Aku Tidak Gadis lagi, Masih Adakah Masa Depan Bagiku?
-
2 Juni 2019
Jika mas berkata demikian, artinya si mas harus spesifik mengtakan tidak pernah berzinah dalam hal apa. Karena makna zinah juga tidak bisa disempit artikan sesuai dengan kebutuhan toh mas ?
Karena di atas mengatakan tidak pernah berzinah, sementara sekarang mengatakan spesifikasi zinah yg mas maksud berbeda lagi.
Sudah seharusnya ketika si mas mengatakn tidak pernah berzinah dengan tidak melunturkan makna keseluruhan daripada makna zinah tadi mas
Terimakasih
ANGGORO118 tulis:
Buat mas Paian yg terkasih berzinah yg aku maksud ini adalah persetubuhan ya... sesuai thread yg aku tulis 😊
-
2 Juni 2019
Karena Mas Anggoro sdh memberi ijin buat berkomentar, maka mohon ijin mengomentari. Buat saya pribadi tulisan ini bisa membantu saya saat berhadapan dengan seseorang yg berbagi perasaan (yg mengalami kondisi seperti yg Mas Anggoro sdh sampaikan). Saya tidak melihat bahwa topik ini menjadi sumber dosa yang baru. Di bagian awal uraian ini sudah dimulai dengan penyadaran tentang kesalahan orang tersebut lalu ia mulai menceritakan ttg kekhawatiran nya terkait pasangan hidupnya nanti. Yang pasti saat seseorang berbagi beban sebagai pendengar tentu saja saya menguatkan dia, pada bagian yang memang seharusnya saya kuatkan. Yang pasti saya tidak semakin memojokkan dia dengan masa lalunya tersebut (karena dia sudah menyadari kesalahan yang dia lakukan). Dukungan tentu saja bukan pada perilaku-nya di masa lalu itu tetapi pada harapan2 yang memang masih pantas dia dapatkan sebagai sebagai seseorang yang berhak melanjutkan hidupnya. Penyadaran tentang kesalahan lalu belajar dari sana, penyadaran bahwa semua punya konsekuensinya, tegas terhadap sikap yang sudah dipilih dan yang pasti seseorang dgn masa lalu seperti itu tetap berhak memiliki harapan. Harapan itu yang bisa menguatkan.
PAIAN607 tulis:
Maaf sebelumnya Mas Anggoro,
Saya mau tanyak, Sebelum mas Anggoro membuat topik baru ini, apakah udah ada pertimbangan bahwa topik yang mas Tulis ini bisa membuat si mas jadi Sumber Dosa yang baru ?
2 Juni 2019 diubah oleh KATHARINA781
-
2 Juni 2019
Giniloh kk Katharina, sebenarnya pertanyaan itu mutlak mas Anggoro bisa jawab sendiri, karena aku spesifik lgsg menanyakan ke mas anggoro lgsg, kalau sudah berani membuat topik / thread yg baru artinya berani untuk bertanggung jawab, apalagi ini tampil di forum yg mana semua orang bisa baca dan bebas siapa saja menaggapi dengan versi masing2.
nah tapi kk sudah memberanikan diri untuk memberikan jawaban, yg sejatinya thread ini gk ada beban penulisan yg kk alami sendiri secara langsung.
ok kita mulai
1. Judul : aku tidak Gadis lagi, masih adakah masa depan bagiku ?
sebenarnya ini kalimat pertanyaan yg bisa dijawab dengan Ya atau Tidak disertai penjelasan masing dari jawaban Ya Dan Tidak tadi.
sesederhana itu kok kalau kita baca judulnya.
2. Isi judul tidak sesuai dengan deskripsi penjelasan arah entah ke mana dengan judul. Sebenarnya TS mau apa ?
buat rame2 ngumpulin perdebatan aja atau sedang apa ?
Kk ada baca gk pernyataan TS yg mengatakan : "Sebenarnya aku bikin thread ini gk bermaksud untuk butuh pembuktian/ pengakuan kegadisan / keperjakaan, tujuannya positif"
tujuan positif dimananya ya kk ? Kk bisa jelaskan ?
judul thread bertanya, penjelesan di dalamnya yg mana mau dijawab gk tau yg mana mengarah ke judulnya
malah isinya bercerita.
