Melihat kedewasaan pria dan wanita dalam hubungan lebih jauh
-
10 Juli 2018
Sulitnya orang menjadi dewasa adalah karena mereka sering menyalahkan orang lain, dan mereka tidak belajar apapun dari situ
Jika dalam pasangan asrama adalah tentang mereka yang menyalahkan pasangan karena pasangan tidak mau menjadi apa yang mereka mau?
Anda setuju?
Ini berlaku pada pria dan wanita
Jika saya melihat di dunia nyata atau maya banyak wanita menyalahkan pria, ketika mereka tidak mau mengikuti apa yang mereka mau, entah ngambek, bahkan sampai memutuskan hubungan
Tentu kita memahami tidak mungkin kan, kalimat wanita tidak pernah salah, itu muncul sendiri dan populer tanpa ada penyebab?
Apakah anda setuju akan hal itu?
Tentu banyak juga pria yang suka menyalahkan wanita, karena wanita tidak mau menjadi apa yang pria mau, tapi seberapa banyak?
Secara popularitas, kita tidak pernah mendengar bahwa pria itu tidak pernah salah, dalam berbagai meme dan sebagainya justru yang muncul sebaliknya
Apakah dalam hubungan asmara, yang harus dituntut dewasa itu hanya pria?
Mengapa dalam asmara, saya jarang ada pria yang menuntut wanita untuk menjadi dewasa?
Menurut anda, apakah seorang pria dalam asmara menuntut wanita untuk mandiri, dewasa dan tidak bergantung itu sesuatu yang salah?
Saya melihat banyak wanita dewasa dalam berbagai hal, seperti pekerjaan, atau hal-hal lain yang berhub tanggung jawabnya tapi kurang dalam dunia asmara, cenderung ingin lebih diperhatikan, ingin lebih dimanja, ingin lebih terus didukung, dst, jika tidak pria menjadi apa yang mereka mau, mereka menyalahkan pria, dan berbuat hal-hal yang sifatnya cenderung emosi atau melakukan hal-hal yang sifatnya cenderung tidak rasional
Menurut anda kenapa bisa begitu?10 Juli 2018 diubah oleh YUDISAJA095
-
10 Juli 2018
Ke 2 pihak bark itu si cowok atopun di cewek seharusnya belajar untuk bersikap n punya pola pikir yang makin hari makin dewasa.
-
10 Juli 2018
Ya, begitulah brother. Hampir disetiap aspek kehidupan hal seperti ini terjadi. Masing" atau tiap" individu lbh sibuk menuntut org lain hrs begini begitu sesuai yg dinginkan. Pdhl mestinya dimulai dari diri kita dl. Klw kita sdh bisa menunjukkan sikap yg mencerminkan kedewasaan pastilah konflik bisa diminimalisir.
Pun, dlm mencari pasangan hidup pria dan wanita hrs mampu membangun komunikasi yg baik. Itu menunjukkan kedewasaan.
Jgn ada pihak yg selalu ingin dipahami, dimengerti, dimanja atau apapun itu namanya.
Idealnya pria dan wanita harus 'SALING".
Saling memahami, saling menerima kelemahan dan kelebihan lawan jenis. Saling melengkapi. Kita tau dia ada kekurangan di bidang A misalnya ya sdh jgn dipaksa hrs dirubah. Kita berusaha menerima aj. Asal kekurangannya itu bkn hal yg membahayakan pasangan.
Klw belum apa" udh di cut, oh dia ga cocok dgku coz ga sabaran, ga lembut, ga enak diajak komunikasi, ga cantik, ga ganteng, ga muda, ketuaan, ga sehat karena dia lg ada sakit penyakit dll byk segudang alasan yg membuat sebuah hubungan tdk akn lanjut.
Nah, klw pola pikirnya begini semua mk puluhan tahun di JK jg ga bakalan dpt jodoh, karena itu td tdk ada yg sempurna.
Semua org pasti cari yg terbaik, masalahnya gimana klw yg terbaik itu udh laku semua, terus yg ada ya yg ala kadarnya tp mgkn klw dikasih kesempatan bisa menjadi emas.
YUDISAJA095 tulis:
Sulitnya orang menjadi dewasa adalah karena mereka sering menyalahkan orang lain, dan mereka tidak belajar apapun dari situ
Jika dalam pasangan asrama adalah tentang mereka yang menyalahkan pasangan karena pasangan tidak mau menjadi apa yang mereka mau?
Anda setuju?
....Menurut anda kenapa bisa begitu?
10 Juli 2018 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
10 Juli 2018
Mgkn sama satu lg. Untuk contoh saja knp ada wanita yg ingin selalu di mengerti, dipahami dll.
Kemungkinan ada kelebihan yg mencolok yg dipunyai si wanita itu.
Misalnya wanitanya cantik, punya pendidikan tinggi, lbh muda sgt jauh dg prianya, sementara prianya biasa saja, cuma agak mapan dikit.
Mknya si wanita byk tuntutan. Mgkn pemikirannya klw lo ga bisa penuhi apa yg kuinginkan msh byk ini pria yg mw ama gw.
