Perceraian: kehendak Tuhan atau manusia? Bolehkah bercerai?

RONNY542 tulis:

Kalau keinginan Si Bolis, berarti manusia itu kalah dan ngikuti keinginan si Bolis (Seperti Adam dan Hawa ?)...Ya khan Bro...

Makanya kita harus kuat...Sebenarnya si bolis hanya bisa menggoda...eksekusi di tangan kita manusia karena kita juga diberikan Free Will...OKI betapa pentingnya kita harus "Kuat" di dalam DIA sehingga bisa membentengi kita dari godaan si bolis...

Salam Damai Bro...

GBU....

👏👏👏👍👍👍

Manusia, Tuhan bilang gitu kok.

Free will/kehendak bebas.

Benar banget,saat manusia menggunakan kehendaknya,maka manusia bisa memberontak kepada Allah,contoh yang nyata adalah Adam dan Hawa.

MAYA509 tulis:

Free will/kehendak bebas.

Mencegah perceraian mudah kok teorinya. Susah prakteknya,,,,

Yaitu,,,,bersama pasangan bersujud di hadapan Tuhan dan mengakui kesalahan masing2 di hadapan Tuhan tanpa menyalahkan. 😊🙏🏻

UP UP UP

Buat yang kontra bercerai setelah nikah. Kalau posisi-nya kita sebagai laki2, memiliki istri yang selingkuh dan sampai hamil dengan selingkuhannya, apa istri tersebut tetap tidak boleh untuk diceraikan?

Good....

Tx Lukas.

Terima kasih kamu dah buka kolom lama ini yang senada dengan yang sebelah.

Monggo silakan debat di sini saudara/i.

Lanjutkan berpendapat........ semangat debat!!!

ELISA859 tulis:

Benar banget,saat manusia menggunakan kehendaknya,maka manusia bisa memberontak kepada Allah,contoh yang nyata adalah Adam dan Hawa.

MAYA509 tulis:

Free will/kehendak bebas.

Aku tau bhwa bukan aku aja yg bahas tentang awal mula manusia Adam dan Hawa, di forum ini sudah ramai duluan dibahas toepoe doeloe thn 2018🎃, aku pun baru buka topik ini setelah bro Lukas memulainya, semoga ramenya disini saja, jgn disebelah, rada2 takut berbicara

Kalau secara wajar, jelas diceraikan.

Kecuali apa yg terjadi pada Nabi Israel. Karena kejadian itu adalah special, dimana Allah berbicara langsung untuk menyampaikan maksud Allah atas Israel.

Pertama ttg anak.

Namun bukan berarti, mencap anak yg dilahirkan sbg "anak haram jadah". Anak yg lahir harus tetap dipandang sbg anugerah dari Allah; sbg sumber pemberi Nafas Hidup. Anak itu tetaplah dipandang sebagai manusia yg Allah berfirman pula untuk Anak tersebut "Yang Ku kehendaki adalah agar tidak satu pun manusia binasa"

Dihadapan pengadilan kebangkitan orang mati kelak, dosa orang tua, ditanggung pribadi; yg tidak dilimpahkan ke Anak (Janganlah orang tua mati krn dosa anak, dan jangan pula anak mati krn dosa orang tua).

Kedua, ttg perceraian.

Adalah doktrin iman Kristen yg tdk dpt2 diganggu gugat, bahwa Perceraian adalah hal yg dibenci Allah dan scr doktrin tidak ada pernikahan kedua kecuali scr fakta pasangannya meninggal. Namun, tidak pula dibenarkan dihadapan Allah menghujat, membenci, menyingkirkan, mengusir, mengucilkan, gibah, membuka/menyebarkan aib mereka yg melakukan pernikahan kedua; selama tidak melakukan percabulan, tindakan tidak senonoh, melakukan perselingkuhan dlm pernikahannya yg kedua, dan hal2 tidak baik lainnya.

Sebagaimana bagi org yg mengharapkan dpt berbahagia dlm pernikahannya sekali seumur hidup, begitu pun mereka pun memiliki keinginan dan mewujudkan dpt membangun kebahagiaan pd kesempatannya yg kedua. tidak fair jikalau menghakimi, mereka yg dg tidak berniat menyia2kan (meremehkan) pengharapan dan belas kasihan dari Allah. Kecuali bagi pihak yg mempermainkan dan meremehkan kesempatan kedua yg telah diberikan kpd mereka.

