Status cerai, apakah karena kita tidak taat ?
-
4 Maret 2019
Sist ROSE, saya percaya bahwa menikah dengan siapa dan berlanjut atau bercerai itu adalah keputusan yg bersangkutan. Bukan kehendak TUHAN. Kehendak TUHAN ada lah menciptakan pria dan wanita utk berpasangan sebagai pasangan tan lenolong.
Kalo misalnya sist Rose ketemu seorang pria yg bisa dibilang idaman sist ROSE, apakah sist ROSE mau menikah dengan dia atau tidak, disitu keputusan sistROSE sendiri. TUHAN tidak memaksa menikah degan dia. Jga saat mau ambil keputusan bercerai atau tidak disitu yg berperan pasangan itu sendiri. Gak ada TUHAN berkehendak utk pasangan itu bercerai (hidup). Tetapi kalo pasangan meninggal, nah itu kita bisa bilang itulah kehendak TUHAN. Tetapi kalao memperthankan pernikahan dan harus berjuang lebih berat lagi, disitu
Kita bisa bicara bahwa mgkin ada rencana TUHAN utk pasangan tersebut.
Jadi kalau pasangan tersebut tetep memutuskan bercerai, tentu ybs sdh berpikir bahwa resiko/kondisi setelah bercerai lebih ringan daripada kalau tetap bercerai. Termasuk kalaupun ada org sekitarnya mencela atau memandang negatif. Hidup ini penuh pilihan. Dan tentunya kita akan memilih yg resikonya plg bisa kita hadapi.
Terus kalau sdh bercerai apakah tidak boleh mendapatkan kebahagiaan? Siapa yg melarang???
Tentunya kembali ke sikap iman ybs. Berbahagia yg dia maksud sesuai kriteria siapa? Dia sendiri jg yg harus memilih dan (sekali lagi) taat dg pilihannya termasuk dg segala konsekuensi.
Jadi pendapat saya, seperti argumen sistRose itu berusaha "mengabdi kepada dua tuan" jadi maunya bisa setia kepada kedua tuan...
Kalau menurut sistRose bercerai itu boleh menurut siapa? Kalo menurut manusia/hukum manusia boleh ya sdh jalani sesuai hukum tersebut, gak perlu menoleh ke hukum yg melarang. Biar hati tetap teguh tanpa kebimbangan melangkahnya. Soal resiko ya emang stiap keputusan manusia pasti ada resikonya. Taat hukum TUHAN, banyak kali bertentangan dgn hukum.manusia. sebaliknya taat hukum.manusia jga tidak sedkit bertentangan dg hukum TUHAN.
Tetapi saya tetep yakin, kebenaran yg benar adalah menurut hukum TUHAN
Amsal 16:2 (TB) Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi TUHANlah yang menguji hati.
Salam...
ROSE184 tulis:
kalo dia sadar dan lebih memilih untuk memiliki anak dari daging nya sendiri masa kita harus ngotot ke dia dan bilang itu adalah dosa dan tidak taat firman Tuhan? emang kita sendiri udah lbh paham dan lebih taat dari dia yang jd korban? kan kita jg gk pernah tau apa rencana Tuhan di dalam hidupnya dia, sampai dia harus bercerai? lalu pantas kita selalu mendoktrin dan menghakimi, atau memandang rendah atau apapun itu tentang keputusan dia? kalo memang itu cerai adalah kehendak Tuhan yg terjadi di dalam hidupnya apakah kita sudah menjadi lbh berdosa dari dia? kenapa kita tidak mencoba memahami dan menghormati keputusan mereka? daripada harus menghakimi, ngotot dan memandang hina dan rendah dgn status mereka? apakah kita sudah lebih baik dari mereka? biarlah itu menjadi urusan dan pertanggungjawaban mereka kepada Tuhan. tak perlu harus ngotot itu tidak paham FT, tidak taat, bla.. bla.. dgn segala macam nya yg membuat si korban semakin tidak nyaman dgn perkataan kita.
-
4 Maret 2019
NUGRA917 tulis:
Sist ROSE, saya percaya bahwa menikah dengan siapa dan berlanjut atau bercerai itu adalah keputusan yg bersangkutan. Bukan kehendak TUHAN. Kehendak TUHAN ada lah menciptakan pria dan wanita utk berpasangan sebagai pasangan tan lenolong.
....Amsal 16:2 (TB) Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi TUHANlah yang menguji hati.