Bisa jd ini yg buat si wanita byk menuntut ke prianya.
Hal ini jg berlaku bagi Pria. Pria jg klw merasa diri ganteng (atau tdk ganteng biasa aj), tp mapan punya jabatan pasti pengen wanita cantik, muda, sehat jasmani dan rohani, dll.
Jd Pria dan Wanita sama saja, sepanjang msk kategori blm dewasa.
Mknya di Alkitab di bilang : pasangan yg serasi dan sepadan.
-
10 Juli 2018
YUDISAJA095 tulis:
Sulitnya orang menjadi dewasa adalah karena mereka sering menyalahkan orang lain, dan mereka tidak belajar apapun dari situ
....Menurut anda kenapa bisa begitu?
menurut saya intensitas cinta yang tidak balance ya bro yang membuat yang satu merasa dewasa dan menganggap lawan jenisnya masih anak-anak(belum dewasa).makanya terjadi percekcokan karena tidak seimbangnya cinta yang diberi dan cinta yang didapat.
*kaya yang paling paham banget ama cinta saya ini 🙈🙈🙈
10 Juli 2018 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
12 Juli 2018
Mungkin penilaian 'dewasa'nya perlu dikaji lagi atau terlalu cepat menilai dia dewasa. Sebaiknya jangan terlalu cepat membuat penilaian.
YUDISAJA095 tulis:
Saya melihat banyak wanita dewasa dalam berbagai hal, seperti pekerjaan, atau hal-hal lain yang berhub tanggung jawabnya tapi kurang dalam dunia asmara, cenderung ingin lebih diperhatikan, ingin lebih dimanja, ingin lebih terus didukung, dst, jika tidak pria menjadi apa yang mereka mau, mereka menyalahkan pria, dan berbuat hal-hal yang sifatnya cenderung emosi atau melakukan hal-hal yang sifatnya cenderung tidak rasional
Menurut anda kenapa bisa begitu?
-
12 Juli 2018
mencoba menarik dari asal muasal dan benang merahnya, saya pernah membaca, bahwa ada psnelitian dari pakar psikolog, adanya perbedaan otak pria dan wanita, bahkan dikatakan volume otak pria lebih berat dibanding otak wanita. Selain itu, adanya perbedaan jaringan otak yg terbagi antara otak kiri dan kanan.
Otak kiri pendekatan pada sesuatu hal yg berhub. sistematis, terpola dan logika, dan otak kanan pendekatan pada sesuatu hal yg berhub. dgn perasaan emosional, kehangatan, kebersamaan.
Darisini mgkn mas Yudi bisa menghubungkan pada kedewasaan berpikir dan kedewasaan emoaional, dimana dalam penyerapan informasi dan penyelesaian suatu masalah pria lebih banyak mengunakan otak kirinya, dan wanita dominan lebih banyak menggunakan otak kanan dlm merespon masalah tsb.
Saat seorang wanita yg mudah menangis, manja, diperhatikan dll. krn wanita menggunakan otak kanannya untuk mengungkapkan perasaannya seketika dlm merespon, dibanding pria.
contoh lain, kita pun dpt melihat dimana dominan wanita dlm memecahkan masalahnya lebih banyak curhat (mengungkapkan perasaannya) ke orang lain (khususnya sesamanya), dibanding pria dimana pria mgkn punya cara lebih baik berpikir sendiri dlm penyelesaiannya.
Jadi, saat kita menemukan suatu masalah khususnya asmara dan kehidupan RT baiknya diharapkan kita coba sama sama saling memahami.
Ya, saya melihatnya seperti itu, dan mengenai pembenaran penelitian tsb, mgkn bisa cari di inet lsbih jelasnya..
12 Juli 2018 diubah oleh HERI771
-
12 Juli 2018
tambahan:
sehingga saat kita melihat suatu masalah/atau keinginan yg timbul dari pihak wanita, sbg pria, mencoba menelaah tdk hanya komunikasi dgn kedewasaan berpikir/ rasional, alangkah baiknya masuk pada sisi kedewasaan emosional juga.
Demikian pula sebaliknya, wanita pun dapat pula belajar memahami tdk hanya mengungkapkan perasaannya pada sisi kedewasaan emosional, namun mampu masuk pola pikir, nalar kedewasaan berpikir/ rasional. Dan diharapkan terbangun komunikasi untuk mencapai suatu solusi.
Penerapannya konteks masalah, keinginan, pemikiran mgkn bisa berbeda melihat situasi dan kondisinya, tapi setidaknya dasar masing masing kedewasaan kita sudah memahami. 🙂
-
13 Juli 2018
Wow, jadi sbnrnya ada berapa pertanyaan ini ya? Bagusnya sih semua pertanyaannya dikasih nomer biar jelas ada berapa pertanyaan.
