Antara cinta, pendidikan dan orangtua
-
16 Juni 2019
Haii semua, mohon pendapat dan nasehat nya dong. Gimana cara kalian menghadapi pasangan yang mencintai kamu, tapi di satu sisi dia mengatakan bahwa pendidikan lebih penting dan harga mati, bila tidak bisa dapat gelar, dia tidak bisa menerima kamu. Dan dilain pihak orangtua nya selalu(berkali-kali) menjodohkan pasangan mu dgn mereka yg memiliki karir pekerjaan bagus (pns,pln). Tapi di saat itu dia jodohkan, dan dia bilang ke orangtua nya bahwa dia sudah memilih pasangan sendiri, tapi dia sndri tidak siap sepenuhnya menerima pasangan nya yg hanya memiliki tamatan SMA. Dan akhirnya, selalu terjadi pertengkaran tntg itu ke itu saja. Cuman yg saya heran kan, pasangan mu itu sudah tau bahwa pasangan nya tidak akan bisa mendapat gelar sarjana, dan dia masih mempertahankan mu namun tanpa kejelasan yg pasti hubungan nya mau di bawa kemana. Kini, komunikasi itu sudah tidak terjalin lagi, tapi dia selalu menghubungi mu, dan kamu merasa seperti sedang dipermainkan perasaan mu oleh nya. Sampai akhirnya dia memberitahu kamu bahwa kamu sudah membuat dia terluka dgn semua sikap yg sudah saya berikan ke dia, pdhal saya hanya mau memperjuangkan dia. Mohon saran dan pendapat nya yaaa
-
16 Juni 2019
dari judulnya sudah terlihat jelas, pointnya adalah cinta, pendidikan, dan keluarga. sekarang mana yang lebih utama / penting kurleb seperti itu. kalau menurut saya kalau sudah cinta ya perjuangkan lah cinta tersebut. masalah pendidikan bisa diikuti / berbarengan dengan cinta misal sekolah lagi. atau kalau memilih keluarga ya coba diskusi dengan keluarga secara baik agar peran keluarga bisa diikuti dengan cinta tersebut.
-
16 Juni 2019
Kalau itu cinta yang tulus dia tidak akan mempermasalahkan status pendidikan. Karena Pendidikan tidak menjamin orang hidup bahagia.
Kalau dia serius pasti dia akan mempertahankanmu, & memberikan kepastian u lanjut ke jenjang pernikahan, pasti ada solusinya, bisa ikut kuliah lagi atau ikut kursus yg lain setelah menikah.
Itu bukan persoalan yg urgen. Yg urgen adalah ketika menjalin hubungan dg org yg berbeda keyakinan..
Beri tahu dia bahwa kamu akan memberikan dia waktu untuk memikirkan & memutuskan yg terbaik untuk hubungan kalian apakah berhenti atau lanjut ke jenjang pernikahan tanpa membahas soal status pendidikan lagi.
Kalau dia tidak bisa memutuskan yg terbaik ya sudah tinggalkan saja. Toh kalau dia menyadari yg terbaik adalah kamu untuknya pasti dia akan kembali dg hati yg mantap u memilihmu..
-
16 Juni 2019
Kalo soal gelar dan dia sudah SMA, ya lanjutin aja kuliah biar dapat gelar sarjana, asalkan cowoknya itu mau membiayai dan mau menunggu. karna kalo pria itu sangat mendambakan istri yg punya gelar dan itu harga mati, tidak ada jalan lain selain lanjut kuliah, jika masih ingin melanjutkan hubungan,
Jika si wanita tidak mungkin lagi bisa kuliah sebaiknya si wanita harus tegas dan berani memutuskan hubungan, karna jika di paksakan bisa jadi saat ada masalah akan di ungkit2 tentang pendidikan yg rendah dan tidak punya gelar, hal itu akan sangat menyakitkan.