LUKAS244 tulis:

UP UP UP

Buat yang kontra bercerai setelah nikah. Kalau posisi-nya kita sebagai laki2, memiliki istri yang selingkuh dan sampai hamil dengan selingkuhannya, apa istri tersebut tetap tidak boleh untuk diceraikan?

BARNABAS668 tulis:

Kalau secara wajar, jelas diceraikan.

Kecuali apa yg terjadi pada Nabi Israel. Karena kejadian itu adalah special, dimana Allah berbicara langsung untuk menyampaikan maksud Allah atas Israel.

Pertama ttg anak.

Namun bukan berarti, mencap anak yg dilahirkan sbg "anak haram jadah". Anak yg lahir harus tetap dipandang sbg anugerah dari Allah; sbg sumber pemberi Nafas Hidup. Anak itu tetaplah dipandang sebagai manusia yg Allah berfirman pula untuk Anak tersebut "Yang Ku kehendaki adalah agar tidak satu pun manusia binasa"

Dihadapan pengadilan kebangkitan orang mati kelak, dosa orang tua, ditanggung pribadi; yg tidak dilimpahkan ke Anak (Janganlah orang tua mati krn dosa anak, dan jangan pula anak mati krn dosa orang tua).

Kedua, ttg perceraian.

Adalah doktrin iman Kristen yg tdk dpt2 diganggu gugat, bahwa Perceraian adalah hal yg dibenci Allah dan scr doktrin tidak ada pernikahan kedua kecuali scr fakta pasangannya meninggal. Namun, tidak pula dibenarkan dihadapan Allah menghujat, membenci, menyingkirkan, mengusir, mengucilkan, gibah, membuka/menyebarkan aib mereka yg melakukan pernikahan kedua; selama tidak melakukan percabulan, tindakan tidak senonoh, melakukan perselingkuhan dlm pernikahannya yg kedua, dan hal2 tidak baik lainnya.

Sebagaimana bagi org yg mengharapkan dpt berbahagia dlm pernikahannya sekali seumur hidup, begitu pun mereka pun memiliki keinginan dan mewujudkan dpt membangun kebahagiaan pd kesempatannya yg kedua. tidak fair jikalau menghakimi, mereka yg dg tidak berniat menyia2kan (meremehkan) pengharapan dan belas kasihan dari Allah. Kecuali bagi pihak yg mempermainkan dan meremehkan kesempatan kedua yg telah diberikan kpd mereka.

🙏

Keinginan manusia

BARNABAS668 tulis:

Kalau secara wajar, jelas diceraikan.

Tentu yang saya maksud cerai di sini konteksnya karena perzinahan.

Ada yang mengartikan yang Tuhan benci dari perceraian bukan dari proses-nya, tapi dari dosa di belakang perceraian tersebut.

^kalau tertarik untuk melihat sudut pandang yang pro terhadap perceraian karena zinah, bisa dilihat di menit 1:42:00 sampai 2:54:00.

(Yang bahas Matius 19, ada di menit 2:28:00 ~ 2:46:00)

BARNABAS668 tulis:

Kedua, ttg perceraian.

Adalah doktrin iman Kristen yg tdk dpt2 diganggu gugat, bahwa Perceraian adalah hal yg dibenci Allah dan scr doktrin tidak ada pernikahan kedua kecuali scr fakta pasangannya meninggal. Namun, tidak pula dibenarkan dihadapan Allah menghujat, membenci, menyingkirkan, mengusir, mengucilkan, gibah, membuka/menyebarkan aib mereka yg melakukan pernikahan kedua; selama tidak melakukan percabulan, tindakan tidak senonoh, melakukan perselingkuhan dlm pernikahannya yg kedua, dan hal2 tidak baik lainnya.

Bisa tolong elaborate yang ini? Maksudnya pandangan gereja utama seperti apa.

Perkataan Lukas dg mengatakan "tergantung denom". Pernyataan itu memang memiliki latar belakang yg tidak disadari "mengapa bisa terjadi demikian?". Hal yg mengawali penyebab perbedaan atau protes sesama gereja protestan sendiri adalah protestan di jaman ini telah membuang tradisi dan tulisan2 para Bapa2 Gereja (bagi yg membaca sejarah Gereja mulai dr pencurahan roh kudus abad 33, akan lebih memahami tradisi dan tulisan2 Bapa2 Gereja apa yg saya maksud). Maka baiknya untuk, menyimak secara utuh bagaimana cara pandang Gereja2 Purba (Gereja Arus Utama) berperkara atas kasus khusus ini.

Tambahan pertanyaan, tapi untuk yang perempuan.