Salam...
sebenarnya kalo Tuhan mau hubungan pasangan itu tdk bercerai bisa saja, Tuhan ubahkan sikap pasangan itu, ubah sifat buruk si laki 2 yg suka Judi, selingkuh, dan nipu sana sini jebak istrinya dalam hutang Tuhan ubah jadi lelaki baik, dan tobat? sebelum mengambil keputusan utk cerai juga, si istri sudah bergumul lama, hampir. tiap malam menangis di dalam doa dan mohon solusi bagaimana rumah tangga nya, 2 tahun menderita, stress dan bolak balik masuk rumah sakit karena mikirin masalah rumah tangga lho, sampe akhirnya sang pendeta bilang, sudah gak usah dipikirin lagi, lanjut kan hidupmu, biarkan dia dgn kelakuannya. Jadi sebelum memutuskan untuk cerai juga itu sdh pergumulan dan proses yg sangat panjang dan melelahkan, sakit dan capek hati. Surat cerai saja di urus hanya pelengkap administrasi secara negara saja, karena si lelaki sudah kawin lg dgn wanita lain. Apakah si wanita ini tdk berhak utk bahagia dan hidup dalam damai sejahtera? konsekuensi sudah pasti ada, tapi sebagai sesama Kristen, janganlah kita merasa sok paling paham dan pelaku firman yg paling taat dan benar, sehingga kita memandang orang 2 yg statusnya cerai itu jadi negatif, karena sangat yakin, tidak ada seorang pun yg menikah menginginkan perceraian.
karena semuanya sudah buntu tdk ada solusi lain lgy, hingga akhirnya perceraian yg terjadi.
please lah, biarkan lah itu urusan mereka sama Tuhan, dan kita koreksi diri kita masing2, supaya tdk mengalami perceraian.
4 Maret 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
4 Maret 2019
Mantap bro.
NUGRA917 tulis:
Sist ROSE, saya percaya bahwa menikah dengan siapa dan berlanjut atau bercerai itu adalah keputusan yg bersangkutan. Bukan kehendak TUHAN. Kehendak TUHAN ada lah menciptakan pria dan wanita utk berpasangan sebagai pasangan tan lenolong.
...Amsal 16:2 (TB) Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi TUHANlah yang menguji hati.
Salam...
4 Maret 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
4 Maret 2019
sis ROSE, kalo ini pergumulanmu, menurut saya jalani aja kalo mau menikah lagi setelah ditinggal kawin sama suami kamu.
Jika kamu meyakini ini benar dan kamu berhak untuk bahagia, why not?
Soal dosa atau tidak taat itu adalah tanggung jawab pribadi yang kita pertanggungjawabkan secara pribadi juga kepada Tuhan. Selama kita bisa menjadi berkat untuk orang lain (terutama keluarga baru yg akan sis bangun bersama pasangan yg baru) dan hidup kita tidak menyulitkan orang lain.
ROSE184 tulis:
kalo si istri yg sudah ditinggalkan kawin lagi oleh suaminya blom sempat punya anak, apa ia dia tdk berhak utk bahagia dan memiliki kesempatan untuk punya anak? mungki dgn memiliki keturunan dia akan memilih jadi single parent dan memperjuangkan anak2nya, tapi kalo gak punya, masa dia gak boleh utk mewujudkan impian nya menjadi seorang ibu? terkadang kita tidak perlu terlalu ngotot dengan komentar kita karena sebenarnya kita tidak pernah tahu duduk persoalan sebenarnya dan bagaimana sakitnya yg dia alami si korban yg di tinggal kawin suaminya tanpa di urusin surat cerai nya juga 😋
4 Maret 2019 diubah oleh CIEDIE549
-
4 Maret 2019
ROSE184 tulis:
sebenarnya kalo Tuhan mau hubungan pasangan itu tdk bercerai bisa saja, Tuhan ubahkan sikap pasangan itu, ubah sifat buruk si laki 2 yg suka Judi, selingkuh, dan nipu sana sini jebak istrinya dalam hutang Tuhan ubah jadi lelaki baik, dan tobat?
....
please lah, biarkan lah itu urusan mereka sama Tuhan, dan kita koreksi diri kita masing2, supaya tdk mengalami perceraian.
Setuju pake banget... Biasanya mereka yg bilang tdk boleh menikah lagi adalah orang2 yg berada di ZONA AMAN sehingga mereka merasa NYAMAN untuk bilang tidak boleh kawin lagi karena mereka bebas dari segala masalah cerai.
4 Maret 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
4 Maret 2019
Kita harus paham sist, bahwa Tuhan menciptakan dgn kehendak bebas,jadi manusianya sendiri yang harus punya kesediaan untuk berubah, barulah Roh Kudus bekerja, mengubah pribadi itu.
Jadi jangan salahkan Tuhan, jika pasangan kita tidak berubah, mungkin itu tugas yg di berikan Tuhan ke kita untuk membawa pasangan kita hidup benar.
ROSE184 tulis:
sebenarnya kalo Tuhan mau hubungan pasangan itu tdk bercerai bisa saja, Tuhan ubahkan sikap pasangan itu, ubah sifat buruk si laki 2 yg suka Judi, selingkuh, dan nipu sana sini jebak istrinya dalam hutang Tuhan ubah jadi lelaki baik, dan tobat?
...
please lah, biarkan lah itu urusan mereka sama Tuhan, dan kita koreksi diri kita masing2, supaya tdk mengalami perceraian.
4 Maret 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
4 Maret 2019
Kebahagiaan Sejati sebenarnya sudah ada di dalam diri...tidak tergantung Situasi, Keadaan, Status, dll...