Mencintai pasangan harus bisa menerima kekurangan dan kelebihan nya dan tidak menuntut seperti yang di maui,
RIKA297 tulis:
Haii semua, mohon pendapat dan nasehat nya dong. Gimana cara kalian menghadapi pasangan yang mencintai kamu, tapi di satu sisi dia mengatakan bahwa pendidikan lebih penting dan harga mati, bila tidak bisa dapat gelar, dia tidak bisa menerima kamu. Dan dilain pihak orangtua nya selalu(berkali-kali) menjodohkan pasangan mu dgn mereka yg memiliki karir pekerjaan bagus (pns,pln). Tapi di saat itu dia jodohkan, dan dia bilang ke orangtua nya bahwa dia sudah memilih pasangan sendiri, tapi dia sndri tidak siap sepenuhnya menerima pasangan nya yg hanya memiliki tamatan SMA. Dan akhirnya, selalu terjadi pertengkaran tntg itu ke itu saja. Cuman yg saya heran kan, pasangan mu itu sudah tau bahwa pasangan nya tidak akan bisa mendapat gelar sarjana, dan dia masih mempertahankan mu namun tanpa kejelasan yg pasti hubungan nya mau di bawa kemana. Kini, komunikasi itu sudah tidak terjalin lagi, tapi dia selalu menghubungi mu, dan kamu merasa seperti sedang dipermainkan perasaan mu oleh nya. Sampai akhirnya dia memberitahu kamu bahwa kamu sudah membuat dia terluka dgn semua sikap yg sudah saya berikan ke dia, pdhal saya hanya mau memperjuangkan dia. Mohon saran dan pendapat nya yaaa
-
16 Juni 2019
Hmmmm...
Aku pernah berada di posisi ini. Tersingkir karna tdk punya gelar sarjana.
Sangat tdk enak. Itulah sebabnya aku berjuang utk bisa kuliah S1 tp Tuhan sungguh luar biasa baik, tidak hanya sampe S1, malah bisa sampe S2 dg jerih lelah sendiri. Tp jd lupa cari jodoh.
Hidup ini mmg tdk bisa ditebak.
Ga punya pendidikan salah, punya pendidikan jg salah aplg utk wanita.
Mungkin, mksd pacar sist disini, kamu bisa berjuang utk kuliah sembari kalian pacaran.
Apakah itu memungkinkan?
-
16 Juni 2019
Habis S2, es apa lage sis...
gak abis2 nya pertanyaan. Pas kuliah kapan tamat, kapan kerja, kapan nikah, abis nikah kapan punya anak..
Itu itu aja yg ditanya.
Yg paling gelinya skrg, yg saya alami, teman/ keluarga disekitar saya bilank begini bakalan susah kau dapat rokkkap, gara gelar mu itu.
😀😀😀😀😀 Takut. Dulu nya saya melanjut karna gak ada yg nawar awak, jadi skrg pun GK ada yg nawar, jadi ada niat lanjut lage lah mendapatkan gelarrrr..
ECHY268 tulis:
Hmmmm...
Aku pernah berada di posisi ini. Tersingkir karna tdk punya gelar sarjana.
Sangat tdk enak. Itulah sebabnya aku berjuang utk bisa kuliah S1 tp Tuhan sungguh luar biasa baik, tidak hanya sampe S1, malah bisa sampe S2 dg jerih lelah sendiri. Tp jd lupa cari jodoh.
Hidup ini mmg tdk bisa ditebak.
Ga punya pendidikan salah, punya pendidikan jg salah aplg utk wanita.
Mungkin, mksd pacar sist disini, kamu bisa berjuang utk kuliah sembari kalian pacaran.
Apakah itu memungkinkan?
-
16 Juni 2019
Itu semua sudah di sampaikan baik2 kepada pasangan tsb. Namun karna memiliki perbedaan umur 5 tahun, dan dia tidak bisa menunggu lama , krna orangtua nya pun meminta nya untuk segera menikah tahun ini atau tahun depan.
ELISA859 tulis:
Kalo soal gelar dan dia sudah SMA, ya lanjutin aja kuliah biar dapat gelar sarjana, asalkan cowoknya itu mau membiayai dan mau menunggu. karna kalo pria itu sangat mendambakan istri yg punya gelar dan itu harga mati, tidak ada jalan lain selain lanjut kuliah, jika masih ingin melanjutkan hubungan,
Jika si wanita tidak mungkin lagi bisa kuliah sebaiknya si wanita harus tegas dan berani memutuskan hubungan, karna jika di paksakan bisa jadi saat ada masalah akan di ungkit2 tentang pendidikan yg rendah dan tidak punya gelar, hal itu akan sangat menyakitkan.