Kalau sudah nikah, dan ternyata baru ketauan, kalau suami biseks, dan masih menjalani kehidupan tsb. Apa masih mau terus lanjut?

LUKAS244 tulis:

UP UP UP

Buat yang kontra bercerai setelah nikah. Kalau posisi-nya kita sebagai laki2, memiliki istri yang selingkuh dan sampai hamil dengan selingkuhannya, apa istri tersebut tetap tidak boleh untuk diceraikan?

Pak Sergy, contoh anulasi yang sah ini seperti apa ya?

SERGY895 tulis:

Namun,  ada kasus khusus di mana kuasa tertinggi Gereja Katolik dapat memberikan pengecualian dengan membatalkan (anulasi) perkawinan.

Anulasi sebagai proses yuridis Gereja, yang menegaskan bahwa perkawinan tersebut sedari awal tidak sah karena ada syarat-syarat demi keabsahannya yang tidak terpenuhi.

Dengan kata lain,pemutusan hubungan perkawinan diambil karena sedari awal perkawinan itu tidak sah dan tidak memenuhi tuntutan dan syarat perkawinan Katolik yang satu tak terceraikan.

Menurut Alkitab, hanya ada dua alasan terjadinya perceraian, yaitu karena salah satu dari suami atau isteri terbukti berzinah (Mat 19:9) dan perceraian oleh kematian.

Perceraian tidak pernah menjadi keinginan Allah, dan selalu merupakan hasil dari dosa.

ELISA859 tulis:

Apakah perceraian itu kehendak Tuhan?

Atokah keinginan manusia?

Apakah tanggapan saudara-saudari?

Salam damai& sejahtera.

Coba baca ini Bro LUKAS

keuskupanatambua.org/tribunal- ... lasi-annulment/

www.salampapua.com/2021/06/9-p ... olik-resmi.html

LUKAS244 tulis:

Pak Sergy, contoh anulasi yang sah ini seperti apa ya?

Ini pendeta favorit saya.

Dari menit 27:18 ~ 30:00

Bisa divorce kalau karena zinah. Saya setuju sekali dengan ini.

We cannot take away right from people that Jesus give to them. (Mat 19:9)

Topik tentang perceraian adalah topik yg emang serius dibahas, aku coba masuk krn lagi hangat2nya, rame, tp aku rasa lebih baik nyimak aja, biarkann yg senior berbicara sesuai jam terbangnya, sy gk berbicara umur artikan kata senior tp emang yg lebih paham, bidangnya, ahlinya. Semoga kita yg gk paham jadi paham, yg bertanya menemukan jawabannya. Salam Hormat

Saya sudah baca keduanya, tapi sepertinya tidak ada yang menerangkan tentang perzinahan (adultery) ya?

Saya coba google, dan ketemu ini:

Catechism of the Catholic Church
IV. OFFENSES AGAINST THE DIGNITY OF MARRIAGE

Adultery
2380 Adultery refers to marital infidelity. When two partners, of whom at least one is married to another party, have sexual relations - even transient ones - they commit adultery. Christ condemns even adultery of mere desire. 171 The sixth commandment and the New Testament forbid adultery absolutely. 172 The prophets denounce the gravity of adultery; they see it as an image of the sin of idolatry. 173

2381 Adultery is an injustice. He who commits adultery fails in his commitment. He does injury to the sign of the covenant which the marriage bond is, transgresses the rights of the other spouse, and undermines the institution of marriage by breaking the contract on which it is based. He compromises the good of human generation and the welfare of children who need their parents' stable union.

Divorce
2382 The Lord Jesus insisted on the original intention of the Creator who willed that marriage be indissoluble. 174 He abrogates the accommodations that had slipped into the old Law. 175

Between the baptized, "a ratified and consummated marriage cannot be dissolved by any human power or for any reason other than death." 176

2383 The separation of spouses while maintaining the marriage bond can be legitimate in certain cases provided for by canon law. 177

If civil divorce remains the only possible way of ensuring certain legal rights, the care of the children, or the protection of inheritance, it can be tolerated and does not constitute a moral offense.

(Ini apa boleh saya artikan, kalau di katolik, cerai secara negara pada kasus2 tertentu bisa ditoleransi, sementara cerai secara agama tidak diperbolehkan? makanya perlu anulasi?)