Mnrt ku yg awam ini, kedua belah pihak perlu punya EQ (Emotional Quotient/Kematangan emosional) yg baik.Artinya, keduanya perlu bisa berempati thd pasangannya, mampu bertindak sesuai situasi, bisa membaca gerak-gerik pasangannya (apakah pasangannya senang, sedih, marah dll) sehingga dia bs bersikap dng benar. Mampu mengendalikan emosi jg bagian dari EQ.
Sayangnya, dlm hub asmara sikap cewek dipengaruhi oleh hub dng papanya dan sikap cowok dipengaruhi oleh hub dng ibunya sejak masa anak2 s/d dws. Ini kata psikolog loh. Kalo papanya suka memuji dan mendukungnya, si cewek merasa bhw bukti cowoknya sayang pd nya adalah cowok tsb suka memuji dan mendukungnya. Jadi jika ia tdk mendapatkannya darimu dia ngambek.EQ nya kurang tinggi, mungkin sehingga dia kurang mampu mengendalikan emosinya. Malah muncul tindakan2 yg ga rasional misalnya tulis status di wa utk nyindir pasangannya.
Kemampuan berkarir itu bisa krn emang talentanya di situ sih, lalu diasah pula lewat kuliah atau training dll. Di dlm melaksanakan tanggungjawabnya hubungan dia dng bos, tmn kantor dan kustomer lbh baik drpd dng pacar krn kan kalo hubungan di tmpat kerja ga baik org yg bersangkutan bs di PHK. Jadi dia tahan2 deh kesebelannya pd org ktr atau kustomer yg rese. Dia fokus pd gmn caranya agar bs bertahan di ktr tsb shg tiap bulan ada gaji masuk.
13 Juli 2018 diubah oleh ANITA089
-
13 Juli 2018
Perlu disikapi bahwa laki2 ingin lebih dominan dari wanita sedangkan Wanita merupakan hanya sebuah tulang rusuk. Kekuatan pria hanya pada fisik dan intelektual. Namun secara biologis wanita lebih cenderung mendorong keinginannya untuk mewujudkan sesuatu.
Kita hanya melihat sesaat tanpa harus mempertimbangkan hal tersebut secara benar.
Berhenti mendikte keadaan orang lain.
-
13 Juli 2018
Kata memang 'dewasa' bisa fleksibel, tapi ketika kita menyalahkan pasangan karena pasangan tidak mau menjadi apa yang dimau atau diinginkan, apakah itu cukup menjadikan kriteria dia tidak cukup dewasa?
Dewasa umumnya merujuk pada manusia yang bukan lagi anak-anak dan telah menjadi pria atau wanita, saat anak-anak ketika orang tua tidak memberikan apa yang di mau maka ngambek, marah, dll, kita bandingkan seberapa banyak wanita, jika misal pria tidak memberikan apa yang diinginkan atau dimau si wanita, si wanita jadi ngambek, marah?
Memang pria bisa seperti itu, tapi seberapa banyak seperti itu? Seberapa banyak pria membiarkan si wanita menjadi dirinya?
Contoh hal yang paling sederhana, seberapa banyak kasus saat pasangan wanita tidak dihub dalam sekian waktu, ia menjadi berubah sikapnya, bahkan sampai diputus dalam status pacaran, beda dengan cowok yang cenderung stabil. Dari situ bisa dilihat,seberapa besar sebenarnya si wanita ingin menjadikan pria menjadi sosok yang yang dimau atau diinginkan, jika tidak..... ya.....
Kecuali si wanita cinta mati, itu beda lagi........KATHARINA781 tulis:
Mungkin penilaian 'dewasa'nya perlu dikaji lagi atau terlalu cepat menilai dia dewasa. Sebaiknya jangan terlalu cepat membuat penilaian.
YUDISAJA095 tulis:
Saya melihat banyak wanita dewasa dalam berbagai hal, seperti pekerjaan, atau hal-hal lain yang berhub tanggung jawabnya tapi kurang dalam dunia asmara, cenderung ingin lebih diperhatikan, ingin lebih dimanja, ingin lebih terus didukung, dst, jika tidak pria menjadi apa yang mereka mau, mereka menyalahkan pria, dan berbuat hal-hal yang sifatnya cenderung emosi atau melakukan hal-hal yang sifatnya cenderung tidak rasional
Menurut anda kenapa bisa begitu?
-
13 Juli 2018
Saya membedakan kecerdasan dan kedewasaan dalam hal emosi
Orang cerdas seringkali berimprovisasi dan lebih kreatif dalam melakukan sesuatu, tidak terpaku pada teori namun lebih terhadap pemahaman konsep, senjata utama kecerdasan adalan logika, dan pengetahuan yang ia dapat dari teori hanyalah sebagai pendukung.Cerdas secara emosi artinya dia menggunakan logika dan pengetahuannya untuk hal-hal yang berhubungan dengan emosi, jika ia melakukan sesuatu ia tahu apa akibatnya jadi tidak dilakukan, jadi tentang untung dan rugi.