Mencintai pasangan harus bisa menerima kekurangan dan kelebihan nya dan tidak menuntut seperti yang di maui,
RIKA297 tulis:
Haii semua, mohon pendapat dan nasehat nya dong. Gimana cara kalian menghadapi pasangan yang mencintai kamu, tapi di satu sisi dia mengatakan bahwa pendidikan lebih penting dan harga mati, bila tidak bisa dapat gelar, dia tidak bisa menerima kamu. Dan dilain pihak orangtua nya selalu(berkali-kali) menjodohkan pasangan mu dgn mereka yg memiliki karir pekerjaan bagus (pns,pln). Tapi di saat itu dia jodohkan, dan dia bilang ke orangtua nya bahwa dia sudah memilih pasangan sendiri, tapi dia sndri tidak siap sepenuhnya menerima pasangan nya yg hanya memiliki tamatan SMA. Dan akhirnya, selalu terjadi pertengkaran tntg itu ke itu saja. Cuman yg saya heran kan, pasangan mu itu sudah tau bahwa pasangan nya tidak akan bisa mendapat gelar sarjana, dan dia masih mempertahankan mu namun tanpa kejelasan yg pasti hubungan nya mau di bawa kemana. Kini, komunikasi itu sudah tidak terjalin lagi, tapi dia selalu menghubungi mu, dan kamu merasa seperti sedang dipermainkan perasaan mu oleh nya. Sampai akhirnya dia memberitahu kamu bahwa kamu sudah membuat dia terluka dgn semua sikap yg sudah saya berikan ke dia, pdhal saya hanya mau memperjuangkan dia. Mohon saran dan pendapat nya yaaa
-
16 Juni 2019
Itulah de...
Tdnya akupun berpikir mw lanjutin lg tapi Tuhan berkehendak lain. Jd saat ini fokus utk merintis karir dl sambil nunggu jodoh datang.
Seandainya Tuhan berkenan, aku dikasih rejeki dan kesehatan. Aku pengen jg jd dosen, dan oneday duduk di senayan sbg wakil rakyat..
Itu pilihan terakhir jika aku tdk dikarunia Tuhan utk berumah tangga.
But....semua itu kuserahkan kpd Tuhan Yesus Kristus biar kehendakNya lah yg terjadi.
HANA953 tulis:
Habis S2, es apa lage sis...
gak abis2 nya pertanyaan. Pas kuliah kapan tamat, kapan kerja, kapan nikah, abis nikah kapan punya anak..
Itu itu aja yg ditanya.
Yg paling gelinya skrg, yg saya alami, teman/ keluarga disekitar saya bilank begini bakalan susah kau dapat rokkkap, gara gelar mu itu.
😀😀😀😀😀 Takut. Dulu nya saya melanjut karna gak ada yg nawar awak, jadi skrg pun GK ada yg nawar, jadi ada niat lanjut lage lah mendapatkan gelarrrr..
-
16 Juni 2019
Jika passion mengejar gelar sarjana hanya untuk bersaing dengan PNS, sangat disayangkan ya, terlebih cuma sebatas syarat nikah :(
Jika ingin meneruskan belajar, lakukanlah dengan sungguh sungguh, sesuai passion'mu, bukan fashion orang lain :)
✌
RIKA297 tulis:
Haii semua, mohon pendapat dan nasehat nya dong. Gimana cara kalian menghadapi pasangan yang mencintai kamu, tapi di satu sisi dia mengatakan bahwa pendidikan lebih penting dan harga mati, bila tidak bisa dapat gelar, dia tidak bisa menerima kamu. Dan dilain pihak orangtua nya selalu(berkali-kali) menjodohkan pasangan mu dgn mereka yg memiliki karir pekerjaan bagus (pns,pln). Tapi di saat itu dia jodohkan, dan dia bilang ke orangtua nya bahwa dia sudah memilih pasangan sendiri, tapi dia sndri tidak siap sepenuhnya menerima pasangan nya yg hanya memiliki tamatan SMA. Dan akhirnya, selalu terjadi pertengkaran tntg itu ke itu saja. Cuman yg saya heran kan, pasangan mu itu sudah tau bahwa pasangan nya tidak akan bisa mendapat gelar sarjana, dan dia masih mempertahankan mu namun tanpa kejelasan yg pasti hubungan nya mau di bawa kemana. Kini, komunikasi itu sudah tidak terjalin lagi, tapi dia selalu menghubungi mu, dan kamu merasa seperti sedang dipermainkan perasaan mu oleh nya. Sampai akhirnya dia memberitahu kamu bahwa kamu sudah membuat dia terluka dgn semua sikap yg sudah saya berikan ke dia, pdhal saya hanya mau memperjuangkan dia. Mohon saran dan pendapat nya yaaa
17 Juni 2019 diubah oleh ANDREAS171
-
16 Juni 2019
Kuliah aja dulu sis toh hasilnya juga untuk kebaikan kamu sendiri. Kalau mau merit ya cuti kuliah dulu kan bisa.
