PERTIMBANGAN2 dlm MEMILIH pasangan
-
15 September 2015
ada satu kriteria yang selalu aku cari ketika mempertimbangkan calon pasangan..
Fleksibilitas.. bukan berarti tidak punya pendirian yah, sangat berbeda dengan itu, pendirian itu sangat penting, karena bagaimanapun juga, itu adalah dasar pijakan untuk bertindak, jika tidak punya pijakan yang baik, ya kemungkinan besar akan gampang goyah..
Fleksibilitas itu maksudnya adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri, kemampuan untuk terkadang bisa memaklumi, untuk bisa "mengalah" jika diperlukan.
karena bagaimanapun juga dalam sebuah relationship (apalagi dalam artian suami istri) adalah hubungan antara 2 orang.. dan kita tahu sendiri kan? 1001 orang, 1001 karakter dan sifat, jika 2 orang bertemu, dipastikan akan terjadi gesekan2 karena ketidakcocokan, ketidaksetujuan, perbedaan pandangan dsb.. bisa anda bayangkan kan skalanya akan berubah seperti apa jika yang dimaksud adalah hubungan suami istri? setiap hari bertemu, serumah, selalu dekat, dan bagaimanapun juga kl berbicara tentang rumah tangga, jika ada masalah ya harus dihadapi, mungkin beda banget jika masih pacaran atau sebatas teman, jika ada masalah masih ada kemungkinan bisa tinggal diabaikan saja kan? toh ga setiap hari ketemu, lama2 juga lupa..
berbicara tentang hubungan suami istri tanpa kefleksibilitasan adalah seperti mempertemukan 2 buah bongkahan batu kedalam sebuah kantong.. pasti karena goncangan2, dua buah batu yang tidak fleksibel itu akan membentur satu sama lain, saling menyakiti, saling mencari salah benar, saling berusaha merubah, saling tidak bisa menerima, yah intinya akar dari perpecahan adalah dari hal2 ini.. dan sesuai dengan pengalaman hidup saya, semakin lama kekakuan itu akan semakin keras dan semakin fragile dengan semakin banyaknya benturan dan gesekan, intinya, semakin ga mau kalah dan semakin ga mau salah..
apa sih maksudnya fleksibilitas? fleksibilitas adalah kualitas diri untuk bisa mencoba memahami orang lain, dan dari pemahaman itu, sedikit merubah atau menyesuaikan karakter/pandangan diri sendiri sehingga bisa mengakomodasi perbedaan.. bukan berarti jika ada perbedaan, lantas diri akhirnya jadi plin-plan dan langsung manut yah.. karena itulah saya jelaskan diatas, bagaimanapun juga pendirian itu penting..
dengan adanya kemauan untuk memahami orang lain (atau dalam hal ini suami atau istri atau pasangan) maka akhirnya idealnya bisa tercapai sebuah sinergi, dimana meskipun dua karakter yang berbeda dimasukkan kedalam sebuah kantong, yang terjadi bukanlah benturan atau usaha untuk saling menghancurkan, tetapi adanya sebuah kerjasama harmonis dimana dua orang bisa bersatu walau berbeda dan bisa menghasilkan sesuatu yang lebih hebat dan lebih dahsyat daripada jika sendirian..
sering kita dengar kan, kalimat bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh? pernah anda perhatikan jari2 anda? coba anda cuma gunakan jempol anda untuk melakukan kegiatan sehari2.. anda pasti akan frustasi karena tidak bisa melakukan apa2.. palingan cuman bisa mengetik dengan jempol hahaha.. tapi coba anda kombinasikan dengan jari telunjuk saja.. dengan koordinasi yang baik dari otak, maka anda bisa melakukan hal2 yang anda sebelumnya sangat kesulitan untuk anda lakukan.. seperti memegang sesuatu, mengambil sesuatu, mencubit sesuatu, mengangkat sesuatu dsb..
ini salah satu saja kriteria yang aku dapat dari hasil memperhatikan diri sendiri, dan mengenal karakter2 orang2 dan juga selain dari membaca buku.. :D
-
16 September 2015
HUI203 tulis:
Bgaimana klo perempuan jg dlm hati kcl jg lbh sk pria yg ga ada akun sosmed? sosmed hny media awal u mmperkenalkan, ketika seseorg yg serius menemukan psgan hdup, ak rasa dia akan menutup akun ketika dia sdh menemukan pribadi yg tepat, lagian ngapain jg nongkrong di JK, krg kerjaan, salam damai sejahtera
Stuju bgt..saran dari sy..hati2 dlm b'komen + buat topik yg mau di bahas