Kalau belum mengerti arti Kebahagiaan Sejati, maka seumur hidup akan terus berusaha mencari Kebahagiaan yang semu itu....Ini Filsafat tinggi dan bisa mengerti kalau sudah dapat Hikmat langsung dari-Nya....Ini juga Kunci Rahasia untuk bisa selalu hidup dalam Damai Sejahtera....
Salam Damai Temans....
Tuhan Memberkati...
-
4 Maret 2019
Makasih sis Ciedie
Dan sebelum memutuskan untuk menggugat kepengadilan juga sudah konsultasi dengan beberapa pendeta, dan ini juga keputusan yg sangat sulit sekaligus menyakitkan , benar-benar terpuruk dan sama sekali sudah tidak peracaya lagi dengan yg namanya lelaki, dan benar-benar sangat trauma, karena umur pernikahan dengan umur pacaran, justru lebih lama umur berpacaran, dan selama 2 tahun lebih di gantung dengan status tidak jelas, sementara si laki2 sudah kawin lagi dengan wanita lain tanpa menceraikan istri dengan resmi ( gugat secara sah) di pengadilan, dan semakin stress dan bolak balik masuk rumah sakit.
Mau sampai kapan harus menderita terus ? sampai mati..??? jujur saat benar-benar terpuruk dan trauma sudah tidak ada niat sama sekali utk memikirkan untuk mengenal pria kembali, bahkan beberapa sahabat mencoba mengenalkan pria-pria, sudah tidak pernah mau kenal dekat dan percaya lagi, dan menganggap semua pria itu PENJAHAT, BIADAB dan BEJAT ( maaf itu dulu saat saya benar2 terpuruk dan sangat trauma ), setelah konseling beberapa kali dengan hamba Tuhan, dan januari 2018 lalu saya putuskan untuk ikutan ibadah ziarah rohani ke Israel, saya selalu menangis dan menangis..di setiap tempat yg saya injak, dimana Yesus melalukan mujizat saya selalu berdoa supaya rumah tangga saya di pulihkan, dan bahkan ketika masuk ke dalam gereja Kana ( gereja perkawinan ) disana banyak dari rombongan yg meneguhkan pernikahan mereka, saya menangis dan menangis, dan berdoa suatu saat bisa datang kembali dan meneguhkan pernikahan di gereja itu, gereja dimana Tuhan Yesus melakukan mujizat , sampai akhirnya pulang dari sana, saya mulai bisa iklasin semua materi yg sudah habis, relakan dia yg sudah kawin lagi dengan wanita lain, lupain semua kejahatan,kebejatan dia, dan saya mulai bisa bangkit dan mulai buka diri dan mulai bisa terima tdk semua laki-laki itu sebejat dan sejahat yg saya pikirkan.
kenapa saya selalu gak suka kalo ada orang yg selalu merasa dia paling pintar dan nggap orang yg sampai akhirnya memutuskan cerai itu adalah keputusan yg salah, sementara mereka tidak pernah tau seberapa berat mereka bergumul, berjuang untuk bangkit,bahkan berjuang untuk menerima kenyataan, mereka sungguh sangat sedih, jadi please jangan suka menghakimi sampe kalian benar2 tau apa yg mereka rasakan.
CIEDIE549 tulis:
sis ROSE, kalo ini pergumulanmu, menurut saya jalani aja kalo mau menikah lagi setelah ditinggal kawin sama suami kita.
Jika kamu meyakini ini benar dan kamu berhak untuk bahagia, why not?
Soal dosa atau tidak taat itu adalah tanggung jawab pribadi yang kita pertanggungjawabkan secara pribadi juga kepada Tuhan. Selama kita bisa menjadi berkat untuk orang lain (terutama keluarga baru yg akan sis bangun bersama pasangan yg baru) dan hidup kita tidak menyulitkan orang lain.
-
4 Maret 2019
saya tidak menyalahkan Tuhan, tapi saya jadi berpikir ini mungkin memang sudah takdir yg saya harus alami dan saya berhak utk melanjutkan hidup saya tanpa harus terpuruk terus.
Saya hanya bilang, kalo Tuhan itu sanggup koq mengubah hati seseorang itu , kan tidak ada yg mustahil bagi DIA, nah, kalo Tuhan mau ubahkan hati sang mantan juga bisa saja kan, kalo Tuhan mau, Hubungan kami sebagai pasangan tdk bisa terpisahkan, atau jodoh sampai menua bersama, itu yg saya maksud di postingan saya. Saya sama sekali tidak menyalahkan Tuhan, karena saya sangat percaya Tuhan itu sangat berkuasa dan mampu melakukan apapun di dalam hidup saya.
ELISA859 tulis:
Kita harus paham sist, bahwa Tuhan menciptakan dgn kehendak bebas,jadi manusianya sendiri yang harus punya kesediaan untuk berubah, barulah Roh Kudus bekerja, mengubah pribadi itu.
Jadi jangan salahkan Tuhan, jika pasangan kita tidak berubah, mungkin itu tugas yg di berikan Tuhan ke kita untuk membawa pasangan kita hidup benar.
