Dating site Kristen pertama dan terbesar di Indonesia

Daftar sekarang secara gratis

Apa Bedanya Orang Sama Bebek ?

ForumCampur-campur

1 – 25 dari 38    Ke halaman:  1  2  Selanjutnya Kirim tanggapan

  • BELLAR415

    27 Februari 2019

    Ya beda lah yauw... , anak TK juga tauk !

    Orang punya mulut, bebek paruh. Orang punya tangan, bebek sayap. Orang punya rambut, bebek bulu. Saya sih yakin, kalau ini sebuah teka-teki, para sobat bakal dengan mudah menyiapkan ratusan jawaban yang valid, termasuk orang punya otak, bebek nggak (nah, yang ini nggak bener...).

    Memang judulnya begitu, tapi sebenarnya inti posting ini bukan mau menekankan bedanya orang sama bebek, yang semuanya udah tahu jawabnya. Saya terisnprirasi oleh tulisan Mister Eckhart Tolle dalam bukunya "The Power of Now", yang mengatakan bahwa ada sesuatu yang bisa dipelajari dari kehidupan bebek untuk meningkatkan kemanusiaan kita sebagai orang.

    Nah, gini ya cerita dari si Mister, yang saya bawakan kembali dengan gaya sedikit bebas.

    Bebek yang Memiliki Batin Manusia

    Mister nenyampaikan pengamatannya bahwa setelah dua ekor bebek berkelahi, mereka akan langsung berpisah dan berenang ke arah yang berlawanan. Terus, dua-duanya bakal mengibaskan sayap-sayapnya dengan keras beberapa kali, untuk melepaskan energi berlebih yang terbentuk selama perkelahian tadi. Setelah mereka mengibaskan sayap, mereka kembali mengapung dengan penuh kedamaian, seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa.

    Coba kalau bebek itu punya pikiran kayak orang, mungkin selesai berkelahi salah satu bebek akan bercerita dalam benaknya, "Gua nggak nyangka dia ternyata begitu, seenaknya aja merebut tempat gua. Dia pikir yang punya kolam ini dia sendiri aja, apa. Serakah banget, gua nggak bakal percaya dia lagi. Lain kali pasti dia akan mencoba hal lain buat mengganggu gua, gua yakin dia udah merencanakan sesuatu. Tapi bukan gua namanya kalau gua diam aja. Gua bakal kasih dia pelajaran!".

    Demikian seterusnya pikiran memutar kisah-kisah itu, masih memikirkan dan membicarakannya selama berhari-hari, berbulan-bulan, atau beberapa tahun kemudian, sementara pertengkaran nggak pernah usai. Emosi dan ego bebek menguasai dirinya, merangkai cerita yang merangsang emosi dan ego selanjutnya. Alangkah repotnya hidup si bebek jika dia memiliki batin manusia. Tapi, seperti inilah kebanyakan manusia menjalani hidupnya setiap saat, termasuk saya yang nulis. Nggak ada situasi atau kejadian yang pernah benar-benar selesai. Pikiran dan hasil pikiran membentuk tema "Saya dan Cerita Saya", yang membuat hal ini terus berlangsung.

    Mister mengajarkan bahwa setiap bagian dari alam, setiap bunga dan pohon, dan setiap hewan memiliki pelajaran penting untuk diajarkan kepada kita jika kita mau mengerti, melihat, dan mendengarkan. Pelajaran dari bebek adalah ini: "Kepakkan sayapmu - yang diartikan sebagai "lepaskan cerita tersebut" - dan kembali lah pada satu-satunya tempat kekuatan, yaitu saat ini".

    Perbedaan Manusia dengan Bebek

    Meskipun si Mister sangat jauh lebih ngetop dari saya, punya jutaan penggemar, dan ahli di bidang perbebekan ini (ha ha ha), namun saya kurang sependapat sama si Mister menggunakan cerita ini sebagai analogi bagi kita untuk lepas seluruhnya dari masa lalu. Saya anggap si Mister terlalu menyederhanakan persoalan, dan dengan sedikit tersinggung saya akan berkata :"Emangnya gua bebek !?". Nah, emosi lagi .......

    Sebenarnya, ada dua pertimbangan objektif (setidaknya menurut saya) yang membuat cerita diatas terlalu menyederhanakan persoalan :

    1. Otak manusia bukan otak bebek
    Manusia dewasa memiliki volume otak sekitar 1.350 cc, sementara seekor bebek dewasa paling-paling memiliki volume otak sebesar 25 cc. Jadi, volume otak manusia sekitar 54 kali volume otak bebek. Kalau otak dianggap sebuah komputer, bebek vs manusia mirip dengan kalkulator vs kompu pentium IV (he he...). Dengan perbandingan tersebut, respon manusia terhadap suatu masalah jelas akan jauh lebih kompleks daripada respon bebek terhadap suatu masalah. Manusia punya banyak memori masa lalu dalam otaknya, sementara bebek cuma punya sedikit. Itulah bedanya orang sama bebek. Kalau manusia disuruh jadi kayak bebek, mungkin kita nggak akan pernah beranjak dari sejarah sebagai manusia gua.