Beda dengan dewasa, ia mampu melakukan dari dalam dirinya, bukan semata logika dan pengetahuannya, ia mampu menderita untuk kebahagiaan orang lain, karena itu kita bisa melihat di mana kaum papa sampai bisa memilih hidup di jalan jadi gelandangan, karena tidak ingin menganggu anaknya, seperti misal kasus bapaknya marshanda dulu.
Juga kasus di mana bule rela menggelandang gak jelas karena diusir pasangan wanita-nya, padahal bisa saja dia melakukan hal-hal yang seharusnya bisa dilakukan.
Video klip ini bisa memberikan apa arti kedewasaan, meskipun hanya video klip..HERI771 tulis:
mencoba menarik dari asal muasal dan benang merahnya, saya pernah membaca, bahwa ada psnelitian dari pakar psikolog, adanya perbedaan otak pria dan wanita, bahkan dikatakan volume otak pria lebih berat dibanding otak wanita. Selain itu, adanya perbedaan jaringan otak yg terbagi antara otak kiri dan kanan.
Otak kiri pendekatan pada sesuatu hal yg berhub. sistematis, terpola dan logika, dan otak kanan pendekatan pada sesuatu hal yg berhub. dgn perasaan emosional, kehangatan, kebersamaan.
Darisini mgkn mas Yudi bisa menghubungkan pada kedewasaan berpikir dan kedewasaan emoaional, dimana dalam penyerapan informasi dan penyelesaian suatu masalah pria lebih banyak mengunakan otak kirinya, dan wanita dominan lebih banyak menggunakan otak kanan dlm merespon masalah tsb.
Saat seorang wanita yg mudah menangis, manja, diperhatikan dll. krn wanita menggunakan otak kanannya untuk mengungkapkan perasaannya seketika dlm merespon, dibanding pria.
contoh lain, kita pun dpt melihat dimana dominan wanita dlm memecahkan masalahnya lebih banyak curhat (mengungkapkan perasaannya) ke orang lain (khususnya sesamanya), dibanding pria dimana pria mgkn punya cara lebih baik berpikir sendiri dlm penyelesaiannya.
Jadi, saat kita menemukan suatu masalah khususnya asmara dan kehidupan RT baiknya diharapkan kita coba sama sama saling memahami.
Ya, saya melihatnya seperti itu, dan mengenai pembenaran penelitian tsb, mgkn bisa cari di inet lsbih jelasnya..
-
13 Juli 2018
Banyak..
Iya....
Sebenarnya ini lebih tentang tentang kedewasaan daripada tentang kecerdasan emosi
Jika kita tidak menjadikan pasangan kita menjadi apa yang kita mau, apa yang kita inginkan, karena kita takut diputus, takut ditinggalkan maka itu tentang kecerdasan emosi, wanita dalam dunia kerja dengan contoh yang anda tulis juga sebenarnya tentang kecerdasan emosi
Dewasa dasar intinya sebenarnya bukan dari kecerdasan emosi, tapi tentang ia rela berkorban untuk kebahagiaan orang lain apalagi ketika situasi memang sulit, ia tidak menyalahkan pasangannya, ia menyalahkan dirinya....
Kita bisa melihat di era emansipasi wanita, seberapa banyak kaum papa yang rela menderita demi orang yang dicintainya?
Kita bisa melihat kisah penjual siomay pink..
Dia dulu milyarder lalu dia jatuh miskin, dan cerai, ia tidak boleh bertemu dengan putrinya, ia menggelandang dan tidur di jalanan. Tiap malam, dia tidur berpindah- pindah, dari halte bus ke kolong jembatan...Akhirnya dia usaha siomay, sepedanya diwarnai pink...
Dalam berita, harus rela menjadi bahan ejekan orang-orang yang lewat.Dalam berita tak jarang perkataan mereka sangat pedas dan menusuk hati. Tapi, demi menemukan sang anak, hinaan dan cacian itu ditanggapi dengan se-nyum dan hati ikhlas.
Sebenarnya pria dan wanita perlu saling memahami, tapi saat bicara untung dan rugi, maka kata memahami biasanya sulit, karena itu untuk melampaui itu perlu kedewasaan, bukan sekedar kecerdasan emosi yang berpusat pada logika dan pengetahuan.ANITA089 tulis:
Wow, jadi sbnrnya ada berapa pertanyaan ini ya? Bagusnya sih semua pertanyaannya dikasih nomer biar jelas ada berapa pertanyaan.
Mnrt ku yg awam ini, kedua belah pihak perlu punya EQ (Emotional Quotient/Kematangan emosional) yg baik.Artinya, keduanya perlu bisa berempati thd pasangannya, mampu bertindak sesuai situasi, bisa membaca gerak-gerik pasangannya (apakah pasangannya senang, sedih, marah dll) sehingga dia bs bersikap dng benar. Mampu mengendalikan emosi jg bagian dari EQ.