4 Maret 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
4 Maret 2019
saya rasa tidak ada kebahagian sejati di dunia, hanya di Surga Abadi lah kebahagian sejati itu. Jadi di bumi ini bahagia itu hanya sederhana ketika kita mampu bersyukur dalam segala dan bisa bangkit dari keadaan sangat terpuruk sekalipun.
RONNY542 tulis:
Kebahagiaan Sejati sebenarnya sudah ada di dalam diri...tidak tergantung Situasi, Keadaan, Status, dll...
Kalau belum mengerti arti Kebahagiaan Sejati, maka seumur hidup akan terus berusaha mencari Kebahagiaan yang semu itu....Ini Filsafat tinggi dan bisa mengerti kalau sudah dapat Hikmat langsung dari-Nya....Ini juga Kunci Rahasia untuk bisa selalu hidup dalam Damai Sejahtera....
Salam Damai Temans....
Tuhan Memberkati...
-
4 Maret 2019
iya mas bro, mereka-mereka yg belum pernah mengalaminya sendiri, sehingga mereka menjadi sangat kaku dengan apa yg tertulis tanpa memikirkan perasaan yang mengalaminya.
jadi sebaiknya lebih baik di serahkan semua keputusan pada yg mengalami, cukup kasih masukan dan nasehat support/motivasi saja, gak perlu nambahin beban pikiran dan makin sakit hati dengan komen mereka
Setuju pake banget... Biasanya mereka yg bilang tdk boleh menikah lagi adalah orang2 yg berada di ZONA AMAN sehingga mereka merasa NYAMAN untuk bilang tidak boleh kawin lagi karena mereka bebas dari segala masalah cerai.
-
4 Maret 2019
Betapa Pentingnya Hikmat Tuhan bagi kita, sehingga kita bisa mengerti Kehendak-Nya yang sebenarnya. Bagi yang belum punya Hikmat-Nya selalu sering mengatakan bahwa : Saya sudah mengikuti Kehendak Tuhan kok...tapi dalam kenyataannya sebenarnya dia mengikuti Kehendaknya sendiri...
Sist katakan bahwa Kebahagiaan Sejati hanya ada di Surga, makanya sist ga berusaha mencari Kebahagiaan Sejati karena Sist masih hidup di dunia...
Setelah saya diberi Hikmat oleh-Nya (sering berdoa dengan kerendahan hati meminta terus untuk hal itu)...Saya sangat Percaya bahwa Kebahagiaan Sejati juga ada di dunia...karena apa saya sangat percaya? Karena saya percaya penuh : Tiada Hal yang mustahil bagi-Nya...Saya kemudian dituntun-Nya untuk mengerti kalimat di dalam Doa Bapa Kami..."Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah Kehendak-Mu di atas Bumi seperti di dalam Surga"...Sering dalam doa, saya tambahkan juga : Jadilah Kehendak-Mu di dalam diriku yang sedang hidup di atas bumi seperti di dalam Surga...
Apa yang kita yakini, maka itulah yang akan terjadi....Jika Sist tidak meyakini bahwa Kebahagiaan Sejati itu ada di dunia, maka dengan sendirinya Sistpun tidak akan mengalami Kebahagiaan yang Sejati itu...Hanya jika kita mau hidup benar" di dalam Yesus yang bisa merasakan hal itu (Karena hanya DIA yang bisa berkuasa untuk melakukan hal" yang menurut sebagian manusia mustahil adanya)....
Salam Damai Sist...
Tuhan Memberkati...
ROSE184 tulis:
saya rasa tidak ada kebahagian sejati di dunia, hanya di Surga Abadi lah kebahagian sejati itu. Jadi di bumi ini bahagia itu hanya sederhana ketika kita mampu bersyukur dalam segala dan bisa bangkit dari keadaan sangat terpuruk sekalipun.
-
4 Maret 2019
Kalau kita mau tahu kehendak TUHAN ya plg sederhana carilah ayat2 Firman. Dalam kasus ini ada firmanNYA yg jelas, tdk perlu penafsiran mendalam. Saya tdk bermaksud menghakimi secara personal si A berdosa karena bercerai... Justru dlm diskusi ini saya selalu utarakan dari dua sisi. Kalau menurut Firman begitu ( tdk boleh bercerai, trus kalopun bercerai dan menikah lagi itu adalah perzinahan. Ini secara gamblang tertulis dalam Firman yg diucapkan Tuhan Yesus sendiri) dan kalau menurut manusia begitu (kalau kita di Indonesia ada UU Perkawinan...)
Kalau menurut sisROSE, kalau Tuhan mau knp Tuhan tidak ubahkan mantan. Itu saya gak tau kenapa. Cuma bisa berpraduga mungkin TUHAN punya suatu rencana khusus utk sistROSE dg mantan.
Karena bisa jadi sebagaimana Kristus berfirman bahwa barang siapa mau selamat harus datang kepada TUHAN YESUS dan memikul salib nya masing2. (Itu bisa mungkin saja bahwa bersuamikan dia itulah salibnya).