Positif dimananya ya kk ?
judul Bertanya, penjelasannya tidak butuh jawaban ya atau tidak. Kk bisa jelaskan ?
3. Kk bilang tidak berpotensi menjadi sumber Dosa yg baru toh ?
ok penggolongan Dosa itu menurut kk seperti apa ya ?
apakah layak seseorang yg menghakimi seorang yg lainnya ? dengan mengatakan :
"Jika budayanya saja tdk dia hargai, apakah wanita seperti msh dianggap punya nilai tinggi. Bagaimana seorang wanita disebut penyayang, jika ama dirinya saja dia ga sayang, yg dg mudahnya memberikan dirinya utk disentuh pria.
Mungkin yg menyentuh dia itu bkn satu pria
saja. Lalu, kamu mau menjadikan wanita seperti itu sbg ibu anak"mu kelak. Bagaimana nanti dia mendidik anak"mu. Apakah dia akn bilang ke anaknya, nak, gpp klw kamu suka pria tidur aj ama dia. ga masalah kok, mama jg dl githu. "
Penghakiman yg ke 2 dengan pernyataan men - genaralisir semua laki - laki , dengan kalimat :
"Itu mah, teorinya saja, kenyataannya adlh begitu dia tau si wanita udh ga perawan lg langsung dech keluarin jurus maut utk ambil kesempatan dlm kesempitann."
apakah dengan memposisikan diri kita melakukan penghakiman terhadap yg lain kita punya hak ?
apakah ini bukan sebagian daripada dosa ?
klw kita bicara dosa yg baru, TS sudah berhasil membuat seseorang menjadi berdosa secara tidak sadar.
kalau merujuk kalimat penghakiman yg ada, seperti kata teks lagu Peterpan, wanita malam, siapa yg salah ? Laki2 atau si wanita malam tadi ?
apakah kita tau kenapa wanita malam tadi melakukan hal itu ?
apakah wanita malam itu bukan manusia ciptaan Tuhan lagi ketika pekerjaannya sperti itu ?
dan lihat kembali pernyataan TS yg sangat menyombongkan diri menurut saya dengan pernyataannya yg mengatakan dia tidak pernah berzinah ?
Pun kalau iya suci menurut versi dia, pantaskah itu untuk disombongkan ?
lalu, apakah mencaci, menghujat, iri , dengki dan cecok bukan bagian daripada dosa yg baru yg timbul setelah thread ini muncul ? Atau menurut kk tidak ada terjadi mencaci, menghujat, iri , dengki, sombong, dan cecok di bahasan thread ini
bisa kk jelaskan ?
silahkan kk balas satu persatu sesuai dengan tanda tanyak yang ada. Krn kk juga sudah memberanikan diri untuk menjawab pertanyaan saya, yg arahnya jelas ke TS, tapi kk tetap jawab versi kk.
terimakasih.
2 Juni 2019 diubah oleh PAIAN607
-
2 Juni 2019
Bila bagi Anda tak ada sisi positif topik ini ataupun uraian yang diberikan oleh Mas Anggora, ya abaikan saja. Bagi saya itu bisa menjadi pertimbangan hal2 apa saja yang bisa menjadi pertimbangan saat saya menghadapi seseorang dengan keadaan seperti yg diuraikan Mas Anggoro tsb. Sekali lagi bila itu tidak bermanfaat, mohon diabaikan. Saya tidak tertarik untuk membahas lebih lanjut. Mohon maaf. Terimakasih
PAIAN607 tulis:
Giniloh kk Katharina, sebenarnya pertanyaan itu mutlak mas Anggoro bisa jawab sendiri, karena aku spesifik lgsg menanyakan ke mas anggoro lgsg, kalau sudah berani membuat topik / thread yg baru artinya berani untuk bertanggung jawab, apalagi ini tampil di forum yg mana semua orang bisa baca dan bebas siapa saja menaggapi dengan versi masing2.
...silahkan kk balas satu persatu sesuai dengan tanda tanyak yang ada. Krn kk juga sudah memberanikan diri untuk menjawab pertanyaan saya, yg arahnya jelas ke TS, tapi kk tetap jawab versi kk.
terimakasih.