Sayangnya, dlm hub asmara sikap cewek dipengaruhi oleh hub dng papanya dan sikap cowok dipengaruhi oleh hub dng ibunya sejak masa anak2 s/d dws. Ini kata psikolog loh. Kalo papanya suka memuji dan mendukungnya, si cewek merasa bhw bukti cowoknya sayang pd nya adalah cowok tsb suka memuji dan mendukungnya. Jadi jika ia tdk mendapatkannya darimu dia ngambek.EQ nya kurang tinggi, mungkin sehingga dia kurang mampu mengendalikan emosinya. Malah muncul tindakan2 yg ga rasional misalnya tulis status di wa utk nyindir pasangannya.
Kemampuan berkarir itu bisa krn emang talentanya di situ sih, lalu diasah pula lewat kuliah atau training dll. Di dlm melaksanakan tanggungjawabnya hubungan dia dng bos, tmn kantor dan kustomer lbh baik drpd dng pacar krn kan kalo hubungan di tmpat kerja ga baik org yg bersangkutan bs di PHK. Jadi dia tahan2 deh kesebelannya pd org ktr atau kustomer yg rese. Dia fokus pd gmn caranya agar bs bertahan di ktr tsb shg tiap bulan ada gaji masuk.
-
13 Juli 2018
Tidak hanya laki-laki, perempuan juga bisa ingin lebih dominan, karena itu meskipun wanita sudah tertarik sama kamu, ia masih bisa tetap berjuang agar kamu yang lebih banyak berjuang, bukan dia...
Kata-kata tentang suami takut istri yang populer juga bukan muncul tanpa sebabkan? Kenapa suami bisa takut istri? Kenapa itu populer? Ada apa dibalik itu? Sebenarnya seberapa banyak suami yang takut istri?
Jika bicara dominan..
Sedominan apa istri hingga suami bisa takut istri?
Yup benar wanita dari tulang rusuk laki-laki, tapi anda juga tidak bisa menyangkal bahwa laki-laki saat ini, lahir dari rahim perempuan, jadi kata "hanya" tidak bisa direduksi begitu saja bagi pemikir feminisme tertentu......
Pria dan wanita, ya semua ada keinginan untuk mewujudkan sesuatu.....
Sebenarnya pria dan wanita perlu mempunyai visi yang sama.......
Yup, penting yang namanya memberikan pasangan untuk kebebasan memilih untuk menjadi dirinya, dan memberikan itu kadang tidak cukup kecerdasan emosi tapi juga diperlukan kedewasaan itu sendiri.MARPAUNG019 tulis:
Perlu disikapi bahwa laki2 ingin lebih dominan dari wanita sedangkan Wanita merupakan hanya sebuah tulang rusuk. Kekuatan pria hanya pada fisik dan intelektual. Namun secara biologis wanita lebih cenderung mendorong keinginannya untuk mewujudkan sesuatu.
Kita hanya melihat sesaat tanpa harus mempertimbangkan hal tersebut secara benar.
Berhenti mendikte keadaan orang lain.
13 Juli 2018 diubah oleh YUDISAJA095
-
13 Juli 2018
btw.. aq lum keanggotaan penuh... wanita-wanita yang pm sementara lum bisa dbalas....
-
13 Juli 2018
Bro,,,mahluk nocturnal yak. 😂😂😂
Kidding.
-
13 Juli 2018
Aq biasanya tidur sore sampai malam....
Malam kadang bisa kerja, pagi kerja, siang kerja, sore tidur......MAYA509 tulis:
Bro,,,mahluk nocturnal yak. 😂😂😂
Kidding.
-
13 Juli 2018
Sebaiknya melihatnya ya kasus per kasus. Tidak menghubungi itu seberapa lama? Benarkah ada hal yg membuat si cowok sama sekali tidak bisa mengirim kabar? misalnya dia lagi tugas di hutan belantara yg listrik -pun tak ada dan si wanita menuntut dihubungi, atausi cowok sebenanranya memiliki kesempatan menghubungi tetapi dia menghindari menghubungi, atau bagaimana sebenarnya keadaan hubungan mereka selama ini lalu krn hal seperti yg menjadi contoh ini membuat si wanita memutuskan berpisah, salah satu yg ikut menentukan bagaimana seseorang bereaksi atau merespon st masalah adalah kebiasaan2 memakai mekanisme pembelaan ego.
YUDISAJA095 tulis:
Contoh hal yang paling sederhana, seberapa banyak kasus saat pasangan wanita tidak dihub dalam sekian waktu, ia menjadi berubah sikapnya, bahkan sampai diputus dalam status pacaran, beda dengan cowok yang cenderung stabil. Dari situ bisa dilihat,seberapa besar sebenarnya si wanita ingin menjadikan pria menjadi sosok yang yang dimau atau diinginkan, jika tidak..... ya.....
Kecuali si wanita cinta mati, itu beda lagi........
-
13 Juli 2018
jadi menurut mas Yudi, dikaitkan kontek topic diatas, dan arti dewasa yg dimaksud lebih pada pendekatan "rela berkorban" ?