Karena yg saya pahami, bukan setiap beban/penderitaan yg kita alami sebagai pengikut Kristus itu adalah salib kita. Kita bisa menduga bahwa itu salib kita adalah, ketika kita sdh melakukan kehendaknya dalam kebenaran tetapi toh masih harus menderita, penderitaan itulah bisa kita duga adalah salib yg harus kita pikul.
Jadi, apapun keputusan sistROSE itu pasti sdh dipertimbamgkan. Jadi jalani saja tanpa bimbang, supaya tidak terombang ambing dan malah semakin jauh dari kebahagiaan yg sistROSE inginkan.
Salam ...
ROSE184 tulis:
sebenarnya kalo Tuhan mau hubungan pasangan itu tdk bercerai bisa saja, Tuhan ubahkan sikap pasangan itu, ubah sifat buruk si laki 2 yg suka Judi, selingkuh, dan nipu sana sini jebak istrinya dalam hutang Tuhan ubah jadi lelaki baik, dan tobat? sebelum mengambil keputusan utk cerai juga, si istri sudah bergumul lama, hampir. tiap malam menangis di dalam doa dan mohon solusi bagaimana rumah tangga nya, 2 tahun menderita, stress dan bolak balik masuk rumah sakit karena mikirin masalah rumah tangga lho, sampe akhirnya sang pendeta bilang, sudah gak usah dipikirin lagi, lanjut kan hidupmu, biarkan dia dgn kelakuannya. Jadi sebelum memutuskan untuk cerai juga itu sdh pergumulan dan proses yg sangat panjang dan melelahkan, sakit dan capek hati. Surat cerai saja di urus hanya pelengkap administrasi secara negara saja, karena si lelaki sudah kawin lg dgn wanita lain. Apakah si wanita ini tdk berhak utk bahagia dan hidup dalam damai sejahtera? konsekuensi sudah pasti ada, tapi sebagai sesama Kristen, janganlah kita merasa sok paling paham dan pelaku firman yg paling taat dan benar, sehingga kita memandang orang 2 yg statusnya cerai itu jadi negatif, karena sangat yakin, tidak ada seorang pun yg menikah menginginkan perceraian.
karena semuanya sudah buntu tdk ada solusi lain lgy, hingga akhirnya perceraian yg terjadi.
please lah, biarkan lah itu urusan mereka sama Tuhan, dan kita koreksi diri kita masing2, supaya tdk mengalami perceraian.
-
4 Maret 2019
Ketika ada yg nyinyirin orang lain krn hubungan rumah tangga mereka yang gagal...sy hny bs berpikir apakah mereka tahu apa alasan sebenarnya mengapa mereka gagal..pernah tdk Anda membayangkan jika Anda semua yg suka nyiyir ada di posisi mereka apakah Anda bs bertahan?? Saya jamin tidak ada seorang pun di dunia ini yang ingin rumah tangganya gagal...Dan jika akhirnya mereka memutuskan utk berpisah bukan karena mereka orang yang gagal..tapi mereka tahu apa yang terbaik untuk mereka...Manusia semua pernah berbuat kesalahan krn mereka memang tidak sempurna...Jadi berhentilah menghakimi...kecuali kalau Anda sudah Sempurna...#stopnyinyir #stopjudgingpeople #respecteachothers....buat sis rose tetep tetap semangat..God loves you..Gbu..🙏😊
-
4 Maret 2019
aku pernah mengalami bro, mungkin lebih berat dari sist Rose. tetapi selama kita bergantung sama Tuhan sepenuhnya Tuhan sendiri yg beracara, sehingga aku tidak melanggar firman Tuhan, dan proses itu sangat berat dan butuh kesabaran.
TJAHJADIA118 tulis:
Setuju pake banget... Biasanya mereka yg bilang tdk boleh menikah lagi adalah orang2 yg berada di ZONA AMAN sehingga mereka merasa NYAMAN untuk bilang tidak boleh kawin lagi karena mereka bebas dari segala masalah cerai.
-
4 Maret 2019
apa sih sebenarnya arti dari kebahagian sejati itu menurut bro Ronny ? Saya rasa tidak ada yg abadi di muka bumi ini, dan saya rasa tidak ada manusia yg tanpa cela dan melaksanakan semua firman Tuhan sesuai dgn yg tertulis di Alkitab. Bahkan Pastor dan Pendeta sendiri bisa jatuh dalam dosa. Saya lebih sering merasa tidak nyaman kalo ada saja orang yg selalu nyatut FT mulu padahal dirinya sendiri juga blom tentu paham arti dan maksud dari ayat itu..