2384 Divorce is a grave offense against the natural law. It claims to break the contract, to which the spouses freely consented, to live with each other till death. Divorce does injury to the covenant of salvation, of which sacramental marriage is the sign. Contracting a new union, even if it is recognized by civil law, adds to the gravity of the rupture: the remarried spouse is then in a situation of public and permanent adultery:

If a husband, separated from his wife, approaches another woman, he is an adulterer because he makes that woman commit adultery, and the woman who lives with him is an adulteress, because she has drawn another's husband to herself. 178
2385 Divorce is immoral also because it introduces disorder into the family and into society. This disorder brings grave harm to the deserted spouse, to children traumatized by the separation of their parents and often torn between them, and because of its contagious effect which makes it truly a plague on society.

2386 It can happen that one of the spouses is the innocent victim of a divorce decreed by civil law; this spouse therefore has not contravened the moral law. There is a considerable difference between a spouse who has sincerely tried to be faithful to the sacrament of marriage and is unjustly abandoned, and one who through his own grave fault destroys a canonically valid marriage. 179

SERGY895 tulis:

Coba baca ini Bro LUKAS

keuskupanatambua.org/tribunal- ... lasi-annulment/

www.salampapua.com/2021/06/9-p ... olik-resmi.html

Jangan menangis Jangan ditangisi lagi

Harusnya kita berpisah Walau hati masih berat

Selamat tinggal, Selamat tinggal

Maafkan aku maafkan

Yang halangan kesebelas (Kanon 1903), terkait kelayakan publik.

Halangan ini muncul dari konkubinat yang diketahui publik.

Konkubinat ini jatuhnya fornication (seks sebelum nikah), atau adultery (perzinahan) ya?

SERGY895 tulis:

Coba baca ini Bro LUKAS

keuskupanatambua.org/tribunal- ... lasi-annulment/

www.salampapua.com/2021/06/9-p ... olik-resmi.html

Gereja arus Utama adalah Gereja2 Purba, spt Gereja Roma Katolik, Orthodox, orthodox oriental spt koptik.

LUKAS244 tulis:

Tentu yang saya maksud cerai di sini konteksnya karena perzinahan.

Ada yang mengartikan yang Tuhan benci dari perceraian bukan dari proses-nya, tapi dari dosa di belakang perceraian tersebut. youtu.be/njshdYY7fUE ^kalau tertarik untuk melihat sudut pandang yang pro terhadap perceraian karena zinah, bisa dilihat di menit 1:42:00 sampai 2:54:00.

(Yang bahas Matius 19, ada di menit 2:28:00 ~ 2:46:00)

Bisa tolong elaborate yang ini? Maksudnya pandangan gereja utama seperti apa.

Boleh bercerai kl kasus perzinahan....ini hanya org yg baca teks tanpa mengetahui konteks abad sebelum masehi, antropologi yudaisme.

Kl perzinahan dihukum rajam, artinya hukum rajam itu harus diberlakukan terlebih dahulu menjadi hukum publik.cara berpikirnya harus sistematis dan konsisten. Jangan hukum dirajamnya tidak dilakukan, namun cerainya dilakukan. Lakukan dulu hukum rajam, rajam dulu yg berzinah, baru hukum cerai krn zinah mengikuti setelahnya.

Hal yg harus disadari dari perkataan Kristus adalah. Bahwa Kristus lahir sebagai bangsa Yahudi, para audiance/pendengarNya Yahudu, pola pikir Yahudi, antoformifismenya Yahudi, budaya Yahudi, Tradisi Yahudi pada Abad 1 Masehi. Jadi memahami perkataan Kristus tadi hanya satu kesimpulan dlm berpikir sistematis, konsisten dan kontekstual bahwa dalam sudut pandang Allah, pernikahan tidak dpt diceraikan selain oleh kematian, titik. Dan doktrin ini lah yg dipegang teguh oleh Gereja2 arus Utama.

WIATMO400 tulis: youtu.be/afmToAXfkTo Jangan menangis Jangan ditangisi lagi

Harusnya kita berpisah Walau hati masih berat

Selamat tinggal, Selamat tinggal

Maafkan aku maafkan

Hehehe

Kalau anda menyempatkan nonton salah satu dari video yang saya berikan, harusnya anda tahu kalau pendapat mereka ga cuma dari teks saja.

BARNABAS668 tulis:

Boleh bercerai kl kasus perzinahan....ini hanya org yg baca teks tanpa mengetahui konteks abad sebelum masehi, antropologi yudaisme.

Btw, saya jadi bingung. Anda anti bercerai karena alasan apapun (termasuk zinah di dalamnya), tapi nyata-nya anda sendiri bercerai (dan pasangan tidak meninggal). Ini bukankah berarti anda tidak konsisten?