Tapi seharusnya (seharusnya ya bukan artinya cowok kamu salah) juga pasangan hidup kamu tidak terlalu memberatkan hal pendidikan kamu selama kamu bisa sepadan sepikir dengannya, apalah arti kebahagiaan dari sisi gelar?? toh Mark Zuckerberg saja belum lulus sudah bahagia dengan FB nya hahaha tapi juga gak salah punya pendidikan kan? Karena tidak ada yg sia sia dengan ilmu. Toh akhirnya Mark Zuckerberg lulus juga.
So i think it's not a big deal, try to follow his request and reach your happy life sista...
RIKA297 tulis:
Itu semua sudah di sampaikan baik2 kepada pasangan tsb. Namun karna memiliki perbedaan umur 5 tahun, dan dia tidak bisa menunggu lama , krna orangtua nya pun meminta nya untuk segera menikah tahun ini atau tahun depan.
-
16 Juni 2019
Sebenarnya bukan cm dirimu yang bingung sist.. saya juga bingung sm pasangan mu..
Udah tau gak bisa terima pasangan yang gak punya gelar atau bisa di bilang syarat mutlak.. tapi pacaran sm pasangan yang gak punya gelar ( okelah krn cinta).. Cm pas ada solusi lanjut kuliah tp gak bisa nunggu krn takut umur.. Lah trus kudu piye.. Kuliah kan bukan TK yang lulus dalam waktu satu tahun..
Ya udah ngalir aja.. Jodoh gak kemana.. Kalau emang dia serius sm kamu, dia juga pasti perjuangkan kamu sampai akhir.. Seperti nunggu km selesai kuliah ( klo memang ada niat utk kuliah) atau minimal km kuliah,, trus nikah wlw blm wisuda.. Toh nanti dapat gelar juga..
Kayak temen ngajar ku dulu.. Nikah wlw blm lulus kuliah..
Fokus aja sama hidup mu yang sekarang.. Kalau skarang bisa dan emang niat kuliah, ya kuliah aja.. Tp bukan utk bisa menikah sama pasangan.. Tp untuk masa depanmu.. Kalau nanti Tuhan kasih pasangan yang lain ( klo gak jadi sm yang skrang ya).. Dirimu udah punya gelar.. Dan gak akan jadi permasalahan lagi ke depan nanti.. 😊😊😊
-
18 Juni 2019
Jadi, sebaiknya saya biarkan dia pergi atau mempertahankan hubungan yg ada sekarang?
-
18 Juni 2019
sepertinya dia laki-laki yang labil dan tidak mencintaimu.
tinggalkan saja dan cari laki-laki lain. Kamu masih muda, masih banyak kesempatan. Raihlah mimpi dan cita-citamu dan jadikan dirimu "penuh" dan "utuh", maka laki-laki yang bimbang yang sedang kamu cintai itu akan menyesal.
Jangan sia2kan waktu, airmatamu, tenagamu, perasaanmu untuk laki-laki yang labil dan tidak mencintaimu. Hargai dirimu.