Saya menganggap itu termasuk pada makna kedewasaan spritual, krn bicara moral, dimana kedewasaan seseorang yg berkarya bersama Tuhan dan dilandasi kasih didalam dirinya, yg memunculkan karya adanya pengampunan, pengorbanan, melayani dll.
dari kecil semenjak anak anak memiliki kecerdasan hingga menjelang usia akil balik, seterusnya dan kecerdasan bertambah. Menjadi dewasa, kecerdasan seseorang dianggap mampu melakukan segala tindakan dan mengolah pola pikir yg lebih terarah dan inisiatif dalam dirinya, tanpa diperintahkan.
btw, kata dewasa atau kedewasaan, punya arti jamak, abstrak dan perluasan kata dewasa bisa dimaknai banyak orang dgn berbagai ragam artinya melihat dari sisi mana, tapi itu semua memang lahir dari inisiatif didalam dirinya. Saya kira ini cukup dari saya. ✌️
YUDISAJA095 tulis:
Saya membedakan kecerdasan dan kedewasaan dalam hal emosi
Orang cerdas seringkali berimprovisasi dan lebih kreatif dalam melakukan sesuatu, tidak terpaku pada teori namun lebih terhadap pemahaman konsep, senjata utama kecerdasan adalan logika, dan pengetahuan yang ia dapat dari teori hanyalah sebagai pendukung.
Cerdas secara emosi artinya dia menggunakan logika dan pengetahuannya untuk hal-hal yang berhubungan dengan emosi, jika ia melakukan sesuatu ia tahu apa akibatnya jadi tidak dilakukan, jadi tentang untung dan rugi.
Beda dengan dewasa, ia mampu melakukan dari dalam dirinya, bukan semata logika dan pengetahuannya, ia mampu menderita untuk kebahagiaan orang lain, karena itu kita bisa melihat di mana kaum papa sampai bisa memilih hidup di jalan jadi gelandangan, karena tidak ingin menganggu anaknya, seperti misal kasus bapaknya marshanda dulu.
Juga kasus di mana bule rela menggelandang gak jelas karena diusir pasangan wanita-nya, padahal bisa saja dia melakukan hal-hal yang seharusnya bisa dilakukan.
Video klip ini bisa memberikan apa arti kedewasaan, meskipun hanya video klip.. youtu.be/68tc6sn4cCk
13 Juli 2018 diubah oleh HERI771
-
13 Juli 2018
Untuk beberapa hal, forum ini menambah wawasan, memang benar terkadang wanita lebih suka ngambek, jarang sih pria ngambek, tapi ada juga he he bukanya nggak ada. tapi kalo tuntutan, baik dari wanita atau pria seimbang ya menurut saya, cuma wanita memang lebih ekspresif. Kadang jika kita punya hubungan memang kedua belah pihak akan selalu berusaha membuat pasangannya lebih baik. Kalo soal komunikasi di bawah ini, misal pria sudah lama tidak menghubungi, ya udah bener sih wanitanya, kalo masa pacaran kan belum ada ikatan, jadi memang kalo lama tidak menghubungi bisa jadi pria bosan dan mundur..kalo soal komunikasi ini saya kira bukan soal dewasa atau tidak, bagaimanapun segala sesuatu bisa dibicarakan...just share my opinion peace..
YUDISAJA095 tulis:
Kata memang 'dewasa' bisa fleksibel, tapi ketika kita menyalahkan pasangan karena pasangan tidak mau menjadi apa yang dimau atau diinginkan, apakah itu cukup menjadikan kriteria dia tidak cukup dewasa?
Dewasa umumnya merujuk pada manusia yang bukan lagi anak-anak dan telah menjadi pria atau wanita, saat anak-anak ketika orang tua tidak memberikan apa yang di mau maka ngambek, marah, dll, kita bandingkan seberapa banyak wanita, jika misal pria tidak memberikan apa yang diinginkan atau dimau si wanita, si wanita jadi ngambek, marah?
Memang pria bisa seperti itu, tapi seberapa banyak seperti itu? Seberapa banyak pria membiarkan si wanita menjadi dirinya?
Contoh hal yang paling sederhana, seberapa banyak kasus saat pasangan wanita tidak dihub dalam sekian waktu, ia menjadi berubah sikapnya, bahkan sampai diputus dalam status pacaran, beda dengan cowok yang cenderung stabil. Dari situ bisa dilihat,seberapa besar sebenarnya si wanita ingin menjadikan pria menjadi sosok yang yang dimau atau diinginkan, jika tidak..... ya.....
Kecuali si wanita cinta mati, itu beda lagi........
-
13 Juli 2018
Ya anda bertanya tentang 'dewasa' itu sendiri ya saya jawab sebagaimana pada umumnya, jika tentang contoh itu hanya bagian dari itu.