2 Juni 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
2 Juni 2019
Oh..iya kk benar
KATHARINA781 tulis:
Bila bagi Anda tak ada sisi positif topik ini ataupun uraian yang diberikan oleh Mas Anggora, ya abaikan saja. Bagi saya itu bisa menjadi pertimbangan hal2 apa saja yang bisa menjadi pertimbangan saat saya menghadapi seseorang dengan keadaan seperti yg diuraikan Mas Anggoro tsb. Sekali lagi bila itu tidak bermanfaat, mohon diabaikan. Saya tidak tertarik untuk membahas lebih lanjut. Mohon maaf. Terimakasih
2 Juni 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
2 Juni 2019
Aku mau bilang apa ini ya😁
-
2 Juni 2019
JULYANA836 tulis:
Aku mau bilang apa ini ya😁
aku jg bingung mau bilang apa😁
-
2 Juni 2019
JULYANA836 tulis:
Aku mau bilang apa ini ya😁
GALIH358 tulis:
aku jg bingung mau bilang apa😁
Sis julyana bingung , mas galih jg bingung..
Cie..cie.. met bingung aja ya... kalian kompak dah... 😉👍
-
-
2 Juni 2019
Saya nimbrung topik ini untuk menyampaikan kegundahan saya akhir2 ini (karena saya lihat ajaran gereja sedikit demi sedikit dibias).
Btw melenceng sedikit, SETAHU saya namanya forum, peserta cukup jawab saja sesuai topik. Tidak ada kaitannya TS harus mengalami atau tidak. Tidak ada kaitannya TS atau pengomentar lainnya menerapkannya dalam keseharian atau tidak. Jadi kalau mau nimbrung, jawab saja topiknya. Bukan melenceng membahas pribadi TS atau peserta lainnya. Coba ikut forum diskusi dan debat lainnya. Cuma kebiasaan aneh membahas pribadi jangan diulangi ya. Malu.
Ok kembali ke topik, bahwa hal perzinahan ini bukan hal ringan. Di Alkitab perjanjian lama, bahkan 2 kali disebut dalam perintah ke-6 Jangan berzinah, perintah ke-10 Jangan mengingini rumah sesamamu, jangan mengingini isterinya, atau apapun yang menjadi milik sesamamu.
Dalam perjanjian baru pun Yesus bahkan melarang perceraian. Plus melihat, berhasrat, dsb.
Lalu, mengapa akhir2 ini seperti ada propaganda, narasi yg diulang2 terus supaya terdengar lumrah, biasa, berusaha membuat opini bahwa yg tidak perawan/perjaka tidak apa2 asal menyesal? Bahkan berani2nya mengutip kisah Magdalena yg diampuni Yesus lagi. Luar biasa.
Satu hal yg saya simpulkan dari persidangan di pengadilan, atau sakramen pengakuan dosa, atau dalam pertemanan, jika kita menyesal, yg dilakukan adalah mengakui tanpa paksaan dan dengan sadar, menyesal, dan berjanji tidak mengulangi. Jadi bukannya dengan BERKILAH, berargumen "abis kemarin elo....."atau beralasan lainnya. Itu namanya tidak menyesal. Kalau tidak menyesal, ya tidak ada pengampunan.
Satu yg saya pahami tentang pengampunan Yesus kepada Magdalena, karena Dia sudah menyelesaikan problem itu. Sudah selesai ya sudah, Dia tahu kalau Magdalena jg sudah menyesal bahkan sampai ke tulang. Jadi urusan ya tidak diperpanjang. Jadi Yesus bukan mengecilkan atau menyepelekan dosa perzinahan yg dibuatnya. Tidak ditempeleng tidak berarti kesalahan yg dibuat itu kecil.
-
2 Juni 2019
Sabar Bro ya dalam menanggapi orang yang suka gagal fokus...tetap semangat Bro berbagi Berkat Rohani kepada mereka yang sedang butuh penguatan...Pergunakanlah Hikmat yang Bro dapat untuk dibagikan kepada sesama yang membutuhkan....
Met Hari Minggu Bro...
Salam Damai...