RIKA297 tulis:
Haii semua, mohon pendapat dan nasehat nya dong. Gimana cara kalian menghadapi pasangan yang mencintai kamu, tapi di satu sisi dia mengatakan bahwa pendidikan lebih penting dan harga mati, bila tidak bisa dapat gelar, dia tidak bisa menerima kamu. Dan dilain pihak orangtua nya selalu(berkali-kali) menjodohkan pasangan mu dgn
18 Juni 2019 diubah oleh CIEDIE549
-
18 Juni 2019
Maaf sblm nya, apakah memang itu hal yg biasa dlm budaya kalian bhw pendidikan dan karir wanita menentukan diterimanya dia oleh pasangan/keluarga pasangannya?
Jika emang jawabannya 'iya', trus kamunya sendiri apa ada keinginan utk menjalin hubungan serius dng dia lagi? Kalo emang iya, maaf nih satu2nya jalan adalah memintanya membiayai kamu kuliah sesuai dng jurusan yg kamu mau. Soalnya itulah cara terakhirmu memperjuangkan dia. Jika nanti sesudah lulus kuliah kamu menikah dng nya, kamu engga usah ganti duit dia namun ya kamu perlu bekerja selain menjadi ibu rt (soalnya dia udh bayarin kuliahmu). Kalo setelah kamu lulus kuliah kamu engga jd nikah sm dia, setelah kamu bekerja gantilah uang dia (nyicil aja per bulan). Atau, kalo cowok ini bersedia menikahimu sambil kamu kuliah itu akan lbh bagus. Yg penting, kamu serius selesaikan kuliahmu.
Masalah ortunya berkali2 cari mantu wanita PNS, ya memang si cowok ini perlu menerima karirmu kelak apa adanya entah kamu jadi PNS atau bkn dan mau memperjuangkan cinta kalian meski kamu ga menjadi PNS. Tapi kalo setelah kuliah nanti kamu ingin dan bs jadi PNS, bagus dong.
Aku saranin ini krn ga tau cara lain dan yg kulihat, kamu mengemukakan masalah ini krn kamu msh mencintainya. Takutnya klo budaya kalian memang seperti ini, dng siapapun kamu menjalin hubungan benturannya pendidikan dan karir lagi.
18 Juni 2019 diubah oleh ANITA089
-
18 Juni 2019
traktir2 lah yang sudah S2....hehehehehehehe
HANA953 tulis:
Habis S2, es apa lage sis...
gak abis2 nya pertanyaan. Pas kuliah kapan tamat, kapan kerja, kapan nikah, abis nikah kapan punya anak..
Itu itu aja yg ditanya.
Yg paling gelinya skrg, yg saya alami, teman/ keluarga disekitar saya bilank begini bakalan susah kau dapat rokkkap, gara gelar mu itu.
😀😀😀😀😀 Takut. Dulu nya saya melanjut karna gak ada yg nawar awak, jadi skrg pun GK ada yg nawar, jadi ada niat lanjut lage lah mendapatkan gelarrrr..
-
18 Juni 2019
berarti dia lebih mencintai pendidikan daripada ito, dan ito adalah pilihan ke-2, ya kalau ito mau jadi pilihan yang per-1 ikutilah kemauannya..., kalau merasa tidak sanggup lebih baik mundurlah..., karena kalau dipaksakanpun akan tersiksa batin didalam kehidupan berkeluarga...kelak..,, karena secara level merasa tidak sama.., lebih baik carilah yang menerima ito apa adanya tanpa banyak tuntutan.., kalau keluarga dan pasangan ito terlalu banyak tuntutannya suruh ajalah pergi demo ke kantor DPR
RIKA297 tulis:
Haii semua, mohon pendapat dan nasehat nya dong. Gimana cara kalian menghadapi pasangan yang mencintai kamu, tapi di satu sisi dia mengatakan bahwa pendidikan lebih penting dan harga mati, bila tidak bisa dapat gelar, dia tidak bisa menerima kamu. Dan dilain pihak orangtua nya selalu(berkali-kali) menjodohkan pasangan mu dgn mereka yg memiliki karir pekerjaan bagus (pns,pln). Tapi di saat itu dia jodohkan, dan dia bilang ke orangtua nya bahwa dia sudah memilih pasangan sendiri, tapi dia sndri tidak siap sepenuhnya menerima pasangan nya yg hanya memiliki tamatan SMA. Dan akhirnya, selalu terjadi pertengkaran tntg itu ke itu saja. Cuman yg saya heran kan, pasangan mu itu sudah tau bahwa pasangan nya tidak akan bisa mendapat gelar sarjana, dan dia masih mempertahankan mu namun tanpa kejelasan yg pasti hubungan nya mau di bawa kemana. Kini, komunikasi itu sudah tidak terjalin lagi, tapi dia selalu menghubungi mu, dan kamu merasa seperti sedang dipermainkan perasaan mu oleh nya. Sampai akhirnya dia memberitahu kamu bahwa kamu sudah membuat dia terluka dgn semua sikap yg sudah saya berikan ke dia, pdhal saya hanya mau memperjuangkan dia. Mohon saran dan pendapat nya yaaa
-
18 Juni 2019
Mau nikah aja kog ribet banget. Itu mau cari pendamping hidup apa mau cari kerja kog hrs punya gelar. Jangan2 stlh punya gelar minta pengalaman kerja. Capek deh.. 😂😂😂
Klo cinta dan sayang seharusnya menerima semua kekurangan dan kelebihan dr pasangan nya, bukan malah menuntut..