Permasalahannya bukan dilihat perkasus dan juga bukan tentang dia gak bisa dihubungi, ini tentang seberapa banyak seharusnya wanita juga perlu mengambil inisiatif juga, tidak melulu menjadikan dirinya sebagai objek yang harus dihubungi, juga tidak menjadikannya sebagai korban karena pasangannya tidak menghubungi, tapi juga bisa sebagai subyek yang menghubungi.KATHARINA781 tulis:
Sebaiknya melihatnya ya kasus per kasus. Tidak menghubungi itu seberapa lama? Benarkah ada hal yg membuat si cowok sama sekali tidak bisa mengirim kabar? misalnya dia lagi tugas di hutan belantara yg listrik -pun tak ada dan si wanita menuntut dihubungi, atausi cowok sebenanranya memiliki kesempatan menghubungi tetapi dia menghindari menghubungi, atau bagaimana sebenarnya keadaan hubungan mereka selama ini lalu krn hal seperti yg menjadi contoh ini membuat si wanita memutuskan berpisah, salah satu yg ikut menentukan bagaimana seseorang bereaksi atau merespon st masalah adalah kebiasaan2 memakai mekanisme pembelaan ego.
13 Juli 2018 diubah oleh YUDISAJA095
-
13 Juli 2018
Sebenarnya ini konteksnya tentang asmara karena di topik "Jika dalam pasangan asrama adalah bla bla bla"
Rela berkorban itu lebih tentang bahasannya dengan anita.
"ia rela berkorban untuk kebahagiaan orang lain apalagi ketika situasi memang sulit, ia tidak menyalahkan pasangannya, ia menyalahkan dirinya...." Konteksnya itu asmara, orang lain di sini sebenarnya pasangannya, jadi kedewasaan dalam hubungan asmara.HERI771 tulis:
jadi menurut mas Yudi, dikaitkan kontek topic diatas, dan arti dewasa yg dimaksud lebih pada pendekatan "rela berkorban" ?
Saya menganggap itu termasuk pada makna kedewasaan spritual, krn bicara moral, dimana kedewasaan seseorang yg berkarya bersama Tuhan dan dilandasi kasih didalam dirinya, yg memunculkan karya adanya pengampunan, pengorbanan, melayani dll.
dari kecil semenjak anak anak memiliki kecerdasan hingga menjelang usia akil balik, seterusnya dan kecerdasan bertambah. Menjadi dewasa, kecerdasan seseorang dianggap mampu melakukan segala tindakan dan mengolah pola pikir yg lebih terarah dan inisiatif dalam dirinya, tanpa diperintahkan.
btw, kata dewasa atau kedewasaan, punya arti jamak, abstrak dan perluasan kata dewasa bisa dimaknai banyak orang dgn berbagai ragam artinya melihat dari sisi mana, tapi itu semua memang lahir dari inisiatif didalam dirinya. Saya kira ini cukup dari saya. ✌️
13 Juli 2018 diubah oleh YUDISAJA095
-
13 Juli 2018
Yup saya sepakat dengan anda.
YANI012 tulis:
Untuk beberapa hal, forum ini menambah wawasan, memang benar terkadang wanita lebih suka ngambek, jarang sih pria ngambek, tapi ada juga he he bukanya nggak ada. tapi kalo tuntutan, baik dari wanita atau pria seimbang ya menurut saya, cuma wanita memang lebih ekspresif. Kadang jika kita punya hubungan memang kedua belah pihak akan selalu berusaha membuat pasangannya lebih baik. Kalo soal komunikasi di bawah ini, misal pria sudah lama tidak menghubungi, ya udah bener sih wanitanya, kalo masa pacaran kan belum ada ikatan, jadi memang kalo lama tidak menghubungi bisa jadi pria bosan dan mundur..kalo soal komunikasi ini saya kira bukan soal dewasa atau tidak, bagaimanapun segala sesuatu bisa dibicarakan...just share my opinion peace..
-
13 Juli 2018
Sebab wanita bagian dari laki-laki,jadi naluri sebagai wanita emange gitu,udah di rancang dari sononya,
Wanita bisa di ajak hidup pas2an dan hidup sederhana,tetapi wanita tidak bisa hidup dengan laki2 yang cuek,yang tidak bisa memberi kasihsayang dan manjain istri,
Tidak sedikit wanita kaya tetapi g bahagia karna suaminya sibuk kerja,
YUDISAJA095 tulis:
Sulitnya orang menjadi dewasa adalah karena mereka sering menyalahkan orang lain, dan mereka tidak belajar apapun dari situ
Jika dalam pasangan asrama adalah tentang mereka yang menyalahkan pasangan karena pasangan tidak mau menjadi apa yang mereka mau?
Anda setuju?
Ini berlaku pada pria dan wanita
Jika saya melihat di dunia nyata atau maya banyak wanita menyalahkan pria, ketika mereka tidak mau mengikuti apa yang mereka mau, entah ngambek, bahkan sampai memutuskan hubungan
Tentu kita memahami tidak mungkin kan, kalimat wanita tidak pernah salah, itu muncul sendiri dan populer tanpa ada penyebab?
Apakah anda setuju akan hal itu?
Tentu banyak juga pria yang suka menyalahkan wanita, karena wanita tidak mau menjadi apa yang pria mau, tapi seberapa banyak?
Secara popularitas, kita tidak pernah mendengar bahwa pria itu tidak pernah salah, dalam berbagai meme dan sebagainya justru yang muncul sebaliknya
Apakah dalam hubungan asmara, yang harus dituntut dewasa itu hanya pria?