sorry to say, saya sbelom mengambil keputusan untuk menggugat cerai juga sudah konsul dan konseling dengan beberapa hamba Tuhan ( pendeta ) dan mereka sendiri tdk bisa berkata banyak, karena sudah melihat dengan mata kepala sendiri, mereka bisa lebih memahami apa yg saya rasakan, tdk egois semata-mata monoton dan kaku dengan FT yang mereka pahami dan mengerti, justru mereka juga seolah olah turut merasakan seperti yg saya rasakan, mereka hanya bilang kristen tdk pernah mengenal kata cerai, justru mereka sarankan saya agar melanjutkan hidup saya, jgn terpuruk terus sampe stress dan bolak balik masuk RS, harus bangkit dan semangat, jangan dipikirin lagi, iklaskan semua yg sudah terjadi, dan mohon ampun ke Tuhan, dan berdoa apa yg terbaik buat saya kedepan. Mereka tidak ngotot nyuruh saya utk tetap bertahan , pikul salibmu sampai mamposss....justru mereka lebih fair.. saya rasa saran dan nasehat mereka bagus, dan saya berusaha bangkit, dan lewat proses itu, pelan pelan mulai bisa iklas dengan apa yg sudah terjadi, dan saya benahi hidup saya. Sayapun tdk ngotot koq ke Tuhan agar saya segera bisa menikah lagi, seperti mantan yg sudah nikah, justru sekarang saya pasrah apa rencana dan kehendak Tuhan di dalam hidup saya, hanya mau jalani proses yg ada dan kalopun saya di ijinkan kembali untuk menikah, pastinya saya sudah akan berkali lipat lebih extra hati-hati dan teliti, dan benar2 memastikan komitmen itu dengan baik, dan tidak mau gagal lagi karena sudah pernah mengalami rasa trauma
RONNY542 tulis:
Betapa Pentingnya Hikmat Tuhan bagi kita, sehingga kita bisa mengerti Kehendak-Nya yang sebenarnya. Bagi yang belum punya Hikmat-Nya selalu sering mengatakan bahwa : Saya sudah mengikuti Kehendak Tuhan kok...tapi dalam kenyataannya sebenarnya dia mengikuti Kehendaknya sendiri...
...Salam Damai Sist...
Tuhan Memberkati...
4 Maret 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
4 Maret 2019
setuju! terimakasih sis..
CULIN525 tulis:
Ketika ada yg nyinyirin orang lain krn hubungan rumah tangga mereka yang gagal...sy hny bs berpikir apakah mereka tahu apa alasan sebenarnya mengapa mereka gagal..pernah tdk Anda membayangkan jika Anda semua yg suka nyiyir ada di posisi mereka apakah Anda bs bertahan?? Saya jamin tidak ada seorang pun di dunia ini yang ingin rumah tangganya gagal...Dan jika akhirnya mereka memutuskan utk berpisah bukan karena mereka orang yang gagal..tapi mereka tahu apa yang terbaik untuk mereka...Manusia semua pernah berbuat kesalahan krn mereka memang tidak sempurna...Jadi berhentilah menghakimi...kecuali kalau Anda sudah Sempurna...#stopnyinyir #stopjudgingpeople #respecteachothers....buat sis rose tetep tetap semangat..God loves you..Gbu..🙏😊
-
4 Maret 2019
Setuju bro ! thanks komennya bisa di terima
NUGRA917 tulis:
Kalau kita mau tahu kehendak TUHAN ya plg sederhana carilah ayat2 Firman. Dalam kasus ini ada firmanNYA yg jelas, tdk perlu penafsiran mendalam. Saya tdk bermaksud menghakimi secara personal si A berdosa karena bercerai...
...
Jadi, apapun keputusan sistROSE itu pasti sdh dipertimbamgkan. Jadi jalani saja tanpa bimbang, supaya tidak terombang ambing dan malah semakin jauh dari kebahagiaan yg sistROSE inginkan.
Salam ...
4 Maret 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
4 Maret 2019
Benar sist, kali aku pas konseling dengan teman yg ingin menikah setelah cerai, aku selalu sampai kebenaran firman Tuhan, tetapi aku tidak memaksa dia,aku sarankan untuk berdoa dan merenungkan, jika ada damai sejahtera, dan memilih untuk menikah ya silahkan, aku g berhak melarang dia untuk tidak menikah lagi. toh semua konsekuensi nya dia sendiri yg tanggung, tetapi aku arahkan ke hal2 yang membuat dia dekat dgn Tuhan.
CIEDIE549 tulis:
sis ROSE, kalo ini pergumulanmu, menurut saya jalani aja kalo mau menikah lagi setelah ditinggal kawin sama suami kita.
Jika kamu meyakini ini benar dan kamu berhak untuk bahagia, why not?
Soal dosa atau tidak taat itu adalah tanggung jawab pribadi yang kita pertanggungjawabkan secara pribadi juga kepada Tuhan. Selama kita bisa menjadi berkat untuk orang lain (terutama keluarga baru yg akan sis bangun bersama pasangan yg baru) dan hidup kita tidak menyulitkan orang lain.
-
4 Maret 2019
ELISA859 tulis:
aku pernah mengalami bro, mungkin lebih berat dari sist Rose. tetapi selama kita bergantung sama Tuhan sepenuhnya Tuhan sendiri yg beracara, sehingga aku tidak melanggar firman Tuhan, dan proses itu sangat berat dan butuh kesabaran.
