Pentingkah kebiasaan Adat istiadat buat km
-
23 Agustus 2019
👍👍👍👍👍
LEANDRO077 tulis:
sangat penting,
kalo klen orang batak tp blg adat itu ga penting,nikahilah yg semarga sm klen ..
-
23 Agustus 2019
Ga hilang adat batak bro hanya karena nikah semarga.tetap jalan seperti biasa.aq dah liat sendiri.Mamanya purba,ayahnya manalu.nah borumya menikah sm marga simamora.adat tetap jalan seperti biasa.apa yg hilang kl satu marga boleh nikah?
Maksud saya bro justru sebenarnya manusia tidak boleh membatasi ruang yg Tuhan sediakan.seperti kenyataan buktinya banyak yg berjodoh sianturi dgn siburian,togatorop dan siburian.simamora dan manalu dan sebaliknya.nah....sekarang ini banyaaaakkk bgt jomblo2 yg udah berusia mapan.sampe berbusa2 mulut bergumul minta jodoh,taunya jodohnya satu marga.
Ada pendeta batak bilang begini.saya berani kok memberkati pasangan satu marga,asalkan jangan sedarah.
Acara adat tetap jalan.parhata sesuai posisi tetap jalan.ga da yg berubah meski satu marga.tuh buktinya banyak.
Tuh dah banyak buktinya ratusan bahkan ribuan pasangan dr marga yg saya sebutkan.justru yg aneh ini dr marga sayanyg dulunya bisa nikah lumban sianggian dan Simorangkir Sekarang malah ga boleh.ya wajarlah banyak pangalatu jadinya💃💃
LEANDRO077 tulis:
sis,semua tergantung manusianya,apakah ingin melestarikan adat istiadat itu secara turun temurun atau tidak,
..dan mengenai adat istiadat baru yg km blg tadi,wah itu sih akan jadi perdebatan panjang dengan natua-tua ,cth kecil : seluruh marga bisa saling menikah walopun sapunguan atau semarga,artinya marga hanya akan sekedar marga,semua dirombak sampai partuturan,dan perlakuan juga..
24 Agustus 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
23 Agustus 2019
Hello... janganlah pada bertengkar.
Inilah yang paling tidak disuka.
Kalau ada yg mau mempertahankan adat, silahkan. Kalau yang gak mau juga silahkan.
Toh juga kenyataannya,
Khususnya utk para kaum "pria", sebagai keturunan dari Adam dan Hawa, berapa banyak dari kita yang tidak melaksanakan adat istiadat yang diwariskan Musa yaitu "bersunat"
Namun dengan gampang kita bilang Tuhan Yesus sudah membebaskan kita dari adat itu.
Lalu kenapa dengan khususnya "adat batak" yang diperdebatkan di sini, kesannya harus dipaksakan.
Apa harus Tuhan Yesus sendiri yang bilang untuk dihapuskan?
Coba baca Markus 7
Jangan sampai kita melakukan hal yang sama seperti mereka. Tanpa sadar.
23 Agustus 2019 diubah oleh NANDA395
-
31 Agustus 2019
Penting lah..
Adat istiadat itu merupakan identitasku. Aku dibesarkan dlm budaya dan adat istiadatku.
Aku justru bangga dg adat istiadat yg ku miliki. Itu merupakan ciri khas ku.
Tp di atas semua itu aku tetap memiliki toleransi yg tinggi thdp adat dan istiadat suku lain.
Bagiku adat harus dipelihara dan dilestarikan spy tdk hilang. Tapi dlm pelaksanaan adat istiadat itu tetap mengedepankan keadilan dan kebenaran. Tidak fanatik tapi tidak anti juga.
-
20 Oktober 2019
Bisa Searching Google utk tau bgm Adat Batak, kiranya jd berkat....
Siapakah Debata (Dewata) Itu?