Tuhan Memberkati...
ANGGORO118 tulis:
Sis julyana bingung , mas galih jg bingung..
Cie..cie.. met bingung aja ya... kalian kompak dah... 😉👍
-
2 Juni 2019
RONNY542 tulis:
Sabar Bro ya dalam menanggapi orang yang suka gagal fokus...tetap semangat Bro berbagi Berkat Rohani kepada mereka yang sedang butuh penguatan...Pergunakanlah Hikmat yang Bro dapat untuk dibagikan kepada sesama yang membutuhkan....
Met Hari Minggu Bro...
Salam Damai...
Tuhan Memberkati...
haha oke bang , thanks 😊👍
Met hari minggu jg
Tuhan memberkati
-
-
3 Juni 2019
Sangat setuju dgn pandangan & pendapat yg menurut saya tdk menghakimi tetapi memberikan solusi terbaik dari berbagai aspek bagi kasus wanita yang kehilangan keperawanan dan menyadari kesalahannya lalu mau hidup bertobat seturut firmanNya dlm Alkitab. Seperti pendapat aspek sekuler dari saudara Geonesia 404, Fandy 756 dan Anggoro 118, sdgkan pendapat aspek rohani dari saudari Winnie 059, Yoana 567 dan Ronny 542.
-
3 Juni 2019
Berangkat dari kaca mata teologis, virginitas bukan segala-galanya. Virginity isn't measure of women's future. Perlu diingat juga, kita sebagai pengikut YESHUA (bukan hanya pemercaya saja) tidak boleh mengesampingkan ajakan dalam nats Imamat 19:2, Mazmur 119:9, Roma 12:1-2, 1 Korintus 6:18, 1 Tesalonika 4:3-8, 1 Tesalonika 6:18-20, 1 Timotius 4:12, 1 Petrus 1:16.
Kalaupun sudah terlanjur tidak virgin lagi, baik karena tidak sengaja pun dengan sengaja, jangan pernah diulangi lagi (Yohanes 8:11c). Pantaskan dan mantapkan dirimu, berubahlah oleh pembaharuan budimu (Roma 12:2) supaya kamu punya "daya jual". Dengan demikian, masa depan bukan suatu hal yang mustahil untuk diraih. 👍
Bagi YESHUA tidak ada yang mustahil. Kalau YESHUA ada di pihak kita, everything is ia possible (Luke 18:28). Bagiku dan bagi kamu. Ya kamu, ya kamu, kamu yang sedang lagi membaca ini. 😂 😂 #kabor
Berangkat dari kaca mata duniawi, beda lagi. Meskipun seorang gadis tidak virgin lagi, kalau ia bergelimang tahta dan harta, oplas sana-sini, ia pasti memiliki nilai tawar (di kehidupan dan media kita bisa menyaksikannya). Ibarat kata pepatah, sekali dayung, dua-tiga perjaka dan brondong mendekat. 😂 #itu duniawi
.
#Jangan lupa bahagia.
-
3 Juni 2019
🎵kenapa eeh kenapa
Tidak ada perbedaan perempuan dan wanita sekalipun itu tidak gadis dan itu tidak merubah derajat nya sebagai kaum Hawa
masa lalu bukan sebagai penghalang masa depan akan tetapi Sebagai acuan pedoman terbaik untuk membentuk masa depan yang lebih baik dan terarah
By: perempuan
-
3 Juni 2019
Hendaknya Gereja saat ini lebih berimbang dan proporsional dalam menyampaikan narasi "pengampunan karena perzinahan" dengan "pentingnya menjaga kesucian".
Gereja seperti orang gagap dan salah tanggap. Di saat orang2 lain merazia prostitusi, menangkap pasangan tidak legal, menciduk prostitusi online, eehh... Gereja malah seperti sengaja mau merangkul dengan narasi "pengampunan karena perzinahan". Pokoknya beda, gitu deh yg mungkin pikirannya.
Bangun! Dengan hukuman keras saja prostitusi, perzinahan, dan pergaulan bebas di bawah umur tetap makin subur. Apalagi dilonggarkan?
Bahkan beberapa gereja sudah melegalkan perkawinan sejenis. Ini alkitabiah kah?