-
18 Juni 2019
kamu cuman pilihan ke-2nya dek.., kalau dia dpat yang lebih baik dari kamu..., kau pasti akan dilupakannya
RIKA297 tulis:
Jadi, sebaiknya saya biarkan dia pergi atau mempertahankan hubungan yg ada sekarang?
-
18 Juni 2019
Mulai dari bagian sini saya kurang paham, mungkin karena sudah tua, mohon penjelasannya kalau boleh.. Terimakasih 🙏
Komunikasi itu sudah tidak terjalin lagi tetapi dia masih menghubungimu dan kamu merasa seperti sedang dipermainkan perasaanmu olehnya.
*Maksudnya komunikasi tidak terjalin tapi dia masih menghubungi itu bukannya berarti masih ada komunikasi?
Sampai akhirnya dia memberitahu kamu bahwa kamu sudah membuat dia terluka dengan semua sikap yang sudah saya berikan ke dia padahal saya hanya mau memperjuangkan dia.
*Bagian ini yang agak bingung. Apa yang membuat si dia berpikir si kamu ini membuat si dia terluka? Lalu sebenarnya siapa yang ingin memperjuangkan yang tidak bisa memiliki gelar sarjana tersebut? Pihak cewek atau pihak cowok? Sebenarnya yang mementingkan pendidikan cewek atau cowok ya? Terimakasih 🙏
RIKA297 tulis:
Cuman yg saya heran kan, pasangan mu itu sudah tau bahwa pasangan nya tidak akan bisa mendapat gelar sarjana, dan dia masih mempertahankan mu namun tanpa kejelasan yg pasti hubungan nya mau di bawa kemana. Kini, komunikasi itu sudah tidak terjalin lagi, tapi dia selalu menghubungi mu, dan kamu merasa seperti sedang dipermainkan perasaan mu oleh nya. Sampai akhirnya dia memberitahu kamu bahwa kamu sudah membuat dia terluka dgn semua sikap yg sudah saya berikan ke dia, pdhal saya hanya mau memperjuangkan dia. Mohon saran dan pendapat nya yaaa
-
18 Juni 2019
Karna kami sudh trlalu sering membahas masalah ini, akhirnya dia memblokir saya dari semua kontak dan sosial media, sblum dia memblokir saya, dia bilang kalau saya itu sudah membuat perasaan nya terluka krna smua keadaan ini.
Stlah saya tau di blokir, saya belajar dong buat ikhlas dan lupain dia nya. Namun tba2 dia dtg lagi menghubungi saya dan kembali membahas masalah ini lagi, dan meminta maaf atas sikap nya.
Yang tidak memiliki gelar dan hanya tamanatan SMA itu pihak cewek.
KATHARINA781 tulis:
Mulai dari bagian sini saya kurang paham, mungkin karena sudah tua, mohon penjelasannya kalau boleh.. Terimakasih 🙏
Komunikasi itu sudah tidak terjalin lagi tetapi dia masih menghubungimu dan kamu merasa seperti sedang dipermainkan perasaanmu olehnya.
*Maksudnya komunikasi tidak terjalin tapi dia masih menghubungi itu bukannya berarti masih ada komunikasi?