    2. Manusia punya pikiran, sementara bebek cuma punya naluri

    Volume otak yang kita miliki membuat kita mampu untuk berpikir, termasuk menganalisa, bercerita, bergumam, merancang sesuatu dengan baik, sementara bebek lebih menggunakan nalurinya lantaran otaknya tidak dirancang untuk berpikir. Karena kemampuan manusia untuk berpikir, manusia memiliki ego yang menghasilkan segala emosi seperti: kemarahan, hawa napsu, keserakahan, ambisi, dan lain-lain. Nah, ini yang bebek nggak punya. Menyederhanakan manusia menjadi bebek akan kembali mengundang cemoohan : "emangnya gua bebek...".
    Saya yakin, bang Rommi Rafael yang jago menghipnotis orang, nggak bakal bisa menghipnotis seekor bebek, karena hipnotis "menyerang" pikiran bawah sadar, sementara bebek nggak punya pikiran bawah sadar, he he he ...

    Namun, terlepas dari penyederhanaan tersebut, yang saya yakin mister Eckhart juga tidak bermaksud begitu, memang ada pelajaran berharga dari cerita itu bagi kehidupan kita, yakni: alangkah baiknya jika kita mampu melakukan self-filtering, sehingga segala kejadian buruk yang dicerna oleh pikiran tidak menghasilkan emosi-emosi yang melayani ego (seperti contoh diatas: kemarahan dan prasangka), tetapi menghasilkan pembelajaran bagi kehidupan mendatang seperti kewaspadaan, kemandirian, kebijaksanaan, dan lain-lain. Nah, ini baru susah !

    Harus saya akui, dalam hal ini kita tidak lebih baik dari seekor bebek. Dalam ranah pribadi, manusia bergumul dengan luka batin dan trauma karena kurang berfungsinya self-filtering ini. Dalam ranah sosial, entah berapa banyak kecurigaan antar kelompok, prasangka akibat brain storming (disengaja maupun tidak disengaja), pengkotak-kotakkan, yang memicu perseteruan dan perang antara saudara sendiri. Terlepas dari kepentingan politik tertentu yang mungkin menungganginya, di negara ini cukup banyak konflik yang pernah mencuat seperti konflik Ambon, Poso, Sampit, dan lain-lain. Internationally speaking, perang dingin AS-Rusia-Korut-China, perang berlatar belakang agama, ketegangan antar bangsa di dunia. Cerita bebek diatas memiliki peran di balik segala hal tersebut, walaupun tingkat dominasinya berbeda antara kasus yang satu dengan kasus lainnya.

    Saya Harus Lebih Baik dari Bebek !

    Karena saya nggak mau kalah sama bebek, saya berikrar untuk menjadi lebih baik dari bebek. Bebek hanya sedikit menyimpan masa lalunya, tapi banyak masa lalu yang tersimpan dalam memori saya. Dengan mencoba menyibak kembali segala cerita pahit masa lalu dari pikiran sadar maupun bawah sadar, saya harus menjadikannya alat pembelajaran daripada pemicu emosi semata. Saya memiliki rencana masa depan, dan saya berharap pelajaran masa lalu (pengalaman) membuat saya lebih matang dalam segala tindakan untuk masa depan yang dicita-citakan. Saya menang dua langkah, karena bebek nggak punya future planning.

    Dan seperti seekor bebek, ketika kejadian buruk memicu emosi dan kemarahan, saya berharap bisa berteriak kencang-kencang melepaskan semua emosi tersebut (bebek nggak bisa berteriak, cuma bisa mengepakkan sayap), untuk kemudian mengambil pelajaran dari kejadian tersebut alih-alih menyimpan emosi tersebut berlarut-larut.

    Apa bisa ya saya lebih baik dari bebek ?

    Walahualam ..... , jangan pernah anggap remeh seekor bebek !

  • 27 Februari 2019

    Beda bebek sama orang...

    Orang kaya monyet

    Bebek kaya angsa

    Kalau monyet kaya orang...

    Guyon bae"jus kedondong" _Just kidding

    27 Februari 2019 diubah oleh LISNARINAA355

  • ELISA859

    28 Februari 2019

    Kalo  manusia  itu  biarpun  cuma  1 org, tetapi  susah  di  mengerti.

    tapi  kalo  bebek ,biarpun  100 ekor  mudah  di  kendalikan.

  • 28 Februari 2019

    Apa bedanya orang sama bebek?

    Kalau orang sama tungau beda ga ya!

  • CENTURION856

    28 Februari 2019

    Sederhana namun tepat sasaran 👌

    ELISA859 tulis:

    Kalo  manusia  itu  biarpun  cuma  1 org, tetapi  susah  di  mengerti.

    tapi  kalo  bebek ,biarpun  100 ekor  mudah  di  kendalikan.