Mengapa dalam asmara, saya jarang ada pria yang menuntut wanita untuk menjadi dewasa?
Menurut anda, apakah seorang pria dalam asmara menuntut wanita untuk mandiri, dewasa dan tidak bergantung itu sesuatu yang salah?
Saya melihat banyak wanita dewasa dalam berbagai hal, seperti pekerjaan, atau hal-hal lain yang berhub tanggung jawabnya tapi kurang dalam dunia asmara, cenderung ingin lebih diperhatikan, ingin lebih dimanja, ingin lebih terus didukung, dst, jika tidak pria menjadi apa yang mereka mau, mereka menyalahkan pria, dan berbuat hal-hal yang sifatnya cenderung emosi atau melakukan hal-hal yang sifatnya cenderung tidak rasional
Menurut anda kenapa bisa begitu?
-
13 Juli 2018
jika saya membaca pernyataan Anda disini dan menyaksikan video klip yang disertakan, maka saya pikir yang Anda maksud dengan kedewasaan dalam asmara adalah lebih kepada "pikiran sadar untuk mengambil sebuah keputusan dalam hubungan, yang dilandasi oleh kesadaran akan sesuatu yang lebih besar dari diri sendiri", jadi pengambilan keputusan dalam asmara dilandasi oleh "the greater good', bukan hanya atas landasan emosi atau logika belaka.
tantangannya, belum semua manusia bisa mencapai titik dimana ia mengambil keputusan dilandasi oleh the greater good, dan menurut saya ini tidak hanya menggejala di kalangan perempuan, namun juga laki-laki. mungkin alasan dan cara pengungkapannya saja yang berbeda. perempuan mungkin akan dengan mudah ngambek dan memutuskan hubungan karena merasa bahwa sang pria kurang memperhatikan dirinya, jarang menghubungi, atau kurang romantis. sementara sebaliknya pria bisa memutuskan hubungan karena merasa sang perempuan sulit dibahagiakan, terlalu banyak menuntut atau selalu tidak puas.
berhubung perempuan biasanya lebih ekspresif dan secara alamiah suka berbicara, maka ia akan menyampaikan ini kemana-mana sehingga otomatis kejadian-kejadian dari sudut pandang perempuan lebih mendominasi informasi publik dan karenanya cenderung menjadi norma.
sudut pandang lain: secara tradisional sejak jaman manusia gua, lelaki adalah penentu keberlangsungan hidup dengan kemampuannya menyediakan makanan dan keamanan/perlindungan bagi keluarganya. dan secara tradisional sejak jaman manusia gua pula, perempuan adalah penentu keberlangsungan hidup dengan kemampuannya memelihara keturunannya, membesarkannya hingga bisa meneruskan garis keturunan keluarga.
maka jika kita tarik kesimpulan, the greater good dalam persepsi perempuan adalah ketika keturunannya dapat terpelihara hidupnya, dapat tumbuh dan berkembang dan meneruskan garis keturunan keluarga. sehingga, dalam hubungan dengan lelaki, perempuan akan cenderung mencari lelaki yang dapat menjalankan posisinya sebagai penyedia makanan dan keamanan/perlindungan bagi keluarganya, dan perempuan mungkin akan memutuskan untuk meninggalkan sang lelaki yang dianggap gagal memenuhi hal tersebut.
tentu saja ada banyak sekali dimensi dalam sebuah hubungan dan dapat berbeda dari satu pasangan ke pasangan lainnya, namun saya pikir demikianlah secara garis besarnya.
YUDISAJA095 tulis:
Saya membedakan kecerdasan dan kedewasaan dalam hal emosi
Orang cerdas seringkali berimprovisasi dan lebih kreatif dalam melakukan sesuatu, tidak terpaku pada teori namun lebih terhadap pemahaman konsep, senjata utama kecerdasan adalan logika, dan pengetahuan yang ia dapat dari teori hanyalah sebagai pendukung.Cerdas secara emosi artinya dia menggunakan logika dan pengetahuannya untuk hal-hal yang berhubungan dengan emosi, jika ia melakukan sesuatu ia tahu apa akibatnya jadi tidak dilakukan, jadi tentang untung dan rugi.
Beda dengan dewasa, ia mampu melakukan dari dalam dirinya, bukan semata logika dan pengetahuannya, ia mampu menderita untuk kebahagiaan orang lain, karena itu kita bisa melihat di mana kaum papa sampai bisa memilih hidup di jalan jadi gelandangan, karena tidak ingin menganggu anaknya, seperti misal kasus bapaknya marshanda dulu.
Juga kasus di mana bule rela menggelandang gak jelas karena diusir pasangan wanita-nya, padahal bisa saja dia melakukan hal-hal yang seharusnya bisa dilakukan.
Video klip ini bisa memberikan apa arti kedewasaan, meskipun hanya video klip.. youtu.be/68tc6sn4cCk13 Juli 2018 diubah oleh LISA551