Sampai akhirnya dia memberitahu kamu bahwa kamu sudah membuat dia terluka dengan semua sikap yang sudah saya berikan ke dia padahal saya hanya mau memperjuangkan dia.
*Bagian ini yang agak bingung. Apa yang membuat si dia berpikir si kamu ini membuat si dia terluka? Lalu sebenarnya siapa yang ingin memperjuangkan yang tidak bisa memiliki gelar sarjana tersebut? Pihak cewek atau pihak cowok? Sebenarnya yang mementingkan pendidikan cewek atau cowok ya? Terimakasih 🙏
18 Juni 2019 diubah oleh RIKA297
-
18 Juni 2019
Bukan mencintai pendidikan, mgkn lebih tepatnya karna orangtua nya yang menginginkan calon menantua memiliki pekerjaan dan pendidikan yg tinggi
BENNY010 tulis:
berarti dia lebih mencintai pendidikan daripada ito, dan ito adalah pilihan ke-2, ya kalau ito mau jadi pilihan yang per-1 ikutilah kemauannya..., kalau merasa tidak sanggup lebih baik mundurlah..., karena kalau dipaksakanpun akan tersiksa batin didalam kehidupan berkeluarga...kelak..,, karena secara level merasa tidak sama.., lebih baik carilah yang menerima ito apa adanya tanpa banyak tuntutan.., kalau keluarga dan pasangan ito terlalu banyak tuntutannya suruh ajalah pergi demo ke kantor DPR
-
18 Juni 2019
Terimakasih atas penjelasan tambahannya 🙏. Saya agak bingung karena ada kalimat ' saya hanya mau memperjuangkan dia' dan Sist Rika sdh membuat dia terluka. Sekali lagi terimakasih 🙏.
RIKA297 tulis:
Karna kami sudh trlalu sering membahas masalah ini, akhirnya dia memblokir saya dari semua kontak dan sosial media, sblum dia memblokir saya, dia bilang kalau saya itu sudah membuat perasaan nya terluka krna smua keadaan ini.
Stlah saya tau di blokir, saya belajar dong buat ikhlas dan lupain dia nya. Namun tba2 dia dtg lagi menghubungi saya dan kembali membahas masalah ini lagi, dan meminta maaf atas sikap nya.
Yang tidak memiliki gelar dan hanya tamanatan SMA itu pihak cewek.
-
18 Juni 2019
iya dek.., itu salah satu syarat sebagian orang batak..., orangtuanya pasti bangga nanti kalau kirim undangan tertulis nama calon menantunya panjang dengan segala titel dan atributnya..., kalau sudah orangtuanya menginginkan seperti itu..., harus siap2 mentallah kelak dengan tuntutan2 mertua.., siap2 dibandingin dengan menantunya yang lain, dengan menantu dari keluarganya, menantu tetangga.., menantu pejabat,dll. kalau si anakpun masih berpikiran sama dengan orangtuanya ,,, ya siap2lah makan hati.
RIKA297 tulis:
Bukan mencintai pendidikan, mgkn lebih tepatnya karna orangtua nya yang menginginkan calon menantua memiliki pekerjaan dan pendidikan yg tinggi
-
18 Juni 2019
Putusin. Cari yg lain. Cowoknya ribet.
-
18 Juni 2019
kenapa bingung kau masalah ini to, dia aja tidak mempertahankanmu..., dia maunya ito sarjana dalam 1 tahun ini biar segera menikah.., kalau ito bilang, ito tidak sanggup dan tak mungkin.., kalau dia sanggup beli gelar gpp sih, .., tapi kalau ada keluarga terlalu mengutamakan gengsi.., nantinya kau yang kasihan dek..., keluarga seperti itu tidak akan pernah cukup selalu banyak tuntutannya.., kalau dia serius... pernah gak dia bawa ito jumpa sama mamaknya.., jumpa dululah ito sama mamaknya..., bagaimana nanti hubungan ito dengan mamaknya.., kalau cocok pastilah tidak ada lagi tuntutan harus sarjana, dan macam-macam lainnya
RIKA297 tulis:
Jadi, sebaiknya saya biarkan dia pergi atau mempertahankan hubungan yg ada sekarang?