon pengetahuan?)...
Salam Damai Sist...
Tuhan memberkati...
MAYA509 tulis:
Bisa!
Kalau sudah mengarungi lautan luas dan dalam berarti sudah byk yg ditemui dan pelajari dong.
Nah! Suatu saat ketemu orang/ hal yg sama, baru bisa bilang "dunia tidak selebar daun kelor". Biasanya khusus yg pergaulan dan pengetahuannya yg seluas sedlm lautan itu bro
-
22 Juni 2018
Benar juga mas,mungkin blom berjodoh ya,,
TORO617 tulis:
Menerima apa adanya maknanya luas, jika dihadapkan dengan tuntutan yang berlebihan apalagi di luar kemampuannya akan menyimpang dari makna semula.
-
22 Juni 2018
Betul banget bro,jika kita dekat dengan Tuhan,tentunya kita peka terhadap pimpinan Tuhan,Amsal 3:5,
RONNY542 tulis:
Sebenarnya ga susah juga sist..kita semua bisa mempunyai pengetahuan yang luas kok...dari Hikmat-Nya kita bisa dapat semuanya kok...Masalahnya...mau ga kita merendahkan hati minta tuntunan-Nya...Kadang ego sok pinter kita menghalangi itu sist (karena dosa turunan Adam dan hawa yg makan Pohon pengetahuan?)...
Salam Damai Sist...
Tuhan memberkati...
-
23 Juni 2018
RONNY542 tulis:
Sebenarnya ga susah juga sist..kita semua bisa mempunyai pengetahuan yang luas kok...dari Hikmat-Nya kita bisa dapat semuanya kok...Masalahnya...mau ga kita merendahkan hati minta tuntunan-Nya...Kadang ego sok pinter kita menghalangi itu sist (karena dosa turunan Adam dan hawa yg makan Pohon pengetahuan?)...
Salam Damai Sist...
Tuhan memberkati...
Karena itu aku bilang"Bisa!" bro. 😁
Masalahnya kalau pribadinya ga bisa bedain mana Hikmat RK dan Ego. Ato auban. Itu yg rempong. 🙈🙈
Khusus org2 yg pake istilah daun kelor, adl org2 yg selalu mau belajar. Biasanya mereka enggan di katakan pintar, walau banyak orang melihat demikian. Buat org2 ini, belajar adl seumur hidup baik spiritual kepada Babe surgawi dan duniawi.
-
23 Juni 2018
Padahal kalo di tengah lautan yang luas dan dalam itu sist,g akan lihat apa2.hanya lihat laut dan langit aja,seperti di dalam kurungan gitu,karna di kelilingi laut dan langit.itu sih pengalamanku saat di tengah lautan saat naik kapal laut Surabaya-Fak-fak.
MAYA509 tulis:
Bisa!
Kalau sudah mengarungi lautan luas dan dalam berarti sudah byk yg ditemui dan pelajari dong.
Nah! Suatu saat ketemu orang/ hal yg sama, baru bisa bilang "dunia tidak selebar daun kelor". Biasanya khusus yg pergaulan dan pengetahuannya yg seluas sedlm lautan itu bro
23 Juni 2018 diubah oleh ELISA859
-
23 Juni 2018
Jleeeeebbb 😂
BUCEK671 tulis:
Berat bro bahasan nya.. 😅
Gw cm mau komen :
" Sejak dahulu begini lah cinta , penderitaan nya tiada pernah berakhir "
#sungokongpergikebaratmengambilkitabsuci 😄
-
23 Juni 2018
ELISA859 tulis:
Padahal kalo di tengah lautan yang luas dan dalam itu sist,g akan lihat apa2.hanya lihat laut dan langit aja,seperti di dalam kurungan gitu,karna di kelilingi laut dan langit.itu sih pengalamanku saat di tengah lautan saat naik kapal laut Surabaya-Fak-fak.
MAYA509 tulis:
Bisa!
Kalau sudah mengarungi lautan luas dan dalam berarti sudah byk yg ditemui dan pelajari dong.
Nah! Suatu saat ketemu orang/ hal yg sama, baru bisa bilang "dunia tidak selebar daun kelor". Biasanya khusus yg pergaulan dan pengetahuannya yg seluas sedlm lautan itu bro
Beda mindset kita sista.
seperti di dalam kurungan gitu,
Kalo sista mikirnya seperti itu 👆👆👆
Aku mikirnya betapa besar karya ciptaan Tuhan, apa aja sih yg ada di atas langit itu?, berapa banyak macam ikan dan biota dalam laut ini yah?, ada lumba2? Hiu?.
Betapa kecilnya aku dari laut ciptaan Tuhan ini dan malunya masih berani mengeluh lg. 🙈🙈