Sebaliknya saya katakan cobaan yg anda alami juga tidak seberapa, itu tidak melebihi kekuatan anda, dgn kata lain cobaan anda tidak lebih berat dari sist Rose, karena suami anda sudah keburu meninggal.
Coba seandainya suami anda sampai sekarang masih hidup bersama istri barunya & anda tidak punya anak/sodara, pasti akan lain lagi ceritanya. Sayangnya Tuhan masih bermurah hati dgn cepat2 memanggil suami anda & memberikan anda anak2 supaya nanti bisa merawat di hari tua anda.
Jadi saat ini anda berada di zona aman & nyaman karena anda masih bisa nikah lagi, tidak perlu bersusah payah di hari tua anda kelak karena ada anak. Bandingkan dgn duda / janda yg bercerai tanpa memiliki suami/istri/anak/sodara2 utk merawatnya di hari tuanya kelak.
4 Maret 2019 diubah oleh TJAHJADIA118
-
4 Maret 2019
Tetap semangat sist, Tuhan bisa merubah mantan suamimu menjadi baik dan Tuhan juga bisa mengembalikan rasa cinta ke sist Rose, kadang Tuhan ijinkan itu terjadi untuk mendewasakan kita, tetap bergantung penuh kepada Tuhan Yesus.
Dulu aku juga mengalami seperti sist Rose, suamiku berkali -kali selingkuh, tetapi aku tetap berusaha mempertahankan rumahtangga, pernah waktu anakku yg kecil umur 19 bulan, suamiku pergi dengan wanita lain, dan wanita itu ternyata tetangga desa, 1tahun lamanya mereka tinggal bersama, saat ibuku meninggal, aku bertekat kerja keluar negri, dan kedua anakku aku titipkan ke panti asuhan, tetapi anakku yg kecil tidak bisa Masuk ke panti asuhan karna masih terlalu kecil. saat suamiku dengar bahwa anak2nya mau aku taruh panti asuhan, suamiku datang menemui aku. dan minta maaf ke aku dan anak2,demi kedua anakku aku mau menerima kembali suamiku.
yg ke dua kalinya suami ku selingkuh dgn psk, saat aku merawat bapaknya suami ku.kali ini semakin parah, oak itu sampai hamil,atas kejadian itu terpaksa aku kerja keluar negri untuk menghindari konflik, saat aku di hongkong itulah suamiku menghabiskan seluruh harta warisan, kedua anaknya g di pedulikan, semua uang hasil jual rumah dan sawah untuk senang2 dgn psk.setelah uangnya habis suami ku di campakan oleh psk itu, dan pergi ke kalimantan itu kerja. di kalimantan pun suamiku punya wanita lagi,
Menang ada niatan untuk bercerai, tetapi hanya pendeta yg menasehati aku,kata pendeta itu :"jangan bercerai sebab suamimu masih blom tau kebenaran,kalo kamu bercerai kamu tidak bisa nikah lagi," akhirnya aku tetap bertahan dari 2007 sampai 2014.aku terus berdoa,3 bulan lamanya aku melepas pengampunan ke suamiku sist Rose,dan selama 3 bulan itu aku selalu menangis, aku ingat semua yg telah di lakukan suamiku, sambil mengingat satu bersatu kesalahan nya, aku berkata :"Aku ampuni suamiku Tuhan Yesus "berkali - kali aku berkata demikian selama 3 bulan. setelah aku melepas pengampunan hidupku tenang sekalipun suamiku tidak berubah, hingga aku dapat kabar suami ku masuk ruang ICU karna pembuluh darahnya pecah, aku langsung terbang ke kalimantan untuk menemui suamiku, walopun aku tau ada wanita lain di sampingnya, tetapi aku yg punya hak atas suamiku, akhirnya saat aku masih di juanda aku dapat kabar suami ku udah meninggal dunia, tetapi aku berusaha untuk bawa pulang jenazah suamiku, walopun harus keluar uang jutaan,
ROSE184 tulis:
saya tidak menyalahkan Tuhan, tapi saya jadi berpikir ini mungkin memang sudah takdir yg saya harus alami dan saya berhak utk melanjutkan hidup saya tanpa harus terpuruk terus.
Saya hanya bilang, kalo Tuhan itu sanggup koq mengubah hati seseorang itu , kan tidak ada yg mustahil bagi DIA, nah, kalo Tuhan mau ubahkan hati sang mantan juga bisa saja kan, kalo Tuhan mau, Hubungan kami sebagai pasangan tdk bisa terpisahkan, atau jodoh sampai menua bersama, itu yg saya maksud di postingan saya. Saya sama sekali tidak menyalahkan Tuhan, karena saya sangat percaya Tuhan itu sangat berkuasa dan mampu melakukan apapun di dalam hidup saya.
-
4 Maret 2019
aku sudah melepas pengampunan bro, jadi saat suamiku bersama wanita lain, saat dia kerja di kalimantan, aku sudah tidak marah atopun cemburu, aku melakukan itu semua, karna statusku masih istri sah nya. jadi aku yg berhak atas suamiku, dan ternyata wanita nya itu tau diri,saat dengar aku yg menjemput, wanita itu ngumpet g mau temui aku.