-
3 Juni 2019
Kesucian itu ternoda karena noda membandel
By iklan
-
3 Juni 2019
Meresponinya tanggapan saudara 036
Bila kita cermati Dari semula manusia terdahulu (PL) hingga sampai kini noda yang demikian telah membuming
Akan tetapi tetap Diingatkan untuk tetap berjaga- jaga dan waspada
-
3 Juni 2019
masa depan bukan terletak dari tidak gadis atau tidak perjaka, masa depan dari diri sendiri, mau tobat atau gk biar Tuhan yg membaca hati manusia, apa bedanya dengan suami istri yg sudah nikah tapi selingkuh juga, sama2 boborok iman nya, yg penting serahkan kepada Tuhan, kalau Tuhan memberi pelajaran apa yg pernah kita lakukan, hadapi dengan tabah, sebab hukum sebab akibat berlaku, hukum tanam dan tuai berlalku
-
3 Juni 2019
Ketika Yesus makan bersama orang" berdosa, apakah Yesus juga mengajarkan dosa kepada mereka ? Tujuan Yesus makan bersama mereka adalah selain memberikan semangat hidup kepada mereka (yang merasa amat dikucilkan), selain itu juga memberikan penguatan kepada mereka untuk mau bertobat.
Ingatkah kita akan seorang pendosa yang sangat malu" masuk ke Gereja dan duduk di bagian paling belakang...Apakah Tuhan tidak memperhatikan dan menyayanginya ?
Mau jadi orang Farisi atau mau menjadi Zakeus (Pemungut Cukai) ? Tinggal pilih....
Salam Damai Temans...
Tuhan Memberkati...
-
3 Juni 2019
Setiap manusia punya masa kelam masing2, tergantung kita aja, bisa sama2 saling terima kekurangan pasangan kita atau tidak
Jika bisa sepertinya masalah gak perawan itu bukan suatu halangan jika si pria benar2 sayang sama cewe tsb, asalkan cewe tsb bisa menerima jg si cowo apa adanya, gitu kalo menurut saya
-
3 Juni 2019
Btw ini kok bisa text ini red om,
Bagaimana caranya?
ALBERTHS562 tulis:
Berangkat dari kaca mata teologis, virginitas bukan segala-galanya. Virginity isn't measure of women's future. Perlu diingat juga, kita sebagai pengikut YESHUA (bukan hanya pemercaya saja) tidak boleh mengesampingkan ajakan dalam nats Imamat 19:2, Mazmur 119:9, Roma 12:1-2, 1 Korintus 6:18, 1 Tesalonika 4:3-8, 1 Tesalonika 6:18-20, 1 Timotius 4:12, 1 Petrus 1:16.
Kalaupun sudah terlanjur tidak virgin lagi, baik karena tidak sengaja pun dengan sengaja, jangan pernah diulangi lagi (Yohanes 8:11c). Pantaskan dan mantapkan dirimu, berubahlah oleh pembaharuan budimu (Roma 12:2) supaya kamu punya "daya jual". Dengan demikian, masa depan bukan suatu hal yang mustahil untuk diraih. 👍
Bagi YESHUA tidak ada yang mustahil. Kalau YESHUA ada di pihak kita, everything is ia possible (Luke 18:28). Bagiku dan bagi kamu. Ya kamu, ya kamu, kamu yang sedang lagi membaca ini. 😂 😂 #kabor
Berangkat dari kaca mata duniawi, beda lagi. Meskipun seorang gadis tidak virgin lagi, kalau ia bergelimang tahta dan harta, oplas sana-sini, ia pasti memiliki nilai tawar (di kehidupan dan media kita bisa menyaksikannya). Ibarat kata pepatah, sekali dayung, dua-tiga perjaka dan brondong mendekat. 😂 #itu duniawi
.
#Jangan lupa bahagia.
-
3 Juni 2019
Bisa
-
3 Juni 2019
Jika kita mengaku dosa kita 1 , maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa s kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Jika kita mengakui dosa-dosa kita, Ia adalah setia dan adil untuk mengampuni dosa-dosa kita dan untuk membersihkan kita dari semua kejahatan.
soo masa depan kita ada ditangan Nya