  • SUSI954

    28 Februari 2019

    Bedanya bebek dengan manusia

    Kl bebek punya otak gk punya akal tapi bisa di atur .

    Manusia di lengkapi akal dan fikiran tapi susahhhh

  • 28 Februari 2019

    Klo org ngrumpi na bnyak..klo bebek..ngrumpi sndri..mulut na ga jelas.hahaa

  • FAJAR882

    28 Februari 2019

    Kalau orang bisa 'membebek',

    tapi kalau bebek gak bisa 'mengorang' (kecuali Donald).

  • NOWRUZ363

    28 Februari 2019

    Bener jangan menganggap remeh seekor bebek,

    Dari dulu saya kagum gimana caranya seekor bebek bernama gober bisa punya gudang uang sedangkan saya sudah kerja lama gak bisa punya.

  • ELISA859

    28 Februari 2019

    karna suka  angon  bebek  bro.

    OCV714 tulis:

    Sederhana namun tepat sasaran 👌

    ELISA859 tulis:

    Kalo  manusia  itu  biarpun  cuma  1 org, tetapi  susah  di  mengerti.

    tapi  kalo  bebek ,biarpun  100 ekor  mudah  di  kendalikan.

  • WASIS177

    28 Februari 2019

    BELLAR415 tulis:

    Ya beda lah yauw... , anak TK juga tauk !

    Orang punya mulut, bebek paruh. Orang punya tangan, bebek sayap. Orang punya rambut, bebek bulu. Saya sih yakin, kalau ini sebuah teka-teki, para sobat bakal dengan mudah menyiapkan ratusan jawaban yang valid, termasuk orang punya otak, bebek nggak (nah, yang ini nggak bener...).

    ....

    Walahualam ..... , jangan pernah anggap remeh seekor bebek !

    klo bebek nggak bakal ngobrolin bebek lain...kalo orang ngobrolin orang laen....weekkk....weekk...weeknya ...rame..  ngalahin bebek.:-)

    4 Maret 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN

  • 28 Februari 2019

    Gini deh....bebek geprek ada. Lha manusia geprek ada ga? Kalo ada, ya yg makan berarti kanibal.:-p

    Bercanda loh... abisnya malam2 gini mendadak lapar sih.

    28 Februari 2019 diubah oleh ANITA089

  • LEO057

    28 Februari 2019

    Bebek muncung ny panjang, klo orang?😀

  • ASTRI606

    1 Maret 2019

    Nyimak perbebekan dl aahh..

    Tiati kolesterol dan purinnya tinggi

  • 1 Maret 2019

    Bebek lehernya panjang. orang lehernya pendek bro wkwkkwkwkwka

  • ASTRI606

    1 Maret 2019

    Lho bukannya jerapah yg lehernya panjang?

  • 1 Maret 2019

    Bebek juga bu wkwkwk ya jerapah lebih panjang sih

    Kan ada lagunya bebek lehernya panjang tapi kakinya.xzzzxxd

  • TITI738

    1 Maret 2019

    Aku seperti bebek yang berenang di air. Di atas permukaan air tampak tenang. Di bawah air kaki terus bergerak berenang...bekerja...Diam diam menghanyutkan hehehe... 😊

  • ASTRI606

    1 Maret 2019

    RUSTON812 tulis:

    Bebek juga bu wkwkwk ya jerapah lebih panjang sih

    Kan ada lagunya bebek lehernya panjang tapi kakinya.xzzzxxd

    Panjangan leher angsa kali, pak 😂

  • 1 Maret 2019

    ASTRI606 tulis:

    Panjangan leher angsa kali, pak 😂

    Lebih panjang leher ular  daa sist

    Kepala, leher mentok ke ekor 😑

  • ANGGORO118

    1 Maret 2019

    Kepada saudara TS threadnya copas dr google ya? Ok lah gpp..

    Ni jawabanku copas dr mbah google jg boleh kan? hehe

    orang bisa makan bebek tapi kalo bebek ga bisa makan orang

  • BELLAR415

    2 Maret 2019

    ya, copas dari google, blog nya punya saya sendiri :-), dulu suka nge blog ...

  • ANGGORO118

    2 Maret 2019

    BELLAR415 tulis:

    ya, copas dari google, blog nya punya saya sendiri :-), dulu suka nge blog ...

    Oh mantaplah bang artikel yg menarik 😉👍

  • APRILIN663

    2 Maret 2019

    Bebek klo lehernya memanjang mudah nuruninnya..tp klo manusia lehernya naik ke atas agak susah nuruninnya krn banyak sombongnya :))

  • ASTRI606

    2 Maret 2019

    LISNARINAA355 tulis:

    Lebih panjang leher ular  daa sist

    Kepala, leher mentok ke ekor 😑

    Sis Lisna, kl ular sih badannya leher semuaa

    Hahaha

1 – 25 dari 38    Ke halaman:  1  2  Selanjutnya Kirim tanggapan