Jadi intinya adalah bagaimana sikap diri kita. kebahagiaan ato penderitaan hanya kita yg bisa mengendalikan,
TJAHJADIA118 tulis:
Sebaliknya saya katakan cobaan yg anda alami juga tidak seberapa, itu tidak melebihi kekuatan anda, dgn kata lain cobaan anda tidak lebih berat dari sist Rose, karena suami anda sudah keburu meninggal.
Coba seandainya suami anda sampai sekarang masih hidup bersama istri barunya & anda tidak punya anak/sodara, pasti akan lain lagi ceritanya. Sayangnya Tuhan masih bermurah hati dgn cepat2 memanggil suami anda & memberikan anda anak2 supaya nanti bisa merawat di hari tua anda.
Jadi saat ini anda berada di zona aman & nyaman karena anda masih bisa nikah lagi, tidak perlu bersusah payah di hari tua anda kelak karena ada anak. Bandingkan dgn duda / janda yg bercerai tanpa memiliki suami/istri/anak/sodara2 utk merawatnya di hari tuanya kelak.
-
4 Maret 2019
Sekalipun aku bisa menikah lagi, tetapi tak semudah itu bro, semakin tambah tahun, semakin berkurang keinginan untuk menikah, akupun juga bergumul apakah menikah lagi ato tetap single parent selamanya.
TJAHJADIA118 tulis:
Jadi saat ini anda berada di zona aman & nyaman karena anda masih bisa nikah lagi, tidak perlu bersusah payah di hari tua anda kelak karena ada anak. Bandingkan dgn duda / janda yg bercerai tanpa memiliki suami/istri/anak/sodara2 utk merawatnya di hari tuanya kelak.
-
5 Maret 2019
ELISA859 tulis:
Sekalipun aku bisa menikah lagi, tetapi tak semudah itu bro, semakin tambah tahun, semakin berkurang keinginan untuk menikah, akupun juga bergumul apakah menikah lagi ato tetap single parent selamanya.
Keinginan anda berkurang tentunya berasal dari freewill anda sendiri, juga terbentur karena tidak adanya pria ideal yg sesuai dgn keinginan anda atau sebaliknya. Tentu saja menikah lagi juga bukan hal yg mudah karena keterbatasan tidak semua pria ideal/cocok utk jadi pasangan hidup anda, terlebih jika pria itu tidak mapan seperti keinginan anda.
Sudah saya katakan menikah lagi atau tidak anda tetap masih nyaman & ada dalam zona aman karena anak2 ada di pihak anda, sudah dewasa, bisa cari uang & kelak nanti bisa merawat anda saat tua. Bandingkan dgn orang2 lain yg bercerai tidak memiliki siapa2 yg mau merawat dirinya saat tua jompo nanti.
5 Maret 2019 diubah oleh TJAHJADIA118
-
5 Maret 2019
TJAHJADIA118 tulis:
Keinginan anda berkurang tentunya berasal dari freewill anda sendiri, juga terbentur karena tidak adanya pria ideal yg sesuai dgn keinginan anda atau sebaliknya. Tentu saja menikah lagi juga bukan hal yg mudah karena keterbatasan tidak semua pria ideal/cocok utk jadi pasangan hidup anda, terlebih jika pria itu tidak mapan seperti keinginan anda.
Sudah saya katakan menikah lagi atau tidak anda tetap masih nyaman & ada dalam zona aman karena anak2 ada di pihak anda, sudah dewasa, bisa cari uang & kelak nanti bisa merawat anda saat tua. Bandingkan dgn orang2 lain yg bercerai tidak memiliki siapa2 yg mau merawat dirinya saat tua jompo nanti.
betol, Saya pun merasakan hal yg sama setelah menyadari semuanya kalo saya akan menjadi sebatang Kara nantinya di masa tua, karena tdk memiliki anak ataupun suami, ini membuka pikiran saya, dan mulai bisa membuka diri, karena saya melihat sodara lain yg janda dia bisa lebih bahagia karena memiliki anak, bahkan sangat semangat bekerja dan cari duit buat tabungan masa depan anaknya, tdk perlu memikirkan utk menikah lagi, dan Saya pun mungkin akan lebih memilih jadi single parent kalo Saya sdh memiliki keturunan /anak, drpd harus menikah lg yg blom tentu bisa bikin saya bahagia dan anak2 saya kelak.
ini saya sadar, setelah banyak sodara yg kasih masukan, kasih nasehat dan motivasi, agar saya melanjutkan hidup saya, agar saya tetap semangat, lepaskan pengampunan, iklaskan apa yg sudah terjadi, dan semua materi yg sudah habis, walo saya harus capek nyicil angsuran hutang bank demi mendapatkan kembali sertifikat rumahku, begitu saya iklas, pelan2 saya bisa bangkit dan benahi hidup saya.
5 Maret 2019 diubah oleh ROSE184