January 2003 · 1 minute read
Pada masa lalu, orang-orang India masuk ke Tanah Batak melalui kota Barus (Baros) dan Tapanuli Selatan yang pada waktu itu merupakan kota perniagaan yang sangat penting dalam perdagangan gading badak, gading gajah, kapur barus, kemenyan, emas. Untuk memperlancar dan mempermudah penyaluran barang-barang dagangan ke luar negeri, mereka membentuk kongsi perdagangan (Gilde) dan sekaligus mendirikan sebuah perkampungan di daerah Barus. Orang- orang India Selatan ini pada umumnya datang dari daerah Cola, Pandya, Malayalam. Mereka berasal dari keturunan orang Tamil yang kemudian hari tinggal menetap di Barus dan Kalasan. Sebagian dari orang-orang India Tamil ini masuk ke daerah pedalaman Tapanuli dan melakukan kontak dengan penduduk yang ada di sana. Mungkin karena putus hubungan dengan tanah airnya India, mereka berasimilasi ke dalam suku bangsa Batak. Dapat dipastikan, bahwa sebagian dari marga Sembiring adalah keturunan mereka; teristimewa yang nama- nama marganya menunjukkan asalnya yaitu: Colia, Pandia, Pelawi, Meliala, Brahmana, dan Keling. Interaksi yang cukup lama antara orang India dengan orang Batak mengakibatkan terjadinya percampuran kebiasaan sehingga kebiasaan yang satu saling mempengaruhi kebiasaan yang lain. Di tanah Batak misalnya akibat pengaruh orang India beberapa perubahan-perubahan terdapat dalam kehidupan orang Batak seperti…
Baca selengkapnya
-
20 Oktober 2019
Menurut ku kebiasaan adat yg mempersulit pergerakan hidup yg bersangkutan dan membuat ruang geraknya jadi terbatas, itu tidak penting
-
21 Oktober 2019
saya sih ga mau jadi salah satu yg dianggap pangalatu.hahaha
tapi kalo bisa,mending jgn semarga deh,repot ,apalg ortu masih fasih banget soal adat batak ini..
jgn jadi pendobrak lah (krn kalo macam bgni,ga cuma kita yg dianggap pendobrak,keluarga juga pasti kena getahnya juga)
apalgi jika kita panggoaran..
sekali lagi kita bicara konteks adat ya,,tlg dipisahkan dengan konteks Ketuhanan
kalo udh bicara konteks Ketuhanan,ya udah pasti semua tidak ada yg mustahil hehe.tq21 Oktober 2019 diubah oleh LEANDRO077
-
21 Oktober 2019
klo saya sih ga terbatasi pra..
yg membatasi itu manusianya,ya kalo sama2 satu marga (misalnya),tp tetap mau maju..ya maju aja
tp kalo salah satu merasa ga mau,krn semarga..ya brarti gak bisa.
trgntung manusianya,bukan adatnyaMANUNTUN864 tulis:
Menurut ku kebiasaan adat yg mempersulit pergerakan hidup yg bersangkutan dan membuat ruang geraknya jadi terbatas, itu tidak penting
-
21 Oktober 2019
Puji Tuhan kalau apara ruang geraknya tidak terbatasi. Karena bisa jadi ada orang lain yg ruang geraknya terbatasi. Pilihannya terpaksa 'mengalah' atau tetap go ahead.
Ya pra memang betul kok, karena itu tergantung individu yg akan menjalaninya masing2 dan alangkah baiknya kita saling menyikapi perbedaan tsb secara bijaksana.
LEANDRO077 tulis:
klo saya sih ga terbatasi pra..
yg membatasi itu manusianya,ya kalo sama2 satu marga (misalnya),tp tetap mau maju..ya maju aja
tp kalo salah satu merasa ga mau,krn semarga..ya brarti gak bisa.
trgntung manusianya,bukan adatnya
-
23 Oktober 2019
Sangat penting,...
Apalagi buat etnis batak terutama untuk laki² batak.
-
27 Oktober 2019
Adat itu mmg sangat penting krn merupakan identitas kita tetapi adat mulai tdk penting ketika tidak sesuai logika dan tdk sesuai dengan firman tuhan atau perintah alllah..
Ya klo sy pribadi jgn jadikan adat yg utama
Apalg adat yg bs membuat utang untuk anak,cucu dan cucu berikutnya sampai kiamat tdk abis terbayar utangya.
Emg kita hidup cari duit untuk bayar utang nenek buyut,kakek,saudara.
Dan untung sj orang tua sy tdk mengikuti adatny begitu dlm..
Sy pribadi mengikuti ajaran dr ortu hidup ini harus sesuai dengan ajaran firman tuhan yg tdk benar menurut hukum tuhan yesus tidak usa dilakukan.(10printah allah or 2 loh).
27 Oktober 2019 diubah oleh ANTONIUSRG534